Anda di halaman 1dari 26

TANATOLOGI

Skill lab
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
2016

1
PENDAHULUAN

Thanatology

ilmu pengetahuan yang mempelajari


perubahan-perubahan pada tubuh
seseorang yang telah meninggal

2
Pengetahuan ini berguna untuk :

 Menentukan apakah seseorang benar-benar telah


meninggal atau belum.
 Menentukan berapa lama seseorang telah
meninggal.
 Membedakan perubahan-perubahan post mortal
dengan kelainan-kelainan yang terjadi pada waktu
korban masih hidup

3
KONSEP LAMA
Kapan seseorang dikatakan meninggal ?
Fungsi  System Pernapasan
System Kardiovaskular
System Saraf pusat

Berhenti
secara lengkap dan permanen

4
Kematian Somatik
 Berhentinya pernapasan :

 Auscultatoir : dengan stetoskop didaerah larynx dan didengarkan terus menerus


selama 5 sampai 10 menit.
 Test dari WINSLOW : Gelas berisi air diletakkan didaerah epigastrium  bila
permukaan air bergerak, berarti korban masih hidup.
 Mirror test letakkan sebuah cermin didepan lubang hidung dan mulut, bila
cermin menjadi buram, berarti korban masih bernafas.

Berhentinya denyut jantung dan peredaran darah diperiksa dengan cara :

 Auscultatoir  stetoskop pada precardial  dengar terus-menerus selama 5


sampai 10 menit.
 Test MAGNUS : Jari tangan diikat dengan seutas tali  aliran darah venous (-),
tetapi aliran darah arterial (+),  bendungan distal dari ikatan  syanotic &
pada daerah ikatan tampak pucat. Sebaliknya bila tidak terjadi perubahan
warna, berarti peredaran darah sudah tidak ada.
 Test ICARD  dengan menyuntikkan larutan icard  secara subcutan. Bila
circulasi masih ada, maka daerah sekitar suntikan berwarna kuning kehijauan.5
Kematian Molekuler

 Fungsi pernapasan dan peredaran darah berhenti anoxia yg lengkap


dan menyeluruh dalam jaringan.
 Akibatnya proses aerobik dalam sel-sel berhenti, sedangkan proses
anaerobic masih berlangsung.
 Beberapa jaringan yg masih dapat hidup terus selama beberapa waktu
al. :
 Sel-sel syaraf  masih hidup selama 5 menit.

 Jaringan otot  3 jam setelah orang meninggal masih dpt dirangsang


 mekanik / elektrik.
 Mata  dlm 4 jam  ditetesi Atropin  midriasis

6
 KONSEP BARU Brain – Stem Reflexes
Do the pupil react to light?
 Brain stem The pupils are fixed and do not respond to sharp changes in
death is death the intensity of incident light. Cranial nerves II, III.
Is there any eyelid movement when each cornea is touched
in turn ?
Corneal reflex – Cranial nerves V, VII.
The use of sterile gauze is recommended
Is there any eye movement seen during or following the
slow injection of at least 50 mls ice cold water over 1 minute
into each ear with the head at 30˚ ?
Each ear drum should be clearly visualised before the test.
Vestibulo-ocular reflex – Cranial nerves III, VI, VIII
Is the gag reflex present ?
Use a spatula or Yankauer sucker or laryngoscop to stimulate
the posterior pharynx. Cranial Nerves IX, X
Is the cough reflex response present when a suction
catheter is passed down the trachea to the carina ?
Cranial Nerves IX, X
Is there any motor response in a cranial nerve or somatic
distribution when supraorbital pressure is applied ?
Cranial Nerves V, VII. Reflex limb and trunk movements ( Spinal
7
reflexes ) can be present.
TANDA KEMATIAN TIDAK PASTI :  TANDA PASTI KEMATIAN :

1. Pernapasan Berhenti
1. Lebam Mayat ( Livor Mortis )
2. Sirkulasi terhenti
2. Kaku Mayat ( Rigor Mortis )
3. Kulit Pucat
3. Penurunan suhu Tubuh
4. Tonus Otot hilang & Relaksasi
( Algor Mortis )
5. Pengeringan kornea yg menimbulkan
kekeruhan 4. Pembusukan

( Decomposition)

5. Adiposera

6. Mummifikasi

8
LEBAM MAYAT
(LIVOR MORTIS/POST MORTEM LIVIDITY)

 Orang meninggal  peredaran darahnya berhenti 


timbul stagnasi eritrosit.

