Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

“Promosi Kesehatan dirumah Sakit”

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Promosi Kesehatan

Kelas 2 C
Disusun oleh:
1. Amelya Karnefi (N1A117102)
2. Martha (N1A117087)
3. Alemina (N1A117089)

Dosen Pengampu:
M. RIDWAN, SKM,MPH

Program Studi Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jambi
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karuniaNya Penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen Pengampu yang
telah bersedia memberikan waktunya, perhatiannya, serta bimbingannya
dalam penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih banyak
kekurangan, karena terbatasnya ilmu yang  dimiliki, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah kami di masa yang akan datang.

Jambi, 20 Agustus 2018

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................ 2

1.3 Manfaat Penulisan ...................................................................... 2

1.4 Pertanyaan Kajian ...................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Rumah Sakit Di Indonesia ................................... 4

2.2 Pengertian Promosi Kesehatan Dirumah Sakit ...................... 4

2.3 Dasar Hukum Promosi Kesehatan Dirumah Sakit .................. 5

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Prinsip Dasar Promosi Kesehatan Dirumah Sakit .................... 8

3.2 Tujuan Promosi Kesehatan Di Rumah Sakit ........................... 8

3.3 Sasaran Promosi Kesehatan Dirumah Sakit ............................ 10

3.4 Indikator Promosi Kesehatan Di Rumah Sakit ........................ 10

3.5 Bentuk Metode Promosi Kesehatan Dirumah Sakit ................. 12

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan .......................................................................... 15

4.2 Saran ................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dimasa yang lampau sistem kesehatan lebih banyk beorientasi pada


penyakit, yaitu hanya menunggu sampai ada yang sakit, barulah kemudian
yang bersangkutan diberi pengobatan. Dalam keadaan yang memerlukan, si
sakit dirawat dirumah sakit. Sesudah sembuh dipulangkan, ditimpa oleh
penyakit yang sama sehingga yang bersangkutandirawat kembali dirumah
sakit. Demikian siklus ini berlangsung terus, sampai kemudian disadari, baha
sebenarnya untuk memelihara kesehatan masyarakat diperlukan suatu
rangkaian usaha yang lebih luas, dimana perawat dan pengobatan dirumah
sakit hanyalah salah satu bagian kecil dari rangkain usaha tersebut.
Kalau pasien dan keluarganya memiliki pengetahuan tentang cara-cara
penyembuhan penyakit dan pencegahan penyakit, serta keluarga pasien
mampu dan mau berpartisipasi secara positif, maka hal ini akan membantu
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat pada umumnya. Pembangunan
kesehatan sebagai bagian integral pembangunan nasional, bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Salah satu institusi
yang berperan dalam mencapai tujuan tersebut adalah rumah sakit (Depkes RI,
2000).
Menteri Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan keputusan Nomor
1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan
di daerah yang mencakup pedoman umum tentang pelaksanaan Promosi
Kesehatan Rumah Sakit. Hal ini merupakan keputusan penting yang
dikeluarkan untuk memayungi kegiatan promosi kesehatan rumah sakit
sehingga wajib dilaksanakan di rumah sakit yang ada di Indonesia. (Depkes RI,
2005).
Maka dari itu pentingnya melakukan Promosi Kesehatan dirumah Sakit
(PKRS), berusaha mengembangkan pengertian pasien, keluarga, dan

1
pengunjung rumah sakit tentang penyakit dengan pencegahannya. Selain itu,
promosi kesehatan dirumah sakit juga berusaha menggugah kesadaran dan
minat pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit untuk berperan secara
positif dalam usaha penyembuhan dan pencegahan penyakit. Oleh karena itu
kelompok kami menganggkat tentang promosi kesehatan dirumah sakit
merupakan bagian yan tidak terpisah dari program pelayanan kesehatan
dirumah sakit.

1.2 TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian rumah sakit dan promosi kesehatan


dirumah sakit.

2.Untuk mengetahui dasar hukum promosi kesehatan dirumah sakit.

