Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT

Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas MataKuliah Pelayanan
Kebidanan dalam Pelayanan

Kesehatan

Disusun oleh :

Ade Irma
Dede Rizki
Indri Pradini
Maya Sari
RezkyMeiliana
Sashanti Nurul
SitiMaesaroh
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDRAMAYU

PRODI S1 KEBIDANAN NON REGULER

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan
hidayah-Nya, makalah ini dapat kami selesaikan tepat waktu.

Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas


matakuliah Pelayanan Kebidanan dalam Pelayanan Kesehatan. Adapun
pembahasan kami dalam makalah ini mengenai “Promosi Kesehatan dalam
Pencegahan Penyakit”. Dalam penulisan makalah ini, kami menemui banyak
hambatan dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan mengenai hal yang
berkenaan dengan penulisan makalah ini. Kami ucapkan terimakasih kepada
seluruh mahasiswa dan pihak-pihak yang membatu dalam menyelesaikan makalah
ini.

Harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta menjadi
referensi khususnya bagi kami dalam mengarungi masa depan. Kami sadar bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan untuk memperbaikikaryatulis kami selanjutnya.

Indramayu, Maret 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LatarBelakang............................................................................................. 1
B. Tujuan.......................................................................................................... 2
A. Tujuan Promosi Kesehatan........................................................................2
BAB II..................................................................................................................... 3
TINJAUAN TEORI............................................................................................... 3
A. Sasaran Promosi Kesehatan.......................................................................3
B. Strategi Promosi Kesehatan....................................................................... 3
1. Defenisi......................................................................................................... 5
2. Tujuan.......................................................................................................... 5
3. Manfaat Promosi Kesehatan di Tempat Kerja........................................ 6
B. Promosi Kesehatan di Sekolah.................................................................33
1. Urgensi Promosi Kesehatan di Sekolah...................................................33
2. Tujuan:....................................................................................................... 36
C. Promosi Kesehatan di Rumah Sakit........................................................39
1. Prinsip Dasar............................................................................................. 39
1. Materi Promosi Kesehatan di Rumah Sakit........................................... 41
2. Sasaran Promosi Kesehatan di Rumah Sakit......................................... 42
BAB III.................................................................................................................. 43
PENUTUP............................................................................................................. 43

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Promosi kesehatan adalah ilmu pengetahuan dan seni membantu orang


untuk merubah gaya hidup menuju kesehatan optimal. Kesehatan optimal adalah
keseimbangan ksehatan fisik, emosi, social, spiritual dan intelektual.

Konsep promosi kesehatan merupakan pengembangan dari konsep pendidikan


kesehatan, yang berlangsung sejalan dengan perubahan paradigm kesehatan
masyarakat (public health). Perubahan paradigma kesehatan masyarakat terjadi
antara lain akibat berubahnya pola penyakit, gaya hidup, kondisi kehidupan,
lingkungan kehidupan, dan demografi. Pada awal perkembangannya, kesehatan
masyarakat difokuskan pada faktor-faktor yang menimbulkan risiko kesehatan
seperti udara, air, penyakit-penyakit bersumber makanan seperti penyakit penyakit
lain yang berhubungan dengan kemiskinan dan kondisi kehidupan yang buruk.
Dalam perkembangan selanjutnya, disadari bahwa kondisi kesehatan juga
dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat

Aktivitas promosi kesehatan menurut Piagam Ottawa adalah advokasi


(advocating), pemberdayaan (enabling) dan mediasi (mediating). Selain itu, juga
dirumuskan 5 komponen utama promosi kesehatan yaitu: 1) membangun
kebijakan public berwawasan kesehatan (build healthy public policy), 2)
menciptakan lingkungan yang mendukung (create supportive environments), 3)
memperkuat gerakan masyarakat (strengthen community action), 4) membangun
keterampilan individu (develop personal skill), dan 5) reorientasi pelayanan
kesehatan (reorient health services). Berdasarkan Piagam Ottawa tersebut,
dirumuskan strategi dasar promosi kesehatan, yaitu empowerment (pemberdayaan
masyarakat), social support (bina suasana), dan advocacy (advokasi) (WHO, 2019).
Adanya Termininologi Promosi kesehatan yang digunakan dewasa ini merupakan
bentuk perkembangan dari Pendidikan Kesehatan yang telah digunakan berpuluh
puluh tahun yang lalu. Secara umum pendidikan kesehatan adalah suatu upaya

