BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
a. Kesehatan adalah milik yang amat berharga bagi setiap umat manusia. Ini
merupakan karunia Tuhan yang selalu harus dijaga dan ditingkatkan nilainya. Bagi
setiap prajurit TNI, usaha mempertahankan dan meningkatkan nilai kesehatan
merupakan usaha yang amat penting, sebab hanya prajurit yang sehat saja yang
dapat melaksanakan tugas dengan baik.
a. Maksud. Naskah ini disusun dengan maksud untuk dijadikan salah satu
bahan ajaran bagi Pendidikan Kecabangan Perwira Kesehatan (Dikcabpa Kes).
a. Pendahuluan.
b. Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi.
c. Macam dan Jenis Imunisasi dan Vaksinasi.
d. Imunisasi dan Vaksinasi di Lingkungan Militer.
e. Cakupan Pencatatan dan Pelaporan.
f. Penutup.
4. Pengertian.
a. Imun / Kebal. Adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak akan jatuh
sakit bila terinfeksi suatu penyakit. Keadaan ini bersifat spesifik, artinya keadaan
RAHASIA
2
kebal hanya untuk penyakit tertentu saja. Misalnya seseorang yang kebal terhadap
penyakit Polio, tidak berarti dia juga kebal terhadap penyakit TBC atau sebaliknya.
f. Vaksin. Adalah zat yang mengandung benih penyakit atau antigen yang
telah dilemahkan kekuatannya dan diberikan kepada orang yang sehat agar orang
tersebut menjadi kebal.
BAB II
PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI
5. Umum. Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang
menyebabkan ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang
dipengaruhinya, tidak semua penyakit dapat dicegah dengan imunisasi dan tidak
semuanya menjadi program Imunisasi Nasional, bahkan ada yang vaksinnya tidak
tersedia di Indonesia.
a. Cacar.
b. Dipteria.
c. Pertusis.
d. Tetanus.
e. Typhoid dan para typhoid.
f. Cholera.
g. Polio.
h. Campak atau Morbilli.
i. Influenza.
j. TBC
k. Rabies.
l. Sampar.
m. Yellow fever.
n. Hepatitis B
o. Meningitis.
8. Manfaat Imunisasi.
BAB III
MACAM DAN JENIS IMUNISASI DAN VAKSINASI
5
10. Umum. Kegiatan imunisasi dan vaksinasi yang dilakukan adalah untuk
memperoleh kekebalan terhadap suatu penyakit. Kekebalan terhadap beberapa penyakit
dapat terjadi bukan hanya karena terinfeksi bibit penyakit yang bersangkutan, tetapi
kekebalan dapat terjadi karena seseorang divaksinasi. Didalam Air Susu Ibu (ASI) juga
terdapat “anti body” terutama di dalam Jolong (colostrum), yang keluar beberapa hari
setelah bersalin, yang membantu melindungi bayi terhadap diare dan infeksi lainnya.
Biasanya penggunaan kata imunisasi ditujukan untuk pemberian vaksin pada bayi,
sedangkan pemberian vaksin pada remaja atau dewasa biasanya disebut vaksinasi.
a. Vaksin BCG.
11) Kontra Indikasi, penyakit kulit menahun, Excema, TBC, HIV, luka di
daerah suntikan.
6) Kontra Indikasi
a) DPT I : Panas lebih dari 38oC.
b) DPT II/III : Reaksi berlebihan setelah imunisasi DPT
(misalnya suhu tinggi dengan kejang, penurunan kesadaran. Shock
atau reaksi anafilaktik lainnya).
c) DT : Tidak ada.
d) TT : Tidak ada.
c. Vaksin Difteri.
d. Vaksin Pertusis.
e. Vaksin Tetanus.
f. Vaksin Polio.
g. Vaksin Campak.
h. Vaksin Hepatitis B.
c. Tempat Suntikan.
1) Lengan kanan atas untuk BCG.
8
13. Kontra Indikasi Secara Umum. Pemberian Imunisasi harus ditunda sementara
atau dalam jangka waktu lama pada keadaan-keadaan :
BAB IV
IMUNISASI DAN VAKSINASI DI LINGKUNGAN MILITER
14. Umum. Vaksinasi disebut juga imunisasi adalah pemberian vaksin ke dalam
tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut. Macam
imunisasi untuk anggota TNI AD. Sehubungan dengan tugasnya yang mempunyai resiko
tinggi untuk mendapatkan luka dan kekerasan lainnya, diadakan program imunisasi TT
dan diberikan imunisasi Hepatitis B dengan skala prioritas
b. Pelaksanaan Imunisasi.
9
1) Imunisasi TT dilaksanakan di :
SELANG
IMUNISASI
GOLONGAN PEMBERIAN WAKTU WAKTU
YANG KET
PRAJURIT IMUNISASI PEMBERIAN PEMBERIAN
DIBERIKAN
(MINIMAL)
1 2 3 4 5 6
lanjutan,.....
1 2 3 4 5 6
Kowad yang TT Sesuai ibu Sesuai ibu Selama hamil Dosis 0,5 cc
hamil hamil hamil IM di lengan
atas /
bokong.
-
Golongan Sesuai Sesuai Sebelum Sesuai
prajurit yang ketentuan ketentuan berangkat kebutuhan
akan tugas ke tugas yang
luar negeri berlaku.
BAB V
CAKUPAN PENCATATAN DAN PELAPORAN
setiap orang yang telah mendapatkan imunisasi dan vaksinasi harus dicatat dalam kartu
imunisasi/vaksinasi setelah itu dilaksanakan system pelaporan.
b. Poliklinik rumah sakit catat dan lapor jumlah pasien yang mendapat
imunisasi dan vaksinasi tiap bulan
Contoh Tabel X – KR – 17 :
LAPORAN VAKSINASI
BULAN : 2019
Jakarta, 2014
Kepala Rumkit X
dr. X
12
RAHASIA
BAB VI
PENUTUP
18. Penutup. Demikian Naskah Sekolah ini disusun sebagai bahan ajaran untuk
pedoman Gadik dan Perwira Siswa dalam proses belajar mengajar pada pelajaran
Imunisasi dan Vaksinasi untuk Pendidikan Perwira TNI AD.
RAHASIA