Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE

NAMA : AMILIA DWI INDRAWATI


NIM : 18010191

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS dr. SOEBANDI JEMBER
2022
PERSETUJUAN

Laporan Pendahuluan Konsep Kebutuhan Personal Hygiene pada kasus


…………………………………………………………………………………………………
…………………………..
Telah dibuat pada tanggal……………………………………………………………………….
Pada pasien di ruang…………………………………………………………………………….

........................., ……………2022
Pembimbing ruangan, Pembimbing Akademik,

(……………………………………………..) (…………………………………………..)
NIP/NIK. NIK.

Kepala Ruangan,

(……………………………………………..)
NIP/NIK.
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS
1.1 PENGERTIAN
Personal hygiene adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi
Personal hygiene merupakan tindakan perawatan kebersihan diri agar terjaga
Kesehatan diri dan tidak menyebabkan gangguan kenyamanan serta tidak menjadi
media untuk menularkan kuman penyakit

1.2 Etiologi
Adapun penyebab terjadinya defisit gangguan personal hygiene adalah:
a. Sakit, sehingga tidak dapat melakukan sendiri
b. Kurangnya pengetahuan dan informasi
c. Keterbatasan biaya
d. Lingkungan yang tidak mendukung
e. Tidak adanya fasilitas yang memadai
1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene
a. Status kesehatan
Seseorang dalam kondisi sakit atau cedera, sehingga memerlukan bedrest, apalagi
dalam waktu lama, hal ini akan mempengaruhi kemampuan seseorang memenuhi
kebutuhan personal hygiene dan tingkat kesehatan klien. Di sinilah peran
perawatan untuk memenuhi kebutuhan personal hygiene dan mencegah gangguan
seperti kerusakan membrane mukosa, kulit dan lain lain.
b. Budaya
Sejumlah mitos berkembang di masyarakat menjelaskan bahwa seseorang yang
dalam
keadaan sakit tidak dimandikan, hal ini dikarenakan nanti penyakitnya tambah
parah.
c. Status sosial-ekonomi
Seseorang dalam kegiatan pemenuhan personal hygiene yang baik memerlukan
sarana dan prasarana, seperti kamar mandi, air cukup dan bersih, peralatan
( misalnya sabun, shampo, dan lain lain) (Nancy Roper, 2002). Hal ini
membutuhkan biaya dan akan berpengaruh seseorang dalam memenuhi dan
mempertahankan personal hygiene dengan baik.
d. Tingkat pengetahuan dan perkembangan
Kedewasaan seseorang berpengaruh pada kualitas hidup, salah satunya
pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan itu penting untuk meningkatkan status
Kesehatan seseorang. Sebagai contoh, agar seseorang terhindar dari penyakit
kulit, maka seseorang tersebut harus selalu menjaga kulit agar tetap bersih dengan
mandi secara teratur dan menggunakan sabun dan air bersih.
e. Cacat jasmani atau mental
Seseorang dalam kondisi cacat jasmani atau mental akan menghambat
kemampuan
individu untuk melakukan perawatan pemenuhan kebutuhan diri sendiri.
f. Praktek sosial
Selama anak-anak mendapatkan praktek hygiene dari orang tua, sedangkan masa
remaja lebih perhatian pada hygiene karena pengaruh teman atau pacar. Praktik
hygiene
g. Citra tubuh
Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentingnya hygiene pada orang
tersebut. Jika seorang klien rapi sekali maka perawat mempertimbangkan ketika
merencanakan perawatan dan akan berkonsultasi membuat keputusan dalam
perawatan hygiene.
h. Pilihan pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan kapan untuk mandi, sikat
gigi danperawatan rambut, dan lain-lain. Klien memilih produk berbeda untuk
perawatan hygiene dan bagaimana cara melakukan hygiene. Pilihan klien
membantu perawat pengembangan rencana perawatan, hal ini tidak perlu
mengubah pilihan, kecuali hal itu tidak mempengaruhi kesehatan.

