Anda di halaman 1dari 20

Prosedur Penatalaksanaan Pasien

Nama:
PASIEN
Menurut Prabowo, Pasien adalah orang yang memiliki

kelemahan fisik atau mentalnya menyerahkan pengawasan

dan perawatannya, menerima dan mengikuti pengobatan

yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan yang dikemukakan

oleh Prabowo.

Pasien adalah mereka yang diobati dirumah sakit (Aditama,

2002) dan Menurut Soedjadi pasien adalah individu

terpenting dirumah sakit


Wilhamda., 2011, Tingkat Kepuaan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan
Adithama Chandra Yoga, Managemen Administrasi Rumasakit, Jakarta: UI Press
Soejadi, 1996, Efisiensi Pengelolaan Rumah Sakit, Jakarta: Ketiga Bina
PELAYANAN
Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan
melalui aktivitas orang lain yang langsung. Pelayanan
merupakan suatu sikap (rencana tindakan)/cara
pengelola dalam melayani pelanggan secara
memuaskan. Bilson Simamora, pelayanan adalah
suatu kegiatan atau menfaat yang ditawarkan suatu
pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan
apapun.

Simamora, Bilson., 2001, Remarketing For Bussiness Recovery : Sebuah Pendekatan Riset, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Tjiptono, Fandy., 1996, Strategi Bisnis dan Manajemen, Yogyakarta: Andi
PELAYANAN
Parasuraman dan kawan-kawan (dalam F. Tjiptono, 1996: 70) menemukan bahwa sepuluh
dimensi kualitas jasa yang telah dikemukakan para pakar pemasaran sebelumnya, dirangkum
menjadi lima dimensi pokok, yaitu:
1. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, peralatan, personel dan sarana
komunikasi.
2. Keandalan (realibility) yakni kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan
dengan segera, akurat, dan memuaskan.
3. Ketanggapan (responsiveness), yaitu keinginan para staff untuk membantu para
pelanggan dan memberikan pelayanan tanggap.
4. Keyakinan (assurance), mencakup kesopanan, kemampuan dan pengetahuan karyawan
serta kemmapuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan, bebas dari
bahaya, resiko dan keraguan.

Simamora, Bilson., 2001, Remarketing For Bussiness Recovery : Sebuah Pendekatan Riset, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Tjiptono, Fandy., 1996, Strategi Bisnis dan Manajemen, Yogyakarta: Andi
Parasuraman dan kawan-kawan (dalam F. Tjiptono, 1996: 70) menemukan bahwa sepuluh
dimensi kualitas jasa yang telah dikemukakan para pakar pemasaran sebelumnya, dirangkum
menjadi lima dimensi pokok, yaitu:
1. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, peralatan, personel dan sarana
komunikasi.
2. Keandalan (realibility) yakni kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan
dengan segera, akurat, dan memuaskan.
3. Ketanggapan (responsiveness), yaitu keinginan para staff untuk membantu para
pelanggan dan memberikan pelayanan tanggap.
4. Keyakinan (assurance), mencakup kesopanan, kemampuan dan pengetahuan karyawan
serta kemmapuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan, bebas dari
bahaya, resiko dan keraguan.
5. Empati (emphaty), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, kepedulian atau
kesedihan karyawan untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi pelanggan.

Tjiptono, Fandy., 1996, Strategi Bisnis dan Manajemen, Yogyakarta: Andi


KUALITAS
PELAYANAN
Kualitas pelayanan keperawatan
adalah kualitas yang berkaitan dengan
pemberian perawatan yang harus
tersedia, dapat diterima, menyeluruh,
berkelanjutan dan di
dokumentasikan .
KEPUASAN PASIEN
Pasien yang puas adalah aset yang sangat berharga karena apabila pasien
merasa puas mereka akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa
pilihannya, tetapi jika pasien merasa tidak puas mereka akan
memberitahukan dua kali lebih hebat kepada orang lain tentang
pengalaman buruknya.
Kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang
merupakan hasil dari membandingkan penampilan atau outcome produk
yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang

Ujang, Sumarwan. 2003. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia : Jakarta
Farmasi Klinik

Farmasi klinik merupakan suatu


keahlian yang profesional dalam bidang
kefarmasian yang bertujuan untuk
keamanan, kerasionalan dalam
penggunaan terapi obat pasien
Standar Pelayanan Kefarmasian
Di Rumah Sakit
Permenkes No.72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian Di Rumah Sakit dalah hasil perubahan dari Permenkes
No.34 Tahun 2016 Tentang Perubahan Permenkes No.58 yang
masih belum memenuhi kebutuhan hukum di masyarakat

Pelayanan Dan Pengkajian Resep

Penelusuran Riwayat Konsumsi Obat

Pelayanan Informasi Obat (PIO)


Pelayanan farmasi klinik di Apotek merupakan bagian dari
Pelayanan Kefarmasian yang langsung dan bertanggung
jawab kepada pasien berkaitan dengan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dengan
maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien. P
Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 47
Tahun 2018 tentang Pelayanan
Kegawatdaruratan (Permenkes 47/2018)
layaknya di ketahui pahami publik.
Pasal 3 Permenkes mengatur kriteria
kegawatdaruratan, meliputi:
1. Mengancam nyawa, membahayakan
diri dan orang lain/lingkungan;
2. Ada gangguan pada jalan nafas,
pernafasan, dan sirkulasi;
3. Adanya penurunan kesadarann;
4. Adanya gangguan hemodinamik;
dan/atau;
5. Memerlukan tindakan segera.
https://baroindo.id/2019/12/08/adaptasi-kriteris-kegawatdaruratan-rumah-sakit-klaim-pembiayaan-lancer/
PROSEDUR PASIEN RAWAT JALAN
1. Pasien mendaftar ke bagian rekam medik, Staf MR menyiapkan berkas
Rekam Medi.
2. Perawat mencatat keluhan utama pasien dan melkukan cek vital sign pasien
serta menyiapkan passion untuk di periksa dokter.
3. Dokter spesialis/ dokter umum/ dokter gigi
a. melakukan pemeriksaan;
b. menegakkan diagnose serta merencanakan terapi dan perawatan pasien;
c. Memeberikan keterangan tentang hasil pemeriksaan dan rencana terapi;
d. Merujuk baik secara internal / external ke bagian lain yang dibutuhkan
asien;
e. Memberikan resep obat kepada pasien.

