Anda di halaman 1dari 23

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA

UPT PUSKESMAS SIBORONGBORONG


KECAMATAN SIBORONGBORONG
NOTULEN

Sosialisasi Tentang Pencegahan Penyakit DBD di Desa Sigumbang

HARI : Rabu

TANGGAL : 03 Juli 2019

1. Pembuka oleh Protokol (Bidan Desa Nurlini Siregar )


2. Doa oleh salah satu masyarakat
3. Kata sambutan dari Kepala Desa (Boslen Frengki Sigalingging)
4. Memperkenalkan diri oleh Petugas Kesehatan dari Puskesmas

5. Bapak Robinsar Simaremare sebagai pengelola program Demam Berdarah (DBD)


 Pengertian DBD
 Pencegahan DBD
 Pemberantasn jentik nyamuk
 Pengendalian DBD
 Pengobatan DBD
6. Ibu Asna Damanik dari program Imunisasi menyampaikan materi penyuluhan
tentang imunisasi ialah ;
 Pengertian Imunisasi
 Tujuan Imunisasi
 Jadwal Imunisasi dasar
7. Ibu Sri Magdalena Purba dari program Rabies menyampaikan materi penyuluhan
tentang penyakit Rabies ialah:
 Pengertian Penyakit Rabies
 Gejala dan jenis Rabies
 Penyebab dan pencegahan Rabies
8. Iyus Siahaan menjalankan Absensi yang mengikuti Penyuluhan dan
mengumpulkan dokumentasi
9. Cicianna Nababan mencatat hasil sosialisasi yang dituangkan ke notulen dan
mempersiapkan alat – alat yang dibutuhkan
 Pengertian Penyakit TB Paru
 Gejala dan jenis Tuberkulosis
 Penyebab dan pencegahan Tuberkolosis
 Komplikasi dari Tuberkolosis

10. Masyarakat diberikan kesempatan untuk bertanya :


 Seorang masyarakat bertanya apakah penyakit DBD bisa sembuh total?
 Petugas kesehatan menjawab, bisa sembuh total. Dapat disembuhkan dengan
pemberian Obat dan mengatur pola makan yang sehat
11. Saran :
Mengajak masyarakat untuk rajin memeriksakan kesehatan nya ke puskesmas,
dan menggunakan kartu JKN nya agar mendapatkan pelayanan gratis di
puskesmas.
12. Kesimpulan : Kegiatan Berjalan dengan Lancar dan Peserta Penyuluhan
Merespon dengan baik
13. Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar

 Petugas kesehatan dari Puskesmas dapat meyampaikan secara baik apa yang
perlu disampaikan kepada masyarakat dan masyarakat masih butuh KIE
tentang penyakit DBD
14. Setelah pertanyaan sudah tidak lagi, maka kegiatan penyuluhan selesai dan salah
satu masyarakat menyampaikan terimaksaih kepada petugas kesehatan dari
Puskesmas yang telah meyampaikan sosialisasi di desa meraka Materi lengkap
terlampir
15. Doa /Penutup dari salah satu masyarakat
MATERI

Sosialisasi Tentang Pencegahan Penyakit DBD di Desa Sigumbang

HARI : Rabu

DESA : Sigumbang

TANGGAL : 03 Juli 2019

A. Bapak Robinsar Simaremare sebagai pengelola Program DBD


1.Pengertian DBD
Demam dengue atau yang dikenal secara umum oleh masyarakat indonesia sebagai
demam berdarah merupakan penyakit yang dapat membuat suhu tubuh penderita menjadi
sangat tinggi dan pada umumnya disertai sakit kepala,nyerri sendi,obat dan tulang ,serta
nyeri dibagian belakang mata
2.Penyebab DBD
Penyakit demam dengue disebabkan oleh virus dengue yang penyebarannya terjadi
melalui gigitan nyamuk. Aedes aegypti dan aedes albopictus. Karena diperantarai oleh
kledua serangga tersebut,maka demam dengue tidak bisa menular dari orang ke orang
secara langsung selakyaknya penyakit Flu.nyamuk Aedes aegypti dan aedes albopictus
banyak berkembang biak didaerah padat penduduk,misalnya dikota kota besar beriklim
lembap dan hangat.
Masalah penyakit demam dengue biasanya dialami oleh negara negara subtropis dan
tropis,termasuk indonesia .diperkirakan ada seratus kasus demam dengue yang terjadi
pada tiap tahunnya di dunia,bhakan ribuan orang diantaranya terjangkit dalam waktu
singkat akibat wabah penyakit ini.
3.Pencegahan DBD
Berikut ini beberapa langkah pencegahan demam berdarah yang bisa anda terapkan
diantaranya :
 Mensterilkan bagian dalam rumah anda dengan menyemprotkan cairan pembasmi
nyamuk
 Membersihkan bak mandi dan menaburkan serbuk abate agar jentik-jentik
nyamuk mati
4.Gejala DBD
 Suhu badan tinggi yang bisa mencapai 41 derajat celcius
 Tubu menggigil
 Kehilangan nafsu makan
 Badan terasa lelah
 Sakit kepala

