Anda di halaman 1dari 109

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI RSUD LOEKMONO HADI KUDUS

Disusun oleh :

1. Intan Nur Afifah (P1337425218010)

2. Bella Septiana (P1337425218013)

3. Wanda Naharul Maldina Norzy (P1337425218034)

4. Nur Khamid (P1337425218035)

5. Okta Yuanita (P1337425218038)

6. Lailli Zahrotul M (P1337425218041)

7. Intan Rahmawati (P1337425218042)

8. Galih Sulung Raharja (P1337425218050)

9. Rizki Maita Putri (P1337425218055)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

PROGAM STUDI SARJANA TERAPAN TERAPI GIGI

TAHUN 2021

1
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK PEMBELAJARAN LAPANGAN


DI RSUD LOEKMONO HADI KUDUS

Laporan pertanggung jawaban kegiatan Praktik kerja Lapangan (PKL) di RSUD dr


Loekmono Hadi Kudus ini di sahkan pada :

Hari, tanggal :

Tempat : Kampus 1. Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Pembimbing Lapangan,

Maf’ulin S.Tr.Kes

NIP. 19840531 200604 2 007

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing II

Wahyu Jati Dyah Utami,


M.Tr.Kes Dr.drg. Lanny Sunarjo, MDSc

NIP.19870523 210012 2004 NIP.19640604 199203 2002

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Sarjana Terapan Terapi Gigi

Poltekkes Kemenkes Semarang

Salikun, S.Pd,M.Kes

NIP. 19620406 198803 1 002

5
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufiq, serta hidayah-
Nya, sehingga kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) dapat dilaksanakan dengan baik oleh
mahasiswa prodi D-IV Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Semarang di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr Loekmono Hadi Kudus

Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Loekmono Hadi
Kudus ini sudah melakukan kerjasama dengan pihak Poltekkes Kemenkes Semarang.
Namun tanpa adanya bantuan serta dorongan dan motivasi dari beberapa pihak, teutama
kepada dosen pembimbing kami yaitu Salikun, S.Pd,M.Kes yang telah menjadi pembimbing
kami dengan baik selama kurang lebih satu bulan masa Praktik kerja lapangan kami,selain
itu kami ucapkan terimakasih juga kepada para dokter dan perawat yang berada di poli gigi
tempat kami belajar yang telah mengajari kami banyak hal, tanpa bantuan dan arahan
mereka kami tidak akan bisa menyelesaikan praktek lapangan ini dengan baik dan lancar.
Sekali lagi kami mengucapkan terimakasih yang mendalam karena telah menerima dan
mengajari kami dengan senang hati serta kami memohon maaf jika selama kegiatan praktek
kami banyak melakukan kesalahan dan masih belum bisa memberikan yang terbaik.

Akhir kata kami Mahasiswa Program Studi D-IV Kesehatan Gigi menyadari bahwa
masih banyak kekurangan sehingga kami akan sangat terbuka dalam menerima kritik dan
saran yang membangun bagi perbaikan kualitas kami serta progam ini selanjutnya.

6
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................. i

Lembar Pengesahan..........................................................................................ii

Kata Pengantar...................................................................................................i

Daftar Isi............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................8

B. Tujuan PKL ..............................................................................................8

C. Manfaat PKL.............................................................................................9

BAB II PELAKSANAAN

A. Profil Rumah Sakit....................................................................................10

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Kegiatan yang dilaksanakan.....................................................................12

B. Permasalahan / Hambatan terjadi............................................................44

C. Analisi Penyebab ....................................................................................44

D. PemecahanMasalah.................................................................................45

E. Evaluasi....................................................................................................45

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN APR(ACADEMIC PEER REVIEW)……....46

BAB V HASIL LAPORAN TAKE HOME/PENUGASAN…………………………....71

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................................81

B. Saran ........................................................................................................81

7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian internal dan terpenting dari tujuan


pembangunan nasional dimana sarana utamanya adalah tercapainya derajat kesehatan
setinggi-tingginya meliputi kesehatan jasmani maupun rohani agar dapat mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal.

Dengan mengacu pada hal tersebut maka menuntut tersedianya tenaga kesehatan
yang terampil dan profesional khususnya di bidang keperawatan gigi. Hal tersebut
merupakan salah satu kegiatan pokok dalam menunjang upaya kesehatan masyarakat.

Rumah sakit merupakan salah satu unit dalam mata rantai upaya rujukan kesehatan
yang berperan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Penyelenggaraan upaya
kesehatan, semula berupaya dalam pelayanan kuratif dan rehabilitatif, telah berkembang
mencakup upaya promotif dan preventif.

Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan kebijakan fungsi RSUD dr.


Loekmono Hadi Kudus, yang telah tersedia memberikan kesempatan bagi mahasiswa
Poltekkes Semarang Jurusan Keperawatan Gigi Prodi DIV Keperawatan gigi untuk
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang merupakan program kurikulum dari
institusi akademi.

Program PKL ini salah satu cara yang efektif untuk memadukan antara teori dan
praktek yang diterima di institusi dengan praktek kerja yang secara nyata di Instansi terkait.

Oleh karena itu, program PKL memegang peranan yang sangat penting bagi institusi
untuk mengetahui seberapa jauh ilmu yang telah dikuasai peserta didik dalam
penerapannya di dunia usaha yang sebenarnya.

B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan

1. Tujuan Umum

Menyiapkan sumber daya manusia yang siap bekerja secara terampil,


professional, dan berbudi luhur dengan kemampuan yang diperolehnya, bekerja
secara profesional serta memberi pengalaman yang nyata secara langsung kepada
mahasiswa, sehingga dapat langsung melihat dan mengamati bidang kerjanya

8
2. Tujuan Khusus

a. Mampu memberikan penyuluhan dan konseling baik secara individu maupun


kelompok (tindakan promotif).

b. Mampu melakukan komunikasi terapeutik dalam tindakan keperawatan gigi.

c. Mampu mengetahui bagaimana cara mencegah infeksi silang dengan baik di


sarana pelayanan kesehatan gigi.

d. Melakukan dental asisten pada perawatan spesialistik

e. Mampu melakukan scaling dengan electric scaler.

f. Mampu melakukan pelayanan asuhan keperawatan gigi pada pasien individu.

g. Dapat mengetahui proses sterilisasi di CSSD

C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan

1. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam memberikan pelayanan


kesehatan gigi dan mulut.
2. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang kesehatan gigi dan mulut.
3. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang ilmu teoritas di luar ilmu kesehatan
gigi dan mulut.
4. Menambah pengalaman mahasiswa dalam memberikan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut pada masyarakat.
5. Mempraktikkan apa yang ada dikampus sesuai di praktek lapangan

9
BAB II

PELAKSANAAN

A. Profil Rumah Sakit

RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus bertempat di Jl. dr. Lukmonohadi 19 Kabupaten
Kudus. RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus sebagai Rumah Sakit Pemerintah tipe B non
pendidikan yang berada di Kabupaten Kudus yang dapat memberikan pelayanan kepada
masyarakat dengan baik. Selaku penyelenggara pelayanan kesehatan dalam mendukung
tugas Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus, bertugas menyelenggarakan pelayanan
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, dan
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta
pengabdian masyarakat

Jenis pelayanan yang ada di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus meliputi:

a. Pelayanan rawat jalan

1) Klinik penyakit dalam

2) Klinik penyakit THT

3) Klinik penyakit saraf

4) Klinik penyakit mata

5) Klinik bedah

6) Klinik anak

10
7) Klinik kulit dan kelamin

8) Klinik kebidanan dan kandungan

9) Klinik rehabilitasi medik

10) Klinik penyakit jiwa

11) Klinik gigi dan mulut

12) Klinik paru

13) Klinik orthopedic

14) Klinik umum

15) Klinik gizi

16) Klinik psikologi

i. Pelayanan rawat inap


ii. Pelayanan gawat darurat
iii. Pelayanan satu hari (one day care)
iv. Pelayanan persalinan
v. Pelayanan diagnostic elektromedik
vi. Pelayanan radiologi
vii. Pelayanan laboratorium
viii. Pelayanan tindakan medik
ix. Pelayanan asuhan keperawatan
x. Pelayanan tindakan kolaborasi/ dependency
xi. Pelayanan farmasi
xii. Pelayanan VCT
xiii. Pelayanan pemulasaran jenazah
xiv. Pelayanan ambulance dan mobil jenazah
xv. Pelayanan hemodialisa

11
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk prodi DIV Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Semarang dilaksanakan selama 6 hari efektif yaitu pada hari Selasa
hingga Sabtu (tanpa hari minggu). Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr Loekmono Hadi Kudus dimulai pada 6 April 2021 sampai 4 Mei 2021.

A. Kegiatan Yang Dilakukan

I. Poli Gigi dan Mulut

a. Dental Asisten
a) Melakukan persiapan ruangan sebelum digunakan perawatan
b) Membersihkan dental chair dan ruangan poli gigi

c) Menyalakan kompresor dan dental chair

d) Membuat larutan iodin kumur

e) Menyiapkan alkohol dan antiseptik

f) Merapikan alat yang sudah steril di lemari alat

g) Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk tindakan di atas


table instrumen

h) Melakukan asistensi :

1) Konservasi ( tambalan tetap dan tambalan sementara )

2) Exodontia ( gigi anak dan gigi dewasa )

3) Scaling

4) Bedah minor

12
5) Perawatan saluran akar

6) Heating

7) Buka jahitan

8) Open bur

9) Anestesi

i) Memberikan komunikasi terapeutik

1) Tindakan konservasi

2) Tindakan exodontia

3) Tindakan Scaling

j) Membereskan peralatan setelah selesai digunakan

k) Melakukan pencucian alat

l) Melakukan Sterilisasi alat

m) Mematikan kompresor

n) Membereskan dental chair dan alat-alat

o) Membawa alat yang sudah didesinfeksi ke CSSD

p) Membereskan ruangan

Kegiatan yang telah di lakukan :

Minggu Ke-1

No Nama Kegiatan

1 Laili Zahrotul M Selasa, 6 April 2021 (drg. Denta)


1. Asistensi kontrol pasca
pencabutan M3
2. Asistensi PSA

Rabu, 7 April 2021 (drg. Monica)


1. Asistensi penambalan
composite

13
Kamis, 8 April 2021 (drg. Umi)
1. Asistensi penambalan
2. Asistensi pencabutan

Jumat, 9 April 2021 (drg. Sam)


1. Asistensi Scaling
2. Asistensi pencabutan
3. Asistensi orthodonsi

Senin, 12 April 2021(drg Denta)


1. Asistensi kontrol pasca
odontektomi
2. Asistensi PSA

2 Intan Nur Afifah Selasa, 6 April 2021 : (drg. Denta)


1. Asistensi penumpatan
2. Asistensi pencabutan
3. Asistensi scaling
4. Asistensi kontrol pasca -
Odontektomi
5. Asistensi kontrol jahitan pasca
tindakan odontektomi

Rabu, 7 April 2021 : (drg. Monica)


1. Asistensi penumpatan
2. Asistensi pencabutan
3. Asistensi penumpatan
4. Asistensi scaling

Kamis, 8 April 2021 : (drg. Umi)


1. Asistensi pencabutan anak
2. Asistensi penumpatan
3. Asistensi kontrol pasca
- Odentektomi
4. Asistensi PSA

Jumat,9 April 2021 (drg.Sam)


1. Asistensi orthodonsi
2.Asistensi PSA

Senin, 12 April 2021(drg. Denta)


1.Asistensi PSA
2. Asistensi pencabutan M3

3 Rizky Maita Putri Selasa, 6 April 2021 : (drg Monica)


1. Asistensi OD
2. Asistensi Root Planing

14
Rabu, 7 april 2021 : (drg.Umi)
1. Asistensi penumpatan

Kamis, 8 April 2021 : (drg. Lia)


1. Asistensi penumpatan

Jumat, 9 April 2021 (drg Denta)


1.Asistensi PSA

Senin, 12 April 2021 (drg Lia)


2. Asistensi orthodensi

Minggu Ke-2

1 Wanda Naharul Maldina Norzy Selasa, 13 April 2021 : (drg. Monica)


1. Asistensi OD
2. Asistensi penumpatan

Rabu, 14 April 2021 : ( drg. Lia)


1. Asistensi Penumpatan
2. Asistensi Eksodonsi
3. Asistensi PSA
4. Asistensi prosthodontic
5. Asistensi Ortodonti
6. Asistensi Scaling

Kamis, 15 April 2021: (drg. Umi)


1. Asistensi Penumpatan
Asistensi eksodonsi

2 Intan Rachmawati S Selasa, 13 April 2021 : (drg Denta)


1. Asistensi tindakan penumpatan
2. Asistensi tindakan Pencabutan
3. Asistensi tindakan PSA
4. Asistensi Heating Off

Rabu, 14 April 2021 : (drg Sam)


1. Asistensi tindakan penumpatan
2. Asistensi tindakan Pencabutan
3. Asistensi tindakan PSA
4. Asistensi Heating Off
5. Asistensi kontrol pasca -
Odontektomi
6. Asistensi tindakan Trepanasi

Kamis, 15 April 2021 : (drg Lia)


1. Asistensi tindakan penumpatan

15
2. Asistensi tindakan Pencabutan
3. Asistensi kontrol pasca-
Odontektomi
4. Asistensi Heating Off

Jum’at, 16 April 2021 : (drg Umi)


1. Asistensi tindakan penumpatan
2. Asistensi tindakan Pencabutan
3. Asistensi tindakan Scaling
4. Asistensi Heating Off
Asistensi kontrol pasca-Odontektomi

3 Nur Khamid Selasa, 13 April 2021 : drg. Monica


1. Asistensi tindakan pencabutan
2. Asistensi tindakan penumpatan
3. Asistensi tindakan PSA
Rabu, 14 April 2021 : drg. Lia
1. Asistensi tindakan scaling
2. Asistensi tindakan pencabutan
3. Asistensi kontrol jahitan pasca
tindakan odontektomi
4. Asistensi tindakan PSA

Jum’at, 15 April 2021 : drg. Denta


1. Asistensi tindakan pencabutan
2. Asistensi kontrol jahitan pasca
tindakan odontektomi
3. Asistensi tindakan scaling
Asistensi tindakan penumpatan

Minggu ke-3

1 Bella Septiana Selasa, 20 April 2021 (drg Umi)


1. Menyiapkan alat dan bahan sebelum
tindakan
2.Asistensi Tindakan penumpatan GIC

Rabu, 21 April 2021 (drg. Lia)


1. Menyiapkan alat dan bahan sebelum
tindakan
2. Asistensi tindakan penumpatan
komposit

Kamis, 22 April 2021 (drg. Umi)


1. Administrasi
2. Pengumpulan data pasien
3. Merekap data pasien

16
Jum’at, 23 April 2021 (drg. Sam)
1.Menyiapkan alat dan bahan sebelum
tindakan
2. Asistensi pencabutan gigi sulung
3. Asistensi pencabutan gigi desidui

Minggu ke-4

1 Okta Yuanita Selasa, 27 April 2021 drg. Monica


1. Asistensi eksodonsi
2. Asistensi Scaling
3. Asistensi Penumpatan
4. Asistensi post OD

Rabu,28 April 2021 drg.Lia


1. Asistensi Scaling
2. Asistensi penumpatan
3. Asistensi post OD

Kamis,29 April 2021 drg. Sam


1. Asistensi penumpatan
2. Asistensi eksodonsi
3. Asistensi post OD

2 Galih Sulung Selasa, 27 April 2021 (drg. Denta)


Asistensi kontrol pasca pencabutan M3
Asistensi PSA

Rabu, 28 April 2021 (drg. Monica)


Asistensi penambalan composite

Kamis, 29 April 2021 (drg. Umi)


Asistensi penambalan
Asistensi pencabutan

Jumat, 30 April 2021 (drg. Sam)


