Anda di halaman 1dari 9

Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi pada Keluarga Inti,

dengan Fokus Studi Pencegahan Karies Anak

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ulangan Tengah Semester Mata Kuliah Dental Assistant

Dosen Pengampu:

drg.Irma Haida Yuliana Siregar, M.HKes

Disusun Oleh:

Intan Rachmawati Sumarno

P1337425218042

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

PROGRAM STUDI D-IV TERAPIS GIGI DAN MULUT

2019

1
ABSTRAK

Karies merupakan salah satu permasalahan kesehatan gigi yang ada di Indonesia,dengan
tingginya angka kesehatan gigi yang mencapai 3.5 menunjukan bahwa masyarakat
Indonesia masih rentan terhadap karies.Penyebab terbesar dari tingginya angka karies ini
adalah kebiasaan rutin menggosok gigi pada anak-anak yang kurang,kebiasaan ini
dilahirkan pada system keluarga inti yang bisa membawa dampak positif maupun negatif
pada tumbuh kembang anak itu sendiri.

status social ekonomi yang menjadi alasan utama rendah nya tingkat kesehatan di
Indonesia, alasan ini menjadikan keluarga Indonesia selalu menuntut bahwa kesehatan
mahal, khususnya pada kesehatan gigi dimana mereka berpendapat bahwa gigi kurang
berpengaruh pada kesehatan jasmani meskipun pada kenyataannya setelah terjadi karies
mengenai pulpa mereka sudah tidak tahan.dengan demikian upaya pemerintah yang
menggalangkan UKGS sejak 50 tahun yang lalu belum begitu optimal tanpa adanya campur
tangan dari keluarga inti.

Kata Kunci: Karies,Status social ekonomi,Keluarga inti

2
DAFTAR ISI

ABSTRAK……………………………………………………………………………………………..2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………… .. .. 3

LATAR BELAKANG……………………………………………………………………… ……….. .4

RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………………………4

TUJUAN…………………………………………………………………………………………….. 4

PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………….5

KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………8

SARAN…………………………………………………………………………………………………8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………….9

3
Pendahuluan

a) Latar Belakang
Keluarga adalah salah satu kelompok kecil yang memiliki peran dan fungsi
tersendiri dalam menjaga kesehatan antar anggotanya. Yang diharapkan dari
adanya sebuah keluarga di dunia kesehatan gigi salah satunya dapat meningkatkan
derajat kesehatan antar anggota nya,dengan demikian bisa membantu menurunkan
angka kesehatan gigi di Indonesia yang tadinya 3.5 menjadi 1.2 yang telah
ditargertkan oleh Kementerian Kesehatan.
Keluarga merupakan alarm yang tepat pada perilaku menjaga kebersihan gigi
yang telah diarahkan oleh perawat gigi,disamping itu peran provider dan sosialisasi
anak pra-sekolah juga fungsi dari keluarga.
Angka kesehatan gigi di Indonesia yang mencapai 3.5 salah satu factor
utamanya adalah kurangnya sosialisasi untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut,
dengan demikian masyarakat hanya pergi ke klinik untuk pengobatan ketika dirasa
sakit, Kurangnya fungsi sosialisasi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan gigi
berdampak pada tinggi nya derajat keseatan gigi tersebut.
Pemerintah seringkali menggemborkan untuk pelaksanaan UKGS di sekolah
dasar yang didalamnya mencangkup upaya preventif dan promotif,namun pada
dasarnya upaya ini hanyalah sebuah omong kosong jika tidak dibarengi dengan
tindakan rutin yang biasa dilakukan di rumah dan melibatkan anggota keluarga untuk
turut serta dalam penanganan masalah kesehatan gigi.

b) Rumusan Masalah
1. Apa saja pelayanan asuhan kesehatan gigi yang sudah di terima oleh
keluarga pada umumnya ?
2. Mengapa peran keluarga sangat penting dalam menangani permasalahan
tingginya karies pada anak?
3. Bagaimana pelayanan kesehatan gigi yang baik dan benar dari perawat gigi
untuk keluarga?

c) Tujuan
1. Untuk mengetahui debris indeks kelurga sebelum dilakuakan edukasi
2. Untuk mengetahui peran serta keluarga dalam penanganan derajat
kesehatan gigi
3. Untuk mengetahui pelayanan kesehatan gigi keluarga yang baik dan benar

