Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami mampu mendapat kesempatan dan kemampuan
untuk menyelesaikan makalah dengan judul “Proses Manajemen Kesehatan Gigi dan Mulut
di Tempat Kerja atau Pelayanan Kesehatan” dengan lancar dan sukses. Kelancaran dan
kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena adanya dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih banyak kepada:
1. Bapak Dr. Marsum, BE, S.Pd, MHP selaku Direktor Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang.
2. Bapak Dr. drg. Supriyana, M.Pd selaku dosen koordinator mata kuliah Manajemen
Kesehatan Gigi dan Mulut.
3. Ibu Yodong, S.ST, M.Hkes selaku dosen pembimbing tugas kelompok makalah mata
kuliah Manajemen Kesehatan Gigi dan Mulut.
4. Teman-teman sekelompok dan semua pihak yang telah bekerja keras dalam penulisan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya
menerima segela saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
SARAN ...................................................................................................................................... 7
ii
A. Pengertian Manajemen
Proses perencanaan keorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan menggunakan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Secara khusus, manajemen kesehatan gigi adalah suatu kenyataan bagi tenaga
kesehatan gigi untuk dapat memahami ilmu manajemen dengan baik dan terampil sebagai
acuan atau landasan dalam memberikan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut serta
dapat mengelola dan mengatur waktu sebaik mungkin.
1
10. Menerima keluhan/complaint dari pasien/tamu untuk segera dilaporkan tertulis
kepada Manager Klinik (untuk melakukan Corrective Action) dan Pimpinan
Klinik.
11. Mengawasi kebersihan dan kerapian ruangan tunggu pasien serta toilet pasien,
yang harus dikerjakan oleh petugas kebersihan. Pastikan bahwa area yang
bersinggungan dengan pasien harus dikontrol kebersihan, kerapian, dan
keasriannya.
12. Mengawasi petugas klinik yang mengatur koordinasi penyampaian barang/pesan
antar Dokter Gigi.
13. Mencatat hal-hal yang penting atau menjadi masalah di Buku Harian Resepsionis
untuk menjadi perhatian dari Manajer Klinik (diperiksa dan ditindak lanjuti setiap
hari) dan diperiksa seminggu sekali oleh Pimpinan Klinik khususnya untuk
masalah-masalah yang belum diselesaikan.
14. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh Manajer Klinik/Pimpinan
Klinik.
• Pengendalian Infeksi, Hygiene, dan Sanitasi Klinik
Dalam menjalankan profesinya dokter gigi tidak lepas dari kemungkinan untuk
berkontak secara langsung atau tidak langsung dengan mikroorganisme dalam rongga
mulut (termasuk saliva dan darah) pasien. Sebagai hasil pemajanan yang berulang kali
terhadap mikroorganisme yang ada dalam rongga mulut, insidensi terjangkit penyakit
infeksi lebih tinggi pada praktik kedokteran gigi. Mengabaikan prosedur Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi yang efektif dapat mengakibatkan orang lain, termasuk
keluarga tenaga pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan pasien lain, menghadapi risiko
terkena penyakit infeksi. Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang wajib
dilaksanakan oleh dokter gigi di Indonesia meliputi:
1. Penerapan Kewaspadaan Isolasi
a. Kewaspadaan Standar.
b. Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi.
2. Surveilans
3. Pendidikan dan Pelatihan
➢ Penerapan Kewaspadaan Isolasi
1) Kewaspadaan Standar
a. Kebersihan Tangan.
2
b. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
c. Manajemen Limbah dan Benda Tajam.
d. Manajemen Lingkungan.
e. Penanganan Linen (Kain Alas Instrumen, Kain Sarung Dental Unit).
f. Peralatan Perawatan Pasien.
g. Perlindungan Kesehatan karyawan.
h. Penyuntikan yang Aman.
i. Etika Buruk.
2) Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi
a. Transmisi airborne/udara.
b. Transmisi droplet/percikan.
c. Transmisi kontak.
• Manajemen Program UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah)
➢ UKGS adalah upaya kesehatan masyarakat yang ditunjukan untuk memelihara atau
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan
yang ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan berupa upaya kuratif bagi
peserta didik yang memerlukan peralatan kesehatan gigi.
➢ Manajemen UKGS merupakan penerapan manajemen umum dalam sistem
pelayanan yang melalui suatu proses yang bertujuan ditujukan untuk memelihara
atau meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik.
➢ Sasaran program UKGS:
1. Sasaran Primer: peserta didik TK, SD, SMP, SMA, dan sederajatnya.
2. Sasaran Sekunder: guru, petugas kesehatan, pengelola pendidikan, orang tua
murid.
3. Sasaran Tersier: lembaga pendidikan, sarana prasarana pendidikan kesehatan
dan pelayanan kesehatan, lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
➢ Sama halnya dengan UKS, ruang lingkup UKGS meliputi pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan hidup sehat.
