Anda di halaman 1dari 4

Naskah Khutbah Jum’at

Rindu Kami PadaMu Ya Rasulullah


ُ ُ َ ‫َ َّ َ ُ َ َ ُ َ َ ْ ُ ه‬
‫اّلِل َو َب َركاته‬
ٰ ٰ ‫لسالم عل ْيك ْم ورح َمة‬ ‫ا‬
َ َ ْ ْ َ َ َ ُ ِ َ ُ َ ْ ِ َ ُ َ َ ْ ْ َ َ ْ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َّ ُ ْ َ ْ
‫ و َنص يّل َونسلم عّل خ ْ ِي األن ٰام‬,‫ٰهلل ال ٰذي أنعمنا ٰب ٰنعم ٰة ا ٰإلَيم ٰان وا ٰإل َسال ٰم‬ ٰ ‫الحمد‬
ُ‫ أ َّما َب ْع ُد;أ ْش َه ُد أن َّال إ َل َه إ َّال هللا َو ْح َده‬,‫ي‬ ْ ْ َ َ َ
َْ ْ ‫َس ِّيد َنا ُم َح َّمد وعّل اله وصحبه أج َمع‬
َ َ َ
َ ِّ َ َ ٰ َ ْ ٰ ِ َ َ ِّ َ َّ ُ َ ُ ُ ْ َ َٰ ُ ُ ْ َ ٰ ٰ ً َّ َ ُ ٰ َّ ٰ َ ُ َ ْ َ َ ٍ ُ َ َ ْ ٰ ََ َ
‫ أللهم صل و سلم عّل سي ٰدنا‬,‫شيك له وأشهد أن مـح َمدا عبده ورَسوله‬ ِ ‫ال‬
َ ُ َّ َ َ َّ ُ َّ ُ َ َ َّ َ ُّ َ َْ ْ َ ْ َ َ
‫ يا أيها ال ٰذين آمنوا اتقوا اّلِل حق تق ٰات ٰه‬,‫ُم َح َّم ٍد َو عّل ٰ َآل ٰه َو َص ْح ٰب ٰه أج َم ٰع ْي‬
ُُْ ْ ُ َّ ‫الش ْي َطان‬َّ َ َّ ُ ُ َ ُ ْ ُ ْ ُ ْ َ َّ َّ ُ ُ َ َ َ
‫الر ٰج ٰيم; ق ْل ٰإن كنت ْم‬ ٰ ُ ُ ُ ‫اّلِل َ ٰم ُن‬ ٰ ‫ أعوذ ٰب‬,‫ون‬ ‫وال تموتن ٰإال وأنتم مس ٰلم‬
ْ
َ ‫اّلِل َو َيغف ْر لك ْم ذن‬
‫وبك ْم‬
َّ ُ
ُ ‫ون ُي ْحب ْبك ُم‬ ْ ‫اّلِل َف َّاتب ُع‬ َ ُّ ُ
َ َّ ‫ون‬ ‫ت ٰحب‬
ٰ ٰ ‫ٰ ٰي‬
Kaum Muslimin Jamaah shalat Jum'at yang mulia.
Alhamdulillah, Allah masih berikan kesempatan kepada kita untuk bermunajat
kepada-Nya di hari mulia ini, bersama orang-orang yang insya Allah dimuliakan oleh Allah.
Shalawat serta salam semoga senantiasa dicurahkan kepada junjungan alam, Nabi
Muhammad SAW.
Mari tingkatkan terus takwa kita kepada Allah dengan cara menaati perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya. Marilah kita mencintai Baginda Rasulullah Saw., sebagaiman
beliau mencintai kita dengan segenap jiwanya.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah,
Seandainya boleh memilih, tentu kita semua umatnya ingin sekali dilahirkan dan
hidup di masa Nabi Muhammad SAW. Dengan begitu kita berkesempatan menyaksikan
dan merasakan langsung akhlak mulia, sifat kasih sayang, welas asih dan kelembutan
dakwah sang penghulu Rasul itu. Namun Allah SWT berkehendak lain. Kita hidup lebih
dari 14 abad setelah putra Abdulah bin Abdul Muthalib itu wafat. Meskipun demikian kita
sebagai pengikutnya harus tetap bersyukur. Sebab umat yang lahir jauh setelah Nabi
Muhammad wafat juga termasuk orang yang beruntung.
Rasulullah SAW bersabda; "Bahagialah bagi siapa yang melihat aku dan beriman
kepadaku. Dan bahagia (pulalah) bagi siapa yang beriman kepadaku, padahal dia tidak
melihat aku (tujuh kali)."
Beruntung juga meski kita tak hidup di masa Rasulullah, semua hal tentang Nabi
Muhammad SAW, termasuk soal akhlak mulianya, sifat kasih sayang hingga kelembutan
hatinya dalam berdakwah bisa kita temui dalam Al Quran, sejumlah hadits dan juga Sirah
Nabawiyah. Banyak ulama, ustaz, dan para kiai juga berbagi kisah tentang keluhuran
akhlak dan budi pekerti Rasulullah SAW. Allah SWT menggambarkan akhlak Rasulullah
SAW di dalam surat Al-Qalam ayat 4:
َ ُ ُ ٰ َ َ َ َ َّ َ
‫ّل خل ٍق ع ٰظ ٍيم‬ ‫وٰإنك لع‬
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”.