 Sakit tenggorkan
 Wajah berwarna kemerahan
 Nyeri sendi,otot,dan tulang
 Mual-mual
 Muntah
 Nyeri pada belakang mata
 Pembengkakan kelenjar getah bening
 Munculnya bintik bitnik merah dikulit
5. Pengobatan DBD

 Banyak istrahat
 Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi
 Mengosumsi parasetamol dan acetaminophen utk meredakan demam dan nyeri
 Berhenti menjalani aktivitas untuk smentara waktu sampai tubuh benara benar
pulih.
B. Ibu Asna Damanik sebagai pengelola program Imunisasi
Imunisasi adalah suatu proses pembentukan kekebalan (antibodi) didalam tubuh
terhadap antigen yang diberikan melalui mulut atau suntikkan. Vaksinasi adalah suatu
tindakan pemberian vaksin (antigen) ke dalam tubuh baik melalui mulut atau suntikan, 
untuk merangsang pembentukan kekebalan (antibodi).

Tujuan Imunisasi adalah untuk mencegah penyakit sesuai dengan antigen


terhadap penyakit terntentu, misalnya campak. Apakah anak yang telah diimunisasi itu
dipastikan tidak akan terhindar dari penyakit yang diimunisasikan tersebut? Pada
dasarnya imunisasi tujuannya untuk merangsang tubuh agar membentuk antibodi
terhadap penyakit yg divaksinasi. Bisa atau tidaknya anak yg telah divaksinasi itu
terserang penyakit tergantung antibodi yang terbentuk di dalam tubuh si anak. Jika saat
imunisasi keadaan tubuh si anak fit maka kemungkinan besar antibodi yang terbentuk
bagus sehingga dapat menangkal terhadap virus atau bakteri yg menyerang tubuh si anak.
Jika antibodi yang terbentuk lemah maka kemungkinan si anak akan terserang penyakit
yang divaksinasikan tersebut, namun gejala yang timbul akan lebih ringan dibandingkan
dengan jika tidak diimunisasi, dan si anak akan terhindar dari komplikasinya.

Banyak pertanyaan orang tua anak tentang imunisasi wajib dan dianjurkan.
Pengertian orang tua bahwa kalau imunisasi wajib itu ya harus diberikan, tetapi kalau
imunisasi yang dianjurkan berarti boleh diberikan dan boleh tidak diberikan, karena
bukan wajib. Perlu dijelaskan bahwa penggolongan imunisasi wajib dan dianjurkan itu
sebenarnya berdasarkan kemampuan ekonomi bukan berdasarkan penting atau tidaknya
jenis imunisasinya.

Sebenarnya yang dimaksud dengan Imunisasi wajib adalah imunisasi dasar yang


ditanggung oleh pemerintah, jadi tidak bayar dan bisa didapatkan di Rumah Sakit
pemerintah atau puskesmas. Yang termasuk imunisasi wajib adalah BCG, DPT, Polio,
Hepatitis-B, dan Campak. Sedangkan yang dimaksud dengan imunisasi yang
dianjurkan adalah imunisasi yang tidak ditanggung pemerintah dan harus bayar. Yang
termasuk imunisasi yang dianjurkan adalah : Hib, Pneumokokus (PCV), Influenza,
MMR, Tifoid, Hepatitits-A, dan Varicella.

Anak anak yang akan mendapat imunisasi harus dalam kondisi sehat. Karena
imunisasi itu adalah memasukkan virus, bakteri, atau bagian dari bakteri ke dalam tubuh,
dan kemudian menimbulkan antibody (kekebalan). Untuk membentuk kekebalan yang
tinggi, anak harus dalam kondisi prima (fit). Anak yang sedang sakit, misalnya diare atau
demam, badannya sedang memerangi penyakit. Jika dimasukkan kuman atau virus lain
dalam imunisasi, maka tubuhnya akan bekerja sangat berat, sehingga kekebalan yang
terbentuk tidak tinggi. Tapi kalau penyakit ringan seperti batuk-pilek biasa tanpa demam,
boleh diberikan imunisasi. Kecuali batuk-pilek dengan demam tinggi, tidak boleh
diimunisasi.