Asistensi Scaling
Asistensi pencabutan
Asistensi orthodonsi

17
b. Scaling Elektrik

Mahasiswa melakukan Scaling Elektrik di poli gigi pada pasien rawat jalan

SOP tindakan :

1. Persiapan

- Operator : APD

- Alat dan bahan : OD set, scaler elektrik, pasta gigi, alcohol 70%,
cotton pellet, brush, batu poles

2. Komunikasi Terapeutik

3. Identifikasi Kasus

4. Pembersihan Karang Gigi

5. Pemolesan

6. Pemolesan desinfektan

7. Memberikan instruksi pasca tindakan scalling

- Tidak makan selama 1 jam setelah tindakan

- Tidak makan dan minum panas

- Periksa rutin 6 bulan sekali untuk pembersihan karang gigi


selanjutnya

Kegiatan yang telah di lakukan :

Minggu Ke-1

No Nama Tanggal Pelaksanaan

1 Laili Zahrotul M Sabtu, 10 April 2021

2 Intan Nur Afifah Kamis, 08 April 2021

3 Rizky Maita Puti Kamis, 08 April 2021

Minggu Ke-2

18
1 Wanda Naharul Maldina Norzy Kamis, 15 April 2021

2 Intan Rachmawati S Rabu, 14 April 2021

3 Nur Khamid Sabtu, 17 April 2021

Minggu ke-3

1 Bella Septiana Kamis, 22 April 2021

Minggu ke-4

1 Okta Yuanita Senin, 03 Mei 2021

2 Galih Sulung Kamis, 29 April 2021

c. Komunikasi Terapeutik dalam Keperawatan Gigi


Mahasiswa melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien setelah dilakukannya
tindakan yang telah ditangani oleh dokter gigi,diantaranya ;

a. Tindakan konservasi

1) Tidak boleh makan 1 jam setelah dilakukan tindakan penumpatan

2) Ketika makan usahakan mengunyah menggunakan bagian gigi


yang tidak ditumpat

3) Tetap menjaga kebersihan gigi dengan menyikat gigi setelah


makan dan sebelum tidur

4) Jika tambalan lepas / sakit segera kontrol

b. Tindakan exodontia

1) Menggigit tampon selama 1 jam

2) Menghindari makanan dan minuman panas

3) Tidak menggesek-gesekkan lidah ke gusi yang baru dicabut

4) Ketika menyikat gigi pada permukaan yang baru dicabut dengan


perlahan

19
5) Jangan banyak kumur kumur terlebih dahulu

6) Tetap menjaga kebersihan gigi dengan menyikat gigi setelah


makan dan sebelum tidur

c. Tindakan scaling

1) Tidak makan selama 1 jam setelah tindakan

2) Tidak makan dan minum panas

3) Periksa rutin 6 bulan sekali untuk pembersihan karang gigi


selanjutnya

4) Usahakan mengunyah 2 rahang

Kegiatan yang telah dilaksanakan :

Minggu Ke-1

No Nama Kegiatan

1 Laili Zahrotul M Selasa, 6 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Rabu, 7 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Kamis, 8 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan
Jumat, 9 April 2021 :

20
1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Sabtu, 10 April 2021 :


1. Intruksi sebelum tindakan
2. Intruksi setelah tindakan

Senin, 12 April 2021


1. Intruksi sebelum tindakan
2. Intruksi setelah tindakan

2 Intan Nur Afifah Selasa, 6 April 2021 :


3. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
4. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Rabu, 7 April 2021 :


3. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
4. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Kamis, 8 April 2021 :


3. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
4. Instruksi setelah tindakan
perawatan
Jumat, 9 April 2021 :
1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

21
Sabtu, 10 April 2021 :
1. Intruksi sebelum tindakan
2. Intruksi setelah tindakan

Senin, 12 April 2021


1. Intruksi sebelum tindakan
2. Intruksi setelah tindakan

3 Rizky Maita Putri K Selasa, 6 April 2021 :


5. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
6. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Rabu, 7 April 2021 :


5. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
6. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Kamis, 8 April 2021 :


5. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
6. Instruksi setelah tindakan
perawatan
Jumat, 9 April 2021 :
1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Sabtu, 10 April 2021 :


1. Intruksi sebelum tindakan
2. Intruksi setelah tindakan

Senin, 12 April 2021

22
1. Intruksi sebelum tindakan
2. Intruksi setelah tindakan

Minggu Ke-2

1 Wanda Naharul Maldina Norzy Selasa, 13 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Rabu, 14 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Kamis, 15 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Jumat, 16 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Sabtu, 17 April 2021 :


1. Intruksi sebelum tindakan
2. Intruksi setelah tindakan

Senin, 19 April 2021


1. Intruksi sebelum tindakan
2. Intruksi setelah tindakan

23
2 Intan Rachmawati S Selasa, 13 April 2021 :
1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Rabu, 14 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Kamis, 15 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Jumat, 16 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Sabtu, 17 April 2021 :


1. Intruksi sebelum tindakan
2. Intruksi setelah tindakan

Senin, 19 April 2021


1. Intruksi sebelum tindakan
2. Intruksi setelah tindakan

3 Nur Khamid Selasa, 13 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan

24
perawatan

Rabu, 14 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Kamis, 15 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Jumat, 16 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Sabtu, 17 April 2021 :


1. Intruksi sebelum tindakan
2. Intruksi setelah tindakan

Senin, 19 April 2021


1. Intruksi sebelum tindakan
2. Intruksi setelah tindakan

Minggu ke-3

1 Bella Septiana A Selasa, 20 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

25
Rabu, 21 April 2021 :
1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Kamis, 22 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Jumat, 23 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Sabtu, 24 April 2021 :


1. Intruksi sebelum tindakan
2. Intruksi setelah tindakan

Senin, 26 April 2021


1. Intruksi sebelum tindakan
2. Intruksi setelah tindakan

Minggu ke-4

1 Okta Yuanita Selasa, 27 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Rabu, 28 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan

26
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Kamis, 29 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Jumat, 30 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Senin, 02 Mei 2021


1. Intruksi sebelum tindakan
2. Intruksi setelah tindakan

2 Galih Sulung Selasa, 27 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Rabu, 28 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Kamis, 29 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan

27
perawatan

Jumat, 30 April 2021 :


1. Instruksi sebelum tindakan
perawatan
2. Instruksi setelah tindakan
perawatan

Senin, 02 Mei 2021


1. Intruksi sebelum tindakan
2. Intruksi setelah tindakan

d. Pendidikan kesehatan gigi


Mahasiswa memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan gigi dan mulut pada
kelompok pasien rawat jalan dan rawat inap,diantaranya :
a) Menyiapkan SATPEL penyuluhan

b) Menyiapkan alat peraga

c) Melakukan penyuluhan kepada pasien di ruang tunggu

d) Penyuluhan dilakukan secara individu

e) penyuluhan individu dilakukan kepada pasien poli gigi dengan materi


yang disesuaikan terhadap kebutuhan pasien yang berkaitan dengan
kesehatan gigi dan mulut.

f) Penyuluhan dilakukan dengan terlebih dahulu menyerahkan satpel


kepada pembimbing lapangan sebagai acuan penyuluhan

g) Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan alat peraga yang


dibutuhkan dan diawasi oleh pembimbing lahan dari pihak rumah sakit

h) Setelah dilakukanya penyuluhan tidak lupa dilakukan evaluasi kegiatan


penyuluhan yang telah dilaksanakan

i) Menyimpan alat peraga setelah penyuluhan selesai dilakukan

Kegiatan yang telah di laksanakan :

28
Minggu Ke-1

No Nama Kegiatan

1 Laili Zahratoul M Sabtu, 10 April 2021 : Ruang Tunggu Poli


gigi
1. Penyuluhan tentang pertumbuhan
gigi
2. Penyuluhan tentang cara menyikat
gigi yang baik dan benar
3. Demonstrasi cara menyikat gigi
yang baik dan benar

2 Intan Nur Afifah Kamis, 8 April 2021 : Ruang Tunggu Poli


gigi
1. Penyuluhan tentang gigi tiruan
2. Penyuluhan tentang cara menyikat
gigi yang baik dan benar
3. Demonstrasi cara menyikat gigi
yang baik dan benar

3 Rizky Maita Putri Rabu, 7 April 2021 : Ruang Tunggu Poli


gigi
1. Penyuluhan tentang karang gigi
2. Penyuluhan tentang cara menyikat
gigi yang baik dan benar
3. Demonstrasi cara menyikat gigi yang
baik dan benar

Minggu Ke-2

1 Wanda Naharul Maldina Norzy Rabu, 14 April 2021 : Ruang


Tunggu Poli gigi
1. Penyuluhan tentang gigi

29
berlubang
2. Penyuluhan tentang cara
menyikat gigi yang baik dan
benar
3. Demonstrasi cara menyikat gigi
yang baik dan benar

2 Intan Rachmawati S Kamis, 15 April 2021 : Ruang


Tunggu Poli gigi
1. Penyuluhan tentang karang gigi
2. Penyuluhan tentang cara
menyikat gigi yang baik dan
benar
3. Demonstrasi cara menyikat gigi
yang baik dan benar

3 Nur Khamid Senin, 19 April 2021 : Ruang


Tunggu Poli gigi
1. Penyuluhan tentang stomatitis
2. Penyuluhan tentang cara
menyikat gigi yang baik dan
benar
3. Demonstrasi cara menyikat
gigi yang baik dan benar

Minggu ke-3

1 Bella Septiana A Kamis, 22 April 2021 : Ruang


tunggu poli gigi
1. Penyuluhan tentang gigi
karang gigi
2. Penyuluhan tentang cara
menyikat gigi yang baik
dan benar

30
3. Demonstrasi cara menyikat
gigi yang baik dan benar

Minggu ke-4

1 Okta Yuanita Kamis 29 April 2021 : Ruang


tunggu poli gigi
1. Penyuluhan tentang gigi
berlubang
2. Penyuluhan tentang cara
menyikat gigi yang baik dan
benar
3. Demonstrasi cara menyikat
gigi yang baik dan benar

2 Galih Sulung Jumat, 30 April 2021 : Ruang


tunggu poli gigi
1. Penyuluhan tentang
karang gigi
2. Penyuluhan tentang cara
menyikat gigi yang baik
dan benar
3. Demonstrasi cara menyikat
gigi yang baik dan benar

e. Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut

Untuk Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut masing-masing mahasiswa


memegang minimal 1 pasien dengan kasus yang akan ditangani oleh dokter gigi. Kegiatan
yang dilakukan mahasiswa diantaranya :

a) Melakukan pengecekan gigi pasien sebelum dilakukannya tindak lanjut dari


dokter gigi

31
b) Mengasistensi dokter gigi pada saat menangani pasien dengan kasus gangreen
pulpa
c) Mengasistensi dokter gigi pada saat menangani pasien dengan kasus gangreen
radix
d) Mengasistensi dokter gigi pada saat menangani pasien dengan kasus pulpitis
e) Mengasistensi dokter gigi pada saat menangani pasien dengan kasus impaksi

Kegiatan yang telah dilaksanakan :

Minggu Ke-1

No Nama Kegiatan

1 Laili Zahrotul M Sabtu, 10 April 2021

2 Intan Nur Afifah Kamis, 08 April 2021

3 Rizky Maita Putri Kamis, 08 April 2021

Minggu Ke-2

1 Wanda Naharul Maldina Norzy Kamis, 15 April 2021

2 Intan Rachmawati S Rabu, 14 April 2021

3 Nur Khamid Sabtu, 17 April 2021

Minggu ke-3

1 Bella Septiana A Kamis, 22 April 2021

Minggu ke-4

1 Okta Yuanita Senin, 03 Mei 2021

2 Galih Suluh Kamis, 29 April 2021

f. Pengendalian Infeksi Silang


Sterilisasi di Poli Gigi :
a) Melakukan desinfektan sebelum melakukan kegiatan atau pergantian pasien
b) Mengganti alat yang steril setiap pergantian pasien

32
c) Semua alat yang abis pakai di kirim ke CSSD
d) Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap sebelum dan
sesudah kegiatan

Kegiatan yang telah di laksanakan :

Minggu Ke-1

No Nama Kegiatan

1 Laili Zahrotul M Selasa, 6 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Rabu, 7 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Kamis, 8 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Jumat, 9 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Sabtu, 10 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Senin, 12 April 2021


1. Dekontaminasi DCMU

33
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

2 Intan Nur Afifah Selasa, 6 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Rabu, 7 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Kamis, 8 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Jumat, 9 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Sabtu, 10 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Senin, 12 April 2021


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

3 Rizky Maita Putri K Selasa, 6 April 2021 :

34
1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Rabu, 7 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Kamis, 8 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Jumat, 9 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Sabtu, 10 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Senin, 12 April 2021


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Minggu Ke-2

1 Wanda Naharul Maldina Norzy Selasa, 13 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

35
Rabu, 14 April 2021 :
1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Kamis, 15 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Jumat, 16 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Sabtu, 17 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Senin, 19 April 2021


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

2 Intan Rachmawati S Selasa, 13 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Rabu, 14 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

36
Kamis, 15 April 2021 :
1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Jumat, 16 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Sabtu, 17 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Senin, 19 April 2021


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

3 Nur Khamid Selasa, 13 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Rabu, 14 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Kamis, 15 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

37
Jumat, 16 April 2021 :
1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Sabtu, 17 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Senin, 19 April 2021


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Minggu ke-3

1 Bella Septiana A Selasa, 20 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Rabu, 21 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Kamis, 22 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Jumat, 23 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU

38
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Sabtu, 24 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Senin, 26 April 2021


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Minggu ke-4

1 Okta Yuanita Selasa, 27 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Rabu, 28 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Kamis, 29 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Jumat, 30 April 2021 :


4. Dekontaminasi DCMU
5. Mencuci alat
6. Sterilisasi

39
Senin, 03 Mei 2021
1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

2 Galih Sulung Selasa, 27 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Rabu, 28 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Kamis, 29 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Jumat, 30 April 2021 :


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

Senin, 03 Mei 2021


1. Dekontaminasi DCMU
2. Mencuci alat
3. Sterilisasi

II. Bagian CSSD (Central Sterilization Supply Department)

Central Sterilization Supply Department (CSSD)

40
Instalasi Steriloisasi Sentral ( CSSD ) adalah suatu instalasi yang berfungsi
mmberikan pelayanan sterilisasi, membantu semua unit di rumah sakit yang
membutuhkan barang dan alat medik dalam kondisi streril. CSSD ( Central Sterile
Supply Departement ) memlii peran yang esensial dalam mendukung keselamatan
pasien dan pelayan yang mengarah pada standart Internasoinal. Alat / Bahan steril
yang dihasilkan dari Instalasi CSSD ini telah melalui proses yang sangat ketat., setiap
tahap proses selalu dilengkapi dengan uji indikator mekanik ( suhu, tekanan, waktu ),
Indikator Biologi ( attest ) dan Uji Mikrobiologi serta alur pelayanan satu arah ( One Way
Flow ) mencegah terjadinya kontaminasi silang sehingga produk steril yang dihasilkan
terjamin kualitas sterilisasinya yang pada akhirnya dapat menekan angka kejadian
infeksi di rumah sakit.

Berikut proses Sterilisasi

a. Dekontaminasi

Proses pembersihan suatu benda atau zat untuk menghilangkan zat


pencemar seperti mikroorganisme atau bahan berbahaya, termasuk bahan
kimia, zat radioaktif, dan penyakit berjangkit.

