DI PUSKESMAS
Nama Kelompok 1 :
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Kebijakan Layanan Kesehatan" dengan
tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Dasar-Dasar AKK. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang kebijakan layanan kesehatan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................11
3.2 Saran....................................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Suatu ketika pada tahun 1994,dr. Ilona kicbush yang pada saat itu sebagai direktur
heath promotion WHO headquarte geneva datang melakukan kunjungan ke indonesia.sebagai
seorang direktur baru ia telah berkunjung kebeberapa negara termaksud indonesia salah
satunya. Pada waktu itu pula kepala pusat penyuluhan kesehatan depkes baru diangkat, yaitu
drs. Dachoroni, mph, yang menggantikan dr.Ib mantra yang telah memasuki masa purna bakti
(pensiun).dalam kunjungannya tersebut dr.Ilona richbush mengadakan pertemuan dengan
pimpinan depkes pada watu itu baik pertemuan internal penyuluhan kesehatan maupun
eksternal dengan lintas program dan lintas sektor, termasuk fkm ui bahkan sampat pula
kickbush mengadakan kunjungan lapangan ke bandung.
5
hoodquarter, geneva maupun di SEARO,india juga sudah berubah menjadi unit heath
promotion. Nama organisasi profesi internasional juga mengalami perubahan menjadi
internasional union for heath promotion and education (IUHPE).
Upaya
a. Pelayanan promosi kesehatan adalah kegiatan menunbuh kembangkan potensi
masyarakat,mengembangkan gotong royong menggali kontribusi masyrakat,menjalin
kemitraan,dan desetralisasi.
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan KIA dan KB
d. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
Kegiatan
A. Penyuluhan di sekolah dan desa diantaranya
Penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat dan napsa
Penyuluhan kesehatan jiwa bumil dan menyusui
Penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat dan napsa pada populasi beresiko
(lansia, anak, dan remaja).
B. Pemberdayaan masyarkat
Pembentukan kader kesehatan
Pembentukan jejaring dalam PHBS di masyarakat
Penggerakan masyarakat dalam pemanfaatan posyandu
C. Pelatihan
Melatih kadar keseharan tentang perawatan diri dan praktik PHBS
D. Advokasi
Mengadvokasi masyarakat dan lintas terkait.
Menyadari rumitnya hakikat dari perilaku, maka perlu di laksanakan strategi promosi
kesehatan paripurna yang terdiri dari
(1) Pemberdayaan
Dalam upaya promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat merupakan bagian yang
sangat penting dan bahkan dapat dikatakan sebagai ujung tombak. Pemberdayaan
6
adalah proses pemberian informasi kepada individu, keluarga atau kelompok secara
terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan pasien, serta proses
membantu pasien, agar pasien tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau
sadar, dari tahu menjadi mau dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku
yang diperkenalkan. Oleh sebab itu, sesuai dengan sasaran nya dapat dibedakan
adanya
a) Pemberdayaan Individu,
b) Pemberdayaan Keluarga Dan
c) Pemberdayaan Kelompok/Masyarakat.
Dalam mengupayakan agar pasien tahu dan sadar, kuncinya terletak pada
keberhasilanmembuat tersebut memahami bahwa sesuatu (misalnya Diare) adalah
masalah baginyadan bagi masyarakatnya. Sepanjang pasien yang bersangkutan belum
mengetahui dan menyadari bahwa sesuatu itu merupakan masalah, maka pasien
tersebut tidak akan bersedia menerima informasi apa pun lebih lanjut. Saat pasien
telah menyadari masalah yang dihadapinya, maka kepadanya harus diberikan
informasi umum lebih lanjut tentang masalah yang bersangkutan.Perubahan dari tahu
ke mau pada umumnya dicapai dengan menyajikan fakta-fakta dan mendramatisasi
masalah. Tetapi selain itu juga dengan mengajukan harapan bahwa masalah tersebut
bisa dicegah dan atau diatasi.
