OLEH
209012715
2021
Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan
1. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Ganggua fisik yang sering
terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut,
infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak psikologis
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga
diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial.
1. Perawatan dini hari Merupakan perawatan dari yang dilakukan pada waktu
bangun tidur, untuk melakukan tindakan seperti persiapan dalam
pengambilan bahan pemeriksaan (urine/feses) dan mempersiapkan pasien
melakukan sarapan.
2. Perawatan pagi hari Perawatan yang digunakan setelah melakukan sarapan
pagi, perawat melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan
eliminasi (mandi,bab, dan bak) sampai merapihkan tempat tidur pasien.
3. Perawatan siang hari Setelah makan siang melakukan pearwatan diri antara
lain, mencuci piring, membersihkan tangan dan mulut. Setelah itu,
Perawatan diri yang dilakukan setelah melakukan berbagai tindakan
pengobatan serta membersihkan tempat tidur pasien.
4. Perawatan menjelang tidur Perawatan yang dilakukan saat menjelang tidur
agar pasien dapat beristirahat dengan nyaman seperti, mencuci tangan,
membersihkan wajah dan menyikat gigi.
b. Berdasarkan Tempat
1. Personal Hygiene pada kulit
Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat
melindungi tubuh dari berbagai kuman, sehingga diperlukan perawatan
yang baik dan bermanfaat sebagai:
a) Ingrown nail: kuku tangan yang tidak tumbuh dan dirasakan sakit pada
daerah tersebut.
b) Paronychia: radang di sekitar jaringan kuku.
c) Ram’s horn nail: gangguan kuku yang ditandai dengan pertumbuhan
kuku yang lambat disertai dengan kerusakan dasar kuku yang
berlebihan.
d) Tinea pedis: terdapat garutan kekuningan pada lempengan kuku yang
pada akhirnya menyebabkan seluruh kuku menjadi tebal, berubah
warna dan rapuh. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur
epidermophyon, trichopyton, microporium dan C. Albicans dikaki.
e) Bau tidak sedap: reaksi mikro organisme yang menyebabkan bau tidak
sedap
3. Personal hygiene pada rambut
Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai
proteksi dan pengantar suhu. Inikasi perubahan status kesehatan diri juga
dapat dilihat dari rambut. Perawatan ini bermanfaat mencegah infeksi
daerah kepala. Tujuan membersihkan kepala agar menghilangkan debu dan
kotoran yng melekat di rambut dan kulit kepala.
Fungsi rambut:
a) Halitosis Yaitu bau nafas yang tidak sedap, biasanya dikarenakan oleh
kuman atau hal lain.
b) Periodonatala Disease Yaitu gigi yang mengalami pendarahan dan
membengkak.
c) Glositis Adalah radang yang terjadi pada lidah.
d) Kilosis Kilosis adalah bibir yang pecah-pecah, hal ini dapat terjadi
karena Hipersalivasi, nafsu mulut dan defisiensi riboflavin.
III. Tujuan Perawatan Personal Hygiene
Tujuan personal hygiene adalah untuk memelihara kebersihan diri,
menciptakan keindahan, serta meningkatkan derajat kesehatan individu sehingga
dapat mencegah tinbulnya penyakit pada diri sendiri maupun orang lain,
sementara secara khusus tujuan perawatan personal hygiene adalah :
V. Penyebab/etiologi
1. Karena Sakit,sehingga tidak mampu melakukan sendiri
2. Kurangnya Pengetahuan dan Informasi
3. Keterbatasan Biaya
4. Lingkungan yang Tidak Mendukung
5. Tidak ada nya Fasilitas yang memadai
VI. Patofisiologi
Personal hygine adalah suatu upaya yang dilakukan seseorang untuk memelihara
kebersihan diri. Personal hygine dapat terganggu apabila individu sedang sakit.
Penurunan pada kondisi dapat mempengaruhi personal hygine seseorang.
