DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TANDUN II
Jl. Raya Dayo Km.6 Kecamatan Tandun
email. puskesmastandun2@yahoo.co.id Kode Pos. 28554
A. PENDAHULUAN
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan sesuai dengan cita-
cita Bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 melalui pembangunan nasional yang
berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Keberhasilan pembangunan kesehatan
sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli, serta disusun
dalam satu program kesehatan dengan perencanaan terpadu yang didukung oleh data dan informasi
epidemiologi yang valid.
Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden),
yaitu beban masalah penyakit menular dan penyakit degeneratif. Pemberantasan penyakit menular
sangat sulit karena penyebarannya tidak mengenal batas wilayah administrasi. Imunisasi merupakan
salah satu tindakan pencegahan penyebaran penyakit ke wilayah lain yang terbukti sangat cost effective.
Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, imunisasi merupakan
salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan salah satu kegiatan
prioritas Kementerian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah khususnya
untuk menurunkan angka kematian pada anak.
B. LATAR BELAKANG
1. TUJUAN UMUM
Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian,khususnya kematian anak (bayi dan balita)
akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu Tuberkulosis, Difteri, Pertusis,
Tetanus, Measles Rubella, Polio, Hepatitis B, Hemofilus influenza tipe b
2. TUJUAN KLHUSUS
Langkah KerjaPetugas
a. Petugas memastikan umur dan status imunisasi polio dengan menanyakan pada orang tua dan melihat
buku KIA / Kohort bayi,
b. Petugas menjelaskan tujuan dan efek samping dari pemberian imunisasi IPV,
c. mencuci tangan, / Memakai APD
d. Petugas menyiapkan alat – alat dan bahan,
e. Petugas memastikan vaksin dalam keadaan baik,
f. Petugas mengeluarkan PID dari kemasan,
g. Cara penyuntikan Intramuskuler :
a. Suntikan diberikan pada paha anterolateral secara Intramuskular dengan dosis 0,5 cc,
b. Pegang lokasi suntikan dengan ibu jari dan jari telunjuk
c. Suntikkan vaksin dengan posisi jarum suntik 90° terhadap permukaan kulit. (lakukan aspirasi
sebelumnya untuk memastikan jarum tidak menembus pembuluh darah)
d. Tekan seluruh jarum langsung ke bawah melalui kulit sehingga masuk ke dalam otot
e. Suntikkan pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit
h. Langkah-Langkah penyuntikan :
a. Bersihkan kulit dengan kapas dan air matang
b. Tunggu hingga kering
c. Kemudian suntikkan vaksin di lokasi dengan cara yang sesuai ketentuan
d. Setelah vaksin masuk, jarum di keluarkan
e. Pada tempat bekas lokasi suntikan, kemudian ditekan dengan kapasbaru yang kering. Jangan
memijat-mijat daerah bekas suntikan.
f. Jika ada pendarahan kapas tetap ditekan pada lokasi suntikan hingga darah berhenti
i. Petugas membuang spuit pada safety box
j. Petugas merapikan alat dan bahan habis pakai
k. Petugas mencuci tangan / Hand sanitizer
l. Petugas mencatat status imunisasi pada buku KIA, kohort bayi .
G. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan rutin dalam setiap bulan selama satu tahun