Anda di halaman 1dari 6

SURAT EDARAN

Nomor: 88/U/DPP.PTGMI/VII/2020

PANDUAN PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


OLEH TERAPIS GIGI DAN MULUT
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
PADA MASA PANDEMI COVID-19 DAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU

Sehubungan dengan bencana nasional non alam pandemi Virus Coronavirus


Disease 2019 (Covid-19) yang masih terus terjadi dan adanya instruksi Pemerintah
mengenai adaptasi kebiasaan baru untuk mencegah penyebaran infeksi virus Covid-19
dengan ini Dewan Pengurus Pusat Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia (DPP
PTGMI) menyampaikan Panduan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut oleh Terapis
Gigi dan Mulut di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid-19 dan
Adaptasi Kebiasaan Baru.
Panduan ini merupakan revisi dari Surat Edaran DPP PTGMI Nomor:
47/U/DPP.PTGMI/III/2020 tanggal 19 Maret 2020, selanjutnya diuraikan panduan sebagai
berikut:

A. Penanganan Pasien/ klien


1. Pasien/ klien diminta untuk cuci tangan 6 (enam) langkah berdasarkan petunjuk
dari badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO).
2. Pasien/ klien diukur suhu tubuhnya dengan ketentuan sesuai standard WHO
sebagai berikut:
a. Pasien/ klien dengan suhu tubuh < 37.7°C dapat diterima untuk dilakukan
pelayanan.
b. Pasien/ klien dengan tanda temperature > 37.7°C dan diarahkan untuk pulang
atau di rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan lain untuk mendapatkan
mendapatkan pemeriksaan lanjutan
3. Apabila pasien/ klien memiliki gejala - gejala Covid-19 maka pasien/ klien dirujuk
ke RS rujukan COVID-19 terdekat.
4. Pasien/ klien diinstruksikan untuk menggunakan masker selama di ruang tunggu,
sampai sebelum dan sesudah perawatan
5. Pasien/ klien diberikan edukasi tentang penggunaan masker yang tepat serta
etika batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut dengan lengan atas
bagian dalam atau tisu, lalu buanglah tisu ke tempat sampah.
6. Pasien/ klien diminta menunggu di ruang tunggu dengan menerapkan jarak duduk
1 meter dengan pasien/ klien lain sesuai pengaturan kursi di ruang tunggu
Pasien/ klien.
7. Pasien/ klien tidak dibolehkan duduk berdampingan, kecuali pasien/ klien anak/
lansia yang datang didampingi orangtua/ wali/ keluarganya.
8. Setelah selesai perawatan, pasien/ klien diminta meninggalkan ruangan klinik
9. Penunggu pasien/ klien tidak boleh masuk ke ruangan

Tlp / Fax : 021-27084744 dpp@ptgmi.or.id www.ptgmi.or.id


B. Ketentuan untuk Terapis Gigi dan Mulut
1. Menggunakan pakaian kerja khusus yang hanya digunakan di fasilitas pelayanan
kesehatan.
2. Pakaian kerja tidak boleh digunakan untuk perjalanan dari dan pulang ke ke
rumah
3. Selalu menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD) sesuai standard dan
ketentuan penggunaan yang diterapkan di fasilitas pelayanan Kesehatan
4. Melakukan kebersihan tangan menggunakan air mengalir dan sabun dan/ atau
hand sanitizer dengan prinsip 5 moment :
a. Sebelum menyentuh pasien
b. Sebelum melakukan tindakan
c. Setelah menyentuh cairan tubuh seperti darah,urine dan lainnya
d. Setelah menyentuh pasien
e. Setelah menyentuh lingkungan pasien seperti tempat tidur pasien dan
lainnya
5. Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut
6. Menjaga jarak minimal 1 meter sesama tenaga kesehatan dan staf selama di
lingkungan fasilitas kesehatan terutama saat berada di ruang ganti pakaian,
ruang makan maupun tempat ibadah.
7. Hindari menggunakan telepon genggam selama di area pelayanan
8. Hindari aktivitas makan minum bersama, guna mencegah penularan antar
petugas
9. Waktu kerja harian 7-8 jam dan tidak melebihi 12 jam. Waktu kerja yang lebih
pendek dan istirahat yang lebih sering dapat diizinkan pada kondisi tekanan
pekerjaan yang lebih berat atau berisiko tinggi.