Efek samping imunisasi atau disebut juga dengan istilah KIPI (Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi) dapat berupa; demam (paling sering), nyeri, gatal, merah, bengkak di
bekas suntikan, muntah. Di Indonesia gejala ikutan pasca imunisasi juga dipantau oleh
suatu badan yang disebut Komnas KIPI (Komite Nasional Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi). di Amerika tahun 19991-1994 mencatat 38.787 laporan kejadian ikutan pasca
imunisasi. Oleh penulis buku, tabloid, atau milis, angka tersebut diasumsikan sebagai
angka kematian bayi usia 1-3 bulan. Kalau memang benar angka kematian begitu tinggi,
tentu FDA AS sudah menghentikan vaksinasi. Pada kenyatannya, Amerika tidak pernah
menghentikan vaksinasi bahkan mempertahankan cakupan semua imunisasi di atas 90%.

Demam, nyeri, kemerahan, bengkak, gatal di bekas suntikan adalah reaksi wajar
setelah vaksin masuk ke dalam tubuh. Umumnya, keluhan tersebut tidak berbahay dan
akan hilang dalam beberapa hari. Boleh diberi obat penurunan panas, dikompres dingin.

Jenis Imunisasi Yang Diberikan Saat Bayi Usia Sebelum 1 Tahun

 BCG : Diberikan sejak lahir atau usia 2 bulan, apabila usia >3 bulan harus
dilakukan. Uji tuberkuli terlenih dahulu. BCG diberikan apabila uji tuberculin
negatif
 Polio: Diberikan pada saat kunjungan pertama. Umtuk bayi yang lahir di rumah
sakit. Polio diberikan saat bayi dipulangkan, untuk mencegah penyebaran virus
polio

 DPT: Diberikan pada usia 2, 4, 6 bulan, DTwP atau DTaP


 Campak: Yang pertama diberikan pada usia 9 bulan
 Hib: Diberikan mulai usia 2, 4 , 6 bulan, bisa dalam bentuk terpisah atau kombinasi
 Pneumokokus (PCV): Diberikan mulai usia 2, 4 6 bulan
 Influenza: Diberikan mulai usia 6 bulan untuk awal 2 kali dengan interval waktu
minimal 4 minggu
Imunisasi Lain Yang Diberikan Pada Usia 1 Tahun Keatas

 Varicella: Diberikan pada usia 1 tahun


 MMR: Diberikan pada usia 15 bulan, di ulang pada usia 6 tahun.
 Tifoid: Diberikan pada usia 2 tahun, diulangi setiap 3 tahun.
 Hepatitis-A: Diberikan pada usia 2 tahun, 2 kali dengan interval 6-12 bulan

C. Ibu Sri Magdalena Purba Sebagai Pengelola Program Rabies

1. Pengerian Rabies

Rabies atau yang dikenal juga dengan sebutan penyakit anjing gila adalah infeksi yang
disebabkan oleh virus rabies. Seseorang dapat terkena virus penyakit anjing gila jika digigit
oleh binatang yang terinfeksi. Rabies utamanya ada di hewan liar, paling sering ada di
sigung, rakun, kelelawar, dan rubah. Binatang peliharaan termasuk kucing dan anjing juga
dapat terinfeksi. Saat seseorang mulai menunjukkan tanda-tanda dan gejala rabies, penyakit
ini hampir selalu fatal. Karena itu, siapapun yang kemungkinan mempunyai risiko untuk
terkena rabies harus dilindungi dengan vaksin rabies.

Orang yang tinggal di daerah terpencil, di mana vaksin tidak segera tersedia saat
mereka digigit, memiliki risiko lebih tinggi. Penyakit anjing gila dapat terjadi pada semua
usia, namun paling sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 15 tahun dan orang-orang
yang bekerja di laboratorium yang sering terpapar dengan virus rabies. Di samping itu,
yang termasuk dalam kelompok dengan risiko tinggi yaitu anak-anak yang tinggal di area-
area yang rawan rabies, dan orang yang bepergian ke daerah-daerah terpencil di mana
kondisi kesehatan masih belum berkembang.

2. Tanda-tanda Penyakit Rabies

Jangka waktu dari infeksi oleh virus hingga munculnya gejala-gejala pertama rata-rata
dari 35 ke 65 hari. Gejala-gejala pertama dapat berupa gejala umum seperti demam, sakit
kepala, dan merasa letih. Kehilangan nafsu makan, mual, rasa sakit atau mati rasa di area
yang digigit dapat berlangsung selama 3-4 hari pertama.

