Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

OLEH :
NI KADEK MITA ARGAYANI (P07125021018)
SEMESTER III

KEMENTRIAN KESEHATAN REPEBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KESEHATAN GIGI
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya, penyusunan makalah dapat diselesaikan dengan judul “Promosi
Kesehatan di Rumah Sakit” tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa diselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, sehubungan dengan hal tersebut penulis menyampaikan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini yang telah memberikan banyak dukungan dan semangat untuk terus maju sehingga
terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna bagi segi penyusunan,
hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan untuk perkembangan dan peningkatan
ilmu pengetahuan dan dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan.

Denpasar, 26 Agustus 2022


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................iii
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................2
D. Manfaat..................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. Pengertian Promosi Kesehatan..............................................................................2
B. Tempat-Tempat Yang Bisa Diberikan Promosi Kesehatan di Rumah Sakit............3
C. Cara Promosi Kesehatan.........................................................................................3
D. Metode, Media dan Materi Promosi Kesehatan....................................................7
BAB 3 PENUTUP.........................................................................................................12
A. Kesimpulan............................................................................................................12
B. Saran......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dalam Pasal 1
menyebutkan pengertian rumah sakit yaitu institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selanjutnya
dikatakan bahwa Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan yang
meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Menurut data evaluasi Rekam Medis Kunjungan pasien dan keluarga dari
tahun 2017 cukup meningkat dan terdapat populasi pasien sebesar 310 kasus penyakit
teridentifikasi, sehingga di perlukan proses asuhan berbasis visi,misi, jenis pelayanan
yang diberikan sesuai populasi pasien dengan peningkatan kualitas dalam pemberian
informasi dan pendidikan pasien dan keluarga.

Mengacu kepada peraturan perundang-undangan tersebut di atas, kiranya


dapat dinyatakan bahwa di setiap rumah sakit harus dilaksanakan upaya peningkatan
kesehatan, salah satunya melalui kegiatan promosi kesehatan.

Dari berbagai aspek terkait dalam Promosi Kesehatan yang perlu mendapatkan
perhatian secara seksama adalah tentang metode dan alat peraga yang digunakan
dalam promosi kesehatan. Dengan metode yang benar dan penggunaan alat peraga
yang tepat sasaran, maka materi atau bahan isi yang perlu dikomunikasikan dalam
promosi kesehatan akan mudah diterima, dicerna dan diserap oleh sasaran, sehingga
kesadaran dan minat pasien, keluarga dan pengunjung rumah sakit untuk berperan
secara positif dalam usaha penyembuhan dan pencegahan penyakit. Oleh karena itu,
promosi kesehatan di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisah dari
program pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Promosi Kesehatan?
2. Tempat-tempat apa saja yang bisa diberikan Promosi Kesehatan di Rumah Sakit?
3. Bagaimana cara Promosi Kesehatan di tempat-tempat tersebut?
4. Apa metode, media dan materi yang diberikan di tempat-tempat tersebut?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Promosi Kesehatan.
2. Untuk mengetahui tempat-tempat apa saja yang bisa diberikan Promosi Kesehatan
di Rumah Sakit.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara Promosi Kesehatan di tempat-tempat tersebut.
4. Untuk mengetahui metode, media dan materi yang diberikan di tempat-tempat
tersebut

D. Manfaat
1. Dapat mengetahui pengertian dari Promosi Kesehatan.
2. Dapat mengetahui tempat-tempat apa saja yang bisa diberikan Promosi Kesehatan
di Rumah Sakit.
3. Dapat mengetahui bagaimana cara Promosi Kesehatan di tempat-tempat tersebut.
4. Dapat mengetahui metode, media dan materi yang diberikan di tempat-tempat
tersebut.

BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Promosi Kesehatan


 Pengertian Promosi Kesehatan Menurut Para Ahli
Green dan Kreuter (2005)
Promosi kesehatan adalah gabungan upaya dari pendidikan, kebijakan
politik, peraturan, serta organisasi guna mendukung berbagai kegiatan dan kondisi
hidup yang bermanfaat untuk kesehatan individu, keluarga, kelompok, atau
komunitas.

Leavell and Clarck (1957)


Promosi kesehatan adalah peningkatan derajat kesehatan atau upaya
promotif, yang mana hal ini bukanlah sebagai promosi kesehatan dalam satu
konsep yang utuh.

