Allahu Akbar 3X Walillahil hamdu Ramadahan kali ini kita rasakan sangat
berbeda dengan Ramadhan tahun-tahun
Hadirin yang dimuliakan Allah Swt. sebelumnya. Jika pada Ramadhan tahun
Fenomena ini mengubah banyak hal di sebelumnya kita bisa melakukan ibadah-
dunia yang kita diami. Semenjak wabah ibadah yang dilkakukan secara berjamaah,
covid-19 ini ditetapkan sebagai pandemi, untuk tahun ini kita tidak bisa
jenis penyakit ini memakan korban yang melaksanakannya.
cukup banyak dalam waktu singkat.
Sejumlah Kebijakan-kebijakan baru diambil Biasanya kita menyemarakkan malam
oleh pemerintah demi memutus rantai Ramadhan dengan melaksanakan shalat
penyebaran wabah ini. Salah satunya tarawih secara berjamaah, tadarus al-
adalah dengan melarang adanya Qur’an berjamaah, menyelenggarakan
kerumunan di tengah-tengah masyarakat. peringatan Nuzulul Qur’an secara
Berkerumun menjadi hal potensial dalam berjamaah, dan kegiatan-kegiatan
penyebaran pandemi yang mematikan ini. ramadhan lain yang mendasarkan acaranya
pada perkumpulan besar. Namun untuk
Hal ini tentu berimplikasi besar juga tahun ini itu semua kita tidak lakukan dulu
terhadap ritual keagamaan di kota Padang, akibat merebaknya wabah covid-19
khususnya agama Islam. Sebagai agama sehingga kita diharuskan
yang memiliki banyak ritual yang menyelenggarakan ibadah-ibadah
mendasarkan keutaman sebagian ritualnya ramadhaniah tersebut dirumah saja. Hal ini
pada kegiatan basis perkumpulan seperti tak lain sebagai upaya kita bersama
shalat jamaah di masjid, pergelaran kajian memutus rantai penyebaran wabah
di majelis taklim, jika ramadhan ada covid19.
shlawat tarawih berjamaah, maka hal ini
mengubah mainstream kita dalam Allahu Akbar3x Allahu Akbar Walillahilhamd
memahami praktik beragama, sekaligus
menyadari subtansi beragama. Hadirin yang tengah berbahagia
menyambut hari kemenangan!
Berangkat dari instruksi pemerintah kota Dalam himbauannya bahwa ibadah tarawih
itu sunnah, sedang menjaga keselamatan
Padang terkait penerapan Pembatasan diri dan keluarga adalah wajib. Beragama
Sosial Berskala Besar atau PSBB yang yang benar itu mendahulukan yang wajib
atas yang sunnah. Insyallah pahala masih
berimplikasi pada aktivitas bekerja dan tetap mengalir jika kita beribadah
ibadah di rumah saja, umat Islam #dirumahsaja, justeru Allah menyimpan
hikmah untuk fenomena ini agar kita lebih
mengkhususkan diri melakukan aktivitas
dekat dengan keluarga, shalat, tadarus dan
kegiatan Ramadhan di rumah. Hal ini tak buka bersama di rumah.”
lain sebagai ekspresi keislaman yang bijak
Hadirin yang dirahmati Allah Swt
dan penuh pertimbangan, melakukan
ibadah adalah sunnah sedangkan menjaga
Banyak yang bisa kita pelajari dari
diri agar tetap sehat dan terbebas dari
fenomena ini.
paparan virus adalah kewajiban, menjaga
keselamatan jiwa merupakan salah satu
Pertama, fenomena Ramadhan di tengah
baqian dari maqosid Syariah yang perlu
pandemi ini mengajarkan kepada kita
dipahami setiap muslim.
bahwa kita sebagai hamba Allah perlu
lebih meningkatkan kepasrahan dan
Menegaskan kebijakan ini, kaidah fiqih
ketergantungan kita kepada Allah Swt. Di
mengatakan bahwa:
masa pandemi ini kita disadarkan betapa
lemahnya manusia, segala apa yang kita
“Dar’ul Mafasid Muqaddamun
andalkan berupa kecanggihan sistem dan
ala Jalbil Masolih”
teknologi tak berdaya di hadapan pandemi
covid19 yang melanda. Yang tersisa
Menolak kemudaratan lebih diutamakan
hanyalah doa dan harapan kita kepada
ketimbang mendatangkan kebaikan
Allah Swt, agar semua ini segera tuntas.
Tentunya juga upaya yang dibarengin dan
Hadirin yang dirahmati Allah Swt!
tawakkal kepada Allah Swt.