BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
a. Hidup bersih dan sehat merupakan hal yang sangat penting dalam
kehidupan manusia, karena dengan hidup bersih dan sehat akan tercipta tubuh
yang sehat sehingga manusia dapat melakukan aktivitas dengan optimal. Demikian
juga bagi prajurit, kondisi tubuh yang sehat merupakan hal yang mutlak terlebih
apabila dikaitkan dengan tuntutan pelaksanaan tugas di lapangan pada saat
melaksanakan kegiatan latihan maupun tugas operasi.
a. Pendahuluan.
b. Hygiene Perorangan dan Mars.
c. Aspek Kesehatan Sanitasi
d. Pelaksanaan Kegiatan Hygiene dan Sanitasi Lapangan.
e. Penutup
RAHASIA
2
4. Pengertian.
f. Hygiene mars adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh setiap prajurit
untuk kesiapan dan keberhasilan pelaksanaan mars.
g. Mars adalah berjalan teratur menurut aturan tertentu, memakai pakaian dan
membawa beban yang telah ditentukan dan dengan gerakan yang teratur,
dilakukan bersama-sama menuju tempat yang telah ditentukan.
BAB II
HYGIENE PERORANGAN DAN MARS
5. Umum.
Kesehatan dan ketahanan terhadap penyakit diperoleh dari cara hidup dan
faktor keturunan, untuk menciptakan peluang agar tetap fit dan bebas dari penyakit
dengan mengurangi faktor-faktor resiko tak terelakan dalam hidup sehari - hari, selain
dari pada itu kebiasaan hidup rapih dan bersih bagi setiap prajurit bila dilandasi oleh
jasmani yang baik, sebaliknya tak satupun taktik yang dapat dilakukan dengan sempurna
apalagi berhasil dengan baik bila tidak didukung oleh kemampuan jasmani dan salah
satunya adalah kemampuan Mars akan menumbuhkan pola hidup sehat yang akan
menunjang setiap langkah penugasan dari prajurit. Oleh karena itu penting bagi setiap
prajurit untuk mengetahui tentang pentingnya pengetahuan Hygiene Perorangan dan
Mars.
6. Hygiene Perorangan.
dan lain-lain. Menyadarkan dan menjaga kebersihan diri seseorang di dalam mengolah
makanan agar jangan sampai menimbulkan penyakit bagi orang yang memakannya.
4) Mencegah penyakit.
1) Memelihara kebersihan.
1) Fisik
Badan bau dan pakaian kotor, Rambut dan kulit kotor, kuku panjang
dan kotor, serta Gigi kotor disertai mulut bau, dan penampilan tidak rapih.
2) Psikologis
Malas dan tidak ada inisiatif, menarik diri atau isolasi diri, dan merasa
tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
3) Sosial
a) Interaksi kurang.
b) Kegiatan kurang
d) Cara makan tidak teratur, buang air besar dan buang air kecil
di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri.
a) Kebersihan Tangan.
b) Kebersihan Kaki.
3) Kebersihan Rambut.
a) Pakaian Seragam.
(1) Gantilah pakaian bila kotor.
b) Pakaian Dalam.
(1) Gantilah pakaian dalam.
(3) Baju tidur yang tipis tetapi hangat dan tidak sempit.
6) Pemeliharaan Penglihatan.
7) Pemeliharaan pendengaran.
7. Hygiene Mars.
Taktik yang dapat dilakukan dengan sempurna apalagi berhasil dengan baik bila
tidak didukung oleh kemampuan jasmani dan salah satunya adalah kemampuan
Mars Di dalam pelaksanaannya maka harus dipatuhi beberapa hal tentang tata cara
penyelenggaraan latihan mars antara lain adalah Hygiene Mars agar latihan
kesamaptaan jasmani mencapai norma dan persyaratan sebagai Prajurit TNI AD.
a. Persiapan Mars.
1) Lingkungan Kegiatan.
b. Pelaksanaan Mars.
1) Waktu.
2) Jarak.
3) Beban.
Sebagai pasukan rata-rata 30% dari berat badan dan tidak boleh lebih dari
45%.
1) Pengunaan Tenaga.