41
b. Pencucian

Penghilangan sisa mikroorganisme bakteri yang mungkin masih melekat


pada alat

c. Pengeringan

Pengeringan alat ini bertujuan untuk membersihkan alat sebelum masuk kedalam
sterilant agar kering dan tidak lembab pada saat pengemasan

d. Setting alat

Sebelum alat dilakukan sterilisasi alat untuk sterilisasi baik autoclave maupun ozon
harus disetting terlebih dahulu untuk menyesuaikan alat apa yang akan disterilkan agar
tidak terjadi salahnya kebutuhan alat untuk sterilisasi karena dapat menyebabkan
rusaknya alat atu tidak matinya mikroorganisme

e. Pelabelan

42
Pengemasan adalah kegiatan membungkus alat kesehatan yang sudah bersih dan
kering untuk dilakukan proses sterilisasi.

f. Sterilisasi

Sterilisasi adalah proses menghilangkan / memusnahkan semua bentuk


mikroorganisme pada instrument atau alat kesehatan termasuk endospora yang dapat
dilakukan secara fisika atau kimia menggunakan alat sterilisator

g. Penyimpanan

Penyimpanan instrumen steril dan bahan medis ditempatkan dan diatur sesuai
persyaratan

h. Produksi kasa

43
Selain melakukan sterilisasi alat petugas CSSD juga membuat kassa sesuai dengan
kebutuhan tiap-tiap ruang kemudian akan disterilkan di ruang CSSD sekaligus sebelum
didstribusikan

i. Distribusi

Pendistribusian barang steril adalah kegiatan menyerahkan instrumen dan bahan


steril kepada petugas kesehatan yang lain sesuai aturan yang berlaku.

B. Hambatan

a. Pada saat pembekalan dikampus materi yang telah disampaikan oleh dosen
tidak tepat dengan gambaran pelaksanaan praktek di Rumah Sakit.

b. Di hari pertama praktek di poli, masih merasa bingung harus melakukan apa
karena pada saat orientasi ke diklat belum diperkenalkan tentang kegiatan di poli.

c. Dokter masih belum yakin diasistensi oleh mahasiswa sehingga kami tidak
sepenuhnya mengasistensi tetapi kami masih di dampingi oleh perawat gigi
disana.

d. Ada beberapa alat dan bahan yang belum kami ketahui untuk tindakan karena
bahan yang digunakan berbeda dengan yang di kampus, sehingga kami
terkadang masih bingung dalam mengasistensi.

e. Pada waktu pembuatan laporan praktek rumah sakit kita sedikit bingung karena
sebelumnya belum diberi pengarahan pada saat pembekalan.

C. Analisis Penyebab Masalah

Dari beberapa hambatan yang terjadi diatas penyebab masalahnya yaitu yang
pertama pembekalan oleh dosen dikampus yaitu kurangnya gambaran pelaksanaan
praktek di Rumah Sakit, penyebab yang kedua mahasiswa masih kebingungan dalam

44
mengasistensi karena belum mengetahui apa saja alat dan bahan yang akan digunakan
untuk tindakan karena alat dan bahan ada beberapa yang berbeda yang belum
dipelajari di kampus, sehingga dokter belum yakin terhadap kemampuan mahasiswa
jadi kami mengasistensi masih dengan bimbingan dari perawat di sana.Kurang
komunikasi dan kepercayaan dokter terhadap kemampuan mahasiswa sehingga
terkadang proses asistensi tidak berjalan dengan baik Dan juga Kurangnya keaktifan
dari mahasiswa.

D. Pemecahan Masalah

a. Pembekalan seharusnya di lakukan secara matang sebelum mahasiswa terjun


ke lapangan PKL

b. Bertanya kepada perawat-perawat senior agar mengetahui cara-cara dan


peralatan yang belum diketahui.

c. Mahasiswa seharusnya bertanya jika tidak mengerti

d. Mahasiswa praktikan harus lebih berkoordinasi dengan penanggung jawab.

e. Mahasiswa praktikan yang satu dengan yang lain saling bertukar tentang apa
yang telah didapat.

E. Evaluasi

a. Untuk kedepanya diharapkan pihak kampus memberikan pembekalan dengan


lebih jelas sehingga mahasiswa tidak kebingungan pada saat praktek lapangan
di Rumah Sakit.

b. Mahasiswa seharusnya lebih aktif dalam mencari referensi tentang rumah sakit
tersebut, serta alat dan bahan yang belum di ketahui ditanyakan dari awal
sebelum melakukan tindakan, sehingga tidak merasa bingung saat pelaksanaan
asistensi.

c. Seharusnya pada saat pembekalan semua dosen yang sudah ditugaskan


memberi materi di harpakan masuk dan memberi materi pembekalan dengan
jelas.

45
BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN APR(ACADEMIC PEER REVIEW)

MATERI I
PENGENDALIAN INFEKSI SILANG DI RUANG PELAYANAN GIGI
A. Pengertian
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi adalah meminimalkan kejadian infeksi
pada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit dan fasilitas
kesehatan lainnya yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.

B. Latar Belakang

HAIs adalah merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, HAIs akan


menyebabkan mortalitas,morbiditas ataupun kecacatan dan nantinya akan
menyebabkan adanya Tuntutan Hukum, biaya perawatan di RS meningkat, mutu
pelayanan yang menurun, citra RS yang menurun. Disini PPI dibentuk dimana PPI
merupakan komite yang memiliki struktur organisasi.
Sasaran utama adalah HAIs, HAIs adalah infeksi yang terjadi pada pasien
selama perawatan di Rumah Sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lain, dimana
tidak ada infeksi atau masa inkubasi pada saat masuk ke RS tetapi setelah di rawat
mereka mendapatkan penyakit.

46
Faktor resiko HAIs :
- Faktor intrinsik : usia, status gizi, diabetes, perubahan respon imun,
obesitas, pre operasi, Riwayat merokok
- Faktor ekstrinsik : dari petugas (petugas kurang menerapkan
kewaspadaan isolasi)
- Factor lingkungan : udara, permukaan lingkungan, air, peralatan yang kita
gunakan
- Pemakaian antibiotic

Model segitiga infeksi epidemiologi : Host, agent, environment (merupakan rantai)

Cara terjadinya infeksi yang didapat di Rumah Sakit :

a. Pasien itu sendiri (pasien dikelola agar tidak menimbulkan infeksi pada dirinya
sendiri)
b. Cross infeksi (staff ke pasien ataupun sebaliknya)

Dampak infeksi HAIs :

a. Mobilitas
b. Mortalitas
c. Kecacatan
d. Biaya yang meningkat
e. Pendapatan rumah sakit menurun
f. Produktivitas pasien menurun
g. Mutu dan citra rumah sakit menurun
h. Tuntutan hukum

5 program PPI :

- Kewaspadaan isolasi
- Surveillance
- Pendidikan
- Pelatihan
- Pencegahan infeksi

47
Macam – macam kewaspadaan standar (11) :

1. Kebersihan tangan

Kebersihan tangan ini wajib hukumnya. Ada 5 moment dalam kebersihan tangan
yaitu :
- Sebelum kontak dengan pasien
- Setelah kontak dengan pasien
- Sebelum melakukan tindakan aseptik
- Setelah terkena cairan tubuh pasien
- Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

Kita dapat mencuci tangan dengan handrub ataupun dengan handwash dan air
mengalir. Waktu yang tepat kita menggunakan handwash adalah ketika kita kontak
dengan cairan tubuh manusia, setelah kita melaksanakan cuci tangan dengan
handrub 5x, lalu kita netralkan 1x dengan handwash. Waktu yang tepat untuk
melakukan hand wash adalah 40 – 50 detik, sedangkan handrub 20 – 30 detik.

Langkah – Langkah mencuci tangan :

48
2. Penggunaan APD
APD merupakan pakaian khusus atau peralatan yang dipakai petugas untuk
memproteksi diri dari bahaya physical, kimia, biologis/bahan infeksius (OSHA)
- Digunakan sesuai indikasi
- Segera dilepas jika sudah selesai tindakan

Jenis – jenis APD :

Hal – hal yang harus diperhatikan pada penggunaan APD :

a. Alat pelindung diri harus tersedia siap pakai di setiap ruangan


b. Sekali pakai untuk setiap tindakan dan setiap pasien
c. APD yang terlihat ternoda massif harus segera diganti
d. APD yang siap dipakai ditempatkan pada container yang sudah tersedia
sesuai alatnya
e. Setiap selesai tindakan APD harus segera dilepas
3. Pengelolaan Limbah dan benda tajam

a. Limbah padat infeksius ke kantong plastic kuning dan limbah padat non
infeksius ke kantong plastic hitam

49
b. Limbah jarum dan benda tajam lainnya ke wadah tahan tusuk dan tahan air
(SAFETY BOX/JERIGEN)
c. Limbah cair infeksius ke saluran khusus
d. Container limbah tertutup, sebaiknya membuka injakan kaki
e. Hati – hati menangani benda tajam
f. Tidak pernah memberikan orang lain limbah benda tajam
g. Tidak menyarungkan kembali jarum bekas pakai
4. Pengendalian lingkungan
Pertahankan kondisi lingkungan sehat
● Udara bersih, sistem ventilasi
Natural Ventilation

Ventilasi alami menjamin aliran udara didalam kamar dengan baik bila
ventilasi alamiah tidak menjamin harus dilengkapi dengan AC

● Penyediaan air bersih


● Permukaan lingkungan bersih
a. Bersihkan secara rutin menggunakan air dan sabun, atau dengan
deterjen/desinfektan Rumah sakit secara rutin
b. Cuci mop dan kain lalu dikeringkan sebelum digunakan kembali
c. Siapkan pembersihan setiap hari dengan desinfektan yang
direkomendasikan
d. Perhatikan permukaan kontak lebih tinggi resiko infeksi daripada
permukaan rumah tangga
e. Ganti pelindung permukaan setiap pasien
f. Bersihkan kemudian atau desinfeksi menggunakan cairan desinfektan
Rumah Sakit ke dosis rendah (untuk HIV/HBV) ke dosis sedang
(untuk TBC)
● Penataan peralatan sedmikian rupa sehingga tampak rapi dan mudah
dibersihkan
● Tidak ada binatang di sekitar ruangan

50
5. Penyuntikan yang aman
● Tidak direkomendasikan menggunakan spuit berulang kali (one needle, one
procedure, one time)
● Menggunakan bak instrumen jika memberikan suntikan, bukan keranjang
plastik berulang – ulang
● Memberikan suntikan dengan Teknik aseptic dan antiseptik
● Gunakan tubing IV, bags , jarum dan syringes disposable sekali pakai
● Vial single dose
Jangan menggunakan obat multidose kepada beberapa pasien meskipun
jarum diganti. Buang jarum bekas injeksi ke safety box

6. Kebersihan pernapasan/etika batuk


Etika batuk/bersin :
1) Menutup mulut dan hidung saat batuk/bersin (pakai tisu)
2) Buang ketempat sampah (kuning) bila telah terkena secret saluran nafas
3) Lakukan cuci tangan dengan sabun/antiseptic dan air mengalir, alcohol
handrub setelah kontak dengan secret
4) Jaga jarak terhadap orang dengan gejala ISPA dan demam

51
7. Praktek lumbal punksi
Masker harus dipakai klinisi saat melakukan lumbal pungsi, anestesi
spinal/epidural/pasang kateter vena sentral. Cegah droplet flora orofaring, dapat
menimbulkan meningitis bakterial

8. Peralatan perawatan pasien


a. Penyimpanan alat bersih dan steril
b. Tempatkan alat pada tempat bersih tertutup dan kering
c. Cuci kembali, bungkus dan sterilkan di unit sterilisasai bila steril pack lembab

52
Macam – macam perawatan pasien :

● Peralatan non kritikal : peralatan hanya dipermukaan tubuh pasien


● Peralatan semi kritikal : peralatan yang masuk kedalam membrane mukosa
● Peralatan kritikal : peralatan yang masuk kedalam oembuluh darah atau
jaringan steril

Klasifikasi alat – alat medis Menurut Dr. Earl Spaulding

Alur pemrosesan alat kesehatan setelah dipakai

9. Penatalaksanaan linen
1) Menyimpan linen bersih di dalam lemari tertutup
2) Memisahkan penyimpanan linen bersih dengan linen steril
3) Memisahkan trolley linen bersih dan linen kotor
4) Memisahkan linen kotor ternoda darah atau cairan tubuh dengan linen kotor
tidak ternoda

53
5) Menempatkan linen kotor tidak dilantai
6) Membawa linen kotor maupun bersih dalam keadaan tertutup
7) Persediaan linen sesuai kebutuhan

10. Kesehatan karyawan


Mahasiswa wajib cek kesehatan sebelum dan sesudah praktek di instansi tertentu.
Mahasiswa wajib menjaga kesehatannya :
- Sehat
- Jika sakit ijin untuk tidak bekerja
- Saat bekerja tidak memakai aksesoris tangan, tidak pakai sandal jepit
- Tidak memanipulasi limbah benda tajam
- Berpakaian rapi

Tindakan pertama pada pajanan bahan kimia atau cairan tubuh :

1) Mata : segera bilas dengan air mengalir selama 15 menit


2) Kulit : segera bilas dengan air mengalir 1 menit
3) Mulut : kumur – kumur selama 1 menit
4) Segera hubungi dokter yang berwenang untuk melakukan perawatan pasca pajanan
5) Lapor komite/tim PPI, panitia K3RS atau sesuai alur RS

54
Alur Luka Tusuk Jarum/Paparan Cairan Tubuh

Tindakan pasca tertusuk jarum bekas :


Tindakan lanjut Tim PPI :
● Tentukan status HIV, HBV, dan HCV sumber pajanan
● Periksa status HIV, HBV, HCV petugas yang terpajan
● Monitoring dengan pemeriksaan laboratorium

Hal – hal yang harus dilakukan bila petugas terpajan :

- Periksa status kesehatan petugas terpajan


- Ketahui status kesehatan sumber terpajan
- Tindakan sesuai jenis paparan
- Terapkan profilaksis pasca pajanan (PPP) sesuai kebijakan RS
11. Penempatan pasien

55
MATERI II

PERAN DENTAL ASSISTING SPESIALISTIK DI BIDANG ORAL SURGERY DI RUMAH


SAKIT

Ilmu Bedah Mulut dan Maksilofasial adalah salah satu cabang ilmu kedokteran gigi
yang meliputi penatalaksanaan berbagai jenis penyakit dan kelainan rongga mulut yang
memerlukan pendekatan secara bedah.

Tujuan asistensi adalah :

1. Mempercepat jalannya operasi


Operasi bedah mulut memerlukan kecepatan dalam operasi karena hal tersebut
kerkait dengan proses pembiusan dan lamanya berpengaruh terhadap obat – obatan
atau agen yang dimasukkan kedalam tubuh pasien.
2. Mencegah terjadinya kesalahan dalam tindakan operasi
Asisten dan dokter gigi adalah sebagai mitra dalam artinya bisa berkomunikasi
dengan baik, saling mengingatkan, saling bekerja sama dengan sebaik – baiknya
3. Meningkatkan keselamatan pasien

3 bukti sikap mental sebagai assisting di bidang bedah mulut :

1. Sikap Antisipatif
Mencegah sebelum terjadi masalah :
a) Mengatur kedatangan dan jam operasi pasien
b) Pembuatan Inform Consent/Saksi
c) Bekerja secara asepsis (bekerja tanpa mikroorganisme yang melekat pada
tangan kita)
d) Mempunyai attitude yang baik
e) Bekerja secara profesional sesuai kewenangan klinis dan SOP

2. Sikap Inovatif dan Kreatif


a) Menciptakan sesuatu yang belum pernah ada/berbeda
b) Mampu mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang
didapat/tidak statis

3. Sikap Prima/Unggul
a) Menguasai ilmu pengetahuan dan skill yang didapat

56
b) Menguasai instrument, fungsi dan perawatannya
c) Menguasai PPGD dan Dental Emergency
d) Mempunyai etos kerja yang tinggi
e) Bisa bekerja sama dengan baik dalam satu team

Asistensi di Kamar Operasi

● Persiapan di kamar operasi dari serah terima pasien dari IGD, poliklinik dan bangsal.
● Mampu melakukan pemantauan vital sign
● Pemberian dokumen informasi bahwa akan dilakukan operasi sejelas – jelasnya
● Membuat persetujuan tindakan
● Menguasai asuhan keperawatan perioperatif

Di Ruang tindakan :

1. Dipersiapkan sebelum melakukan operasi :


a. Bahan habis pakai
b. Alat medis yang dibutuhkan
c. Obat – obatan (yang mungkin dibutuhkan selama jalannya operasi, misal
obat anti perdarahan)
2. Melakukan Langkah – Langkah dalam suatu operasi
Dimana asisten akan memberikan alat apa yang dibutuhkan setelah melakukan
setelah Langkah ke 1, ke 2, dst.
3. Harus bekerja secara asepsis
4. Mengetahui dan menguasai suturing (jahit menjahit)
5. Mempu merawat luka operasi

Operator dibantu oleh :

a) Asisten I (masih terlibat didalam operasi, melakukan suction, membantu klamp)


b) Asisten II (asisten alat, harus tahu betul untuk step yang dilakukan supaya alat
yang diajukan tepat)
c) Perawat Sirkuler
d) Dokter Sp. Anestesi
e) Perawat Anestesi

Asisten di kamar operasi harus memiliki keterampilan sebagai berikut :

● Dalam pemantauan vital sign (tensi, nadi, dan SpO2)


● Terampil dalam pemasangan infus/mengganti infus
● Pemberian obat – obatan secara parenteral

57
● Menguasai PPDG dan Dental emergency

MATERI III

PELAYANAN ASUHAN

Terapis Gigi dan Mulut sebagai profesi pemberi asuhan kesehatan gigi dan mulut

1. Penatalaksanaan pemberian pelayanan asuhan


- Dekontaminasi & wrapping dental unit yang harus dilakukan setiap pergantian
pasien sebagai upaya menjamin keselamatan pasien
- Penggunaan APD yang disesuaikan dengan tindakan yang akan dilakukan
- Donning
Model Patient Centered Care
a. Pasien adalah pusat pelayanan, pasien adalah bagian dari tim
b. Nakes PPA profesional Pemberi Asuhan) merupakan tim internasional,
diposisikan sekitar pasien, tugas mandiri, delegasi, kolaborasi, kompetensi
memadai, sama penting/ setara pada kontribusi profesinya
c. DPJP : sebagai Clinical Leader, melakukan koordinasi, kolaborasi, review,
sintesis, interpretasi, integrasi asuhan komprehensif
2. Proses Askep Gilut
a. Nursing Assessment/ Pengkajian
1. Data Subjektif
- Mendapatkan informasi yang lengkap tentang masalah kesehatan gigi dan
mulut yang dihadapinya
- Mendapatkan riwayat penyakit dan perawatan klien di masa lalu
- Mengidentifikasi kebutuhan klien
2. Data Objektif
Data pemeriksaan ekstraoral dan pemeriksaan intraoral yang meliputi
pemeriksaan jaringan keras gigi dan pemeriksaan mukosa mulut.
b. Nursing Diagnosis
Menganalisa suatu penyakit, dapat bersifat dinamis. Berikut formulasi diagnosis
menurut Darby & Walsh :
1. Ketidakpuasan terhadap kondisi kesehatan gigi dan mulut
2. Cemas
3. Nyeri
4. Gangguan integritas/keutuhan jaringan lunak
5. Potensial luka/trauma terhadap kesehatan gigi dan mulut
6. Tidak terpenuhinya kondisi gigi geligi yang baik

58
7. Tidak terpenuhinya kebutuhan untuk bertanggung jawab akan kesehatan gigi
dan mulutnya sendiri
8. Kurang pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
c. Planning/ Perencanaan
Ditujukkan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan gigi dan mulut pasien (klien).
Berdasarkan keseluruhan data yang dikumpulkan pada waktu proses pengkajian.
1. Intervensi mandiri
2. Intervensi kolaborasi
d. Intervensi
Ditujukkan untuk memnuhi kebutuhan pasien (klien) sesuai dengan diagnosa
yang telah ditetapkan.
1. Mandiri
2. Kolaborasi
e. Evaluation
Ditujukkan untuk memastikan tercapainnya tujuan perawatan. Evaluasi
dilaksanakan melalui tindakan monitoring/ pengkajian/ pemeriksaan ulang.
3. Penatalaksanaan pasca pelayanan asuhan
a. Flushing
MO Pseudomonas Aeruginosa dan Legionella Pneumophila merupakan bakteri
gram (-) yang terdapat didalam dental unit water line. Lakukan flushing selama
30 detik
b. Pembersihan dan pemeliharaan handpiece
Menggunakan H2O, Antiseptic (Chlorhexidine 20%), Oli
c. Tempatkan instrumen yang terkontaminasi dalam kontainer tertutup.
Prinsip-prinsip Pembersihan
1. Cairan pembersih :
- Hipoklorit 0,05 – 0,5 cairan yang digunakan
- Natrium Klorida (Klorin: 0,5% dan 0,05%)
- Bleaching (pemutih) Peroksida (H2O2) 0,5 – 1,4% untuk pembersihan rutin
dan 2% untuk permukaan infeksius
- Alkohol 70-94% untuk pembersih pada makhluk hidup
2. Semprotan desinfektan tidak disarankan (chamber desinfektan)

3. Selalu bergerak dari area paling bersih ke area paling kotor

- Bersihkan dari area paling tinggi ke area rendah, dari luar ke dalam

- Area tindakan kesgilut dibersihkan terakhir

59
4. Disarankan menggunakan sapu lembab dan lap basah untuk meminimalisasi
debu

MATERI IV

KOMUNIKASI TERAUPETIK

Pengertian Komunikasi Terapeutik

Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” yang berarti bersama.


Sedangkan menurut kamus, definisi komunikasi dapat meliputi ungkapan-ungkapan
seperti berbagai informasi atau pengetahuan, memberi gagasan atau bertukar pikiran,
informasi, atau yang sejenisnya dengan tulisan atau ucapan.

Komunikasi merupakan proses belajar seumur hidup bagi perawat. Perawat terus
berhubungan dengan klien dan keluarganya sejak kelahiran sampai kematian. Oleh
karena itu, dibutuhkan pembentukan komunikasi terapeutik. Perawat berkomunikasi
dengan orang lain yang mengalami tekanan, yaitu: klien, keluarga, dan teman sejawat (
Potter dan Perry, 2010 ).

Komter (komunikasi terapeutik) merupakan komunikasi yang direncanakan secara


sadar, tujuan dan kegiatannya difokuskan untuk menyembuhkan klien. Komter
merupakan media untuk saling memberi dan menerima antara perawat dengan klien.
Komter berlangsung secara verbal dan non verbal. Dalam komter ada tujuan spesifik,
batas waktu, berfokus pada klien dalam memenuhi kebutuhan klien, ditetapkan
bersama, timbal balik, berorientasi pada masa sekarang, saling berbagi perasaan
(Wahyu Purwaningsih dan Ina Karlina, 2010:11-12)

Komunikasi Terapeurik ialah pengalaman interaktif bersama antara perawat dan


pasien dalam komunikasi yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
oleh pasien (Mahmud Machfoedz, 2009:104)

Stuart G.W (1998) menyatakan bahwa komunikasi terapeutik merupakan


hubungan interpersonal antara perawat dan klien, dalam hubungan ini perawat dan
klien memperoleh pengalaman belajar bersama dalam rangka memperbaiki
pengalaman emosional klien. Sedangkan S.Sundeen (1990) menyatakan bahwa
hubungan terapeutik adalah hubungan kerjasama yang ditandai tukar menukar perilaku,
perasaan, pikiran dan pengalaman dalam membina hubungan intim yang terapeutik.

60
Prinsip Dasar Komunikasi Terapeutik

Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi untuk personal dengan titik tolak


saling memberikan pengertian antar petugas kesehatan dengan pasien. Menurut
Purwanto, (1999) komunikasi terapeutik merupakan bentuk keterampilan dasar untuk
melakukan wawancara dan penyuluhan dalam artian wawancara digunakan pada saat
petugas kesehatan melakukan pengkajian memberi penyuluhan kesehatan dan
perencanaan perawatan. Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi terapeutik adalah
komunikasi yang dilakukan atau dirancang untuk terapi. Seorang perawat dapat
membantu klien mengatasi masalah yang dihadapinya melalui komunikasi
(Nurhasanah, 2010).

Komunikasi adalah berhubungan. Hubungan perawat-klien yang terapeutik tidak


mungkin dicapai tanpa komunikasi. Hubungan terapeutik sebagai pengalaman belajar
baik bagi klien maupun bagi perawat yang diidentifikasi dalam empat tindakan yang
harus diambil antara perawat-klien, yaitu : tindakan diawali perawat, respon reaksi dari
klien, interaksi dimana perawat dan klien mengkaji kebutuhan klien dan tujuan, transaksi
dimana hubungan timbal balik pada akhirnya dibangun untuk mencapai tujuan
hubungan (Mundakir, 2006).

Pendapat Mundakir:2006 Untuk mengetahui apakah komunikasi yang dilakukan


tersebut bersifat terapeutik atau tidak, maka dapat dilihat apakah komunikasi tersebut
sesuai dengan prinsip-prinsip berikut ini:

1. Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti memahami dirinya sendiri serta
nilai yang dianut.
2. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya dan saling
menghargai.
3. Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh klien.
4. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik maupun mental.

5. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien memiliki motivasi


untuk mengubah dirinya baik sikap maupun tingkah lakunya sehingga tumbuh makin
matang dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
6. Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap untuk
mengetahui dan mengatasi perasaan gembira, sedih, marah, keberhasilan maupun
frustasi.

61
7. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan dapat mempertahankan
konsistensinya.
8. Memahami betul arti empati sebagai tindakan yang terapeutik dan sebaliknya simpati
bukan tindakan yang terapeutik.
9. Kejujuran dan komunikasi terbuka merupakan dasar dari hubungan terapeutik.
10. Mampu berperan sebagai role model agar dapat menunjukkan dan meyakinkan
orang lain tentang kesehatan, oleh karena itu perawat perlu mempertahankan suatu
keadaan sehat fisik, mental, sosial, spiritual, dan gaya hidup.
11. Disarankan mengekspresikan perasaan dianggap mengganggu.
12. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien bebas
berkembang tanpa rasa takut.
13. Altruisme mendapatkan kepuasan dengan menolong orang lain secara manusiawi.
14. Berpegang pada etika dengan cara berusaha sedapat mungkin keputusan
berdasarkan prinsip kesejahteraan manusia.

15. Bertanggung jawab dalam dua dimensi yaitu tanggung jawab terhadap dirinya atas
tindakan yang dilakukan dan tanggung jawab terhadap orang lain tentang apa yang
dikomunikasikan (Mundakir, 2006).

(Abdul Nasir, 2011) Prinsip dasar komunikasi terapeutik antara lain:

1) Komunikasi berorientasi pada proses percepatan kesembuhan. Setiap pesan


komunikasi mempunyai tujuan tertentu atau makna tertentu dimana perawat harus
dapat memprediksikan bagaimana cara berkomunikasi. Saat perawat berkomunikasi
dengan pasien, maka semua percakapan berorientasi bagaimana percakapan ini
bisa mendukung perawat mendapatkan masukan yang berharga dalam menentukan
sikap dan tindakan. Komunikasi yang terjadi antara perawat dan pasien merupakan
komunikasi yang mengarah pada penemuan masalah keperawatan melalui
pengkajian sampai evaluasi dari hasil tindakan yang telah dilakukan oleh perawat.
2) Komunikasi terstruktur dan direncanakan. Perawat yang akan melakukan komunikasi
dengan pasien sudah merencanakan cara-cara yang akan dilakukan atau hal-hal
yang akan dikomunikasikan kepada pasien. Perawat harus mempersiapkan materi
yang akan disampaikan dengan matang. Untuk itu dibutuhkan strategi pelaksanaan
komunikasi yang baik. Strategi ini menuntun dan memberi petunjuk, serta
mengarahkan perkataan apa saja yang akan disampaikan kepada pasien.
3) Komunikasi terjadi dalam konteks topik, ruang dan waktu. Saat berkomunikasi
dengan pasien perawat harus memiliki topik yang dibutuhkan oleh pasien sesuai

62
dengan keluhan yang dirasakan atau masalah pasien. Oleh karena itu, perawat
harus mampu beradaptasi dengan keunikan pasien, karena pasien yang satu
dengan pasien yang lain tidak sama, baik topik maupun cara berhubungan atau
berkomunikasi sehingga perawat harus memperhatikan dari sisi dimensi isi dan
hubungan. Perawat harus memprediksi dan menentukan isi pesan apa yang akan
disampaikan. Isi pesan yang disampaikan harus dapat memberikan efek terapeutik
bagi pasien. Perawat harus membuat kontrak pertemuan dengan pasien terutama
kapan dan dimana pertemuan tersebut dilaksanakan sehingga diharapkan
komunikasi yang berlangsung sesuai dengan waktu yang ditentukan dan materi/topik
yang akan dibicarakan atau disampaikan sesuai dengan tempat yang telah
disepakati.
4) Komunikasi memperhatikan kerangka pengalaman pasien. Dalam proses komunikasi
perawat harus memperhatikan kondisi emosional dari pasien sehingga dalam
berkomunikasi perawat mampu menempatkan diri dalam berinteraksi.
5) Komunikasi memerlukan keterlibatan maksimal dari pasien dan keluarga. Untuk
mempercepat proses penyembuhan pasien dan keluarga harus mengikuti pesan
yang disampaikan perawat. Untuk itu perawat harus menampilkan kesungguhan dari
perawat dimana pesan verbal sesuai dengan pesan nonverbal atau pesan yang
disampaikan sesuai kebutuhan pasien.

Prinsip Komunikasi Terapeutik Menurut Beberapa Ahli

Dalam prinsip komunikasi terapeutik terdapat banyak pandangan yang di


sampaikan oleh beberapa ahli, diantaranya :

1) Suryani (2005)

Prinsip-prinsip yang terkandung pada komunikasi terapeutik antara lain:

a) Kejujuran (trustworthy).

Kejujuran merupakan modal utama agar dapat melakukan komunikasi yang


bernilai terapeutik, tanpa kejujuran mustahil dapat membina hubungan saling
percaya. Klien hanya akan terbuka dan jujur pula dalam memberikan informasi
yang benar hanya bila yakin bahwa perawat dapat dipercaya.

b) Tidak membingungkan dan cukup ekspresif.

63
Dalam berkomunikasi hendaknya perawat menggunakan kata-kata yang mudah
dimengerti oleh klien. Komunikasi nonverbal harus mendukung komunikasi
verbal yang disampaikan. Ketidaksesuaian dapat menyebabkan klien menjadi
bingung.

c) Bersikap positif.

Bersikap positif dapat ditunjukkan dengan sikap yang hangat, penuh perhatian
dan penghargaan terhadap klien. Roger menyatakan inti dari hubungan
terapeutik adalah kehangatan, ketulusan, pemahaman yang empati dan sikap
positif.

d) Empati bukan simpati.

Sikap empati sangat diperlukan dalam asuhan keperawatan, karena dengan


sikap ini perawat akan mampu merasakan dan memikirkan permasalahan klien
seperti yang dirasakan dan dipikirkan oleh klien. Dengan empati seorang perawat
dapat memberikan alternatif pemecahan masalah bagi klien, karena meskipun
dia turut merasakan permasalahan yang dirasakan kliennya, tetapi tidak larut
dalam masalah tersebut sehingga perawat dapat memikirkan masalah yang
dihadapi klien secara objektif. Sikap simpati membuat perawat tidak mampu
melihat permasalahan secara objektif karena dia terlibat secara emosional dan
terlarut didalamnya.

e) Mampu melihat permasalahan klien dari kacamata klien.

