Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL KEGIATAN PROMOTIF PREVENTIF

PUSKESMAS BULAK BANTENG

A. Dasar Pelaksanaan : Surat Perintah Nomor : 094/ /436.7.2.61/2019


B. Hari/ Tanggal : Jumat, 2 Agustus 2019
C. Tempat : Posyandu Kenanga 5.
D. Materi : Penyuluhan Tentang Imunisasi Dasar Lengkap, E-Health Mobile
Aplikasi dan Leptospirosis.
E. Tujuan Kegiatan : Penyuluhan Kesehatan tentang Imunisasi Dasar Lengkap sebagai
salah satu cara salah satu cara untuk memiliki kekebalan pada balita
sehingga tubuhnya mampu melawan serangan berbagai penyakit.
E-Health Mobile Aplikasi agar masyarakat bisadaftar secara online,
Leptospirosis Untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dalam
dunia kesehatan.
F. Sasaran Kegiatan : Ibu bayi, ibu balita dan ibu hamil yang ada di wilayah Posyandu
Kenanga 5
G. Metode : Ceramah dan tanya-jawab
H. Hasil Pelaksanaan :
1. Jumlah peserta yang hadir 30 orang, yang memiliki Kartu BPJS 9 orang (terlampir
Daftar Hadir).
2. Ringkasan Materi :
2.1 Imunisasi Dasar Lengkap adalah pemberian 5 vaksin sesuai jadwal untuk
bayi di bawah usia satu tahun.dengan memberikan imunisasi dasar lengkap
sesuai jadwal, tubuh bayi dirangsang untuk memiliki kekebalan sehingga
tubuhnya mampu melawan serangan berbagai penyakit.
5 Imunisasi Dasar Lengkap untuk Bayi Usia dibawah 1 Tahun :
Umur Bayi Jenis Imunisasi
< 7 hari Hepatitis B (HB) 0
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT/HB 1, Polio 2
3 bulan DPT/HB 2, Polio 3
4 bulan DPT/HB 3, Polio 4
9 bulan Campak
Efek Samping Imunisasi :
Imunisasi kadang dapat mengakibatkan efek samping. Ini adalah tanda baik
yang membuktikan bahwa vaksin betul – betul bekerja secara tepat. Efek samping
yang biasa terjadi adalah sebagai berikut :
 BCG : setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah ditempat
suntikan. Setelah 2 – 3 minggu kemudian pembengkakan menjadi abses kecil
dan kemudian menjadi luka dengan garis tengah 10 mm.
 DPT : kebanyakan bayi menderita panas waktu sore hari setelah mendapatkan
imunisasi DPT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam waktu 2 hari.
Sebagian besar merasa nyeri, sakit, merah atau bengkak di tempat suntikan.
 POLIO : jarang timbul efek samping.
 Campak : anak mungkin panas, kadang disertai dengan kemerahan 4 – 10 hari
sesudah penyuntikan.
 Hepatitis : belum pernah dilaporkan adanya efek samping.
 Tetanus Toxoid : efek samping TT untuk ibu hamil tidak ada.

2.2 E-health Mobile Aplikasi


Merupakan aplikasi antrian online yang dibuat oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk
mempermudah dalam mengakses layanan kesehatan (Puskemas dan Rumah Sakit)
Pemerintah Kota Surabaya.
Cara pemasangan dan penggunaan :
 Download aplikasi melalui play store atau google play dengan kata kunci
“E-Health Surabaya”.
 Install aplikasi kemudian ikuti langkah – langkah sampai selesai prosesnya.
Pada proses instalasi akan dimintai akun email anda. Isikan akun email anda
untuk verifikasi kode registrasi yang nantinya akan digunakan untuk
masuk/membuka aplikasi.
 Setelah berhasil silahkan masuk ke menu utama.
 Pilih menu “Puskesmas/Rumah Sakit”yang dituju dengan cara mengetikkan
pada kolom pencarian, atau scroll up down pada pilihan.
 Pilih jenis pasien
 Pilih Pasien Baru : apabila anda belum pernah
menggunakan layanan kesehatan disarana yang anda tuju
 Pilih Pasien Lama : apabila anda pernah menggunakan
layanan kesehatan di sarana yang anda tuju.
 Apabila anda pasien baru : anda akan dimintai untuk mengisi biodata terlebih
dahulu, sedangkan untuk pasien lama akan langsung menuju ke menu
selanjutnya.
 Masukkan NIK anda (khusus warga Surabaya).
 Pilih tanggal kunjungan anda.
 Pilih poli tujuan anda
 Setelah memilih poli tujuan, aka nada konfirmasi data pasien (bertujuan
untuk mengkonfirmasi ulang atau memastikan data pasien yang akan
berkunjung ke layanan kesehatan). Klik tombol Daftar.
 Anda akan memperoleh bukti pendaftaran. Silahkan cetak atau screenshot
bukti pendaftaran anda.
 Silahkan hadir 15-30 menit lebih awal dari estimasi waktu yang telah
ditentukan. Selesai.
a) 2.3 Leptospirosis
Penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri leptospira dengan
spektrum penyakit yang luas dan dapat menyebabkan kematian. Kuman dapat
menembus kulit lecet atau mukosa. Sumber utama penularan adalah Tikus.
Hewan yang menjadi sumber penularan penyakit leptospira
adalah Tikus(Rodent),Babi,Sapi,Kambing,domba,kuda,anjing,kucing,burung,
insektivora(landak,kelelawar,tupai)
Gejala Klinis :
1) Demam Akut (> 38°C) dengan atau tanpa sakit kepala hebat disertai :
 Mialgia atau badan sakit semua
 Lemah /Lemas
 Kemerahan Pada Mata
 Mual Muntah
 Nyeri Betis
 Perubahan Warna Kencing
 Bintik Kemerahan pada Kulit
2) Ada riwayat kontak dengan faktor resiko (hewan terinfeksi atau lingkungan
yang tercemar bakteri leptospira dalam 2 minggu sebelumnya)
Pencegahan :
a. Peningkatan kebersihan lingkungan yaitu selokan,saluran air,air
tergenang,tempat air,dan tempat yang menjadi sarang tikus.
b. Nutrisi yang mengandung gizi cukup
c. Menggunakan sepatu boot jika berjalan didaerah banjir.
d. Cuci tangan dengan sabun yang benar mandi lebih baik
e. Segera berobat kedokter apabila demam setelah bekerja di air tergenang
atau banjir.