Piagam Ottawa
Promosi kesehatan adalah proses yang memungkinkan individu atau
kelompok untuk dapat meningkatkan dan memperbaiki kesehatannya sendiri.
Promosi kesehatan dalam Piagam Ottawa inilah yang kemudian diadobsi oleh
WHO.
B. Tempat-Tempat yang Bisa Diberikan Promosi Kesehatan Di RS
Banyak sekali tersedia peluang untuk melaksanakan promosi kesehatan di
rumah sakit. Secara umum peluang itu dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Di Dalam gedung
Di dalam gedung rumah sakit, PKRS dilaksanakan seiring dengan pelayanan
yang diselenggarakan rumah sakit. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa di
dalam gedung, terdapat peluang-peluang:
1. PKRS di ruang Pendaftaran/Administrasi, yaitu di ruang di mana
pasien/klien harus melapor/ mendaftar sebelum mendapatkan pelayanan
rumah sakit.
2. PKRS dalam pelayanan Rawat Jalan bagi Pasien, yaitu di poliklinik-
poliklinik seperti poliklinik kebidanan dan kandungan, poliklinik anak,
poliklinik mata, poliklinik bedah, poliklinik penyakit dalam, poliklinik
THT , dan lainlain.
3. PKRS dalam pelayanan Rawat inap bagi Pasien, yaitu di ruangruang
Rawat Darurat, Rawat Intensif, dan Rawat Inap.
4. PKRS dalam pelayanan Penunjang Medik bagi Pasien, yaitu terutama di
Pelayanan Obat Apotik, Pelayanan Laboratorium, dan Pelayanan
Rehabilitasi Medik, bahkan juga Kamar Mayat.
5. PKRS dalam pelayanan bagi Klien (Orang Sehat), yaitu seperti di
Pelayanan KB, Konseling Gizi, Bimbingan Senam , Pemeriksaan
Kesehatan (check up) , Konseling Kesehatan Jiwa, Konseling Kesehatan
Remaja, dan lainlain.
6. PKRS di ruang Pembayaran Rawat Inap, yaitu di ruang di mana pasien
rawat inap harus menyelesaikan pembayaran biaya rawat inap, sebelum
meninggalkan rumah sakit.
b. Di Luar Gedung
Kawasan luar gedung rumah sakit pun dapat dimanfaatkan secara maksimal
untuk PKRS, yaitu:
1. PKRS di Tempat Parkir, yaitu pemanfaatan ruang yang ada di
lapangan/gedung parkir sejak dari bangunan gardu parkir sampai ke
sudutsudut lapangan gedung parkir.
2. PKRS di Taman rumah sakit, yaitu baik taman-taman yang ada di depan,
samping/sekitar maupun halaman dalam rumah sakit.
3. PKRS di dinding luar rumah sakit.
4. PKRS di tempattempat umum di lingkungan rumah sakit misalnya
tempat ibadah yang tersedia di rumah sakit (misalnya masjid atau
musholla) dan di kantin/tokotoko/kioskios.
5. PKRS di pagar pembatas kawasan rumah sakit.
C. Cara Promosi Kesehatan
a. Di dalam gedung
1) PKRS di Ruang Pendaftaran
Begitu pasien masuk ke gedung rumah sakit, maka yang pertama kali
harus dikunjunginya adalah Ruang Tempat Pendaftaran, di mana terdapat
loket untuk mendaftar. Mereka akan tinggal beberapa saat di Ruang
Pendaftaran itu sampai petugas selesai mendaftar. Kontak awal dengan rumah
sakit ini perlu disambut dengan promosi kesehatan. Sambutan itu berupa
salam hangat yang dapat membuat mereka merasa tenteram berada di rumah
sakit. Di ruang ini pula, disediakan informasi tentang Rumah Sakit tersebut
yang dapat meliputi manajemen rumah sakit, dokter/perawat jaga, pelayanan
yang tersedia di rumah sakit, serta informasi tentang penyakit baik pencegahan
maupun tentang cara mendapatkan penanganan penyakit tersebut.
2) PKRS Bagi Pasien Rawat Jalan
Promosi Kesehatan bagi pasien rawat jalan berpegang kepada
strategi dasar promosi kesehatan, yaitu pemberdayaan yang didukung oleh
bina suasana dan advokasi.
a) Pemberdayaan
ldealnya pemberdayaan dilakukan terhadap seluruh pasien, yaitu di
mana setiap petugas rumah sakit yang melayani pasien meluangkan
waktunya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien berkenaan
dengan penyakitnya atau obat yang harus ditelannya. Tetapi jika hal ini
belum mungkin dilaksanakan, maka dapat disediakan satu ruang
khusus bagi para pasien rawat jalan yang memerlukan konsultasi atau
ingin mendapatkan informasi. Ruang konsultasi ini disediakan di
poliklinik dan dilayani oleh seorang dokter atau perawat mahir (yang
berkualifikasi) sesuai dengan poliklinik yang bersangkutan.