Dalam memberikan asuhan keperawatan perawat harus berorientasi pada klien,


(Taylor, dkk ,1997) dalam Suryani 2005. Untuk itu agar dapat membantu
memecahkan masalah klien perawat harus memandang permasalahan tersebut
dari sudut pandang klien. Untuk itu perawat harus menggunakan terkhnik active
listening dan kesabaran dalam mendengarkan ungkapan klien. Jika perawat
menyimpulkan secara tergesa-gesa dengan tidak menyimak secara keseluruhan
ungkapan klien akibatnya dapat fatal, karena dapat saja diagnosa yang
dirumuskan perawat tidak sesuai dengan masalah klien dan akibatnya tindakan
yang diberikan dapat tidak membantu bahkan merusak klien.

f. Menerima klien apa adanya

64
Jika seseorang diterima dengan tulus, seseorang akan merasa nyaman dan
aman dalam menjalin hubungan intim terapeutik. Memberikan penilaian atau
mengkritik klien berdasarkan nilai-nilai yang diyakini perawat menunjukkan
bahwa perawat tidak menerima klien apa adanya.

g. Sensitif terhadap perasaan klien

Tanpa kemampuan ini hubungan yang terapeutik sulit terjalin dengan baik,
karena jika tidak sensitif perawat dapat saja melakukan pelanggaran batas,
privasi dan menyinggung perasaan klien.

h. Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat sendiri.

Seseorang yang selalu menyesali tentang apa yang telah terjadi pada masa
lalunya tidak akan mampu berbuat yang terbaik hari ini. Sangat sulit bagi perawat
untuk membantu klien, jika ia sendiri memiliki segudang masalah dan
ketidakpuasan dalam hidupnya.

2) Carl Rogers

Prinsip komunikasi terapeutik menurut Carl Rogers:

a) Perawat harus mengenal dirinya sendiri


b) Komunitas harus ditandai dengan sikap saling menerima,percaya,dan
menghargai
c) Perawat harus memahami dan menghayati nilai yang dianut klien
d) Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan klien
e) Perawat harus menciptakan suasana yang nyaman
f) Perawat harus bisa memotivasi klien
g) Perawat mampu menguasai perasaannya sendiri
h) Memahami betul arti Empati
i) Berpegang pada etika
j) Bertanggung jawab
k) Altruisme

65
3) Purwanto

Menurut Purwanto prinsip komunikasi terapeutik adalah sebagai berikut:

a) Klien harus merupakan fokus utama dari interaksi


b) Tingkah laku professional
c) Membuka diri
d) Hubungan sosial dengan klien harus dihindari
e) Kerahasiaan klien harus dijaga
f) Kompetensi intelektual harus dikaji untuk menentukan pemahaman
g) Implementasi intervensi berdasarkan teori
h) Memelihara interaksi yang tidak menilai
i) Beri petunjuk klien untuk menginterpretasikan kembali pengalamannya
secara rasional
j) Telusuri interaksi verbal klien melalui statemen klarifikasi dan hindari
perubahan subjek/topik jika perubahan isi topik tidak merupakan sesuatu
yang sangat menarik klien.
4) De Vito

De Vito menyatakan bahwa prinsip komunikasi terapeutik ialah :

a) Keterbukaan
b) Empati
c) Sifat mendukung sikap positif
d) Kesetaraan
5) Body & Nihrat (1998)

Boyd & Nihart memiliki prinsip komunikasi terapeutik sebagai berikut :

a) Klien harus merupakan fokus utama dari interaksi.


b) Tingkah laku professional mengatur hubungan terapeutik.
c) Hubungan sosial dengan klien harus dihindari.
d) Kerahasiaan klien harus dijaga.
e) Kompetensi intelektual harus dikaji untuk menentukan pemahaman.
f) Memelihara interaksi yang tidak menilai, dan hindari membuat penilaian
tentang tingkah laku klien dan memberi nasehat.
g) Beri petunjuk klien untuk menginterpretasikan kembali pengalamannya secar
rasional.

66
h) Telusuri interaksi verbal klien melalui statemen klarifikasi dan hindari
perubahan subjek/topik jika perubahan isi topik tidak merupakan sesuatu
yang sangat menarik klien.
i) Implementasi intervensi berdasarkan teori.
j) Membuka diri hanya digunakan hanya pada saat membuka diri mempunyai
tujuan terapeutik.

Dari banyak prinsip dasar yang harus dipahami dalam membangun hubungan dan
mempertahankan hubungan yang terapeutik, perawat harus memahami beberapa hal di
bawah ini :

a) Hubungan dengan klien adalah hubungan terapeutik yang saling


menguntungkan, didasarkan pada prinsip “Humanity of Nursing and
Clients”.
b) Perawat harus menghargai keunikan klien, dengan melihat latar belakang
keluarga, budaya dan keunikan tiap individu.
c) Komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga diri baik pemberi
maupun penerima pesan, dalam hal ini perawat harus mampu menjaga
harga dirinya dan harga diri klien.
d) Komunikasi yang menumbuhkan hubungan saling percaya harus dicapai
terlebih dahulu sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternatif
pemecahan masalahnya.

Tujuan Komunikasi Terapeutik


Komunikasi terapeutik bertujuan untuk mengembangkan pribadi klien kearah yang lebih
positif atau adaptif dan diarahkan pada pertumbuhan klien yang meliputi:
a) Realisasi diri, penerimaan diri dan peningkatan penghormatan diri. Melalui komunikasi
terapeutik diharapkan terjadi perubahan dalam diri klien. Klien yang menderita penyakit
kronis ataupun terminal umumnya mengalami perubahan dalam dirinya, ia tidak mampu
menerima keberadaan dirinya, mengalami gangguan gambaran diri, penurunan harga
diri, merasa tidak berarti, dan pada akhirnya merasa putus asa dan depresi.
b) Kemampuan membina hubungan interpersonal yang tidak superfisial dan saling
bergantung dengan orang lain. Menurut Hibdon (2000), melalui komunikasi terapeutik
klien belajar bagaimana menerima dan diterima oleh orang lain. Dengan komunikasi
terbuka, jujur, dan menerima klien apa adanya, perawat akan dapat meningkatkan
kemampuan klien dalam membina hubungan saling percaya.

67
c) Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta mencapai
tujuan yang realistis. Terkadang klien menetapkan ideal diri atau tujuan terlalu tinggi
tanpa mengukur kemampuannya.
d. Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri. Klien yang
mengalami gangguan identitas personal biasanya tidak mempunyai rasa percaya
diri dan mengalami harga diri rendah. Melalui komunikasi terapeutik diharapkan
perawat dapat membantu klien meningkatkan integritas dirinya dan identitas diri
yang jelas. (Sharif La Ode, 2012 Konsep Dasar Keperawatan, Nuhamedika
Yogyakarta)

Langkah-langkah yang tepat untuk melakukan komunikasi terapeutik yang efektif :


1. Tahap pra interaksi
Tahap ini disebut juga tahap apersepsi dimana perawat menggali lebih dahulu
kemampuan yang dimiliki sebelum kontak/berhubungan dengan klien termasuk kondisi
kecemasan yang menyelimuti diri perawat terdapat dua unsur yang perlu dipersiapkan dan
dipelajari pada tahap pra interaksi yaitu unsur diri sendiri dan unsur dari klien.

Hal-hal yang dipelajari dari diri sendiri adalah sebagai berikut.


· Pengetahuan yang dimiliki yang terkait dengan penyakit dan masalah klien.
Pengetahuan yang dimiliki perawat akan kondisi klien dipakai sebagai bekal dalam
berinteraksi sehingga ketika perawat belum menguasai penyakit dan keluhan klien, maka
perawat perlu belajar dulu atau diskusi dengan teman sejawat, atasan, maupun dengan
lainnya sehingga ketika perawat hadir secara fisik di hadapan klien, perawat sudah siap
untuk berinteraksi. Pengusaan materi yang akan didiskusikan mutlak sangat diperlukan
dalam berdiskusi dengan klien.

· Kecemasan dan ketakutan diri


Kecemasan yang dialami seseorang dapat memengaruhi interaksinya dengan orang lain
(ellis, Gates, Kenworthy dalam suryani, 2006). Konsentrasi menjadi pecah, tidak mampu
memfokuskan diri pada pembicaraan yang actual serta tidak mampu mengendalikan diri.
Untuk perawat sebelum berinteraksi dengan klien harus mengeplorasi perasaan, harapan,
harapan, dan kecemasan.
Kecemasan yang dialami oleh perawat mengakibatkan perawat tidak mampu
mendengarkan keluhan yang diutarakan klien dengan baik. Hal ini merupakan persyaratan
yang mutlak untuk dapat mengerti keluhan klien karena penggunaan active listening
sangat dibutuhkan untuk mengerti keluhan klien. Perasaan-perasaan negative yang sering
timbul saat akan berkomunikasi dengan klien antara lain: ditolak klien, ragu akan

68
kemampuan yang dimiliki, ragu akan menanggapi respons klien, tidak
terbangunnya hubungan rasyani, 2006). Demikian diri sendiri seperti masalah pribadi yang
akan mengganggu konsentrasi dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang sedang
dijalankan. Perawat harus mampu membedakan masalah pribadi dan menjalankan profesi.
Ketika berada dalam lingkungan pelayanan keperawatan, tentunya masalah pribadi dan
akan ditentukan sesuai criteria lasification. Klien disesuaikan dengan harapan klien
itu sendiri, dengan demikian, harapan yang akan ditentukan sesuai dengan tindakan
keperawatan yang memenuhi kriteria Nursing Outcame Clasification.
· Analisis kekuatan diri.
Dalam diri seseorang terdapat kelebihan dan kekurangan. Sebelum kontak dengan klien,
perawat perlu menganalisis kelemahannya dan menggunakan kekuatannya untuk
berinteraksi dengan klien. Analisis kelemahan dalam rangka mencari solusi yang terbaik
saat sebelum berinteraksi dengan klien. Kesadaran untuk mengakui kelemahan
menumbuhkan minat untuk mencari alternative alternative koping dalam
mengatasi permasalahannya sendiri. Analisis dalam konteks berkomunikasi dengan orang
lain terutama pada aspek kekuatan mental. Pada diri dengan mudah terpengaruh ataupu
mudah emosional akan memengaruhi proses komunikasi. Dengan mudah marah,
maka perawat akan mudah kehilangan kendali ketika ada klien yang rewel. Waktu
pertemuan baik saat pertemuan maupun lama pertemuan.
Tahap Orientasi
Pada tahap orientasi ini perawat menggali keluhan-keluhan yang di rasakan oleh klien dan
di validasi dengan tanda dan gejala yang lain untuk memperkuat perumusan diagnosis
keperawatan.

Tugas perawat pada tahap orientasi ini meliputi hal-hal berikut:


a) Membina rasa saling percaya, menunjukkan penerimaan dan komunikasi
terbuka.
b) Merumuskan kontrak (waktu, tempat pertemuan, dan topik pembicaraan)
bersama-sama dengan klien dan menjelaskan atau mengklarifikasi kembali
kontrak yang telah disepakati bersama.

c) Menggali pikiran dan perasaan serta mengidentifikasi masalah klien yang


umumnya dilakukan dengan menggunakan teknik komunikasi pertanyaan
terbuka.
e. Merumuskan tujuan interaksi dengan klien.
Sangat penting bagi perawat untuk melaksanakan tahapan ini dengan baik karena
tahapan ini merupakan dasar bagi hubungan terapeutik antara perawat dan klien.

69
2. Tahap Kerja
Tahap kerja merupakan inti dari keseluruhan proses komunikasi terapeutik
(Stuart,G.W,1998). Tahap kerja merupakan tahap yang terpanjang dalam komunikasi
terapeutik karena didalamnya perawat dituntut untuk membantu dan mendukung klien untuk
menyampaikan perasaan dan pikirannya dan kemudian menganalisa respons ataupun
pesan komunikasi verbal dan non verbal yang disampaikan oleh klien. Dalam tahap ini pula
perawat mendengarkan secara aktif dan dengan penuh perhatian sehingga mampu
membantu klien untuk mendefinisikan masalah yang sedang dihadapi oleh klien, mencari
penyelesaian masalah dan mengevaluasinya.
Dibagian akhir tahap ini, perawat diharapkan mampu menyimpulkan percakapannya
dengan klien. Teknik menyimpulkan ini merupakan usaha untuk memadukan dan
menegaskan hal-hal penting dalam percakapan, dan membantu perawat dan klien memiliki
pikiran dan ide yang sama (Murray,B. & Judith,P,1997 dalam Suryani,2005). Dengan
dilakukannya penarikan kesimpulan oleh perawat maka klien dapat merasakan bahwa
keseluruhan pesan atau perasaan yang telah disampaikannya diterima dengan baik dan
benar-benar dipahami oleh perawat.

3. Tahap Terminasi
Terminasi merupakan akhir dari pertemuan perawat dan klien. Tahap terminasi
dibagi dua yaitu terminasi sementara dan terminasi akhir (Stuart,G.W,1998). Terminasi
sementara adalah akhir dari tiap pertemuan perawat dan klien, setelah hal ini dilakukan
perawat dan klien masih akan bertemu kembali pada waktu yang berbeda sesuai dengan
kontrak waktu yang telah disepakati bersama. Sedangkan terminasi akhir dilakukan oleh
perawat setelah menyelesaikan seluruh proses keperawatan.

Tugas perawat dalam tahap ini adalah:


a) Mengevaluasi pencapaian tujuan dari interaksi yang telah dilaksanakan (evaluasi
objektif). Brammer dan McDonald (1996) menyatakan bahwa meminta klien
untuk menyimpulkan tentang apa yang telah didiskusikan merupakan sesuatu
yang sangat berguna pada tahap ini.
b) Melakukan evaluasi subjektif dengan cara menanyakan perasaan klien setelah
berinteraksi dengan perawat.
c) Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang telah dilakukan. Tindak lanjut
yang disepakati harus relevan dengan interaksi yang baru saja dilakukan atau
dengan interaksi yang akan dilakukan selanjutnya. Tindak lanjut dievaluasi dalam
tahap orientasi pada pertemuan berikutnya.