3) Kehilangan Garam.
6) Disiplin Air.
c) Cara mengobatinya :
d) Cara mengatasinya ;
3) Cedera Panas.
BAB III
ASPEK KESEHATAN SANITASI
a. Contoh Hygiene
Berikut ini adalah contoh tindakan personal hygiene yaitu:
1) Kulit. Seluruh tubuh hendaknya dicuci dengan air dan sabun minimal
dua kali sehari.
2) Rambut. Rambut harus selalu dicukur pendek dan rapi serta
minimal satu kali seminggu dicuci. Jenggot dan kumis dicukur setiap hari.
3) Tangan. Tangan selalu dibersihkan, terutama saat akan makan.
Kuku harus selalu pendek dan bersih.
4) Gigi dan mulut. Gigi digosok minimal dua kali sehari, dianjurkan
waktu sesudah makan pagi dan sebelum tidur malam.
5) Kaki. Kaki merupakan penunjang utama bagi setiap orang.
Perawatan kaki sangat penting bagi setiap prajurit dan dilaksanakan dengan
cara :
a) Kaki perlu dicuci dan dikeringkan, terutama pada sela-sela jari.
b) Pakailah sepatu yang cocok (nyaman), jangan menggunakan
sepatu yang sempit atau longgar.
c) Pakailah kaos kaki yang bersih, usahakan mencuci dan
mengganti kaos kaki setiap hari.
Masalah yang sering dihadapi oleh kaki :
1) Lepuh.
2) Kuku tumbuh ke dalam (menusuk kulit).
3) Jamur/kutu air.
13
6) Pakaian dan alat tidur. Pakaian dan alat tidur dicuci dan dijemur
secara periodik dan hindarkan kebiasaan pinjam-meminjam pakaian dengan
orang lain.
12) Menjauhkan diri dari sumber penyakit. Setiap prajurit harus benar-
benar melaksanakan hygiene dan sanitasi dengan baik.
1) Pembinaan rohani.
2) Sosialisasi.
3) Toleransi.
(Depkes RI 2004)
b) Penjamah makanan
16
(1) Vertifikasi harus cukup baik agar siap dan udara panas
dapur keluar dengan sempurna.
(2) Lantai, dinding, dan ruangan bersih dan terpelihara agar
menekan kemungkinan pencemaran terhadap makanan.
(3) Meja peracikan bersih dari permukaannya/kuat, tahan
goresan agar bekas irisan tidak masuk kedalam makanan.
(4) Tungku dilengkapi dengan alat penangkap asap atau
pembuang asap berupa sungkup atau cerobong asap, agar
aap tidak mengotori ruangan.
(5) Ruangan bebas lalat dan tikus.
2) Faktor peralatan
Persyaratan peralatan dalam proses pengolahan makanan diantaranya
adalah :
f) Faktor makanan
20
a) Sumber energi
b) Zat pembangun
c) Zat pengatur
a) Air
Berbagai macam bahan organik dan anorganik terlarut dalam air kotor
Merupakan sumber dari kuman-kuman pathogen, terutama untuk
kuman-kuman yang berasal dari saluran pencemaran. Berperan
penting sebagai sumber pencemar bagi air dan makanan.
c) Tanah
d) Udara
14, Pengolahan dan Penyajian Bahan Makanan. Sanitasi dalam pengolahan atau
penyajian bahan makanan adalah syarat mutlak untuk dikerjakan. Mereka yang menjabat
sebagai kepala dapur mempunyai tanggung jawab yang berat, karena harus mendidik dan
melatih personelnya agar selalu melaksanakan tindakan sanitasi tersebut. Tiap dapur
harus memiliki tempat cuci tangan yang letaknya sedemikian rupa sehingga mudah
dicapai oleh petugas dapur. Petugas dapur diharuskan mencuci tangan setiap kali setelah
buang air dan meninggalkan dapur.
3) Perlu mencuci tangan dengan sabun dan air hangat dan sedapat
mungkin hindarkan memegang daging secara langsung, gunakan
perlengkapan seperti sendok dan garpu.
