Anda di halaman 1dari 27

BUKU SAKU

ORIENTASI PESERTA PRAKTIK


RSUD Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA

RSUD Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA


Jl. Jend. Soedirman No. 42, Telp. (0286) 591464, Fax (0286)
592462, IGD 118 BANJARNEGARA – 53415

1
HAK - HAK PRAKTIKAN

1. Mendapat bimbingan dan pengalaman selama


praktik di RS
2. Mendapatkan ketrampilan sesuai dengan
kompetensi.
3. Menggunakan sarana prasarana RS untuk
keperluan pendidikan dan pelayanan
4. Mendapatkan penilaian hasil bimbingan
praktik di RS
5. Memberikan saran untuk perbaikan RS

KEWAJIBAN PRAKTIKAN

1. Menjaga nama baik RS dan Institusi


Pendidikan
2. Menjaga sopan santun terhadap pasien,
pengunjung, peserta praktikan lainnya,
pembimbing dan seluruh pegawai RS.
3. Menjaga kebersihan, keindahan, keamanan
dan kenyamanan di tempat praktik serta
lingkungan RS
4. Menghormati hak-hak pasien dan keluarga
serta tugas karyawan RS
5. Mengajukan ijin secara tertulis kepada
pembimbing apabila berhalangan hadir

2
6. Mahasiswa wajib mentaati tugas-tugas yang
diberikan oleh Pembimbing/Kepala Ruang
sejauh tidak menyimpang dari tujuan praktik
7. Harus dapat menjaga rahasia jabatan,
berlaku sopan dan ramah
8. Membawa sendiri Alat Pelindung Diri
( Masker, Handscoon, Tissue ) Baju Operasi,
Sandal, dll ( disesuaikan dengan stase
praktik )
9. Wajib lapor pada akhir kegiatan bimbingan
praktik ke Pembimbing, Ka. Ruang Rawat
dan atau Kepala Instalasi terkait.

TATA TERTIB PRAKTIKAN


1. Melapor ke Instalasi Diklat terkait
pelaksanaan praktik.
2. Mengikuti acara penerimaan/ orientasi pada
masa awal praktek yang diadakan RS
3. Mematuhi jadual praktik tugas dan tidak di
benarkan menukar jadual tanpa
sepengetahuan pembimbing termasuk tugas
pada hari libur/hari besar.
4. Datang di tempat kerja pada waktunya dan
atau apel pagi (bagi jaga pagi) serta mengisi
daftar hadir
5. Mengajukan ijin secara tertulis kepada
pembimbing apabila berhalangan hadir

3
diketahui oleh pembimbing institusi
pendidikan , diserahkan kepada pembimbing
klinik lahan dan dicopy untuk instalasi diklat
6. Mengganti hari praktik yang ditinggalkan
dengan ketentuan :
 Dengan surat ijin, wajib mengganti 1x
jumlah hari yang ditinggalkan.
 Tanpa surat ijin, wajib mengganti 2x dari
jumlah hari yang ditinggalkan.
7. Mengenakan pakaian sesuai ketentuan dari
institusi pendidikan dan identitas RS, serta
tidak diperbolehkan memakai perhiasan
kecuali jam tangan
8. Mengikuti semua kegiatan belajar mengajar
termasuk diskusi, visite dokter dan peran jaga
di tempat praktek
9. Membantu kelancaran pelayanan di RS.
10. Menjaga rahasia jabatan, berlaku sopan dan
ramah
11. Menjaga kebersihan lingkungan, serta
berpartisipasi dalam program penyuluhan
kesehatan kepada pasien dan keluarga,
pencegahan infeksi dll
12. Menjaga/menggunakan alat yang ada di RS
sesuai dengan petunjuk yang ada, dan tidak
diperkenankan membawa pulang / keluar RS
tanpa seijin pembimbing

4
13. Siswa/mahasiswa yang sengaja atau tidak
sengaja telah merusak alat yang ada ditempat
praktek diwajibkan untuk menggantinya
14. Diwajibkan membuat laporan kegiatan sesuai
dengan ketentuan yang ada dan harus
diketahui/diteliti oleh pembimbing praktek
15. Setelah periode praktik berakhir, mengisi
kuesioner evaluasi pelaksanaan praktik dan
memberikan saran dan masukan yang
disiapkan bagian Instalasi Diklat, guna
perbaikan selanjutnya.

