Kepemimpinan (Leadership)
orang untuk meneapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan masalah sosial
yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk
mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengaruhi, membujuk, memotivasi dan
mengkoordinasi.
Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utama seorang pemimpin dalam menjalankan
saja, tetapi pemimpin harus mampu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau
masyarakatnya untuk ikut berperan aktif, sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang positif
Dibawah ini beberapa faktor yang umumnya dapat mempengaruhi kepemimpinan, yaitu:
a. Pendayagunaan pengaruh
c. Proses komunikasi
a. Kurang mengenal diri, kurang menyadari kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri. Keadaan
ini sering terungkap dalam bentuk kesombongan atau rasa rendah diri.
d. Sinergi.
Dengan latihan kepemimpinan ini melatih perawat untuk menambah pengetahuan dalam
kepemimpinan secara umum maupun secara khusus dalam keperawatan serta mencoba mengkaitkan
dengan teori yang ada. Beberapa langkah yang harus dilakukan kelompok yang akan melaksanakan
a. Menyusun materi skenario kegiatan capacity building sesuai dengan topik yang diinginkan
b. Menyiapkan dan identifikasi kelompok serta pembagian tugas kepada masing-masing anggota
kelompok
a. Perawat menggali pengalaman leadership dan sistem manajemen yang ada di tempat kerja
masing-masing.
b. Perawat bekerja menyusun dan mengidentifikasi situasi dan masalah di tempat kerja
c. Perawat membuat situasi kepemimpinan dalam bentuk catatan untuk dijadikan bahan telaah.
d. Perawat mulai menerapkan latihan kepemimpinan dalam bentuk kegiatan aplikasi (capacity
building).
f. Perawat menyusun kesimpulan, dan melakukan pembahasan terhadap hasil pelaksanaan capacity
building.
B. NILAI PERUSAHAAN
manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan,
warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan
lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup
beragama klien.
c. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan.
d. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang dikehendaki sehubungan dengan tugas
yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan
Hal-hal di bawah ini harus menjadi perhatian anda agar hubungan dengan teman sejawat tetap
harmonis.
a. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan
tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja
b. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
Salah satu ruang lingkup pelayanan kesehatan adalah manajman logistic. Manajman
logistic merupakan suatu bidang manajman yang tugasnya khusus mengurusi logistic obat dan
a. Tujuan operasional
Agar tersedia barang serta bahan dalam jumlah yang tepat dan mutu yang memadai.
b. Tujuan keuangan
c. Tujuan Pengamanan
Agar persediaan tidak terganggu oleh kerusakan, pemborosan, penggunaan tanpa hak,
e. Mengecek keseuaian barang dengan surat bukti barang masuk dan permintaan
E. SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
Keselamatan pasien adalah proses yang dijalankan oleh organisasi yang bertujuan
membuat layanan kepada pasien menjadi lebih aman. Proses tersebut mencakup
pengkajian risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, dan kemampuan belajar dari suatu keadaan atau kejadian, menindak lanjuti
suatu kejadian, dan menerapkan solusi yang tepat untuk mengurangi risiko tersebut
terjadi kembali . untuk meningkatkan keselamatan pasien maka perawat harus
memahami 6 sasaran penting keselamatan pasien, 6 sasaran keselamatan pasien tersebut
sebagai berikut :
Obat merupakan salah satu terapi yang diberikan kepada pasien yang bertujuan
untuk membantu pasien untuk pulih kekeadaan semula atau membantu pasien
mengurangi rasa sakit yang dialaminya, maka dari itu perawat harus mengawasi
dan mewaspadai pemberian obat kepada pasien untuk mencapai tujuan dari
pemberian obat itu.