15. Kegiatan Sanitasi Dapur. Tidak seorangpun yang senang makan di tempat
yang kotor, karena tempat yang kotor akan menjadi tempat yang baik untuk
berkembangbiaknya kuman-kuman penyakit. Oleh karenanya harus selalu menjaga
kebersihan, baik di ruang makan maupun di dapur serta semua alat-peralatan yang
digunakan. Apabila dapur yang digunakan berada dalam tenda, maka tanah dan daerah
sekitarnya harus dijaga kebersihannya seperti :
a. Tempat (alat) Masak. Tempat masak perlu dibersihkan setiap hari, setiap
kali selesai masak, sebab kalau tidak, maka kotoran dan sisa makanan yang
ketinggalan akan merusak logam tempat masak.
b. Meja. Setiap meja yang ada di dapur dan ruang makan perlu dibersihkan
dan disikat. Sebaiknya meja yang digunakan tidak mempunyai lubang/celah dan
permukaannya rata, sehingga tidak mudah kemasukan makanan/sisa makanan
dan debu.
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN HYGIENE DAN SANITASI LAPANGAN
17. Hygiene Bivak. Hygiene bivak adalah usaha/tindakan di bidang kesehatan yang
ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan pada saat melaksanakan
kegiatan di lapangan. Syarat hygiene bivak adalah :
a. Berada pada tempat yang lebih tinggi supaya mendapat udara dan cahaya
matahari yang cukup.
f. Jarak antar bivak minimal 5 (lima) meter agar sirkulasi udara dan lalu-lintas
personel tidak terhambat.
h. Lubang udara cukup, pada siang hari dibuka dan pada malam hari ditutup.
a. Kebutuhan Air. Manusia tidak dapat hidup tanpa air. Air diperlukan
untuk minum, memasak, mandi, mencuci, membersihkan dan untuk keperluan-
keperluan lainnya. Kebutuhan air oleh seorang prajurit dalam keadaan terdesak
cukup 5 liter/hari, dalam keadaan biasa diperkirakan 100 liter/hari dengan rincian
sebagai berikut :
1) Minum : 5 liter
2) Memasak : 5 liter
3) Membersihkan/mencuci : 15 liter
4) Mandi : 30 liter
5) Kakus / WC : 45 liter
1) Air dalam Tanah. Adalah air yang diperoleh dari pengumpulan air
pada lapisan tanah yang dalam. Air ini sangat bersih karena bebas dari
pencemaran, tapi seringkali mengandung mineral-mineral dalam kadar yang
terlalu tinggi, misalnya air sumur dan air dari mata air.
1) Syarat Fisik.
a) Tidak berwarna.
b) Tidak berbau.
c) Rasa tawar.
a) Almunium sulfat 10 gr
b) Tawas 20 gr
a) Pasir setebal 15 cm
b) Kerikil setebal 15 cm
Gambar I
Bejana A
1. Air kali
2. Almunium sulfat 10gr/100 liter air.
3. Tawas 20 gr/100 liter air.
Diaduk selama lima menit kemudian setelah
terjadi gumpalan, air dialirkan ke bejana B
Bejana B
1. Kaca penahan air
2. Pasir setebal 15 cm
3. Kerikil setebal 15 cm
4. Jarak bejana A – B 15 cm
Bejana C
1. Kaporit 1 gr
2. Arang tempurung kelapa
3. Jarak bejana B – C 15 cm
Bejana D
Air siap pakai
2) Titik Air Zeni AD. Anggota Kesatuan memperoleh air yang telah
diolah Ziad pada titik-titik air dengan menggunakan tangki air, trailer air atau
jerigen. Kesatuan berkewajiban menjamin agar air tersebut tidak
terkontaminasi kembali pada saat pengangkutannya. Dalam hal ini harus
dilakukan usaha-usaha sebagai berikut :
b) Bagian dalam dari tangki air, trailer dan jerigen harus dirawat
secara teratur untuk mencegah karatan dan pecahnya permukaan
bagian dalam.
g. Air Dari Sumber Bukan Zeni AD. Kesatuan yang berdiri sendiri mungkin
tidak dapat memperoleh air dari titik-titik air Ziad. Kesatuan tersebut harus
mengadakan dan mengolah sendiri dari :
c. Tanggung Jawab.
