Anda di halaman 1dari 19

KERANGKA ACUAN PELAYANAN PROGRAM

IMUNISASI RUTIN PUSKESMAS TANJUNG PATI

I. PENDAHULUAN

Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu


diwujudkan sesuai dengan cita-cita Bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam UUD 1945 melalui pembangunan nasional yang berkesinambungan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Keberhasilan pembangunan
kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang
sehat, terampil dan ahli, serta disusun dalam satu program kesehatan
dengan perencanaan terpadu yang didukung oleh data dan informasi
epidemiologi yang valid.
Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai
beban ganda (double burden), yaitu beban masalah penyakit menular dan
penyakit degeneratif. Pemberantasan penyakit menular sangat sulit karena
penyebarannya tidak mengenal batas wilayah administrasi. Imunisasi
merupakan salah satu tindakan pencegahan penyebaran penyakit ke wilayah
lain yang terbukti sangat cost effective.
Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit
menular yang merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian
Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk
mencapai Millennium Development Goals (MDGs) khususnya untuk
menurunkan angka kematian pada anak.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila
suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan.Penyelenggaraan Imunisasi adalah serangkaian
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan
imunisasi.
Berdasarkan sifat penyelenggaraannya, imunisasi dikelompokkan menjadi
imunisasi wajib dan imunisasi pilihan.Imunisasi rutin merupakan kegiatan
imunisasi yang dilaksanakan secara terus menerus sesuai jadwal.
Imunisasi rutin terdiri atas imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerjanya.Puskesmas sebagai pelaksana teknis
akan bekerjasama dengan lintas terkait yang ada di desa dan kecamatan
wilayah kerjanya.

II. LATAR BELAKANG

Rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang


imunisasi, rendahnya cakupan dan kunjungan masyarakat ke posyandu
khususnya bagi masyarakat yang memiliki bayi dan batita yang wajib
mendapatkan imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan, kurangnya kerjasama
dan partisipasi dengan masyarakat secara umum dan lintas terkait secara
khusus dalam kegiatan imunisasi (posyandu) serta beranggapan bahwa
posyandu yang termasuk dalam UKBM bukan milik dan kepentingan mereka
melainkan milik instansi kesehatan.

III. TUJUAN

1. Tujuan Umun
Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian,khususnya
anak (bayi dan balita) akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I).
2. Tujuan Khusus
Tujuan khususnya adalah sebagai berikut :
a. Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan
imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi yang ada di
desa.
b. Tercapainya eliminasi campak pada tahun 2015 dan pengendalian
penyakit rubella tahun 2020.
c. Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan
limbah medis (safety injection practise and waste disposal
management).

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan pokok dalam program ini adalah dengan pemberian imunisasi.


Adapun rincian kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Pemberian  Imunisasi BCG
Langkah  Kerja
a. Petugas mencuci tangan
b. Pastikan vaksin dan spuit yang akan di gunakan
c. Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 ampul ( 4 cc )
d. Pastikan anak belum pernah di BCG dengan menanyakan pada
orang tua anak tersebut
e. Ambil 0.05 cc vaksin BCG yang telah kita larutkan tadi
f. Bersihkan lengan dengan kapas yang telah dibasahi air bersih,
jangan menggunakan alkohol / desinfektan sebab akan
merusak vaksin tersebut
g. Suntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan kanan atas
(tepatnya pada insertio musculus deltoideus) secara intrakutan
(ic) / dibawah kulit
h. Rapikan alat-alat
i. Petugas mencuci tangan
j. Mencatat dalam buku

2. Pemberian Imunisasi DPT-Hb Hib


Langkah Kerja :
1. Petugas mencuci tangan
2. Pastikan vaksin yang akan di gunakan
3. Jelaskan kepada ibu anak tersebut, umur anak (2-11 bulan)
jumlah suntikan 3x untuk imunisasi DPT.
4. Ambil 0,5 cc vaksin DPT
5. Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas steril (air panas)
6. Suntikan secara intra muskuler (im)
7. Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat
DPT, berikan obat penurun panas / antipiretik kepada ibu anak
tersebut.
8. Anjurkan kompres hangan di lokasi penyuntikan.
9. Rapikan alat-alat
10. Petugas mencuci tangan
11. Mencatat dalam buku

