Kelas 2 C
Disusun oleh:
1. Amelya Karnefi (N1A117102)
2. Martha (N1A117087)
3. Alemina (N1A117089)
Dosen Pengampu:
M. RIDWAN, SKM,MPH
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karuniaNya Penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen Pengampu yang
telah bersedia memberikan waktunya, perhatiannya, serta bimbingannya
dalam penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih banyak
kekurangan, karena terbatasnya ilmu yang dimiliki, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah kami di masa yang akan datang.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pengunjung rumah sakit tentang penyakit dengan pencegahannya. Selain itu,
promosi kesehatan dirumah sakit juga berusaha menggugah kesadaran dan
minat pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit untuk berperan secara
positif dalam usaha penyembuhan dan pencegahan penyakit. Oleh karena itu
kelompok kami menganggkat tentang promosi kesehatan dirumah sakit
merupakan bagian yan tidak terpisah dari program pelayanan kesehatan
dirumah sakit.
2
1.4 PERTANYAAN KAJIAN
3
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
4
menanganinya secara efektif serta efisien. Dengan kata lain, masyarakat
mampu berperilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka memecahkan
masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya (problem solving), baik
masalah-masalah kesehatan yang sudah diderita maupun yang potensial
(mengancam), secara mandiri (dalam batas-batas tertentu).
Promosi Kesehatan oleh Rumah Sakit (PKRS) adalah upaya RS untuk
meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok masyarakat,
agar pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan
rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok masyarakat dapat mandiri dalam
meningkatkan kesehatan, mencegah masalahmasalah kesehatan, dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama mereka, sesuai sosial budaya
mereka, serta didukung kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan(Kemenkes RI, 2010).
Rumah Sakit dikembangkan dengan tujuan agar semua individu dapat
lebih meningkatkan kemampuannya dalam mengendalikan dan memperbaiki
kondisi dari dirinya sendiri serta menjadikan rumah sakit itu sendiri sebagai
tempat kerja yang termasuk dalam kategori sehat, sehingga seluruh rumah
sakit dapat memastikan dan memberikan jaminan untuk keselamatan dan
kesehatan dari hidup pasien, pegawai, pengunjung, dan masyarakat (Depkes
RI, 2011).
1. Pasal 1
5
2. Pasal 4
3. Pasal 10 ayat 2
4. Pasal 29
5. Pasal 32
6
2. Pasal 2
Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
3. Pasal 3
Menteri Kesehatan, kepala dinas kesehatan provinsi, dan kepala dinas
kesehatan kabupaten/kota melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan peraturan ini dengan melibatkan organisasi
profesi dan masyarakat.
4. Pasal 4
Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Kesehatan ini maka Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 1426/Menkes/SK/XII/2006 tentang Petunjuk
Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit dinyatakan dicabut dan tidak
berlaku.
5. Pasal 5
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar
setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PRINSIP DASAR PROMOSI KESEHATAN DIRUMAH SAKIT
a. Bagi Pasien:
8
kesehatan, khususnya yang terkait dengan masalah atau penyakit yang
diderita oleh pasiesn yang bersangkutan.
b. Bagi Keluarga:
9
3. Meningkatkan angka hunian rumah sakit
Pasien yang datang kerumah sakit sangat bervariasi, baik dilihat dari
latar belakang sosial ekonominya, maupun dilihat dari tingkat keparahan
penyakit dan jenis pelayanan perawatan yang diperlukan.
pengunjung rumah akit yang sehat antara lain keluarga pasien yang
mengantarkan atau menemani pasien, baik pasien rawat jalan maupun
rawat inap. Disamping itu, para tamu rumah sakit lin yang tidak ada
kaitannya langsung dengan pasien juga merupakan kelompok sasaran
yangs sehat bagi promosi kesehatan dirumah sakit.
10
a. Indikator Masukan
Masukan yang perlu diperhatikan adalah yang berupa komitmen, sumber
daya manusia, sarana/peralatan, dan dana. Oleh karena itu, indikator
masukan ini dapat mencakup :
1. Ada/tidaknya komitmen direksi yang tercermin dalam rencana umum
PKRS.
2. Ada/tidaknya komitmen seluruh jajaran yang tercermin dalam rencana
operasional PKRS.
3. Ada/tidaknya unit dan petugas Rumah Sakit yang ditunjuk sebagai
koordinator PKRS dan mengacu kepada standar.
4. Ada/tidaknya petugas koordinator PKRS dan petugas – petugas lain yang
sudah dilatih.
5. Ada/tidaknya sarana dan peralatan promosi kesehatan yang mengacu
pada standar.
6. Ada/tidaknya dana yang mencukupi untuk penyelenggaraan PKRS.
b. Indikator Proses
Proses yang dipantau adalah proses pelaksanaan PKRS yang meliputi
PKRS untuk pasien (Rawat Inap, Rawat Jalan, Pelayanan Penunjang),
PKRS untuk klien sehat dan PKRS diluar gedung RS. Indikator yang
digunakan disini meliputi :
1. Sudah/belum dilaksanakannya kegiatan (pemasangan poster, konseling
dan lain-lain) dan atau frekuensinya.
2. Kondisi media komunikasi yang digunakan (poster, leaflet, giant banner,
spanduk, neon box, dan lain-lain) yaitu masih bagus atau sudah rusak.
c. Indikator Keluaran
Keluaran yang dipantau adalah keluaran dari kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan, baik secara umum maupun secara khusus, oleh karena
itu, indikator yang digunakan disini adalah berupa cakupan kegiatan
kegiatan, yaitu misalnya :
1. Apakah semua bagian RS sudah tercakup PKRS.
11
2. Berapa pasien/klien yang sudah terlayani oleh berbagai kegiatan PKRS
(konseling, biblioterapi, senam, dan lain-lain).
d. Indikator Dampak
Indikator dampak mengacu pada tujuan dilaksanakannya PKRS, yaitu
berubahnya pengetahuan, sikap dan perilaku pasien/klien Rumah Sakit
serta terpeliharanya lingkungan Rumah Sakit dan dimanfaatkannya
dengan baik semua pelayanan yang disediakan Rumah Sakit.
b. Penggunaan media
Media promosi atau penyuluhan kesehatn dirumah sakit merupakan alat
bantu dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada para
pasien dan pengunjung rumah sakit lainnya. Media promosi yang layak
digunakan dirumah sakit diantaranya dalam bentuk cetakan leaflet, flayer
12
atau selebaran, poster, dan sepanduk, serta dalam bentuk media
elektronik, yakni kaset dan video kaset. Leaflet dan flayer yang berisikan
pesan-pesan kesehatan penyakit, gizi, sanitasi lingkungan, dan
sebagainya adalah suatu bentuk promosi menggunakan media.
13
b. Secara tidak langsung
Promosi atau penyuluhan secara tidak langsung berarti menggunakan
media, antara petugas promosi kesehatan tidak dapat bertatap muka
dengan pasien sebagai clients. Media alat abntu minsalnya leaflet,
booklet, selebaran, poster, radio kaset dan sebagainya.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
Sangat penting bagi semua orang, rumah sakit dan bagi tenaga
kesehatan untuk terus aktif dalam mempromosikan kesehatan dirumah sakit
agar rumah sakit tidak dianggap hanya sebagai tempat orang berobat dan
menyembuhkan diri dari penyakit tapi menjadi tempat untuk menambahkan ilmu
pemahaman mengenai penyakit, pengobatan, dan penyembuhan.
15
DAFTAR RUJUKAN
16
17