1) Tinja.
d) Syarat-syarat lainnya :
b) Untuk latihan yang lebih lama dari lima hari, sebaiknya tempat
buang kecil (urinoir) dibuat terpisah dari latrin dan dibedakan antara
urinoir siang dan urinoir malam.
5) Pembuatan Urinoir.
6) Sampah.
a) Sampah basah.
c) Sampah kering.
2) Nitrogen Oksida (NOX). Gas NOX biasanya berupa NO dan NO2 , gas
ini berasal dari proses pembakaran pada suhu tinggi sekitar 800ºC di udara,
sehingga terjadi reaksi antara O2 dan N2 . Gas NO2 adalah gas yang sangat
beracun. Afinitas NO2 terhadap hemoglobin 300.000 kali lebih besar dari
afinitas O2 terhadap hemoglobin, sehingga kapasitas O 2 yang terbawa darah
akan turun dengan drastis.
a. Tolok Ukur. Beberapa hal yang menjadi tolok ukur pencemaran air adalah
suhu, pH, oksigen terlarut (DO), kebutuhan biologik oksigen (BOD), CO 2 bebas dan
derajat kebasaan ( alkalinitas ).
`
b. Suhu. Pembuangan air yang bersuhu tinggi dalam jumlah besar dapat
menaikkan suhu perairan penerima beberapa derajat di atas normal. Kenaikan
suhu tersebut akan mempengaruhi kehidupan organisme terutama ikan. Kenaikan
suhu akan mengakibatkan menurunnya kemampuan perairan tersebut untuk
mengikat oksigen. Perubahan suhu baik naik maupun turun disebut “Shock
Thermal”.
f. CO2 Bebas. CO2 dapat berreaksi dengan air membentuk asam karbonat.
CO2 merupakan faktor penting dalam proses fotosintesis dan pertumbuhan
tanaman dan secara tidak langsung berpengaruh terhadap organisme akuatik
lainnya.
BAB V
PENUTUP
23. Penutup. Demikian Naskah Sekolah ini disusun sebagai bahan ajaran untuk
pedoman bagi Gadik dan Perwira Siswa dalam proses berlajar mengajar Hygiene dan
Sanitasi Kesehatan pada Pendidikan Perwira TNI AD.
Tabel 1.
PENILAIAN (SKORING) KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN
DI PANGKALAN/KESATUAN ANGKATAN DARAT
BESAR HASIL
NO OBYEK YANG DINILAI SKORING KET
NILAI PENILAIAN
36
1 2 3 4 5 6
1 Halaman
Termasuk lapangan :
a. Kebersihan
1) Bersih 100
2) Kurang bersih 60
3) Kotor (banyak sampah 0
bertebaran)
b. Tanaman Rumput
1) Lapangan dan tempat 100
lainnya terdapat tanaman
rumput dan terawat baik.
2) Lapangan dan tempat 60
lainya terdapat rumput dan tidak
terawat.
3) Lapangan tempat lainnya tidak 0
ditanami rumput (berdebu)
c. Tumbuhan yang ditanam di kebun
(halaman).
1) Tanaman teratur, terawat 100
dan bersih.
2) Tanaman kurang terawat, 60
teratur dan kurang bersih.
3) Kebun tidak terawat, kotor, 0
banyak semak- semak, sampah
daun dan sampah lainya.
d. Genangan air
1) Halaman tidak becek dan tidak
ada genangan air. 100
2) Halaman sedikit becek
3) Halaman becek dan 60
banyak genangan air. 0
Sampah :
2 a. Tersedia tempat sampah di ruangan
1) Tempat sampah memakai
tutup, mudah dibersihkan, bahan
tahan air dan asam. 100
2) Tepat sampah memakai
tutup, mudah dibersihkan, bahan
tidak tahan air dan asam. 60
37
1 2 3 4 5 6
4 Jamban/WC
a. Tesedia jamban/WC dan 100
lantai bersih, cukup air, sabun
untuk cuci tangan. Tidak
terlihat lalat, kecoa dan tikus
serta ada sinar matahari cahaya
masuk ke dalam buatan
jamban.
b. Jamban/WC dan lantai kurang 60
bersih, ada air, ada sabun
untuk cuci tangan, tidak ada lalat,
kecoa dan tikus. Sinar
matahari/ cahaya buatan
masuk ke dalam ruangan
jamban/WC.
c. Jamban/ WC kotor, air kurang, 0
tidak ada sabun untuk cuci tangan
lihat lalat / kecoa / tikus, tidak ada
sinar matahari / cahaya buatan
kedalam ruangan WC.
