Anda di halaman 1dari 16

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PAKUAN AJI
Alamat : Jl. Lintas Timur Desa Pakuan Aji, Kecamatan Sukadana
Kab. Lampung Timur, Email PKM_Pakuanaji@yahoo.com Kode. Pos. 34194

KERANGKA ACUAN PROGRAM IMUNISASI

I. PENDAHULUAN

Perbaikan kualitas manusia di suatu Negara dijabarkan secara Internasional dalam

Millenium Develo  Millenium Development Goal  pment Goal (MDG’s). Salah satu tujuan

MDG’s adalah menurunkan 2/3 angka kematian anak di bawah usia lima tahun dari tahun.

Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam

mendeskripsikan tingkat pembangunan manusia di sebuah  Negara  Negara dari sisi kesehata

kesehatan masyarak masyarakatnya, juga merupaka merupakan salah satu indikator indikator

yang paling sensitive dalam menentukan derajat kesehatan suatu daerah. Anak-anak

khususnya dibawah lima tahun adalah tahun adalah individu yang rentan terhadap berbagai

individu yang rentan terhadap berbagai penyakit. Setiap tahunnya 12 juta anak di tiap

tahunnya 12 juta anak di dunia meninggal sebelum mencapai usia lima tahun. Dari seluruh

kematian tersebut 70% meninggal karena Pneumonia, Diare, Campak dan Malnutrisi.

((Direktorat survailens, imunisasi, karantina dan kesehatan matra, 2013)

Salah satu indicator yang penting untuk mengetahui derajat kesehatan di suatu Negara

adalah banyaknya bayi (umur 0-12 bulan) yang meninggal per 1000 kelahiran hidup, yang

disebut dengan AKB. Imunisasi adalah satu cara intervensi yang paling efektif dalam

menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi balita. Imunisasi telah diakui sebagai upaya

pencegahan penyakit yang paling mendekati kesempurnaan dan sangat berdampak terhadap

peningkatan kesehatan masyarakat.

Program imunisasi di Indonesia kemudian diperbaharui dan dikembangkan semenjak

tahun 1977 dengan tujuan memberikan perlindungan terhadap 7 macam penyakit yaitu TBC,

Difteri, Pertusis, Tetanus, Campak, Polio dan Hepatitis B melalui antigen

BCG,DPT,Polio,Campak, Hepatitis B dan TT untuk wanita subur dan ibu hamil


II. LATAR BELAKANG

Berdasarkan laporan dari Jurnal Kesehatan The Lancet menyebutkan bahwa 7.000 bayi

meninggal dunia setiap harinya meninggal dunia setiap harinya Indonesia angka kema

Indonesia angka kematian bayi rata-rata 34 tian bayi rata-rata 34 bayi/1.000 kelahiran

bayi/1.000 kelahiran hidup. Jumlah tersebut tidak terlalu mengesankan karena apabila

dibandingkan dengan 5 tahun yang lalu perubahannya hanya sedikit. Tahun 2003 angka

kematian bayi di Indonesia adalah 35  bayi/1.000 kelahiran hidup.  bayi/1.000 kelahiran

hidup. Target MDGs untuk penurunan Angka Kematian penurunan Angka Kematian Bayi di

Bayi di Indonesia Indonesia adalah sebesar 23 per 1.000 KH pada tahun 2015 dari kondisi

saat ini yaitu sebesar 34 per 1.000 KH (2,3) (Dian H, 2013)