3. Untuk mengetahui prinsip dasar promosi kesehatan dirumah sakit.

4. Untuk mengetahui tujuan promosi kesehatan di rumah sakit.

5. Untuk mengetahui sasaran promosi kesehatan dirumah sakit.

6. Untuk mengetahui indikator promosi kesehatan di rumah sakit.

7. Untuk mengetahui bentuk metode promosi kesehatan dirumah sakit.

1.3 MANFAAT PENULISAN

1. Pembaca dapat mengetahui pengertian rumah sakit dan promosi


kesehatan dirumah sakit.

2. Pembaca dapat dasar hukum promosi kesehatan dirumah sakit.

3. Pembaca dapat memahami prinsip dasar promosi kesehatan dirumah


sakit.

4. Pembaca dapat memahami tujuan promosi kesehatan di rumah sakit.

5. Pembaca dapat mengatahui sasaran promosi kesehatan dirumah


sakit.

6. Pembaca dapat memahami indikator promosi kesehatan di rumah


sakit.

7. Pembaca dapat memahami bentuk metode promosi kesehatan


dirumah sakit.

2
1.4 PERTANYAAN KAJIAN

1. Apa pengertian rumah sakit dan promosi kesehatan?

2. Apa saja dasar hukum promosi kesehatan dirumah sakit ?

3. Apa saja prinsip dasar promosi kesehatan dirumah sakit?

4. Apa saja tujuan promosi kesehatan di rumah sakit ?

5. Bagaimana sasaran promosi kesehatan dirumah sakit ?

6. Apa saja indikator promosi kesehatan di rumah sakit ?

7. Bagaimana bentuk metode promosi kesehatan dirumah sakit ?

3
BAB II
TINJAUN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN RUMAH SAKIT DI INDONESIA

Rumah sakit dalam bahasa Inggris disebut hospital. Kata hospital


berasal dari kata dalam bahasa Latin hospitalis yang berarti tamu. Secara lebih
luas kata itu bermakna menjamu para tamu. Memang menurut sejarahnya,
hospital atau rumah sakit adalah suatu lembaga yang bersifat kedermawanan
(charitable), untuk merawat pengungsi atau memberikan pendidikan bagi
orang-orang yang kurang beruntung atau miskin, berusia lanjut, cacat, atau
para pemuda (Kemenkes RI , 2010). Di Indonesia, evolusi rumah sakit dimulai
dengan munculnya rumah sakit-rumah sakit milik misi keagamaan yang
pelayanannya bersifat kedermawanan . Selanjutnya muncul rumah sakit- rumah
sakit milik perusahaan yang dibangun khusus untuk melayani karyawan
perusahaan (misalnya perkebunan, pertambangan, dan lain-lain). Setelah itu
lalu muncul rumah sakitrumah sakit yang berasal dari praktik pribadi dokter,
atau kadang-kadang juga praktik pribadi bidan, yang mula-mula berkembang
menjadi klinik. Beberapa dasawarsa terakhir, muncullah rumah sakit-rumah
sakit yang dibangun sepenuhnya oleh pemilik modal yang bukan dokter.

2.2 PENGERTIAN PROMOSI KESEHATAN DIRUMAH SAKIT

Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


1114/MENKES/SKNII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan
di Daerah, promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat meno/ong did sendiri, serta mengembangkan ·kegiatan
yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan
didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Menolong diri sendiri artinya masyarakat mampu menghadapi masalah-
masalah kesehatan potensial (yang mengancam) dengan cara mencegahnya,
dan mengatasi masalah-masalah kesehatan yang sudah terjadi dengan cara