b) Bina Suasana
Pihak yang paling berpengaruh terhadap pasien rawat jalan adalah
orang yang mengantarkannya ke rumah sakit. Mereka ini tidak dalam
keadaan sakit, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan informasi
dari berbagai media komunikasi yang tersedia di poliklinik. Oleh
karena itu di setiap poliklinik, khususnya di ruang tunggu, perlu dipasang
posterposter, disediakan selebaran (leaflet), atau dipasang televisi dan
VCD/DVD player yang dirancang untuk secara terus menerus
menayangkan informasi tentang penyakit sesuai dengan poliklinik
yang bersangkutan. Dengan mendapatkan informasi yang benar mengenai
penyakit yang diderita pasien yang diantarnya, si pengantar diharapkan
dapat membantu rumah sakit memberikan juga penyuluhan kepada
pasien. Bahkan jika pasien yang bersangkutan juga dapat ikut
memperhatikan leaflet, poster atau tayangan yang disajikan, maka seolah-
olah ia berada dalam suatu lingkungan yang mendorongnya untuk
berperilaku sesuai yang dikehendaki agar penyakit atau masalah
kesehatan yang dideritanya dapat segera diatasi.

c) Advokasi
Advokasi bagi kepentingan penderita rawat jalan umumnya
diperlukan jika penderita tersebut miskin. Biaya pengobatan dengan
rawat jalan bagi penderita miskin memang sudah dibayar melalui
program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin
(JPKMM). Akan tetapi bagi penderita miskin, tuntasnya pengobatan
dengan rawat jalan tidak dapat dijamin jika mereka tidak memiliki
biaya untuk transportasi dari tempat tinggalnya ke rumah sakit. Agar
mampu melakukan upaya membantu penderita miskin tersebut, rumah
sakit dapat melakukan advokasi ke berbagai pihak, misalnya kepada
para pengusaha sukses, untuk menyumbangkan dana. Dana ini
selanjutnya dikelola secara khusus dengan manajemen yang transparan
dan akuntabel sehingga siapa pun dapat turut mengawasi
penggunaannya. Pengelolaannya bisa melalui pembentukan yayasan
atau lembaga fungsional lain dibawah kendali dari Direktur yang
membawahi keuangan rumah sakit.

3) PKRS Bagi Pasien Rawat Inap


Pada saat pasien sudah memasuki masa penyembuhan, umumnya
pasien sangat ingin mengetahui selukbeluk tentang penyakitnya.
Walaupun ada juga pasien yang acuh tak acuh. Terhadap mereka yang
antusias, pemberian informasi dapat segera dilakukan. Tetapi bagi
mereka yang acuh tak acuh, proses pemberdayaan harus dimulai dari
awal, yaitu dari fase meyakinkan adanya masalah. Sementara itu, pasien
dengan penyakit kronis dapat menunjukkan reaksi yang berbedabeda,
seperti misalnya apatis, agresif, atau menarik diri. Hal ini dikarenakan
penyakit kronis umumnya memberikan pengaruh fisik dan kejiwaan
serta dampak sosial kepada penderitanya.

b. Di luar Gedung
1) PKRS di Tempat Parkir
Jika tempat parkir rumah sakit berupa lapangan, maka pesan pesan
tersebut dapat ditampilkan dalam bentuk baliho/ billboard atau balon udara
di sudut lapangan dan neon box diatap bangunan gardu parkir. Pengaturan
dalam pemasangan media komunikasi ini harus dilakukan dengan konsultasi
kepada ahlinya, sehingga mudah ditangkap oleh mereka yang berada di
lapangan parkir, tanpa merusak keindahan lapangan tersebut. Jika tempat
parkir berupa bangunan (termasuk basement), pesanpesan tersebut sebaiknya
disajikan dalam bentuk neon box yang dipasang di beberapa sudut ruang
parkir. Dalam hal ini pun konsultasi perlu dilakukan kepada ahlinya agar
pesanpesan mudah ditangkap dan memperindah ruang parkir.