Kemudian, gejala sistem saraf terjadi, termasuk menjadi resah dan gelisah dengan
hiperaktivitas yang ekstrem, dengan perilaku yang aneh dan masa tenang. Kejang otot
semu dan kelumpuhan juga mungkin terjadi. Ketakutan akan air (hydrophobia) muncul di
tahap ini. Sayangnya, apabila rabies tidak diobati segera setelah terekspos, hampir selalu
akan berujung ke koma, kejang, dan kematian biasanya terjadi dari hari ke-4 hingga hari
ke-7 setelah terjadinya gejala-gejala.

Segeralah cari pertolongan medis apabila Anda digigit oleh hewan apapun, termasuk
hewan peliharaan. Tergantung dari cedera dan situasi saat gigitan terjadi, Anda dan dokter
Anda dapat memutuskan apabila Anda harus menerima pengobatan untuk mencegah
penyakit anjing gila. Meskipun Anda tidak yakin Anda telah tergigit, carilah pertolongan
medis.

3. Penyebab Penyakit Rabies

Penyebab rabies adalah virus yang bernama rhadovirus pada air liur hewan yang telah
terinfeksi. Hewan yang telah terinfeksi dapat menyebarkan virus dengan menggigit
hewan lain atau manusia. Pada kasus yang jarang terjadi, penyakit anjing gila dapat
menyebar saat air liur yang terinfeksi masuk ke dalam luka terbuka atau membran
mukosa, seperti mulut atau mata. Ini dapat terjadi apabila hewan yang terinfeksi menjilat
luka terbuka Anda.

4. Faktor-faktor risiko
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko rabies termasuk:

 Bepergian atau tinggal di negara-negara di mana rabies lebih umum terjadi, termasuk
di Afrika dan Asia Tenggara
 Aktivitas yang memungkinkan Anda berhubungan dengan hewan liar yang mungkin
memiliki penyakit anjing gila, seperti menjelajah gua di mana terdapat banyak
populasi kelelawar, atau berkemah tanpa melakukan pencegahan untuk menghalau
hewan liar masuk ke area perkemahan Anda
 Bekerja di laboratorium dengan virus rabies
 Luka pada kepala, leher atau tangan, yang dapat membantu penyebaran virus rabies
 lebih cepat

Diketahui Siborongborong, 2019


Ka. UPT. Puskesmas Siborongborong Penanggungjawab Program

dr. Ladingan V Sianipar, M.Kes Robinsar Simaremare

NIP. 19671014 200212 1 002Jbkjno NIP.197803032009031001


PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
UPT PUSKESMAS SIBORONGBORONG
KECAMATAN SIBORONGBORONG
NOTULEN

Sosialisasi Tentang Gangguan Keswa dan Napza di Kelurahan Pasar Siborongborong

HARI : Jumat

TANGGAL : 05 Juli 2019

1. Pembuka oleh Protokol (Bidan Kelurahan)


2. Doa oleh salah satu masyarakat
3. Kata sambutan dari Kepala Lurah atau mewakili (Opranto Mauliate Siregar S,
Sos)
4. Memperkenalkan diri oleh Petugas Kesehatan dari Puskesmas

5. Bapak Robinsar Simaremare sebagai pengelola program Keswa dan Napza


 Pengertian Sehat jiwa
 Pengertian Gangguan Jiwa
 Ciri – ciri gangguan jiwa dan napza
 Pengobatan Gangguan jiwa
6. Ibu Sumianti Lbn. Gaol dari program UKS menyampaikan materi
penyuluhan tentang UKS ialah ;
 Pengertian UKS
 Tujuan UKS
7. Ibu Dinar Marpaung bertugas mencatat hasil Sosialisasi
8. Susi Silitonga dan mengumpulkan dokumentasi kegiatan sosisalisasi
9. Yanti Sianturi menjalankan Absensi yang mengikuti Penyuluhan
10. Kesimpulan / RTL : Kegiatan Berjalan dengan Lancar dan Peserta Sosialisasi
Merespon dengan baik
11. Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar

12. Doa /Penutup dari salah satu masyarakat


PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBORONGBORONG
Jalan Pintu Air No. 1 - SIBORONGBORONG
Email : puskesmassiborongborong@gmail.com

NOTULEN

Penyuluhan Tentang Pencegahan Penyakit DBD

HARI : Sabtu

TANGGAL : 13 Juli 2019

1. Pembuka oleh Protokol (Bidan Rusti Silaban)


2. Doa oleh salah satu masyarakat
3. Kata sambutan dari Kepala Desa Sitabotabo Toruan (Aminter Siburian )
4. Memperkenalkan diri oleh Petugas Kesehatan dari Puskesmas