1
untuk mempengaruh masyarakat, baik individu mapun kelompok agar mereka
berperilaku hidup bersih dan sehat.

Maka dalam makalah ini, penulis memiliki tujuan tertentu sesuai dengan
latar belakangnya promosi kesehatan dalam pencegahan penyakit yaitu bagaimana
melalukan promosi kesehatan di tempat kerja, promkes di sekolah, dan promkes
di Rumah Sakit.

B. Tujuan

A. Tujuan Promosi Kesehatan


Tujuan umum dari promosi kesehatan adalah meningkatakan kemampuan
individu, keluarga, kelompok masyarakat untuk hidup sehat dan mengembangkan
upaya kesehatan yang bersumber dari masyarakat serta terciptanya lingkungan
yang kondusif untuk mendorong terbentuknya kemampuan tersebut.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

Promosi kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan, yang dilakukan


dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak
saja sadar,tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan sesuatu anjuran
yang ada hubungannya dengan kesehatan.

A. Sasaran Promosi Kesehatan


Dalam pelaksanaan promosi kesehatan dikenal adanya 3 (tiga) jenis
sasaran, yaitu (1) sasaran primer, (2) sasaran sekunder dan (3) sasaran tersier.

B. Strategi Promosi Kesehatan


Menyadari rumitnya hakikat dari perilaku, maka perlu dilaksanakan
strategi promosi kesehatan paripurna yang terdiri dari (1) pemberdayaan, yang
didukung oleh (2) bina suasana dan (3) advokasi, serta dilandasi oleh semangat (4)
kemitraan.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Promosi Kesehatan

Langkah-langkah pelaksanaaan promosi kesehatan dibedakan atas dua


kelompok, yaitu ;
(1) langkah-langkah promosi kesehatan di Puskesmas
(2) langkah-langkah promosi kesehatan di masyarakat
1. Langkah-langkah promosi kesehatan di Puskesmas

Pelaksanaan promosi kesehatan di Puskesmas pada dasarnya adalah


penerapan strategi promosi kesehatan, yaitu pemberdayaan, bina suasana, dan
advokasi di tatanan sarana kesehatan, khususnya Puskesmas. Oleh karena itu,
langkah awalnya adalah berupa penggerakan dan pengorganisasian untuk
memberdayakan para petugas Puskesmas agar mampu mengidentifikasi masalah-
masalah kesehatan yang disandang pasien/klien Puskesmas dan menyusun
rencana untuk menanggulanginya dari sisi promosi kesehatan.

3
Petugas Puskesmas harus mendapat pendampingan oleh fasilitator dari
dinas kesehatan kabupaten/kota agar mampu melaksanakan:
1) Pengenalan Kondisi Masyarakat

Pengenalan kondisi institusi kesehatan untuk memperoleh data dan


informasi tentang PHBS di Puskesmas tersebut, sebagai data dasar (baseline data).

2) Identifikasi Masalah Kesehatan dan PHBS di Puskesmas

Pengenalan kondisi Puskesmas dilanjutkan dengan identifikasi masalah,


yaitu masalah-masalah kesehatan yang saat ini diderita oleh pasien/pengunjung
dan masalah-masalah kesehatan yang mungkin akan terjadi (potensial terjadi) jika
tidak diambil tindakan pencegahan. Masalah-masalah kesehatan yang sudah
diidentifikasi kemudian diurutkan berdasarkan prioritas untuk penanganannya.