38
5 Kamar Mandi
a. Kamar mandi bersih tidak 100
ada jentik dalam bak mandi
cukup air, cukup cahaya dan air
bekas dapat mengalir dengan
lancar.
b. Kamar mandi kurang 60
bersih, dan tidak ada jentik
dalam bak mandi cukup air
lantai kurang bersih cahaya
kurang, air bekas dapat
mengalir tetapi lambat.
c. Kamar mandi kotor ada jentik 0
di bak mandi, lantai kotor dan
berbau tidak sedap air kurang,
cahaya kurang, air bekas tidak
dapat mengalir / menggenang.
8 Ruang tidur
a. Ada Ventilasi, luas ruangan 12 100
M3 per orang, jarak tempat tidur
yang satu dengan lainnya minimal
50 cm hingga 100 cm. Bila tempat
tidur berderet maka posisi tidur
dengan kepala berlawanan. Satu
minggu sekali peralatan /
perlengkapan alat tidur (kasur,
bantal, selimut) dijemur dan
ruangan dibersihkan, ada tempat
sampah tertutup.
39
1 2 3 4 5 6
9. Dapur
a. Dinding dan lantai bersih dan 100
tidak meresap air. Lalat, kecoak,
tikus tidak masuk ke dalam dapur.
sekitar dapur bebas dari sarang,
kecoak dan tikus ada tempat
sampah tertutup kelengkapannya
bagi petugas dapur dan
khususnya pemasak / penjamah
makanan / bahan makanan
dinyatakan bebas dari penyakit
menular dan menggunakan
pakaian pelindung seperti
topi,celemek dan sarung tangan
latex.
b. Dinding dan lantai kurang 60
bersih lalat, kecoak dan tikus
masuk kedalam dapur, ada
tempat sampah tertutup, ada toilet
bagi petugas dapur, petugas
dapur dinyatakan bebas dari
penyakit menular.
c. Dinding dan lantai kotor, lalat 0
dan kecoak terlihat masuk
kedalam banyak cela di dapur
yang memungkinkan tikus masuk
tempat sampah tidak tertutup
petugas dapur bebas ada yang di
nyatakan berpenyakit menular
atau terdapat luka pada tangan.
40
1 2 3 4 5 6
10 Ruangan makan
a. Ruangan, meja makan dan 100
lantai bersih baik sebelum
maupun sesudah dipergunakan
bebas lalat, kecoak dan tikus
(pintu dan jendela dilengkapi
kawat kasa) petugas tidak
berpenyakit menular dan selalu
berpakaian bersih. Tersedi
wastafel tempat untuk mencuci
tangan dan sabun.
b. Ruangan meja makan, lantai 60
bersih baik sebelum maupun
sesudah dipergunakan, kawat
kasa yang terpasang sebagian
berlobang sehingga lalat dan
kecoa bisa masuk ruangan,
petugas tidak berpenyakit menular
dan selalu berpakaian bersih,
tersedia wastafel / tempat
mencuci tangan.
c. Ruangan kotor baik sebelum 0
maupun sesudah dipergunakan
tidak ada kawat kasa terpasang
dipintu / jendela ruang makan
sehingga lalat dan kecoak bisa
masuk ke ruangan beberapa
bagian terlihat lobang / cela untuk
tikus bisa masuk. Petugas tidak
berpenyakit menular dan selalu
berpakaian bersih. Tidak tersedia
wastafel / tempat mencuci
tangan.
