KEBERSIHAN DIRI
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang singkat tugas dan
jelas berdasarkan pada hasil pengumpulan data dan evaluasai data yang di
lakukan dengan sistematis, praktis,etis, dan profesional oleh tenaga
keperawatan yang mampu untuk itu. Diagnosa keperawatan
menggambarkan respons klien terhadap masalah kesehatan atau penyakit.
Menurut buku SDKI,2017. Diagnosa yang muncul pada kasus personal
hygiene yang berkaitan dengan kondisi klinis demensia adalah:
Defisit perawatan diri
a. Definisi: tidak mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan
diri.
b. Penyebab atau etiologi
1. Gangguan musculoskeletal
2. Gangguan neuromuskuler
3. Kelemahan
4. Gangguan psikologis atau psikotik
5. Penurunan motivasi atau minat
c. Gejala dan tanda mayor
Subjektif: klien menolak melakukan perawatan diri.
Objektif: klien tidak mampu mandi atau mengenakan pakaian,
makan,ketoilet, berhias secara mandiri dan minat melakukan perawatan
diri kurang.
d. Gejala dan tanda minor
Gejala tanda minor baik subjektif maupun objektif tidak tersedia. Menurut
doengoes,2012. Diagnosa yang muncul berkaitan dengan kondisi klinis
demensia adalah salah satunya:
a. Kurang perawatan diri(defisit perawatan diri) Dapat di hubungkan
dengan:
1. Penurunan kognitif: keterbiasaan fisik
2. Frustasi atas kehilangan kemandiriannya: depresi
Kemungkinan di buktikan oleh:
Penurunan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari,
seperti tidak mampu untuk makan, tidak mampu untuk
membersihkan bagian-bagian tubuh tertentu, mengatur suhu air,
gangguan kemampuan untuk memakai atau meninggalkan
pakaian.kesulitan dalam melakukan defekasi. Hasil yang
diharapkan atau kriteria evaluasi pasien akan: Mampu melakukan
aktivitas perawatan diri sesuai dengan tingkat kemampuan diri
sendiri. Mampu mengidentifikasi dan menggunakan sumber-
sumber pribadi atau komunitas yang dapat memberikan bantuan.
Menurut Judith M,2016. Diagnosa keperawatan umum untuk klien dengan
masalah perawatan personal hygiene adalah deficit perawatan diri lebih
lanjut, diagnosa tersebut terbagi menjadi empat yaitu:
a. Defisit perawatan diri : makan
b. Defisit perawatan diri: mandi atau hygiene
c. Defisit perawatan diri: berpakaian atau berhias
d. Defisit perawatan diri: eliminasi
3. Rencana keperawatan
Rencana keperawatan adalah pencatatan tentang kegiatan
perencanaan keperawatan (langkah pemecah serta urutan
prioritasnya, perumusan tujuan, perencanaan tindakan dan
penilaian) yang dapat dipertanggung jawabkan. Tujuan yang ingin
dicapai, rencana tindakan pemecahan masalah kelien dan
rencana penilaiannya. (Menurut Judith M, 2016) Intervensi
keperawatan pada klien gangguan pemenuhan personal hygiene
pada lansia dengan masalah keperawatan sebagai berikut:
a. Defisit perawatan diri : mandi
1. Tujuan atau kriteria hasil
Menunjukkan perawatan diri: mandi yang dibuktikan oleh
indikator ekstrim, berat, sedang, ringan, atau tidak ada
gangguan:
a. Mengambil perlengkapan mandi
b. Mandi dibak (sower)
c. Membersihkan area perinel
2. Intervensi keperawatan
a. Kaji dan akomodasi perubahan fisik atau koognitif yang
dapat menyebabkan defisit perawatan diri.
b. Kaji kemampuan untuk melakukan AKS secara mandiri
menggunakan skala yang berterima.
c. Gunakan pembersih tanpa detergen, bukan sabun,
gunakan air hangat pada kuku.
d. Lakukan mandi penuh sekali atau dua kali seminggu,
sisanya mandi parsial untuk mencegah mandi kering.
e. Mandikan dan keringkan perlahan untuk melindungi
kulit rapuh.
f. Tingkatkan kemandirian seoptimal mungkin, sesuai
kemampuan klien.
b. Defisit Perawatan Diri: Berpakaian
Tujuan atau kriteria hasil
Manunjukkan perawatan diri: berpakaian yang dibuktikan oleh
indicator
a. Mengenakan pakaian dibagian atas atau bawah tubuh.
b. Memasang kaos kaki dan sepatu.
c. Mengikat sepatu.