3. Pemberian Immunisai Polio


Langkah kerja
a. Petugas mencuci tangan
b. Pastikan vaksin polio dalam keadaan baik (perhatikan nomor
kadaluarsa dan vvm )
c. Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset/gunting kecil
d. Pasang pipet diatas botol vaksin
e. Letakkan anak pada posisi yang senyaman mungkin
f. Buka mulut anak dan teteskan vaksin volio sebanyak 2 tetes
g. Pastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh anak yang
diimunisasi
h. Jika di muntahkan atau di keluarkan oleh anak, ulangi lagi
penetesan
i. Saat meneteskan vaksin ke mulut, pastikan agar vaksin tetap
dalam kondisi steril
j. Rapikan Alat
k. Petugas mencui tangan
l. Catat dalam Buku

4. Imunisasi Campak
Langkah kerja
a. Petugas mencuci tangan
b. Pastikan vaksin dalam keadaan baik
c. Buka tutup vaksin dengan menggunakan Pinset
d. Larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada (5 cc)
e. Pastikan umur anak tepat untuk di imunisasi campak (9 bulan)
f. Ambil 0,5 cc vaksin campak yang telah dilarutkan tadi
g. Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas steril (air
panas)
h. Suntikan secara sub cutan (sc)
i. Rapikan alat
j. Cuci tangan petugas
k. Catat dalam Buku

5. Imunisasi Tetanus Toxoid


Langkah Kerja
a. Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan menanyakan pada
pasien,(Nama,Umur,Alamat,Apakah ada alergi Obat)
b. Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
c. Siapkan bahan dan alat suntik
d. Ambil vaksin dengan jarum dan semprit disposible sebanyak
0,5 ml
e. Persilahkan pasien duduk
f. Oleskan kapas alkohol pada lengan kiri bagian atas
g. Suntik pada lengan kiri bagian atas secara intra musculer
h. ruang jarum bekas suntikan ke dalam kotak
i. Persilahkan pasien menunggu 15 menit di luar, dan jika tidak
terjadi efek samping, pasien boleh pulang
j. Catat pada buku status dan KMS ibu hamil

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilakukan rutin setiap bulan dengan jadwal yang
sudah ditetapkan di masing-masing desa wilayah kerja.

VI. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh bayi yang berumur 0-
11 bulan untuk imunisasi dasar, 18-24 bulan dan 24-36 bulan untuk
imunisasi lanjutan.Ibu hamil pada umur kehamilan 4-9 bulan sebelum
bersalin.

VII. JADWAL KEGIATAN


Kegiatan ini akan dilaksanakan rutin dalam setiap bulan selama
satu tahun.

VIII. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dari kegiatan ini dilakukan dengan melihat cakupan
pemberian imunisasi pada bayi dan batita yang wajib memperoleh
imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.
format laporan hasil kegiatan dan akan diserahkan kepada kepala
desa, kepala puskesmas dan camat sebagai pimpinan wilayah kerja
serta ke instansi dinas kesehatan daerah.

IX. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dalam kegiatan akan dibuat dalam bentuk buku
pencatatan bayi dan batita sesuai dengan data bayi dan batita yg wajib
mendapatkan imunisasi dari setiap desa di wilayah kerja.
Pelaporan dari kegiatan ini akan dibuat dalam bentuk blanko /
format pelaporan hasil kegiatan dalam setiap bulan dari setiap desa
yang ada di wilayah kerja.
Evaluasi dalam kegiatan ini akan dilakukan dalam bentuk melihat
Tanjung Pati,

Mengetahui
Kepala UPTD PuskesmasTj.Pati Pemegang Program Imunisasi

Dr.Ratmi Sri Wahyuni,Amd.Keb


Nip.19701017 201001 2 001 Nip.19741010 200604 2 02
KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM IMUNISASI
PUSKESMAS TANJUNG PATI

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi


masyarakat, maka sistem nilai dan orientasi dalam masyarakat pun mulai
berubah. Masyarakat mulai menuntut pelayanan yang lebih baik, lebih
ramah dan lebih bermutu. Dengan semakin meningkatnya tuntutan
masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan, maka fungsi puskesmas
sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar secara bertahap terus
ditingkatkan agar menjadi efektif dan efisien serta memberi kepuasan
terhadap pasien, keluarga dan masyarakat. Berdasarkan hal itu, maka
peningkatan mutu pelayanan kesehatan puskesmas perlu dilakukan.

Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan


mempertahankan status kesehatan seluruh rakyat diperlukan tindakan
imunisasi sebagai tindakan preventif. Upaya imunisasi merupakan upaya
kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective dan telah
diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Dengan program ini
Indonesia dinyatakan bebas penyakit cacar sejak tahun 1974. Selain itu
dengan telah diperluasnya program imunisasi menjadi Program
Pengembangan Imunisasi sejak tahun 1977, angka kesakitan dan kematian
akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi ( PD3I) sudah dapat
ditekan. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah
terjadinya penyakit menular yang merupakan salah satu kegiatan prioritas
Kementerian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen
pemerintah untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs)
khususnya untuk menurunkan angka kematian pada anak.

Upaya imunisasi perlu terus ditingkatkan untuk mencapai tingkat


population immunity (kekebalan masyarakat) yang tinggi sehingga PD3I
dapat dibasmi, dieliminasi, atau dikendalikan. Dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, upaya imunisasi dapat semakin efektif,
bermutu dan efisien.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum program imunisasi adalah turunnya angka kesakitan,
kecacatan dan kematian akibat Penyakit yang dapat dicegah dengan
Imunisasi (PD3I).

2. Tujuan Khusus

a. Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu


cakupan imunisasi lengkap minimal 90% secara merata pada bayi
di seluruh desa/kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Tanjung
Pati
b. Tercapainya eliminasi campak dan pengendalian penyakit rubella
2020.
c. Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta
pengelolaan limbah medis

II. Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1 Perencanaan program imunisasi - Mendata sasaran imunisasi
meliputi jumlah bayi, batita, ibu
hamil dan WUS
- Merencanakan kebutuhan
vaksin dan logistic
- Mengambil vaksin dan logostik
ke gudang Farmasi
2 Pemberian imunisasi rutin pada - Memberikan imunisasi pada
bayi dan batita bayi dan batita sesuai jadwal
pemberian
- Melakukan sweeping follow up
DO jika ada bayi dan batita yg
tidak mendapakkan imunisasi
baik di posyandu maupun di
puskesmas
- Menyusun laporan tiap bulan
3 Pemberian imunisasi TT pada - Melakukan screaning status TT
ibu hamil ibu hamil
- Memberikan Imunisasi TT pada
ibu hamil yg status TTnya
belum lengkap
- Menyusun laporan tiap bulan
4 Pemberian imunisasi anak - Mendata sasaran anak sekolah
sekolah (BIAS) yaitu kelas I dan kelas II
- Memberikan imunisasi DT pada
siswa kelas I
- Memberikan imunisasi Td pada
siswa kelas II
- Menyusun laporan
5 Pelaksanaan Imunisasi MR - Mendata sasaran MR yaitu
(Measles Rubela) Anak usia 9bln - 15th
- Merencanakan keb. vaksin dan
logistic
- Mengambil vaksin dan logistik
ke gudang Farmasi
- Memberikan sosialisasi pada
Camat,Wali Nagari,Guru dan
Kader
- Memberikan imunisasi MR di
Posyandu dan Sekolah
- Melakukan sweeping jika ada
anak yg belum mendapatkan
imunisasi MR
- Menyusun laporan
6 Pemantauan KIPI (Kejadian - Melakukan penemuan kasus
Ikutan Pasca Imunisasi) KIPI
- Melakukan pelacakan kasus
KIPI
- Melakukan pelaporan kasus
KIPI

III. Cara melaksanakan kegiatan

1. Identifikasi tata nilai masyarakat di wilayah binaan dengan


memperhatikan data hasil pelaksanaan kegiatan komunikasi dengan
masyarakat melalui : SMD, MMD, Survey Kepuasan dan pengamatan
langsung kemudian berkoordinasi dengan kader/kepala jorong dan
Wali Nagari terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan di
masyarakat.
2. Penyesuaian metode implementasi program dengan tata nilai
masyarakat di wilayah binaan
3. Melakukan komunikasi dengan pihak lintas sektor terkait untuk
mendukung pelaksanaan program, melalui surat dan komunikasi
langsung tentang rencana pelaksanaan kegiatan. Adapun identifikasi
peran lintas sektor terkait adalah sebagai berikut:

NO SEKTOR RINCIAN PERANAN


TERKAIT
1 Aparat - Sebagai pemegang wilayah
Desa - Menyediakan Data Dasar
- Mendorong partisipasi warga dalam kegiatan
pelayanan imunisasi di posyandu
- Mengkoordinir kader untuk membantu
pelaksanaan kegiatan.
2 Sekolah - Menyediakan data sasaran untuk pelaksanaan
kegiatan BIAS dan MR
- Menyiapkan siswa untuk pelaksanaan BIAS dan
MR
3 Kader - Melakukan pelaporan kasus kesehatan terutama
kejadian KIPI
- Membantu dalam menyediakan sasaran kegiatan
- Membantu petugas/darbin dalam kegiatan
sweeping imunisasi

4. Kunjungan rumah sesuai jenis kegiatan meliputi sweeping follow up


DO
5. Penyuluhan/konseling dengan melibatkan lintas program terkait
adapun identifikasi peran lintas program terkait adalah sebagai
berikut :

NO KEGIATAN PROGRAM RINCIAN PERANAN


TERKAIT
1 BIAS/ Promkes Sebagai pelaksana dalam kegiatan
sosialisasi BIAS dan MR kepada orang
tua siswa
2 Pelayanan Bidan desa, Sebagai pelaksana dalam kegiatan
Imunisasi di Darbin pelayanan imunisasi di posyandu
Posyandu
3 Pemantaua Surveilans Sebagai pelaksana dalam penemuan
n KIPI kasus KIPI dan penyelidikan
lingkungan sekitar terhadap
penemuan kasus

IV. Sasaran

Sasaran dari program imunisasi adalah bayi, batita, anak usia sekolah
tingkat dasar, ibu hamil dan WUS

V. Jadwal pelaksanaan kegiatan

No Kegiatan Tahun 2018


J P M A M J J A S O N D
1 Pendataansasaran imunisasi X
2 Pengambilan vaksin rutin X X X X X X X X X X X X
2 Pelayanan imunisasi rutin X X X X X X X X X X X X
3 Pelayanan imunisasi ibu X X X X X X X X X X X X
hamil
4 Pelayanan imunisasi anak X X
sekolah (MR)
5 Pelayanan imunisasi anak X
sekolah (BIAS)
6 Pemantauan KIPI X X X X X X X X X X X X

VI. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan

Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan


setelah kegiatan tersebut dilaksanakan dan dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten.

VII. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan

Pencatatan dan pelaporan semua direkap di akhir bulan serta


dievaluasi.

Tanjung Pati,

Mengetahui
Kepala UPTD PuskesmasTj.Pati Pemegang Program Imunisasi

Dr.Ratmi Sri Wahyuni,Amd.Keb


Nip.19701017 201001 2 001 Nip.19741010 200604 2 022
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
CAMPAIGN IMUNISASI MR PADA ANAK SEKOLAH

I. PENDAHULUAN

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun


2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi,pengertian Imunisasi adalah
suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit,sehingga bila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit
ringan.

II. LATAR BELAKANG

Masih tingginya angka kesakitan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I) pada anak < 15 tahun.

III. TUJUAN

1.Tujuan Umum
Turunnya angka kesakitan,kecacatan dan kematian akibat
penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

2.Tujuan Khusus

a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit


Measles dan Rubella pada anak usia sekolah.
b. Memberikan imunisasi MR pada seluruh murid Tk,SD/MI dan SLTP
tanpa memandang status imunisasi saat bayi untuk mendapatkan
tingkat kekebalan atau untuk mendapatkan masa perlindungan
pada anak agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit
Measles dan Rubella.

IV. KEGIATAN POKOK

Dilakukan pada bulan Agustus 2018

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Kepala Puskesmas memberi wewenang kepada petugas sebagai


koodinator imunisasi

2. Perawat,Bidan sebagai pelaksana imunisasi

3. Koordinator imunisasi melakukan kerjasama lintas sektor dengan


Tk,SD/MI dan SLTP untuk menentukan sasaran MR yaitu dengan
melakukan pendataan jumlah murid/siswa

4. Koordinator imunisasi melakukan kerjasama lintas sektor dengan Dinas


Pendidikan,UPTD Dinas Pendidikan dan Depag dalam pelaksanaan
imunisasI

5. Koordinator Imunisasi melakukan sosialisasi pelaksanaan campaign MR


dengan Ka.Puskesmas,Dokter,Perawat,Bidan.
6. Koordinator imunisasi membuat jadwal pelaksanaan campaign MR
dan merencanakan kebutuhan logistik.