ٌ ‫ول ِّم ْن َأ ُنفس ُك ْم َعز ٌيز َع َل ْيه َما َعن ُّت ْم َحر‬
Allah SWT juga berfirman dalam Surat At Taubah ayat 128:
ْ ْ ‫يص َع َل ْي ُكم ب ْٱل ُم ْؤم ٰن‬
َ‫ي‬
ٰ ٰ ٰ
ٌ ‫َل َق ْد َج ٓا َء ُك ْم َر ُس‬
ٰ ٰ ِ ِ ٌ َُ
ٌ ‫وف َّرح‬
‫يم‬ ‫رء‬
ٰ
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”.
Sidang jum'at yang mulia
Disebutkan dalam hadits riwayat Imam Muslim, suatu ketika Hisyam bin Amir
bertanya kepada Aisyah RA tentang akhlak Baginda Nabi Muhammad SAW. "Akhlak Nabi
SAW adalah Al Quran." Begitu jawab Aisyah.

Penyusun: Usman Tahir, S.Ag


Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 1
Hindun bin Abu Halah yang merupakan anak Khadijah Ummul Mukminin
sebagaimana ditulis dalam Sirah Nabawiyah karya Abdul Hasan 'Ali al-Hasani an-Nadwi
menyebut, Rasulullah SAW adalah seorang yang penyayang. Nabi Muhammad SAW tidak
suka berkata kasar dan tidak suka menghina. Ali bin Abu Thalib menggambarkan,
Rasulullah adalah orang yang berakhlak baik, mudah iba dan penuh kasih sayang dan
tidak keras hati.
Menurut Ali, siapa pun yang melihat Rasulullah SAW, tanpa pikir panjang dia akan
menghormatinya. "Beliau (Rasulullah SAW) paling baik hatinya, paling benar lisannya,
paling lembut perangainya dan paling memuliakan keluarganya." Begitu kata Ali
sebagaimana disebutkan dalam Kitab asy-Syama-il karya Turmudzi.
Nabi Muhammad SAW tak punya sifat pendendam, tidak pernah membalas
kejelekan dengan kejelekan, melainkan memaafkan dan menyalaminya. Perasaannya
sangat halus. Salah satu buktinya adalah ketika pada suatu ketika saat Makkah sudah
kembali ditaklukkan oleh umat Islam, Ada seseorang bernama Wahsyi menghadap
Rasulullah SAW. Wahsyi adalah orang yang dengan licik dan keji membunuh paman Nabi
Muhammad SAW, Hamzah bin Abdul Muthalib saat Perang Uhud. Setelah Makkah
dikuasai umat Islam, Wahsyi tak tahu harus ke mana melarikan diri. Jalan satu-satunya
adalah menghadap Rasulullah SAW dan menyatakan masuk Islam.
Di depan Rasulullah SAW., Wahsyi menyatakan masuk Islam dan mengakui
sebagai orang yang telah dengan keji membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib. Marahkah
Rasulullah? Tidak. "Sembunyikanlah wajahmu dariku sehingga aku tidak melihatmu."
Begitu kata Rasulullah kepada Wahsyi.
Pernah suatu ketika ada seorang pengemis Yahudi tua dan buta di pinggir pasar
Kota Madinah. Tak ada satu pun orang lewat yang mau memberinya makan atau uang,
kecuali Nabi Muhammad SAW. Tak hanya memberi makan, setiap pagi Nabi Muhammad
juga dengan lembut menyuapi si pengemis buta. Namun bukan ucapan terimakasih yang
didapat Muhammad, melainkan hinaan dan cacian.
Pengemis itu mengajak orang yang menyuapinya untuk tidak mengikuti ajaran
Muhammad SAW. Sebab menurut dia, Muhammad adalah tukang sihir dan pembohong.
Rasulullah, yang sejak kecil memiliki akhlak mulia, tak marah, apalagi dendam kepada si
