Anda di halaman 1dari 12

Peletakan batu pertama tanah wakaf kaum H.

Salim untuk pengembangan pembangunan Masjid Arafah

Oleh MKW ( Mamak kepala Waris ) Bpk.H.Nazar yang didampingi oleh tokoh masyarakat ( 08/11/2020)

Pemasangan batu dan diiringi Do’a syukur oleh Bpk.Drs.H.M.Yusuf.( 08/11/2020 )


Pengukuran batas tanah wakaf oleh MKW dan Perwakilan dari Masyarakat.( 08/11/2020 )

Masyarakat bergotong royong memasang pondasi tanah wakaf.( 08/11/2020 )


Masyarakat dengan penuh semangat bergotong royong ( 08/11/2020 )

Rehat sejenak dan saling bercerita masa lalu ( 08/11/2020 )


Lay Out Toilet Karyawan Dinas Pendidikan Prov.Sumbar
Khutbah Jumat Singkat
Khutbah pertama

ِ ‫شر ُْو ِر َأ ْنفُسِ َنا َو َس ّيَئ ا‬


‫ت‬ ِ ‫هلل َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُرهُ َو َنع ُْو ُذ ِبا‬
ُ ْ‫هلل ِمن‬ ِ ِ َ‫ِإنّ ْال َحمْد‬
َ ‫َأعْ َمالِ َنا َمنْ َي ْه ِد ِه هللاُ َفالَ مُضِ ّل َل ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفالَ َهاد‬
‫ِي َل ُه‬
‫نس ٰـ َن ِب ٰ َولِدَ ۡی ِه َح َم َل ۡت ُه ُأ ُّمهُۥ َو ۡه ًنا َع َل ٰى‬
َ ‫ َو َوص َّۡی َنا ٱِإۡل‬: ‫الحمد هلل رب العالمين القائل‬
‫ك ِإ َلیَّ ۡٱلمَصِ ی ُر‬ ۡ ‫ِص ٰـلُهُۥ فِی َعا َم ۡی ِن َأ ِن‬
َ ‫ٱش ُك ۡر لِی َول ٰ َِولِدَ ۡی‬ َ ‫َو ۡه ٍن َوف‬
‫َأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِإل َه ِإالّ هللاُ َوَأ ْش َه ُد َأنّ م َُح ّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬
‫صالَةُـ َوال َّسالَ ُم َع َلى َأ ْش َرافِ اَأل ْن ِب َيا ِء َوالمرْ َسلِي َْن َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه‬ َّ ‫َوال‬
‫صحْ ِب ِه َأجْ َم ِعي َْن‬ َ ‫َو‬
ّ ‫أما بع ُد فيا عباد هللا أوصيكم وإيّاي نفسي بتقوى هللا‬
‫حق تقاته فقد فاز‬
‫المتقون‬.
Amma ba’du …

Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insyaAllah selalu berada dalam naungan rahmat
Allah SWT

Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan kita karunia iman dan Islam; nikmat yang teramat besar yang Allah
karuniakan kepada hamba-Nya. Semoga kita selalu mendapatkan hidayah-Nya serta
berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.

Sebuah pujian yang hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdu lillah; segala puji hanya
milik Allah. Tidak pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas bagi
manusia untuk merasa berjasa, karena sejatinya segala pujian hanya milik-Nya semata.

Dan khotib mengajak dirinya sendiri serta jamaah sekalian untuk terus menguatkan
ketaqwaan kepada Allah SWT.

َ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتمُو ُتنَّ ِإاَّل َوَأ ْن ُت ْم مُسْ لِم‬
‫ُون‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar
takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama Islam.” (Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)

Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.

Sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Dalam khutbah Jumat yang singkat ini, mari kita merenung sejenak sejauh mana kita
telah berbakti kepada orang tua kita, khususnya ibu kita.