 Gaya gravitasi  darah mencari tempat yang


terendah  mengendap  terlihat bintik-bintik
berwarna merah kebiruan (LEBAM MAYAT)

 DIMAIO  Onset Lebam Mayat  30 menit – 2 jam


setelah kematian

 Lebam Mayat < 6 jam masih bisa hilang saat di


tekan
 Lebam mayat  mirip dengan luka memar (harus
dibedakan)
9
Beda Lebam mayat & memar

Lebam mayat Luka memar

Lokasi Bagian tubuh Sembarang


terendah tempat
( Epidermal ) (Subepidermal)

Bila ditekan Biasanya hilang Tidak hilang

Bila di iris Darah Darah


intravasculer extravasculer
Jaringa lunak
Luas penyebaran Dapat meliputi Biasanya daerah
daerah yang luas yang terkena
tidak luas

10
KEPENTINGAN MEDIKOLEGAL LEBAM MAYAT
1. Merupakan tanda pasti kematian
2. Memperkirakan lama kematian
3. Menentukan posisi mayat waktu mati
 Jika mayat terletak pada posisi punggung dibawah, maka lebam
mayat pertama sekali terlihat pada bagian leher dan
bahu, baru kemudian menyebar ke punggung.
 Pada mayat dengan posisi tergantung, lebam mayat tampak
pada bagian tungkai dan lengan.
5. Sebab kematian
 Lebam Mayat normal Merah keunguan
 Keracunan Sianida / CO Lebam Mayat berwarna Merah Terang
 Meninggal sebab Asfiksia Lebam Mayat mendekati kebiruan

11
KAKU MAYAT
(RIGOR MORTIS)
 Orang meninggal, terjadilah perubahan dari ATP  ADP.

 Selama dalam tubuh ada glycogen, masih dapat terjadi resintesa ADP 
ATP, sehingga otot-otot masih dalam keadaan lemas.

 Bila persediaan glycogen habis, maka resintesa ADP  ATP tidak ada

 Akibatnya semua ATP dirobah menjadi ADP, maka terjadilah kaku.

 Perubahan otot yg tjd stlh kematian, dibagi dlm 3 tahap :


1. Relaksasi primer
2. Kaku mayat
3. Relaksasi Sekunder

12
KAKU MAYAT
(RIGOR MORTIS)
Fase rigor mortis ini dibagi dalam 3 bagian :
1. Relaksasi primer
Terjadi segera setelah kematian, seluruh otot lemas, dapat dirangsang scr
mekanik /elektrik.

Mula-mula kaku mayat terlihat pada Mm. Orbicularis occuli, kemudian otot-
otot rahang bawah, otot-otot leher, extremitas atas, thoraxs, abdomen dan
extremitas bawah. Fase ini berlangsung 2- 3 jam.

2. Kaku mayat lengkap.

Kaku mayat lengkap ini dipertahankan selama 12 jam.

3. Kaku mayat mulai menghilang.


Fase ini berlangsung selama 6 jam.

13
FAKTOR YG MEMPENGARUHI KAKU MAYAT

 1. Keadaan Lingkungan
 2. Usia
 3. Cara Kematian
 4. Kondisi Otot

14
Keadaan yang mirip dengan rigor mortis :

1. Heat stiffening
Terjadi karena koagulasi protein otot akibat suhu yang tinggi.
Otot yang telah menjadi kaku akibat heat stiffening ini tidak dapat
mengalami rigor mortis. Sebaliknya heat stiffening dapat terjadi pada
otot yang sudah mengalami rigor mortis.

Puggilistic attitude

Heat stiffening terdapat pada :


 korban yang mati terbakar
 korban yang tersiram cairan panas
 jenasah yang dibakar

15
2. Freezing (cold stiffening)
Yaitu kaku sendi yang disebabkan oleh karena cairan synovial membeku.
Bila sendi tersebut digerakkan, akan terdengar suara crepitasi.
Untuk membedakannya dengan rigor mortis, jenasah diletakkan dalam
ruangan dengan suhu yang lebih tinggi, maka otot-otot akan menjadi
lemas akibat mencairnya kembali bekuan cairan synovial.