3) Musyawarah Kerja
Contoh Promosi Kesehatan

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DBD


Edukasi dan promosi kesehatan kepada masyarakat
pada umumnya berupa peningkatan kesadaran
masyarakat, dalam upaya untuk mengendalikan dan
mencegah penularan virus dengue, dengan cara
membasmi nyamuk melalui pemberantasan sarang
nyamuk

Upaya pengendalian dan pemberantasan penyakit


perlu terus dilakukan untuk memutus rantai penularan penyakit. Terdapat tiga
jenis pengendalian, yaitu pengendalian secara lingkungan, biologis, dan kimiawi.
Salah satu cara pengendalian dengue adalah dengan mengendalikan lingkungan.
Upaya pemerintah untuk mengajak masyarakat turut berpartisipasi dalam program
pemberantasan sarang nyamuk (PSN), yaitu dengan 3M. Berikut ini merupakan
kegiatan pencegahan 3M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur

4
Dalam melakukakan Promosi Kesehatan kita bisa di berbagai tempat
dalam memberikan materi, tetapi akan lebih efektif jika dilakukan di tempat kerja,
sekolah dan tempat pelayanan kesehatan (Rumah sakit/Puskesmas).

a. Promosi Kesehatan di Tempat Kerja


1. Defenisi

Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan komponen kegiatan


pelayanan pemeliharaan/ perlindungan kesehatan pekerja dari suatu pelayanan
kesehatan kerja. Sayang sekali, dalam beberapa hal promosi kesehatan di tempat
kerja dikembangkan sebagai kegiatan yang terpisah dari pelayanan kesehatan
kerja. Hal ini selain membuang sumber daya, juga tidak efektif dalam kemajuan
program promosi kesehatan di tempat kerja. Sehat berarti tidak hanya ketiadaan
suatu penyakit tapi optimalnya kondisi fisik, mental dan kesejahteraan sosial.
Promosi kesehatan kerja didefinisikan sebagai proses yang memungkinkan
pekerja untuk meningkatkan kontrol terhadap kesehatannya. Jika dilihat dalam
konteks yang lebih luas, promosi kesehatan di tempat kerja adalah rangkaian
kesatuan kegiatan yang mencakup manajemen dan pencegahan penyakit baik
penyakit umum maupun penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan serta
peningkatan kesehatan pekerja secara optimal.

Jadi dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan di tempat kerja (health


promotion at the workplace) adalah program kegiatan yang direncanakan dan
ditujukan pada peningkatan kesehatan para pekerja beserta anggota keluarga yang
ditanggungnya dalam konteks tempat kerja.

2. Tujuan

Tujuan promosi kesehatan di tempat kerja adalah untuk mempengaruhi


sikap masing-masing pekerja mengenai kesehatannya secara individu, sehingga
dari hari ke hari mereka akan menentukan keputusan atas pilihannya secara
personal, menuju gaya hidup yang sehat dan lebih positif.

Tujuan khusus secara jelas harus dinyatakan dan disampaikan pada semua pekerja
yang berpartisipasi dalam program. Yang termasuk tujuan khusus adalah sbb;

5
1. Mempengaruhi pekerja untuk menerima dan memelihara gaya hidup yang sehat
dan positif.

2. Mempengaruhi pekerja untuk menerima dan memelihara kebiasaan makan


makanan dengan kandungan gizi yang optimal.

Mempengaruhi pekerja untuk berhenti merokok.

3. Mempengaruhi pekerja untuk

mengurangi/menurunkan/menghilangkan penyalahgu- naan obat dan alkohol.

4. Membantu pekerja untuk terbiasa mengatasi stress yang dialami dalam


kehidupannya.

