Anda di halaman 1dari 5

1.

Penyakit ISPA
Skenario pelayanan klinik sanitasi penyakit ISPA dipuskesmas
Petugas BP : Azil Ramadyaul Fahmi
Sanitarian (konseling ) : 1. Amalia Fadiaturrahmah
2.Aulia rahmi cheni
Sanitarian (inspeksi ) : 1. Avivah sholihat Putri
2. Annisa Rizki Sorgani
Sanitarian (Intervensi) : 1. Resi Alfionita
2. Arya Senna Virandika
Alur kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas dapat dilihat pada skema
dengan uraian berikut:
1. Pasien mendaftar di ruang pendaftaran.
2. Petugas pendaftaran mencatat/mengisi kartu status.
3. Petugas pendaftaran mengantarkan kartu status tersebut ke petugas ruang
pemeriksaan umum.
4. Petugas di ruang pemeriksaan umum Puskesmas (Dokter, Bidan, Perawat)
melakukan pemeriksaan terhadap Pasien.
5. Pasien selanjutnya menuju Ruang Promosi Kesehatan untuk mendapatkan
pelayanan Konseling.
6. Pasien mendaftar di ruang pendaftaran.
7. Azil Ramadyaul Fahmi mencatat/mengisi kartu status.
8. Azil Ramadyaul Fahmi mengantarkan kartu status tersebut ke petugas ruang Klinik
Sanitasi.
9. Untuk melaksanakan Konseling tersebut, Amalia Fadiaturrahmah sebagai sanitaria
mengacu pada Contoh Bagan dan Daftar Pertanyaan Konseling (terlampir).
10. Hasil Konseling dicatat dalam formulir pencatatan status kesehatan lingkungan
dan selanjutnya Tenaga Kesehatan Lingkungan memberikan lembar saran/tindak
lanjut dan formulir tindak lanjut Konseling kepada Pasien.
11. Pasien diminta untuk mengisi dan menandatangani formulir tindak lanjut
Konseling.
12. Dalam hal diperlukan berdasarkan hasil Konseling dan/atau hasil surveilans
kesehatan menunjukkan kecenderungan berkembang atau meluasnya penyakit atau
kejadian kesakitan akibat Faktor Risiko Lingkungan, Tenaga Kesehatan Lingkungan
membuat janji Inspeksi Kesehatan Lingkungan.
13. Setelah Konseling di Ruang Kesehatan Lingkungan , Pasien dapat mengambil
obat di Ruang Farmasi yang diantar oleh Azil Ramadyaul Fahmi dan selanjutnya
Pasien pulang.

Catatan Rekam Medis Klien


Nama : viona febriska
Umur : 8 Tahun
Nama Orangtua/KK : taufan addi
Pekerjaan : Pelajar
Alamat RT/RW/RK : 08/03 jua gaek
Penyakit : ISPA
Pasien yang menderita penyakit berbasis lingkungan setelah melakukan pemeriksaan
dirujuk ke ruangan klinik sanitasi.

* didalam ruangan klinik sanitasi


Langkah-langkah Koseling
1. Persiapan
Konselor memberikan tempat yang nyaman, aman dan tenang, menyiapkan data
pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan menyiapkan media
informasi
2. Pelaksanaan
-Saat pasien/klien memasuki ruangan klinik sanitasi konselor memberi salam.
-Konselor memberi beberapa pertanyaan kepada pasien :
I. DATA UMUM
Nama anak/balita : ...................................................................................
Umur : ...............................................................................
Nama ayah : ..................................................................................
Nama ibu : ..................................................................................
Pendidikan ayah : ..................................................................................
Pendidikan ibu : ..................................................................................
Pekerjaan ayah : ..................................................................................
Alamat RT/RW/RK : ..................................................................................
Kelurahan/Desa : ..................................................................................
II. IDENTIFIKASI MASALAH LINGKUNGAN DAN PERILAKU

