Anda di halaman 1dari 25

• Suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan

IM seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga


bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak
UNI akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

SAS
I
• Antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih
hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang
telah diolah, berupa toksin mikroorganisme yang telah
VA diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang bila
diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan
KSI spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu.

N
DASAR HUKUM
PERATURAN MENTERI
KESEHATAN No.12 Tahun
2017
ttg_Penyelenggaraan_Imunisasi.

WHO-UNICEF tahun 2010


tentang Joint Statement on
Effective Vaccine
Management Initiative.
TUJUAN UMUM

upaya untuk menimbulkan/meningkatkan


kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit sehingga bila suatu saat
terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan
sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
TUJUAN KHUSUS

Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian


akibat
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I).:
Lindungi buah hati anda dari
penyakit yang dapat di cegah
dengan Imunisasi :
 Penyebabnya Virus Morbilli / Virus Rubeola, ditularkan melalui
batuk, bersin dan tangan yang kotor oleh cairan hidung.
 Gejala awal menyerupai selesma disertai kunjungtivitis, sedang tanda
khas berupa bintik koplik, timbul dimulai dari dahi dan belakang
telinga kemudian menyebar ke muka, badan dan anggota badan, pada
kulit gelap sulit dilihat. Komplikasi terjadi pada 30 % penderita
berupa kunjungtivitis berat dan Pneumonia.
 Pencegahan dengan Imunisasi Campak

Sudin Kesmas
Jakarta Utara
 rubella merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, penularannya
terjadi lewat saluran nafas manusia. Penderita akan mengalami gejala
demam ringan dan bisa timbul ruam pada seluruh tubuh.
 Kalau virus sampai tertular ke wanita hamil, kata dia, maka itu akan
bermasalah. Wanita hamil trimester satu yang menderita rubella,
kandungannya bisa mengalami keguguran.
 Aslinar menyebutkan, penderita rubella bisa melahirkan bayi dengan
sindrom rubella kongenital. Yakni, berupa penyakit yang dapat
menimbulkan efek. Seperti gangguan sistem saraf pusat, ukuran kepala
bisa kecil (mikrosefal), atau bisa mengenai pendengaran (tuli).GEJALA
UTAMA; BATUK BERDAHAK LEBIH DARI 2 MGG
 DAPAT DI CEGAH DENGAN IMUNISASI MR(UMUR 19 BULAN-
BAWAH 15 TAHUN)
 IMUNISASI PADA USIA 9 BL > 18 BL> KLS 1 SD
*Penyebab : Corynebacterium diphtheriae
*Pencegahan dengan imunisasi DT/Td
*Gejala :
 Nyeri tenggorokan,demam
 Terbentuknya lapisan abu-abu tebal pada tenggorokan dan amandel
 Pembengkakan kelenjar sekitar leher
 Penyebabnya kuman Clostridium tetani
 Gejala khas berupa kejang rangsang atau kejang spontan, muka tampak
menyeringai, pada bayi mulut terkancing. Keluhan awal Tetanus
Neonatorum adalah bayi tidak mau menetek dan mulut mencucut seperti
ikan bila tidak diobati bayi akan menderita kejang sehingga bayi tampak
biru hal ini dapat menyebabkan kematian.
 Pencegahan Dengan imunisasi DT/Td

Sudin Kesmas
Jakarta Utara
 POLIO ADALAH PENYAKIT YANG DI SEBABKAN OLEH VIRUS
YANG TERMASUK DALAM GOLONGAN HUMAN
ENTEROVIRUS YANG BEREPLIKASI DI USUS DAN
DIKELUARKAN MELALUI TINJA
 GEJALA :LUMPUH LAYU BUKAN DISEBABKAN OLEH
TRAUMA
 DAPAT DI CEGAH DENGAN IMUNISASI POLIO
 VAKSIN POLIO TETES DIBERIKAN SEBANYAK EMPAT KALI
PADA USIA 1, 2, 3, 4 BULAN. “SEDANGKAN UNTUK POLIO
SUNTIK DIBERIKAN SATU KALI PADA SAAT BAYI BERUSIA
EMPAT BULAN
 Kanker yang menyerang bagian terendah rahim(servik)
 Penyebabnya Human Papilloma Virus (HPV)
 Gejala khas berupa perdarahan yang abnormal pada siklus mentsruasi
dan menopouse.
 Pencegahan dengan imunisasi HPV