5. Mengajarkan pekerja mengenai kemampuan P3K.

6. Mengajarkan pekerja mengenai penyakit umum dan penyakit yang


berhubungan dengan pekerjaannya serta bagaimana mencegah serta
meminimalisasi akibatnya.

7. Mengadakan penilaian menyeluruh secara medis.

3. Manfaat Promosi Kesehatan di Tempat Kerja

1. Bagi pihak manajemen tempat kerja

2. Meningkatnya dukungan terhadap program kesehatan dan keselamatan


pekerja di tempat kerja

3. Citra positif (tempat kerja yang maju & peduli kesehatan)

4. Meningkatny amoral staf

6
5. Menurunnya angka kemangkiran karena sakit

6. Meningkatnya produktivitas

7. Menurunnya biaya kesehatan

8. Bagi pekerja

9. Meningkatnya percaya diri

10. Menurunnya stress

11. Meningkatnya semangat kerja

12. Meningkatnya kemampuan mengenali dan mencegah penyakit

13. Meningkatnya kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sekitar.

Secara khusus, program promosi kesehatan di tempat kerja diterapkan melalui 3


(tiga) pendekatan yakni; pendidikan kesehatan (health education), kedokteran
pencegahan (preventive medicine) dan kebugaran fisik (physicall fitness).

b. Promosi Kesehatan di Sekolah


Anak Sekolah merupakan asset atau modal utama pembangunan di masa depan
yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Sekolah selain
berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi ancaman penularan
penyakit jika tidak dikelola dengan baik.

Seperti halnya Kesehatan Masyarakat, Promosi Kesehatan sebagai bagian dari


Kesehatan Masyarakat juga mempunyai aspek teori atau ilmu, dan praktik, aplikai
atau seni. Dari aspek aplikasi, promosi Kesehatan mencakup komponen atau
factor-faktor yang terkait dengan pelaksanaan Promosi Kesehatan di lapangan.

Usaha kesehatan Sekolah di Indonesia, maupun sekolah yang berwawasan


kesehatan sebenarnya memilki tujuan utama yakni membina komunitas sekolah
sehingga menjadi sekolah yang sehat.

1. Urgensi Promosi Kesehatan di Sekolah

Promosi kesehatan di sekolah adalah suatu upaya menciptakan sekolah

33
menjadi komunitas yang mampu meningkatkan derajat kesehatannya melalui:

1. Pencipta lingkungan sekolah yang sehat;

2. Pemeliharaan dan pelayanan kesehatan di sekolah ;

3. Upaya pendidikan kesehatan yang berkesimbungan.

Sekolah menempati kedudukan strategis dalam upaya promosi kesehatan karena:

1. Sebagian besar anak usia 5-19 tahun terpajan dengan lembaga pendidikan dalam
jangka waktu yang cukup lama;

2. Sekolah mendukung pertumbuhan dan perkembangan alamiah seorang anak,


sebab disekolah seorang anak dapat mempelajari berbagai pengetahuan , termasuk
kesehatan, sebagai bekal kehidupannya kelak.

Bahwa Usia siswa Sekolah menengah bertepatan dengan dimasukinya periode


remaja, yang terbagi ke dalam tiga periode, yaitu:

1. Periode remaja awal; biasanya ditandai dengan sifat-sifat negative, dalam


jasmani dan mental, prestasi serta sikap social.

2. Periode remaja madya; yang ditandai tumbuhnya dorongan untuk hidup,


kebutuhan akan adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya, serta
mencari sesuatu yang dianggap bernilai tinggi, pantas dijunjung dan dipuja.

3. Periode remaja akhir; adalah periode dimana remaja dapat menentukan


pendirian hidupnya, yang akan memberikan dasar baginya memasuki periode
dewasa.

