1
HAK - HAK PRAKTIKAN
KEWAJIBAN PRAKTIKAN
2
6. Mahasiswa wajib mentaati tugas-tugas yang
diberikan oleh Pembimbing/Kepala Ruang
sejauh tidak menyimpang dari tujuan praktik
7. Harus dapat menjaga rahasia jabatan,
berlaku sopan dan ramah
8. Membawa sendiri Alat Pelindung Diri
( Masker, Handscoon, Tissue ) Baju Operasi,
Sandal, dll ( disesuaikan dengan stase
praktik )
9. Wajib lapor pada akhir kegiatan bimbingan
praktik ke Pembimbing, Ka. Ruang Rawat
dan atau Kepala Instalasi terkait.
3
diketahui oleh pembimbing institusi
pendidikan , diserahkan kepada pembimbing
klinik lahan dan dicopy untuk instalasi diklat
6. Mengganti hari praktik yang ditinggalkan
dengan ketentuan :
Dengan surat ijin, wajib mengganti 1x
jumlah hari yang ditinggalkan.
Tanpa surat ijin, wajib mengganti 2x dari
jumlah hari yang ditinggalkan.
7. Mengenakan pakaian sesuai ketentuan dari
institusi pendidikan dan identitas RS, serta
tidak diperbolehkan memakai perhiasan
kecuali jam tangan
8. Mengikuti semua kegiatan belajar mengajar
termasuk diskusi, visite dokter dan peran jaga
di tempat praktek
9. Membantu kelancaran pelayanan di RS.
10. Menjaga rahasia jabatan, berlaku sopan dan
ramah
11. Menjaga kebersihan lingkungan, serta
berpartisipasi dalam program penyuluhan
kesehatan kepada pasien dan keluarga,
pencegahan infeksi dll
12. Menjaga/menggunakan alat yang ada di RS
sesuai dengan petunjuk yang ada, dan tidak
diperkenankan membawa pulang / keluar RS
tanpa seijin pembimbing
4
13. Siswa/mahasiswa yang sengaja atau tidak
sengaja telah merusak alat yang ada ditempat
praktek diwajibkan untuk menggantinya
14. Diwajibkan membuat laporan kegiatan sesuai
dengan ketentuan yang ada dan harus
diketahui/diteliti oleh pembimbing praktek
15. Setelah periode praktik berakhir, mengisi
kuesioner evaluasi pelaksanaan praktik dan
memberikan saran dan masukan yang
disiapkan bagian Instalasi Diklat, guna
perbaikan selanjutnya.
Sanksi
Sanksi bagi praktikan :
1. Mengganti kerusakan peralatan rumah sakit
yang digunakan untuk praktek dikarenakan
kesengajaan dengan sepengetahuan
pembimbing klinik lahan dengan koordinasi
Bidang Pelayanan, Instalasi Diklat dan
Institusi Pendidikan yang bersangkutan
2. Praktikan yang terbukti melakukan
pelanggaran berat disaat praktek (seperti
pelanggaran susila, penyalahgunaan NAPZA,
pencurian, perkelahian, dll) tidak diijinkan
praktek di RSUD Hj. Anna Lasmanah
Banjarnegara sampai ada keputusan lebih
lanjut yang diputuskan oleh pejabat yang
berwenang
5
VISI :
Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat
Banjarnegara dan Sekitarnya
MISI :
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang
berorientasi pada peningkatan mutu dan
keselamatan pasien;
2. Meningkatkan sumber daya manusia yang
profesional dan berintegritas;
3. Meningkatkan sarana prasarana guna
memperluas jangkauan pelayanan kesehatan
rujukan ;
4. Mengembangkan pelayanan unggulan untuk
mendukung program prioritas bidang
kesehatan rujukan;
5. Mewujudkan sistem manajemen yang efektif,
efisien, transparan dan responsive.
MOTTO
“Mantap Melayani”
M Mudah ( mudahkan urusan, prosedur
jangan berbelit-belit)
A Aman ( utamakan keselamatan )
N Nyaman ( ciptakan lingkungan bersih dan
rapi)
T Tepat (tindakan sesuai kebutuhan pasien)
A Adil (tidak mendahulukan kelompok,
golongan tertentu)
P Profesional (bekerja sesuai profesi,
prosedur dan menunjukkan kemampuan
terbaik)
6
6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN adalah :
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (High Alert )
4. Kepastian Tepat- Lokasi, Tepat-Prosedur,
Tepat-Pasien Operasi
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
6. Pengurangan resiko pasien jatuh
1. KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi verbal/lisan atau melalui telepon
dilakukan pada kondisi mendesak/kritis bila
komunikasi secara tertulis tidak bisa
dilakukan.
1. Lakukan teknik SBAR dalam melaporkan
kondisi pasien untuk meningkatkan efektivitas
komunikasi antar pemberi layanan.
Situation : Kondisi terkini yang terjadi pada
pasien.