C. Penataan Ruangan Klinik Gigi dan Mulut


1. Ruangan diatur untuk mendapatkan udara bersih dari luar sebanyak mungkin
melalui ventilasi alami, mekanik atau campuran guna menambah jumlah oksigen
dalam ruangan.
2. Suhu ruangan diupayakan antara 24 sampai dengan 26 derajat celcius.
3. Kelembaban relatif (humidity) ruangan direkomendasikan antara 35% sampai
dengan 60% untuk menghambat pertumbuhan bakteri, virus dan mikro-
organisme.
4. Tersedia tempat cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun dan/ atau
hand sanitizer dengan bahan berbasis alkohol atau alkohol 70%.
5. Semua tempat sampah menggunakan injakan kaki (pedal activated trash bin).
6. Sediakan masker dan tissue sekali pakai di ruang tunggu.
7. Semua peralatan umum (tempat sampah, tempat cuci tangan, gantungan tissue
dll) diberi prosedur yang jelas dibaca dan dipahami semua orang.
8. Hindari/ kontrol penggunaan barang-barang yang bersifat berbagi seperti
ballpoint, surat kabar, majalah, telpon, charger handphone, dan lain sebagainya.
9. Ruangan klinik harus diatur dengan menerapkan alur/ lalu lintas masuk dan
keluar pasien/ klien melalui jalan/ pintu yang berbeda.
10. Mengendalikan alur pelayanan, proses kegiatan, instrumen, linen, pemakaian
(donning) dan pelepasan (doffing) APD untuk menghindari risiko kontaminasi/
infeksi nosocomial

Tlp / Fax : 021-27084744 dpp@ptgmi.or.id www.ptgmi.or.id


11. Selalu melaksanakan sanitasi/ desinfeksi di seluruh permukaan klinik/ ruang
tindakan dengan mengikuti petunjuk sebagai berikut:
a. Ruangan tindakan didesinfeksi secara keseluruhan setiap hari, setelah selesai
pelayanan
b. Semua benda yang ada di sekitar ruang tunggu pasien/ klien didesinfeksi
setiap hari
c. Tata cara desinfeksi ruangan adalah sebagai berikut:
1) Tidak menggunakan desinfekstan dalam sedian spray yang disemprotkan
langsung ke permukaan.
2) Mulai dari area yang paling tidak terkontaminasi ke area yang paling
terkontaminasi
3) Mulai dari atas menuju ke bawah/ lantai
4) Mulai di dalam dan bergerak ke luar
5) Desinfeksi dilakukan minimal 15 menit setelah Pasien/ klien meninggalkan
ruang perawatan
d. Pembersihan permukaan dapat menggunakan:
1) klorin 0,05% atau hidrogen peroksida 0,5-1,4% atau
2) larutan alkohol 70% atau
3) larutan desinfektan yang sudah tersedia di pasaran.
4) Bila ada cairan tubuh pembersihan permukaan menggunakan klorin 0,5%.
e. Perlengkapan komputer seperti CPU, layar monitor, keyboard, mouse dan lain
– lain dibersihkan dengan desinfektan sebelum dan sesudah bekerja
f. Semua peralatan yang penggunaannya dengan cara dipegang/ disentuh
dibungkus dengan plastik khusus (wrapping) ganti setiap pasien.

D. Penataan Dental Unit


1. Posisi dental unit diatur dengan posisi kepala pasien/ klien pada dental unit agar
terjadi aliran udara bersih dari arah belakang petugas ke arah pasien/ klien.
2. Manual triggers, spotlight handles, headrests, dental chair arms; dental chair
rest; high speed handpieces; triple syringe body; tip of suction units, semua
permukaan peralatan dan kursi gigi harus dilakukan desinfeksi sebelum mulai
kegiatan klinik, setiap kali pergantian pasien/ klien dan setelah selesai kegiatan
klinik menggunakan kain /alat pel (mop) yang terbuat dari bahan microfiber.
3. Bagian – bagian dental unit yang dipegang/ disentuh disarankan untuk dilakukan
pembungkusan/ wrapping ganti setiap pasien.

E. Dekontaminasi dan Sterilisasi


1. Semua peralatan yang kritikal dan semi kritikal harus dilakukan prosedur
dekontaminasi untuk kemudian dilakukan proses sterilisasi.
2. Sterilisasi dilaksanakan dengan mengikuti proses standar sesuai tahapan pre
cleaning - cleaning-packing - sterilisasi

F. Pelaksanaan Proses Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut


1. Pada saat pengkajian, diagnosis, perencanaan/ triase serta evaluasi dan
dokumentasi, terapis gigi dan mulut wajib:
a. Menggunakan APD (head cap, masker bedah, gaun/apron, sarung tangan)
sesuai area zona dan indikasi saat pengkajian, APD level 2.