4
menanganinya secara efektif serta efisien. Dengan kata lain, masyarakat
mampu berperilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka memecahkan
masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya (problem solving), baik
masalah-masalah kesehatan yang sudah diderita maupun yang potensial
(mengancam), secara mandiri (dalam batas-batas tertentu).
Promosi Kesehatan oleh Rumah Sakit (PKRS) adalah upaya RS untuk
meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok masyarakat,
agar pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan
rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok masyarakat dapat mandiri dalam
meningkatkan kesehatan, mencegah masalahmasalah kesehatan, dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama mereka, sesuai sosial budaya
mereka, serta didukung kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan(Kemenkes RI, 2010).
Rumah Sakit dikembangkan dengan tujuan agar semua individu dapat
lebih meningkatkan kemampuannya dalam mengendalikan dan memperbaiki
kondisi dari dirinya sendiri serta menjadikan rumah sakit itu sendiri sebagai
tempat kerja yang termasuk dalam kategori sehat, sehingga seluruh rumah
sakit dapat memastikan dan memberikan jaminan untuk keselamatan dan
kesehatan dari hidup pasien, pegawai, pengunjung, dan masyarakat (Depkes
RI, 2011).

2.3 DASAR HUKUM PROMOSI KESEHATAN DIRUMAH SAKIT

a. Undang-undang RI No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah sakit

1. Pasal 1

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan keseahatan perorangan secara
pernipurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat.

5
2. Pasal 4

Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan


perorangan secara paripurna.

3. Pasal 10 ayat 2

Bangunan Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas ruang penyuluhan


kesehatan masyarakat rumah sakit

4. Pasal 29

Setiap rumah sakit mempunyai kewajiban : a) memberikan informasi


yang benar tentang pelayanan rumah sakit kepada masyarakat.

5. Pasal 32

Setiap pasien mempunyai Hak : a) memperoleh layanan kesehatan yang


bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional.

b. surat keputusan menteri kesehatan Nomor 267/MENKES/SK/II/2010 tentang


penetapan Road Map Reformasi kesehatan masyarakat, dimana hal ini tidak
terpisahkan dengan rencana strategis kementrian kesehatan 2010-2014. Salah
satu prioritas reformasi kesehatan yang dimaksud adalah rumah sakit indonesia
kelas dunia (world Class Hospital)

c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 4 Tahun 2012 Tentang


Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit
1. Pasal 1
Pengaturan Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan bertujuan untuk
memberikan panduan yang rinci mengenai pelaksanaan promosi
kesehatan di rumah sakit.

6
2. Pasal 2
Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

3. Pasal 3
Menteri Kesehatan, kepala dinas kesehatan provinsi, dan kepala dinas
kesehatan kabupaten/kota melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan peraturan ini dengan melibatkan organisasi
profesi dan masyarakat.

4. Pasal 4
Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Kesehatan ini maka Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 1426/Menkes/SK/XII/2006 tentang Petunjuk
Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit dinyatakan dicabut dan tidak
berlaku.

5. Pasal 5
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar
setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.

7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PRINSIP DASAR PROMOSI KESEHATAN DIRUMAH SAKIT

a. Promosi kesehatan dirumah sakit dikhususkan untuk individu-indivudu yang


sedang memerlukan pengobatan dan perawatan dirumah sakit. Disamping itu,
promosi kesehatan dirumah sakit juga ditujukan kepada pengunjung rumah
sakit, baik pasien rawat jalan maupun keluarga pasien yang mengantar atau
menemani pasien dirumah sakit.

b. Promosi kesehatan dirumah sakit pada prinsipnya adalah pengembangan


pengertian atau pemahaman pasien dan keluarganya terhadap masalah
kesehatan atau penyakit yang dideritanya. Pasien dan keluarganya harus
mengetahui hal-hal yang terkait penyakit yang dideritanya seperti : penyebab
penyakit, cara penularan penyakit, cara pencegahannya, proses pengobatan
yang tepat dan sebagainya.

c. Promosi kesehatan dirumah sakit juga mempunyai prinsip pemberdayaan


pasien dan keluarganya dalam kesehatan. Hal ini dimaksudkan, apabila pasien
sudah sembuh dan kembali kerumahnya, mereka mampu melakukan upaya-
upaya preventif ( pencegahan ) dan promotif ( peningkatan ) kesehatannya,
utamanya terkait dengan penyakit yang telah dialami.

d. Promosi kesehatan dirumah sakit pada prinsipnya adalah penerapan “proses


belajar” kesehatan dirumah sakit. Artinya semua pengunjung rumah sakit, baik
pasien maupun keluarga pasien memperoleh pengalaman atau “pembelajaran”
dari rumah sakit, bukan saja melalui informasi atau nasihat-nasihat dari petugas
rumah sakit.