Background : Informasi penting apa yang
berhubungan dengan kondisi pasien terkini.
Assessment : Hasil pengkajian kondisi pasien
terkini
Recommendation : Apa yang perlu dilakukan
untuk mengatasi masalah pasien saat Ini
SBAR digunakan saat :
menyampaikan kondisi pasien seperti : serah
terima pasien atau pada pergantian jaga, pada
7
saat penitipan pasien, saat konsul ke atau
antar dokter spesialis.
1. Menerima telepon :
a. Segera diangkat maksimal 3x dering
b. Salam)
c. Sebutkan nama dan unit kerja
d. Tanyakan dengan siapa dan dari unit
mana
8
e. Sampaikan yang bisa kita lakukan(mis:
ada yang bisa kami bantu?)
f. Dengarkan dengan baik, berikan jawaban
yang efisien
g. Buat catatan pembicaraan bila perlu
h. Biarkan lawan bicara menutup gagang
telepon terlebih dahulu
2. Bila menelepon :
a. Menjawab salam
b. Sebutkan nama dan unit kerja
c. Menyampaikan keperluannya
d. Mendengarkan konfirmasi balik dari
penerima telepon
e. Mengucapkan terimakasih
f. Menutup gagang telepon.
9
1
2 3 4
5 6
10
1
2 3
4
5
6
11
3. EVAKUASI DAN K3
1. Jalur evakuasi adalah jalur yang digunakan
untuk proses evakuasi (proses penyelamatan)
dari kejadian bencana (kebakaran, gempa
bumi, banjir, ancaman bom)
2. Jalur evakuasi (gempa bumi) di Rumah sakit
megikuti petunjuk tanda panah menuju pintu
darurat, mengikuti tangga evakuasi (tidak
menggunakan lift) dan menuju titik
berkumpul yang ada.(untuk evakuasi bencana
selain gempa, prinsip menuju titik tumpul dan
menjauhi sumber bencana)
3. Titik Kumpul
13
Bencana di
1405
dalam RS Oranye
(Triage)
Bencana di luar 1405
Oranye
RS (Triage)
6. Kode MERAH/KEBAKARAN
Penanggung Jawab Jadwal
Warna
Kegiatan Petugas
Helm
P S M
PEMADAMAN API
PENYELAMATAN
PASIEN
PENYELAMATAN
DOKUMEN
PENYELAMATAN ASET
14
Prosedur Penggunaan APAT :
APAT adalah Alat Pemadam Api Tradisional.
Petunjuk penggunaannya :
1. Ambil karung/handukkain/dan lain yang
sejenisnya
2. Basahi dan celupkan pada air
3. Padamkan api dengan cara menutup sumber
api dengan memperlihatkan arah angina
16
c. Berikan tekanan pada dada korban
menggunakan berat badan penolong
dengan posisi badan penolong
dipertahankan tegak lurus
Kedalaman tekanan : 5 – 6 cm
Frekwensi tekanan sampai : 100x –
120x /menit
d. Biarkan dada mengembang kembali
dengan melepaskan tekanan tanpa
melepaskan tangan dari dada korban
e. Rasio kompresi dengan bantuan nafas
30:2
f. Lakukan kompresi 5 siklus
g. Lakukan penilaian ulang setelah 5 siklus.
Jika tidak ada nadi, lakukan kembali
kompressi dan bantuan nafas
Jika nafas ada, nadi ada, pertahankan
jalan nafas
Jika nadi ada nafas tidak ada, berikan
bantuan nafas 10-12x/menit, selama 2
menit dan monitor nadi setiap saat
Bagaimana cara melakukan Air Way / Jalan
Nafas ?
1. Posisikan korban (4-10 detik)
2. Buka jalan nafas : head tilt &chin lift atau
Jaw trust
Head tilt : kepala ditengadahkan
dengan menekan dahi
Chin lift : angkat dagu keatas dan
depan
17
Jaw thrust : dorong rahang bawah
keatas dan kedepan
Bagaimana cara melakukan Breathing /
Pernafasan
1. Tentukan apakah ada nafas spontan
dengan cara look listen and feel (LLF) atau
lihat, dengar dan rasakan selama 3-5
detik
2. Bila tidak ada nafas berikan nafas
bantuan 2x (1-1,5 detik/nafas)dengan
cara mouth to mouth, mouth to nose, bag
to mouth)
3. Jika ada obstruksi jalan nafas :
Reposisi kepala korban, coba untuk
berikan bantuan nafas lagi
Berikan 6-10x subdiafragma
abdominal trust (Heimlich maneuver)
Buka mulut dengan “cross finger” dan
lakukan finger sweep (sapuan jari)
Jika tidak berhasil ulangi tindakan a,
b, dan c
18
3. Jika nadi ada nafas ada pasien
diposisikan miring mantap apabila
penolong mau menolong korban lain
4. Untuk selanjutnya diambil alih oleh
petugas yang ahli
19
daerah tumpahan tidak digunakan untuk
melintas.