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
12. Tempat Cuci pakaian
a. Jumlah tempat cuci pakaian :
1) Terdapat tempat cuci pakaian 100
(5-10 kran untuk 100 orang bila
tiap orang mempunyai ember, bila
tidak mempunyai ember tiap 100
orang disediakan 10 kran air.
2) Tempat cuci pakaian kurang 60
mencukupi seperti apa yang
dikemukakan diatas.
3) Tidak ada tempat untuk cuci 0
pakaian.
b. Air bekas cucian :
1) Air bekas cucian mengalir 100
lancar
2) Air bekas cucian kurang 60
mengalir lancar
3) Air bekas cucian tidak dapat 0
mengalir sehingga menimbulkan
genangan.
Kantin
13 a. Besar ruangan kantin :
1) Ruang cukup luas, cahaya dan 100
ventilasi cukup baik
2) Ruang cukup luas, cahaya dan 60
ventilasi kurang
3) Ruangan sempit, berdesak- 0
desakan.
b. Almari menyimpan makanan.
1) Ada almari untuk 100
menyimpan makanan dalam
kondisi baik.
2) Ada alamari untuk menyimpan 60
makanan dengan kondisi agak
rusak
dan terdapat cela.
3) Tidak ada almari untuk 0
menyimpan makanan usak
c. Penyajian kue dan makanan :
1) Kue dan makanan disimpan / 100
disajika) dalam keadaan tertutup
43
1 2 3 4 5 6
2) Tidak seluruh kue dan 60
makanan disimpan / disajikan dalam
keadaan terbuka.
3) Makanan dan kue disimpan 0
disajikan dalam keadaan terbuka.
d. Tempat cuci tangan
1) Ada tempat untuk cuci 100
tangan,
dan diberi sabun
2) Ada tempat untuk cuci tangan 60
tetapi tidak diberi sabun.
3) Tidak ada tempat untuk cuci 0
tangan
e. Tempat sampah dan sisa
makanan.
1) Terdapat tempat sampah dan 100
sisa makanan yang memenuhi
syarat (kedap air dan berpenutup)
2) Terdapat tempat sampah dan 60
sisa makanan yang kurang
memenuhi syarat ( kedap air dan
kurang tidak berpenutup).
3) Tidak terdapat tempat sampah 0
dan sisa makanan berserakan.
f. Adanya lalat/ kecoak/tikus.
1) Tidak terdapat lalat / kecoak / 100
tikus
2) Terdapat satu lalat / kecoak / 60
tikus
3) Terdapat lebih dari satu lalat / 0
kecoak / tikus.
g. Kebersihan ruang kantin
1) Ruang kantin selalu bersih 100
2) Ruang kantin kurang bersih 60
3) Ruang kantin kotor 0
h. Pekerja kantin
1) Semua pekerja kantin sehat 100
tidak berpenyakit menular dengan
surat keterangan dokter.
2) Terdapat satu atau lebih 0
pekerja kantin yang tidak sehat,
berpenyakit menular.
14 Tempat potong rambut/Pangkas.
a. Kebersihan ruangan. 100
1) Ruang potong rambut /
pangkas selalu bersih 60
2) Ruang potong rambut /
pangkas kurang bersih. 0
3) Ruangan potong rambut /
pangkas kotor
44
15 Kolam renang
a. Syarat air kolam (sisa chlor)
1) Syarat air kolam memenuhi 100
syarat dengan kadar sisa
chlorkurang dari 0,2 ml/100 1.
2) Air kolam memenuhi syarat 60
kadar sisa chlor kurang dari 0,2 ml
/ 100 1.
3) Air kolam tidak memenuhi 0
syarat
b. Kejernihan air dan kebersihan
kolam.
1) Dasar kolam dapat dilihat dari 100
atas dan kolam tidak berlumut
2) Dasar kolam dapat dilihat dari 60
atas tetapi kolam berlumut.
3) Air kolam keruh sehingga dasar 0
kolam tidak dapat dilihat dari atas.
sebelum dan sesudah berenang.
45
c. Halaman/Perkarangan rumah
1) Bersih teratur dan tidak becek 100
2) Agak kotor dan kurang teratur 60
3) Kotor, banyak sampah dan 0
kotoran, becek serta berbau.
d. Tambahan yang ditanami
dikebun halaman / perkarangan
rumah.