https://rsjhbsaanin.sumbaprov.go.id/details/news/61
PROSEDUR PASIEN RAWAT INAP
1. Pasien dinyatakan rawat inap oleh dokter
2. Mengecek ketersediaan Kamar Rawat Inap melalui system informasi kamar
oleh petugas.
3. Menyiapkan berkas rekam medis oleh petugas.
4. Transfer pasien ke ruang Rawat Inap.
5. Serah terima antara petugas pengantar dan petugas ruangan.
6. Pemberian informasi mengenai proseur Pelayanan Rawat Inap.
7. Proses pelayanan di ruang Rawat Inap oleh Dokter , Perawat, Petugas
Farmasi, Gizi dan profesi lainnya.

https://sippn.manpan.go.id/pelayanan-public/riau/kabupaten-pelalawan/rumah-sakit-umum-daerah-selasih/pelayanan-rawat-inap
ICD-10 Diagnosis yang tepat Dalam Permenkes Nomor
dalam rekam medis di isi 269/MenKes/Per/III/2008 pasal 1 ayat
dengan lengkap dan jelas 6 dinyatakan bahwa catatan adalah
sesuai dengna arahan yang tulisan yang dibuat oleh dokter atau
ada pada ICD-10. Dokter doktr gigi tentang segala tindakan
penanggung jawab harus yang dilakukan kepada pasien dalam
menulis nama dengna jelas rangka pemberian pelayanan keehatan
dan menandatangani dan pasal 2 ayat 1 rekam medis harus
berkas peeriksaan (resume dibuat secara tertulis, lengkap dan
medik). jelas atau secara elektronik.

Fera Retno Mangantang, 2015, Kelengkapan Resume Medis dan Kesesuaian Penulisan Diagnosis Berdsarkan ICD-10 Sebelum dan
Sesudah JKN di RSU Bahteramas, Jurnal Administrasi Rumah Sakit, Vol.1
Tatalaksana COVID-19 pada Pasien Rawat Jalan
1. Kontrol infeksi
• Menutup mulut dan hidung
• Identifikasi awal dan isolasi pasien suspek
• Penggunaan APD saat merawat pasien COVID-19
• Penggunaan disinfektan
2. Tatalaksana gejala
• Pengobatan simtomatik termasuk antipiretik dan
analgesik untuk myalgia dan sakit kepala,
acetaminophen, nonsteroidal antiinflammatory drug
3. Tatalaksana penyebab gejala yang potensial
• Menentukan penyebab lain gejala: influenza,
streptococcal pharyngitis, community- bacterial
acquired pneumonia , asma, COPD, dll

https://www.update.com/contents/coronavirus-desease-2019-covid-19-outpatient-management-in-adults#H2441103696
Tatalaksana COVID-19 pada Pasien Rawat Jalan
4. Pengobatan spesifik untuk terapi COVID-19
• Beberapa terapi untuk COVID-19 telah dievaluasi dan
belum ada yang menunjukkan efficacy
• Hydroxychloroquine masih dalam tahap investigasi
• Obat spesifik untuk COVID-19 tidak boleh diresepkan
pada pasien rawat jalan di luar uji klinis; keterbatasan
data dan kekhawatiran toksisitas pada pasien yang
perawatannya tidak dipantau secara intensif
• Pasien yang memrlukan nebulized medications untuk
menghindari penggunaannya di hadapan orang lain
untuk menghindari aerosolisasi SARS-CoV-2

https://www.update.com/contents/coronavirus-desease-2019-covid-19-outpatient-management-in-adults#H2441103696
Tatalaksana COVID-19 pada Pasien Rawat Jalan

5. Pasien yang telah menggunakan continuous positive


airway pressure (CPAP) atau bilevel positive airway
pressure (BPAP) dapat menggunakannya saat terisolasi
dari orang lain
• Pasien yang menggunakan immunomodulating
medication, pemberian obat harus mempertimbangkan
risiko dan manfaat penghentian sementara, didasarkan
pada indikasi dan keparahan.

https://www.update.com/contents/coronavirus-desease-2019-covid-19-outpatient-management-in-adults#H2441103696
Tatalaksana COVID-19 pada Pasien Rawat Jalan
6. Konseling dan perburukan gejala
• Pasien diberi konseling apabila ada perburukan gejala,
harus evaluasi kembali dengan kunjungan telehealth
dan secara langsung, termasuk evaluasi di UGD
• Termasuk onset baru sesak nafas, perburukan sesak
nafas, dll
• Pasien diedukasi tentang durasi gejala dan
kemungkinan penurunan fungsi respirasi setelah
beberapa hari dari onset gejala
• Memastikan dukungan di rumah (siapa yang dapat
dihubungi apabila memerlukan bantuan) dan akses
layanan medis darurat
• Pasien dengan COPD dan asma disarankan untuk
closely monitor status respirasinya
https://www.update.com/contents/coronavirus-desease-2019-covid-19-outpatient-management-in-adults#H2441103696
Thank You
Some Things A General Practitioner Must Have

Anda mungkin juga menyukai