Dari sekian banyak masalah kesehatan yang ada termasuk rendahnya  pengetahuan da n

pe maha man masyara kat tentang imuni sasi, r e n da hn ya c a ku pa n dan kun jun gan mas

yar aka t kep os yan du khu su sny a b agi masyarakat yang memiliki bayi dan balita yang

harus mendapatkan imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan, kurangnya kerjasama dan

partisipasi dengan masyarakat secara umum dan lintas terkait secara khusus dalam kegiatan

imunisasi dan posyandu serta beranggapan bahwa posyandu yang termasuk dalam UKBM

bukan milik dan kepentingan mereka melainkan milik instansi kesehatan maka  perlu

dilakukan kegiatan Sosialisasi Keamanan Pangan diwilyah kerja Puskesmas Kotaraja,

sehingga tercapai VISI dan MISI Puskesmas Puskesmas Kotaraja, Kotaraja, yang dituangkan

d dituangkan dalam tata alam tata nilai Puskesmas Puskesmas Kotaraja Kotaraja yaitu

“PESONA”  profesional,  profesional,empati,So empati,Sopan,Optim pan,Optimis,Nyam

is,Nyaman dan Ama an dan Amanah.

III. TUJUAN

A. Tujuan Umum

Secara umum tujuan imunisasi adalah menurunkan angka kesakitan ,kematian serta

kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)


B. Tujuan Khusus

1. Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi

lengkap minimal 100% secara merata pada bayi diseluruh indonesia/kelurahan tahun

2018.

2. Tervalidasinya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden di bawah 1 per 1.000

kelahiran hidup dalam satu tahun)

3. Tercapainya eliminasi campak pada tahun 2018

4. Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan limbah medis

(safety injection practice and waste disposal management).

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

a. PengamprahanVaksin

b. Pengelolaan Vaksin

c. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi

1) Imunisasi BCG

2) Imunisasi Polio

3) Imunisasi DPT-HB-Hib

4) PCV (Pneumococcal Vaccine)

5) IPV ( Inactivated Polio Vaccine)

6) Imunisasi Campak

7) Imunisasi DPT-HB-Hib lanjutan

8) Campak Lajutan

9) TT/TD

d. Validasi data

e. Pelaporan
V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

1) PengamprahanVaksin

a. Persiapan

a) Amprahan vaksin  

b) Vaccine carrier

c) Cool pack  

b. Pelaksanaan

a) Petugas menentukan jumlah kebutuhan vaksin selama sebulan  

b) Pastikan semua peralatan lengkap sebelum berangkat

c) Menyerahkan amprahan ke petugas gudang vaksin

d) Memasukkan vaksin ke dalam vaccine carrier yang sudah ada cool packnya

e) Pastikan jumlah vaksin yang di amprah sudah sesuai.

f) Kembali ke puskesmas sesegera mungkin

g) Simpan vaksin di lemari pendingin yang bersuhu +2°c s.d +8°c

h) Rapikan peralatan

i) Catat jumlah vaksin di buku stok vaksin

2) PengelolaanVaksin

a. Persiapan

a) Lemari pendingin  

b) Vaksin

c) Thermometer Muller

d) Freeze tag

e) Cool pack  

b. Pelaksanaan

a) Semua vaksin disimpan pada suhu +2°c s.d +8°c  

b) Letakkan cool pack dibawah lemari es sebagai penahan dingin dan penjaga

kesetabilan suhu.

c) Peletakan dus vaksin mempunyai jarak antara minimal 1-2 cm atau sejari

tangan.

d) Vaksin HS (BCG,PCV, Campak, Polio) diletakkan dekat dengan evaporator.


e) Vaksin FS (Hep.B, DPT/HB/Hib, DT, Td, TT dan IPV) diletakkan jauh dengan

evaporator.

f) Vaksin dalam lemari es harus diletakkan dalam kotak vaksin

g) Pasikan termometer dan freeze tag menunjukkan indikator yang sesuai

h) Pelarut vaksin Campak dan BCG simpan di luar lemari es ditempat yang sejuk.

i) Tidak boleh menyimpan barang selain vaksin.

3) Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi

A. Imunisasi Hb 0

1. Persiapan

a) Vaksin Hb Unijeck  

b) Kapas steril (kapas air panas)

c) Safety Box

2. Pelaksanaan

a) Petugas mencuci tangan  

b) Pastikan vaksin yang akan di gunakan sudah benar.

c) Jelaskan kepada ibu anak tersebut, imunisasi HB0 diberikan minimal 24 jam

dari kelahiran

d) Ambil vaksin Hb Uniijeck dosis sekali pakai 0,5 cc

e) Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas steril (air panas) Suntikan secara

intra muskuler (im)

f) Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang kemungkinan efek samping.

g) Anjurkan kompres hangan di lokasi penyuntikan.

h) Rapikan alat-alat

i) Petugas mencuci tangan  

j) Mencatat dalam buku  

B. Imunisasi BCG

1. Persiapan

a) Vaksin BCG  

b) Pelarut vaksin

c) Spuit disposible 0,05 cc


d) Disposibel 5 cc untuk melarutkan

e) Kapas steril (air panas)

f) Safety Box

g) Kartu imunisasi

2. Pelaksanaan

a) Petugas mencuci tangan.  

b) Pastikan vaksin dan spuit yang akan di gunakan.

c) Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 ampul.

d) Pastikan anak belum pernah di BCG dengan menanyakan pada orang tua anak

tersebut

e) Ambil 0.05 cc vaksin BCG yang telah kita larutkan tadi

f) Bersihkan lengan dengan kapas steril, jangan menggunakan alkohol /

desinfektan sebab akan merusak vaksin tersebut

g) Suntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan kanan atas (tepatnya pada

insertio musculus deltoideus) secara intrakutan (ic) / dibawah kulit

h) Buang bekas spuit kedalam safety box.

i) Rapikan alat-alat  

j) Petugas mencuci tangan

k) Mencatat dalam buku

C. Imunisasi Polio

1. Persiapan

a) Pinset  

b) Vaksin Polio dan pipet

2. Pelaksanaan

a) Petugas mencuci tangan.  

b) Pastikan vaksin polio dalam keadaan baik (perhatikan nomor ,kadaluarsa dan

vvm).

c) Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset.

d) Pasang pipet diatas botol vaksin

e) Letakkan anak pada posisi yang senyaman mungkin


f) Buka mulut anak dan teteskan vaksin volio sebanyak 2 tetes

g) Pastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh anak yang diimunisasi

h) Jika di muntahkan atau di keluarkan oleh anak, ulangi lagi penetesan

i) Saat meneteskan vaksin kemulut, pastikan agar vaksin tetap dalam kondisi steril

j) Rapikan Alat

k) Petugas mencui tangan

l) Mencatat dalam buku

D. Imunisasi DPT-HB-Hib

1. Persiapan

a) Vaksin DPT-HB-Hib  

b) Spuit di Spuit disposible sposible 0,5 cc

c) Kapas steril (Kapas air Kapas steril (Kapas air panas) d) Safety Box

2. Pelaksanaan

a) Petugas mencuci tangan  

b) Pastikan vaksin yang akan di gunakan

c) Jelaskan kepada ibu anak tersebut, umur anak (2-11 bulan) jumlah suntikan 3x

untuk imunisasi DPT-HB-Hib.

d) Ambil 0,5 cc vaksin DPT-HB-Hib.

e) Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas steril (air panas)

f) Suntikan secara intra muskuler (im)

g) Buang bekas spuit kedalam safety box

h) Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat DPT-HB-Hib, berikan

obat penurun panas / antipiretik kepada ibu kepada ibu anak tersebut.

i) Anjurkan kompres hangan di lokasi penyuntikan.  

j) Rapikan alat-alat

k) Petugas mencuci tangan

l) Mencatat dalam buku

E. Imunisasi PCV
1. Persiapan

a) Vaksin PCV  

b) Kapas steril (Kapas air panas)

c) Safety Box

2. Pelaksanaan

a) Petugas mencuci tangan  

b) Pastikan vaksin yang akan di gunakan

c) Jelaskan kepada ibu anak tersebut, umur anak (2-12 bulan) jumlah suntikan 3x

untuk imunisasi PCV.

d) Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas steril (air panas)

e) Suntikan secara intra muskuler (im)

f) Buang bekas spuit kedalam safety box

g) Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat PCV, berikan obat

penurun pan  penurun panas / antip as / antipiretik k iretik kepada ibu epada ibu

anak terse anak tersebut.

h) Anjurkan kompres hangat di lokasi penyuntikan.

i) Rapikan alat-alat  

j) Petugas mencuci tangan

k) Mencatat dalam buku

F. Imunisasi IPV

1. Persiapan

a) Vaksin IPV

b) Spuit di Spuit disposible sposible 0,5 cc

c) Kapas steril (Kapas air panas)

d) Safety Box

2. Pelaksanaan

a) Petugas mencuci tangan

b) Pastikan vaksin yang akan di gunakan

c) Jelaskan kepada ibu anak tersebut, umur anak (4 bulan) jumlah suntikan 1x

untuk imunisasi IPV  


d) Ambil 0,5 cc vaksin IVP

e) Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas steril (air panas)

f) Suntikan secara intra muskuler (im)

g) Buang bekas spuit kedalam safety box

h) Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat IPV, berikan obat

penurun panas / antipiretik kepada anak tersebut.

i) Anjurkan kompres hangan di lokasi penyuntikan.

j) Rapikan alat-alat

k) Petugas mencuci tangan

l) Mencatat dalam buku

G. Imunisasi Campak

1. Persiapan

a) Pinset  

b) Spuit Disposible 5 cc dan 0,5 cc

c) Vaksin Campak dan pelarut

d) Safety Box

2. Pelaksanaan

a) Petugas mencuci tangan  

b) Buka tutup vaksin denggunakan Pinset

c) Larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada dengan spuit (5 cc)

d) Pastikan umur anak tepat untuk di imunisasi campak (9 bulan)

e) Ambil 0,5 cc vaksin campak yang telah dilarutkan tadi

f) Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas steril (air panas).

g) Suntikan secara sub (sc)

h) Buang bekas spuit ke dalam safety bok

i) Rapikan alat  

j) Cuci tangan petugas

k) Catat Kartu Imunisasi

H. Imunisasi DPT-HB-Hib lanjutan

1. Persiapan
a) Vaksin DPT-HB-Hib  

b) Spuit di Spuit disposible sposible 0,5 cc

c) Kapas steril (Kapas air Kapas steril (Kapas air panas) d) Safety Box

2. Pelaksanaan

a) Petugas mencuci tangan  

b) Pastikan vaksin yang akan di gunakan

c) Jelaskan kepada ibu anak tersebut, umur anak (18-24 bulan) jumlah suntikan 1x

untuk imunisasi DPT-HB-Hib Lanjutan

d) Ambil 0,5 cc Ambil 0,5 cc vaksin DPT-HB-Hib. vaksin DPT-HB-Hib.

e) Bersihkan lengan kanan dengan kapas steril.

f) Suntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan kanan atas (tepatnya pada

insertio musculus deltoideus) secara IM.

g) Buang bekas spuit kedalam safety box

h) Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat DPT-HB-Hib,

berikan oba  berikan obat penurun p t penurun panas / an anas / antipiretik

tipiretik kepada ibu kepada ibu anak terse anak tersebut.

i) Anjurkan kompres hangat di lokasi penyuntikan.  

j) Rapikan alat-alat

k) Petugas mencuci tangan

l) Mencatat dalam buku Imunisasi

I. Campak Lajutan

1. Persiapan

a) Pinset  

b) Spuit Disposible 5 cc dan 0,5 cc

c) Vaksin Campak dan pelarut

d) Safety Box

2. Pelaksanaan

a) Petugas mencuci tangan  


b) Buka tutup vaksin denggunakan Pinset

c) Larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada dengan spuit (5 cc)

d) Pastikan umur anak tepat untuk di imunisasi campak (24-36 bulan)

e) Ambil 0,5 cc vaksin campak yang telah dilarutkan tadi

f) Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas steril (air panas).