4
Pembahasan

A.Asuhan keperawatan gigi keluarga

Keluarga merupakan system.sebagai system keluarga mempunyai anggota,yaitu


ayah,ibu dan kakak atau semua individu yang tinggal di dalam rumah tangga
tersebut.Anggota keluarga tersebut saling berinteraksi,interelasi,dan interpendensi untuk
mencapai tujuan bersama.Keluarga merupakan system yang terbuka,sehingga dapat di
pengaruhi oleh suprasistemnya,yaitu lingkungan dan masyarakat.(Handoko,2012)
Keluarga inti sebagai satu kesatuan untuk mengembangkan sikap hidup sehat
khusunya kesehatan gigi memiliki peran utama mulai dari anak tersebut lahir hingga dewasa
nanti.
Ada beberapa factor mengenai pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan pada 71
orang tua siswa/I SDN Wonorejo yaitu
1. Predisposing factors yaitu pengetahuan umum orang tua tentang pelayanan
kesehatan gigi dan mulut sebagian besar ada pada kategori baik.
2. Enabling factors yaitu jarak rumah dan pelayanan kesehatan gigi yang
kurang dari satu kilometer dan memiliki kartu jamkesmas cenderung baik.
3. Reinforcing factors yaitu sebagian besar peran anggota keluarga tergolong
sedang.(Ningsih,Vera.dkk.2013.Jurnal penelitian)
Asuhan keperawatan gigi keluarga merupakan proses yang komplek dengan
menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu
sebagai anggota keluarga.Tahapan asuhan dalam keperawatan gigi keluarga adalah:
a. Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga. Pengkajian keluarga
dilakukan dengan cara mengidentifikasi data demokrasi,dan social cultural,data
keluarga, struktur keluarga,fungsi keluarga ,strees dan kopingyang dilakukan
keluarga,serta perkembangan keluarga. Sedangkan pengkajian terhadap
individusebagai anggota keluarga meliputi:pengkajian fisik, mental,emosi,social
dan spiritual
b. Perumusan diagnosis keperawatan gigi
c. Penyusunan keperawatan gigi
d. Pelaksannan dan asuhan keperawatan gigi
e. Evaluasi

5
B.Pencegahan karies anak pada keluarga

Karies gigi adalah penyakit yang menyerang permukaan gigi geligi yang terbuka
didalam mulut yang mengakibatkan kerusakan yang lamban dari jaringan keras mahkota
gigi (putri,M,H,dkk.2012)
Disaat usia bayi peran keluarga khususnya ibu yaitu menjaga kesehatan gigi anak
yang akan erupsi dengan membersihkan menggunakan kasa dan air hangat yang digosokan
pada gingiva bayi, ini ditujukan untuk merangsang erupsi gigi yang pada umumnya terjadi di
usia 6 bulan,dalam usia ini orang tua diusahakan untuk tidak memberikannya susu botol.
Setelah pertumbuhan gigi susu penuh pada usia 2 tahun, hal yang perlu diperhatikan bagi
keluarga adalah menyeleksi makanan apa saja yang masuk dan dikunyah oleh anak batita
tersebut sehingga tidak menimbulkan adanya karies dini,dikarenakan hal yang biasa
dilakukan oleh kakak atau pengasuh dalam menjaga adik kecil ini ialah memberikan
makanan apapun yang bisa membuatnya diam dalam tangisan, contohnya: coklat,permen
atau pun makanan yang manis melekat pada gigi anak.
Setelah memasuki usia sekolah yaitu usia 6 tahun anak telah diajarkan oleh guru
ataupun perawat gigi yang adadi UKGS untuk menyikat gigi dengan baik dan
benar,disamping itu anak-anak ini dilakukan edukasi dalam menjaga kesehatan gigi dan
mulut karena di usia ini adalah tahap awal proses pergantian antara gigi susu dengan gigi
permanen. Pada usia sekolah dasar yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah rajin
melakukan kontrol baik di klinik maupun puskesmas terdekat untuk mengkondisikan lepas
nya gigi susu diikuti dengan tumbuhnya gigi permanen agar pertumbuhan gigi tidak saling
tumpang-tindih.
Di usia 12 tahun keatas kemungkinan besar gigi susu telah digantikan oleh gigi permanen
semua, peran serta orang tua khususnya seorang ayah agar tidak mencontohkan kebiasaan
merokok dihadapan anak yang masih labil, dikarenakan ketertarikan anak pada merokok
salah satu penyebabnya dalah memperhatikan ayahnya yang juga memiliki kebiasaan
tersebut,perokok berat dapat menimbulkan adanya stain(pewarnaan gigi) yang dapat
meningkatkan angka karies. Pada usia ini anak dibiasakan untuk menyikat gigi pada malam
sebelum tidur dan pagi setelah sarapan dikarenakan awal pertumbuhan gigi permanen yang
tidak ada gantinya lagi.
Anak pada usia awal pertumbuhan gigi permanen sebaiknya diberikan edukasi untuk
pentingnya kumur setelah makan,tindakan ini berupaya untuk meminimalisir angka tingginya
karies.

