Anda di halaman 1dari 5

PROSEDUR PEMBERIAN IMUNISASI MR

No Dokumen : SOP/
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
UPTD Puskesmas H. Muhamad Taupiq, SKM, M.Kes
Tandun II Nip. 1971071419910220001
1. Pengertian Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) adalah suatu kegiatan
imunisasi tambahan secara masal sebagai upaya untuk memutuskan
transmisi penularan virus campak dan rubella pada anak usia 9 bulan
sampai dengan <15 tahun,
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan pembarian imunisasi Imunisasi
Measles Rubella (MR)
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tandun II tentang layanan klinis
No. SK 440/04.10/431.202.7.1.13/2017
4. Referensi Buku Petunjuk Teknis Kampanye Imunisasi Measles Rubella ( MR )

5. Prosedur / langkah – 1. Alat :


langkah a. Vaksin Carrier;
b. ADS 0,5 ml dan 5 ml
c. AEFI Kit
d. Cool pack;
e. Safety box;
f. Kantong plastik limbah medis dan non medis
g. Pen Marker
2. Bahan
a. Vaksin Measles Rubella (MR)
b. Pelarut Vaksin;
c. Kapas steril;
d. Air DTT.
3. Prosedur / Langkah - Langkah
a. Petugas Memastikan sasaran anak usia 9 bulan sampai dengan
<15 tahun dan sudah diskrining (dalam kondisi sehat dan
sudah makan) sasaran yang menerima imunisasi MR.
b. Petugas menyiapkan alat dan bahan,
c. Petugas mencuci tangan,
d. Petugas memastikan kondisi rantai vaksin terpelihara dengan

baik dalam suhu 2 - 8⁰C.


e. Petugas memastikan vaksin dan pelarut dalam keadaan layak
pakai (berasal dari pabrik yang sama, belum kadaluarsanya,
kondisi VVM A dan B)
f. Petugas Melarutkan vaksin dengan mengunakan ADS 5 ml dan
di kocok secara perlahan sampai tercampur rata kemudian
mencatat waktu / jam pelarutan vaksin pada label vaksin dan di
gunakan dalam waktu 6 jam.
g. Petugas mengambil (autodisable syringe/ADS) 0,5 ml yang
layak pakai (belum kadaluarsa, kemasan tidak rusak) dengan
cara memasukkan jarum ke dalam vial vaksin dan pastikan ujung
jarum selalu berada di bawah permukaan larutan vaksin
sehingga tidak ada udara yang masuk ke dalam spuit.
h. Petugas mengatur posisi pasien,
i. Petugas melakukan tindakan aseptik di lokasi injeksi dengan
kapas kering steril sekali pakai atau kapas yang dibasahi
dengan air matang, tunggu hingga kering.
j. Petugas memegang lengan kiri atas seperti mencubit
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk,
k. Penyuntikan dilakukan pada otot deltoid di lengan kiri atas,
dengan dosis 0,5 ml diberikan secara subkutan (sudut

kemiringan penyuntikan 45o).


l. Petugas melakukan aspirasi spuit,
m. Petugas mengobservasi ada tidaknya darah dalam spuit,Jika ada
darah tarik kembali jarum dari kulit,
n. Petugas menekan tempat penusukan dengan kapas kering,
o. Petugas mengganti penusukan ketempat lain,Jika tidak ada darah,
masukkan obat perlahan-lahan hingga habis,
p. Petugas menyuntikkan vaksin pelan-pelan untuk mengurangi rasa
sakit,
q. Petugas mengeluarkan jarum Setelah vaksin masuk, jangan
memijat-mijat daerah bekas suntikan,
r. Petugas menekan lokasi suntikan dengan kapas kering hingga
darah berhenti apabila ada perdarahan dilokasi penyuntikan,
s. Petugas membuang/ memasukkan ADS bekas pelarutan maupun
ADS bekas penyuntikan ke dalam safety box (safety box hanya
boleh di isi ¾)
t. Botol vaksin bekas, ampul pelarut dan kapas bekas dimasukkan
ke dalam kantong limbah medis atau kantong plastik biasa yang
diberi tanda limbah medis.
u. Sampah selain diatas dimasukkan ke dalam kantong plastik non
medis
v. Petugas mencuci tangan,
w. Petugas menunggu di tempat pelayanan minimal 30 menit
untuk merespon jika ada kasus KIPI (Memantau dan
menangani kasus KIPI).
x. Petugas mencatat status imunisasi pada buku KIA, kohort
bayi ,anak/ register posyandu , regerter anak usia sekolah dan
melaporan hasil kampanye imunisasi MR secara akurat,
lengkap dan tepat waktu. Pencatatan kegiatan dilakukan
terpisah dari kegiatan rutin, dan dilaporkan setiap hari yang
sifatnya akumulatif
6. Diagram
Alir Anamnesa
Menjelaskan tujuan
dan efek samping
Memastikan vaksin
Mengambil imunisasi
0,5 ml Melarutkan vaksin MR
dan pelarut dalam
vaksin MR dengan ADS 5 ml
keadaan baik
Melakukan Memegang lengan
Mengatur posisi
desinfeksi lengan kiri kiri atas seperti
pasien
mencubit
Melakukan melakukan
aspirasi spuit penyuntikan

Masukkan obat perlahan Tarik


lahan hingga habis Tidak Ya kembali
Ada
jarum
darah

Mengeluarkan Menekan tempat


jarum setelah penusukan
vaksin masuk dengan kapas
kering

Menekan lokasi Membuang spuit Botol vaksin bekas, ampul


suntikan dengan pada safety box pelarut dan kapas
kapas kering jika dmasukkan kedalam
keluar darah kantong limba yg di beri
tanda dan sampah yg lain
ke kantong plastik non
medis

Mencatat status imunisasi pada buku


KIA dan kohort bayi dan regester usia
Mencuci tangan
anak sekolah

Pelaporan
7. Hal-hal yang 1. Vaksin tidak boleh dipakai jika sudah dilarutkan lebih dari 6 jam,
perlu 2. Jangan memijat-mijat daerah bekas suntikan,
diperhatikan 3. Pasca penyuntikan observasi kemungkinan terjadinya KIPI.

8. Unit terkait 1. Poli Umum,


2. Rawat Inap,
3. UGD,
4. Imunisasi,
5. Ruang KIA KB,
6. Puskesmas Pembantu/Ponkesdes.
9. Dokumen
Terkait
10.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tgal Mulai
Diberlakukan
Historis

Anda mungkin juga menyukai