1. Apakah terdapat batuk dan atau kesulitan benafas?


a. Ya
b. Tidak
2. Telah berapa lama menderita batuk-batuk seperti ini? ………………………..
3. Berapa orang yang sakit seperti ini dalam keluarga? ………………………….
4. Apakah pada siang hari di dalam rumah dalam keadaan gelap?
5. Apakah di rumah terdapat atap tembus cahaya (kaca, fiber atau plastik
tembus cahaya, dan lainnya) yang memungkinkan sinar matahari masuk
ke dalam rumah?
6. Apakah di rumah terdapat pintu atau jendela yang tembus cahaya (kaca,
fiber, plastik, dan lainnya)?
7. Apakah penderita berada di dalam rumah dalam keadaan panas
(sumuk/gerah) terutama pada siang hari?
8. Apakah rumah penderita terdapat lubang hawa atau lubang angin?
9. Luas rumah?
10. Bahan bakar apa yang digunakan untuk memasak? r
11. Apakah di dapur terdapat cerobong asap atau lubang tempat keluar asap?
12. Apakah penderita tidur setempat tidur atau sekamar dengan orang lain
(istri/suami, anak, dan lainnya)?
13. Jika batuk kemanakan ludah/riak batuk dibuang?
14. Apakah setiap kali batuk penderita menutup mulut?
15. Apakah anggota keluarga Bering memasak sambil momong anak?

- setelah memberi beberapa pertanyaan kepada pasien, lalu uraikan hal-hal yang
menjadi alur penyebaran penyakit yang diderita nya. Dalam menguraikan gunakan
media komunikasi, informasi dan edukasi agar pasien lebih mudah memahaminya.
Bantu pasien mencocokan keadaannya dengan berbagai kemungkinan yang bisa
dipilihnya untuk meperbaiki keadaannya atau mengatasi masalahnya. Jelaskan secara
lengkap kepada pasien mengenai cara mengatasi permasalahan yang dihadapi pasien.
Ulangin agar pasien lebih memahami.
- setelah melakukan wawancara didapatkan penyebab penyakit ISPA yang dialami
pasien
- konselor memberikan saran dan tinjak lanjut sesuai dengan permasalahan yang
dihadapin pasien
- konselor dan pasien membuat janji untuk dilakukannya inspeksi.

* Inspeksi
Setelah melakukan konseling dan membuat janji dengan pasien, tenaga kesehatan
lingkungan melakukan kunjungan kerumah pasien untuk melakukan kegiatan
inspeksi.
(Inspeksi penyakit ISPA)
Langkah - langkah saat melakukan inspeksi :
1. Mempelajari hasil wancara konseling
2. formulir kunjungan lapangan
3. Menyiapkan peralatan pengukuran intensitas cahaya (luxmeter)
4. Menyiapkan alai ukur panjang (meteran)
5. Menyiapkan peralatan pengambilan sampel udara ruangan (bila perlu)
6. Bahan penyuluhan
7. Bahan pendukung lainnya
Selanjutnya tenaga ksehatan lingkungan melakukan observasi lapangan, dengan
melakukan :
1. Mengukur besaran intensitas cahaya di dalam kamar tidur pasien/klien,
ruang utama, dan ruang lainnya dalam rumah
2. Mengukur besaran luas lubang ventilasi terhadap seluruh luas lantai
3. Menghitung kepadatan rumah
4. pengamatan perilaku
a. Tidak menutup mulut
b. Menutup mulut dengan saputangan atau kain
5. Apakah terdapat tanda - tanda tempat asuhan anak di dapur seperti
ayunan, boks bayi, tikar bayi, dan lainnya yang menunjukkan bahwa ibu
memasak sambil mengasuh bayi?
- setelah dilakukannnya observasi lapangan maka didapatkan kesimpulan penyebab
penyakit ISPA
Faktor lingkungan : 1. ventilasi pasien tidak memenuhi syarat
Faktor prilaku : tidak menutup mulut saat batuk, menggunakan obat nyamuk bakar.
- setelah didapatkan kesimpulan penyebab penyakit ISPA yang dialami pasien , maka
tenanga kesehatan lingkungan memberikan saran kepada pasien
1. Memperbaiki lubang ventilasi
2. Selalu membuka jendela atau pintu terutama pada pagi hari
3. Menutup mulut saat batuk
4. Tidak menggunakan obat nyamuk bakar

Uji laboratorium
1. Tenaga kesehatan lingkungan mengambil sampel udara dan ruangan dalam rumah,
lalu melakukan uji laboratorium

Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan


1. Kebiasaan tidak batuk sembarangan\
2. Menggunakan obat nyamuk bakar
3. Ventilasi rumah yang tidak memenuhi syarat
4. Tidak membuka jendelan dan pintu terutama dipagi hari

* Intervesi
Setelah dilakukan inspeksi dilanjutkan dengan melakukan intervensi pada
lingkungan :
1. Memberikan komunikasi, edukasi dan informasi serta pergerakan/pemberdayaan
masyarakat tentang penyakit ISPA
2. Pembangunan sarana membuat ventilasi
3. Meletakan tanaman karet (tanaman ini dapat menghilangkan debu, karbon
monoksida, formaldehida dan bahan kimia lainnya

Anda mungkin juga menyukai