pengemis. Hingga akhirnya pada suatu pagi si pengemis merasakan adanya perbedaan
suapan dari orang yang menyuapi. Dia sudah merasakan perbedaan dari langkah kaki,
cara menyuapkan makanan hingga nada bicaranya.
Pagi itu memang bukan Nabi Muhammad SAW yang menyuapi si pengemis buta,
melainkan Abu Bakar Ash Shiddiq. Nabi Muhammad SAW telah wafat, sehingga Abu
Bakar yang kemudian menjadi khalifah ganti menyuapi si pengemis buta. Begitu pengemis
itu tahu bahwa selama ini yang menyuapinya adalah Muhammad, orang yang sering dia
hina, dia pun menangis dan menyesal. Penyesalannya pun bertambah manakala tahu
bahwa lelaki berakhlak mulia yang lembut itu telah berpulang ke Rahmatullah. Pada
akhirnya si pengemis itu masuk Islam dengan kemuliaan akhlak Rasulullah SAW.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Sekarang setelah Rasulullah SAW tidak ada, umat ini butuh tauladan. Kepada para
da'i, ustaz, ulama, kiai dan para tokoh agama kita berharap, "Tolong 'hadirkan' kembali
akhlak mulia Rasulullah SAW".
Kini setelah Rasulullah telah tiada, dan kita tidak bertemu secara pisik dengan
beliau, apakah ada cinta dan kerinduan kepada Beliau Nabi dan Rasul tauladan kita..? Ya
Rasulullah SAW kami rindu Padamu.... Rindu kami padamu, ya Rasul.. Rindu tiada terperi.
Berabad jarak darimu, ya Rasul.. Serasa dikau di sini. Cinta ikhlasmu pada manusia,bagai
cahaya suarga. Dapatkah kami membalas cintamu, secara bersahaja..?
Saudaraku….! Siapa pun kita, umat Islam pasti mencintai dan merindukan baginda
Rasulullah Saw. Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW tentang hari kiamat,
“Kapan hari kiamat itu..?” Nabi bertanya, “Apa yang sudah engkau siapkan untuk
menghadapinya..?” Dia menjawab, “Tidak ada. Hanya saja, aku mencintai Allah dan
Rasul-Nya.” Nabi bersabda, “Engkau akan bersama dengan yang kaucintai.”
Penyusun: Usman Tahir, S.Ag
Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 2
Anas berkata, “Tidaklah kami gembira dengan sesuatu seperti gembiranya kami
mendengar sabda beliau, ‘Kamu bersama orang yang kamu cintai’.”Anas berkata, “Aku
mencintai Nabi SAW, Abu Bakar, dan Umar, dan aku berharap bersama mereka
disebabkan kecintaanku pada mereka, walaupun belum beramal seperti amalan mereka.”
Di antara tanda cinta adalah mengikuti apa yang diinginkan oleh yang dicintainya.
Cinta yang sempurna menuntut kesesuaian dengan apa yang dicintai kekasihnya dan siap
berkorban. Seorang ahli makrifat ditanya tentang cinta, dia menjawab, “Kesesuaian
dengan yang dicintai dalam semua kondisi dan situasi.”Lalu bersyair, “Kalau Anda jujur
mencintainya, pasti Anda akan menaatinya, sesungguhnya pencinta itu menaati yang
dicintai.” (Syarh Hadits Ikhtishom al-Mala’ al-A’la, juz I, hlm 55).
Allah Swt. menegaskan;
ُ َ ُ ُ ْ ُ َ ْ ْ َ َ ُ َّ ُ ُ ْ ْ ُ ْ ُ َّ َ َ َّ َ ُّ ُ ْ ُ ْ ُ ْ ْ ُ
‫وبك ْم‬ ‫ون يح ٰببكم اّلِل ويغ ٰفر لكم ذن‬ ‫قل ٰإن كنتم ت ٰحبون اّلِل فات ٰبع ٰ ي‬
