(TBC) PARU Tuberculosis adalahpenyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC (mycobacterium tuberculosis) yang menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.
Apa Tanda & Gejala TBC Paru?
TB dapat menular terutama bila 1. Batuk lama lebih dari 3 minggu dalam dahaknya ditemukan kuman 2. Demam tanpa sebab lebih 1 bulan TBC. 3. Berat badan menurun TBC pada anak tidak menular, tapi 4. Keringat malam hari ditularkan oleh orang dewasa 5. Mudah lelah 6. Nafsu makan hilang Bagaimana merawat penderita TBC 7. Nyeri dada hingga sembuh? 8. Sesak nafas 9. Batuk dahak bercampur bercak Minum obat teratur dan benar darah sesuai anjuran dokter selama enam bulan Bagaimana gejala pada anak ? Melibatkan anggota keluarga untuk mengawasi dan memastikan Nafsu makan turun penderita TBC minum obat dengan Berat badan turun teratur dan benar (DOTS). Batuklebih dari 30 hari TIM PROMKES Demam lama atau berulang Mengapa harus melakukan PUSKESMAS WATUKAPU Muncul benjolan di leher, ketiak, pemeriksaan rutin? 2018 lipat paha Memantau kemajuan pengobatan Anggota keluarga ikut aktif Mengetahui ada/tidaknya efek memperhatikan penderita minum samping obat obat teratur dan benar (Pengawas Memeriksa kesehatan anda dan Menelan Obat) memberikan informasi Bila batuk mulut ditutup Memberikan obat-obatan Sebaiknya minum obat dalam keadaan perut kosong ( pagi ) Resiko penularan Makan-makanan yang bergizi dan cukup istirahat. Penularan melalui udara : Anggota keluarga Mencegah TBC? Sahabat Rekan sekerja Hidup sehat Penderita TBC dengan BTA Makan yang bergizi ( basil tahan asam ) negatif Istirahat cukup umumnya tidak menular Olahraga teratur Penderita dengan BTA positif Hindari stress sangat menular Bila batuk ditatup mulutnya Penderita dengan BTA positif Jangan meludah sembarangan setelah diobati beberapa minggu, Lingkungan sehat risiko penularan kecil Vaksinasi pada bayi dan anak Orang dengan infeksi HIV , imunitas rendah atau penyakit lainnya Stop rokok, hindari minum alkohol, obat bius Berobat teratur ke dokter ( PKM, RS, Dokter spesialis) Jangan stop obat sendiri