7. Koordinator imunisasi membuat surat Pemberitahuan ke


Tk,SD/MI,SLTP,Dinas Pendidikan,UPTD Dinas Pendidikan dan Depag
tentang pelaksanaan campaign MR.

8. Koordinator Imunisasi mengambil vaksin dan logistik ke gudang


farmasi

9. Koordinator imunisasi mendistribusikan vaksin dan logistik sesuai


jadwal.

10. Perawat dan Bidan melaksanakan campaign imunisasi sesuai surat


tugas Ka.Puskesmas ke Tk,SD/MI dan SLTP sesuai jadwal yang sudah
disebarkan.

11. Petugas melakukan skrening sasaran yang sehat dan yang sakit.

12. Melakukan Imunisasi MR sesuai SOP imunisasi MR

13. Melakukan observasi terjadinya KIPI sesuai SOP penanganan KIPI

14. Koordinasi dengan Tk,SD/MI dan SLTP bagi sasaran yang tidak
mendapat imunisasi karena sakit/menolak.

15. Melakukan pencatatan dan pelaporan.

VI. SASARAN
Sekuruh siswa Tk,SD/MI dan SLTP usia sebelum 15 tahun diwilayah
kerja tanpa memandang status imunisasi waktu bayi.

VII. JADWAL PELAKSANAAN


Campaign MR dengan sasaran siswa Tk,SD/MI dan SLTP pada bulan
Agustus 2018

VIII.EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Evaluasi dilakukan sesaat setelah pelaksanaan untuk kasus KIPI


b. Evaluasi dilakukan saat pencatatan dan pelaporan akan
pencapaian campaign MR
c. Konfirmasi bagi sasaran yang belum mendapat imunisasi agar
dilakukan sweeping
d. Evaluasi kasus KIPI dilakukan sesuai SOP penatalaksanaan KIPI

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Dilakukan tiap hari setelah pelaksanaan campaign MR sesuai jadwal

Tanjung Pati,

Mengetahui
Kepala UPTD PuskesmasTj.Pati Pemegang Program Imunisasi
Dr.Ratmi Sri Wahyuni,Amd.Keb
Nip.19701017 201001 2 001 Nip.19741010 200604 2 022

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


CAMPAIGN IMUNISASI MR PADA BAYI DAN BALITA
I PENDAHULUAN

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun


2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi,pengertian Imunisasi adalah
suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit,sehingga bila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit
ringan.

II LATAR BELAKANG
Masih tingginya angka kesekitan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I) pada anak < 15 tahun.

III TUJUAN
1.Tujuan Umum
Turunnya angka kesakitan,kecacatan dan kematian akibat penyakit
yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
2.Tujuan Khusus

a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit


Measles dan Rubella pada anak usia sekolah.

b. Memberikan imunisasi MR pada seluruh Bayi dan Balita tanpa


memandang status imunisasi saat bayi untuk mendapatkan
tingkat kekebalan atau untuk mendapatkan masa perlindungan
pada anak agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit
Measles dan Rubella.

IV. KEGIATAN POKOK

Dilakukan pada bulan September 2018

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1.Kepala Puskesmas memberi wewenang kepada petugas sebagai


koodinator imunisasi

2.Perawat,Bidan sebagai pelaksana imunisasi

3.Koordinator imunisasi melakukan kerjasama dengan kader posyandu


untuk menentukan sasaran MR yaitu dengan melakukan pendataan
jumlah bayi dan balita

4.Koordinator imunisasi melakukan kerjasama lintas sektor dengan


Bidan desa untuk menentukan jadwal pelaksanaan

5.Koordinator Imunisasi melakukan sosialisasi pelaksanaan campaign


MR dengan Ka.Puskesmad,Dokter,Perawat,Bidan.
6.Koordinator imunisasi membuat jadwal pelaksanaan campaign MR
dan merencanakan kebutuhan logistik.

7. Kepala Puskesmas menugaskan Bidan,Perawat yang tertulis di jadwal


campaign sebagai pelaksana Imunisasi.

8. Koordinator imunisasi memberitahukan ke Bidan Desa tentang


jadwal pelaksanaan campaign imunisasi MR

9. Koordinator Imunisasi mengambil vaksin dan logistik ke gudang


farmasi

10. Koordinator imunisasi mendistribusikan vaksin dan logistik sesuai


jadwal.

11. Perawat dan Bidan melaksanakan campaig imunisasi sesuai surat


tugas Ka.Puskesmas ke posyandu sesuai jadwal yang sudah
disebarkan.

12. Petugas melakukan skrening sasaran yang sehat dan yang sakit.

13. Melakukan Imunisasi MR sesuai SOP imunisasi MR

14. Melakukan observasi terjadinya KIPI sesuai SOP penanganan KIPI

15. Koordinasi dengan Bidan desa bagi sasaran yang tidak mendapat
imunisasi karena sakit/menolak.

16. Melakukan pencatatan dan pelaporan.

VI. SASARAN

Seluruh bayi dan balita diwilayah kerja tanpa memandang status


imunisasi waktu bayi

VII. JADWAL PELAKSANAAN

Campaign MR dengan sasaran bayi dan balita pada bulan September


2018

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Evaluasi dilakukan sesat setelah pelaksanaan untuk kasus KIPI


b. Evaluasi dilakukan saat pencatatan dan pelaporan akan pencapaian
campaign MR
c. Konfirmasi bagi sasaran yang belum mendapat imunisasi agar
dilakukan sweeping
d. Evaluasi kasus KIPI dilakukan sesua SOP penatalaksanaan KIPI

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Dilakukan tiap hari setelah pelaksanaan campaign MR sesuai jadwal

Tanjung Pati,

Mengetahui
Kepala UPTD PuskesmasTj.Pati Pemegang Program Imunisasi
Dr.Ratmi Sri Wahyuni,Amd.Keb
Nip.19701017 201001 2 001 Nip.19741010 200604 2 022

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


IMUNISASI TT
I. PENDAHULUAN
Penyakit Tetanus Neonatorum (TN) yang disebabkan oleh infeksi
basil tetani merupakan salah satu penyebab kematian Neonatal (bayi
umur kurang dari 1 bulan). Basil Tetani tahan bertahun-tahun di tanah
dan saluran cerna. Oleh karena itu penyakit TN tidak dapat dibasmi
(eradikasi) melainkan hanya ditekan angka kejadian TN hingga dibawah
1/10.000 kelahiran hidup.

II. LATAR BELAKANG


Imunisasi telah diakui sebagai upaya pencegahan penyakit yang
paling mendekati kesempurnaan dan sangat berdampak terhadap
peningkatan kesehatan masyarakat. Salah satu upaya peningkatan
kualitas sumber daya manusia dalam bidang kesehatan adalah upaya
kesehatan untuk bayi yaitu imunisasi.
Keselamatan ibu dan bayi pada proses persalinan sampai dengan
pasca persalinan sangat perlu mendapat perhatian. Salah satu masalah
yang dihadapi pada tahap tersebut adalah penyakit tetanus pada bayi
(Neonatal tetanus). Neonatal tetanus umumnya terjadi pada bayi baru
lahir. Neonatal tetanus menyerang bayi baru lahir karena dilahirkan di
tempat kotor dan tidak steril, terutama jika tali pusar terinfeksi. Neonatal
tetanus dapat menyebabkan kematian bayi dan banyak terjadi di negara
berkembang. Oleh karena itu salah satu upaya untuk mencegah dengan
imunisasi Tetanus Toxoid (TT) bagi wanita dimulai dari masa anak-anak
sampai dengan pada masa kehamilan.

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mencegah Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi akibat
infeksi tetanus

b. Tujuan Khusus
1. Terselenggaranya kegiatan imunisasi TT Calon Pengantin dan
TT pada ibu hamil
2. Sebagai acuan bagi petugas kesehatan untuk melaksanakan
kegiatan imunisasi

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a) Penyiapan sasaran
b) Penyiapan Logistik & Vaksin
c) Skrining Status TT
d) Penyuluhan
e) Pemberian Imunisasi
f) Pencatatan dan pelaporan
g) Observasi KIPI
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Secara umum dalam pelaksanaan pelayanan imunisasi TT
mengikuti SOP yang ada dan terintregasi dengan unit terkait serta
lintas program yang ada.