3.2 TUJUAN PROMOSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

a. Bagi Pasien:

1. Mengembangkan perilaku kesehatan

Promosi kesehatan dirumah sakit mempunyai tujuan untuk


mengembangkan pengetahuan, sikap dan perilaku (praktik) tentang

8
kesehatan, khususnya yang terkait dengan masalah atau penyakit yang
diderita oleh pasiesn yang bersangkutan.

2. Mengembangkan perilaku pemanfaatan fasilitas kesehatan

Pengetahuan, sikap, dan praktik pemanfaatan secara tepat oleh


pasien akan mempercepat proses penyembuhan. Bagi pasien yang
kurang pengetahuan tentang penyakit yang diderita, kadang-kadang
mencari pengobatan yang tidak tepat.

b. Bagi Keluarga:

1. Membantu mempercepat proses penyembuhan pasien

Dalam proses penyembuhan penyakit, bukan hanya faktor obat


atau terapi lainnya saja, tetapi juga faktor psikologis dari pasien.

2. Keluarga tidak terserang atau tertular penyakit

Dengan melakukan promosi kesehatan kepada keluarga pasien,


mereka akan mengetahui dan mengenal penyakit yang diderita oleh
pasien, cara penularan dan cara pencegahannya.

c. Bagi Rumah Sakit:

1. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit

Dengan meningkatkan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan


kesehatan, khususnya rumah sakit, maka pasien mengunjungi rumah
sakit tidak sekedar untuk memperoleh perawatan atau pengobatan saja,
tetapi juga ingin pelayanan yang berkualitas, yang nyaman dan yang
ramah.

2. Meningkatkan citra rumah sakit

Penerapan promosi kesehatan dirumah sakit diwujudkan dalam


memberikan informasi-informasi tentang berbagai masalah kesehatan
atau penyakit dan masing-masing dengan jenis pelayanannya.

9
3. Meningkatkan angka hunian rumah sakit

Dari pengalaman rumah sakit yang telah melaksanakan promosi


kesehatan, menyatakan bahwa kesembuhan pasien lebih pendek dari
sebelumnya.

3.3 SASARAN PROMOSI KESEHATAN DIRUMAH SAKIT

a. Penderita (Pasien) Pada berbagai tingkat penyakit:

Pasien yang datang kerumah sakit sangat bervariasi, baik dilihat dari
latar belakang sosial ekonominya, maupun dilihat dari tingkat keparahan
penyakit dan jenis pelayanan perawatan yang diperlukan.

b. kelompok atau individu yang sehat:

pengunjung rumah akit yang sehat antara lain keluarga pasien yang
mengantarkan atau menemani pasien, baik pasien rawat jalan maupun
rawat inap. Disamping itu, para tamu rumah sakit lin yang tidak ada
kaitannya langsung dengan pasien juga merupakan kelompok sasaran
yangs sehat bagi promosi kesehatan dirumah sakit.

c. Petugas rumah sakit

petugas rumah sakit secara fungsional dapat dibedakan menjadi:


petugas medis, para medis, dan non-medis. Sedangkan secara
struktural dapat dibedakan menjadi pimpinan, tenaga administrasi dan
tenaga teknis.

3.4 INDIKATOR PROMOSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT


Indikator keberhasilan perlu dirumuskan untuk keperluan pemantauan
dan evaluasi PKRS (Kemenkes, 2010). indikator keberhasilan mencakup
indikator masukan (input), indikator proses, indikator (output), dan indikator
dampak.