Sanksi
Sanksi bagi praktikan :
1. Mengganti kerusakan peralatan rumah sakit
yang digunakan untuk praktek dikarenakan
kesengajaan dengan sepengetahuan
pembimbing klinik lahan dengan koordinasi
Bidang Pelayanan, Instalasi Diklat dan
Institusi Pendidikan yang bersangkutan
2. Praktikan yang terbukti melakukan
pelanggaran berat disaat praktek (seperti
pelanggaran susila, penyalahgunaan NAPZA,
pencurian, perkelahian, dll) tidak diijinkan
praktek di RSUD Hj. Anna Lasmanah
Banjarnegara sampai ada keputusan lebih
lanjut yang diputuskan oleh pejabat yang
berwenang
5
VISI :
Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat
Banjarnegara dan Sekitarnya
MISI :
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang
berorientasi pada peningkatan mutu dan
keselamatan pasien;
2. Meningkatkan sumber daya manusia yang
profesional dan berintegritas;
3. Meningkatkan sarana prasarana guna
memperluas jangkauan pelayanan kesehatan
rujukan ;
4. Mengembangkan pelayanan unggulan untuk
mendukung program prioritas bidang
kesehatan rujukan;
5. Mewujudkan sistem manajemen yang efektif,
efisien, transparan dan responsive.

MOTTO
“Mantap Melayani”
M Mudah ( mudahkan urusan, prosedur
jangan berbelit-belit)
A Aman ( utamakan keselamatan )
N Nyaman ( ciptakan lingkungan bersih dan
rapi)
T Tepat (tindakan sesuai kebutuhan pasien)
A Adil (tidak mendahulukan kelompok,
golongan tertentu)
P Profesional (bekerja sesuai profesi,
prosedur dan menunjukkan kemampuan
terbaik)

6
6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN adalah :
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (High Alert )
4. Kepastian Tepat- Lokasi, Tepat-Prosedur,
Tepat-Pasien Operasi
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
6. Pengurangan resiko pasien jatuh

1. KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi verbal/lisan atau melalui telepon
dilakukan pada kondisi mendesak/kritis bila
komunikasi secara tertulis tidak bisa
dilakukan.
1. Lakukan teknik SBAR dalam melaporkan
kondisi pasien untuk meningkatkan efektivitas
komunikasi antar pemberi layanan.
Situation : Kondisi terkini yang terjadi pada
pasien.
Background : Informasi penting apa yang
berhubungan dengan kondisi pasien terkini.
Assessment : Hasil pengkajian kondisi pasien
terkini
Recommendation : Apa yang perlu dilakukan
untuk mengatasi masalah pasien saat Ini
SBAR digunakan saat :
menyampaikan kondisi pasien seperti : serah
terima pasien atau pada pergantian jaga, pada

7
saat penitipan pasien, saat konsul ke atau
antar dokter spesialis.

2. Lakukan teknik CABAK (Catat, Baca kembali


dan Konfirmasi ulang) dalam melakukan
verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi
lisan terhadap perintah yang diberikan
CA / Catat : orang yang menerima pesan
menuliskan pesan atau instruksi pada lembar
integrasi.
BA / Baca :Orang yang menerima pesan
membacakan kembali apa yang ditulis
tersebut.
K / Konfirmasi : Orang yang menerima pesan
menanyakan kembali kepada pemberi
pesan/instruksi tentang benar tidaknya
instruksi yang diberikan dan pemberi
instruksi membubuhkan tanda tangan pada
lembar integrasi paling lambat 2 x 24 jam.
CABAK digunakan saat perawat atau dokter
yang konsul menerima instruksi verbal secara
langsung ataupun via telepon pada lembar
catatan integrasi atau lembar jawaban konsul.