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat operasi
Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat operasi merupakan sasaran keselamatan
pasien ke empat, mengapa hal ini penting untuk diketahui? Agar tidak terjadinya kesalahan
Sasaran penting keselamatan pasien ke lima meruapakan pengurangan resiko infeksi, infeksi
sangat mudah terjadi dirumah sakit, mulai dari kelalaian perawat dalam memperhatikan alat-
alat yang digunakan pasien dalam pengobatan dirumah sakit hingga kelalaian perawat
Sasaran keselamatan yang terakhir yang harus diketahui perawat adalah resiko jatuh. Masih
sering terjadi pasien jatuh, baik dari tempat tidur atau pada saat berjalan ingin kekamar
mandi. Hal ini harus diperhatikan oleh perawat. Perawat harus memastikan keselamatan
pasien selama berada dirumah sakit, merawat harus memastikan bahwa pasien tidak terjatuh
selama dirumah sakit karena ini akan mempengaruhi kondisi fisik dari pasien
pasien yaitu :
Adapun alur pasien masuk dan keluar di Rawat Inap Holistic adalah sebagai berikut:
a. Pasien masuk
Perawat IGD melakukan operan kepada perawat rawat inap, menyampaikan pasien
dengan nama,umur,diagnosa masuk, keluhan, obat obatan yang sudah diberikan dan
diruangan mana pasien masuk, serta pemeriksaan apa saja yang telah dilakukan lalu
memberikan Medrek dan pemeriksaan penunjang kepada perawat rawat inap. Perawat
rawat inap mengecek kembali ke adaan pasien ke ruangan. Lalu perawat rawat inap
membuat laporan baru sesuai dengan identitas pasien masuk untuk dilakukan perawatan
lanjutan.
b. Pasien Keluar
Pasien yang sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter Penanggung Jawab akan
mendapatkan Surat Izin Pulang (SIP), jika administrasi sudah selesai dan obat-obatan
pasien pulang sudah siap, perawat membuka selang infus dan menggunting gelang
identitas pasien, perawat memberikan edukasi tentang makanan yang boleh dikonsumsi
dan hal apa saja yang tidak boleh dilakukan selama perawatan dirumah, serta perawat
menganjujrkan pasien untuk melakukan kontrol ke poli diwaktu yang sudah ditentukan
pada surat kontrol.
Operan adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan klien. Harus dilakukan seefektif mungkin dengan secara singkat, jelas
dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
keperawatan kepadapasien
d. Tahapan Operan
Menurut Lardner et.all (1996, dalam http://ckjnersmanajer.blogspot.com, 2009),
Persiapan yang dilakukan oleh perawat yang akan melimpahkan tanggung jawab.
Pertukaran shift jaga, dimana antara perawat yang akan pulang dan datang melakukan
pertukaran informasi. Waktu terjadinya operan itu sendiri yang berupa pertukaran
informasi yang memungkin adanya komunikasi dua arah antara perawat yang shift
Pengecekan ulang informasi oleh perawat yang datang tentang tanggung jawab dan tugas
yang di limpahkan. Merupakan aktivitas dari perawat yang menerima operan untuk
melakukan pengecekan data informasi pada medical record atau pada pasien langsung.
Perawat sebagai pelaksana dalam memberikan obat hanya boleh memberikan obat sesuai
dengan resep yang telah diberikan oleh dokter dan melakukan pengecekan ulang apabila ada
keraguan terhadap instruksi tersebut. Proses pemberian obat minimal menggunakan prinsip 7
benar dalam pemberian obat dengan cara membandingkan resep yang didapatkan terhadap label
obat. Adapun prinsip 7 benar berdasarkan standar yang berlaku di Rumah Sakit PKU
1. Benar pasien
Klien yang benar dapat dipastikan dengan memeriksa identitas klien dan meminta klien
menyebutkan namanya sendiri. Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa
(papan identitas di tempat tidur, gelang identitas) atau ditanyakan langsung kepada pasien atau
keluarganya.
Sebelum memberikan obat pada klien, perawat memastikan kembali obat yang telah
diresepkan oleh dokter dengan memeriksa label obat sebanyak tiga kali.
3. Benar dosis
Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosisnya. Jika ragu, perawat harus
berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau apoteker, sebelum dilanjutkan ke pasien.
Sikap hati-hati sangat diperlukan agar perawat dapat memberikan obat yang benar. Perawat
perlu memastikan apakah obat yang akan diberikan sudah dengan jalur yang tepat. Perawat
juga perlu berkonsultasi pada dokter jika tidak disertakan jalur pemberian obat.
5. Benar waktu
Waktu yang benar adalah saat dimana obat yang diresepkan harus diberikan. Dosis obat harian
diberikan pada waktu tertentu dalam sehari, seperti b.i.d (dua kali sehari), t.i.d (tiga kali sehari), q.i.d
(empat kali sehari), atau q6h (setiap 6 jam), sehingga kadar obat dalam plasma dapat dipertahankan.