2. Ambil Spill Kits dan siapkan didaerah
tumpahan
3. Lakukan kebersihan tangan dengan
handsrub
4. Petugas memakai Alat Pelindung Diri (APD)
apron/ celemek masker goegle
tutup kepala sepatu sarung tangan 2
lapis. (Penggunaan APD disesuaikan
dengan banyaknya tumpahan).
5. SERAP : Serap tumpahan dengan
underpad / tisu/ koran atau bahan yang
mudah menyerap cairan diatas tumpahan
6. Siapkan kantong plastik kuning 1 dan 2
dalam kondisi sudah dibuka
7. Buang underpad/ tisu/ koran ke kantong
sampah kuning 1
8. Bersihkan bagian permukaan tumpahan
dengan air detergen menggunakan
underpad / kain sekali pakai/ kertas/ tisu
buang ke kresek kuning 1
9. DISINFEKSI : Lakukan desinfektan bagian
permukan yang terkena tumpahan
menggunakan chlorine 0,5% atau
perbandingan 1:9 secara merata, tunggu 2-
5menit
10. Lakukan pembersihkan bagian permukan
tumpahan dengan kain pembersih
20
11. Setelah dipastikan bersih dari tumpahan
lakukan pembersihan rutin dengan cairan
pembersih lantai
12. Rapikan kembali peralatan buang semua
barang sekali pakai yang terpapar cairan
infeksius ke tempat sampah infeksius dan
lakukan pencucian peralatan yang re use
sebelum disimpan ke dalam spilkit
13. Lakukan kebersihan tangan
21
5. SERAP : Letakkan underpad / tisu/ koran
atau bahan yang mudah menyerap cairan
diatas tumpahan
6. Siapkan kantong plastik merah dan
kantong plastik hitam dalam kondisi
sudah dibuka
7. Buang underpad/ tisu/ koran ke kantong
sampah merah
8. Bersihkan bagian permukaan tumpahan
dengan air detergen menggunakan
underpad / kain sekali pakai/ kertas/ tisu
buang ke kresek merah ikat kresek tersbut
kmdn di lebel tumpah cairan B3
9. DISINFEKSI : Lakukan desinfektan bagian
permukan yang terkena tumpahan
menggunakan chlorine 0,5% secara
merata, tunggu 2- 5 menit
10. Lakukan pembersihkan bagian permukan
tumpahan dengan kain pembersih
11. Setelah dipastikan bersih dari tumpahan
lakukan pembersihan rutin dengan cairan
pembersih lantai
12. Rapikan kembali peralatan buang semua
barang sekali pakai yang terpapar cairan
B3 ke tempat sampah B3 dan lakukan
pencucian peralatan yang re use sebelum
disimpan ke dalam spilkit
13. Lakukan kebersihan tangan
22
(Thermometer & Tensi Meter Air Raksa)
Langkah 1 dan 2 sama kemudian
Deteksi lokasi tumpahan air raksa atau
barang pecah berupa kaca dengan senter
Sedot air raksa dengan spuit masukkan
ke botol tumpahan air raksa
Atau bila tidak bisa dengan spuit
menggunakan plester atau lakban
Bersihakan pecahan kaca dengan sapu
dan sorok kecil, masukkan ke botol
tempat pecahan kaca.
Kemudian lakukan prosedur sesuai pada
tumpahan infeksius langkah ke 9 dan
selanjutnnya sampai selesai
1. Celemek / Apron 1
2. Sarung tangan non steril 2 pasang
3. Kaca Mata Goegle 1
23
4. Masker 1
5. Kertas koran/underpad/tisu tersedia
6. Lap pel 1
7. Botol cairan chlorine 0,5 % tersedia
8. Botol cairan detergen tersedia
9. Botol cairan pembersih lantai tersedia
10. Sapu kecil 1
11. Sekop kebersihan kecil 1
12. Lampu senter 2
13. Kantong plastik kuning 1
14. Plester atau Lakban 1
15. Spiut 10cc 1
16. Botol tempat air raksa 1
17. Botol tempat pecahan kaca 1
18. Handsrub 1
1. Celemek / Apron 1
2. Sarung tangan non steril 1 pasang
24
3. Sarung tangan Rumah Tangga 1 pasang
4. Kaca Mata Goegle 1
5. Masker 1
6. Sepatu Boat 1 pasang
7. Tutup Kepala 1
8. Kain pel 1
9. Lebel tersedia
10. Kertas koran/ underpad/tisu tersedia
11. Botol cairan chlorine 0,5 % 1
12. Botol cairan detergen 1
13. Botol cairan pembersih lantai 1
14. Kantong plastik merah 1
15. Kantong plastik hitam 1
16. Handsrub 1
PERHATIAN
25
dengan cairan klorine 0,5% dengan cara
direndam atau lakukan swab / dilap
Direktur
RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara
dr.Erna Astuty
26
27