70
BAB V

HASIL LAPORAN TAKE HOME/PENUGASAN

A. Hasil Laporan Take Home Kelompok Minggu Pertama


1. Intan Nur Afifah
a. PKG III
Penugasan : 1) SAP Penyuluhan tentang Gigi Tiruan
2) Video Penyuluhan tentang Gigi Tiruan
Link :
https://docs.google.com/file/d/1jUftsHYijqlRxwYQ_eGjbbYES-
Asz9Rh/edit?usp=docslist_api&filetype=msword
https://docs.google.com/file/d/1pXuvB6Jwaww6wlYJTgm_eWIXL1drEE5e/e
dit?usp=docslist_api&filetype=msword

b. Dental Asisten
Penugasan : 1) Laporan Observasi Potret Dental Asisten di Rumah Sakit
(kelompok kecil)
2) Laporan Observasi Potret Dental Asisten di Rumah Sakit
(kelompok RS)
Link :
https://docs.google.com/file/d/1HoTChDKlxfaFUtlxnFmcl7RXV3473SuK/edi
t?usp=docslist_api&filetype=msword
https://docs.google.com/file/d/1spRgJDyiIGYWoBlkGUMesY_EtV1sqWUv/e
dit?usp=docslist_api&filetype=msword

c. Pengendalian Infeksi Silang


Penugasan : 1) Laporan Observasi CSSD
2) Laporan Analisis Jurnal
Link :
https://drive.google.com/file/d/1x0RfSxeMNdwb4l_SFMt9ChXBDAfaZn7-
/view?usp=drivesdk

d. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut

71
Penugasan : Laporan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Individu
Link :
https://docs.google.com/file/d/1eoxzglSIgNgfVCceK5t5J2Gp7GMbepfx/edit?
usp=docslist_api&filetype=msword

e. Komunikasi dalam Keperawatan Gigi


Penugasan : Laporan Komunikasi Terapeutik Pasien Poli Gigi
Link :
https://docs.google.com/file/d/1vXBg9_uKyyo0SlWyuz51IoFSvi200zOn/edit
?usp=docslist_api&filetype=msword

2. Lailli Zahrotul M
a. PKG III
Penugasan : 1) SAP Penyuluhan tentang Pertumbuhan Gigi
2) Video Penyuluhan tentang Pertumbuhan Gigi
Link :
https://drive.google.com/drive/folders/1AspDoh2Kq7krfOYjHE-
ilGzDvIAlFPFY?usp=sharing

b. Dental Asisten
Penugasan : 1) Laporan Observasi Potret Dental Asisten di Rumah Sakit
(kelompok kecil)
2) Laporan Observasi Potret Dental Asisten di Rumah Sakit
(kelompok RS)
Link :
https://drive.google.com/drive/folders/1ZIvrWYfDpaCGU1fkRT4l0sE28AKp
hBKM?usp=sharing

c. Pengendalian Infeksi Silang


Penugasan : 1) Laporan Observasi CSSD
2) Laporan Analisis Jurnal

72
Link :
https://drive.google.com/drive/folders/1PV0dAsAsgcBCNz01IU8Ndf6XmYY
-WHe5?usp=sharing

d. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut


Penugasan : Laporan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Individu
Link : https://drive.google.com/drive/folders/1ikgOPbwICCzaBV-4-
s29EBJ6xFXsZGTF?usp=sharing

e. Komunikasi dalam Keperawatan Gigi


Penugasan : Laporan Komunikasi Terapeutik Pasien Poli Gigi
Link :
https://drive.google.com/drive/folders/1T7T8OnZNGnUtBC8NGTcplTq-
Ii_kmlAp?usp=sharing

3. Rizky Maita Putri K


a. PKG III
Penugasan : 1) SAP Penyuluhan tentang Karang Gigi
2) Video Penyuluhan tentang Karang Gigi
Link :
https://drive.google.com/folderview?id=1FzFOFhxqzVvpsJ8vhLUAoB6Tx23
Rc5Vq

b. Dental Asisten
Penugasan : 1) Laporan Observasi Potret Dental Asisten di Rumah Sakit
(kelompok kecil)
2) Laporan Observasi Potret Dental Asisten di Rumah Sakit
(kelompok RS)
Link :
https://drive.google.com/drive/folders/1yyXA0zpTsane9caLRTO59wQTlsdIV
HM-?usp=sharing

73
c. Pengendalian Infeksi Silang
Penugasan : 1) Laporan Observasi CSSD
2) Laporan Analisis Jurnal
Link :
https://drive.google.com/folderview?id=1840aTc_YbG24ftNizh1qYkyNJW2p
YW0f

d. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut


Penugasan : Laporan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Individu
Link :
https://drive.google.com/folderview?id=1CV5hsD2GMvnoDVkMZ9wpmi6p-
JLBCfo-

e. Komunikasi dalam Keperawatan Gigi


Penugasan : Laporan Komunikasi Terapeutik Pasien Poli Gigi
Link :
https://drive.google.com/folderview?id=1rsULqTvVAsjAijomG1p5hdpBBZ-
xjER4

B. Hasil Laporan Take Home Kelompok Minggu Kedua


1. Wanda Naharul Maldina Norzy
f. PKG III
Penugasan : 1) SAP Penyuluhan tentang Gigi Berlubang
2) Video Penyuluhan tentang Gigi Berlubang
Link :
https://drive.google.com/drive/folders/1_LZGt5rpRD2Sx0fqh28xp63NhCgxOG
FV?usp=sharing

g. Dental Asisten
Penugasan : 1) Laporan Observasi Potret Dental Asisten di Rumah Sakit
(kelompok kecil)
2) Laporan Observasi Potret Dental Asisten di Rumah Sakit
(kelompok RS)

74
Link :
https://drive.google.com/drive/folders/1A2ZrsRSh9Y_LYXVPAWM33cafR5SB
ZJSm?usp=sharing

h. Pengendalian Infeksi Silang


Penugasan : 1) Laporan Observasi CSSD
2) Laporan Analisis Jurnal
Link : https://drive.google.com/drive/folders/1tE24FSnj-8Cqx-
2qs1D4uLFTM2l0otWX?usp=sharing

i. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut


Penugasan : Laporan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Individu
Link :
https://drive.google.com/drive/folders/1SeGMswDQPmDTzyJ5Q_ZstM878AH
0XMWP?usp=sharing

j. Komunikasi dalam Keperawatan Gigi


Penugasan : Laporan Komunikasi Terapeutik Pasien Poli Gigi
Link :
https://drive.google.com/drive/folders/1fUIzOlQKlPiRdDI4y5p7kTkCHqOx9zW
d?usp=sharing

2. Intan Rachmawati Sumarno


a. PKG III
Penugasan : 1) SAP Penyuluhan tentang Gigi Berlubang
2) Video Penyuluhan tentang Gigi Berlubang
Link :
https://drive.google.com/drive/folders/1DQj7kOXywjPl4AmOE1ELPvJsFEDG
Gs0o?usp=sharing

b. Dental Asisten
Penugasan : 1) Laporan Observasi Potret Dental Asisten di Rumah Sakit
(kelompok kecil)
2) Laporan Observasi Potret Dental Asisten di Rumah Sakit
(kelompok RS)

75
Link :
https://drive.google.com/drive/folders/1CCo4WCA0jgCTo6SFn0QUVoLnyGK
NmKC6?usp=sharing

c. Pengendalian Infeksi Silang


Penugasan : 1) Laporan Observasi CSSD
2) Laporan Analisis Jurnal
Link :
https://drive.google.com/drive/folders/152qEuYyhYMi2SlSPzUmaOoOR7hxrO
wve?usp=sharing

d. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut


Penugasan : Laporan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Individu
Link :
https://drive.google.com/drive/folders/16vh6oDd_9mTg8hyYxdVMg8N25wZs
O3RC?usp=sharing

e. Komunikasi dalam Keperawatan Gigi


Penugasan : Laporan Komunikasi Terapeutik Pasien Poli Gigi
Link :
https://drive.google.com/drive/folders/1nluXbzduzCyWY6XzhnL24KhTC02Ek
0xI?usp=sharing

3. Nur Khamid
a. PKG III
Penugasan : 1) SAP Penyuluhan tentang Gigi Berlubang
2) Video Penyuluhan tentang Gigi Berlubang
Link : http://bit.ly/pendidikankesehatangigi

b. Dental Asisten
Penugasan : 1) Laporan Observasi Potret Dental Asisten di Rumah Sakit
(kelompok kecil)
2) Laporan Observasi Potret Dental Asisten di Rumah Sakit
(kelompok RS)
Link : http://bit.ly/dentalassisten

76
c. Pengendalian Infeksi Silang
Penugasan : 1) Laporan Observasi CSSD
2) Laporan Analisis Jurnal
Link : http://bit.ly/pengendalianinfeksisilang

d. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut


Penugasan : Laporan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Individu
Link : http://bit.ly/pelayananasuhankesehatangilut

e. Komunikasi dalam Keperawatan Gigi


Penugasan : Laporan Komunikasi Terapeutik Pasien Poli Gigi
Link : http://bit.ly/komunikasiterapeutik

C. Hasil Laporan Take Home Kelompok Minggu Ketiga


1. Bella Septiana
a. PKG III
Penugasan : 1) SAP Penyuluhan tentang Gigi Berlubang
2) Video Penyuluhan tentang Gigi Berlubang
Link :
https://drive.google.com/file/d/1uo54vlojwhYHrDU4dlTeNPATAj7iMbmV/view
?usp=sharing

b. Dental Asisten
Penugasan : 1) Laporan Observasi Potret Dental Asisten di Rumah Sakit
(kelompok kecil)
2) Laporan Observasi Potret Dental Asisten di Rumah Sakit
(kelompok RS)
Link :
https://drive.google.com/file/d/1JPII2sFBI91RhInQJ1witHCdw-
Z0xbac/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1CHq7m4HXDHPabOso4U6dnvQB5ROOyBgn
/view?usp=sharing

c. Pengendalian Infeksi Silang


Penugasan : 1) Laporan Observasi CSSD
2) Laporan Analisis Jurnal

77
Link :
https://drive.google.com/file/d/1huXBWr2akqPkbHocJ9ROhBL7yaOBHOiG/vi
ew?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1Q0FNlTt3Bc-F-
q6JTa1YMa733i2P2kJK/view?usp=sharing

d. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut


Penugasan : Laporan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Individu
Link :
https://drive.google.com/file/d/1eXXlZOlwu6AIrQAOlDClH_BEKcE9xNj_/view
?usp=sharing

e. Komunikasi dalam Keperawatan Gigi


Penugasan : Laporan Komunikasi Terapeutik Pasien Poli Gigi
Link : https://drive.google.com/file/d/1-
yVo6rrCP6mAgO2bYvqCWgJxeQ7_ZA3P/view?usp=sharing

D. Hasil Laporan Take Home Kelompok Minggu Keempat


1. Okta Yuanita Rusanti
a. PKG III
Penugasan : 1) SAP Penyuluhan tentang Gigi Berlubang
2) Video Penyuluhan tentang Gigi Berlubang
Link :
1) https://drive.google.com/file/d/1q-
y4uWcnbXwN16CHUdDwmxWFgcWFFg1G/view?usp=sharing
2) https://youtu.be/bpUUdUqvNMI
b. Dental Asisten
Penugasan : 1) Laporan Observasi Potret Dental Asisten di Rumah Sakit
(kelompok kecil)
2) Laporan Observasi Potret Dental Asisten di Rumah Sakit
(kelompok RS)
Link :

78
1) https://drive.google.com/file/d/12CgtSNkbx-MVzhUD1kK_Stg-
XefCY1hA/view?usp=sharing
2) https://drive.google.com/file/d/1Ub_akHv46Bni3t68QeGoAySRziPCb
YRh/view?usp=sharing
c. Pengendalian Infeksi Silang
Penugasan : 1) Laporan Observasi CSSD
2) Laporan Analisis Jurnal
Link :
1) https://drive.google.com/file/d/1StgbWOqwGjVz0MgOdC9vv3kgTi-
Z24G0/view?usp=sharing
2) https://drive.google.com/file/d/1zHDig-
jExUbuq25fsC7Wgy0lxBi6KytO/view?usp=sharing
d. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Penugasan : Laporan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Individu
Link :
https://drive.google.com/file/d/107OBd4xJXRsGVoiOgKlx1N3VZgPc5cnK/v
iew?usp=sharing
e. Komunikasi dalam Keperawatan Gigi
Penugasan : Laporan Komunikasi Terapeutik Pasien Poli Gigi
Link :
https://drive.google.com/file/d/1VxMq_q4xSLc2k85NYWPwaTGSwb5U7fic/
view?usp=sharing
2. Galih Sulung Raharja
a. PKG III
Penugasan : 1) SAP Penyuluhan tentang Gigi Berlubang
2) Video Penyuluhan tentang Gigi Berlubang
Link :
https://drive.google.com/drive/folders/1XwshCc7xLfCdLFJnhdMIrjMezZRR
DuPu?usp=sharing
https://youtu.be/cg78dNmfoGQ

b. Dental Asisten

79
Penugasan : 1) Laporan Observasi Potret Dental Asisten di Rumah Sakit
(kelompok kecil)
2) Laporan Observasi Potret Dental Asisten di Rumah Sakit
(kelompok RS)
Link :
https://drive.google.com/drive/folders/1OG1m_622rZ3bSUxVOqqsJxWa1W
GP9g0K?usp=sharing

c. Pengendalian Infeksi Silang


Penugasan : 1) Laporan Observasi CSSD
2) Laporan Analisis Jurnal
Link :
d. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Penugasan : Laporan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Individu
Link :
https://drive.google.com/drive/folders/11WCs6T29SN4JwLNUm4WEvQJ51I
gpNUev?usp=sharing

e. Komunikasi dalam Keperawatan Gigi


Penugasan : Laporan Komunikasi Terapeutik Pasien Poli Gigi
Link :
https://drive.google.com/drive/folders/1qb5uBhX2Wznl9YkZw64sRyINeFlVJ
PTb?usp=sharing

80
BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Selama kegiatan PKL di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus, kami sebagai penyusun
laporan menyimpulkan, RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus khususnya di klinik gigi dan mulut
merupakan salah satu pelayanan kesehatan masyarakat serta merupakan suatu tempat
pengabdian profesi dan memiliki fungsi pelayanan kesehatan yang meliputi promotif
(peningkatan kesehatan kesgilut), preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan) dan
rehabilitatif (pemulihan kesehatan).

Klinik gigi dan mulut telah memiliki kelengkapan alat yang baik / memenuhi syarat
dan tata ruang yang baik untuk menunjang pelayanan kesehatan di rumah sakit. Selain itu,
pelayanan di klinik gigi dan mulut RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus sudah baik. Penataan
ruang di klinik gigi dan mulut tersebut baik dan mempunyai ruang tunggu yang memadai.

Dengan adanya kegiatan PKL memberikan gambaran nyata bagi mahasiswa untuk
mengetahui penerapan ilmu yang telah dipelajari di dunia pendidikan untuk diterapkan di
dunia kerja. Selain itu siswa juga dapat mendapatkan lebih banyak pengetahuan dan
wawasan yang belum atau bahkan tidak didapat di dunia pendidikan formal.

B. SARAN

Sebaiknya pihak jurusan mengadakan rapat dengan para dosen pemberi materi
pembekalan, sehingga pembekalan berjalan lancar dengan materi yang sudah mantap
untuk mahasiswa, serta tidak ada dosen yang terlewatkan untuk memberikan pembekalan
karena materi pembekalan itu penting untuk kami dapatkan.

81
Lampiran

A. Minggu Pertama (6 April – 12 April 2021)


1. Pendidikan Kesehatan Gigi

82
2. Dental Asisten

3. Scaling Elektrik

4. Pengendalian Infeksi Silang di CSSD

83
B. Minggu kedua (13 April – 19 April 2021)

1. Pendidikan Kesehatan Gigi

2. Dental Asisten

84
3. Sacling Elektrik

4. Pengendalian Infeksi Silang di CSSD

85
C. Minggu Ketiga (20 April – 26 April 2021)
1. Pendidikan Kesehatan Gigi

2. Scaling Elektrik

86
3. Pengendalian Infeksi Silang

D. Minggu Keempat ( 27 April – 03 Mei 2021)


1. Pendidikan Kesehatan Gigi

87
2. Dental Asisten

3. Scaling Elektrik

4. Pengendalian Infeksi Silang

88
Lampiran SATPEL

1. Minggu pertama (06 April – 12 April 2021)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

Disampaikan dalam rangka kegiatan PKL pada :

RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus

I. POKOK BAHASAN : Menjaga Kesehatan Gigi


II. SUB POKOK BAHASAN :

1. Pengertian Karang Gigi


2. Proses Terjadinya Karang Gigi
3. Akibat Karang Gigi
4. Cara Menangani Karang Gigi
5. Cara Mencegah Karang Gigi
6. Pengertian Gigi Tiruan
7. Manfaat gigi tiruan
8. Jenis dan macam-macam gigi tiruan
9. Pertumbuhan Gigi
10. Periode Pertumbuhan Gigi
11. Gejala Pertumbuhan Gigi pada Bayi
12. Pengertian Gigi Susu
13. Pengertian Gigi Bercampur
14. Pengertian Gigi Dewasa
15. Tips Merawat Gigi Yang Baru Tumbuh

III. SASARAN : Pengunjung Rumah Sakit RSUD dr.


Loekmono Hadi Kudus

89
IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan tentang Menjaga Kesehatan Gigi, bapak ibu dan
orang dewasa maupun anak-anak pengunjung rumah sakit diharapkan mengetahui dan
memahami tentang Karang gigi, Gigi tiruan, Pertumbuhan Gigi.
B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
1. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang pengertian karang gigi, seluruh
pengunjung rumah sakit dapat menyebutkan pengertian karang gigi.
2. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang proses terjadinya karang gigi,
seluruh pengunjung rumah sakit dapat menyebutkan proses terjadinya karang
gigi.
3. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang akibat karang gigi, seluruh
pengunjung rumah sakit dapat menjelaskan cara akibat karang gigi dengan
baik dan benar.
4. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang cara menangani karang gigi,
seluruh pengunjung rumah sakit dapat menjelaskan cara menangani karang
gigi dengan baik dan benar.
5. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang cara mencegah karang gigi,
seluruh pengunjung rumah sakit dapat menjelaskan cara mencegah karang gigi
dengan baik dan benar.
6. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang pengertian gigi tiruan, seluruh
pengunjung rumah sakit dapat menyebutkan pengertian gigi tiruan.
7. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang manfaat gigi tiruan, seluruh
pengunjung rumah sakit dapat menjelaskan manfaat gigi tiruan dengan baik
dan benar.
8. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang jenis dan macam-macam gigi
tiruan, seluruh pengunjung rumah sakit dapat menjelaskan tentang jenis dan
macam-macam gigi tiruan dengan baik dan benar.
9. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang pengertian pertumbuhan gigi,
seluruh pengunjung rumah sakit dapat menyebutkan pengertian pertumbuhan
gigi.