Kehadiran kita di dunia ini, tidak dapat kita pungkiri, adalah dengan sebuah
pengorbanan yang sangat besar dari ibu kita. Dalam Al-Quran, Allah SWT
menggambarkan dalam surat Luqman ayat 14:

َ ‫ان ِب َوالِدَ ْي ۚ ِه َح َم َل ْت ُه اُم ُّٗه َوهْ ًنا َع ٰلى َوهْ ٍن وَّ ف‬


ِ ‫ِصالُ ٗه ِفيْ َعا َمي‬
‫ْن اَ ِن‬ َ ‫ص ْي َنا ااْل ِ ْن َس‬
َّ ‫َو َو‬
‫ْك ِا َليَّ ْالمَصِ ْي ُر‬ َ ‫ا ْش ُكرْ لِيْ َول َِوالِدَ ي ۗـ‬
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang
tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,
dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua
orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT,

Dalam kesempatan khutbah Jumat ini, kita akan melihat tiga peristiwa dari sekian
banyak peristiwa, yang menunjukkan betapa besar perhatian Islam terhadap ibu.

Yang pertama; adalah peristiwa saat Nabi Isa A.S. berbicara saat masih bayi.

Sungguh adalah sebuah peristiwa yang sangat besar saat Allah menciptakan Nabi Isa
A.S. tanpa seorang ayah, untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT.

Namun kelahiran Nabi Isa A.S. sempat mendatangkan tuduhan keji kepada Maryam.
Digambarkan dalam surat Maryam ayat 27-28, yang artinya:

Kemudian dia (Maryam) membawa dia (bayi itu) kepada kaumnya dengan
menggendongnya. Mereka (kaumnya) berkata, “Wahai Maryam! Sungguh, engkau
telah membawa sesuatu yang sangat mungkar.

Wahai saudara perempuan Harun (Maryam)! Ayahmu bukan seorang yang buruk
perangai dan ibumu bukan seorang perempuan pezina.”
Lalu apa yang dilakukan oleh siti Maryam? Ia menunjuk Nabi Isa A.S. yang kala itu
masih bayi. Lalu Nabi Isa A.S. berkata, yang terekam dalam surat Maryam ayat 30-32
‫هّٰللا‬
َ ‫ۙ َقا َل ِا ِّنيْ َع ْب ُد ِ ٰۗا ٰتن َِي ْالك ِٰت‬
‫ب َو َج َعلَنِيْ َن ِب ًّيا‬

َّ ‫صنِيْ ِبالص َّٰلو ِة َو‬


ُ ْ‫الز ٰكو ِة َما دُم‬
‫ت َح ًّيا‬ ُ ۖ ‫ۖ وَّ َج َعلَنِيْ م ُٰب َر ًكا اَي َْن َما ُك ْن‬
ٰ ‫ت َواَ ْو‬

‫وَّ بَرًّ ۢا ِب َوالِدَ تِيْ َولَ ْم َيجْ َع ْلنِيْ َجبَّارً ا َشقِ ًّيا‬

Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia
menjadikan aku seorang Nabi.

Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia
memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku
hidup;

dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi
celaka.

Mari kita garis bawahi bahwa dalam peristiwa yang luar biasa tersebut, Allah
menggerakkan lisan Nabi Isa A.S. untuk mendeskripsikan dirinya sebagai orang yang
berbakti kepada ibuku. Dan penjelasan ini datang setelah penjelasan bahwa beliau
adalah orang yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat.

Dari peristiwa tersebut, jelas bahwa berbakti kepada ibu adalah bukti dari kemuliaan
seseorang dan keimanannya kepada Allah SWT.

Peristiwa yang kedua; saat Nabi Ismail A.S. ditinggal bersama ibunya di padang tandus.

Atas perintah Allah SWT, Nabi Ibrahim A.S. harus meninggalkan Nabi Ismail A.S. yang
masih bayi bersama ibunya, siti Hajar di Mekkah yang saat itu begitu tandus.

Siti Hajar bertanya kepada Nabi Ibrahim, “Apakah ini adalah perintah Allah?” Ketika
Nabi Ibrahim A.S. mengiyakan, maka siti Hajar menerima perintah tersebut dengan
pasrah.

Dalam suasana haus dan terik, siti Hajar lalu berusaha mencari air dari Shafa ke
Marwa, hingga 7 kali ulang-alik. Dan Alhamdulillah, dengan pertolongan Allah, akhirnya
air Zamzam muncul di tanah dekat kaki Nabi Ismail.