Pada setiap periode perkembangan anak, paling tidak ada tiga hal yang harus
diperhatikan, yaitu :

1. Kondisi fisik, emosional, intelektual dan ketrampilan individu ;

2. Arah perkembangan, harapan dan cita-cita individu ;

3. Gangguan, ancaman dan hambatan yang terjadi. Apabila ditinjau, secara


koprehensif dan teoritis, seiring dengan bertambahnya umur seorang anak,

34
seharusnya pengetahuannya tentang kesehatan semakin baik, dimana pengetahuan
yang baik diikuti oleh gaya dan motivasi untuk melindungi diri yang lebih baik.

Usaha Kesehatan Sekolah adalah bagian dari program kesehatan anak usia
sekolah. Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sector
untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan
sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah umum dan sekolah yang berbasis
keagamaan. Sasaran program UKS adalah anak usia sekolah berusia

Penerapan PHBS di sekolah menengah oleh peserta didik, guru dan


masyarakat lingkungan sekolah, berdasarkan kesadaran sebagai hasil
pembelajaran sehingga mereka mampu mandiri dalam mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan
sehat di sekolah.

Beberapa kegiatan peserta didik dalam rangka menerapkan PHBS disekolah


anatara lain :

1. Mengkonsumsi Jajan Sehat di warung/kantin sekolah.

2. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.

3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat di sekolah.

4. Mengikuti kegiatan olah raga dan aktifitas fisik secara teratur di sekolah akan
meningkatkan kebugaran peserta didik.

5. Memberantas jentik nyamuk disekolah secara rutin agar seluruh masyarakat


sekolah terhindar dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui nyamuk, seperti
demam berdarah, malaria, kaki gajah dan Cikungunya.

6. Tidak merokok di sekolah, karena merokok berbahaya bagi kesehatan anatara


lain dapat menyebabkan penyakit paru-paru, jantung, kanker dan merusak gigi
serta menyebabkan bau mulut tidak sedap.

7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan sekali,
untuk memantau tingkat pertumbuhan peserta didik.

35
8. Membuang sampah pada tempatnya, untuk menjaga kebersihan lingkungan
sekolah karena sampah adalah sarang kuman penyakit.

2. Tujuan:

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat sekolah.

2. Mencegah dan memberantas penyakit menular di kalangan masyarakat sekolah


dan masyarakat umum.

3. Memperbaiki dan memulihkan kesehatan sekolah melalui usaha- usaha:

Mengikutsertakan secara aktif guru, murid, dan orang tua murid dalam usaha;

1. Memberikan pendidikan kesehatan, mengawasi kesehatan, melakukan


pertolonganpertama

2. Imunisasi.

3. Usaha-usaha pengobatan gigi dan pencegahannya.

4. Usaha perbaikan gizi anak.

5. Mengusahakan kehidupan lingkungan sekolah yang sehat.

Usaha Pokok Yakni:

a) Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat (healthful school living).

b) Pendidikan Kesehatan (Health Education).

c) Pemeliharaan dan pelayanan kesehatan di sekolah (health services in school)

Menciptakanlingkungan sekolah yang sehat (healthful school living).

a) Aspek non-fisik (mental-sosial): hub antara murid, guru, pegawai sekolah dan
ortumurid)

b) Lingkungan fisik terdiri dari:

• bangunan sekolah dan lingkungannya

• pemeliharaan kebersihan perorangan (personal hygiene) dan lingkungan

36
(kebersihan sekolah, WC tempat Sampah

c) keamanan umum sekolah dan lingkungannya (pagar, pintu jendela, tanda lalu
lintas, P3K)

1. Pendidikan Kesehatan ( Health Education)

2. Memberikan pengetahuan tentang prinsip dasar hidup sehat.

3. Menimbulkan sikap dan perilaku hidup sehat.

4. Membentuk kebiasaan hidup sehat.

Hal-hal Pokok sebagai dasar Materi:

a) Kebersihan perorangan (personal hygiene) dan kebersihan lingkungan,


terutama lingkungan sekolah.

b) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, dengan cara:

c) Penyakit-penyakit tidak menular (penyebab dan cara

pencegahannya).

d) Gizi:

e) Pencegahan kecelakaan atau keamanan diri.

f) Mengenal fasilitas kesehatan yang profesional, dan sebagainya.