➢ Tujuan progran UKGS adalah tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut peserta
didik yang optimal melalui:
a. Peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan peserta didik dalam memelihara
kesehatan gigi dan mulut.
3
b. Peningkatan peran serta guru, dokter kecil, orang tua, dalam upaya promotif
dan preventif.
c. Pemenuhan kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi peserta didik
yang memerlukan.
➢ Manfaat UKGS:
a. Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut siswa.
b. Meningkatkan pengetauan tentang kesehatan gigi dan mulut.
c. Meningkatkan sikap dankebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan
mulut.
d. Siswa mendapatkan pelaynan medik gigi dasar atas permintaan.
• Manajemen program UKGM (Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat ) dan
UKGMD (Usaha Kegiatan Gigi Masyarakat Desa)
➢ Perencanaan Program Kesehatan Gigi Masyarakat
Keberhasilan suatu program kesehatan gigi masyarakat memerlukan adanya
upaya pengembangan, integrasi, dan peningkatan yang bersifat terus menerus.
Pengembangan suatu program dimulai dengan penilaian status kesehatan gigi
mulut dan sumber daya yang tersedia untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada.
4
prioritas yaitu kelompok masyarakat yang kesulitan akses menuju pelayanan
kesehatan.
Penilaian kebutuhan pelayanan dan ketersediaan sumber daya data primer dan
sekunder dapat dianalisis untuk menggambarkan tren, identifikasi gap dan
menggambarkan faktor risiko dalam masyarakat.
5
KESIMPULAN
Manajemen pelayanan kesehatan gigi dan mulut perlu diterapkan agar diperoleh hasil yang
maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan antara lain:
1. Harus dapat memilih peluang pasar dan menganalisis perilaku pelanggan sehingga
manajemen pelayanan dapat melayani lebih baik.
2. Melakukan komunikasi yang lebih persuasif agar dapat memuaskan pelanggan.
3. Penanganan kesehatan gigi dan mulut tidak hanya ditentukan oleh peralatan yang canggih
dengan teknologi yang tinggi, akan tetapi dapat juga dilakukan dengan peralatan yang ada
dan perhatian yang tinggi terhadap pelanggan agar dapat mencapai pelayanan yang baik
dan maksimal.
4. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut harus kreatif dan para tenaga medis selalu
berpedoman pada kerja keras dan disiplin dalam menghasilkan kepuasan pelanggan.
5. Pelayanan yang diberikan tidak selalu menghasilkan kepuasan, kadang kala dijumpai
keluhan pada pelanggan, maka keluhan pelanggan merupakan bahan masukan bagi
manajemen pelayanan untuk dapat ditindak lanjuti sehingga tuntutan pelanggan dapat
terpenuhi dan tercapai kepuasan pelanggan.
6. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut harus dapat membangun kultur yang cocok dan
filosofi pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat bermanfaat dan diterima oleh
pelanggan.
Untuk dapat menerapkan manajemen pelayanan yang berkualitas maka dalam pelayanan
harus memiliki standar pelayanan yang mencakup prosedur pelayanan, waktu penyelesaian,
biaya pelayanan, produk pelayanan, sarana, dan prasarana pelayanan. Kompetensi petugas
pemberi pelayanan yang dilakukan oleh tenaga medis yang berkualitas dan bertanggung jawab
serta bermoral sehingga pelanggan merasa puas dan nyaman. Dengan demikian dengan mutu
pelayanan yang baik maka pasien dapat merasa puas dalam pelayanan kesehatan gigi dan
mulut.
6
SARAN
Disarankan kepada tenaga medis dan paramedis kesehatan agar dalam melaksanakan
pelayanan terhadap pelanggan tidak mengutamakan kepentingan pribadi, akan tetapi bertindak
arif dan bijaksana terhadap pelanggan serta berjiwa sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Armia, C. 2000. Manajemen Pelayanan dan Aplikasi pada Pelayanan Kesehatan Gigi.
Majalah Ilmiah Kedokteran Gigi Trisakti. Jakarta. Halaman 86-96.
Gondhoyoewono, T. 2001. Peran Total Quality Management dalam Meningkatkan Kepuasan
Pasien yang Berobat Gigi. Majalah Kedokteran Gigi FKG Unair. Halaman 450.
Handoko, T. H. 2003. Manajemen Edisi ke-2. BPFE-Yogyakarta. Halaman 6-8, volume 1,
nomor 39.
Januar, P. 2001. Peran Manajemen Bagi Keberhasilan Praktik Dokter Gigi Edisi Ke-2.
Kumpulan Makalah Temu Ilmiah Dentistry. Jakarta. Halaman 1-2.
Ngatemi. 2011. Faktor Manajemen Pelaksanaan UKGS dan Peran Orangtua terhadap Status
Kesehatan Gigi dan Mulut Murid Sekolah Dasar. Volume 3. Jurnal Health Quality.