Yang luar biasa adalah, peristiwa seorang ibu ini, yang berusaha untuk mencari air
untuk putranya, diabadikan oleh Allah SWT sebagai salah satu ritual dalam ibadah Haji
yang disebut sa’i.
Maka siapapun yang telah menunaikan ibadah umrah dan haji selayaknya selalu ingat
kebesaran Allah dan kasih sayangnya pada Ibu dan anaknya, serta menghayati betapa
besar perjuangan seorang ibu.

Peristiwa yang ketiga adalah: saat Ibu Nabi Musa A.S. mendapat Ilham dari Allah SWT

Saat Fir’aun sedang mencanangkan untuk menghabisi seluruh anak laki-laki di


negerinya, ibu Nabi Musa A.S. teramat sedih dan khawatir bahwa putranya akan turut
dihabisi.

Namun dengan kekuasaan Allah, Allah memberikan ilham kepada Ibu nabi Musa A.S.

ِ ‫َواَ ْو َح ْي َنآ ا ٰ ِٓلى ا ُ ِّم م ُْو ٰ ٓسى اَنْ اَرْ ضِ ِع ْي ۚ ِه َف ِا َذا ِخ ْف‬
‫ت َعلَ ْي ِه َفا َ ْلقِ ْي ِه فِى ْال َي ِّم َواَل َت َخافِيْ َواَل َتحْ َزنِيْ ۚ ِا َّنا َر ۤاد ُّْوهُ ِالَيْكِ َو َجاعِ لُ ْوهُ م َِن ْالمُرْ َسلِي َْن‬

Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, “Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau
khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau
takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya
kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul.” (Al-Quran, Surat Al-Qasas ayat 7)

Akhirnya Nabi Musa A.S. dihanyutkan ke sungai Nil, lalu ia ditemukan oleh istri Fira’un.
Dan karena bayi tersebut tidak mau menyusui kepada siapapun, akhirnya Allah
mengembalikan bayi tersebut ke pangkuan ibunya untuk disusui oleh ibunya.

Kita lihat betapa sentral peranan Ibu dari Nabi Musa A.S. dalam peristiwa di atas.
Bahkan hingga Allah memberikan ilham padanya.

Semua peristiwa di atas sangat jelas menunjukkan betapa besar perhatian Islam
kepada seorang Ibu.

Ibu, begitu mulia kedudukannya, lebih berharga dari berlian. Dan dalam tingginya
derajatnya itu, cinta Ibu pada kita, sungguh tak bertepi.

Demikianlah khutbah pertama ini. Semoga Allah selalu memberi kita taufiq dan
hidayah-Nya.

‫العلِ ْي ُم‬ َ ‫اِئر المُسْ لِ ِمي َْن ِإ َّن ُه ه َُو‬


َ ‫الس ِم ْي ُع‬ َ ‫َأقُ ْو ُل َق ْولِي َه َذا َواسْ َت ْغ ِف ُر‬
ِ ‫هللا لِي َو َل ُك ْم َول َِس‬
Khutbah Kedua

‫ نبينا محمد و آله وصحبه ومن‬،‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا‬
‫وأشهدـ أنَّ محمّداً عبده‬ ،‫وأشهدـ أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له‬ ،‫وااله‬
‫ورسول ُه‬
‫اَمَّا َبعْ ُد‬
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah,

Dalam khutbah pertama tadi, dari tiga peristiwa tadi, sangat jelaslah betapa kedudukan
Ibu sangatlah tinggi dan menghormatinya adalah bukti keimanan kita dan tanda akan
kemuliaan seseorang. Tentunya masih banyak lagi peristiwa agung lainnya dalam
sejarah Islam yang menunjukkan keutamaan seorang ibu.

Dan mari kita ingat Hadits Rasulullah SAW

َ ‫اك َأ ْد َنا‬
 .” ‫ك‬ َ ‫ك ُث َّم َأ ْد َن‬ َ ‫ك ُث َّم ُأم‬
َ ‫ُّك ُث َّم َأبُو‬ َ ‫ك ُث َّم ُأ ُّم‬
َ ‫ َقا َل َقا َل َر ُج ٌل َيا َرسُو َل هَّللا ِ َمنْ َأ َح ُّق ِبحُسْ ِن الصُّحْ َب ِة َقا َل “ ُأ ُّم‬،‫َعنْ َأ ِبي ه َُري َْر َة‬

Dalam Kitab Sahih Muslim, diriwayatkan oleh Abu Hurairah, seorang sahabat bertanya
kepada Rasulullah SAW, siapa yang paling berhak untuk aku berbakti? Rasulullah
SAW berkata; Ibumu, lalu ibumu, lalu ibumu, lalu ayahmu, lalu orang-orang yang
terdekat denganmu.”

