SAS
I
• Antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih
hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang
telah diolah, berupa toksin mikroorganisme yang telah
VA diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang bila
diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan
KSI spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu.
N
DASAR HUKUM
PERATURAN MENTERI
KESEHATAN No.12 Tahun
2017
ttg_Penyelenggaraan_Imunisasi.
Sudin Kesmas
Jakarta Utara
rubella merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, penularannya
terjadi lewat saluran nafas manusia. Penderita akan mengalami gejala
demam ringan dan bisa timbul ruam pada seluruh tubuh.
Kalau virus sampai tertular ke wanita hamil, kata dia, maka itu akan
bermasalah. Wanita hamil trimester satu yang menderita rubella,
kandungannya bisa mengalami keguguran.
Aslinar menyebutkan, penderita rubella bisa melahirkan bayi dengan
sindrom rubella kongenital. Yakni, berupa penyakit yang dapat
menimbulkan efek. Seperti gangguan sistem saraf pusat, ukuran kepala
bisa kecil (mikrosefal), atau bisa mengenai pendengaran (tuli).GEJALA
UTAMA; BATUK BERDAHAK LEBIH DARI 2 MGG
DAPAT DI CEGAH DENGAN IMUNISASI MR(UMUR 19 BULAN-
BAWAH 15 TAHUN)
IMUNISASI PADA USIA 9 BL > 18 BL> KLS 1 SD
*Penyebab : Corynebacterium diphtheriae
*Pencegahan dengan imunisasi DT/Td
*Gejala :
Nyeri tenggorokan,demam
Terbentuknya lapisan abu-abu tebal pada tenggorokan dan amandel
Pembengkakan kelenjar sekitar leher
Penyebabnya kuman Clostridium tetani
Gejala khas berupa kejang rangsang atau kejang spontan, muka tampak
menyeringai, pada bayi mulut terkancing. Keluhan awal Tetanus
Neonatorum adalah bayi tidak mau menetek dan mulut mencucut seperti
ikan bila tidak diobati bayi akan menderita kejang sehingga bayi tampak
biru hal ini dapat menyebabkan kematian.
Pencegahan Dengan imunisasi DT/Td
Sudin Kesmas
Jakarta Utara
POLIO ADALAH PENYAKIT YANG DI SEBABKAN OLEH VIRUS
YANG TERMASUK DALAM GOLONGAN HUMAN
ENTEROVIRUS YANG BEREPLIKASI DI USUS DAN
DIKELUARKAN MELALUI TINJA
GEJALA :LUMPUH LAYU BUKAN DISEBABKAN OLEH
TRAUMA
DAPAT DI CEGAH DENGAN IMUNISASI POLIO
VAKSIN POLIO TETES DIBERIKAN SEBANYAK EMPAT KALI
PADA USIA 1, 2, 3, 4 BULAN. “SEDANGKAN UNTUK POLIO
SUNTIK DIBERIKAN SATU KALI PADA SAAT BAYI BERUSIA
EMPAT BULAN
Kanker yang menyerang bagian terendah rahim(servik)
Penyebabnya Human Papilloma Virus (HPV)
Gejala khas berupa perdarahan yang abnormal pada siklus mentsruasi
dan menopouse.
Pencegahan dengan imunisasi HPV
Sudin Kesmas
Jakarta Utara
TB/TBC/KP/FLEK ADALAH PENYAKIT MENULAR YANG
DISEBABKAN KUMAN MYCOBAKTERIUM TUBERCULOSA
TBC DAPAT MENYERANG SEMUA UMUR
GEJALA UTAMA; BATUK BERDAHAK LEBIH DARI 2 MGG
GEJALA LAINNYA; BATUK BERCAMPUR DARAH,SESAK
NAFAS DAN NYERI DADA,NAPSU MAKAN MENURUN,DEMAM
MERIANG BERKEPANJANGAN,BERKERINGAT DI MALAM
HARI TANPA MELAKUKAN AKTIFITAS
DAPAT DI CEGAH DENGAN IMUNISASI BCG
Mengapa Imunisasi harus diberikan
LAGI pada anak sekolah ?
Sejak anak mulai memasuki usia sekolah dasar terjadi penurunan
terhadap tingkat kekebalan yang diperoleh saat imunisasi ketika
bayi.
BIAS
Kelas 2 Imunisasi Td
Kelas 5 Imunisasi
Td,HPV(Perempuan)
Kelas 6 Imunisasi
HPV(Perempuan)
• Strategi pelaksanaan imunisasi untuk anak
sekolah mempertimbangkan situasi
epidemiologi COVID- 19, kebijakan
pemerintah daerah dan satuan pendidikan,
serta situasi epidemiologi PD3I.
• Seluruh kegiatan pelayanan imunisasi bagi
anak sekolah harus memperhatikan protokol
kesehatan (baik petugas maupun sasaran)
Ketentuan Waktu Pelayanan Imunisasi
• Koordinasi Lintas Sektor tentang jadwal hari atau jam
pelayanan imunisasi di sekolah.
• Koordinasi dengan lintas program lainnya untuk memberikan
pelayanan kesehatan lain bersamaan dengan imunisasi jika
memungkinkan.
Tugas dan Peran Guru pada
program imunisasi
• Membantu memberikan pemahaman tentang pentingnya
imunisasi kepada anak didik dan orang tua murid
• Membantu menyebarluaskan informasi tentang pentingnya
imunisasi
• Memastikan anak didik mendapatkan imunisasi sesuai anjuran
• Menyiapkan kebutuhan admiistrasi(NIK,NO TLF wali murid,dll)
Persiapan Sebelum Hari-H
2.Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan prinsip PPI ( minimal masker kain);
4.Memastikan fasilitas cuci tangan pakai air mengalir dan sabun atau hand sanitizer tersedia
di sekolah;
5.Membantu menyiapkan catatan data sasaran anak yang menjadi sasaran imunisasi;