Tuberculosis Tetanus
Polio Campak
Difteri Hepatitis B
Pertusis
Tuberkulosis
Disebabkan Mycobacterium Tuberculosa
Gejala:
- Badan lemah
- Berat badan menurun
- Demam
- Berkeringat malam hari
- Batuk terus menerus
- Nyeri dada
- Kadang kadang batuk darah
POLIO
Gejala:
- Lumpuh Layu akut
- Pada anak berumur
< 15 Tahun
- Demam dan nyeri otot
- Kematian bisa terjadi karena
kelumpuhan otot pernapasan
- Penyebaran melalui tinja yg
terkontaminasi
DIFTERI
Disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium Diphtheriae
Gejala:
- Radang tenggorokan,
- Hilang nafsu makan
- Demam ringan,
- Dalam 2-3 hari timbul selaput
putih kebiru - biruan pada tenggorokan
dan tonsil
PERTUSIS
Disebabkan bakteri Bordetella
pertusis
Gejala :
- Pilek,
- Mata merah,
- Bersin,
- Demam dan kadang menggigil
- Batuk yang ringan yang lama-kelamaan
menjadi batuk lama ( 100 Hari )
TETANUS
Disebabkan oleh Clostridium Tetani
Gejala :
- Kaku otot pd rahang, disertai
kaku pd leher,
- Kesulitan menelan,
- Kaku otot perut,
- Berkeringat dan demam
- Pada bayi terdapat juga gejala tiba tiba berhenti
menetek (sucking) antara 3 s/d 28 hari setelah lahir
- Gejala berikutnya adalah kejang hebat dan tubuh
menjadi kaku
CAMPAK
Disebabkan oleh Virus Myxovirus Viridae
Measles
Gejala :
- Demam,
- Bercak kemerahan ,
- Batuk, pilek,
- Conjunctivitis (mata merah)
- Selanjutnya timbul ruam pada muka
dan leher, kemudian menyebar
ketubuh dan tangan serta kaki.
HEPATITIS B
Disebabkan oleh Virus Hepatitis B
Gejala :
- Demam, lemah, nafsu makan menurun
- Warna urine seperti teh pekat, kotoran
menjadi pucat (dempul )
- Warna kuning bisa terlihat pula pada mata
ataupun kulit.
IMUNOLOGI PD3I
SISTEM KEKEBALAN
KLASIFIKASI VAKSIN
SISTEM KEKEBALAN
2 jenis vaksin :
KAIDAH UMUM :
Semakin mirip suatu vaksin dengan
sifat asli penyakitnya semakin baik
respon imunologi yang dihasilkan
oleh vaksin
KLASIFIKASI VAKSIN(3)
Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan
aktif terhadap tuberkulosa
VAKSIN TT
Vaksin yg mengandung Toxoid
Tetanus yg telah dimurnikan dan
terabsorbsi kedalam 3 mg/ml
aluminium fosfat. Thimerosal 0,1
mg/ml digunakan sebagai pengawet.
Indikasi :
Untuk pemberian Kekebalan aktif
terhadap tetanus
VAKSIN DT
Vaksin yang mengandung toxoid
difteri dan tetanus yg telah
dimurnikan
Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan
simultan terhadap difteri dan
tetanus
VAKSIN POLIO
Vaksin Polio Trivalent yg
terdiri dari suspensi virus
poliomyelitis tipe 1,2 dan 3
(strain sabin) yg sudah
dilemahkan.
Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan
aktif terhadap poliomyelitis
VAKSIN CAMPAK
Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan aktif
terhadap penyakit campak
VAKSIN HEPATITIS
B
Vaksin Virus recombinanyg
telah diinaktivasikan dan
bersifat non infecious
berasal dari HBsAg yang
dihasilkan dalam sel ragi.
Indikasi :
Untuk pemberian
kekebalan aktif terhadap
infeksi yang disebabkan
oleh virus hepatitis B.
VAKSIN DPT/HB
Vaksin mengandung DPT berupa Toxoid
Difteri dan Toxoid Tetanus yang
dimurnikan dan pertusis yang inaktifasi
serta vaksin Hepatitis B yg merupakan
sub unit vaksin virus yg mengandung
HBsAg murni dan bersifat non infectious
Indikasi :
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap
penyakit difteri, tetanus, pertusis dan
hepatitis B
Vaksin Pneumococcus