Maka, luangkanlah waktu untuk berbakti kepada ibumu. Bahkan, jadikanlah itu menjadi
prioritas waktumu. Jadikanlah berbakti kepada ibu sebagai kesempatan untuk meraih
ridho-Nya dan mendapatkan keutamaan pahalanya.

. ْ‫ِش َما َظ َه َر منها َو َما َب َطن‬ َ ‫ُوال َف َواح‬ ْ ‫ َو َذر‬.‫الى‬ َ ‫َف َيااَ ُّي َهاال َّناسُ !! ِا َّتقُوا‬
َ ‫هللا َت َع‬
‫هللا اَ َم َر ُك ْم‬
َ َّ‫ َواعْ َلم ُْواـ اَن‬.ِ‫اعة‬ َ ‫اع ِة َو ُحض ُْو ِر ْالجُمْ َع ِة َو ْال َج َم‬ َّ ‫لى‬
َ ‫الط‬ َ ‫ِظ ْوا َع‬ ُ ‫َو َحاف‬
َ ‫ َف َقا َل َت َع‬.ِ‫ َو َث َّنى ِب َمالَِئ َك ِة قُ ْدسِ ه‬.ِ‫ِبَأمْ ٍر َبدَ َأ ِف ْي ِه ِب َن ْفسِ ه‬
‫الى َو َل ْم َي َز ْل َقاِئالً َعلِ ْيمًا‬
‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا‬
َ ‫لى ال َّن ِبىْ َيا َ ُّي َها الَّ ِذيْنَ آ َم ُن ْوا‬
َ ‫ُصلُّ ْونَ َع‬
َ ‫هللا َو َمالَِئ َك َت ُه ي‬ َ َّ‫اِن‬
‫َتسْ لِ ْيمًا‬
ِ ‫ْت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى‬
‫آل‬ َ ‫صلَّي‬ َ ‫آل م َُح َّم ٍد َك َما‬ ِ ‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫ت‬َ ‫ار ْك‬
َ ‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َب‬ ِ ‫اركْ َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى‬ ِ ‫ َو َب‬.‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ َ ‫ ِإ َّن‬،‫ِإب َْرا ِه ْي َم‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ ِ ‫َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى‬
َ ‫ ِإ َّن‬،‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‬
‫ت اَألحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم‬ ِ ‫ت َوالمْؤ ِم ِني َْن َوالمْؤ ِم َنا‬ ِ ‫اغ ِفرْ ل ِْلمُسْ لِ ِميْنَ َوالمسْ لِ َما‬ ْ ‫الل ُه َّم‬
‫ك َس ِم ْي ٌع َق ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّدعْ َو ِة‬ َ ‫ت ِإ َّن‬
ِ ‫مْوا‬ َ ‫َواَأل‬
ُ‫ت ْال َوهَّاب‬ َ ‫ك َأ ْن‬َ ‫ك َرحْ َم ًة ِإ َّن‬ َ ‫َر َّب َنا اَل ُت ِز ْغ ُقلُو َب َنا َبعْ دَ ِإ ْذ َهدَ ْي َت َنا َو َهبْ َل َنا ِمنْ َل ُد ْن‬
‫اف َوال ِغ َنى‬
‫الع َف َ‬ ‫اللَّ ُه َّم ِإ َّنا َنسْ َألُ َ‬
‫ك الهُدَ ى َوال ُّت َقى َو َ‬
‫َربنا َأ ْدخ ِْلنا م ُْد َخ َل صِ ْد ٍق َوَأ ْخ ِرجْ نا م ُْخ َر َج صِ ْد ٍـق َواجْ َع ْل لنا ِمنْ َل ُد ْن َ‬
‫ك س ُْل َطا ًنا‬
‫َنصِ يرً ا‬
‫ُأل‬
‫ُور ُكلِّ َها َوَأ ِجرْ َنا ِمنْ خ ِْز ِ‬
‫ى ال ُّد ْن َيا َو َع َذا ِ‬
‫ب اآلخ َِر ِة‬ ‫َأ‬
‫اللَّ ُه َّم حْ سِ نْ َعا ِق َب َت َنا فِى ا م ِ‬
‫َر َّب َنا َهبْ َل َنا ِمنْ َأ ْز َوا ِج َنا َو ُذرِّ يَّا ِت َنا قُرَّ َة َأعْ ي ٍُن َواجْ َع ْل َنا ل ِْل ُم َّتق َ‬
‫ِين ِإ َمامًا‬
‫َر َّب َنا آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي اآْل خ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫اب ال َّن ِ‬
‫ار‬
‫ِّك َربِّ‬
‫ان َرب َ‬ ‫صحْ ِب ِه َأجْ َم ِعي َْن‪ُ .‬سب َْح َ‬ ‫صلَّى هللاُ َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َو َ‬‫َو َ‬
‫‪.‬الع َِّز ِة َعمَّا يَصِ فُ ْو َن‪َ .‬و َسالَ ٌم َع َلى ْالمُرْ َسلِي َْن‪َ .‬و ْال َحمْ ُـد هّلِل ِ َربِّ ْال َعا َل ِمي َْن‬ ‫ْ‬