1) Tanaman teratur dan terawat, 100
kebun terjamin kebersihannya.
2) Tanaman kurang teratur dan 60
ada semak-semak
3) Kebun kotor tidak terawat 0
penuh dengan semak-semak dan
banyak sampah buangan.
e. Jendela rumah
1) Ada jendela dan jumlah luas 100
jendela memenuhi syarat luas
minimal sebanding dengan luas
rumah.
2) Ada jendela tetapi luas jendela 60
kurang dari syarat luas minimal.
3) Tidak ada jendela. 0
f. Penerangan alami di dalam
rumah.
1) Jelas untuk membaca koran 100
huruf kecil
2) Samar-samar dapat membaca 60
huruf kecil
3) Tidak dapat membaca Koran 0
dengan huruf kecil
g. Ventilasi di dalam rumah
1) Sejuk dan nyaman 100
2) Agak sejuk dan kurang 60
nyaman
3) Panas 0
h. Kebersihan di dalam rumah
1) Serba bersih dan teratur 100
2) Kurang bersih dan kurang 60
teratur.
3) Banyak debu, sarang laba-laba 0
sampah / sisa makanan
berserakan
i. Pengumpulan sampah 100
1) Masuk tempat sampah yang 60
memenuhi syarat (tertutup). 0
2) Masuk tempat sampah yang
tidak bertutup. 100
3) Terkumpul tanpa tempat 60
Sampah/berserakan dimana- 0
mana.
47
1 2 3 4 5 6
j. Pengangkut / Pembuangan
sampah.
1) Di angkut dari rumah ketempat 100
penampungan sementara / akhir
secara teratur maksimal dalam 3
hari
2) Ditimbun dengan tanah / 60
dibakar di halaman rumah.
3) Tidak dibuang / menumpuk. 0
k. Sumber air.
1) Air leiding (PAM) atau sumur 100
(yang membuatnya secara Teknis
memenuhi syarat).
2) Sumur (pembuatannya secara 60
teknis tidak memenuhi syarat atau
air hujan
3) Air dan sungai 0
l. Kwantitas air.
1) Cukup untuk keperluan sehari- 100
hari.
2) Kurang untuk keperluan 60
sehari-hari.
3) Tidak cukup sama sekali untuk 0
keperluan sehari-hari.
m. Keadaan fisik air (warna)
1) Air tidak berwarna (jernih) 100
2) Air agak berwarna 60
3) Air berwarna 0
n. Keadaan fisis air (rasa)
1) Air tidak terasa 100
2) Air agak berasa 60
3) Air mempunyai rasa 0
o. Keadaan fisis air (bau)
1) Air tidak berbau 100
2) Air agak berbau 60
3) Air berbau sekali 0
p. Secara laboratoris (syarat kimia)
1) Memenuhi syarat 100
2) Kurang memenuhi syarat 60
3) Tidak memenuhi syarat 0
q. Secara laboratoris (syarat bak
teriologis).
1) Baik 100
2) Kurang baik 60
3) Tidak baik 0
48
1 2 3 4 5 6
Tabel 2
49
BESAR HASIL
No OBYEK YANG DINILAI SCORING KET
NILAI PENILAIAN
1 2 3 4 5 6
Dari contoh tersebut diatas skor keseluruhan adalah 925/14 = 66,07 tidak dibagi
16 karena obyek No. 12 tempat mencuci pakaian dan obyek No. 15 kolam renang tidak
ada, dengan demikian tidak dilakukan penilaian.
Penggolongan skor.
Skor kondisi kesehatan lingkungan satuan di golongkan sebagai berikut :
a) Skor 90 - 100, tergolong sehat
b) Skor 80 - 89, tergolong baik
c) Skor 65 - 79, tergolong cukup
d) Skor 50 - 64, tergolong kurang
e) Skor kurang dari 50, tergolong tidak sehat
Penggolongan skor (sehat, cukup dan tidak sehat) berlaku baik untuk
tiap obyek yang dinilai maupun hasil penilaian (skoring) secara keseluruhan.
50
Sebagai contoh :