90
10. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang periode pertumbuhan gigi,
seluruh pengunjung rumah sakit dapat menyebutkan periode pertumbuhan
gigi.
11. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang gejala pertumbuhan gigi pada
bayi, seluruh pengunjung rumah sakit dapat menjelaskan gejala pertumbuhan
gigi pada bayi dengan baik dan benar.
12. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang pengertian gigi susu, seluruh
pengunjung rumah sakit dapat menjelaskan pengertian gigi susu dengan baik
dan benar.
13. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang pengertian gigi bercampur,
seluruh pengunjung rumah sakit dapat menjelaskan pengertian gigi bercampur
dengan baik dan benar.
14. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang pengertian gigi dewasa, seluruh
pengunjung rumah sakit dapat menjelaskan pengertian gigi dewasa dengan
baik dan benar.
15. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang tips merawat gigi yang baru
tumbuh, seluruh pengunjung rumah sakit dapat menjelaskan tips merawat gigi
yang baru tumbuh dengan baik dan benar.

V. MATERI

A. Pengertian Karang Gigi


Karang gigi adalah kumpulan plak gigi dan sisa-sisa makanan yang tidak
dibersihkan dalam waktu lama sehingga mengalami pengerasan. Warnanya
bisa coklat, hijau, putih, maupun kuning dan basa terlihat melingkar di
perbatasan gigi dan gusi.
B. Proses Terjadinya Karang Gigi
Hal ini terjadi karena plak atau sisa makanan yang menumpuk akibat
kurang bersihnya dalam menyikat gigi, yang mengakbatkan pembusukan,
sehingga bakteri berkembang biak pada area tersebut.
C. Akibat Karang Gigi
1. Warna gusi merah mengkilat
2. Gusi membengkak
3. Gusi akan berdarah
4. Merasa tidak nyaman pada gusi karena kesakitan

91
5. Bau mulut
6. Bila mengenai tulang pendukungnya maka gigi akan goyah
7. Penurunan gusi
D. Cara Menangani Karang Gigi
Karang gigi tidak dapat hilang dengan menggosok gigi ataupun dengan
berkumur. Karang gigi hanya bisa dibersihkan oleh praktisi kesehatan gigi. Pasien
dapat melakukan scaling tiap 6 bulan sekali sekaligus memeriksakan kesehatan
giginya secara teratur 6 bulan sekal.
E. Cara Mencegah Karang Gigi
1. Menyikat gigi secara teratur dan benar
2. Kumur air putih setelah makan
3. Membersihkan sela gigi dengan menggunakan benang gigi (dental floss) jika
diperlukan
4. Kumur dengan menggunakan mouthwash maksimal satu minggu
5. Makan buah dan sayur yang mengandung banyak serat
6. Kontrol ke tenaga kesehatan gigi minimal 6 bulan sekali berkonsultasilah
saat memeriksa apakah ada karang gigi atau karies pada rongga mulut anda
F. Pengertian Gigi Tiruan
Gigi palsu atau denture adalah alat bantu untuk menggantikan gigi yang hilang
dan jaringan gusi di sekelilingnya. Penggunaan gigi palsu dapat mengatasi
keluhan yang muncul akibat gigi hilang, seperti gangguan makan dan berbicara,
serta menurunnya rasa percaya diri.
G. Manfaat Gigi Tiruan
1. Menumbuhkan rasa percaya diri
2. Mengembalikan fungsi pengunyahan makanan
3. Sebagai aesthetic
4. Mengembalikan bantuk wajah
5. Mengembalikan pelafalan
H. Jenis dan macam-macam gigi tiruan
Gigi tiruan dibagi menjadi 2 yaitu
1. Gigi tiruan permanent
2. Gigi tiruan lepas pasang
 Gigi tiruan permanent

92
Gigi Palsu Permanen terbagi menjadi beberapa macam atau jenis,
diantaranya :
1. Dental implant
Dental Implan adalah jenis gigi palsu permanen yang berdiri
sendiri dengan penanaman logam pada gusi kemudian diberikan
mahkota tiruan yang menyerupai gigi asli. Gigi palsu permanen jenis
ini sama sekali tidak telihat seperti gigi tiruan. Implan hanya dapat
dilakukan oleh seorang spesialis yang sudah berpengalaman. Tindakan
ini memerlukan ketelitian yang tinggi untuk mendapatkan hasil yang
baik. Pemasangan gigi implan dipelukan 3-4 kunjungan dari mulai
penanaman implan, pemasangan abuttment hingga pemasangan
mahkota tiruannya.
2. Crown
Crown atau biasa disebut dengan jaket gigi merupakan salah
satu jenis gigi palsu permanen yang diaplikasikan pada gigi patah atau
keropos. Pengerjaan crown memerlukan 2x kunjungan dari pencetakan
model gigi hingga pemasangan.
3. Bridge
Bridge merupakan gigi palsu permanen yang diaplikasikan
pada orang yang mengalami gigi ompong. Tindakan ini perlu
mengecilkan gigi disampingnya sebagai penopang gigi utama yang
ingin diperbaiki. Bridge Crown memerlukan 2x kunjungan sama
halnya dengan crown. Bedanya crown dengan crown bridge adalah
pengaplikasiannya. Crown digunakan pada gigi patah atau keropos
sedangkan crwon bridge pada gigi ompong.
 Gigi tiruan lepas pasang
Macam-macam gigi tiruan jenis lepasan :
1. Akrilik
adalah gigi tiruan yang terbuat dari bahan akrilik dengan
kombinasi kawat di bagian gusi tiruannya. Kekurangan gigi tiruan jenis
ini kurang natural karena adanya penggunaan kawat. Selain itu jenis ini
hanya dapat bertahan 3-4 tahun saja.
2. Valpash

93
adalah gigi tiruan yang terbuat dari bahan valplas yang lentur.
Jenis ini baik untuk penampilan karena tampak menyatu dengan gusi
dan gigi aslinya. Jenis ini dapat bertahan 10-11 tahun hampir 3x lebih
awet dari jenis akrilik.
3. Kerangka logam
Jenis ini merupakan perpaduan penggunaan bahan valplas
dengan logam pada bagian gusi tiruannya. Penggunaan bahan logam
dan valplas menjadikan jenis ini lebih nyaman dan awet.
I. Pengertian Pertumbuhan Gigi
Periode pertumbuhan gigi anak dimulai sejak dalam kandungan pada usia
kehamilan kira-kira 5-6 minggu. Gigi sulung mulai erupsi (pergerakan gigi ke arah
rongga mulut dimulai ketika gigi masih di dalam tulang rahang) pada usia 5 - 6
bulan dan lengkap kira-kira usia 2,5 - 3 tahun. Waktu kemunculan gigi susu pada
anak berbeda-beda. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh ras, etnik, demografi, dan
asupan nutrisi anak.
J. Periode Pertumbuhan Gigi
1. Periode gigi susu dimulai dari 6 bulan sampai 7 tahun
2. Periode gigi bercampur dimulai dari 7 tahun sampai 12 tahun
3. Periode gigi dewasa dimulai dari 12 tahun keatas
K. Gejala Pertumbuhan Gigi Pada Bayi
1. Pipi bayi memanas dan memerah
2. Bayi mulai menggigit berbagai benda
3. Rewel
4. Tidak nafsu makan
5. Demam
L. Pengertian Gigi Susu
Gigi susu merupakan gigi yang tumbuh pada usia 6 bulan sampai 30 bulan dan
akan tanggal pada usia 6-12 tahun dan digantikan oleh gigi tetap. Jumlah gigi susu
ada 20 gigi.
Waktu Tumbuh Gigi Susu
1. Gigi seri tengah rahang bawah (tumbuh pada usia 6-10 bulan)
2. Gigi seri tengah rahang atas (usia 8-12 bulan)
3. Gigi seri samping rahang atas (usia 9-13 bulan)
4. Gigi seri samping rahang bawah (usia 10-16 bulan)
94
5. Gigi geraham pertama rahang atas (usia 13-19 bulan)
6. Gigi geraham pertama rahang bawah (usia 14-18 bulan)
7. Gigi taring rahang atas (usia 16-22 bulan)
8. Gigi taring rahang bawah (usia (17-23 bulan)
9. Gigi geraham kedua rahang bawah (usia 23-31 bulan)
10. Gigi geraham kedua rahang atas (usia 25-33 bulan)
M. Pengertian Gigi Bercampur
Gigi bercampur adalah suatu periode dimana dijumpai adanya gigi geligi
sulung dan gigi geligi permanen bersamaan berada dalam mulut yaitu pada usia
kira-kira 6-12 tahun dan pada periode gigi bercampur sering terjadi
persistensi(sundulan).
N. Pengertian Gigi Dewasa
Gigi dewasa/permanen adalah gigi yang menggantikan gigi susu, tumbuh
pada anak umur 6 tahun dengan jumlah gigi ada 32 gigi.
Waktu Tumbuh Gigi Dewasa
1. Pada usia 6-7 tahun, mulai tumbuh gigi molar atau gigi geraham rahang
bawah.
2. Pada usia 6-7 tahun, tumbuh gigi geraham rahang atas.
3. Pada usia 6-7 tahun, tumbuh gigi seri depan rahang bawah.
4. Pada usia 7-8 tahun, tumbuh gigi seri rahang atas.
5. Pada usia 9-10 tahun, tumbuh gigi taring rahang bawah.
6. Pada usia 10-11 tahun, gigi geraham kecil ke-1.
7. Usia 10—13 tahun, gigi geraham kecil ke-2.
8. Usia 11-12 tahun, tumbuh gigi taring.
9. Usia 12-13 tahun, tumbuh gigi geraham ke-2.
O. Tips Merawat Gigi Yang Baru Tumbuh
1. Menyikat gigi minimal dua kali sehari dengan menggunakan pasta gigi
yang mengandung fluor terutama pagi setelah sarapan dan malam sebelum
tidur.
2. Diusahakan menyikat gigi selama 2 menit.
3. Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula.
4. Menghentikan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu perkembangan
oklusi ( suatu keadaan di mana gigi- gigi tersusun secara fit (pas) satu
dengan yang lainnya, di dalam dan di antara rahang) seperti menghisap ibu
95
jari, bernafas melalui mulut, mendorong lidah, menggigit bibir bawah.
Akibat kebiasaan buruk tersebut dapat menyebabkan gigitan terbuka, gigi
mendongos dan gigitan silang.
5. Pilih sikat gigi berbulu lembut.
6. Ganti sikat gigi anak secara berkala
7. Memeriksakan gigi secara rutin

VI. METODE

1. Ceramah
2. Phantom
3. Gambar

VII. MEDIA

1. Tanya jawab

VIII. PROSES BELAJAR MENGAJAR (PBM)

No Waktu Materi Kegiatan peserta Penanggung


Jawab
HARI PERTAMA
( Rabu, 7 April 2021)
1 08.00-08.10 Pembukaan Memperhatikan Rizki Maita
- Menyapa dan dan memahami Putri
mengucap salam
- Perkenalan
- Menjelaskan tujuan
penyuluhan Karang
Gigi
2 08.10-09.30 Penyampaian Materi 1 : Memahami dan Rizki Maita
- Menjelaskan pengertian memperhatikan Putri
Karang Gigi
- Menjelaskan proses
terjadinya karang gigi
- Menjelaskan tentan

96
akibat karang gigi
- Menjelaskan cara
menangani karang gigi
- Menjelaskan cara
mencegah karang gigi
3 09.30-09.45 Tanya Jawab Pengunjung Laili Zahrotul
rumah sakit Mauludiyah
memberikan
pertanyaan
kepada
penyuluh
4 09.45-09.50 Penutup Menjawab Intan Nur Afifah
salam dan
dokumentasi
HARI KE DUA
(Kamis, 8 April 2021)
5 08.00-08.10 Pembukaan Memperhatikan Intan Nur Afifah
- Menyapa dan
mengucap salam
- Perkenalan
Menjelaskan tujuan
penyuluhan Gigi Tiruan
6 08.10-09.30 Penyampaian Materi 2 : Memperhatikan Intan Nur Afifah
- Menjelaskan pengertian dan memahami
gigi tiruan
- Menjelaskan tentang
manfaat gigi tiruan
- Menjelaskan tentang
jenis dan macam-
macam gigi tiruan
7 09.30-09.45 Tanya Jawab Pengunjung Rizki Maita
rumah sakit Putri K.S.
memberikan

97
pertanyaan
kepada
penyuluh
8 09.30-09.35 Penutup Menjawab Laili Zahrotul
salam dan Mauludiyah
dokumentasi
HARI KE TIGA
(Sabtu, 8 April 2021)
9 08.00-08.10 Pembukaan Memperhatikan Laili Zahrotul M
- Menyapa dan
mengucap salam
- Perkenalan
- Menjelaskan tujuan
penyuluhan
Pertumbuhan Gigi
10 08.10-09.30 Penyampaian Materi 3 : Memperhatikan Laili Zahrotul M
- Menjelaskan pengertian dan memahami
pertumbuhan gigi
- Menjelaskan periode
pertumbuhan gigi
- Menjelaskan gejala
pertumbuhan gigi pada
bayi
- Menjelaskan pengertian
gigi susu
- Menjelaskan pengertian
gigi bercampur
- Menjelaskan pengertian
gigi dewasa
- Menjelaskan tips
merawat gigi yang baru
tumbuh
11 09.30-09.45 Tanya Jawab Pengunjung Rizki Maita

98
rumah sakit Putri K.S
memberikan
pertanyaan
kepada
penyuluh
9 09.30-09.35 Penutup Menjawab Intan Nur Afifah
salam dan
dokumentasi

99
2. Minggu Kedua (13 April – 19 April 2021)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

Disampaikan dalam rangka kegiatan praktik kerja lapang (PKL):

RSUD dr Loekmono Hadi Kudus

I. POKOK BAHASAN : Gigi Berlubang


II. SUB POKOK BAHASAN :
1. Pengertian Gigi Berlubang
2. Macam Macam Gigi Berlubang
3. Penyebab Gigi Berlubang
4. Cara Mencegah Gigi Berlubang
5. Cara Menyikat Gigi yang Baik dan Benar
III. SASARAN : Pengunjung Poli RSUD dr Loekmono Hadi Kudus
IV. TUJUAN I NSTRUKSIONAL
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan tentang gigi berlubang, pengunjung diharapkan
mengetahui dan memahami tentang gigi berlubang

B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


1. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang pengertian gigi berlubang,
pengunjung poli dapat menyebutkan pengertian gigi berlubang dengan baik
dan benar.
2. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang macam macam gigi berlubang,
pengunjung poli dapat menyebutkan macam macam gigi berlubang.
3. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang gigi berlubang , pengunjung poli
dapat menjelaskan penyebab gigi berlubang.
4. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang gigi berlubang, pengunjung poli
dapat mengetahui cara mencegah gigi berlubang.

