Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM TB PARU

DI PUSKESMAS SUKAMUKTI
GEJALA UMUM TUBERKULOSIS
Batuk berdahak
selama 2 minggu Dada
atau lebih, dan terasa
dahak yg keluar nyeri dan
bercampur dgn sesak
darah

Demam lebih dari


sebulan, dan Nafsu makan
berkeringat di berkurang,
malam hari (tanpa dan berat
melakukan badan
kegiatan) menurun

10 % dari yang dicurigai (suspek) adalah


TBC aktif yang menular (BTA +)
PENULARAN UHUK ..
UHUK…

TB
Kuman TB keluar ke
udara pada saat
penderita TB batuk,
Kuman TB terhirup bersin, atau
oleh orang lain melalui berbicara.
saluran pernafasan
menuju paru-paru dan
dapat menyebar ke
bagian tubuh lainnya.

UHUK ..
UHUK .. UHUK…
UHUK…

UHUK ..
UHUK…

Jika daya tahan tubuh lemah,


orang tersebut menjadi sakit TB Di dalam tubuh, kuman TB
dilawan oleh daya tahan tubuh. Jika daya tahan tubuh kuat,
orang tersebut tetap sehat.
 Tidak sembuh
 Penyakitnya akan jadi lebih parah, sulit
diobati
 Tetap dapat menularkan
 Perlu waktu lebih lama untuk penyembuhan
 Banyak biaya
 Kehilangan pendapatan karena tidak dapat
bekerja
APA YANG AKAN TERJADI JIKA BERHENTI
MINUM OBAT ANTI TB SEBELUM WAKTUNYA?
 Penyakit TB tidak sembuh dan dapat terus
menular ke orang lain.
 Kuman TB dalam tubuh menjadi kebal
terhadap obat sehingga pengobatan berikutnya
akan lebih lama dan lebih mahal karena jenis
obatnya berbeda.
 Kuman TB yang kebal obat juga dapat d
tularkan ke orang lain.
PROGRAM PENANGGULANGAN TB PARU
GAMPANG – GAMPANG SUSAH

NAMUN

TBC menjadi :
Target Bersama
Tekad Bersama
Tugas Bersama
&
Tanggung jawab Bersama
 Pengawasan Minum Obat
 Berikan dorongan agar penderita berobat
secara teratur hingga selesai
 Ingatkan jadwal pemeriksaan dahak ulang
 Memastikan penderita benar-benar meminum
obatnya
MENGAPA HARUS ADA PMO?
 Di karenakan waktu yang lama dan jenis obat yang banyak membuat
banyak pasien TB tidak patuh menjalani pengobatan. Hasilnya,
kuman menjadi kebal dan pengobatan harus diulang.
 Pengobatan TB akan menyembuhkan sebagian besar pasien tanpa
memicu munculnya kuman resistan (kebal) obat. Untuk tercapainya
hal tersebut, sangat penting dipastikan bahwa pasien menelan
seluruh obat yang diberikan sesuai anjuran dengan cara
pengawasan langsung oleh seorang PMO (Pengawas Minum Obat,
atau sering juga disebut Pengawas Menelan Obat) agar mencegah
terjadinya resistensi (kebal) obat. Pilihan tempat pemberian
pengobatan sebaiknya disepakati bersama pasien agar dapat
memberikan kenyamanan. Pasien bisa memilih datang ke fasilitas
kesehatan (puskesmas, RSUD, RS swasta) terdekat dengan
kediaman pasien atau PMO datang berkunjung ke rumah pasien.
Apabila tidak ada faktor penyulit, pengobatan dapat diberikan secara
rawat jalan.
APA SAJA TUGAS SEORANG PMO?
 Mengawasi pasien TB agar menelan obat secara teratur
sampai selesai pengobatan. Tanpa PMO, pasien rentan
drop out, sehingga kuman terlanjur kebal obat dan
waktu pengobatan bisa diulang dan lebih panjang.
 Memberi dorongan kepada pasien agar mau berobat
teratur.
 Mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak pada
waktu yang telah ditentukan.
 Memberi penyuluhan pada anggota keluarga pasien TB
yang mempunyai gejala-gejala mencurigakan TB untuk
segera memeriksakan diri ke Unit Pelayanan Kesehatan.
APA SAJA SYARAT MENJADI PMO?

 Seorang PMO harus seseorang yang dikenal,


dipercaya dan disetujui, baik oleh petugas
kesehatan maupun pasien,
 PMO harus disegani dan dihormati oleh pasien,
sehingga pasien dapat patuh menjalankan
instruksi yang diberikan.
 Seseorang yang tinggal dekat dengan pasien.
 Bersedia membantu pasien dengan sukarela.
 Bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan
bersama-sama dengan pasien
SIAPA SAJA YANG BISA JADI PMO?

 PMO dapat berasal dari kader kesehatan, guru,


anggota PPTI, PKK, atau tokoh masyarakat
lainnya atau anggota keluarga. Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa PMO yang
berasal dari anggota keluarga meningkatkan
kepatuhan pasien dalam meminum obat.
Namun, anggota keluarga itu harus terlebih
dahulu diberi edukasi oleh petugas kesehatan
mengenai seluk beluk penyakit TB.

Anda mungkin juga menyukai