5. Bapak Eliatas Sihaloho mempersiapkan alat – alat yang dibutuhkan


6. Robinsar Simaremare sebagai pengelola program DBD menyampaiakan
penyuluhan tentang pencegahan penyakit DBD
 Pengertian DBD
 Penyebab DBD
 Pencegahan DBD
 Pengobatan DBD
7. Ibu Dinar Marpaung mencatat hadil penyuluhan pencegahan penyakit
DBD
8. Feronika Tarihoran bertugas melaksanakan daftar hadir peserta
9. Sridevi Sihombing bertugas mengumpulkan kokumentasi selama kegiatan
10. Masyarakat diberikan kesempatan untuk bertanya :
 Seorang masyarakat bertanya apakah penyakit DBD bisa sembuh total?
 Petugas kesehatan menjawab, bisa sembuh total. Dapat disembuhkan
dengan pemberian Obat dan mengatur pola makan yang sehat
11. Saran
Mengajak masyarakat untuk gotong royong untuk menghindari
timbulnya jentik nyamuk.
12. Kesimpulan
Kegiatan Berjalan dengan Lancar dan Peserta Penyuluhan Merespon
dengan baik
 Kegiatan berjalan dengan baik dan lancer
 Petugas kesehatan dari Puskesmas dapat meyampaikan secara baik apa
yang perlu disampaikan kepada masyarakat dan masyarakat masih butuh
tentang penyakit DBD

16. Setelah pertanyaan sudah tidak lagi, maka kegiatan penyuluhan selesai dan
salah satu masyarakat menyampaikan terimaksaih kepada petugas
kesehatan dari Puskesmas yang telah meyampaikan sosialisasi di desa
meraka Materi lengkap terlampir
17. Doa /Penutup dari salah satu masyarakat
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBORONGBORONG
Jalan Pintu Air No. 1 - SIBORONGBORONG
Email : puskesmassiborongborong@gmail.com

NOTULEN

Penyuluhan Tentang Pencegahan DBD

HARI : Sabtu

TANGGAL : 20 Juli 2019

1. Pembuka oleh Protokol (Bidan Diana Simanungkalit)


2. Doa oleh salah satu masyarakat
3. Kata sambutan dari Kepala Desa Siborongborong I ( Abidin Hutasoit )
4. Memperkenalkan diri oleh Petugas Kesehatan dari Puskesmas

5. Bapak Robinsar Simaremare sebagai pengelola program DBD


menyampaikan penyuluhan tentang Pencegahan DBD
 Pengertian DBD
 Pencegahan DBD
 Pemberantasan jentik nyamuk
 Pengendalian DBD
6. Ibu Susi Gultom sebagai program malaria memberikan materi tentang
malaria, antara lain ;
 Pengertian Malaria
 Gejala penderita penyakit malaria
 Pengobatan penyakit malaria
7. Ibu Dinar Marpaung mencatat hasil penyuluhan yang dituangkan ke
notulen
8. Susi Silitonga menjalankan daftar hadir peserta
9. Yanti Sianturi mengumpulkan dokumentasi selama kegiatan
10. Masyarakat diberikan kesempatan untuk bertanya :
 Seorang masyarakat bertanya apakah penyakit DBD bisa sembuh
total?
 Petugas kesehatan menjawab, bisa sembuh total. Dapat
disembuhkan dengan pemberian Obat dan mengatur pola makan
yang sehat
13. Saran
Mengajak masyarakat untuk gotong royong untuk menghindari
timbulnya jentik nyamuk.
14. Kesimpulan
 Kegiatan Berjalan dengan Lancar dan Peserta Penyuluhan
Merespon dengan baik
 Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar
18. Petugas kesehatan dari Puskesmas dapat meyampaikan secara baik apa
yang perlu disampaikan kepada masyarakat
19. Setelah pertanyaan sudah tidak lagi, maka kegiatan penyuluhan selesai dan
salah satu masyarakat menyampaikan terimaksaih kepada petugas
kesehatan dari Puskesmas yang telah meyampaikan penyuluhan di desa
meraka Materi lengkap terlampir

20. Doa /Penutup dari salah satu masyarakat


PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBORONGBORONG
Jalan Pintu Air No. 1 - SIBORONGBORONG
Email : puskesmassiborongborong@gmail.com