1. Menerima telepon :
a. Segera diangkat maksimal 3x dering
b. Salam)
c. Sebutkan nama dan unit kerja
d. Tanyakan dengan siapa dan dari unit
mana

8
e. Sampaikan yang bisa kita lakukan(mis:
ada yang bisa kami bantu?)
f. Dengarkan dengan baik, berikan jawaban
yang efisien
g. Buat catatan pembicaraan bila perlu
h. Biarkan lawan bicara menutup gagang
telepon terlebih dahulu
2. Bila menelepon :
a. Menjawab salam
b. Sebutkan nama dan unit kerja
c. Menyampaikan keperluannya
d. Mendengarkan konfirmasi balik dari
penerima telepon
e. Mengucapkan terimakasih
f. Menutup gagang telepon.

2.HAND HYGIENE / CUCI TANGAN

Semua petugas di rumah sakit termasuk dokter


melakukan 6 AREA kebersihan tangan pada 5
SAAT yang telah ditentukan, yakni:
Ada2 cara cucitanga :
1. HANDWASH – dengan air mengalir waktunya :
40 – 60 detik
2. HANDRUB – dengan gel berbasis alkohol
waktunya : 20 – 30 detik

9
1

2 3 4

5 6

10
1

2 3
4

5
6

5 SAAT mencuci tangan :


1. Sebelum bersentuhan dengan pasien
2. Sebelum melakukan tindakan aseptik
3. Sesudah terkena cairan tubuh pasien
4. Sesudah bersentuhan dengan pasien
5. Sesudah bersentuhan dengan lingkungan
pasien

11
3. EVAKUASI DAN K3
1. Jalur evakuasi adalah jalur yang digunakan
untuk proses evakuasi (proses penyelamatan)
dari kejadian bencana (kebakaran, gempa
bumi, banjir, ancaman bom)
2. Jalur evakuasi (gempa bumi) di Rumah sakit
megikuti petunjuk tanda panah menuju pintu
darurat, mengikuti tangga evakuasi (tidak
menggunakan lift) dan menuju titik
berkumpul yang ada.(untuk evakuasi bencana
selain gempa, prinsip menuju titik tumpul dan
menjauhi sumber bencana)
3. Titik Kumpul

a. Instalasi Sanitasi, Instalasi Gizi, Gudang


umum, Gudang Farmasi, Farmasi rajal &
ranap, Ruang Sopir, Instalasi Rawat jalan,
Koperasi, Dahlia, Rekam Medik titik
kumpul A di halaman depan poli rajal
sebelah barat
b. Ruang Menur, Instalasi Radiologi, Poli
KIA, Hall, Poli Jantung, PKRS, TPPRI,
Rehab Medik, IGD, Ruang Teratai, Komite
Medik, Kantor, Instalasi Laboratorium,
Farmasi/kasir satelit titik kumpul B di
halaman depan sebelah barat IGD
c. IBS, ICU, Bougenfil, Ruang HD, Ruang
Perinatal, Ruang Soka, Ruang Anyelir,
Ruang Mawar/Lt. 3, Ruang Kenanga,
12
PICU NICU, Wijaya Kusuma,
Pemulasaraan Jenazah. Titik kumpul C
di Halaman Parkir Ex – Gedung Dinkes
4. Prosedur Penanganan Kebakaran :
Metode RACE :
a. R-RESCUE/REMOVE (memindahkan
orang dari sumber bahaya)
b. A-ALARM/ALERT (mengaktifkan alarm /
memberitahu petugas yang lain
mintabantuan, sebutkan kode darurat
dan lokasi kejadian)
c. C-CONFINE (membatasi/memutus
sumber bahaya)
d. E-EXTINGUISH/EVACUATE
(memadamkan api dan evakuasi)

5. Kode Darurat Bencana di RS :

HAL YG PERLU KODE SIMBOL TELP


DIWASPADAI Darurat
Kebakaran Merah 1405
Henti jantung
pada dewasa/ Biru 1103
anak-anak
Penculikan bayi 1405
Hitam
/ anak - anak
Orang yang
1405
membahayakan Oranye
dengan senjata
1405
Ancaman bom Oranye