(2) Bina Suasana
Bina Suasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong individu
anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan. Seseorang
akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial di mana pun
ia berada(keluarga di rumah, organisasi siswa/mahasiswa, serikat pekerja/ karyawan,
orang-orang yang menjadi panutan/idola, kelompok arisan, majelis agama dan lain-
lain, dan bahkan masyarakat umum) menyetujui atau mendukung perilaku tersebut.
Oleh karena itu, untuk memperkuat proses pemberdayaan, khususnya dalam
upayameningkatkan paraindividu dari fase tahu ke fase mau, perlu dilakukan bina
suasana.
(3) Advokasi
Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk mendapatkan
komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait. Pihak-pihak yang terkait ini
berupa tokoh tokoh masyarakat yang umumnya berperan sebagai narasumber atau
penentu kebijakan atau penyandang dana. Juga berupa kelompok-kelompok dalam
7
masyarakat dan media massa yang dapat berperan dalam menciptakan suasana
kondusif, opini publik dan dorongan bagi terciptanya PHBS masyarakat.
Advokasi merupakan upaya untuk menyukseskan bina suasana dan pemberdayaan
atau proses pembinaan PHBS secara umum.
Perlu disadari bahwa komitmen dan dukungan yang diupayakan melalui advokasi
jarang diperoleh dalam waktu singkat. Pada diri sasaran advokasi umumnya
berlangsung tahapan-tahapan, yaitu
(1) Mengetahui atau menyadari adanya masalah,
(2) Tertarik untuk ikut mengatasi masalah,
(3) Peduli terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan berbagai
alternatif pemecahan masalah,
(4) sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif
pemecahan masalah dan
(5) memutuskantindak lanjut kesepakatan.
Dengan demikian, maka advokasi harus dilakukan secara terencana, cermat dan tepat.
(4) Kemitraan.
Kemitraan harus digalang baik dalam rangka pemberdayaan maupun bina suasana dan
advokasi guna membangun kerjasama dan mendapatkan dukungan. Dengan demikian
kemitraan perlu digalang antar individu, keluarga, pejabat atau instansi pemerintah
yang terkait dengan urusan kesehatan (lintas sektor),pemuka atau tokoh
masyarakat,media massa dan lain-lain.Kemitraan harus berlandaskan pada tiga prinsip
dasar, yaitu
(a) Kesetaraan,
(b) Keterbukaan dan
(c) Saling menguntungkan.
8
serta anak sekolah untuk kesehatan remaja dan lainse bagianya.
b) Sasaran Sekunder (secondary target)
Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah tokoh-tokoh masyarakat, tokoh
agama, tokoh adat, serta orang-orang yang memiliki kaitan serta berpengaruh penting
dalam kegiatan promosi kesehatan, dengan harapan setelah diberikan promosi
kesehatan maka masyarakat tersebut akan dapat kembali memberikan atau kembali
menyampaikan promosi kesehatan pada lingkungan masyarakat sekitarnya.Tokoh
masyarakat yang telah mendapatkan promosi kesehatan diharapkan pula agar dapat
menjadi model dalam perilaku hidup sehat untuk masyarakat sekitarnya.
c) Sasaran Tersier (tertiary target)
Adapun yang menjadi sasaran tersier dalam promosi kesehatan adalah
pembuatkeputusan atau penentu kebijakan . Hal ini dilakukan dengan suatu harapan
agar kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut
akan memiliki efek/dampak serta pengaruh bagi sasaran sekunder maupun sasaran
primer dan usaha ini sejalan dengan strategi advokasi.
9
tempat tinggal (where we live), di sekolah (where we learn), di tempat
kerjamasyarakat (empowerment).
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Analisis dan pengumpulan data pada makalah ini hanya sebatas pendekatan ilmiahdan
pengumpulan informasi pustaka saja. Pendekatan lebih baik lagi jika dilakukan
denganmetode yang lebih variatif. Sehingga tidak hanya mengacu pada teori saja agar
terciptakarya tulis yang lebih bermanfaat lagi bagi pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
12