2) PKRS di Taman Rumah Sakit


Tamantaman di halaman rumah sakit memang diperlukan guna
memperindah pemandangan di sekitar rumah sakit. Namun demikian
tamantaman rumah sakit ini sebenarnya dapat pula digunakan sebagai
sarana memperkenalkan berbagai jenis tanaman yang berkhasiat obat. Jika
demikian, maka tamantaman tersebut dapat dikatakan sebagai Tamantaman
Obat Keluarga (TOGA). Banyak jenis tanaman berkhasiat obat yang dapat
ditanam di TOGA rumah sakit, yang selain memiliki daun yang indah,
juga bunga dan bahkan buah yang menarik. Ahli pertamanan pasti dapat
mengatur komposisi yang sesuai agar TOGA tersebut indah dan menarik,
tetapi sekaligus juga informatif (misalnya dengan diberi label kecil di
dekat tiap jenis tanaman). Taman tidak hanya dapat digunakan untuk
menginformasikan jenisjenis tanaman berkhasiat obat. Di taman rumah
sakit juga dapat sekaligus ditunjukkan jenisjenis tanaman dengan
kandungan gizinya, seperti wortel, kacangkacangan, pohon buah, ubi, jagung,
kedelai dan lainlain. Bahkan di taman RS itu pun dapat ditampilkan
berbagai hewan sumber protein hewani (kalau tidak mau repot, dapat
diwujudkan dalam bentuk patungpatung), seperti ikan, unggas, dan lain-
lain. Kolam beserta ikanikan sungguhan juga dapat dibuat guna menambah
keindahan taman.

3) PKRS di Dinding Luar Rumah Sakit


Pada waktuwaktu tertentu, misalnya pada Hari Kesehatan Nasional,
Hari AIDS, Hari Tanpa Tembakau Sedunia , dan lainlain, di dinding luar
rumah sakit juga dapat ditampilkan pesanpesan promosi kesehatan. Namun
demikian perlu dicermati agar penampilan pesan ini tidak merusak
keindahan gedung rumah sakit. Oleh karena itu disarankan untuk
sebaiknya memasang hanya 1 2 spanduk raksasa (giant banner) di
dinding luar rumah sakit. Spanduk raksasa ini harus terbuat dari bahan
yang tidak mudah sobek dan dipasang sedemikian rupa sehingga tidak
diterbangkan angin. Jika rentang waktu acara sudah selesai, spanduk raksasa
tersebut harus segera ditu runkan, agar tidak sampai rusak dan
mengganggu keindahan gedung rumah sakit.

4) PKRS di Pagar Pembatas Kawasan Rumah Sakit


Seiring dengan pemasangan spanduk raksasa di dinding luar rumah
sakit, di pagar pembatas sekeliling kawasan rumah sakit, khususnya yang
berbatasan dengan jalan, dapat dipasang spandukspanduk biasa (normal).
Pemasangan spanduk di pagar ini pun harus diperhitungkan dengan cermat,
sehingga tidak merusak keindahan pagar. Selain itu, sebagaimana halnya
spanduk raksasa di dinding Iuar rumah sakit, spandukspanduk di pagar ini
pun juga harus selalu dicek jangan sampai sobeksobek atau lepas tertiup
angin. Juga, setelah rentang waktu acara selesai, spandukspanduk di pagar
harus segera diangkat agar tidak sempat rusak dan menganggu keindahan
pagar serta penampilan rumah sakit.
5) PKRS di Kantin/Kios di Kawasan Rumah Sakit
Tidak jarang di kawasan rumah sakit juga terdapat kantin,
warung, toko atau kios yang menyediakan berbagai kebutuhan pengunjung
rumah sakit. Saranasarana ini sebaiknya juga dimanfaatkan untuk PKRS.
Alangkah baiknya jika pesanpesan yang ditampilkan di saranasarana
tersebut disesuaikan dengan fungsi sarana. Misalnya, di kantin, sebaiknya
ditampilkan pesanpesan yang berkaitan dengan konsumsi gizi seimbang,
di kios bacaan ditampilkan pesan tentang bagaimana membaca secara sehat
(agar tidak merusak mata) , dan lain sebagainya. Bentuk media komunikasi
yang cocok untuk sarana ini adalah poster atau neon box, dan leaflet,
brosur atau selebaran yang dapat diambil secara gratis. Untuk ruangan
yang lebih besar seperti kantin atau toko buku, tentu dapat pula ditayangkan
VCD/DVD atau dibuatpameran kecil di sudut ruangan.