NOTULEN

Penyuluhan Tentang Pencegahan DBD

HARI : Sabtu

TANGGAL : 10 Agustus 2019

1. Pembuka oleh Protokol (Bidan Anita Sianturi)


2. Doa oleh salah satu masyarakat
3. Kata sambutan dari Kepala Desa Sitabotabo ( Tagor Nababan )
4. Memperkenalkan diri oleh Petugas Kesehatan dari Puskesmas
5. Bapak Robinsar Simaremare sebagai pengelola program DBD
menyampaikan penyuluhan tentang Pencegahan DBD
 Pengertian DBD
 Pencegahan DBD
 Pemberantasan jentik nyamuk
 Pengendalian DBD
6. Ibu Susi Gultom sebagai program malaria memberikan materi
tentang malaria, antara lain ;
 Pengertian Malaria
 Gejala penderita penyakit malaria
 Pengobatan penyakit malaria
7. Ibu Dinar Marpaung mencatat hasil penyuluhan yang dituangkan
ke notulen
8. Susi Silitonga menjalankan daftar hadir peserta
9. Yanti Sianturi mengumpulkan dokumentasi selama kegiatan
10. Masyarakat diberikan kesempatan untuk bertanya :
 Seorang masyarakat bertanya apakah penyakit DBD bisa
sembuh total?
 Petugas kesehatan menjawab, bisa sembuh total. Dapat
disembuhkan dengan pemberian Obat dan mengatur pola
makan yang sehat
11. Saran
Mengajak masyarakat untuk gotong royong untuk menghindari
timbulnya jentik nyamuk.
12. Kesimpulan
 Kegiatan Berjalan dengan Lancar dan Peserta Penyuluhan
Merespon dengan baik
 Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar
13. Petugas kesehatan dari Puskesmas dapat meyampaikan secara baik
apa yang perlu disampaikan kepada masyarakat
14. Setelah pertanyaan sudah tidak lagi, maka kegiatan penyuluhan
selesai dan salah satu masyarakat menyampaikan terimaksaih
kepada petugas kesehatan dari Puskesmas yang telah meyampaikan
penyuluhan di desa meraka Materi lengkap terlampir
15. Doa /Penutup dari salah satu masyarakat
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBORONGBORONG
Jalan Pintu Air No. 1 - SIBORONGBORONG
Email : puskesmassiborongborong@gmail.com

NOTULEN

Penyuluhan Tentang Pencegahan DBD

HARI : Sabtu

TANGGAL : 10 Agustus 2019

16. Pembuka oleh Protokol (Bidan Anita Sianturi)


17. Doa oleh salah satu masyarakat
18. Kata sambutan dari Kepala Desa Sitabotabo ( Tagor Nababan )
19. Memperkenalkan diri oleh Petugas Kesehatan dari Puskesmas
20. Bapak Robinsar Simaremare sebagai pengelola program DBD
menyampaikan penyuluhan tentang Pencegahan DBD
 Pengertian DBD
 Pencegahan DBD
 Pemberantasan jentik nyamuk
 Pengendalian DBD
21. Ibu Susi Gultom sebagai program malaria memberikan materi
tentang malaria, antara lain ;
 Pengertian Malaria
 Gejala penderita penyakit malaria
 Pengobatan penyakit malaria
22. Ibu Dinar Marpaung mencatat hasil penyuluhan yang dituangkan
ke notulen
23. Susi Silitonga menjalankan daftar hadir peserta
24. Yanti Sianturi mengumpulkan dokumentasi selama kegiatan
25. Masyarakat diberikan kesempatan untuk bertanya :
 Seorang masyarakat bertanya apakah penyakit DBD bisa
sembuh total?
 Petugas kesehatan menjawab, bisa sembuh total. Dapat
disembuhkan dengan pemberian Obat dan mengatur pola
makan yang sehat
26. Saran
Mengajak masyarakat untuk gotong royong untuk menghindari
timbulnya jentik nyamuk.
27. Kesimpulan
 Kegiatan Berjalan dengan Lancar dan Peserta Penyuluhan
Merespon dengan baik
 Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar
28. Petugas kesehatan dari Puskesmas dapat meyampaikan secara baik
apa yang perlu disampaikan kepada masyarakat
29. Setelah pertanyaan sudah tidak lagi, maka kegiatan penyuluhan
selesai dan salah satu masyarakat menyampaikan terimaksaih
kepada petugas kesehatan dari Puskesmas yang telah meyampaikan
penyuluhan di desa meraka Materi lengkap terlampir
30. Doa /Penutup dari salah satu masyarakat
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBORONGBORONG
Jalan Pintu Air No. 1 - SIBORONGBORONG
Email : puskesmassiborongborong@gmail.com