Kelemahan yang muncul akibat dari penurunan kondisi tersebut akan
menyebabkan penurunan kemampuan dan motivasi seseorang untuk merawat diri,
sehingga individu tidak mampu mandi, makan, toileting, mengenakan pakaian dan
berhias seacara mandiri sehingga individu mengalami defisit perawatan diri.
Kurangnya pengetahuan tentang personal hygine yang tepat, ekonomi yang
kurang, dan faktor dari lingkungan sekitar sehingga individu akan mengalami
defisit personal hygine.
VII. Pathway
Kelemahan
Tidak mampu
mandi/menggunakan
pakaian/makan/ke toilet/berias
secara mandiri
1. Fisik
a. Badan bau, pakaian kotor
b. Rambut dan kulit kotor
c. Kuku panjang dan kotor
d. Gigi kotor, mulut bau
e. Penampilan tidak rapi
2. Psikologis
a. Malas, tidak ada inisiatif
b. Menarik diri, isolasi
c. Merasa tidak berdaya, rendah diri dan hina
3. Sosial
a. Interaksi kurang
b. Kegiatan kurang
c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma, missal : cara makan berantakan,
buang air besar/kecil sembarangan, tidak dapat mandi/ sikat gigi, tidak
dapat berpakaian sendiri.
a. Botak/alopesia
b. Ketombe
c. Berkutu
d. Adakah eritema
e. Kebersihan
3. Mata
Amati adanya tanda-tanda ikterus, konjungtiva pucat, sekret pada kelopak mata,
kemerahan atau gatal-gatal pada mata.
4. Hidung
Kaji kebersihan hidung, kaji adanya sinusitis, perdarahan hidung, tanda-tanda
pilek, tanda-tanda alergi, adakah perubahan penciuman, dan bagaimana
membran mukosa.
5. Mulut
Amati kondisi mukosa mulut dan kaji kelembapannya. Perhatikan adanya lesi,
tanda-tanda radang gusi/sariawan, kekeringan atau pecah-pecah.
6. Gigi
Amati adanya tanda-tanda karang gigi, karies, gigi pecah-pecah, tidak lengkap
atau gigi palsu.
7. Telinga
Perhatikan adanya serumen atau kotoran pada telinga, lesi, infeksi atau
perubahan daya pendengaran.
8. Kulit
Amati kondisi kulit (tekstur, turgor, kelembapan) dan kebersihannya. Perhatikan
adanya warna kulit, stria, kulit keriput, lesi atau pruritus.
10. Genetalia
Amati kondisi dan kebersihan genetalia berikut area perinium. Perhatikan pola
pertumbuhan rambut pubis. Pada laki-laki perhatikan kondisi skrotum dan
testisnya.
X. Therapy/tindakan penanganan
Tindakan yang dapat dilakukan keluarga/perawat bagi klien yang tidak dapat
merawat diri sendiri adalah :
4. Sikap keluarga
6. Memberikan health education agar klien tahu dan sadar bahwa kebersihan diri
penting dijaga.
1. Kuku jari tangan dapat di potong dengan pengikir atau memotong dalam
bentuk oval(bujur) atau mengikuti bentuk jari.
2. Jangan memotong kuku terlalu pendek karena bisa melukai selaput kulit
dan kulit di sekitar kuku.
3. Jangan membersihkan kotoran di balik kuku dengan benda tajam, sebab
akan merusak jaringan di bawah kuku.
4. Potong kuku seminggu sekali atau sesuai kebutuhan.
5. Khusus untuk jari kaki sebaiknya kuku di potong segera setelah mandi atau
di rendam dengan air hangat terlebih dahulu.
6. Jangan menggigiti kuku karena akan merusak bagian kuku.
c. Personal hygiene pada rambut
Cara merawat rambut:
1. Cuci rambut 1-2 kali seminggu (sesuai kebutuhan) dengan memakai sampo
yang cocok.
2. Pangkas rambut agar terlihat rapih.
3. Gunakan sisir yang bergigi besar untuk merapikan rambut keriting dan
olesi rambut dengan minyak.