Sudin Kesmas
Jakarta Utara
 TB/TBC/KP/FLEK ADALAH PENYAKIT MENULAR YANG
DISEBABKAN KUMAN MYCOBAKTERIUM TUBERCULOSA
 TBC DAPAT MENYERANG SEMUA UMUR
 GEJALA UTAMA; BATUK BERDAHAK LEBIH DARI 2 MGG
 GEJALA LAINNYA; BATUK BERCAMPUR DARAH,SESAK
NAFAS DAN NYERI DADA,NAPSU MAKAN MENURUN,DEMAM
MERIANG BERKEPANJANGAN,BERKERINGAT DI MALAM
HARI TANPA MELAKUKAN AKTIFITAS
 DAPAT DI CEGAH DENGAN IMUNISASI BCG
Mengapa Imunisasi harus diberikan
LAGI pada anak sekolah ?
Sejak anak mulai memasuki usia sekolah dasar terjadi penurunan
terhadap tingkat kekebalan yang diperoleh saat imunisasi ketika
bayi.

BIAS

Untuk menimbulkan dan mempertahankan tingkat kekebalan diatas


ambang perlindungan atau memperpanjang masa perlindungan.
SASARA
N

• BIAS merupakan kegiatan pemberian imunisasi rutin


lanjutan bagi anak usia sekolah kelas 1, 2, 5 dan 6 SD/
MI/ sederajat.
PELAKSANAAN
Kelas 1 Imunisasi
Campak/MR,DT

Kelas 2 Imunisasi Td

Kelas 5 Imunisasi
Td,HPV(Perempuan)

Kelas 6 Imunisasi
HPV(Perempuan)
• Strategi pelaksanaan imunisasi untuk anak
sekolah mempertimbangkan situasi
epidemiologi COVID- 19, kebijakan
pemerintah daerah dan satuan pendidikan,
serta situasi epidemiologi PD3I.
• Seluruh kegiatan pelayanan imunisasi bagi
anak sekolah harus memperhatikan protokol
kesehatan (baik petugas maupun sasaran)
Ketentuan Waktu Pelayanan Imunisasi
• Koordinasi Lintas Sektor tentang jadwal hari atau jam
pelayanan imunisasi di sekolah.
• Koordinasi dengan lintas program lainnya untuk memberikan
pelayanan kesehatan lain bersamaan dengan imunisasi jika
memungkinkan.
Tugas dan Peran Guru pada
program imunisasi
• Membantu memberikan pemahaman tentang pentingnya
imunisasi kepada anak didik dan orang tua murid
• Membantu menyebarluaskan informasi tentang pentingnya
imunisasi
• Memastikan anak didik mendapatkan imunisasi sesuai anjuran
• Menyiapkan kebutuhan admiistrasi(NIK,NO TLF wali murid,dll)
Persiapan Sebelum Hari-H

1. Memberikan data sasaran (murid) kepada petugas kesehatan.

2. Memberikan informasi kepada murid dan orang tua mengenai:


a. jadwal waktu pemberian imunisasi di sekolah.
b. Manfaat dan pentingnya imunisasi

3. Membantu petugas kesehatan mengingatkan orang tua atau


perigantar pada H- 1 pelayarian untuk:
a. Memastikan anak dan perigan tar dalam kondisi sehat u ritu k datang ke
sekolah
b. Mengantar anak ke sekolah sesuai hari dan jam yang telah ditentukan.
c. Membatasi jumlah per gantar hanya 1 orang saja
Hari H Pelaksanaan di sekolah
1.Memastikan diri dan guru lainnya dalam keadaan sehat untuk
membantu pelayanan imunisasi di sekolah (tidak demam, batuk, pilek, dan lain -lain);

2.Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan prinsip PPI ( minimal masker kain);

3.Membantu memastikan area pelayanan imunisasi bersih;

4.Memastikan fasilitas cuci tangan pakai air mengalir dan sabun atau hand sanitizer tersedia
di sekolah;

5.Membantu menyiapkan catatan data sasaran anak yang menjadi sasaran imunisasi;

6.Ukur suhu anak dan pengantar saat tiba di sekolah sebelum


memasuki area pelaksanaan imunisasi dengan termometer (sebaiknya dengan
termometer no kontak).

7.Memastikan sasaran mendapatkan imunisasi.

8. Membersihkan area tempat pelayanan imunisasi sebelum dan sesudah pelayanan.

9. Mendata murid yang tidak datang kemudian menginformasikan untuk datang ke


puskesmas untuk mendapatkan imunisasi.
Tugas dan Peran Orang Tua:
1.Memastikan anak dalam kondisi sehat untuk di imunisasi.
2.Memastikan diri dalam keadaan sehat untuk mengantar
anak ke sekolah serta tidak ada riwayat bepergian dan
kontak erat dengan penderita COVID 19
3.Membantu memberi pemahaman tentang pentingnya
imunisasi.
4.Membantu menyebarluaskan informasi tentang
pentingnya imunisasi.
5.Memastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai