Anda di halaman 1dari 3

Strategi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)

PKRS memang memiliki persamaan dan sekaligus perbedaan dengan kegiatan


pemasaran (marketing) rumah sakit dan kegiatan kehumasan (public relation) rumah sakit.
Persamaannya terutama terletak pada sasaran (target group). Tujuan PKRS adalah pasien dan
klien Rumah Sakit serta masyrakat tahu, mampu dan mau ber-PHBS (prilaku hidup bersih
sehat) untuk menangani masalah-masalah kesehatan serta lingkungan Rumah Sakit aman,
nyaman, bersih, sehat dan kondusif untuk PHBS.

PKRS memiliki 6 standar yaitu :

1. Kebijakan manajemen, yaitu organisasi Rumah Sakit harus memiliki kebijakan


tertulis untuk PKRS, Kebijakan ini diimplementasikan sebagai bagian dari
peningkatan kualitas pelayanan. Tujuannya : Adanya dukungan kebijakan untuk
pelaksanaan PKRS sebagai bagian integral peningkatan kualitas manajemen RS.
2. Kajian kebutuhan masyarakat rumah sakit, yaitu Rumah Sakit melakukan kajian
kebutuhan Promosi Kesehatan untuk pasien, keluarga pasien, pengunjung rumah
sakit dan masyarakat sekitar rumah sakit. Tujuanya : Diperolehnya gambaran tentang
informasi yang dibutuhkan pasien, keluarga pasien, pengunjung serta masyarakat
sekitar rumah sakit sebagai dasar pelaksanaan Promosi Kesehatan.
3. Pemberdayaan masyarakat rumah sakit, yaitu Rumah sakit menjamin adanya upaya
pemberdayaan masyarakat yang merupakan salah satu program melalui kegiatan
Promosi Kesehatan di Rumah sakit. Tujuanya : Meningkatnya daya dan peran peran
serta masyarakat rumah sakit dalam mencegah dan atau mengatasi masalah kesehatan
yang dihadapinya.
4. Rumah sakit melaksanakan bina suasana untuk mendukung kegiatan pemberdayaan,
yaitu Rumah sakit menjamin tempat kerja ya ng aman, bersih dan sehat. Oleh karen a
itu Rumah sakit memastikan upaya-upaya yang menyangkut kebersihan dan
kelengkapan sarana prasarana yang ada untuk melaksanakan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). Tujuannya : Rumah sakit menciptakan suasana yang kondusif agar
pasien, keluarga pasien, pengunjung, dan masyarakat sekitar rumah sakit untuk mau
dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat.
5. Kemitraan, yaitu Rumah sakit menggalang kemitraan dengan sektor lain, dunia usaha
dan swasta lainnya dalam upaya meningkatkan pelaksanaan PKRS baik di dalam
maupun di luar gedung. Tujuannya : Terjalin kerjasama dengan mitra terkait untuk
optimalisasi pelaksanaan kegiatan PKRS.
6. Rumah sakit yang mewujudkan tempat kerja sehat, yaitu Rumah sakit mewujudkan
lingkungan tempat kerja/pelayanan yang aman, bersih dan sehat, serta menjamin
kecukupan sarana dan prasarana untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
Tujuannya : Terwujudnya tempat kerja yang aman, bersih dan sehat bagi pegawai
Rumah sakit.
Kebijakan Rumah Sakit Dalam Pelaksanaan Promosi Kesehatan Rumah Sakit