4. Jangan gunakan sisir yang bergigi tajam karena bisa melukai kulit kepala.
5. Pijat-pijat kulit kepala pada saat mencuci rambut untuk merangsang
pertumbuhan rambut.
6. Pada jenis rambut ikal dan kriting, sisir rambut mulai dari bagian ujung
hingga ke pangkal dengan pelan dan hati-hati.
d. Personal hygiene pada mata
Cara merawat mata:
1. Usaplah kotoran mata dari sudut mata bagian dalam kesudut bagian luar
2. Saat mengusap mata gunakanlah kain yang paling bersih dan lembut
3. Lindungi mata dari kemasukan debu dan kotoran
4. Bila menggunakan kacamata, hendaklah selalu dipakai
5. Bila mata sakit cepat periksakan kedokter
e. Personal hygiene pada hidung
Cara merawat hidung:
1. Jaga agar lubang hidung tidak kemasukan air atau benda kecil
2. Jangan biarkan benda kecil masuk kedalam hidung
3. Sewaktu mengeluarkan debu dari lubang hidung, hembuskan secara
perlahan dengan membiarkan lubang hidung terbuka.
4. Jangan mengeluarkan kotoran dari lubang hidung dengan menggunakan
jari karena dapat mengiritasi mukosa hidung.
f. Personal hygiene pada gigi dan mulut
Cara merawat hidung dan mulut :
b. Pemeriksaan fisik
1. Rambut
Amati kondisi rambut :
4. Hidung
Kaji kebersihan hidung, kaji adanya sinusitis, perdarahan hidung, tanda-
tanda pilek, tanda-tanda alergi, adakah perubahan penciuman, dan
bagaimana membran mukosa.
5. Mulut
Amati kondisi mukosa mulut dan kaji kelembapannya. Perhatikan
adanya lesi, tanda-tanda radang gusi/sariawan, kekeringan atau pecah-
pecah.
6. Gigi
Amati adanya tanda-tanda karang gigi, karies, gigi pecah-pecah, tidak
lengkap atau gigi palsu.
7. Telinga
Perhatikan adanya serumen atau kotoran pada telinga, lesi, infeksi atau
perubahan daya pendengaran.
8. Kulit
Amati kondisi kulit (tekstur, turgor, kelembapan) dan kebersihannya.
Perhatikan adanya warna kulit, stria, kulit keriput, lesi atau pruritus.
10. Genetalia
Amati kondisi dan kebersihan genetalia berikut area perinium.
Perhatikan pola pertumbuhan rambut pubis. Pada laki-laki perhatikan
kondisi skrotum dan testisnya.
6. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan misalnya
duduk ditempat tidur,
duduk disisi tempat
tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi
2 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tingkat 1. Untuk mengetahui
keperawatan 3x24 jam kemandirian seberapa jauh
diharapkan defisit pasien dapat
perawatan diri pasien melakukan
teratasi dengan kriteria perawatan diri
hasil : secara mandiri
2. Untuk mengetahui
a. Pasien dapat
2. Identifikasi kebutuhan kebutuhan pasien
menggenakan
alat bantu kebersihan
pakaian
diri,berpakaian, 3. Untuk dapat
b. Pasien dapat mandi
berhias, dan makan memenuhi
c. Pasian mampu
3. Siapkan keperluan kebutuhan
BAB/BAK
pribadi (misalnya perawatan diri
d. Pasien mampu
farfume, sikat gigi, pasien
mempertahankan
dan sabun) 4. Untuk memantau
kebersihan diri
pasien saat
e. Pasien mampu
4. Dampingi dalam melakukan
mempertahankan
melakukan perawatan perawatan diri
kebersihan mulut
diri sampai mandiri 5. Membantu
f. Pasien mampu
memfasilitasi
memverbalisasikan
perawatan diri
keinginan 5. Fasilitasi pasien
melakukan kemandirian, bantu
perawatan diri jika tidak mampu 6. Mengajarkan
melakukan perawatan pasien untuk
diri melakukan
6. Anjurkan melakukan perawatan diri
perawatan diri secara secara rutih
konsisten sesuai
kemampuan
3. Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor respon emosi 1. Untuk mengetahui
asuhan keperawatan fisik,social dan bagaimana respon
selama 3x24 jam spiritual terhadap setiap aktivitas pasien
diharapkan pasien dapat aktivitas 2. Agar otot pasien tidak
melakukan aktivitas 2. Berikan aktivitas mengalami kekakuan
dengan kriteria hasil motoric untuk
a. Frekuensi nadi mengurangi terjadinya 3. Agar keluarga pasien
ketika beraktifitas kejang otot selalu mengontrol
normal (75- 3. Instruksikan klien dan aktivitas yang
100x/mnt) keluarga untuk dilakukan pasien
b. Tekanan darah mempertahankan
normal sistol (80- fungsi dan kesehatan
110mmhg) diastole terkait peran dalam
(65-80mmhg) aktivitas secara fisik, 4. Agar bisa menetukan
c. Kemampuan dalam social, spiritual dan kegiatan atau tindakan
IV. Implimentasi
Melakukan implementasi sesuai dengan intervensi.