Jika obat mempunyai waktu paruh (t .) yang panjang, maka obat diberikan sekali sehari.
6. Benar dokumentasi
Setelah pemberian obat perawat harus mencatat tindakan yang telah diberikan segera setelah tindakan
dengan mencatat nama klien, nama obat dan alergi, dosis obat, jalur obat, serta waktu pemberian
obat.
Perawat harus mengetahui intraksi obat yang akan diberikan dan mengetahui cara menanggulangi
Kewaspadaan Rasional
Baca label obat dengan teliti Banyak produk yang tersedia dalam kotak, warna,
dan bentuk yang sama.
Pertanyakan pemberian banyak Kebanyakan dosis terdiri dari satu atau dua tablet
tablet atau vial untuk dosis atau kapsul atau vial dosis tunggal. Interpretasi yang
tunggal. salah terhadap program obat dapat mengakibatkan
pemberian dosis tinggi berlebihan.
Waspadai obat-obatan bernama Banyak nama obat terdengar sama (misalnya,
sama. digoksindan digitoksin, keflex dan keflin, orinase
dan ornade)
Cermati angka di belakang koma. Beberapa obat tersedia dalam jumlah seperti
dibawah ini : tablet coumadin dalam tablet 2,5 dan
25 mg, Thorazine dalam Spansules (sejenis kapsul)
30 dan 300 mg.
Pertanyakan peningkatan dosis Kebanyakan dosis diprogramkan secara bertahap
yang tiba-tiba dan berlebihan supaya dokter dapat memantau efek terapeutik dan
responsnya.
Ketika suatu obat baru atau Jika dokter tidak lazim dengan obat tersebut maka
obat yang tidak lazim risiko pemberian dosis yang tidak akurat menjadi
diprogramkan, konsultasi besar
kepada sumbernya
Jangan beri obat yang Banyak dokter menggunakan nama pendek atau
diprogramkan dengan nama singkatan tidak resmi untuk obat yang sering
pendek atau singkatan tidak diprogramkan. Apabila perawat atau ahli farmasi
resmi tidak mengenal nama tersebut, obat yang diberikan
atau dikeluarkan bisa salah
Jangan berupaya atau Apabila ragu, tanyakan kepada dokter. Kesempatan
mencobamenguraikan dan terjadinya salah interpretasi besar, kecuali jika
mengartikan tulisan yang tidak perawat mempertanyakan program obat yang sulit
dapat dibaca dibaca.
Kenali klien yang memiliki nama Seringkali, satu dua orang klien memiliki nama
akhir sama. Juga minta klien akhir yang sama atau mirip. Label khusus pada
menyebutkan nama lengkapnya. kardeks atau buku obat dapat memberi peringatan
Cermati nama yang tertera pada tentang masalah yang potensial.
tanda pengenal
Cermati ekuivalen Saat tergesa-gesa, salah baca ekuivalen mudah
terjadi(contoh, dibaca miligram, padahal mililiter)
Pembagian jobdesk dilakukan oleh PJ Shift pada saat bertugas, perawat bertanggung
jawab dengan jobdesknya masing-masing, tetapi jika diperlukan boleh membantu teman
nya yang kesulitan melakukan tindakan. PJ Shift akan mengevaluasi hasilnya dan
mengingatkan kembali kepada perawat yang sedang berjaga untuk mengetahui tindakan
apa saja yang belum dan sudah dikerjakan, jika ada kendala maka PJ Shift akan mencari
a. Menulis laporan
c. Memberi makan dan obat minum untuk pasien yang tidak bisa mandiri / terpasang
NGT.
tiba-tiba seperti code blue, penetrasi ulang infus, perawatan luka Observasi pasien
a. Menulis laporan
c. Memberi makan dan obat minum untuk pasien yang tidak bisa mandiri / terpasang
NGT.
tiba-tiba seperti code blue, penetrasi ulang infus,perawatan luka, Observasi pasien
a. Menulis laporan
tiba-tiba seperti code blue, penetrasi ulang infus,perawatan luka, Observasi pasien
2. Aseptik
3. Infus
4. Pemasangan Catheter
5. Pemasangan NGT
6. Pemberian Obat