3. Intervensi keperawatan
a. Kaji kemampuan untuk melakukan AKS secara mandiri,
menggunakan skala yang berlaku.
b. Kaji dan akomodasi perubahan fisik atau koognitif yang
dapat menyebabkan defisit perawatan diri.
c. Dorong berjalan dan latihan pembangun kekuatan.
d. Tingkatkan kemandirian sesuai kemampuan klien.
e. Akomodasi defisit koognitif dengan cara berikut : Gunakan
isyarat non-verbal misal beri pasien satu atribut pakaian
pada satu waktu, dalam berurutan pemakaian yang
diperlukan
c. Defisit Keperawatan Diri: Makan
Tujuan atau kriteria hasil
Menunjukkan keperawatan diri: makan yang dibuktikan oleh
indikator :
a. Meletakkan makanan kepiring.
b. Mengarahkan makanan kemulut dengan jari (wadah atau
piring)
c. Mengunyah makanan.
d. Menelan cairan.
e. Menghabiskan makanan.
2. Intervensi keperawatan
a. Atur agar klien makan bersama individu lain: biarkan klien
mengambil makanannya sendiri dari piring saji.
b. Kaji kondisi pemasangan gigi palsu.
c. Hindari meminta klien untuk makan buru-buru.
d. Defisit keperawatan diri: Eliminasi
Tujuan atau kriteria hasil
Menunjukkan perawatan diri eliminasi dibuktikan oleh
indikator:
a. Memposisikan diri ditoilet atau kursi buang air
menggosokkan kandung kemih atau defekasi.
b. Bangun dari toilet atau kursi buang air.
c. Mengganti pakaian setelah eliminasi.
Intervensi keperawatan
a. Akomodasi difisit koognitif misalnya pertahankan arahan
verbal yang singkat dan sederhana.
b. Beri cukup waktu untuk eliminasi guna menghindari
keletihan dan frustasi.
c. Rekomendasikan dan bantu melakukan latihan
membangun kekuatan.
d. Bantu klien ambulasi selama beberapa menit saat
mencapai toilet.
e. Beri pijakan kaki pada kursi buang air atau kloset jika perlu
untuk mengelevasi lutut diatas pinggul.
3. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah proses pengelolaan dan
perwujudan dari rencana keperawatan pada tahapan rencana.
4. Evaluasi Keperawatan
Menurut buku nursing outcomes classification(NOC, 2014)
pengukuran outcomes kesehatan meliputi:
a. Perawatan diri: Kebersihan
Definisi : tindakan seseorang untuk mempertahankankebersihan
diri dan menjaga penampilan secara mandiri tanpa alat bantu.