13
Bencana di
1405
dalam RS Oranye
(Triage)
Bencana di luar 1405
Oranye
RS (Triage)

6. Kode MERAH/KEBAKARAN
Penanggung Jawab Jadwal
Warna
Kegiatan Petugas
Helm
P S M
PEMADAMAN API
PENYELAMATAN
PASIEN
PENYELAMATAN
DOKUMEN
PENYELAMATAN ASET

4. PENGGUNAAN ALAT PEMADAM


KEBAKARAN

Prosedur penggunaan APAR (alat pemadam api


ringan) dengan metode CATAR :

C Cabut/Tarik Pin pengunci/pengaman tuas


A Arahkan Nozel/selang pada dasar sumber
api
T Tekan tuas pemicu dengan kuat
R Ratakan ke seluruh sumber api searah
dengan arah angin

14
Prosedur Penggunaan APAT :
APAT adalah Alat Pemadam Api Tradisional.
Petunjuk penggunaannya :
1. Ambil karung/handukkain/dan lain yang
sejenisnya
2. Basahi dan celupkan pada air
3. Padamkan api dengan cara menutup sumber
api dengan memperlihatkan arah angina

Prosedur Penggunaan HYDRANT :


HYDRANT adalah Suatu system atau alat
pengamanan terhadap kebakaran yang ada
dalam gedung.
Petunjuk penggunaan dengan B-CATAR :
1. Buka box hydrant
2. Cabut ujung dan katup nozzle
3. Arahkan nozzle ke api setelah selang
dikeluarkan dari box dan sambungkan
dengan kran air
4. Tekan atau putar kran air
5. Ratakan dengan semprotan air
15
6. BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)
Bagaimana teknik life saving pada BHD?
Menggunakan teknik DR-MINTA TOLONG - CAB
 D : Dangerous (bahaya) --- pastikan situasi
aman buat korban, penolong dan
lingkungan
 R : Respon---- gunakan teknik verbal /
panggil dan atau dengan respon nyeri
(tepuk2 bahu/tekan ditengah dada/pangkal
kuku)
 MINTA TOLONG : meminta tolong bantuan
orang lain atau hubungi IGD 1103 atau kode
biru 1103 dengan mengatakan KODE BIRU
3X (sebutkan posisi /lokasi kejadian)
 C : Circulation (cek denyut nadi)
 A : Air way (buka jalan nafas dengan head
tilt, chin lift atau jaw thrust)
 B : Breathing (memberi nafas buatan dari
mulut ke mulut, mulut ke hidung)
Bagaimana cara melakukan Circulasi?
1. Palpasi nadi karotis dengan dua jari (max 10
detik). Bila tidak teraba lakukan kompresi
dengan cara :
Tentukan letak kompresi yaitu ditengah
tulang iga atau 2-3 cm diatas pertemuan
tulang iga
2. Mulai lakukan kompresi :
a. Satu telapak tangan di tempelkan didada,
tangan yang satu numpuk diatasnya
b. Posisi tangan tegak lurus 90 derajat

16
c. Berikan tekanan pada dada korban
menggunakan berat badan penolong
dengan posisi badan penolong
dipertahankan tegak lurus
 Kedalaman tekanan : 5 – 6 cm
 Frekwensi tekanan sampai : 100x –
120x /menit
d. Biarkan dada mengembang kembali
dengan melepaskan tekanan tanpa
melepaskan tangan dari dada korban
e. Rasio kompresi dengan bantuan nafas
30:2
f. Lakukan kompresi 5 siklus
g. Lakukan penilaian ulang setelah 5 siklus.
 Jika tidak ada nadi, lakukan kembali
kompressi dan bantuan nafas
 Jika nafas ada, nadi ada, pertahankan
jalan nafas
 Jika nadi ada nafas tidak ada, berikan
bantuan nafas 10-12x/menit, selama 2
menit dan monitor nadi setiap saat
Bagaimana cara melakukan Air Way / Jalan
Nafas ?
1. Posisikan korban (4-10 detik)
2. Buka jalan nafas : head tilt &chin lift atau
Jaw trust
 Head tilt : kepala ditengadahkan
dengan menekan dahi
 Chin lift : angkat dagu keatas dan
depan