Tlp / Fax : 021-27084744 dpp@ptgmi.or.id www.ptgmi.or.id


b. Selain melakukan pengkajian masalah kesehatan gigi dan mulutnya, skrining
mendalam terkait hal-hal berikut :
1) Apakah Pasien/ klien memiliki riwayat demam;
2) Apakah Pasien/ klien memiliki salah satu gejala / tanda penyakit
pernapasan seperti: batuk, sesak nafas / sakit tenggorokan / pilek /
pneumonia ringan hingga berat:
3) Apakah dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memenuhi salah
satu kriteria dengan riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri yang
melaporkan transmisi lokal / memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
area transmisi lokal di Indonesia.
c. Jika dimungkinkan, setelah dilakukan pengkajian, dilakukan triase untuk
membagi pasien/ klien ke dalam 2 (dua) kategori yaitu pasien/ klien yang
memerlukan tindakan yang dapat menimbulkan aerosol dan Tindakan yang
tidak menimbulkan aerosol
2. Pada saat implementasi/ intervensi terapis gigi dan mulut wajib:
a. Mengintruksikan pasien/ klien untuk berkumur Povidone Iodine 1% selama 15-
60 detik atau Hidrogen Peroksida 0,5%-1% selama 60 detik sebelum
diberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
b. Memasangkan slaber / penutup dada sekali pakai tanpa penjepit.
c. Melakukan ketepatan pemilihan spesifikasi material, bahan, dan alat
kesehatan serta alat kedokteran yang dibutuhkan berdasarkan perencanaan
asuhan kesehatan gigi dan mulut
d. Meminimalkan penggunaan hand piece, scaller, three way syringe dan alat
lain yang menimbulkan aerosol
e. Jika terpaksa harus menggunakan peralatan yang menimbulkan aerosol,
gunakan Intra Oral Aerosol Suction High Volume Suction/ Evacuator (HVS /
HVE) untuk mengurangi aerosol
f. Mengunakan alat isolasi/ rubber dam saat perawatan gigi
g. Handpiece dan alat kedokteran gigi hanya dipakai untuk 1 (satu) Pasien/ klien,
dan dapat digunakan kembali setelah melalui proses sterilisasi sesuai
prosedur
h. Bekerja dengan menggunakan metode four handed dentistry untuk mencegah
kontaminasi silang Pasien/ klien, petugas, dan lingkungan
i. Penggunaan rongten intra oral sementara tidak direkomendasikan. Karena
akan merangsang sekresi saliva dan batuk serta berisiko bagi petugas
radiologi, rongten ektra oral lebih disarankan
j. Selama memberikan pelayanan di klinik gigi dan mulut, lakukan pengaturan
pelayanan terhadap pasien/ klien dengan intervensi asuhan kesehatan gigi
dan mulut yang tidak menimbulkan aerosol terlebih dahulu.

G. Ketentuan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


1. APD untuk saat berperan menajadi dental receptionist dan saat proses
pengkajian/ triase (APD level 1 )
a. Head cap
b. Masker bedah
c. Pelindung wajah (Face shield) atau pembatas antara Pasien/ klien dan
petugas berbahan akrilik atau plastik atau yang setara