g) Suntikan secara sub (sc)

h) Buang bekas spuit ke dalam safety bok

i) Rapikan alat  

j) Cuci tangan petugas

k) CatatKartu Imunisasi  

J. TT

1. Persiapan

a) Vaksin TT  

b) Spuit disposible disposible 0,5 cc

c) Kapas steril (Kapas air panas)

d) Safety Box

2. Pelaksanaan

a) Petugas mencuci tangan  

b) Pastikan vaksin yang akan di gunakan

c) Jelaskan kepada ibu ibu hamil, bahwa akan disuntikkan di lengan kiri

d) Ambil 0,5 cc vaksin TT

e) Bersihkan lengan kana dengan kapas steril.

f) Suntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan kiri atas (tepatnya pada insertio

musculus deltoideus) secara IM.

g) Buang bekas spuit kedalam safety box

h) Terangkan kepada ibu hamil, akan terasa pegal bekas suntikan.

i) Anjurkan kompres hangan di lokasi penyuntikan.  

j) Rapikan alat-alat

k) Petugas mencuci tangan

l) Mencatat dalam buku


K. Validasi data

1. Persiapan

a) Format pengambilan data imunisasi  

b) Laporandari RS/KlinikSwasta

c) Alat tulis

2. Pelaksanaan

a) Memetik laporan dari RS swasta yang dibawa masing-masing pemegang

program dari p  program dari puskesma uskesmas lain  

b) Memetik sasaran yang termasuk wilayah kerja puskesmas

c) Merekap hasil pertukaran data

L. Pelaporan

1. Persiapan

a) Format pengambilan data imunisasi

b) Laporan dari RS/Klinik Swasta

c) Ala ttulis

2. Pelaksanaan

a) Memetik laporan dari RS swasta yang dibawa masing-masing pemegang

program da  program dari puskesm ri puskesmas lain as lain  

b) Memetik sasaran yang termasuk wilayah kerja puskesmas

c) Merekap hasil pertukaran data

VI. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR TERKAIT

PERAN PIHAK TERKAIT

PERAN LINTAS PROGRAM PERAN LINTAS SEKTOR TERKAIT

1. KIA/KB 1. CAMAT
 Pemeriksaan ibu hamil, ibu  Memberikan dukungan kepada pelayanan kesehatan di
nifas dan KB
Puskesmas
 Pelaksanaan Kelas Ibu
 konseling dan penyuluhan  Sebagai penanggung jawab tim akselerasi penurunan
masalah KIA/KB AKI AKB (sesuai dengan keputusan Bupati Lampung
 Kunjungan nifas lengkap Timur ).
 Kunjungan neonatal lengkap  Sebagai ketua pokjanal PSN-GJB 60 menit
 Pemeriksaan MTBS/MTBM  Memotivasi masyarakat yang tidak mau dirujuk ke
pada bayi balita Rumah Sakit
 Pelaksanaan posyandu bayi
 Memberikan masukan, harapan dan kebutuhan
balita
 Imunisasi masyarakat akan pelayanan kesehatan