10
a. Indikator Masukan
Masukan yang perlu diperhatikan adalah yang berupa komitmen, sumber
daya manusia, sarana/peralatan, dan dana. Oleh karena itu, indikator
masukan ini dapat mencakup :
1. Ada/tidaknya komitmen direksi yang tercermin dalam rencana umum
PKRS.
2. Ada/tidaknya komitmen seluruh jajaran yang tercermin dalam rencana
operasional PKRS.
3. Ada/tidaknya unit dan petugas Rumah Sakit yang ditunjuk sebagai
koordinator PKRS dan mengacu kepada standar.
4. Ada/tidaknya petugas koordinator PKRS dan petugas – petugas lain yang
sudah dilatih.
5. Ada/tidaknya sarana dan peralatan promosi kesehatan yang mengacu
pada standar.
6. Ada/tidaknya dana yang mencukupi untuk penyelenggaraan PKRS.

b. Indikator Proses
Proses yang dipantau adalah proses pelaksanaan PKRS yang meliputi
PKRS untuk pasien (Rawat Inap, Rawat Jalan, Pelayanan Penunjang),
PKRS untuk klien sehat dan PKRS diluar gedung RS. Indikator yang
digunakan disini meliputi :
1. Sudah/belum dilaksanakannya kegiatan (pemasangan poster, konseling
dan lain-lain) dan atau frekuensinya.
2. Kondisi media komunikasi yang digunakan (poster, leaflet, giant banner,
spanduk, neon box, dan lain-lain) yaitu masih bagus atau sudah rusak.

c. Indikator Keluaran
Keluaran yang dipantau adalah keluaran dari kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan, baik secara umum maupun secara khusus, oleh karena
itu, indikator yang digunakan disini adalah berupa cakupan kegiatan
kegiatan, yaitu misalnya :
1. Apakah semua bagian RS sudah tercakup PKRS.

11
2. Berapa pasien/klien yang sudah terlayani oleh berbagai kegiatan PKRS
(konseling, biblioterapi, senam, dan lain-lain).

d. Indikator Dampak
Indikator dampak mengacu pada tujuan dilaksanakannya PKRS, yaitu
berubahnya pengetahuan, sikap dan perilaku pasien/klien Rumah Sakit
serta terpeliharanya lingkungan Rumah Sakit dan dimanfaatkannya
dengan baik semua pelayanan yang disediakan Rumah Sakit.

3.5 BENTUK METODE PROMOSI KESEHATAN DIRUMAH SAKIT


a. Pemberian contoh
1. bangunan dan lingkungan rumah sakit yang bersih dan rapi. Cat
bangunan rumah sakit tidak harus putih seperti biasanya atau pada
umumnya. Dari hasil penelitian mahasiswa fakultas kesehatan
masyarakat UI, membuktikan bahwa pasien yang dirawat diruangan
yang dicat bewarna, lebih cepat sembuh dibandingkan dengan pasien
yang dirawat diruangan yang hanya bercat putih untuk penyakit yang
sama.
2. Kamar mandi dan WC harus bersih dan tidak menimbulkan bau tidak
enak, tetapi justru berbau wangi.
3. Tersedianya tempat sampah dimana-mana, baik diluar ruangan
maupun didalam ruangan
4. Tersedianya taman hidup atau kebun disekitar rumah sakit.
5. Petugas atau karyawan rumah sakit sangat penting untuk
menimbulkan kesan kesehatan, kebersihan, dan kesan
keramahtamahan.

b. Penggunaan media
Media promosi atau penyuluhan kesehatn dirumah sakit merupakan alat
bantu dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada para
pasien dan pengunjung rumah sakit lainnya. Media promosi yang layak
digunakan dirumah sakit diantaranya dalam bentuk cetakan leaflet, flayer

12
atau selebaran, poster, dan sepanduk, serta dalam bentuk media
elektronik, yakni kaset dan video kaset. Leaflet dan flayer yang berisikan
pesan-pesan kesehatan penyakit, gizi, sanitasi lingkungan, dan
sebagainya adalah suatu bentuk promosi menggunakan media.

