Anda di halaman 1dari 4

Jl. Kardinal J. Darmojuwono p.

0741 – 3620 888 Pemilik :


Kel. Kenali Asam Bawah e. info.jmb@rsrapha.com PT Fortuna Paradiso Unifika
Kec.Kota Baru www.rsrapha.com
Jambi - 36128

Materi Yang di Sampaikan Dalam Rapat Bulanan VK

Materi : 5 Moment 6 Langkah dan 6 Sasaran Keseslamatan Pasien, VISI MISI


RS, BHD

1. Moment 6 langkah mencuci tangan yang benar

a) Melaksanakan 5 momen mencuci tangan antara lain :

 Sebelum kontak dengan pasien.


 Sebelum melakukan tindakan aseptik.
 Setelah terkena cairan tubuh pasien.
 Setelah kontak dengan pasien.
 Setelah terpapar lingkungan pasien.

b) Melaksanakan 6 langkah mencuci tangan antara lain :

 TEPUNG SELACI PUPUT


 1. Telapak tangan: gosok kedua telapak tangan
 2. Punggung tangan: gosok punggung dan sela-sela jari sisi luar tangan kiri
dan sebaliknya.
 3. Sela-sela jari: gosok telapak tangan dan sela-sela jari sisi dalam
 4. Kunci: jari jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
 5. Putar: gosok ibu jari tangan kiri dan berputar dalam genggaman tangan
kanan dan lakukan sebaliknya
 6. Putar: rapatkan ujung jari tangan kanan dan gosokkan pada telapak
tangan kiri dengan cara memutar mutar terbalik arah jarum jam, lakukan
pada ujung jari tangan sebaliknya.

c) Prinsip dari 6 langkah cuci tangan antara lain :

 Dilakukan dengan menggosokkan tangan menggunakan cairan antiseptik


(handrub) atau dengan air mengalir dan sabun antiseptik (handwash).
 Handrub dilakukan selama 20-30 detik sedangkan handwash 40-60 detik.
 5 kali melakukan handrub sebaiknya diselingi 1 kali handwash.

2. Enam Sasaran keselaman pasien

Enam Sasaran Keselamatan Pasien antara lain :

2.1 Ketepatan identifikasi pasien


Ketepatan identitas pasien merupakan sasaran pertama yang harus
diperhatikan pasien untuk mengurangi terjadinya kejadian yang tidak diinginkan
selama di rumah sakit. Perawat harus memperhatikan apakah identitas pasien
sudah benar atau tidak, untuk memastikan ketepatan identitas pasien perawat
harus mengsingkronkan data yang dimiliki dengan gelang identitas yng digunakan
oleh pasien, selain itu perawat juga bisa menanyakan langsung kepada pasien
mengenai nama pasien, umur pasien dan tempat serta tanggal lahir pasien.
2.2 Peningkatan komunikasi yang efektif.

Komunikasi efektif selain dilakukan perawat kepada pasien, dilakukan


juga terhadap perawat dengan tenaga medis yang lainnya, apabila perawat tidak
dapat berkomunikasi secara efektif terhadap tenaga medis lain mengenai sesuatu
yang berhubungan dengan pasien maka juga akan mempengaruhi keselamatan
pasien. Misalnya data yang perawat dapat dari pasien A adalah B, namun karena
perawat tidak dapat mengkomunikasikan dengan bener kepada tenaga medis
yang lain, baik itu dokter, farmasi dan ahli gizi sehingga tenaga medis lainnya
bukan memahami pasien A dengan data B malah berasumsi pasien A dengan
data C dikarenakan kesalahan perawat dalam menyampaikan komunikasi
kepada tenaga medis lainnya, ini dapat berbahaya kepada keselamatan pasien
karena beda data yang diberi beda
pula layanan kesehatan yang akan diterima.

2.3 Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-allert)

7 prinsip benar pemberian obat adalah Benar pasien, Benar obat, Benar
dosis, Benar cara pemberian, Benar waktu, Benar informasi, Benar
dokumentasi. Meningkatkan keamanan obat merupakan cara untuk
menghindari kesalahan-kesalahan dalam pemberian obat, apabila pasien salah
menerima obat maka akan berakibat fatal untuk kesehatan pasien.Umumnya
pemberian obat kepada pasien dilakukan oleh bagian farmasi atau apoteker
namun tak jarang ini menjadi tugas perawat diakibatkan oleh minimnya tenaga
kesehatan dibidang tersebut. Jika pemberian obat diberikan oleh farmasi
ataupun apoteker perawat tak juga harus lepas tangan sepenuhnya terhadap
pemberian obat kepada pasien,perawat juga harus mewaspadai ataupun
memantau proses pemberian obat tersebut, agar obat yang diberikan kepada
pasien benar dan tepat.

2.4 Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat pasien operasi.

2.4.1. Penanda lokasi


anda itu harus digunakan secara konsisten di seluruh unit rumah sakit; dan
harus dibuat oleh orang yang akan melakukan tindakan; harus dibuat saat
pasien terjaga dan sadar; jika memungkinkan, dan harus terlihat sampai
pasien disiapkan dan diselimuti.

2.4.2 Verifikasi Pra Opeatif , Maksud dari proses verifikasi praoperatif adalah
untuk :

 memverifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar


 memastikan bahwa semua dokumen, foto (images), dan hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia, diberi label dengan baik, dan dipampang
 memverifikasi keberadaan peralatan khusus dan/atau implant-implant yang
dibutuhkan.

2.4.3. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain :


 Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dapat dimengerti
untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses
penandaan/pemberi tanda.
 Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk
memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien
dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan
fungsional.
 Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur “sebelum
insisi/time-out” tepat sebelum dimulainya suatu prosedur/tindakan
pembedahan.
 Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung keseragaman
proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien,
termasuk prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi/dental yang
dilaksanakan di luar kamar operasi.

2.5. Pengurangan risiko infeksi tekait pelayanan kesehatan.


 Semua mitra dapat mengetahui five moment handhygiene
 Semua mitra dapat melakukan prosedur cuci tangan yang benar.
 Semua mitra dapat mengetahui tujuan dan manfaat handhygiene.
 Semua mitra dapat Membuang sampah infeksius dan non infeksius

2.6. Pengurangan risiko pasien jatuh.


Posisikan rem tempat tidur terkunci pada saat berada di bangsal rumah
sakit. Menjaga roda kursi roda di posisi terkunci ketika stasioner. Gunakan
alas kaki yang nyaman, baik, dan tepat pada pasien. Gunakan lampu malam
hari atau pencahayaan tambahan.

3. Visi Misi Moto dan Nilai RS Rapha Theresia Jambi


VISI :
Menjadi Solusi Kesehatan pilihan masyarakat Jambi dengan memprioritaskan
keselamatan pasien, melalui pelayanan yang Empatik dan Berkualitas tinggi.
MISI :
1. Menjunjung tinggi nilai-nilai luhur kemanusiaan dan melayani masyarakat
seluas-luasnya tanpa pengecualian.
2. Memberikan solusi Kesehatan unggulan yang sesuai dengan etika profesional
dan dapat dipertanggung jawabkan.
3. Meningkatkan kualitas secara berkelanjutan dengan inovasi, perkembangan
teknologi, serta peningkatan kompetensi.
4. Berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
melalui kegiatan-kegiatan preventif.
Moto:
E: tika
M: oral
P: rofesional
A: ndal
T: erdepan
I: nklusifitas
K: asih
Nilai :
Sehat sejati dari hati
4.BHD (Bantuan hidup dasar)

Anda mungkin juga menyukai