‫عباد هللا‪ ،‬إن هللا يأمر بالعدل واإلحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن‬
‫الفخشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون‪ .‬فاذكروا هللا العظيم يذكركم‬
‫‪.‬واشكروهـ على نعمه يزدكم وادعوهـ يستجب لكم ولذكر هللا أكبر‬
‫أقم الصالة‬

‫‪Usia Hewan Harus Mencukupi‬‬

‫‪Syarat-syarat hewan kurban lainnya adalah usia binatan ternak. Usia binatang ternak harus cukup,‬‬
‫‪harus sudah berusia sesuai syariat berupa jadza'ah (berusia setengah tahun) dari domba, atau‬‬
tsaniyyah yaitu berusia satu tahun penuh dari yang lainnya. Setiap hewan kurban memiliki standar
usia masing-masing, sebagai berikut:

1. Unta yang telah sempurna fisiknya minimal berusia lima tahun, telah masuk usia 6 tahun.

2. Sapi yang telah sempurna fisiknya berusia minimal dua tahun, telah masuk usia 3 tahun

3. Kambing yang sempurna fisiknya, berusia setahun masuk tahun kedua.

4. Domba usia satu tahun, namun apabila kesulitan mendapatkan domba boleh usia yang 6
bulan, namun dengan catatan memiliki fisik yang sempurna.

Bebas dari Penyakit dan Cacat Apapun

Hewan kurban yang memenuhi syarat adalah binatang ternak yang bebas dari penyakit. Tidak
mengalami cacat fisik. Tidak buta sebelah, tidak sakit, tidak pincang, tidak sangat kurus, serta
mempunyai sumsum tulang belakang. Tidak lumpuh, seluruh badannya utuh.

“Ada empat macam hewan yang tidak sah dijadikan hewan kurban, “(1) yang (matanya) jelas-jelas
buta (picek), (2) yang (fisiknya) jelas-jelas dalam keadaan sakit, (3) yang (kakinya) jelas-jelas
pincang, dan (4) yang (badannya) kurus lagi tak berlemak.” (Hadits Hasan Shahih, riwayat al-
Tirmidzi: 1417 dan Abu Dawud: 2420

Adapun hewan kurban yang dimakruhkan, yaitu binatang yang boleh dikurbankan namun lebih baik
tidak dilakukan. Yaitu hewan ternak yang tidak memiliki telinga, ekor putus atau telinga sobek,
bokong dan ambing susunya putus, gila, kehilangan gigi, tidak bertanduk, kondisi yang kurang
sempurna.

Diperbolehkan, tapi lebih baik menghindari hewan kurban yang seperti ini. Hewan kurban yang
sangat disarankan yaitu yang berbadan gemuk, dagingnya banyak, bentuk fisiknya sempurna,
bentuknya bagus, dan harganya mahal.

Anda mungkin juga menyukai