6) PKRS di Tempat Ibadah


Tempat ibadah yang tersedia di rumah sakit biasanya berupa
tempat ibadah untuk kepentingan individu atau kelompok kecil, seperti
musholla. Tetapi tidak tertutup kemungkinan bahwa di kawasan rumah sakit
juga berdiri tempat ibadah yang lebih besar seperti masjid, gereja, pura,
dan lainlain. Di tempat ibadah kecil tentu tidak dilakukan khotbah atau
ceramah. Oleh sebab itu, pesanpesan kesehatan dapat disampaikan dalam
bentuk pemasangan poster atau penyediaan leaflet, brosur atau selebaran
yang dapat diambil secara gratis. Adapun pesanpesan yang disampaikan
sebaiknya berupa pesanpesan untuk kesehatan jiwa (yang dikaitkan dengan
perintahperintah agama) dan pentingnya menjaga kebersihan/kesehatan
Iingkungan. Di tempat ibadah besar seperti masjid dan gereja, selain dilakukan
pemasangan poster dan penyediaan leaflet, brosur atau selebaran yang
dapat diambil secara gratis, juga dapat diselipkan pesanpesan kesehatan d
alam khotbah. Untuk itu sudah barang tentu harus dilakukan terlebih
dulu pendekatan kepada pemberi khotbah sebelum khotbah dilaksanakan.
D. Metode, Media dan Materi Promosi Kesehatan
1. Bentuk Metode Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan rumah sakit seyogyanya menciptakan kesan rumah sakit
tersebut menjadi tempat yang menyenangkan, tempat untuk beramah tamah, dan
sebagainya. Untuk mengubah kesan tersebut seyogyanya bentuk atau pola
promosi kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi:
1) Pemberian Contoh
Tahap pertama yang diperlukan untuk mengubah kesan rumah sakit
yang menyeramkan tersebut adalah dengan menampilkan bangunan fisik dan
fasilitas rumah sakit itu antara lain sebagai berikut:
a. Bangunan dan lingkungan rumah sakit yang bersih dan rapi. Cat bangunan
rumah sakit tidak harus putih seperti biasanya atau pada umumnya.
Ruangan atau kamar perawatan dapat menggunakan cat yang warna-warni.
Dari hasil penelitian mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UI,
membuktikan bahwa pasien yang dirawat di ruangan yang dicat berwarna
lebih cepat sembuh dibandingkan pasien yang dirawat di ruangan yang
hanya bercat putih.
b. Kamar mandi dan WC harus bersih dan tidak menimbulkan bau tidak
enak, tetapi justru berbau wangi. Air bersih seharusnya mengalir dengan
lancar dan cukup sebagai sarana untuk kebersihan kamar mandi dan WC.
c. Tersedianya tempat sampah dimana-mana, baik di luar ruangan maupun
didalam ruangan. Rumah sakit yang kurang menyediakan tempat sampah
yang cukup, berarti tidak menjadikan rumah sakit itu kondusif untuk
berperilaku bersih bagi pasien dan pengunjung lainnya.
d. Tersedianya taman hidup atau kebun di sekitar rumah sakit. Taman yang
indah atau kebun bunga di rumah sakit dapat menghilangkan kesan yang
kering, sakit, yang kurang ramah, dan formal seperti perkantoran. Taman
di rumah sakit akan menimbulkan kesan yang sejuk, sehat, senyum, dan
ramah.
e. Petugas atau karyawan rumah sakit sangat penting untuk menimbulkan
kesan kesehatan, kebersihan, dan kesan keramahtamahan. Oleh sebab
itu,kebersihan dan cara berpakaian petugas rumah sakit, terutama dokter
dan perawat yang secara langsung berkontak dengan pasien adalah perlu
dijagadan dipertahankan supaya tetap bersih dan rapi.