Tlp / Fax : 021-27084744 dpp@ptgmi.or.id www.ptgmi.or.id


2. APD pada saat melaksanakan dekontaminsai dan sterilisasi instrument, adalah
(APD level 2):
a. Masker Bedah
b. Gaun/gown
c. Sarung tangan Panjang
d. Pelindung mata (goggles) dan atau Pelindung wajah (face shield)
e. Pelindung kepala
f. Celemek (apron)
g. Sepatu pelindung
3. APD pada saat intervensi/ tindakan yang menghasilkan aerosol (menggunakan
alat seperti scaler ultrasonic dan high- speed), APD yang digunakan adalah APD
level 3 :
a. Masker N95
b. Gaun/ gown
c. Sarung tangan
d. Pelindung mata (goggles) dan atau Pelindung wajah (face shield)
e. Pelindung kepala
f. Celemek (apron)
g. Sepatu pelindung
4. Langkah-langkah penggunaan (donning) APD Level 3
a. Lepaskan seluruh aksesoris (cincin, jam tangan, gelang).
b. Lakukan 6 langkah cuci tangan dengan air mengalir dan sabun (hand wash).
c. Gunakan sarung tangan steril.
d. Kenakan cover all mulai dari kaki terlebih dahulu, selanjutnya dinaikkan ke
atas sampai dengan bagian lengan dan leher, tutup resleting cover all.
e. Kenakan shoes cover pada kedua sepatu (atau sepatu boot), pastikan seluruh
permukaan sepatu tertutupi.
f. Kenakan tutup kepala (head cap) pastikan seluruh rambut tertutup.
g. Kenakan masker N95 (penggunaan masker N95 dipastikan bagian hidung
yang terdapat logam, kaitkan tali bagian bawah terlebih dahulu kemudian tali
bagian atas dengan cara silang. Tekan bagian hudung agar merapat
mengikuti bentuk hidung dan pastikan tepi masker N95 rapat dengan wajah),
lanjutkan dengan mengenakan masker bedah.
h. Kenakan kacamata goggles (bila petugas mengenakan kacamata, maka
kacamata goggles dikenakan setelah pemakaian kacamata), pastikan tidak
ada celah untuk udara masuk.
i. Kenakan bagian kepala dari cover all , pastikan seluruh permukaan kulit muka
telah terlindungi.
j. Langkah terakhir, kenakan sarung tangan ke 2 hingga bagian lengan bawah
cover all tertutupi oleh sarung tangan ke 2, petugas siap melakukan tindakan
terhadap Pasien/ klien.
5. Langkah-langkah melepaskan (doffing) APD level 3:
a. Buka sarung tangan luar, gunakan hand sanitizer.
b. Lepaskan coverall mulai dari bagian kepala dan buka resleting dari batas
leher. Lepaskan coverall dengan menggulung dari dalam keluar, dari mulai
lengan lanjut kebagian badan dan kaki selanjutnya buang gulungan cover all
ke dalam tempat sampah infeksius.
c. Cuci tangan dengan hand sanitizer.
d. Lepaskan faceshield dan/atau google.
e. Cuci tangan dengan hand sanitizer

Tlp / Fax : 021-27084744 dpp@ptgmi.or.id www.ptgmi.or.id


f. Lepaskan masker bedah mulai dari tali atas, dilanjutkan dengan tali bagian
bawah, buang masker ke tempat sampah infeksius.
g. Cuci tangan dengan hand sanitizer.
h. Lepaskan masker N95, mulai dari tali atas, dilanjutkan dengan tali bagian
bawah, bila N95 direuse siapkan wadah plastik klip untuk menyimpan dan
diberi tanda. Bila tidak re- use dapat langsung dibuang ke dalam tempat
sampah infeksius.
i. Cuci tangan dengan hand sanitizer.
j. Lepaskan tutup kepala, gulung dari dalam keluar, buang ke tempat sampah
infeksius.
k. Cuci tangan dengan hand sanitizer.
l. Lepaskan shoes cover, gulung dari dalam keluar, buang ke tempat sampah
infeksius.
m. Cuci tangan dengan hand sanitizer.
n. Lepaskan sarung tangan pertama dengan cara menggulung dari dalam
keluar, buang ke tempat sampah ineksius.
o. Langkah terakhir cuci tangan 6 langkah dengan air mengalir dan sabun.

Demikian panduan ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan oleh seluruh terapis gigi dan
mulut yang memberikan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di fasilitas pelayanan
kesehatan di seluruh Indonesia. Selanjutnya seluruh ketua DPD diminta untuk
menyampaikan informasi – informasi dalam edaran ini kepada seluruh anggota PTGMI
melalui ketua DPC di wilayahnya atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terima
kasih.

Jakarta, 30 Juli 2020


Ketua Umum DPP PTGMI

Epi Nopiah, S.Pd,M.Ap


NTA : 3171200001

Rujukan:
1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman
Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
2. Surat Edaran PB PDGI No.2776/PB PDGI/III-3/2020 tentang Pedoman Pelayanan
Kedokteran Gigi Selama Pandemi Virus Covid-19
3. Guidelines for the Diagnosis and Treatment of Novel Coronavirus Pneumonia 5th
edition , National Health Commission of the People’s Republic of China
4. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19): Emerging and Future Challenges for Dental
and Oral Medicine, 2020
5. Covid 19, infection controls in dental practice, 2020
6. Current Covid-19 interim Guidance, CDC USA
7. CDC’s COVID-19 page, includin CDC’s interim infection prevention and control
guidance for dental setting during the COVID-19 response

Tlp / Fax : 021-27084744 dpp@ptgmi.or.id www.ptgmi.or.id

Anda mungkin juga menyukai