VI. SASARAN
Sasaran imunisasi TT adalah Calon Pengatin dan ibu hamil yang
belum mendapatkan imunisasi TT lengkap atau status imunisasi TT
belum TT5

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Sasaran Cara
Kegiatan Umum Rincian Sasaran Melaksanaka
Pokok Kegiatan n Kegiatan
Imunisasi TT Catin dan  Penyiapan Terlaksana Melakukan
Wanita usia Bumil sasaran nya
Subur (WUS) Yang  Penyiapan skrening pelayanan
Logistik & imunisasi
Ibu hamil Belum Vaksin TT dan kepada sasaran
berstatus  Skrining pemberian sesuai dengan
Status TT SOP
TT5  Penyuluhan imunisasi yang ada.
 Pemberian TT bagi
Imunisasi
CATIN dan
 Pencatatan
BUMIL
dan
Yang
pelaporan
belum TT5
 Observasi
KIPI

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan imunisasi TT Calon
Pengantin dilakukan setiap selesai pelaksanaan kegiatan imunisasi.
Untuk laporan kasus KIPI, laporan harus dibuat secepatnya sehingga
keputusan dapat segera diambil untuk melakukan tindakan atau
pelacakan.

IX. PENCATATAN , PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan hasil kegiatan dilakukan setiap kali pelayanan di register
imunisasi atau register posyandu, kartu TT . Hasil kegiatan dan cakupan
imunisasi rutin direkap menggunakan format laporan hasil pelayanan dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas Tanjung Pati dan diteruskan ke
Dinas kesehatan Kabupeten . Pelaporan dan Evaluasi di lakukan setiap
bulan sekali.

Tanjung Pati,

Mengetahui
Kepala UPTD PuskesmasTj.Pati Pemegang Program Imunisasi
Dr.Ratmi Sri Wahyuni,Amd.Keb
Nip.19701017 201001 2 001 Nip.19741010 200604 2 022

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELAKSANAAN IMUNISASI BIAS DT dan Td

I. PENDAHULUAN
Imunisasi sangat perlu diberikan kepada sasaran, baik bayi, batita,
anak sekolah maupun WUS (wanita usia subur), karena Imunisasi bisa
mencegah beberapa penyakit. Penyakit penyakit yang bisa dicegah dengan
pemberian imunisasi adalah TBC, Hepatitis, Difteri, Pertusis, Tetanus,
Polio, dan Campak. Untuk bebas dari penyakit tetanus orang harus
mendapatkan imunisasi TT sebanyak 5x, mulai dari status imunisasi pada
saat bayi, imunisasi pada saat di bangku sekolah dasar, calon pengantin
wanita (CPW) dan status imunisasi TT saat hamil. Sehingga pelaksanaan
imunisasi pada anak sekolah dasar juga menjadi target pencapaian
program imunisasi.

II. LATAR BELAKANG


Salah satu penilaian kinerja puskesmas program imunisasi adalah
pencapaian imunisasi pada anak sekolah dasar hingga mencapai 98 %.
Oleh karena itu kegiatan imunisasi pada anak sekolah harus
dilaksanakan .

III. TUJUAN
1. TujuanUmum :
Mencegah penyakit difteri dan tetanus
2. TujuanKhusus:
Memberikan kekebalan terhadap penyakit difteri dan tetanus

IV. KEGIATAN
1. Persiapan pelaksanaan imunisasi
Data sasaran BIAS kelas 1 dan 2, persiapan loogistic, persiapan
sasaran
2. Pelaksanaan imunisasi
Melakukan penyuluhan, pemberian imunisasi pada anak sekolah kelas
1 dan 2
3. Pencatatan
Mencatat hasil pelayanan imunisasi
4. Pelaporan
Melaporkan hasil imunisasi

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN:


1. Petugas / bidan datang ke sekolah sesuai jadwal pelaksanaan,
2. Petugas memberi penjelasan kepada kepala sekolah atau guru tentang
maksud dan tujuan kedatangan petugas
3. Petugas/bidan memberikan penyuluhan tentang Imunisasi kepada
sasaran
4. Bidan memberikan imunisasi pada anak sekolah kelas 1 dan 2 di
lengan kiri sepertiga atas secara subkutan dalam.
5. Bidan mencatat hasil imunisasi, dan melaporkan hasil imunisasi.