Pemeliharaan Dan Pelayanan Kesehatan Di sekolah (health services and School)

1) Pemeriksaan kesehatan secara berkala, baik pemeriksaan umum atau khusus,


misalnya: gigi, paru-paru, kulit, gizi,

2) Pemeriksaan dan pengawasan kebersihan lingkungan.

3) Usaha-usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, antara lain


dengan imunisasi.

4) Usaha perbaikan gizi.

5) Usaha kesehatan gigi sekolah.

37
6) Mengenal kelainan-kelainan yang mempengaruhi pertumbuhan jasmani,
rohani, dan sosial. Misalnya, penimbangan berat badan, dan pengukuran tinggi
badan.

7) Mengirimkan murid yang memerlukan perawatan khusus atau lanjutan ke


Puskesmas atau rumah sakit.

8) Pertolongan pertama pada kecelakaan dan pengobatan ringan.

Kemitraan dan promosi kesehatan di sekolah

1) Guru :

a) Melaksanakan pendidikan kesehatan kepada murid-muridnya, baik melalui


mata ajaran yang terstruktur dalam kurikulum, maupun dirancang khusus dalam
rangka penyuluhan kesehatan, misalnya, masalah imunisasi, penyakit HIV/AIDS,
narkoba, dan sebagainya.

b) Memortitor pertumbuhan dan perkembangan anak-anak didik atau murid


melalui penimbangan berat badan secara berkala ataupun rutin tiap bulan.

c) Mengawasi adanya kelainan-kelainan yang mungkin terdapat pada murid, baik


kelainan fisik maupun kelainan non-fisik.

2) Petugas Kesehatan

a) Memberikan bimbingan kepada guru-guru

b) Menjalankan beberapa kegiatan pelayanan kesehatan di sekolah yang tidak


dapat dilakukan oleh guru, misalnya: imunisasi, pemeriksaan kesehatan, dan
sebagainya.

c) Turut serta dalam pengawasan terhadap lingkungan sekolah yang sehat

d) Memberikan pelatihan-pelatihan dan bimbingan kepada guruguru

e) Membantu sekolah dalam mengembangkan materi kesehatan dalam kurikulum


Sekolah.

f) Menjalin kerja sama dengan sektor lain dan pihak-pihak lain dalam rangka

38
mengembangkan upaya kesehatan sekolah.

g) Menggerakkan masyarakat di sekitar sekolah dalam rangka upaya kesehatan


sekolah.

3) Murid

a) Mempraktikkan dan membiasakan hidup sehat sesuai dengan petunjuk panduan


yang diberikan oleh guru, di mana pun murid berada, baik di dalam sekolah, di
dalam keluarga, maupun di masyarakat.

b) Menjadi penghubung antara sekolah, keluarga dan masyarakat dalam


menjalankan kebiasaan-kebiasaan atau perilaku hidup sehat.

c) Menjadi contoh perilaku sehat bagi masyarakdt, khususnya anak- anak yang
tidak terjangkau oleh sekolah.

4) Orang Tua Murid

a) Ikut serta dalam perencanaan dan penyelenggaraan program promosi kesehatan


di sekolah.

b) Menyesulkan diri dengan program kesehatan di sekolah dan berusaha untuk


mengetahui atau mempelajari apa yang diperoleh anaknya di sekoldh, dan
mendorong anaknya untuk mempraktikkan kebiasaan hidup sehat di rumah.

c. Promosi Kesehatan di Rumah Sakit


Promosi Kesehatan di Rumah Sakit adalah upaya Rumah Sakit untuk
dapat meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh,
untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya
setempat dan didukung kebijakan yang berwawasan kesehatan (Berdasarkan
Petunjuk Tekhnis Promosi Kesehatan Rumah Sakit/PKRS, Keputusan Menteri
Kesehatan Kesehatan Republik Indonesia No: 1426/MENKES/SK/XII/2006.