6
C.Pelayanan kesehatan gigi yang baik dan benar dari perawat gigi untuk keluarga
terhadap masalah karies

Bagi seorang perawat gigi dalam upaya pelayanan kesehatan gigi untuk keluarga,
tentunnya memiliki pedoman khusus dalam menjalankan pelayanan asuhan diantaranya:
1. Tahapan pengkajian
Pengkajian adalah tahapan seorang perawat gigi mengumpulkan informasi
secara terus-menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Meliputi: data
umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga,pengkajian lingkungan,struktur
keluarga,strees dah koping,pemeriksaan fisik,keluarga.
Contoh: dalam suatu keluarga cenderung memiliki selera tinggi terhadap
manis,sehingga seorang ibu cenderung masak apapun dengan menambahkan gula
didalamnya
2. .Perumusan diagnosis keperawatan gigi
Diagnosis keperawatan gigi adalah keputusan klinis mengenai
individu,keluarga,atau masyarakat yang di peroleh dengan pengumpulan data dan
analis cermat.
Contoh: gigi rahang bawah kanan An.X terasa nyeri setelah terkena rangsangan
mekanik, rasa nyeri sudah tiga hari yang lalu An.X di diagnose terkena karies
mengenai dentin dikarenakan sering mengonsumsi makanan manis melekat.
3. Penyusunan keperawatan gigi
Apabila masalah kesehatan gigi telah teridentifikasi,maka rencana
selanjutnya adalah menyusun rencana keperawatan sesuai dengan urutan prioritas
masalah.
Contoh: An.X tersebut berumur 15 tahun,tidak memiliki riwayat sakit, mahkota gigi
pada klien masih bias dipertahan kan,sehingga tindakan yang harus dilakukan
adalah penambalan.
4. Pelaksannan dan asuhan keperawatan gigi
Pelaksanaan merupakan salah satu tahap dari proses keperawatan
keluargadimana perawat gigimendapatkan kesempatan untuk membangkitkan minat
keluarga kearah perbaikan hidup sehat.
Contoh: An.X telah dilakukan tindakan berupa penambalan pada gigi 3.5, selain itu
perawat gigi juga harus melakukan edukasi terhadap pentingnya menjaga kesehatan
gigi agar tidak menimbulkan karies sekunder yang ada pada tambalan
5. Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan,tahap penilaian
diberikan untuk melihat keberhasilanya.

7
Penutupan
a. Kesimpulan
Kebiasaan-kebiasaaan kecil untuk mejaga kesehatan gigi dan mulut
yang terjadi dalam lingkungan kelurga dapat menjadi perilaku anak.
Orang tua sendiri,khususnya ibu memiliki peran penting dalam menjaga
kesehatan gigi dengan mengawasi makanan anak yang dapat menimbulkan
terjadinya karies,mengubah ppola minum susu,membiasakan anak untuk
menggosok gigi yang baik sebelum tidur dan sesudah makan.dan tidak kalah
pentingnya untuk memeriksakan gigi setiap 6 bulan rutin.

b. Saran
1. Diharapkan pemerintah lebih konsisten dalam upaya edukasi
kesehatan gigi
2. Diharapkan orang tua lebih sadar akan kesehatan gigi keluarga dan
rajinberkunjung ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut
3. Diharakan pemerintah menambah tenaga kesehatan gigi untuk
pemeriksaan kesehatan gigi rutinan

8
Daftar pustaka

1) Harmoko,S.Kep,Ns. 2012 .Asuhan Keperawatan Keluarga.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar
2) Mardiati,Erni,M.Kes. 2012.Konsep Dasar Pelayanan Asuhan
Keperawatan Gigi
3) Pengantar Epidemiologi untuk kesehatan gigi. Bambang Priyono
drg.SU,Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat FKG UGM
4) Putri,M.H,Herijulianti,E,dan Nujannah,N. 2012, Ilmu Pencegahan
Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukun Gigi, Ed.2,
Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC
5) Nyoman,Ni,dkk.2013.Jurnal Kesehatan Masyarakat Remaja Sehat
Melalui Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di Tingkat Puskesmas.
6) Susi,dkk.2012.Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan
Karies pada Gigi Sulung Anak Umur 4 dan 5 Tahun
7) Nugroho,Tommy Adi,dkk.2012.Hubungan Tingkat Pengetahuan dan
Perilaku Orangb Tua Tentang Pemberian Susu Botol dengan Kejadian
Karies Gigi pada Siswa Pra Sekolah
8) Ningsih,Vera,dkk.2013.Perilaku Ibu Terhadap Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Usia Sekolah di SDN
Wonorejo Kecamatan Sei Lepan Tahun 2013
9) Agung,Anak.2016.Jurnal Kesehatan The Oral Rinsing Habit with
Water After Eating Food Sugary,Food can Reduse Occuring of Dental
Caries

Anda mungkin juga menyukai