“Katakanlah (wahai Muhammad), jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah
aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. (QS. Ali-Imron: 31).
Dalam ayat ini Allah memerintahkan Nabi untuk mengatakan kepada orang Yahudi,
jika mereka benar menaati Allah maka hendaklah mereka mengakui kerasulan Nabi
Muhammad, yaitu dengan melaksanakan segala yang terkandung dalam wahyu yang
diturunkan Allah kepadanya. Jika mereka telah berbuat demikian niscaya Allah meridai
mereka dan memaafkan segala kesalahan-kesalahan yang telah mereka lakukan serta
mengampuni dosa-dosa mereka. Mengikuti Rasul dengan sungguh-sungguh baik dalam
itikad maupun amal saleh akan menghilangkan dampak maksiat dan kekejian jiwa mereka
serta menghapuskan kezaliman yang mereka lakukan sebelumnya.
Ayat ini memberikan keterangan yang kuat untuk mematahkan pengakuan orang-
orang yang mengaku mencintai Allah pada setiap saat, sedang amal perbuatannya
berlawanan dengan ucapan-ucapan itu. Bagaimana mungkin dapat berkumpul pada diri
seseorang cinta kepada Allah dan pada saat yang sama membelakangi perintah-Nya.
Siapa yang mencintai Allah, tapi tidak mengikuti jalan dan petunjuk Rasulullah, maka
pengakuan cinta itu adalah palsu dan dusta. Rasulullah bersabda: “Siapa melakukan
perbuatan tidak berdasarkan perintah kami maka perbuatan itu ditolak”. (Riwayat al-
Bukhari).
Barang siapa mencintai Allah dengan penuh ketaatan, serta mendekatkan diri
kepada-Nya dengan mengikuti perintah Nabi-Nya, serta membersihkan dirinya dengan
amal saleh, maka Allah mengampuni dosa-dosanya.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Pertanyaannya, adakah cinta kita untuk baginda Rasulullah Muhammad Saw.?
Adakah rasa rindu didada kita untuk Rasulullah..? Pernakah kita meneteskan air mata,
karena cinta dan rindu kita kepada Rasulullah Saw.. ?
Wahai Nabi…. Dari semua keistimewaan yang terpatri dalam dirimu.., Membuat
kami tak pernah lupa untuk bersholawat kepadamu… Selalu mengharapkan berkah dan
ridho darimu.. Kami rindu kepadamu wahai Nabi dan Rasul kami..
Rindu kami padamu, ya Rasul, ya Habib Allah, Kekasih Tuhan kami.. Semoga
kami termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung dan berhasil
meneladanimu secara benar dan utuh, sehingga Allah pun tak ragu mencurahkan -bukan
hanya rizki kesehatan, materi, dan kebahagiaan- tetapi juga rizki iman-islam, pemahaman,
hidayah, dan keterbukaan serta keteguhan pemikiran dan hati pada kami. Allahumma
shalli wa sallim 'ala Muhammad wa 'ala Aali Muhammad. Aamiin Allah humma Aamiin
َ ‫العظ ْيم َو َن َف َع ْن َوا َّي ُاك ْم ب َما ف ْيه م َن ال َا َيات َو ذ ْكر‬
‫الح ٰك ْي ٰم َو‬ َ ‫الق ْرأن‬ُ ْ ُْ ََ ُ َ َ َ
ِ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ‫ٰي‬ ٰ ُ ٰ ُ َّ ُ ٰ َ َ ‫َب َارك هللا ٰ يل ولكم ْ ٰ ُ يف‬
َ ‫السم ْي ُع‬
‫الع ٰل ْي ٰم‬ َّ َ َ ْ َ ِّ ُ َ َّ
ٰ ‫تقبل هللا ٰم ْ ين و ٰمنكم ٰتالوته ٰانه هو‬