Skala Outcome Keseluruhan Sangat Terganggu (1); Banyak
Terganggu (2) Cukup Terganggu (3) Sedikit Terganggu (4) Tidak
Terganggu (5)
1. Mencuci Tangan
2. Membersihkan Area Prineum
3. Menggunakan Pembalut
4. Membersihkan Telinga
5. Menjaga Hidung Untuk Kebersihan Bernafas dan Bersih
6. Mempertahankan Kebersihan Mulut
7. Mengeramas Rambut
b. Perawatan diri: mandi
Definisi: tindakan seseorang untuk membersihkan badannya
secara mandiri atau tanpa alat bantu. Skala outcome :
keseluruhan Sangat terganggu (1) Banyak terganggu (2) Cukup
terganggu (3) Sedikit terganggu (4) Tidak terganggu (5)
1. Masuk dan keluar kamar mandi
2. Mengambil alat mandi
3. Mendapat air mandi
4. Menyalakan keran
5. Mengatur air
6. Mengatur aliran air
7. Mandi di bank cuci
8. Mandi di bank mandi
9. Mandi dengan bersiram
10. Mencuci wajah
11. Mencuci badan bagian atas
12. Mencuci badan bagian bawah
13. Membersihkan area perineum
14. Mengeringkan badan
c. Perawatan diri: makan
Definisi: tindakan seseorang untuk makan secara mandiri atau
tanpa alat bantu. perawatan diri: makan (Sue Moorhead,2016)
Skala outcome : keseluruhan Sangat terganggu (1) banyak
terganggu (2) Cukup terganggu (3) Sedikit terganggu (4) Tidak
terganggu (5)
1. Menyiapkanmakanan yang akan di santap
2. Membuka tutup makanan
3. Memotong makanan
4. Menggunakan alat makanan
5. Menaruh makan pada alat makan
6. Mengambil cangkir atau gelas
7. Memasukkan makanan ke mulut dengan sendok
8. Memasukkan makanan ke mulut dengan,peralatan (makan)
9. Minum dengan gelas atau cangkir
10. Menaruh makan dimulut
11. Memanipulasi makanan di mulut
12. Mengunyah makanan
13. Menelan makanan
14. Menelan minuman
15. Menghabiskan makanan
Dengan mengukur outcome sebelum intervensi, perawat
menetapkan nilai dasar pada skala outcome yang di pilih dan
kemudian dapat menentukan peningkat outcomenya setelah
intervensi diberikan. Hal ini memungkinkan perawat untuk dapat
mengikuti perubahan status pasien atau pemeliharaan status
outcome dari waktu ke waktu dan di seluruh tatanan (sue
moorhead,2016)
d. Perawatan diri: rambut
Definisi: tindakan seseorang untuk merawat rambut sendiri secara
mandiri dengan atau tanpa alat bantu. skala outcome perawatan
diri: rambut (Sue Moorhead, 2016) Skala outcome keseluruhan
Sangat terganggu (1) Banyak terganggu (2) cukup terganggu (3)
Sedikit terganggu (4) tidak terganggu (5)
1. Menyisir rambut
2. Mencukur rambut
3. Menggunakan rias wajah
4. Memperhatikan kuku jari tangan
5. Memperhatikan kuku kaki
6. Menggunakan kaca rias
7. Memasukkan makanan ke mulut dengan jari
8. Mempertahankan penampilan yang rapih
9. Mempertahankan kebersihan tubuh
e. Perawatan diri: mulut
Definisi: tindakan seseorang untuk merawat mulut dan giginya
sendiri secara mandiri tanpa alat bantu. skala outcome perawatan
diri: mulut (Sue Moorhead, 2016) Skala outcome keseluruhan
Sangat terganggu (1) banyak terganggu (2) cukup terganggu (3)
Sedikit terganggu (4) Tidak terganggu (5)
1. Menyikat gigi
2. Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi yang halus
3. Menggunakan cairan kumur
4. Membersihkan mulut,gusi dan lidah
5. Membersihkan gigi palsu atau alat gigi
6. Menggunakan flour
7. Mendapatkan perawatan gigi secara regular
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, F.R dan Nasution, N. (2012). Buku Pintar Asuhan Kesehatan Jiwa.
Yogyakarta : Cakrawala Ilmu.
Burnelin, J., Mondimo, M., Gassab, L., Haesebaert, F., Gaha, L., Chagny, M. F. S.,
…Poulet, E. (2012). Examining Transcranil Direc-Current Stimulation
(tD C S) asa Treatment for Hallucinations in Schzophrenia. (Am J
Psychiartry, 719-724)
Klien ditolak oleh wanita yang
Damiyanti, M dan Iskandar. (2014). Asuhan keperawata jiwa. Bandung : Rafika AditamaPatway Zkizofrenia
disayang
merasa tidak berguna dan berarti lagi, merasa sudah tidak ganteng