17
 Jaw thrust : dorong rahang bawah
keatas dan kedepan
Bagaimana cara melakukan Breathing /
Pernafasan
1. Tentukan apakah ada nafas spontan
dengan cara look listen and feel (LLF) atau
lihat, dengar dan rasakan selama 3-5
detik
2. Bila tidak ada nafas berikan nafas
bantuan 2x (1-1,5 detik/nafas)dengan
cara mouth to mouth, mouth to nose, bag
to mouth)
3. Jika ada obstruksi jalan nafas :
 Reposisi kepala korban, coba untuk
berikan bantuan nafas lagi
 Berikan 6-10x subdiafragma
abdominal trust (Heimlich maneuver)
 Buka mulut dengan “cross finger” dan
lakukan finger sweep (sapuan jari)
 Jika tidak berhasil ulangi tindakan a,
b, dan c

Bagaimana cara melakukan evaluasi?


1. Setelah dilakukan RJP selama 5 siklus,
lakukan evaluasi / penilaian ulang. Jika
nadi tidak ada, periksa pernafasan lagi
dengan cara LLF
2. Jika nadi ada nafas tidak ada berikan
nafas buatan sebanyak 10-12x / menit
selama 2 menit

18
3. Jika nadi ada nafas ada pasien
diposisikan miring mantap apabila
penolong mau menolong korban lain
4. Untuk selanjutnya diambil alih oleh
petugas yang ahli

6. SPILL KITS dan PENANGANAN TUMPAHAN

Spill Kits adalah Seperangkat Alat untuk


menangani tumpahan
Spill Kits ada 2 jenis :
1. Spill Kits Infeksius
2. Spill Kits B3
Tiga hal prinsip pada penanganan tumpahan :
1. Amankan
2. Serap
3. Disinfeksi

PETUNJUK KERJA PENANGANAN TUMPAHAN


INFEKSIUS

1. AMANKAN : Lokalisir terlebih dahulu area


tumpahan menggunakan papan peringatan
atau benda yang bisa dipergunakan agar

19
daerah tumpahan tidak digunakan untuk
melintas.
2. Ambil Spill Kits dan siapkan didaerah
tumpahan
3. Lakukan kebersihan tangan dengan
handsrub
4. Petugas memakai Alat Pelindung Diri (APD)
apron/ celemek  masker goegle 
tutup kepala  sepatu  sarung tangan 2
lapis. (Penggunaan APD disesuaikan
dengan banyaknya tumpahan).
5. SERAP : Serap tumpahan dengan
underpad / tisu/ koran atau bahan yang
mudah menyerap cairan diatas tumpahan
6. Siapkan kantong plastik kuning 1 dan 2
dalam kondisi sudah dibuka
7. Buang underpad/ tisu/ koran ke kantong
sampah kuning 1
8. Bersihkan bagian permukaan tumpahan
dengan air detergen menggunakan
underpad / kain sekali pakai/ kertas/ tisu
buang ke kresek kuning 1
9. DISINFEKSI : Lakukan desinfektan bagian
permukan yang terkena tumpahan
menggunakan chlorine 0,5% atau
perbandingan 1:9 secara merata, tunggu 2-
5menit
10. Lakukan pembersihkan bagian permukan
tumpahan dengan kain pembersih

20
11. Setelah dipastikan bersih dari tumpahan
lakukan pembersihan rutin dengan cairan
pembersih lantai
12. Rapikan kembali peralatan buang semua
barang sekali pakai yang terpapar cairan
infeksius ke tempat sampah infeksius dan
lakukan pencucian peralatan yang re use
sebelum disimpan ke dalam spilkit
13. Lakukan kebersihan tangan

PETUNJUK KERJA PENANGANAN TUMPAHAN


B3

1. AMANKAN : Lokalisir terlebih dahulu area


tumpahan menggunakan papan peringatan
atau benda yang bisa dipergunakan agar
daerah tumpahan tidak digunakan untuk
melintas.
2. Ambil Spill Kits dan siapkan didaerah
tumpahan
3. Lakukan kebersihan tangan dengan
hansrub
4. Petugas memakai Alat Pelindung Diri (APD)
tutup kepala , masker, kacamata goegle,
celemek/apron, sarung tangan ruman
tangga, sepatu.