2) Penggunaan Media
Media promosi atau penyuluhan kesehatan di rumah sakit merupakan
alat bantu dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada para pasien
dan pengunjung rumah sakit lainnya. Media promosi yang layak digunakan
dirumah sakit diantaranya dalam bentuk cetakan: leaflet, flyer, selebaran,
poster, dan spanduk, serta dalam bentuk media elektronik, yakni radio kaset
dan video kaset. Leaflet dan selebaran didistribusikan atau disediakan di
ruang-ruang tunggu, atau di lobi rumah sakit, agar mudah dijangkau oleh para
pengunjung rumah sakit.
Media elektronik, baik radio kaset maupun video kaset yang berisi
pesan kesehatan bagi pasien dan keluarga pasien dapat digunakan di ruang-
ruang tunggu atau ruang rawat inap. Khusus media elektronik yang digunakan
diruang-ruang rawat antara lain penggunaan sound system yang dikendalikan
dari ruang tertentu dapat menyampaikan pesan-pesan dalam rangka proses
penyembuhan pasien di ruang rawat. Di samping itu, melalui media elektronik
ini juga dapat digunakan untuk program musik, dan siraman rohani untuk
menghibur dan memperkuat iman para penderita atau pasien.

3) Promosi dan Penyuluhan Langsung


Penyuluhan langsung dapat dilakukan secara terstruktur atau
terprogram, tetapi juga dapat dilakukan secara tidak terstruktur atau
terprogram. Penyuluhan langsung secara terprogram harus direncanakan
secara baik, dan ditangani oleh petugas yang khusus mempunyai kemampuan
bidang promosi kesehatan, khususnya media. Berdasarkan sasaran promosi
kesehatan, bentuk promosi kesehatan dapat dilaksanakan pada:
a. Individu
Penyuluhan atau promosi kesehatan secara individual dilakukan dalam
bentuk konseling. Konseling dilakukan oleh dokter, perawat, atau petugas
gizi terhadap pasien atau keluarga pasien yang mempunyai masalah
kesehatan khusus, atau penyakit yang dideritanya
b. Kelompok
Promosi atau penyuluhan langsung dengan sasaran kelompok
dilakukan diruang tunggu bagi penyakit-penyakit sejenis, misalnya ruang
tunggu penyakit dalam, ruang tunggu penyakit THT, ruang tunggu bagian
anak, dan sebagainya. Penyuluhan langsung kelompok juga dapat
dilaksanakan dengan mengumpulkan pasien dengan kasus sejenis di
ruangan tertentu. Metode penyuluhan kelompok, seperti ceramah, diskusi
kelompok, simulasi, dan bermain peran (role play) tepat digunakan dalam
promosi kesehatan ini.
c. Massa
Bagi seluruh pengunjung rumah sakit, baik pasien maupun keluarga
pasien dan tamu rumah sakit, adalah sasaran promosi kesehatan dalam
bentuk ini. Promosi kesehatan dengan sasaran semacam ini perlu
penyesuaian bentuk promosi kesehatannya adalah dengan menggunakan
metode penyuluhan massa, seperti penggunaan poster dan spanduk.
Seperti halnya promosi kesehatan di tatanan-tatanan lainnya, pada
umumnya promosi kesehatan dilaksanakan dengan menggunakan metode
langsung dan metode tidak langsung :
a) Secara Langsung
Metode penyuluhan langsung digunakan pada waktu
penyuluhan langsung, yakni apabila antara sasaran (pasien dan
keluarga pasien) bertatap muka dengan petugas kesehatan sebagai
promoter kesehatan. Oleh sebab itu, metode yang digunakan adalah
ceramah, diskusi kelompok, simulasi, dan bermain peran.
b) Secara Tidak Langsung
Promosi atau penyuluhan secara tidak langsung berarti
menggunakan media, dan antara petugas promosi kesehatan tidak
dapat bertatap muka dengan pasien atau keluarga pasien sebagai
clients. Oleh sebab itu, maka metode promosi secara tidak langsung ini
selalu menggunakan media atau alat bantu pendidikan atau promosi,
misalnya: leaflet, booklet, selebaran, poster, radio kaset, video kaset,
dan sebagainya.