VI. SASARAN
Anak sekolah kelas 1 dan 2

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan Nopember

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan imunisasi DT/Td
dilakukan setiap selesai pelaksanaan kegiatan imunisasi. Untuk laporan
kasus KIPI, laporan harus dibuat secepatnya sehingga keputusan dapat
segera diambil untuk melakukan tindakan atau pelacakan.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pelaksana program membuat laporan hasil pelaksanaan imunisasi
paling lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya, dan disetorkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten.

Tanjung Pati,

Mengetahui
Kepala UPTD PuskesmasTj.Pati Pemegang Program Imunisasi

Dr.Ratmi Sri Wahyuni,Amd.Keb


Nip.19701017 201001 2 001 Nip.19741010 200604 2 022
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
SOSIALISASI IMUNISASI
I. PENDAHULUAN

Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu


diwujudkan sesuai dengan cita-cita Bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam UUD 1945 melalui pembangunan nasional yang berkesinambungan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Keberhasilan pembangunan kesehatan
sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat,
terampil dan ahli, serta disusun dalam satu program kesehatan dengan
perencanaan terpadu yang didukung oleh data dan informasi epidemiologi yang
valid.
Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban
ganda (double burden), yaitu beban masalah penyakit menular dan penyakit
degeneratif. Pemberantasan penyakit menular sangat sulit karena
penyebarannya tidak mengenal batas wilayah administrasi. Imunisasi
merupakan salah satu tindakan pencegahan penyebaran penyakit ke wilayah
lain yang terbukti sangat cost effective.
Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit
menular yang merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan
sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai
Millennium Development Goals (MDGs) khususnya untuk menurunkan angka
kematian pada anak.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu
saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakit ringan.Penyelenggaraan Imunisasi adalah serangkaian kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan imunisasi.
Berdasarkan sifat penyelenggaraannya, imunisasi dikelompokkan menjadi
imunisasi wajib dan imunisasi pilihan.Imunisasi rutin merupakan kegiatan
imunisasi yang dilaksanakan secara terus menerus sesuai jadwal.

II. LATAR BELAKANG

Masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman Petugas tentang


manajemen vaksin dan cara penyuntikan.Untuk itu perlu adanya dilakukan
pembelajaran atau penyegaran terhadap Petugas di Puskesmas.Sehingga
nantinya dharapkan Petugas lebih mengerti tentang manajemen vaksin,cara
menentukan sasaran dan cara penyuntikan yang benar.Dengan begitu capaian
imunisasi bisa lebih baik lagi.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umun
Meningkatnya SDM Petugas terkait manajemen vaksin dan cara
penyuntikan

2. Tujuan Khusus:
a. Petugas mengerti tentang manajemen vaksin
b. Petugas tahu cara penyuntikan vaksin yang benar
c. Petugas tahu cara pengelolaan limbah medis ( safety injection
practise and waste disposal manajement )

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Melakukan pertemuan atau sosialisasi kepada seluruh Petugas
Puskesmas

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Membuat undangan, menyiapkan daftar hadir dan notulen untuk
pertemuan
2. Mendistribusikan undangan
3. Penyampain materi pada pertemuan ( narasumber )
4. Hasil pertemuan di dokumentasikan

IV. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh staf Puskesmas Tanjung
Pati

VII. JADWAL KEGIATAN


Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan Februari 2019

VIII. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


Selesai pelaksanaan pertemuan pengelola program akan
melaksanakan evaluasi sesuai dengan kesepakatan yang di ambil dan
melihat capaian indikator program.

IX. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan hasil kegiatan imunisasi akan dicatat dalam kohort bayi
dan batita sesuai dengan data bayi dan batita yg wajib mendapatkan
imunisasi dari setiap jorong di wilayah kerja.
Pelaporan dari kegiatan ini akan dibuat dalam bentuk blanko /
format pelaporan, dan dilaporkan setiap bulan ke Puskesmas.yang ada di
wilayah kerja.
Evaluasi dalam kegiatan ini akan dilakukan dalam bcakupan pemberian
imunisasi secara berjenjang pada bayi dan batita yang wajib mendapatkan
Tanjung Pati,

Mengetahui
Kepala UPTD PuskesmasTj.Pati Pemegang Program Imunisasi

Dr.Ratmi Sri Wahyuni,Amd.Keb


Nip.19701017 201001 2 001 Nip.19741010 200604 2 022

Anda mungkin juga menyukai