Skill lab
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
2016
1
PENDAHULUAN
Thanatology
2
Pengetahuan ini berguna untuk :
3
KONSEP LAMA
Kapan seseorang dikatakan meninggal ?
Fungsi System Pernapasan
System Kardiovaskular
System Saraf pusat
Berhenti
secara lengkap dan permanen
4
Kematian Somatik
Berhentinya pernapasan :
6
KONSEP BARU Brain – Stem Reflexes
Do the pupil react to light?
Brain stem The pupils are fixed and do not respond to sharp changes in
death is death the intensity of incident light. Cranial nerves II, III.
Is there any eyelid movement when each cornea is touched
in turn ?
Corneal reflex – Cranial nerves V, VII.
The use of sterile gauze is recommended
Is there any eye movement seen during or following the
slow injection of at least 50 mls ice cold water over 1 minute
into each ear with the head at 30˚ ?
Each ear drum should be clearly visualised before the test.
Vestibulo-ocular reflex – Cranial nerves III, VI, VIII
Is the gag reflex present ?
Use a spatula or Yankauer sucker or laryngoscop to stimulate
the posterior pharynx. Cranial Nerves IX, X
Is the cough reflex response present when a suction
catheter is passed down the trachea to the carina ?
Cranial Nerves IX, X
Is there any motor response in a cranial nerve or somatic
distribution when supraorbital pressure is applied ?
Cranial Nerves V, VII. Reflex limb and trunk movements ( Spinal
7
reflexes ) can be present.
TANDA KEMATIAN TIDAK PASTI : TANDA PASTI KEMATIAN :
1. Pernapasan Berhenti
1. Lebam Mayat ( Livor Mortis )
2. Sirkulasi terhenti
2. Kaku Mayat ( Rigor Mortis )
3. Kulit Pucat
3. Penurunan suhu Tubuh
4. Tonus Otot hilang & Relaksasi
( Algor Mortis )
5. Pengeringan kornea yg menimbulkan
kekeruhan 4. Pembusukan
( Decomposition)
5. Adiposera
6. Mummifikasi
8
LEBAM MAYAT
(LIVOR MORTIS/POST MORTEM LIVIDITY)
10
KEPENTINGAN MEDIKOLEGAL LEBAM MAYAT
1. Merupakan tanda pasti kematian
2. Memperkirakan lama kematian
3. Menentukan posisi mayat waktu mati
Jika mayat terletak pada posisi punggung dibawah, maka lebam
mayat pertama sekali terlihat pada bagian leher dan
bahu, baru kemudian menyebar ke punggung.
Pada mayat dengan posisi tergantung, lebam mayat tampak
pada bagian tungkai dan lengan.
5. Sebab kematian
Lebam Mayat normal Merah keunguan
Keracunan Sianida / CO Lebam Mayat berwarna Merah Terang
Meninggal sebab Asfiksia Lebam Mayat mendekati kebiruan
11
KAKU MAYAT
(RIGOR MORTIS)
Orang meninggal, terjadilah perubahan dari ATP ADP.
Selama dalam tubuh ada glycogen, masih dapat terjadi resintesa ADP
ATP, sehingga otot-otot masih dalam keadaan lemas.
Bila persediaan glycogen habis, maka resintesa ADP ATP tidak ada
12
KAKU MAYAT
(RIGOR MORTIS)
Fase rigor mortis ini dibagi dalam 3 bagian :
1. Relaksasi primer
Terjadi segera setelah kematian, seluruh otot lemas, dapat dirangsang scr
mekanik /elektrik.
Mula-mula kaku mayat terlihat pada Mm. Orbicularis occuli, kemudian otot-
otot rahang bawah, otot-otot leher, extremitas atas, thoraxs, abdomen dan
extremitas bawah. Fase ini berlangsung 2- 3 jam.
13
FAKTOR YG MEMPENGARUHI KAKU MAYAT
1. Keadaan Lingkungan
2. Usia
3. Cara Kematian
4. Kondisi Otot
14
Keadaan yang mirip dengan rigor mortis :
1. Heat stiffening
Terjadi karena koagulasi protein otot akibat suhu yang tinggi.
Otot yang telah menjadi kaku akibat heat stiffening ini tidak dapat
mengalami rigor mortis. Sebaliknya heat stiffening dapat terjadi pada
otot yang sudah mengalami rigor mortis.
Puggilistic attitude
15
2. Freezing (cold stiffening)
Yaitu kaku sendi yang disebabkan oleh karena cairan synovial membeku.
Bila sendi tersebut digerakkan, akan terdengar suara crepitasi.
Untuk membedakannya dengan rigor mortis, jenasah diletakkan dalam
ruangan dengan suhu yang lebih tinggi, maka otot-otot akan menjadi
lemas akibat mencairnya kembali bekuan cairan synovial.
16
PENURUNAN SUHU JENASAH (ALGOR MORTIS)
17
PENURUNAN SUHU JENASAH
(ARGOR MORTIS)
18
PEMBUSUKAN
(DECOMPOSITON/PUTREFACTION)
19
Tanda-Tanda pembusukan :
Sterilitas
Suhu sekitar
Kelembaban
Medium Udara : air : tanah = 1 : 2 : 8
Faktor dari dalam
Umur
Keadaan tubuh pada waktu meninggal
Sebab kematian
Jenis kelamin
22
Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi :
A. Bila ditemukan :
23
Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi :
24
Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi :
25
26