c. Promosi atau penyuluha langsung


Berdasarkan sasaran promosi kesehatan, bentuk promosi kesehatan
dapat dilaksanakan secara:
1. Individual
Penyuluhan atau promosi kesehatan secara individual dilakukan
dalam bentuk konseling.
2. Kelompok
Promosi atau penyuluhan langsung dengan sasaran kelompok
dilakukan diruang tunggu bagi penyakit-penyakit sejenis. Metode
penyuluhan kelompok, seperti ceramah, diskusi kelompok, simulasi,
dan bermain peran yang tepat digunakan dalam promosi kesehatan
ini.
3. Massa
Bagi seluruh pengunjung rumah sakit, baik pasien maupun keluarga
psien dan tamu rumah sakit, adalah sasaran promosu kesehatan
dalam bentuk ini. Promosi kesehatannya adalah dengan
menggunakan metode penyuluhan massa, seperti penggunaan
poster dan spanduk.

Seperti hal promsi kesehatan ditatanan-tananan lainnya, pada umumnya


prosmosi kesehatan dengan menggunakan metode langsung dan metode tidak
langsung.
a. Secara langsung
Metode penyuluhan langsung digunakan pada waktu penyuluhan
langsung, yakni apabila antara sasaran (pasien dan keluarga pasien)
bertatap muka dengan petugas kesehatan sebagai promotor kesehatan.
Metode ceramah, diskusi kelompok, simulasi, dan bermain paran.

13
b. Secara tidak langsung
Promosi atau penyuluhan secara tidak langsung berarti menggunakan
media, antara petugas promosi kesehatan tidak dapat bertatap muka
dengan pasien sebagai clients. Media alat abntu minsalnya leaflet,
booklet, selebaran, poster, radio kaset dan sebagainya.

14
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Sangatlah penting peran dari aplikasi promosi kesehatan di rumah sakit,


tidak hanya berpengaruh besar bagi pasien, tapi juga bagi keluarga dan
pengunjung rumah sakit. Dengan mengetahui peran dan pengaplikasian
promosi kesehatan dirumah sakit membuat pulang besar bagi meningkatnya
derajat kesehatan baik bagi individu sendiri maupun secara publik. Promosi
Kesehatan oleh Rumah Sakit (PKRS) harus ikut lebih tau prinsip dan apa yang
harus dilakukan agar tidak menyimpang dari ketentuan hukum. PKRS harus
selalu gencar tidak hanya menyembuhkan sang pasien tapi juga membuat
keluarga dan semua pengunjung rumah sakit tau bagaimana sebenarnya
penyakit tersebut, baik itu mengenai penyakit , persebaran penyakit,
pengobatan dan penyembuhan secara lebih terang-terangan. Hal promosi
banyak dilakukan dengan berbagai metode demi mencapai tujuan yang
diharapkan. Metode yang berbasis cetak maupun elektronik, juga
mempengaruhi pengetahuan dan pemahaman masyarakat tidak hanya kepada
pasien saja.

4.2 SARAN

Sangat penting bagi semua orang, rumah sakit dan bagi tenaga
kesehatan untuk terus aktif dalam mempromosikan kesehatan dirumah sakit
agar rumah sakit tidak dianggap hanya sebagai tempat orang berobat dan
menyembuhkan diri dari penyakit tapi menjadi tempat untuk menambahkan ilmu
pemahaman mengenai penyakit, pengobatan, dan penyembuhan.

15
DAFTAR RUJUKAN

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Standar Promosi


Kesehatan Dirumah Sakit. Jakarta: Kemenkes.

Nurdianna Fitri. 2017.Pelaksanaan Promosi Kesehatan Di Rumah Sakit


Universitas Airlangga Surabaya.Surabaya:Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga.

Sulistyowati Lily S. 2010. Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Dirumah


Sakit. Jakarta: Kemenkes RI

Notoatmodjo. S ,2010, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi , Rineka


Cipta Jakarta

16
17

Anda mungkin juga menyukai