a. Hasil Penyampaian Materi :


Dari hasil penyampaian materi dilakukan umpan balik dengan melakukan tanya
jawab kepada ibu bayi dan balita dengan memberikan brosur tentang materi yang
sudah diberikan.
Sesi tanya jawab:

1. Ibu Lutfia ( No. BPJS 0001313469854) : Apakah vaksin dapat


menyebabkan autis ?
Petugas kesehatan menjawab : Hubungan vaksin dan autisme tidak terbukti
hingga sekarang. Beragam penelitian dilakukan oleh tenaga medis di
seluruh dunia bahkan juga dilakukan di negara – negara di Asia.
Didapatkan bahwa vaksin aman dan tidak ada hubungannya dengan
penyakit autisme.
2. Ibu Annisa (No.BPJS 0001789236843) : apakah untuk warga berktp luar
Surabaya tetap bisa melakukan pendaftaran online ?
Petugas menjawab: untuk aplikasi E-Health Mobile sementara hanya bisa
dilakukan untuk penduduk berktp Surabaya saja. Untuk warga non Surabaya yang
ingin melakukan pendaftaran secara online dapat langsung membuka website :
ehealthsurabayago.id/pendaftaran.
3. Ibu Nurul (No.BPJS 0001450804252) : Bagaimana penyakit leptospirosis terjadi?
Petugas menjawab: Penyakit Leptospirosis ini akibat kontak langsung dengan
kencing tikus atau hewan lain yang terinfeksi bakteri leptospira sp,penyakit ini
dapat mengakibatkan kematian, apabila terdapat luka/kulit lecet bakteri dapat
masuk dan menginfeksi.

I. Kesimpulan hasil pelaksanaan kegiatan :


Kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar dan terdapat beberapa peserta yang
mengajukan pertanyaan.
Sebelum penyuluhan dimulai, dilakukan pretest dengan kuisioner yang berisi
beberapa pertanyaan. Dari hasil pelaksanaan pretest tersebut didapatkan hasil dari 15
orang yang ditemui 50% menjawab dengan benar tentang Imunisasi Dasar Lengkap.
Setelah penyuluhan dilakukan post test dengan memberikan kuisioner kembali dengan
pertanyaan yang sama dan didapatkan hasil 80% menjawab dengan benar tentang
Imunisasi Dasar Lengkap. 40% menjawab dengan benar E-Health Mobile Aplikasi.
Setelah dilakukan penyuluhan 80% menjawab dengan benar. Serta 50% menjawab
dengan benar tentang leptospirosis, setelah dilakukan penyuluhan didapatkan 70%
menjawab benar leptospirosis. Dengan adanya penyuluhan tentang Imunisasi Dasar
Lengkap, E-Health Mobile Aplikasi dan leptospirosis di harapkan pengetahuan
peserta memperhatikan jadwal imunisasi bagi anaknya sehingga anak tidak mudah
tertular penyakit dan bisa menerapkan sistem layanan menggunakan E-Health Mobile
Aplikasi.

J. Kendala & Saran Tindak Lanjut :


Kendala:
Tidak ada
Saran dan Tindak Lanjut :
Melanjutkan penyuluhan di bulan September 2019

Surabaya, 2 Agustus 2019


Kepala UPTD Puskesmas Bulak Banteng

drg. Elfi Asriningdiah Poedji Utami


Pembina Tk. I/ IV B
NIP. 19650811 200312 2 001

Petugas :
1. dr. Rizka Kusumaningsih
2. Achmad Fatoni
3. Rizky Shandy Lestari,AMd.K.L.

Anda mungkin juga menyukai