1. Pemberian edukasi dan informasi diberikan kepada pasien dan keluarga saat masuk
Rumah Sakit sampai dengan pulang.
2. Staf medis/keperawatan/penunjang medis atau non medis harus memberikan edukasi
dan informasi di setiap pelayanan yang diperlukan.
3. Staf medis/keperawatan/penunjang medis atau non medis harus memberikan
informasi apabila akan terjadi penundaan pelayanan atau pengobatan dan memberikan
informasi tentang alternatif yang tersedia sesuai dengan keperluan klinik mereka.
4. Staf medis/keperawatan/penunjang medis atau non medis harus memberikan
informasi biaya yang dibutuhkan oleh pasien.
5. Staf medis/keperawatan/penunjang medis atau non medis dapat memberikan
pendidikan kesehatan secara perorangan, kelompok, atau di kamar pasien.
6. Staf medis/keperawatan/penunjang medis harus melakukan verifikasi pemahaman
kepada pasien dan keluarga yang telah diberikan edukasi dan pemberian informasi.
7. Staf medis/keperawatan/penunjang medis memiliki pengetahuan yang cukup tentang
materi pendidikan yang diberikan.
8. Staf medis/keperawatan/penunjang medis menyediakan waktu yang adekuat dan
mempunyai ketrampilan berkomunikasi dalam memberikan pendidikan kepada pasien
dan keluarga.
9. Bukti pemberian edukasi dan informasi dicatat di dalam Rekam Medis menggunakan
form yang sesuai.
10. Pendidikan kesehatan untuk pasien dibawah umur, pasien yang mempunyai
keterbatasan fisik, psikologis, dan respon kognitif, harus melibatkan keluarga inti.
11. Materi edukasi yang diberikan kepada pasien/keluarga meliputi :
a. Penggunaan obat yang efektif dan aman, interaksi obat dan makanan
b. Penggunaan peralatan medis secara efektif dan aman
c. Pengaturan diet dan nutrisi .
d. Manajemen nyeri
e. Tehnik rehabilitasi
f. Diagnosa penyakit
g. Rencana Perawatan
h. Prosedur Tindakan medis
i. Hal-hal yang harus dilakukan di rumah, dan lain-lain

PKRS di dalam gedung Rumah Sakit, yaitu melakukan :

1. PKRS di tempat pendaftaran atau administrasi, yaitu tempat dimanapasien atau


klien harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu sebelum mendapatkan
pelayanan dari rumah sakit.
2. PKRS dalam pelayanan rawat jalan bagi pasien, yaitu terdapat pada poliklinik
seperti kebidanan,anak, mata, penyakit dalam, THT, dan lain-lain.
3. PKRS dalam pelayanan rawat inap bagi pasien, yaitu terdapat pada ruang
rawat darurat, intensif, dan inap.
4. PKRS dalam pelayanan penunjang medik bagi pasien, yaitu pelayanan
obat/apotek, laboratorium, dan pelayanan rehabilitasi medik, serta kamar mayat.
5. PKRS dalam pelayanan bagi klien, seperti pelayanan KB, konseling gizi,
pemeriksaan kesehatan dan lain-lain.
6. PKRS di ruang pembayaran rawat inap, yaitu dalam ruangan tempat pasien
rawat inap dan harus menyelesaikan pembayaran biaya dari rawat inap
tersebut.

PKRS di luar gedung Rumah Sakit, yaitu melakukan :

1. PKRS di tempat parkir, yaitu pemanfaatan beberapa ruang yang terdapat


pada tempat parkir mulai dari bangunan gardusampai ke tiap sudut dari lapangaan
parkir.
2. PKRS di taman sekitar rumah sakit, baik tamanyang berada di depan, samping, dan
belakang rumah sakit.
3. PKRS pada tempat-tempat umum seperti tempat ibadah, kantin atau kios yang
tersedia di wilayah rumah sakit.

Sasaran Promosi Kesehatan di Rumah Sakit adalah masyarakat di rumah sakit, terdiri dari :

1. Petugas
2. Pasien
3. Keluarga Pasien
4. Pengunjung
5. Masyarakat yang tinggal di sekitar rumah sakit

Kemitraan adalah kerjasama yang sinergis antar dua (atau lebih) pihak untuk melaksanakan
sesuatu kegiatan dengan menggunakan prinsip dasar kesetaraan, keterbukaan dan saling
menguntungkan. Pertemuan forum rutin antar anggota jejaring.

Langkah-langkah pembentukan kemitraan : Penjajagan, penyamaan persepsi, perumusan


serta penyusunan ruang lingkup, pembentukan dan penetapan jejaring.

Mekanisme kerja kemitraan dan pengembangan jejaringnya :

1. Anggota jejaring secara bersama-sama atau bergantian harus mengupayakan


mekanisme pertukaran informasi dan pengalaman.
2. Komunikasi reguler melalui sarana komunikasi.
Perkembangan di bidang teknologi informasi sangat membantu kecepatan dan
efisiensi kerja suatu organisasi. Jejaring harus mengoptimalkan penggunaan
teknologi .

Anda mungkin juga menyukai