1. Prinsip Dasar

Promosi kesehatan bukan hanya diperlukan dalam pelayanan preventif dan

39
promotif saja, melainkan juga diperlukan pada pelayanan kuratif dan rehabilitatif
atau pelayanan rumah sakit. Memang secara konsep, promosi kesehatan di rumah
sakit (RS) adalah sama dengan promosi kesehatan pada pelayanan preventif dan
promotif atau yang disebut dengan pelayanan kesehatan masyarakat.
Perbedaannya hanya terletak pada sasarannya saja. Sasaran promosi kesehatan
masyarakat adalah kelompok orang yang sehat, sedangkan sasaran promosi
kesehatan di rumah sakit utamanya adalah orang yang sakit (pasien) dan juga
orang yang sehat atau keluarga pasien. Ditinjau dari tempat pelaksanaan atau
tatanan (setting) promosi kesehatan seperti telah diuraikan sebelumnya, rumah
sakit adalah termasuk tatanan institusi pelayanan kesehatan. Dengan demikian
maka promosi kesehatan ini adalah promosi kesehatan yang dikembangkan di
rumah sakit dalam rangka untuk membantu orang sakit atau pasien dan
keluarganya agar mereka dapat mengatasi masalah kesehatannya, khususnya
mempercepat kesembuhan dari penyakitnya. .Dari segi psikososial orang yang
sedang sakit atau keluarga dari orang yang sakita dalah dalam kondisi
ketidakenakan: rasa sakit, kekhawatiran, kecemasan, kebingungan, dan
sebagainya. Oleh sebab itu, mereka ini sangat memerlukan bantuan bukan saja
pengobatan, tetapi bantuan lain seperti informasi, nasihat, dan petunjuk-petunjuk
dari para petugas rumah sakit berkaitan dengan masalah kesehatan atau penyakit
yang mereka alami.

Tujuan Promosi Kesehatan di Rumah Sakit

Sasaran promosi kesehatan di rumah sakit bukan hanya orang sakit atau pasiendan
keluarga pasien saja, tetapi juga rumah sakit. Oleh sebab itu, promosi kesehatan di
rumah sakit mempunyai bermacam- macam tujuan sesuai dengan sasaran-sasaran
tersebut, yakni tujuan bagi pasien, keluarga pasien, dan tujuan bagi rumah sakit
itu sendiri.

Pengalaman-pengalaman dari rumah sakit yang telahmelaksanakan promosi


kesehatan (dulu penyuluhan kesehatan) justru membuktikan bahwa promosi
kesehatan di rumah sakit ini mempunyai keuntungan bagi rumah sakit itu sendiri
antara lain:

40
a. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit: Dengan meningkatnya tuntutan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan,khususnya rumah sakit, maka pasien
mengunjungi rumah sakit tidak sekedar untuk memperoleh perawatan atau
pengobatan saja, tetapi jugaingin pelayanan yang berkualitas, yang nyaman dan
yang ramah.

Pasien ingin pelayanan yang holistik bukan hanya pelayanan fisik, tetapi juga
pelayanan psikososial. Promosi kesehatan pada prinsipnya adalah salahsatu
bentuk pelayanan psikososial. Oleh sebab itu, penerapan promosikesehatan di
rumah sakit adalah merupakan upaya meningkatkan mutu rumah sakit.