V. Evaluasi
N Tgl/Hari/Jam Nama Diagnosa Evaluasi Nama
o dan
TTD
tanpa hambatan
tercapai, tercapai
tercapai
P: Pertahankan kondisi
Pasien
melakukan perawatan
tercapai, tercapai
sebagian atau tidak
tercapai
P: Pertahankan kondisi
pasien
merasa lemas
mandiri, TD:
90/70mmhg, S: 36,5’c,
berpindah tanpa
tercapai, tercapai
sebagian dan/atau
tidak tercapai
P: Pertahankan kondisi
Pasien
DAFTAR PUSTAKA
Wahit Iqbal Mubarak, SKM & Ns. Nurul Chayatin, S. Kep.2007. Kebutuhan
Dasar Manusia. Jakarta: EGC.
Wartonah, Tarwoto. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Slki Tim Pokja 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1. Jakarta :
Jagakarsa Jakarta Selatan
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. Ns
Umur : 47 th
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Br abing, Ds batunya,kec baturiti,Tabanan
Tanggal Masuk : Jumat 1-10-2021
Tanggal Pengkajian : 12-10-2021
No. Register :
Diagnosa Medis : Diabetes mellitus
1. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Pasien lemas , nyeri uluhati, luka pada kaki kanan riwayat diabetes mellitus
Riwayat Penyakit Sekarang
Pada hari jumat 01-10-2021 pasien datang ke rs udayana dengan keluhan lemas dan nyeri
uluhati dan luka pada kaki kanan sejak 20-09 2022 awalnya luka kecil membesar luka basah.
Genogram -
Riwayat Sosiokultural
Pasien mengatakan pasien dapat berinteraksi dengan baik dengan anggota
keluarga dan orang sekitar dan tidak ada larangan budaya di daerah tempat
tinggalnya.
2. Pola Fungsi Kesehatan Gordon
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan manajemen Kesehatan dengan cara langsung
memeriksakan penyakitnya ke puskesmas
b. Pola Nutrisi-Metabolik
................................................................................................................................Sebelu
m sakit
Pasien mengatakan saat masih sehat, makannya normal 2-3 porsi
dalam sehari dengan nasi, lauk ayam atau ikan dan sayur-
sayuran terkadang dengan tempe dan tahu. Pasien minum biasanya 6-
8 gelas perhari kira – kira 1600cc
................................................................................................................................Saat
sakit
Pasien mengatakan saat sakit nafsu makan berkurang, makan
3 kali sehari dengan porsi sedikit, hanya 3-5 sendok makan dan
minumnya kira- kira 4-5 gelas kira- kira 1200cc
c. Pola Eleminasi
BAB
Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit BAB 1x sehari dengan
konsistensi lembek berwarna kuning kecoklatan
Saat Sakit
Pasien mengatakan saat sakit BAB pasien tidak mau teratur
dengan konsistensi encer, bau amis, warna agak kecoklatan tidak
terdapat darah keluar
BAK
Sebelum sakit
Pasien mengatakan sakit BAK pasien biasanya 5-6 kali perhari
dengan warna jernih dan bau khas urine kira- kira 1000cc
Saat sakit
Pasien mengatakan saat BAK 3-4 kali per hari dengan
warna jernih kekuningn dan bau khas urine kira- kira 800cc
Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit tidak memeliki masalh pada aktivitasnya,