21
5. SERAP : Letakkan underpad / tisu/ koran
atau bahan yang mudah menyerap cairan
diatas tumpahan
6. Siapkan kantong plastik merah dan
kantong plastik hitam dalam kondisi
sudah dibuka
7. Buang underpad/ tisu/ koran ke kantong
sampah merah
8. Bersihkan bagian permukaan tumpahan
dengan air detergen menggunakan
underpad / kain sekali pakai/ kertas/ tisu
buang ke kresek merah ikat kresek tersbut
kmdn di lebel tumpah cairan B3
9. DISINFEKSI : Lakukan desinfektan bagian
permukan yang terkena tumpahan
menggunakan chlorine 0,5% secara
merata, tunggu 2- 5 menit
10. Lakukan pembersihkan bagian permukan
tumpahan dengan kain pembersih
11. Setelah dipastikan bersih dari tumpahan
lakukan pembersihan rutin dengan cairan
pembersih lantai
12. Rapikan kembali peralatan buang semua
barang sekali pakai yang terpapar cairan
B3 ke tempat sampah B3 dan lakukan
pencucian peralatan yang re use sebelum
disimpan ke dalam spilkit
13. Lakukan kebersihan tangan

TUMPAHAN AIR RAKSA & BENDA TAJAM

22
(Thermometer & Tensi Meter Air Raksa)
Langkah 1 dan 2 sama kemudian
 Deteksi lokasi tumpahan air raksa atau
barang pecah berupa kaca dengan senter
 Sedot air raksa dengan spuit masukkan
ke botol tumpahan air raksa
 Atau bila tidak bisa dengan spuit
menggunakan plester atau lakban
 Bersihakan pecahan kaca dengan sapu
dan sorok kecil, masukkan ke botol
tempat pecahan kaca.
 Kemudian lakukan prosedur sesuai pada
tumpahan infeksius langkah ke 9 dan
selanjutnnya sampai selesai

DAFTAR ISI SPILL KITS PENANGANAN B3 :

1. Celemek / Apron 1
2. Sarung tangan non steril 2 pasang
3. Kaca Mata Goegle 1

23
4. Masker 1
5. Kertas koran/underpad/tisu tersedia
6. Lap pel 1
7. Botol cairan chlorine 0,5 % tersedia
8. Botol cairan detergen tersedia
9. Botol cairan pembersih lantai tersedia
10. Sapu kecil 1
11. Sekop kebersihan kecil 1
12. Lampu senter 2
13. Kantong plastik kuning 1
14. Plester atau Lakban 1
15. Spiut 10cc 1
16. Botol tempat air raksa 1
17. Botol tempat pecahan kaca 1
18. Handsrub 1

DAFTAR ISI SPILKIT PENANGANAN TUMPAHAN


INFEKSIUS :

1. Celemek / Apron 1
2. Sarung tangan non steril 1 pasang

24
3. Sarung tangan Rumah Tangga 1 pasang
4. Kaca Mata Goegle 1
5. Masker 1
6. Sepatu Boat 1 pasang
7. Tutup Kepala 1
8. Kain pel 1
9. Lebel tersedia
10. Kertas koran/ underpad/tisu tersedia
11. Botol cairan chlorine 0,5 % 1
12. Botol cairan detergen 1
13. Botol cairan pembersih lantai 1
14. Kantong plastik merah 1
15. Kantong plastik hitam 1
16. Handsrub 1

PERHATIAN

1. Sehabis digunakan semua peralatan di cuci


dengan air mengalir dan didesinfektan

25
dengan cairan klorine 0,5% dengan cara
direndam atau lakukan swab / dilap

2. Setelah kering masukkan kembali peralatan


ke dalamspilkit disusun rapi sehingga siap
pakai

3. Untuk peralatan yang habis pakai / single


use harus diisi ulang sesuai keadaan
sebelumnya agar selalu siap pakai

Banjarnegara, Januari 2021

Direktur
RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara

dr.Erna Astuty

26
27

Anda mungkin juga menyukai