2.GIZI 2.POLSEK
 Pendataan bayi dan balita
 pemantauan gizi kurang atau  Berkoordinasi dalam penanganan kecelakaan, Kejadian
gizi buruk kekerasan/ kejadian lain yang memerlukan pemeriksaan/
 Penjaringan bumil KEK penanganan kesehatan (contoh : KLL, pembunuhan,
 Kunjungan rumah bumil resti meninggal mendadak ditempat kerja, dll)
 Konseling masalah gizi  Berkoordinasi dalam PembuatanVisum Et Repertum
 Vitamin A bayi balita dan
 Berkoordinasi dalam kegiatan penyuluhan dan
anpras
 Vitamin A ibu nifas penanganan NAPZA
 Kunjungan rumah pada bayi  Berkoordinasi dalam pengamanan obat dan makanan
balita resti kadaluarsa
 Dukungan keamanan pada kegiatan SUB PIN
 Berkoordinasi dalam penanggulangan bencana
 Anggota tim akselerasi penurunan AKI AKB
 Bersama sama melaksanakan PSN( Pemberantasan
sarang nyamuk), Sebegai anggota tim supervisi terpadu
PSN
 Memberikan masukan, harapan dan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan
3.P2 3.KORAMIL
 Informasi tentang penyakit
menular  Berkoordinasi dalam masalah keamanan dan
 Penyebaran informasi tentang penanggulangan bencana (siaga bencana)
HIV/AIDS, TB, Imunisasi,  Leading sector dalam kegiatan KB kesehatan yaitu TNI
Diare, DBD, ISPA dan Manunggal KB kes dan Safari KB
Pneumonia.  Bersama-sama melaksanakan PSN (Pemberantasan
sarang nyamuk), Sebegai anggota tim supervisi terpadu
PSN
 Anggota tim akselerasi penurunan AKI AKB
 Memberikan masukan, harapan dan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan
4.KESLING 4.DINAS PENDIDIKAN
 Melaksanakan Pendataan dan
pemantauan kunjungan sehat,  Berkoordinasi pada kegiatan
JAS, tempat-tempat umum, o BIAS( Bulan Imunisasi AnakSekolah)
konseling dan penyuluhan o Skrening Kesehatan / Penjaringan Kesehatan Anak
masalah kesehatan lingkungan sekolah
o UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) : Penyuluhan
kesehatan gigi, Demo Sikat gigi, dan Pemeriksaan
Kesehatan Gigi
 Berkoordinasi pada kegiatan Penyuluhan : Kesehatan
reproduksi, NAPZA, HIV AIDS, dan lain lain
 Berkoordinasi dalam inspeksi sanitasi TTU di instansi
pendidikan (TK,SD, SMP, dan SMA/SMK)
 Bersama sama melaksanakan PSN (Pemberantasan
sarang nyamuk), Sebagai anggota tim supervisi terpadu
PSN
 Berkoordinasi dalam pelaporan
 Memberikan masukan, harapan dan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan
5.PROMKES 5.PL-KB
 Melaksanakan Promosi
Kesehatan  Memberikan pembinaan dan motivasi dalam upaya
 Pendataan, Pemantauan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
Pembinaan Rumah Tangga di program keluarga sejahtera dan BKB serta promosi KB
4 Tatanan Rumah Tangga dalam meningkatkan cakupan akseptor baru
pemberdayaan dan penggerakan  Penghimpunan jumlah penduduk
masyarakat untuk ber PHBS  Pendewasaan usia perkawinan dan pengaturan kelahiran
dan koordinasi Lintas Sektor
 Ketahanan Keluarga melalui tribina (BKB, BKR dan
 Pelaksanaan CPTS di tempat-
tempat umum BKL)
 Memberikan masukan, harapan dan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan
 Bersama sama melaksanakan PSN (Pemberantasan
sarang nyamuk), Sebagai anggota tim supervisi terpadu
PSN
 Kerjasama dalam penyuluhan Kespro, NAPZA, HIV
AIDS

6.USILA 6.KUA
 Pendataan lansia dan pralansia
 Pemeriksaan usila secara  Melaksanakan koordinasi dan pembinaan calon jamaah
berkala Haji
 Melakukan kunjungan rumah  Memberikan masukan, harapan dan kebutuhan
bagi lansia resti masyarakatakan pelayanan kesehatan
 Penyuluhan tentang PTM pada  Sebagai anggota dari tim pelaksana akselerasi
kelompok Lansia
penurunan AKI AKB
 Kegiatan pada lansia ( senam
lansia ).  Sebagai anggota pokjanal PSN-GJB 60 menit
 Koordinasi pelaporan pengantin setiap bulan
 Koordinasi dalam upaya kesehatan sekolah (misalnya
pemberian obat cacing, kegiatan UKS, inspeksi sanitasi
TTU di instansi pendidikan (MI,MTs dan RA)
 Mengirim CPW ke Puskesmas untuk di imunisasi TT
7.UKGS/UKS 7.KEPALA DESA
 Penjaringan siswa baru
 Pemeriksaan gigi dan mulut  Memberikan dukungan kepada pelayanan kesehatan di
 PKPR Puskesmas
 Penyuluhan kespro pada remaja  Sebagai ketua tim pelaksana tingkat desa akselerasi
 Pemeriksaan hb pada remaja penurunan AKI AKB
 TDD rematri  Sebagai penanggung jawab/ koordinator pelaksanaan
PSN GJB 60 menit tingkat desa
 Memotivasi masyarakat yang tidak mau dirujuk ke
Rumah Sakit
 Memberikan masukan,harapan dan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan
 Bersama sama menyusun jadwal kegiatan program
kesehatan (posyandu balita, posyandu lansia, PSN, dll)
 Membuat surat keputusan tentang penetapan posyandu
dan kader aktif
8.PKK

 Melakukan pembinaan, memotivasi masyarakat untuk


melaksanakan pembangunan kesehatan meliputi
kegiatan dibidang Promosi kesehatan, Kesling,
KIA/KB, Gizi, JPKM, P2M, melalui kegiatan kelompok
 Memberikan masukan, harapan dan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan
 Sebagai anggota pokja nal PSN-GJB 60 menit
 Sebagai pelaksana kegiatan TNI manunggal KB kes
 Anggota tim akselerai penurunan AKI AKB
8. IMUNISASI  KADER
 Persiapan posyandu  Pelaksana dalam Kegiatan Posyandu Balita dan
 Pelaksanaan Imunisasi Posyandu Lansia, Juru Pemantau jentik (Jumantik),
luar/dalam gedung Survei Perumahan dan lingkungan.
 Penyuluhan imunisasi  Sebagai Penggerak peran serta masyarakat
 Amprah Vaksin  Membantu kegiatan Puskesmas di Masyarakat
 Pelaksanaan Program BIAS (misalnya: distribusi Kartu BPJS, dll)
 Pelaksanaan Sweeping  Sebagai Penyuluh kesehatan di masyarakat
Imunisasi  Membantu petugas Puskesmas dalam melaksanakan
 Membuat pelaporan kegiatan
 Pendampingan Bumil risti
 Memberikan masukan, harapan dan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan

VII. SASARAN

Sasaran imunisasi rutin adalah bayi, imunisasi lanjutan usia 18 bulan-36 buln, anak sekolah

dasar kelas 1,2, dan 5 serta Wanita Usia Subur (wanita usia 15-39 tahun)

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan
No Kegiatan Kesehatan Promkes 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12
0

1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pelaksanaan Imunisasi di
Posyandu

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2 Penyuluhan Imunisasi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Amprah Vaksin

√ √
4 Pelaksanaan BIAS

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 Pelaksanaan Sweeping Imunisasi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 Pelaporan

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dalam kegiatan akan dibuat dalam bentuk buku pencatatan bayi dan batita sesuai

dengan data bayi dan batita yang wajib mendapatkan imunisasi dari setiap desa diwilayah
kerja Puskesmas Pakuan Aji. Pelaporan dari kegiatan ini akan dbuat dalam bentuk

blangko/format pelaporan hasil kegiatan dalam setiap bulan dari setiap desa/kelurahan yang

ada diwilayah kerja Puskesmas Pakuan Aji. Evaluasi dalam kegiatan ini akan dilakukan

dalam bentuk analisa cakupan pemberian imunisasi secara berjenjang pada bayi dan batita

yang wajib mendapatkan imunisasi.

Anda mungkin juga menyukai