pasien melakukan kegiatan sebagai pedagang seperti biasa
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan √
Mandi √
Berpakaian √
Eliminasi √
Berpindah √
Ambulansi √
Naik Tangga √
Keterangan :
1 : Mandiri
2 : Dibantu Sebagian
3 : Dibantu Orang Lain
4 : Dibantu Orang Dan Peralatan
5 : Ketergantungan Atau Tidak Mampu
Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit hanya mampu berbaring di tempat tidur
karena kondisi pasien lemah ekstremitas bawah pasien tidak dapat
digerakan
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan √
Mandi √
Berpakaian √
Eliminasi √
Berpindah √
Ambulansi √
Naik Tangga √
Keterangan :
1 : Mandiri
2 : Dibantu Sebagian
3 : Dibantu Orang Lain
4 : Dibantu Orang Dan Peralatan
5 : Ketergantungan Atau Tidak Mampu
e. Pola koqnitif dan Persepsi
Pasien mengatakan tidak memahami mengenai penyakit yang dialami pasien
f. Pola Persepsi-Konsep diri
Pola konsep diri : Harapan pasien saat ini ingin agar cepat sembuh agar
bisa beraktivitas seperti biasa
Citra tubuh : pasien bersyukur dengan keadaan tubuh yang dimiliki
karena tidak mengalami cacat
Harga diri : harga diri pasien sangat tinggi, karena memiliki prinsip jika
ingin dihormati maka hormatilah orang lain
k. Pola Nilai-Kepercayaan
- Pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasanya sembahyang pada sore
hari
- Pasien mengatakan saat sakit pasien hanya bisa berdoa ditempat tidur
3. PEMERIKSAAN FISIK
b. Pemeriksaan radiologi
- Pasien tidak ada pemeriksaan lab
c. Hasil konsultasi
- Pasien tidak ada pemeriksaan alergi pada obat
5. DATA TAMBAHAN
-
A. ANALISA DATA
D. PERENCANAAN
Rambut pasien
tampak bersih
Bau mulut pasien
saat bernafas sudah
berkurang
Gigi tampak
lebih bersih
Pasien berbaring
di tempat tidur
13.00 III Memberikan edukasi Ds : Keluarga pasien
mengatakan tidak
kepada keluarga berani melakukan
pasien perawatan diri
kepada pasien
karena takut selang
yang terpasang pada
pasien lepas.
Do : Keluarga pasien
sudah
mendengarkan
dengan baik dan
sedikit
mamahami apa
yang sudah
diajarkan
Do :
Pasien
tampak
sedikit demi
sedikit dapat
menggerakan
tubuhnya secara
perlahan
Do : Keluarga pasien
sudah tampak
mengerti dengan
apa yang diajarkan
dan sudah dapat
mempraktekan
cara merawat
pasien
08.00 Do :
Pasien sudah
terlihat
bersih, rapi
dan segar
Gigi pasien
sudah terlihat
bersih
10.00 III Memberikan edukasi Ds : Keluarga pasien
kepada keuarga pasien mengatakan sudah
memahami tentang
penyakit pasien dan
keuarga pasien
sudah berani
melakukan
perawatan diri pada
pasien
Do : Keluarga Pasien
sudah dapet
mempraktekan
cara yang
diajarkan untuk
merawat personal
hygiene pasien
F. EVALUASI
O:
Pasien tampak bersih
Pasien tampak rapi
Kuku pasien bersih
Rambut pasien bersih
Gigi pasien bersih
Tetapi pasien belum
bisa melakukannya
secara mandiri
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
O : Perkembangan
pergerakan pasien
sudah mulai dapat
digerakan sedikit demi
sedikit pasien sudah
dapat menggerakan
badannya
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi
pasien