NOTULEN

Penyuluhan Tentang Pencegahan Penyakit DBD

HARI : Jumat

TANGGAL : 16 Agustus 2019

1. Pembuka oleh Protokol (Bidan Julinda Siburian )


2. Doa oleh salah satu masyarakat
3. Kata sambutan dari Kepala Desa Sitabotabo( Barani Sihombing )
4. Memperkenalkan diri oleh Petugas Kesehatan dari Puskesmas
5. Bapak Eliatas Sihaloho mempersiapkan alat yang dibutuhkan
6. Bapak Robinsar Simaremare sebagai pengelola program DBD
menyampaikan penyuluhan tentang Pencegahan Penyakit DBD
 Pengertian DBD
 Pencegahan DBD
 Pemberantasan jentik nyamuk
 Pengendalian DBD
7. Ibu Dinar Marpaung mencatat hasil penyuluhan yang dituangkan ke notulen
8. Ibu Feronika Tarihoran menjalankan daftar hadir peserta
9. Sridevi Sihombing mengumpulkan dokumentasi selama kegiatan
10. Masyarakat diberikan kesempatan untuk bertanya :
 Seorang masyarakat bertanya apakah penyakit DBD bisa sembuh
total?
 Petugas kesehatan menjawab, bisa sembuh total. Dapat disembuhkan
dengan pemberian Obat dan mengatur pola makan yang sehat
11. Saran
Mengajak masyarakat untuk gotong royong untuk menghindari
timbulnya jentik nyamuk.
12. Kesimpulan
 Kegiatan Berjalan dengan Lancar dan Peserta Penyuluhan
Merespon dengan baik
 Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar
13. Petugas kesehatan dari Puskesmas dapat meyampaikan secara baik apa yang
perlu disampaikan kepada masyarakat
14. Setelah pertanyaan sudah tidak lagi, maka kegiatan penyuluhan selesai dan
salah satu masyarakat menyampaikan terimaksaih kepada petugas kesehatan
dari Puskesmas yang telah meyampaikan penyuluhan di desa meraka Materi
lengkap terlampir
15. Doa /Penutup dari salah satu masyarakat
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBORONGBORONG
Jalan Pintu Air No. 1 - SIBORONGBORONG
Email : puskesmassiborongborong@gmail.com

NOTULEN

Penyuluhan Tentang Keswa dan Napza

HARI : Senin

TANGGAL : 19 Agustus 2019

1. Pembuka oleh Protokol (Bidan Sondang Hutasoit)


2. Doa oleh salah satu masyarakat
3. Kata sambutan dari Kepala desa Sitabotabo (Tagor Nababan )
4. Memperkenalkan diri oleh Petugas Kesehatan dari Puskesmas
5. Ibu Lilis Suryani menyampaikan materi tentang lansia, antara lain;
 Pengertian Hipertensi
 Penyebab Hipertensi
 Gejala Hipertensi
 Pencegahan Hipertensi
6. Ibu Uly Tarida Pasaribu menyampaikan materi tentang Posbindu, antara
lain;
 Pengertian Posbindu
 Tujuan Posbindu
7. Bapak Robinsar Simaremare sebagai pengelola program Keswa dan
Napza
 Pengertian Kesehatan jiwa dan Napza
 Penyebab Keswa dan Napza
 Pencegahan dan penangganan Keswa dan Napza
 Pengobatan Keswa dan Napza
8. Ibu Susi Silitonga bertugas dalam maencatat hasil Penyuluhan yang
dituangkan ke notulen kegiatan
9. Ibu Yanti Sianturi mengumpulkan dokumentasi selama kegiatan
penyuluhan dan menjalankan daftar hadir
10. Kesimpulan / RTL : Kegiatan Berjalan dengan Lancar dan Peserta
Sosialisasi Merespon dengan baik
11. Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar

12. Doa /Penutup dari salah satu masyarakat


PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBORONGBORONG
Jalan Pintu Air No. 1 - SIBORONGBORONG
Email : puskesmassiborongborong@gmail.com