Penyusun: Usman Tahir, S.Ag


Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 3
KHUTBAH
َْ ْ ْ َ َ KEDUA
َُ َ َ ْ ْ ُ ْ َ ْ ُ َ َ َ ‫الس َم‬َّ ‫ّلِل َّالذي َل ُه َما ْف‬ َّ ُ ْ َ ْ
‫ض وله الح َمد ٰ يف َاْل ٰخرٰة وهو‬ ‫ر‬ ‫األ‬ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫م‬‫و‬ ‫ات‬ ‫او‬ ٰ ٰ ‫الحمد‬
ً َّ َ ُ َّ ُ َ ْ َ ُ َ َ ْ ِ ََ َ ُ َ ‫ْ َ ُ ْ َ ٰ ُ َ ْ َ ُ َ ٰ ي َّ َ َ َّ ٰ َ ْٰ ي‬
‫شيك له وأشهد أن مـحمدا‬ ِ ‫أشهد أن ال ٰإله ٰإال هللا وحده ال‬,َ‫الح ٰكيم الخ ٰب ْي‬
َ َ َ ِّ َ َ َ ْ ِ َ َ ِّ َ َّ ُ ُ ُ ََ ُ َُْ
‫س ٰدنا ُم َح َّم ٍد َو عّل ٰآل ٰه َو َص َ ْح ٰب ٰه‬ ‫ّل‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫م‬ ‫لله‬ ‫أ‬ , ‫ه‬‫ول‬ ‫عبده ورس‬
ُْ َ َ ْ ْ ُ َ ْ ْ ُ ً َ ً ْ َ ُ ‫َّ َ َ ُ ي‬ ُ َّ ُ َ َ َّ َ ُّ َ َ َْ ْ َ ْ َ
‫يا أيها ال ٰذين آمنوا اتقوا اّلِل وقولوا قوال س ٰديدا يص ٰلح لكم أعمالكم‬,‫أجم ٰع ْي‬
ً‫ول ُه َف َق ْد َف َاز َف ْو ًزا َعظيما‬
َ ُ َ َ َ َّ ُ ْ َ َ ْ ُ َ ُُ ُْ َ ْ ْ ََ
‫ويغ ٰفر لكم ذنوبكم ومن ي ٰطع اّلِل ورس‬
ُِ َ َْ َ ٰ ُّ ُ َ َ َ َّ َ َ َ ‫َّ َّ َ َ َ َ َ ُ ُ ُّ َ َ ِ َّ ى‬
‫ٰإن اّلِل و ملئكته يصلون عّل النن يأيها ال ٰذين ءامنوا صلوا علي ٰه و سلموا‬
ً َ
,‫سليما‬
ٰ ‫ت‬
“Sejahtera atasmu wahai Rasulullah dari kami umatmu diakhir zaman…..
Ya Allah… Ya Rabb…. Rindu kami pada kekasih-Mu Rasulullah Muhammad Saw. tak
pernah sirna… Cinta kami pada Rasulul-Mu junjungan kami tak pernah patah…. Sungguh
kami ingin bersama-Nya di Jannah-Mu Ya… Rabb… Dengan menuruti titah dan meniti
jalan sunnah-Nya…
Ya Allah….. Kepada Rasul-Mu Muhammad Saw. kami bershalawat… Dengan
harapan nanti Kekasih-Mu Muhammad memberi syafa'at kepada kami…, Menaungi kami
di hari kiamat…, Menyelamatkan kami dari siksa dan laknat-Mu Ya Rabb…. Karena tak
semua dari kami umatnya akan selamat….
Ya Allah… Ya Rahman.. Ya Rahiim… Shalawat kami atas nabi-Mu tak pernah
jemu.., Semoga dengan Sholawat itu, kami bisa bertemu Rasulullah Muhammad SAW. di
surga kelak dengan segala keindahan yang menjamu… , Meski kami tak pernah menatap
teduh wajahnya Nabi…, Meski kami tak pernah mendengar sejuk sabda Nabi Kami
Muhammad SAW.
Ya Allah, sampaikanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada hamba, nabi dan
