Anda di halaman 1dari 6

Resume Keperawatan Anak

Imunisasi

Disusun Oleh :
Zahratul Jannah

193110200

2B

Dosen Pengampu :

Hj. Metri Lidya, S.Kp, M.Biomed

DIII KEPERAWATAN PADANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PADANG
2021
A. Pengertian
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah
terhadap penyakit tertentu.
B. Tujuan
Tujuan pemberian imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit
sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi
kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
C. Imunisasi Dasar
Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal pada bayi yang baru lahir sampai usia
satu tahun untuk mencapai kadar kekebalan di atas ambang perlindungan. (Depkes RI,
2005).
1. HB
Imunisasi hepatitis B merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah
terjadinya penyakit hepatitis. Kandungan vaksin ini adalah HbsAg dalam bentuk
cair.Imunisasi hepatitis ini diberikan melalui intramuskular.
2. BCG
Imunisasi BCG (basillus calmette guerin) merupakan imunisasi yang digunakan
untuk mencegah terjadinya penyakit TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC
yang primer atau yang ringan dapat terjadi walupun sudah dilakukan imunisasi
BCG. Vaksin BCG merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah
dilemahkan. Vaksin BCG diberikan melalui intradermal. Efek samping : terjadinya
ulkus pada daerah suntikan, limfadenitis regionalis, dan reaksi panas.
3. DPT
Imunisasi DPT (diphteria, pertissis, tetanus) merupakan imunisasi yang digunakan
untuk mencegah terjadinya penyakit difteri pertusis, dan tetanus. Vaksin DPT
merupakan vaksin yang mengandung racun kuman difteri yang telah dihilangkan
sifat racunnya, namun masih dapat merangsang pembentukan zat anti (toksoid). Efek
samping ringan : terjadi pembengkakan, nyeri pada tempat penyuntikan, dan
demam. Efek samping berat : terjadi menangis hebat, kesakitan ± 4 jam, kesadaran
menurun, terjadi kejang, ensefalopati, dan syok.

4. HiB
Imunisasi HiB (haemophilus influenzae tipe b) merupakan imunisasi yang diberikan
untuk mencegah terjadinya penyakit influenza tipe b. Vaksin ini adalah bentuk
polisakarida murni (PRP ; purified capsular polysacharide) kuman H.influenzae tipe
b.
5. Polio
Imunisasi polio merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak. Kandungan
vaksin polio adalan virus yang dilemahkan.
6. Measles-Mumps-Rubella (MMR)
Imunisasi MMR (measles, mumps, rubella) merupakan imunisasi yang digunakan
dalam memberikan kekebalan terhadap penyakit campak (mesales); gondong,
parotisepidemika (mumps); dan campak Jerman (rubella). Dalam imunisasi MMR,
antigen yang dipakai adalah virus campak strain edmonson yang dilemahkan, virus r
ubella strain RA 27/3, dan virus gondong.

D. Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar dan Tambahan


E. Reaksi Imunisasi/KIPI
KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) menurut KEPMENKES 1626 Tahun 2005 yaitu
kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi, baik berupa efek vaksin ataupun
efek samping, keracunan, reaksi sensitivitas, efek farmakologis, kesalahan program,
koinsidensi (faktor kebetulan), reaksi suntikan, atau hubungan sebab akibat tidak dapat
ditentukan yang dapt terjadi setelah pemberian vaksin atau imunisasi pada anak. KIPI
dapat terjadi dalam kurun waktu 24 jam sampai 12 bulan atau lebih selama diyakini oleh
tenaga kesehatan dan masyarakat hal itu terjadi setelah pemberian imunisasi. jenis KIPI
terbagi atas :
1. Reaksi lokal : nyeri di tempat suntikan, bengkak-kemerahan di tempat
suntikan, dan jaringan parut.
2. Reaksi sistemik : demam, ruam kemerahan, konjungtivitis (radang pada selaput
mata), pembengkakan kelenjar parotis (kelenjar ludah di daerah rahang bawah),
gelisah, lemas.
3. Reaksi vaksin berat : kejang, trombositopenia (penurunan trombosit), hyponotis
hyporesponsive episode (HHE), reaksi anafilaksis (shock karena alergi), ensefalopati
(peradangan pada otak).
Untuk mengurangi risiko dan memperkecil timbulnya KIPI harus selalu diupayakan
peningkatan ketelitian pemberian imunisasi selama program imunisasi dilaksanakan
dan memeprhatikan kontra indikasi atau anak yang tidak boleh diberikan imunisasi.
F. Perawatan Pasca Imunisasi
1. Berikan istirahat setelah imunisasi
Setelah pemberian imunisasi, anak bisa saja mengalami Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi (KIPI) seperti demam, rewel, sering menangis atau timbul pembengkakan
di tempat suntikan yang disertai ruam kemerahan. Bila anak mengalami keadaan
tersebut, sebaiknya ajak ia untuk beristirahat.
2. Jenis imunisasi tertentu dapat menyebabkan demam
Beberapa jenis vaksin dapat menimbulkan demam. Jenis vaksin tersebut adalah
DPT, Campak, Hib. Demamnya pun bervariasi, bisa ringan atau tinggi. Pada
keadaan demam, Ibu dapat memberikan obat penurun panas atau melakukan
kompres hangat.
3. Vaksin sebaiknya diberikan sesuai jadwal agar imunitas anak optimal
Vaksin yang terlambat diberikan dapat dilanjutkan tanpa mengenal istilah hangus.
Vaksin yang diberikan terlambat dapat tetap melindungi anak, walaupun tidak
sebaik yang diberikan tepat waktu. Untuk mengejar keterlambatan, dapat digunakan
vaksin kombinasi atau pemberian secara bersamaan.

Telaah jurnal :
Imunisasi adalah proses merangsang sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan (baik
itu melalui suntik anak atau minum) suatu virus atau bakteri. Program imunisasi bertujuan
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi.
Dari jurnal yang saya baca, imunisasi sangat penting diberikan pada anak, sebab imunisasi
bertujuan untuk mencegah terjangkitnya penyakit tertentu. Sebaiknya orangtua harus
memperhatikan kebutuhan imunisasi bagi anak agar pertumbuhan dan perkembangannya bisa
berjalan ideal.

Sumber :
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
M. Adika. 2013. Majalah Kesehatan Muslim, Edisi 3 : Antara Tawakal dan Pengobatan.
Yogyakarta : Pustaka Muslim.
Yuniarto P. PENTINGNYA IMUNISASI BAGI ANAK. blb [Internet]. 7Feb.2019 [cited
26Feb.2021];6(1):28-9. Available from:
https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/blb/article/view/1313
Nutricia Nutriclub. Kesehatan Sebelum dan Sesudah Imunisasi. [internet].
https://www.nutriclub.co.id/article-balita/kesehatan/imunisasi/sebelum-dan-sesudah-
imunisasi. Diakses tanggal 25 Januari 2021.

Anda mungkin juga menyukai