3. Cadaveric spasm (INSTANTENOUS RIGOR)


Yaitu kontraksi otot dalam stadium somatic death pada saat otot-otot
lain dalam fase Relaksasi Primer, dan berlangsung terus sampai timbul
Relaksasi sekunder.
Biasanya ditemukan pada :
 Korban yg bunuh diri dengan senjata api.
 Korban yang bunuh diri dengan pisau
 Korban yang meninggal sewaktu mendaki gunung tinggi.
 Korban pembunuhan yang menggenggam robekan pakaian si pembunuh

16
PENURUNAN SUHU JENASAH (ALGOR MORTIS)

Setelah seseorang meninggal :


 Produksi panas berhenti
 Pengeluaran panas berlangsung terus

suhu jenasah akan turun

Dipakai untuk memperkirakan saat kematian

17
PENURUNAN SUHU JENASAH
(ARGOR MORTIS)

Kecepatan penurunan suhu jenasah


dipengaruhi faktor-faktor :
 Suhu Udara
 Pakaian
 Aliran udara dan kelembaban.
 Keadaan tubuh korban
 Aktifitas.
 Sebab kematian

18
PEMBUSUKAN
(DECOMPOSITON/PUTREFACTION)

 Proses pembusukan disebabkan oleh


pengaruh enzim proteolitik dan micro
organisme.
 Umumnya proses pembusukan dimulai 18
sampai 24 jam setelah seseorang meninggal

19
Tanda-Tanda pembusukan :

 Warna kehijauan pada dinding perut daerah caecum, yang


disebabkan reaksi haemoglobin dengan H2S menjadi Sulf-met-
hemoglobin
 Wajah dan bibir membengkak
 Scrotum dan vulva membengkak
 Abdomen membengkak  akibat adanya gas pembusukan dalam
usus, sehingga mengakibatkan keluarnya faeces dari anus dan
keluarnya isi lambung dari mulut dan lubang hidung.
 Vena-vena superfisialis pada kulit berwarna kehijauan dan
disebut MARBLING.
 Pembentukan gas-gas pembusukan di bawah lapisan epidermis
sehingga timbul BULLAE.
 Akibat tekanan gas-gas pembusukan, maka gas dalam paru akan
terdesak sehingga menyebabkan darah keluar dari mulut dan
hidung.
 Bola mata menonjol keluar akibat gas pembusukan dalam
orbita.
20
Adapun Tanda-Tanda pembusukan :

Alat-alat dalam tubuh juga mengalami proses pembusukan

 Golongan yang cepat membusuk :


 jaringan otak
 lambung dan usus
 uterus yang hamil atau post partum

 Golongan yang lambat membusuk :


 Jantung- paru
 Ginjal - diafragma

 Golongan yang paling lambat membusuk :


 prostat
 uterus yang tidak hamil
21
Faktor-2 yg mempengaruhi pembusukan :

 Sterilitas
 Suhu sekitar
 Kelembaban
 Medium  Udara : air : tanah = 1 : 2 : 8
 Faktor dari dalam
 Umur
 Keadaan tubuh pada waktu meninggal
 Sebab kematian
 Jenis kelamin

22
Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi :

A. Bila ditemukan :

 Lambung tak berisi makanan


 Rectum penuh dengan feces
 Kandung kemih penuh

Diperkirakan korban meninggal waktu


masih pagi sebelum bangun

23
Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi :

B. Proses pencernaan makanan dalam


lambung.
 Bila lambung ditemukan berisi makanan kasar berarti
korban meninggal dalam waktu 2 – 4 jam setelah
makan terakhir.
 Bila ditemukan lambung tak terisi makanan,
duodenum dan ujung atas usus halus berisi makanan
yang telah tercerna, berarti korban meninggal dalam
waktu
> 2 - 4 jam setelah makan terakhir.

24
Yang dapat ditemukan pada waktu Otopsi :

C. Rambut dan jenggot


 Harus diketahui saat terakhir korban mencukur
rambut/jenggotnya.
 Rambut pada orang hidup mempunyai kecepatan tumbuh 0,4
mm/hari dan setelah meninggal tidak tumbuh lagi.
 Pemeriksaan ini hrs dilakukan dlm 24 jam pertama  bila > 24 jam
kulit mengkerut dan rambut dapat lebih muncul diatas kulit
sehingga seolah-2 rambut masih tumbuh.
 Rambut lepas setelah 14 hari
D. Keadaan kuku :
kuku akan terlepas setelah 21 hari

25
26

Anda mungkin juga menyukai