NOTULEN

Pemantauan dan Pemberian Obat Keswa dan Napza

HARI : Jumat

TANGGAL : 20 September 2019

1. Pembuka oleh Protokol (Bidan Sri Saulina Lbn. Toruan )


2. Doa oleh salah satu masyarakat
3. Kata sambutan dari Kepala Desa Paniaran (Amran Nababan )
4. Memperkenalkan diri oleh Petugas Kesehatan dari Puskesmas
5. Ibu drg. Ivanameilyn S menyampaikan materi tentang menggosok gigi
dengan benar, antara lain;
 Sikat gigi setelah makan
 Bersihkan gigi dengan berkumur
 Gunakan pasta gigi yang mengandung Fluoride
 Periksakan kesehatan gigi dan mulut secara rutin ke dokter
6. Bapak Robinsar Simaremare sebagai pengelola program Keswa melakukan
pemantauan dan pemberian obat keswa dan napza, antara lain ;
 Pengertian Kesehatan jiwa dan Napza
 Penyebab Keswa dan Napza
 Pencegahan dan penangganan Keswa dan Napza
 Pengobatan Keswa dan Napza
7. Ibu Friska Nababana mempersiapkan alat yang dibutuhkan
8. Mentesona Silaban mencatat hasil penyuluhan
9. Kristanto Eben Ezer mengumpulkan dokumentasi selama kegiatan
penyuluhan dan menjalankan daftar hadir
10. Kesimpulan / RTL : Kegiatan Berjalan dengan Lancar dan Peserta
Penyuluhan Merespon dengan baik
11. Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar
12. Doa /Penutup dari salah satu masyarakat
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBORONGBORONG
Jalan Pintu Air No. 1 - SIBORONGBORONG
Email : puskesmassiborongborong@gmail.com

NOTULEN

Penyuluhan dan Pemberian Obat Keswa dan Napza

HARI : Selasa

TANGGAL : 24 September 2019

1. Pembuka oleh Protokol (Bidan Dormianna Pasaribu )


2. Doa oleh salah satu masyarakat
3. Kata sambutan dari Kepala Desa Paniaran (Marudur Siahaan )
4. Memperkenalkan diri oleh Petugas Kesehatan dari Puskesmas
5. Bapak Robinsar Simaremare sebagai pengelola program Keswa melakukan
penyuluhan dan pemberian obat keswa dan napza, antara lain ;
 Pengertian Kesehatan jiwa dan Napza
 Penyebab Keswa dan Napza
 Pencegahan dan penangganan Keswa dan Napza
 Pengobatan Keswa dan Napza
6. Ibu Mona Simanjuntak memberikan penjelasan tentang STBM, antara lain;
 Pengertian Stop Buang Air Besar Sembarangan
 Perilaku Buang Air Besar Sembarangan ( BABS )
 Dampak BABS
7. Norance Pakpahan mencatat hasil penyuluhan
8. Yuliyanti Galingging mengumpulkan dokumentasi selama kegiatan
penyuluhan dan menjalankan daftar hadir
9. Kesimpulan / RTL : Kegiatan Berjalan dengan Lancar dan Peserta
Penyuluhan Merespon dengan baik
10. Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar
11. Doa /Penutup dari salah satu masyarakat
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBORONGBORONG
Jalan Pintu Air No. 1 - SIBORONGBORONG
Email : puskesmassiborongborong@gmail.com

NOTULEN

Penyuluhan Tentang Tanda Gejala Penyakit DBD

HARI : Senin

TANGGAL : 16 September 2019

1. Pembuka oleh Protokol (Bidan Kelurahan )


2. Doa oleh salah satu masyarakat
3. Kata sambutan dari Kepala Lurah Pasar Siborongborong ( Opranto Mauliate
Siregar S. Sos)
4. Memperkenalkan diri oleh Petugas Kesehatan dari Puskesmas
5. Ibu drg. Ivana menyampaikan materi tentang menggosok gigi yang benar ,
antara lain;
 Sikat gigi setelah makan
 Bersihkan gigi dengan berkumur
 Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
 Hindari makanan penyebab gigi berlubang
6. Bapak Robinsar Simaremare sebagai pengelola program DBD
menyampaikan penyuluhan tentang tanda gejala Penyakit DBD
 Pengertian DBD
 Penyebab Penyakit DBD
 Tanda gejala Penyakit DBD
7. Vera Tampubolon mencatat hasil penyuluhan yang dituangkan ke notulen
8. Riris Hutasoit mengumpulkan dokumentasi selama kegiatan dan
menjalankan daftar hadir peserta
9. Kesimpulan
 Kegiatan Berjalan dengan Lancar dan Peserta Penyuluhan
Merespon dengan baik
 Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar
10. Petugas kesehatan dari Puskesmas dapat meyampaikan secara baik apa yang
perlu disampaikan kepada masyarakat
11. Setelah pertanyaan sudah tidak lagi, maka kegiatan penyuluhan selesai dan
salah satu masyarakat menyampaikan terimaksaih kepada petugas kesehatan
dari Puskesmas yang telah meyampaikan penyuluhan di desa meraka Materi
lengkap terlampir
12. Doa /Penutup dari salah satu masyarakat

Anda mungkin juga menyukai