Anda di halaman 1dari 12

PROMOSI KESEHATAN

DI PUSKESMAS

Nama Dosen Pembimbing :


Hana Dhini Julia Pohan, S.Tr.Keb., MKM

Nama Kelompok 1 :

1. Aisyah Salsabila (2102041001)


2. Amelia Hidayasa (2102041002)
3. Friska Indriana Nst (2102041003)
4. Niki Sapriati (2102041004)
5. Nilfan Telaumbanua (2102041005)
6. Noni Ozila Karfa (2102041006)
7. Not Burgan Nitra K. Lombu (2102041007)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Kebijakan Layanan Kesehatan" dengan
tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Dasar-Dasar AKK. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang kebijakan layanan kesehatan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak M. Yasir Abdullah, S.Pd.I., M.Pd.I


selaku dosen Mata Kuliah Agama Islam. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Sumatra Utara, 12 Desember 2021

Penyusun

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5

2.1 Sejarah Singkat Promosi Kesehatan ...................................................................5

2.2 Tugas Promosi Kesehatan di Puskesmas.............................................................6

2.3 Strategi Promosi Kesehatan di Puskesmas..........................................................6

2.4 Sasaran Dan Prinsip Dalam Promosi Kesehatan di Puskesmas..........................8

BAB III PENUTUP...........................................................................................................11

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................11

3.2 Saran....................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat merupakan sarana
kesehatan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk
itunperanan puskesmas hendaknya tidak lagi menjadi sarana pelayanan pengobatan dan
rehabilitativ saja, tetapi juga lebih ditingkatkan pada upaya promotif dan preventiv.
Dengan promosi kesehatan juga menjadikan lingkungan puskesmas lebih aman,
nyaman, bersih, dan sehat dalam mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Promosi kesehatan di puskesmas merupakan tanggung jawab bersama antara petugas,
pengunjung maupun masyarakat. Petugas puskesmas diharapkan menjadi teladan perilaku
sehat di masyarakat dan melahirkan gerakan pemberdayaan masyarakat. Sedang para
pengunjung puskesmas yaitu para pasien dan keluarganya dapat menerapkan perilaku sehat
juga aktif menjadi penggerak atau kader kesehatan di masyarakat.
Oleh karna itu promosi kesehatan (promkes) menjadi salah satu upaya wajib di
puskesmas promosi kesehatan di puskesmas merupakan upaya puskesmas dalam
memberdayakan pengunjung dan masyarakat baik di dalam maupun diluar puskesamas agar
berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mengenai masalah kesehatan, mencegah dan
menggulanginya.

1.1 Rumusan Masalah


1. Bagaiman Sejarah Promosi Kesehatan
2. Bagaimana Tugas Promosi Kesehatan Di Puskesmas
3. Bagaimana Strategi Promosi Kesehatan Di Puskesma
4. Apa Sasaran Dan Prinsip Prinsip Dalam Promosi Kesehatan Di Puskesmas

1.2 Tujuan Penulisan


1. Untuk Mengetahui Sejarah Promosi Kesehatan
2. Untuk Mengetahui Tugas Promosi Kesehatan Di Puskesmas
3. Untuk Mengetahui Strategi Promosi Kesehatan Di Puskesmas
4. Untuk Mengetahui Sasaran Dan Prinsip Prinsip Dalam Promosi Kesehatan Di
Puskesmas

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Singkat Promosi Kesehatan

Istilah heath promotion (promosi kesehatan) sebenarnya sudah mulai di cetuskan


setidaknya pada era tahun 1986, ketika di selenggarakannya konvrensi internasional pertama
tentang heath promotion di otawa, kanada pada tahun 1965, pada waktu itu di canangkan“the
otawwa charteer” yang didalamnya memuat definisi serta prinsip prinsip dasar heath
promotion. Namun istilah tersebut pada waktu itu di indonesia belum terlalu populer seperti
sekarang.pada masa itu, istilah yang cukup terkenal hanya penyuluhan kesehatan,dan
disamping itu pula muncul dan populer istilah istilah lain seperti KIE (komunikasi, informasi,
dan edukasi) sosial marketing (pemasaran sosial), mobilisasi sosial dan lain sebagainya.

Suatu ketika pada tahun 1994,dr. Ilona kicbush yang pada saat itu sebagai direktur
heath promotion WHO headquarte geneva datang melakukan kunjungan ke indonesia.sebagai
seorang direktur baru ia telah berkunjung kebeberapa negara termaksud indonesia salah
satunya. Pada waktu itu pula kepala pusat penyuluhan kesehatan depkes baru diangkat, yaitu
drs. Dachoroni, mph, yang menggantikan dr.Ib mantra yang telah memasuki masa purna bakti
(pensiun).dalam kunjungannya tersebut dr.Ilona richbush mengadakan pertemuan dengan
pimpinan depkes pada watu itu baik pertemuan internal penyuluhan kesehatan maupun
eksternal dengan lintas program dan lintas sektor, termasuk fkm ui bahkan sampat pula
kickbush mengadakan kunjungan lapangan ke bandung.

Dari serangkain pertemuan yang telah dilakukan serta perbincangan selama


kunjungan lapngan kebandung, indonesia banyak belajar tentang heath promotion (promosi
kesehatan. Barangkali karena sangat terkesan dengan kunjungan ke indoneia kemudian ia
menyampaikan suatu usulan. Usulan itu diteriam oleh pimpinan depkes pada saat itu
prof.dr.suyudi. kunjungan dr.ilona kichbush itu kemudia di tindak lanjuti dengan kunjungan
pejabat heath promotion WHO geneva lainnya, yaitu dr .desmonal o birne,samapai bebrapa
kali untuk mementangkan persiapan konfrensi jakarta.sejak itu khusunya pusat penyuluhan
kesehatan depkes dan upaya mengembangkan konsep promosi kesehatan tersebut serta
aplikasinya di indonesia

Dengan demikian penggunaan istilah promosi kesehatan diindoneia tersebut di picu


oleh perkembangan dunia internasional. Nam unit heath edutation di WHO baik di

5
hoodquarter, geneva maupun di SEARO,india juga sudah berubah menjadi unit heath
promotion. Nama organisasi profesi internasional juga mengalami perubahan menjadi
internasional union for heath promotion and education (IUHPE).

2.2 Tugas Promosi Kesehatan Di Puskesmas

 Upaya
a. Pelayanan promosi kesehatan adalah kegiatan menunbuh kembangkan potensi
masyarakat,mengembangkan gotong royong menggali kontribusi masyrakat,menjalin
kemitraan,dan desetralisasi.
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan KIA dan KB
d. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
 Kegiatan
A. Penyuluhan di sekolah dan desa diantaranya
 Penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat dan napsa
 Penyuluhan kesehatan jiwa bumil dan menyusui
 Penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat dan napsa pada populasi beresiko
(lansia, anak, dan remaja).
B. Pemberdayaan masyarkat
 Pembentukan kader kesehatan
 Pembentukan jejaring dalam PHBS di masyarakat
 Penggerakan masyarakat dalam pemanfaatan posyandu
C. Pelatihan
 Melatih kadar keseharan tentang perawatan diri dan praktik PHBS
D. Advokasi
 Mengadvokasi masyarakat dan lintas terkait.

2.3 Strategi Promosi Kesehatan Di Puskesmas

Menyadari rumitnya hakikat dari perilaku, maka perlu di laksanakan strategi promosi
kesehatan paripurna yang terdiri dari
(1) Pemberdayaan
Dalam upaya promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat merupakan bagian yang
sangat penting dan bahkan dapat dikatakan sebagai ujung tombak. Pemberdayaan