rasul-Mu Muhammad saw beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Berikan cinta yang
tak terhitung pada kami agar kami mencintai Rasulullah dengan sepenuh hati kami…
Pertemukan kami dengan Rasulullah dalam Surgamu… Kumpulkan kami bersama
Muhammad dalam surga-Mu ya Allah….
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat,
baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar, Dekat dan Mengabulkan doa.. Aamiin Ya Rabbal Aalamiin…
ْ
‫ات اال ْحيآء ٰمن ُه ْم‬
َ َ َ ‫ي َو ْال ُم ْسل‬
‫م‬ َْ ْ ‫لم ْسلم‬ ُ ‫لم ْؤم َنات َو ْا‬ ُ ‫ي َو ْا‬ َْ ْ ‫اغف ْر ل ْل ُم ْؤمن‬ ْ َّ ُ َ
َ ُ َ ٰ َٰ َ
ْ
ْ َ َٰٰ ْ ٰ ُ ْ َٰ ْ ٰ ٰ ٰ َ ٰ ‫للهم‬ َ ْ
‫ا‬
َ َ َ َ َ ُ ‫ ا‬,‫َواال ْم َوات‬
‫لله َّم َ َّربنا ظلمناأَنف َسنا َوٰإن ل ْم تغ ٰف ْر َلنا َوت ْر َح ْمنا لنكون َّن ٰم َن‬ ٰ
ً‫ي إ َماما‬ َْ ‫اج َع ْل َنا ل ْل ُم َّتق‬ ْ ‫ي َو‬ ُْ ‫ َ َّرب َنا َه ْب َل َنا م ْن أ ْز َواج َنا َو ُذ ِّ َّريات َنا ُق َّر َة أ ْع‬,‫ين‬ َ ‫ْال َخاش‬
ً َ َ َ ٰ َ ْ ُّ ْ ٰ ْ َٰ ْ ٰ
َ َّ َ ً ٍ َ َ َ َّ َ َ َ َ ُ ْ ٰ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ ُ َ َ ْ ِ ْ َ َّ َ
ٰ ٰ
‫ ربنا ٰآتنا ٰف الدنيا حسنة‬,‫اصغارا‬ ٰ َ ‫ربنا ْاغ ٰفرلنا ذنوبن ًا و ٰلو ٰال ٰدينا َوارحمهما كما ربيان‬
َ
َّ َ َ َ َ .. َّ َ َ َ َ .. َّ َ َ َ َ .. َ َ َ َ ْ
‫اب الن ِار‬ ‫ و ٰقنا عذ‬, ‫ و ٰقنا عذاب النار‬, ‫ و ٰقنا عذاب النار‬, ‫ْلخرٰة حسنة‬ ٰ ‫َو ٰف ا‬
َّ ُ ْ َ ْ َ َْ َ ْ ُ ْ َ َ ٌ َ َ َ ُ َ َّ َ َّ ْ ِّ َ َ ِّ َ َ َ ْ ُ
‫ّلِل َر ِّب‬
ٰ ٰ ‫ ْ ٰصف ْون وسالم عّل المرس ٰل ْي والحمد‬.‫ْسب َحان ربك رب ال ٰعزٰة عما ي‬
َ ََْ َ ُْ ْ ْ ‫هللا َيأ ُم ُر با َلع ْدل َو ْاإل ْح َسان َوإ‬ َ ‫إ َّن‬..!..‫ع َب َادهللا‬..‫ي‬ َْ ‫ال َعالم‬
‫تآء ٰذي القرن وينَه‬ ٰ ‫ي‬ ٰ ٰ َ َّ ٰ َ َ ُ ٰ َّ َ ٰ ُ ُ ٰ َ ْ َْ ٰ ٰ ْٰ
ْ َ ُ ْ َ ْ
َ‫لمنكر وا َلبغ يعظك ْم ل َعلك ْم تذك ُرون واذك ُروا هللا ا َلعظ ْيم‬ َ ْ ْ َ ُ ‫َعن ْالفحشآء وا‬ ْ َ
ٰ ٰ ‫ي‬ ِ ٰ
َ ْ
ْ‫هللا أ كي‬ َ ُ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ ُ ْ ُ ُ ْ َ ْ ُ ْ ُِ ْ َ
ٰ ‫يذكركم واشكروه عّل ٰنع ٰم ٰه ي ِزدكم ول ٰذكر‬

Penyusun: Usman Tahir, S.Ag


Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 4

Anda mungkin juga menyukai