100
5. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang cara menyikat gigi dengan baik
dan benar, pengunjung poli dapat menerapkan cara menyikat gigi yang baik
dan benar.
V. MATERI
A. Pengertian Gigi Berlubang
Gigi berlubang (karies gigi) adalah kondisi dimana gigi mengalami kerusakan
yang mengikis bagian luar (email) hingga bagian dalam (dentin) sampai
membentuk lubang.

B. Macam Macam Gigi Berlubang


1. Karies Mencapai Email
Ciri ciri : Linu saat makan/minum panas/dingin dan rasa linu akan
hilang saat rangsangan di hilangkan.
Pengobatan : Penambalan 1x kunjungan
2. Karies Mencapai Dentin
Ciri ciri : linu saat makan dan minum dingin/panas dan rasa linu
bertahan meskipun rangsangan dihilangkan.
Pengobatan : penambalan 2x kunjungan
3. Karies Mencapai Pulpa
Ciri ciri : senut senut, cekot cekot pada malam hari terasa sakit hingga
tidak bias tidur
Pengobatan : penambalan 4x kunjungan
4. Karies Pulpa Lanjut
Ciri ciri : gigi tidak terasa sakit, gigi berubah warna menjadi hitam
Pengobatan : Cabut gigi.
C. Penyebab Gigi Berlubang
1. 3M (Makanan Manis Melekat)
2. Kurang menjaga kebersihan gigi
3. Letak gigi
4. Kurang fluoride
5. Merokok
D. Cara Mencegah Gigi Berlubang
1. Menggosok gigi dengan 3T (tekun, teliti dan teratur)
2. Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor
101
3. Mengurangi mengkonsumsi makanan 3M (makanan manis melekat)
4. Mengurangi kebiasaan ngemil
5. Memeriksakan gigi setiap 6 bulan sekali
E. Cara menyikat gigi yang benar
1. Letakkan posisi sikat 45 derajat terhadap gusi
2. Gerakkan sikat dari arah gusi ke bawah untuk gigi rahang atas (seperti
mencungkil)
3. Gerakkan sikat dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang bawah.
4. Lalu lakukan gerakan memutar perlahan, dengan demikaian plak akan terlepas
dari setiap gigi.
5. Sikat seluruh permukaan yang menghadap bibir dan pipi serta permukaan
dalam dan luar gigi dengan cara tersebut
6. Sikat permukaan kunyah gigi (gigi geraham) dari arah belakang ke depan
7. Jangan lupa sikat juga permukaan lidah agar makanan yang masih menempel
bisa hilang dengan maksimal
8. Jangan lupa kumur- kumur sebanyak 2-3 kali, fungsinya untuk membilas
seluruh permukaan rongga mulut yang sudah disikat.

VI. METODE

1. Demonstrasi
2. Tanya Jawab

VII. MEDIA

1. Phantom gigi dan sika gigi


2. Leaflet
VIII. PROSES BELAJAR MENGAJAR
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan
Pengunjung
1. 10 menit PEMBUKAAN Mengikuti
1. salam pembuka instruksi
2. perkenalan penyuluh
3. menyampaikan tujuan penyuluhan
4. 30 menit PENYAMPAIAN MATERI Mengikuti

102
1. Penjelasan pengertian gigi berlubang instruksi
2. Penjelasan macam macam gigi berlubang penyuluh
3. Penjelasan penyebab gigi berlubang
4. Penjelasan cara mencegah gigi berlubang
5. Penjelasan cara menyikat gigi dengan baik
dan benar
5. 15 menit Demonstrasi cara menyikat gigi yang baik dan Memperhatikan
benar intruksi penyuluh
6. 15 menit Evaluasi Tanya Jawab Bertanya dan
1. Apa penyebab gigi berlubang menjawab
2. Bagaimana cara menyikat gigi yang baik pertanyaan
dan benar
7. 5 menit PENUTUP Mengikuti
-ucapan terimakasih dan salam penutup instruksi
penyuluh

103
3. Minggu Ketiga (20 – 26 April 2021)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

Disampaikan dalam rangka kegiatan praktik kerja lapang (PKL):

RSUD Dr Loekmono Hadi Kudus

I. POKOK BAHASAN : Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

II. SUB POKOK BAHASAN :

1. Pengertian Kesehatan Gigi dan Mulut


2. Dampak Tidak Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
4. Cara Merawat Kesehatan Gigi dan Mulut
5. Cara Menyikat Gigi yang Baik dan Benar
6. Penyakit pada gigi dan mulut serta cara mengatasinya

III. SASARAN : Pengunjung Poli Gigi RSUD Dr Loekmono


Hadi dan para penonton video di youtube

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL


A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti penyuluhan tentang kesehatan gigi, pengunjung diharapkan


mengetahui dan memahami tentang menjaga kesehatan gigi serta dampak yang
diakibatkan

104
B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
1. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang pengertian kesehatan gigi,
pengunjung poli dapat menyebutkan pengertian kesehatan gigi dengan baik dan
benar.
2. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang dampak tidak menjaga kesehatan
gigi dan mulut, pengunjung poli dapat mengetahui dampak tidak menjaga
kesehatan gigi.
3. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang cara menjaga kesehatan gigi,
pengunjung poli dapat menjelaskan cara menjaga kesehatan gigi dengan baik dan
benar.
4. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang cara menyikat gigi dengan baik dan
benar, pengunjung poli dapat menerapkan cara menyikat gigi yang baik dan
benar.
5. Setelah selesai dilakukan penyuluhan diharapkan pengunjung poli makin
memperhatikan kesehatannya dan jika terdapat penyakit yang dialami segera
untuk memeriksakan giginya ke poli gigi atau klinik gigi
V. MATERI
A. Pengertian Kesehatan Gigi

Kesehatan gigi adalah keadaan rongga mulut, termasuk gigi geligi dan struktur
jaringan pendukungnya bebas dari penyakit dan rasa sakit, berfungsi secara optimal,
yang akan menjadikan percaya diri serta hubungan interpersonal dalam tingkatan
paling tinggi

B. Dampak Tidak Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

a. Sakit gigi
b. Gusi berdarah dan bengkak
c. Karies gigi (gigi berlubang)
d. Nafas tidak segar/bau mulut
e. Gigi kuning
f. Gigi sensitif/linu
g. Sariawan
h. Karang gigi dll

105
C. Cara Menjaga dan Merawat Kesehatan Gigi Dan Mulut
1. Menyikat gigi minimal 2 kali sehari setiap pagi hari setelah sarapan dan
sebelum tidur.
2. Gunakanlah sikat gigi khusus untuk anak-anak karena dirancang dengan bulu
sikat yang lembut dan kepala sikat yang kecil untuk memudahkan menyikat
mulut.
3. Gunakanlah takaran pasta gigi yang direkomendasikan dokter gigi Anda.
4. Sikat seluruh permukaan gigi dan sikatlah gigi selama 2 menit.
5. Ganti sikat gigi setiap 3 bulan.
6. Hindari kebiasaan mengemil makanan manis dan lengket diantara waktu
makan (misal permen, coklat, soda, dll), serta makan makanan yang
mengandung asam (misal cuka, asam jawa, kunyit) karena dapat mengikis
lapisan email gigi.
7. Perbanyak konsumsi makanan berserat, buah- buahan seperti apel, melon,
pepaya, bengkuang dan wortel karena dapat membantu membersihkan sisa-
sisa makanan yang menempel di sela- sela gigi dan mengurangi bau mulut.
8. Periksa rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali dengan keluhan ataupun
tanpa keluhan

D. Cara menyikat gigi yang benar


9. Letakkan posisi sikat 45 derajat terhadap gusi
10. Gerakkan sikat dari arah gusi ke bawah untuk gigi rahang atas (seperti
mencungkil)
11. Gerakkan sikat dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang bawah.
12. Lalu lakukan gerakan memutar perlahan, dengan demikaian plak akan terlepas
dari setiap gigi.
13. Sikat seluruh permukaan yang menghadap bibir dan pipi serta permukaan
dalam dan luar gigi dengan cara tersebut
14. Sikat permukaan kunyah gigi (gigi geraham) dari arah belakang ke depan
15. Jangan lupa sikat juga permukaan lidah agar makanan yang masih menempel
bisa hilang dengan maksimal
16. Jangan lupa kumur- kumur sebanyak 2-3 kali, fungsinya untuk membilas
seluruh permukaan rongga mulut yang sudah disikat.
106
17. Gunakan dental floss atau benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi
yang tidak terjangkau oleh sikat gigi

C. METODE

3. Demonstrasi
4. Tanya Jawab

D. MEDIA

3. Phantom gigi dan sikat gigi


4. Phantom gigi berlubang
5. Gambar karang gigi
6. Leaflet

VI. PROSES BELAJAR MENGAJAR

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan


Pengunjung
2. 7 menit PEMBUKAAN Mengikuti
8. salam pembuka instruksi
9. perkenalan penyuluh
10. menyampaikan tujuan penyuluhan
11. 15 menit PENYAMPAIAN MATERI Mengikuti
6. Penjelasan pengertian kesehatan gigi, instruksi
dampak tidak menjaga kesehatan gigi penyuluh
7. Penjelasan cara menjaga dan merawat
kesehatan gigi dan mulut
8. Penjelasan cara menyikat gigi dengan baik
dan benar
9. Penyakit-penyakit pada gigi dan mulut
12. 20 menit DEMONSTRASI Memperhatikan

107
1. Cara menyikat gigi yang baik dan benar intruksi penyuluh
2. Gambar-gambar penyakit pada gigi dan
mulut
13. 15 menit Evaluasi Tanya Jawab Bertanya dan
3. Jika ada sisa akar harus dilakukan apa? menjawab
4. Mengapa perlu memeriksakan gigi setiap pertanyaan
6 bulan sekali?
14. 7 menit PENUTUP Mengikuti
a. Kesimpulan instruksi
b. Ucapan terimakasih penyuluh
c. Salam penutup

108
4. Minggu Keempat (27 April – 03 Mei 2021)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

Disampaikan dalam rangka kegiatan praktik kerja lapang (PKL):

RSUD dr.LOEKMONO HADI KUDUS

I. POKOK BAHASAN : Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut


II. SUB POKOK BAHASAN :

7. Pengertian Gigi Berlubang


8. Penyebab Gigi Berlubang
9. Macam dan tanda gigi berlubang
10. Cara Mencegah dan Cara Menyikat Gigi yang Baik dan Benar

III. SASARAN : Pengunjung Poli RSUD dr. Loekmono


Hadi Kudus
IV. TUJUAN I NSTRUKSIONAL
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti penyuluhan tentangmenjaga kesehatan gigi, pengunjung


diharapkan mengetahui dan memahami tentang menjaga kesehatan gigi.

B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


1. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang pengertian menjaga kesehatan
gigi, pengunjung poli dapat menyebutkan apa itu gigi berlubang dan
pentingnya menjaga kesehatan gigi dengan baik dan benar.
2. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang dampak tidak menjaga
kesehatan gigi dan mulut, pengunjung poli dapat mengetahui penyebab gigi
berlubang serta macam dan gejalanya.

109
3. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang cara menjaga kesehatan gigi,
pengunjung poli dapat menjelaskan cara menjaga kesehatan gigi dengan baik
dan benar.
4. Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang cara menyikat gigi dengan baik
dan benar, pengunjung poli dapat menerapkan cara menyikat gigi yang baik
dan benar.

C. MATERI
1. Pengertian Gigi Berlubang

Gigi berlubang atau biasa disebut dengan katries gigi adalah rusaknya
jaringan luar gigi (email) hingga bagian dalam gigi (dentin) yang disebabkan
oleh bebrapa factor, seperti makanan, dan kurangnya menjaga kebersihan
gigi dan mulut sehingga memicu bakteri menempel pada sisa makanan dan
dalam waktu yang lama akan memicu munculnya lubang gigi.

2. Dampak Tidak Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut


i. Sakit gigi

j. Gusi berdarah dan bengkak


k. Karies gigi (gigi berlubang)
l. Nafas tidak segar/bau mulut
m. Gigi goyang
n. Gigi kuning
o. Gigi sensitif/linu
p. Sariawan
q. Karang gigi dll

3. Cara Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut


9. Menyikat gigi minimal 2 kali sehari setiap pagi hari setelah sarapan dan
sebelum tidur.
10. Gunakanlah sikat gigi khusus untuk anak-anak karena dirancang
dengan bulu sikat yang lembut dan kepala sikat yang kecil untuk
memudahkan menyikat mulut.
11. Gunakanlah takaran pasta gigi yang direkomendasikan dokter gigi
Anda.
110
12. Sikat seluruh permukaan gigi dan sikatlah gigi selama 2 menit.
13. Ganti sikat gigi setiap 3 bulan.
14. Hindari kebiasaan mengemil makanan manis dan lengket diantara
waktu makan (misal permen, coklat, soda, dll), serta makan makanan
yang mengandung asam (misal cuka, asam jawa, kunyit) karena dapat
mengikis lapisan email gigi.
15. Perbanyak konsumsi makanan berserat, buah- buahan seperti apel,
melon, pepaya, bengkuang dan wortel karena dapat membantu
membersihkan sisa- sisa makanan yang menempel di sela- sela gigi
dan mengurangi bau mulut.
16. Periksa rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.

4. Cara menyikat gigi yang benar


18. Letakkan posisi sikat 45 derajat terhadap gusi
19. Gerakkan sikat dari arah gusi ke bawah untuk gigi rahang atas (seperti
mencungkil)
20. Gerakkan sikat dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang bawah.
21. Lalu lakukan gerakan memutar perlahan, dengan demikaian plak akan
terlepas dari setiap gigi.
22. Sikat seluruh permukaan yang menghadap bibir dan pipi serta
permukaan dalam dan luar gigi dengan cara tersebut
23. Sikat permukaan kunyah gigi (gigi geraham) dari arah belakang ke
depan
24. Jangan lupa sikat juga permukaan lidah agar makanan yang masih
menempel bisa hilang dengan maksimal
25. Jangan lupa kumur- kumur sebanyak 2-3 kali, fungsinya untuk
membilas seluruh permukaan rongga mulut yang sudah disikat.

D. METODE
1. Demonstrasi
2. Tanya Jawab
E. MEDIA
1. Phantom gigi dan sika gigi
2. Leaflet
V. PROSES BELAJAR MENGAJAR

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan


Pengunjung
3. 20 menit PEMBUKAAN Mengikuti
15. salam pembuka instruksi
16. perkenalan penyuluh

111
17. menyampaikan tujuan penyuluhan
18. 30 menit PENYAMPAIAN MATERI Mengikuti
10. Penjelasan pengertian gigi berlubang, instruksi
penyebab dan macam gigi berlubang. penyuluh
11. Penjelasan cara menjaga kesehatan
gigi dan mulut
12. Penjelasan cara menyikat gigi dengan
baik dan benar
19. 20 menit Demonstrasi cara menyikat gigi yang baik Memperhatikan
dan benar intruksi
penyuluh
20. 15 menit Evaluasi Tanya Jawab Bertanya dan
5. Apa dampak dari lubang gigi dan menjawab
bagaimana gejalanya pertanyaan
6. Bagaimana cara menyikat gigi yang
baik dan benar
21. 5 menit PENUTUP Mengikuti
-ucapan terimakasih dan salam penutup instruksi
penyuluh

112

Anda mungkin juga menyukai