6
adalah proses pemberian informasi kepada individu, keluarga atau kelompok secara
terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan pasien, serta proses
membantu pasien, agar pasien tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau
sadar, dari tahu menjadi mau dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku
yang diperkenalkan. Oleh sebab itu, sesuai dengan sasaran nya dapat dibedakan
adanya
a) Pemberdayaan Individu,
b) Pemberdayaan Keluarga Dan
c) Pemberdayaan Kelompok/Masyarakat.
Dalam mengupayakan agar pasien tahu dan sadar, kuncinya terletak pada
keberhasilanmembuat tersebut memahami bahwa sesuatu (misalnya Diare) adalah
masalah baginyadan bagi masyarakatnya. Sepanjang pasien yang bersangkutan belum
mengetahui dan menyadari bahwa sesuatu itu merupakan masalah, maka pasien
tersebut tidak akan bersedia menerima informasi apa pun lebih lanjut. Saat pasien
telah menyadari masalah yang dihadapinya, maka kepadanya harus diberikan
informasi umum lebih lanjut tentang masalah yang bersangkutan.Perubahan dari tahu
ke mau pada umumnya dicapai dengan menyajikan fakta-fakta dan mendramatisasi
masalah. Tetapi selain itu juga dengan mengajukan harapan bahwa masalah tersebut
bisa dicegah dan atau diatasi.
(2) Bina Suasana
Bina Suasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong individu
anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan. Seseorang
akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial di mana pun
ia berada(keluarga di rumah, organisasi siswa/mahasiswa, serikat pekerja/ karyawan,
orang-orang yang menjadi panutan/idola, kelompok arisan, majelis agama dan lain-
lain, dan bahkan masyarakat umum) menyetujui atau mendukung perilaku tersebut.
Oleh karena itu, untuk memperkuat proses pemberdayaan, khususnya dalam
upayameningkatkan paraindividu dari fase tahu ke fase mau, perlu dilakukan bina
suasana.
(3) Advokasi
Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk mendapatkan
komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait. Pihak-pihak yang terkait ini
berupa tokoh tokoh masyarakat yang umumnya berperan sebagai narasumber atau
penentu kebijakan atau penyandang dana. Juga berupa kelompok-kelompok dalam

7
masyarakat dan media massa yang dapat berperan dalam menciptakan suasana
kondusif, opini publik dan dorongan bagi terciptanya PHBS masyarakat.
Advokasi merupakan upaya untuk menyukseskan bina suasana dan pemberdayaan
atau proses pembinaan PHBS secara umum.
Perlu disadari bahwa komitmen dan dukungan yang diupayakan melalui advokasi
jarang diperoleh dalam waktu singkat. Pada diri sasaran advokasi umumnya
berlangsung tahapan-tahapan, yaitu
(1) Mengetahui atau menyadari adanya masalah,
(2) Tertarik untuk ikut mengatasi masalah,
(3) Peduli terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan berbagai
alternatif pemecahan masalah,
(4) sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif
pemecahan masalah dan
(5) memutuskantindak lanjut kesepakatan.
Dengan demikian, maka advokasi harus dilakukan secara terencana, cermat dan tepat.

(4) Kemitraan.
Kemitraan harus digalang baik dalam rangka pemberdayaan maupun bina suasana dan
advokasi guna membangun kerjasama dan mendapatkan dukungan. Dengan demikian
kemitraan perlu digalang antar individu, keluarga, pejabat atau instansi pemerintah
yang terkait dengan urusan kesehatan (lintas sektor),pemuka atau tokoh
masyarakat,media massa dan lain-lain.Kemitraan harus berlandaskan pada tiga prinsip
dasar, yaitu
(a) Kesetaraan,
(b) Keterbukaan dan
(c) Saling menguntungkan.

2.4 Sasaran Dan Prinsip Prinsip Dalam Promosi Kesehatan Di Puskesmas


Berdasarklan pentahapan upaya promosi kesehatan, maka sasaran dibagi dalam
tigakelompok sasaran, yaitu :
a) Sasaran Primer (primary target).
Sasaran umumnya adalah masyarakat yang dapat dikelompokkan menjadi,
kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, Ibu hamil dan menyusui anak
untuk masalah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)

8
serta anak sekolah untuk kesehatan remaja dan lainse bagianya.
b) Sasaran Sekunder (secondary target)
Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah tokoh-tokoh masyarakat, tokoh
agama, tokoh adat, serta orang-orang yang memiliki kaitan serta berpengaruh penting
dalam kegiatan promosi kesehatan, dengan harapan setelah diberikan promosi
kesehatan maka masyarakat tersebut akan dapat kembali memberikan atau kembali
menyampaikan promosi kesehatan pada lingkungan masyarakat sekitarnya.Tokoh
masyarakat yang telah mendapatkan promosi kesehatan diharapkan pula agar dapat
menjadi model dalam perilaku hidup sehat untuk masyarakat sekitarnya.
c) Sasaran Tersier (tertiary target)
Adapun yang menjadi sasaran tersier dalam promosi kesehatan adalah
pembuatkeputusan atau penentu kebijakan . Hal ini dilakukan dengan suatu harapan
agar kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut
akan memiliki efek/dampak serta pengaruh bagi sasaran sekunder maupun sasaran
primer dan usaha ini sejalan dengan strategi advokasi.

Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan Promosi Kesehatan (Health Promotion), yang


diberi definisi : Proses pemberdayaan masyarakat untuk memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya (the process ofenabling people to
control over and improve their health), lebih luas dari Pendidikan atau
Penyuluhan Kesehatan. Promosi Kesehatan meliputi Pendidikan/ Penyuluhan
Kesehatan, dan di pihak lain Penyuluh/ Pendidikan Kesehatan merupakan bagian
penting(core) dari Promosi Kesehatan.- Promosi Kesehatan adalah upaya
perubahan/perbaikan perilaku di bidang kesehatan disertai dengan upaya
mempengaruhi lingkungan atau hal-hal lain yang sangat berpengaruh
terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan- Promosi Kesehatan
juga berarti upaya yang bersifat promotif (peningkatan) sebagai perpaduan
dari upaya preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan) dan
rehabilitatif(pemulihan) dalam rangkaian upaya kesehatan yang komprehensif.-
Promosi kesehatan, selain tetap menekankan pentingnya pendekatan
edukatifyangselanjutnya disebut gerakan pemberdayaan masyarakat, juga perlu
dibarengi denganupaya advokasi dan bina suasana (social support). Promosi
kesehatan berpatokan pada PHBS yang dikembangkan dalam 5 tatanan yaitu dirumah/

9
tempat tinggal (where we live), di sekolah (where we learn), di tempat
kerjamasyarakat (empowerment).

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Puskesmas sebagai penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan


terdepan,kehadirannya ditengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan
kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga sebagai pusat komunikasi masyarakat. Disampingitu,
keberadaan Puskesmas disuatu wilayah dimanfaatkan sebagai upaya-upaya pembaharuan
(inovasi) baik di bidang kesehatan masyarakat maupunupaya pembangunan lainnya bagi
kehidupan masyarakat sekitarnya, sesuai dengan kondisisosial budaya masyarakat setempat.
Oleh karena itu keberadaan Puskesmas dapat diumpamakan sebagai “Agen Perubahan” di
masyarakat sehinggamasyarakat lebih berdaya dan timbul gerakan-gerakan upaya kesehatan
yang bersumber pada masyarakat.Hal tersebut sejalan dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 128/ Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
Yang menjelaskan bahwaPuskesmas mempunyai tiga fungsi yaitu; 1) sebagai Pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan; 2) Pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat; 3) pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Namun dalam pelaksanaannya
puskesmas masihmenghadapi berbagai masalah antara lain: 1)kegiatan yang dilaksanakan di
puskesmaskurang berorientasi pada masalah dan kebutuhan masyarakat setempat tapi lebih
berorientasi pada pelayanan kuratif bagi pasien yang dating ke Puskesmas; 2)
keterlibatanmasyarakat yang merupakan andalan penyelenggaraan pelayanan kesehatan
tingkat pertama belum dikembangkan secara optimal. Sampai saat ini puskesmas kurang
berhasil menumbuhkan inisiatif masyarakat dalampemecahan masalah dan rasamemiliki
puskesmas serta belum mampu mendorong kontribusi sumberdaya danmasyarakat dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan

3.2 Saran

Analisis dan pengumpulan data pada makalah ini hanya sebatas pendekatan ilmiahdan
pengumpulan informasi pustaka saja. Pendekatan lebih baik lagi jika dilakukan
denganmetode yang lebih variatif. Sehingga tidak hanya mengacu pada teori saja agar
terciptakarya tulis yang lebih bermanfaat lagi bagi pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kepmenkes RI No. 585/MENKES/SK/V/2007, Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan


diPuskesmas, Jakarta, Depkes RI, 2008Prof.Dr.Sokekidjo Notoatmodjo,SKM, M.Com.H,
Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasi, Jakarta,PT.Rineka Cipta, 2005.Kepmenkes RI.
Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah: Jakarta, Depkes RI. Pusat Promosi Kesehatan,
2013, Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatandi Puskesmas, Kemenkes.
https://id.scribd.com/document/428541310/MAKALAH-PROMOSI-KESEHATAN-
PUSKESMAS-docx

12

Anda mungkin juga menyukai