1.4 Patofisiologi
Ketidakmampuan perawatan diri ditentukan oleh ketidakmampuan untuk melakukan
aktivitas. Ketidakmampuan untuk beraktivitas ini juga ditentukan oleh beberapa hal
seperti lemah atau lelah, cemas berat, tidak mampu merasakan bagian tubuh,
kerusakan kognisi atau perceptual, nyeri, kerusakan neurovaskuler, kerusakan
musculoskeletal. Jika kita tidak mampu beraktivitas (intoleransi aktivitas) atau
mengalami penurunan motivasi atau keinginan untuk beraktivitas, maka kita juga
tidak akan mampu untuk melakukan perawatan diri, sehingga kita akan mengalami
defisit perawatan diri.
1.5 MASALAH/ DIAGNOSA MEDIS
Asfiksia berat
1.6 KONSEP KEPERAWATAN
1.1.6 PROSES KEPERAWATAN
A. Identitas pasien
Nama, umur, alamat, pekerjaan, status perkawinan, pendidikan terkahir
dan sebagainya.
B. Riwayat Keperawatan
Tanyakan tentang pola kebersihan individu sehari-hari, sarana dan
prasarana yang dimiliki, serta faktor-faktor yang mempengaruhi hygiene
personal individu, baik faktor pendukung maupun faktor penghambat
C. Pemeriksaan fisik
1. Rambut
Amati kondisi rambut , Keadaan kesuburan rambut, Keadaan rambut
yang mudah rontok, Keadaan rambut yang kusam, Keadaan tekstur.
2. Kepala
Amati dengan seksama kebersihan kulit kepala, Botak/alopesia,
Ketombe, Berkutu, Adakah eritema, Kebersihan
3. Mata
Amati adanya tanda-tanda ikterus, konjungtiva pucat, sekret pada
kelopak mata, kemerahan atau gatal-gatal pada mata.
4. Hidung
Kaji kebersihan hidung, kaji adanya sinusitis, perdarahan hidung, tanda-
tanda pilek, tanda-tanda alergi, adakah perubahan penciuman, dan
bagaimana membran mukosa.
5. Mulut
Amati kondisi mukosa mulut dan kaji kelembapannya. Perhatikan
adanya lesi, tanda-tanda radang gusi/sariawan, kekeringan atau pecah-
pecah.
6. Gigi
Amati adanya tanda-tanda karang gigi, karies, gigi pecah-pecah, tidak
lengkap atau gigi palsu.
7. Telinga
Perhatikan adanya serumen atau kotoran pada telinga, lesi, infeksi atau
perubahan daya pendengaran.
8. Kulit
Amati kondisi kulit (tekstur, turgor, kelembapan) dan kebersihannya.
Perhatikan adanya warna kulit, stria, kulit keriput, lesi atau pruritus.
9. Kuku tangan dan kaki
Amati bentuk dan kebersihan kuku. Perhatikan adanya kelainan atau
luka.
10. Genetalia
Amati kondisi dan kebersihan genetalia berikut area perinium.
Perhatikan pola pertumbuhan rambut pubis. Pada laki-laki perhatikan
kondisi skrotum dan testisnya.
11. Tubuh secara umum
Amati kondisi dan kebersihan tubuh secara umum. Perhatikan adanya
kelainan pada kulit atau bentuk tubuh.

1.7 DIAGNOSA KEPERAWATAN


a. Defisit Perawatan Diri b.d tidak mampu mandi secara mandiri (D0109)
1.7.1 KRITERIA HASIL DAN INTERVENSI

N DIAGNOSA KEPERAWATAN KRITERIA HASIL INTERVENSI


O
1. Defisit Perawatan Diri b.d tidak Outcome : Status Kenyamanan (L.08064) Dukungan Perawatan Diri : Mandi (I.11352)
mampu mandi secara mandiri Tujuan : Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi
keperawatan selama 2x24 jam Status  Identifikasi jenis bantuan yang
Kode Diagnosa Keperawatan: Kenyamanan meningkat dengan kriteria hasil dibutuhkan
(D0109) :  Monitor kebersihan tubuh
1. Perawatan sesuai kebutuhan (5 =  Monitor inetgritas kulit
Meningkat) 2. Terapeutik
2. Rileks (5 = Meningkat)  . Fasilitasi mandi sesuai kebutuhan
3. Menangis (5 = Menurun)  Pertahankan kebiasaan kebersihan
4. Pola Tidur (5 = Membaik) diri
3. Edukasi
 Ajarkan kepada keluarga cara
memandikan
DAFTAR PUSTAKA

Anggreni, D., & Wardini, S. (2013). Kebutuhan Dasar Manusia. In How languages are learned
(Vol. 12).

Bpughman, D. C. 2000. (2000). Keperawatan Medikal — Bedah : Buku Saku untuk Brunner dan
Suddarth. Jakarta EGC.

Anda mungkin juga menyukai