1. Materi Promosi Kesehatan di Rumah Sakit

Materi atau isi promosi kesehatan di rumah sakit adalah mencakup pesan-
pesandan informasi-informasi kesehatan yang disampaikan kepada pasien atau
keluargapasien. Materi promosi kesehatan di rumah sakit ini dapat
dikelompokkanmenjadi 3 yakni:

1. Pesan kesehatan yang terkait dengan pemeliharaan dan


peningkatankesehatan:Pesan-pesan kesehatan yang terkait dengan pemeliharaan
dan peningkatankesehatan ini mencakup perilaku hidup sehat (healthy behavior),
antara lain:

a. Makan dengan menu atau susunan makanan dengan gizi seimbang.

b. Aktivitas fisik secara rutin, termasuk olahraga dan kegiatan- kegiatanlainnya


seperti tugas dan pekerjaan sehari-hari yang mengeluarkan tenaga.

c. Tidak merokok atau minum minuman keras seperti alkohol.

d. Mengelola dan mengendalikan stres untuk memelihara kesehatan.

e. Istirahat cukup karena istirahat dapat mengendorkan ketegangan-


ketegangan yang dialami oleh seseorang.

2. Pesan-pesan kesehatan yang terkait dengan pencegahan serangan


penyakit:Pasien yang sudah sembuh dari penyakit, bias saja terserang penyakit
yangsama (kambuh). Di samping itu, apabila penyakit itu menular
makakemungkinan penyakit itu tertularkan kepada orang lain. Oleh sebab itu
pesan-pesan tentang pencegahan berbagai macam penyakit perlu dikemas

41
dalammedia leaflet atau poster. Pesan-pesan tersebut sekurang-
kurangnyamencakup :

a. Gejala atau tanda-tanda penyakit.

b. Penyebab penyakit.

c. Cara penularan penyakit.

d. Cara pencegahan penyakit.

2. Sasaran Promosi Kesehatan di Rumah Sakit

Sasaran promosi kesehatan rumah sakit adalah masyarakat rumah sakit,


yangdikelompokkan menjadi kelompok orang sakit (pasien), kelompok orang
yangsehat (keluarga pasien dan pengunjung rumah sakit), dan petugas rumah sakit.

Seperti halnya promosi kesehatan di tatanan-tatanan lainnya, pada umumnya


promosi kesehatan dengan menggunakan metode langsung dan metode tidak
langsung.

42
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Promosi kesehatan merupakan pilar utama Kesehatan Masyarakat. Hal ini


dapat dipahami karena semua bidang atau program kesehatan mempunyai aspek
perilaku. Penyakit menular mapun tidak menular terjadi, bukan hanya karena
adanya egent atau penyebab penyakit saja, melainkan juga karena perilaku
manusia. Demikian juga masalah kesehatan yang lain seperti kesehatan
lingkungan, kesehatan reproduksi, gizi, imunisasi, kecelakaan dsbnya.

Promosi kesehatan di tempat kerja, di sekolah dan di RS Sakit, diselenggarakan


berdasarkan suatu kerangka konsep (framework), yang dibangun melalui beberapa
kunci seperti; pendekatan (approach), strategi (strategies), area prioritas (priority
areas), faktor yang mempengaruhi (influence factors), dan lain-lain.

2. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai Promosi Kesehatan yang


menjadi pokok bahasan dalam makalah ini. Kami menginginkan kesempurnaan
dalam penyusunan makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan
yang perlu kami perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan pokok bahasan
makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para
pembacasangat kami harapkan untuk perbaikan penyusunan makalah ke depannya.
Semoga makalah ini berguna bagi kami sebagai penyusun pada khususnya dan
juga para pembaca pada umumnya.

43
DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, S., dkk. 2005.Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasinya.


Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi kesehatan.

Nurdianna, F. (2017). Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Rumah Sakit


Universitas Airlangga Surabaya. Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of
Health Promotion and Health Education, 5(2), 217-23

Hendriani, A. D., & Hadi, E. N. (2020). Evaluasi Standar Promosi


Kesehatan Rumah Sakit Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soekardjo Kota
Tasikmalaya. Jukema (Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh), 6(1), 29-42.

44
45

Anda mungkin juga menyukai