2. Materi Promosi Kesehatan di Rumah Sakit


Materi atau isi promosi Kesehatan di rumah sakit adalah mencakup pesan-
pesan dan informasi-informasi Kesehatan yang disampaikan kepada pasien atau
keluarga pasien. Materi promosi Kesehatan di rumah sakit ini dapat
dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

1) Pesan Kesehatan yang terkait dengan pemeliharaan dan peningkatan


Kesehatan
Pesan-pesan Kesehatan yang terkait dengan pemeliharaan dan peningkatan
Kesehatan ini mencakup perilaku hidup sehat (healthy behavior), antara lain :
a. Makan dengan menu atau susunan makanan dengan gizi seimbang
b. Aktivitas fisik secara rutin, termasuk olah raga dan kegiatan-kegiatan
lainnya seperti tugas dan pekerjaan sehari-hari yang mengeluarkan tenaga
c. Tidak merokok atau minum minuman keras seperti alcohol
d. Mengelola dan mengendalikan stress untuk memelihara Kesehatan
e. Istirahat cukup karena istirahat dapat mengendorkan ketegangan-
ketegangan yang dialami oleh seseorang

2) Pesan-pesan Kesehatan yang terkait dengan pencegahan serangan penyakit


Pasien yang sudah sembuh dari penyakit, bisa aja terserang penyakit
yang sama (kambuh). Di samping itu, apabila penyakit itu menular maka
kemungkinan penyakit itu tertularkan pada orang lain. Oleh sebab itu pesan-
pesan tentang pencegahan berbagai macam penyakit perlu dikemas dalam
media leaflet atau poster. Pesan-pesan tersebut sekurang-kurang nya
mencakup:
a. Gejala atau tanda-tanda penyakit
b. Penyebab penyakit
c. Cara penularan penyakit
d. Cara pencegahan penyakit

3) Pesan-pesan Kesehatan yang terkait dengan proses penyembuhan dan


pemulihan .
Pasien yang datang ke rumah sakit, baik untuk rawat jalan atau rawat
inap, tujuan akhirnya adalah agar sembuh dari sakit dan pulih kesehatannya.
Masing-masing penyakit mempunyai proses penyembuhan yang berbeda-
beda. Oleh sebab itu, informasi atau pesan-pesan Kesehatan yang terkait
dengan proses penyembuhan dan pemulihan itu adalah merupakan isi promosi
Kesehatan di rumah sakit.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Promosi kesehatan adalah proses yang memungkinkan individu atau kelompok
untuk dapat meningkatkan dan memperbaiki kesehatannya sendiri. Dari berbagai
aspek terkait dalam Promosi Kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian secara
seksama adalah tentang metode dan alat peraga yang digunakan dalam promosi
kesehatan. Dengan metode yang benar dan penggunaan alat peraga yang tepat
sasaran, maka materi atau bahan isi yang perlu dikomunikasikan dalam promosi
kesehatan akan mudah diterima, dicerna dan diserap oleh sasaran, sehingga kesadaran
dan minat pasien, keluarga dan pengunjung rumah sakit untuk berperan secara positif
dalam usaha penyembuhan dan pencegahan penyakit. Oleh karena itu, promosi
kesehatan di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisah dari program
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah promosi Kesehatan di rumah sakit ini dapat
menambah wawasan saya dan bagi pembaca pada umumnya. Saya menyadari bahwa
makalah promosi Kesehatan di rumah sakit ini masih jauh dikatakan sempurna, maka
dari itu saya membutuhkan saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat saya
harapkan untuk perbaikan makalah promosi Kesehatan di rumah sakit ini kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anon Rsudtidar.Magelangkota.Go.Id, 2022, http://rsudtidar.magelangkota.go.id/wp-
content/uploads/2019/05/PROGRAM-KERJA-PKRS-2019.pdf.
2. MHomecare, Redaksi. "Pengertian Promosi Kesehatan Dan 3 Elemen Terpenting".
Mhomecare Blog, 2021, https://mhomecare.co.id/blog/pengertian-promosi-
kesehatan-dan-elemen/.
3. Kemenkes RI, Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
4. Runtuwene,Joshua dan Kairupan,Tara.2009.”Promosi Kesehatan di Rumah Sakit”
https://www.academia.edu/35753214/Promosi_Kesehatan_Di_RS
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai