Anda di halaman 1dari 56

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA


MEDAN
2016

LABORATORIUM
KETERAMPILAN KLINIK

TUMBUH KEMBANG DAN GERIATRI

RESUSITASI PADA BAYI


BARU LAHIR
1
DALAM BEBERAPA DETIK  tanya & jawab
hal-hal di bawah ini
Lahir

 Bersih dari mekonium? Perawatan rutin


 Bernapas atau  Memberi kehangatan
menangis?  Membersihkan jalan
30
 Tonus otot baik? napas
D  Warna kulit kemerahan?  Mengeringkan
E
T  Cukup bulan?
I
K

2
Menentukan apakah bayi
memerlukan resusitasi
1. Bersih dari mekonium
 Bila terdapat mekonium dalam cairan
amnion  perlu intubasi dan penghisapan
trakea sebelum melakukan langkah
resusitasi lain.
 Keputusan : dalam beberapa detik

2. Bernapas/menangis
 Perhatikan dada bayi
 Tidak ada usaha napas  perlu intervensi
 Megap-megap  perlu intervensi
3
3. Tonus otot
 Tonus otot baik : fleksi & bergerak aktif

4. Kemerahan
 Kemerahan

 Sianosis sentral vs sianosis perifer

 Hanya sianosis sentral (Ujung lidah)  perlu


intervensi

4
Langkah awal
 Berikan kehangatan
 Posisikan, bersihkan jalan napas
(bila perlu)
 Keringkan, rangsang, perbaiki
posisi
 Beri oksigen (bila perlu)
5
1. MEMBERIKAN KEHANGATAN
 Letakkan bayi di bawah alat pemancar
panas
 Bayi kurang bulan  harus

2. POSISIKAN, BERSIHKAN
JALAN NAPAS (BILA PERLU)
 Letakkan bayi dgn kepala sedikit
tengadah
 Terlentang atau miring
 Leher sedikit tengadah/ekstensi
 Gulungan kain di bawah bahu

6
7

 

8
9
Bila ada mekonium & bayi tidak aktif
Bila bayi :
 depresi pernapasan
 tonus otot kurang
 FJ < 100 kali/ menit

 hisap mekonium dari trakea


sebelum bernapas
10
… bila ada mekonium & bayi tidak aktif

Langkah - langkah
 O2 aliran bebas
 Pasang laringoskop, hisap dgn kateter
penghisap no.12F/14F
 Masukkan pipa ET
 Sambung pipa ET ke alat penghisap
 Lakukan penghisapan sambil menarik
keluar pipa ET
 Ulangi bila perlu atau bila resusitasi
harus segera dilanjutkan
11
12
Bila tidak ada mekonium

 Lendir dibersihkan
 Mulut & hidung : usap; hisap
 Lendir kental  kepala dimiringkan
 lendir berkumpul di pipi  mudah
dibersihkan
 Alat penghisap mekanik
 tekanan negatif 100 mmHg
13
… bila tidak ada mekonium

 Mulut  hidung
 Terlalu kuat / terlalu dalam
 refleks vagus  bradikardi/ apnu
 Penghisapan singkat & lembut
 cukup u/ membersihkan lendir

14
3. KERINGKAN, RANGSANG,
PERBAIKI POSISI

Setelah jalan napas bersih  keringkan,


rangsang pernapasan, letakkan pada posisi
yang benar
 Posisi & menghisap lendir  cukup
merangsang pernapasan
 Mengeringkan tubuh & kepala bayi 
memberi rangsangan dan mengurangi
kehilangan panas 15
 Sambil mengeringkan, pastikan posisi
kepala agar jalan napas tetap terbuka

 Rangsang taktil  membantu bayi


bernapas

 Cara yang aman :


1. Menepuk / menyentil telapak kaki
2. Menggosok punggung, perut,
dada atau ekstremitas

16
Tindakan berbahaya Kemungkinan akibat

Menepuk punggung Perlukaan


Menekan rongga dada Patah tulang pnemotoraks,
distres pernapasan, kematian
Menekankan paha ke perut Pecahnya hati atau limpa

Mendilatasi sfingter ani Robeknya sfingter ani


Menggunakan kompres Hipotermi, hipertermi, luka
dingin bakar
Menggoyang-goyang tubuh Kerusakan otak

17
Rangsangan taktil

18
Perlu diperhatikan!
 Perangsangan yang terlalu
bersemangat tidak menolong & dapat
menimbulkan cedera yang berat. Bayi
jangan digoyang-goyang

 Meneruskan perangsangan taktil pada


bayi yang tidak bernapas membuang
waktu yang berharga. Untuk bayi yang
tetap tidak bernapas, berikan VTP.

19
4. OKSIGEN ALIRAN BEBAS

 Bila bayi bernapas tetapi tetap sianosis


 berikan oksigen aliran bebas
 Pada langkah awal: setelah hisap lendir,
pengeringan, rangsangan taktil  bayi
bernapas tapi sianosis  beri oksigen
aliran bebas
 Cara:
1. Balon tidak mengembang sendiri
2. Pipa oksigen
3. Sungkup oksigen
20
 Kadar oksigen : 100%
 Aliran oksigen: minimal 5 L / menit
 Bila bayi kemudian kemerahan
 hentikan secara bertahap
 Bila sianosis menetap  VTP

21
Memberikan Oksigen

22
Hangat, posisi benar, jalan napas bersih,
kering, rangsangan taktil, oksigen kalau
perlu  menilai bayi

 Pernapasan  adekuat
 FJ  > 100 kali/menit (menghitung dlm 6
detik, kalikan 10)
 Warna kulit  kemerahan

Bila satu / lebih  tidak normal  VTP

23
Lahir
 Bersih dari mekonium?
 Bernapas atau menangis?
 Tonus otot baik?
 Warna kulit kemerahan
 Cukup bulan?
Tidak

 Berikan kehangatan
 Posisikan, bersih jalan napas
(bila perlu)
 Keringkan, rangsang, posisikan lagi
 Beri oksigen

Evaluasi pernapasan, FJ, warna kulit

Apnu atau FJ < 100

Berikan VTP
24
Hal-Hal Penting
 Lima pertanyaan harus dijawab
 Semua bayi dgn mekonium dalam cairan
amnion  perlu penghisapan lendir & farings
sebelum lahir
 Bayi bugar :
 usaha napas baik

 Tonus otot baik

 FJ > 100 X/menit

 Membuka jalan napas  letakkan bayi


dengan posisi tengadah 25
 Kesimpulan & tindakan selama resusitasi
ditentukan oleh:
 Usaha napas
 FJ

 Warna kulit

 Menghitung FJ  hitung dalam 6 detik


 kalikan 10

26
 Penghisapan lendir: mulut dahulu baru
hidung
 Rangsangan taktil:
 Menepuk/menyentil telapak kaki
 Menggosok punggung
 Melanjutkan rangsangan taktil pada bayi
apnu  tidak berguna
 Bila apnu menetap  VTP
 O2 aliran bebas tidak dapat diberikan dengan
menggunakan balon mengembang sendiri

27
Balon mengembang sendiri

28
Balon mengembang sendiri
Keuntungan:
 Selalu akan terisi setelah diremas, walau tanpa sumber
gas.
 Katup pelepas tekanan mengurangi pengembangan yang
berlebihan

Kerugian :
 Tetap mengembang walaupun tidak terdapat lekatan
antara sungkup dan wajah pasien.
 Memerlukan pemasangan reservoar O2 untuk dapat
memberikan O2 mendekati kadar 100%.
 Tidak dapat memberikan O2 aliran bebas 100%.
29
Karakteristik balon resusitasi
untuk ventilasi BBL
 Ukuran balon:  750 mL
 Bayi perlu: 15-25 mL tiap ventilasi (5-8 mL/kg)

 Dapat memberikan O2 90%-100%


 Sumber O2 100% disambungkan ke B.T.M.S atau B.M.S +
reservoar
 Catatan: udara kamar

 Dapat menghindari tekanan yang ber >>an


 alat penyelamat

 Ukuran sungkup sesuai


 menutupi dagu, mulut, hidung
 tidak menutupi mata 30
Reservoar Oksigen

Reservoar

Ujung tertutup

Ujung terbuka

31
… CARA KERJA Balon mengembang sendiri
 Besarnya tekanan & volume yang
diberikan pada setiap napas
tergantung pada:
 Kekuatan meremas balon
 Adanyakebocoran antara sungkup &
wajah bayi.
 Batastekanan yang dipasang pada katup
pelepas tekanan
32
SUNGKUP
 Ukuran
 Tepi


 Bentuk

33
Sebelum ventilasi dgn balon &
sungkup, perlu dipikirkan:
 Pilih sungkup ukuran yang sesuai
 Jalan napas terbuka
 Posisi kepala bayi
 Posisi penolong

34
Sebelum ventilasi dgn balon &
sungkup, perlu dipikirkan:
 Pilih sungkup ukuran yang sesuai
 Jalan napas terbuka
 Posisi kepala bayi
 Posisi penolong

35
Tekanan pada ventilasi
 Pernapasan awal segera setelah
lahir : > 30 cmH2O

 Paru normal: 15 - 20 cmH2O

 Paru yang sakit atau imatur :


20 – 40 cmH2O

36
Kecepatan Melakukan Ventilasi
 40-60 kali/menit

remas lepas remas lepas


(pompa) (dua…tiga) (pompa) (dua…tiga)

37
Bila dada tidak mengembang
Kondisi Tindakan

 Lekatan tidak • Pasang kembali sungkup


adekuat ke wajah.

• Reposisi kepala.
 Jalan napas • Periksa sekresi, hisap bila ada
tersumbat • Lakukan ventilasi dengan mulut
sedikit terbuka.

 Tidak cukup • Naikkan tekanan sampai tampak


tekanan gerakan naik turun dada yang
mudah
• Pertimbangkan intubasi ET. 38
Ada 3 tanda perbaikan:

 Peningkatan frekuensi jantung

 Perbaikan warna kulit

 Adanya napas spontan

39
Bila bayi tidak menunjukkan perbaikan
 Dengan VTP, sebagian besar bayi membaik
 Bila tidak membaik:
 Apakah gerakan dada adekuat?
 Apakah lekatan sungkup & wajah cukup erat?
 Adakah sumbatan jalan napas karena posisi kepala
tidak benar atau sekresi dalam hidung, mulut, atau
farings?
 Apakah balon berfungsi baik?
 Apakah tekanan adekuat?
 Apakah
udara dalam lambung mengganggu
pengembangan dada
40
Ingat! Melakukan ventilasi
yang efektif merupakan kunci
keberhasilan hampir semua
resusitasi neonatus

41
 Bila kondisi tetap buruk atau gagal
membaik & FJ < 60 kali/menit setelah
30 detik VTP yang adekuat

 langkah selanjutnya Kompresi Dada

42
Indikasi Kompresi Dada

Bila setelah 30 detik dilakukan VTP


dengan 100% O2, FJ tetap < 60
kali/menit

43
Apa itu kompresi dada?
Disebut sebagai: External Cardiac Massage

Kompresi yang teratur pd tulang dada, termasuk:


 Kompresi jantung ke arah tulang belakang
 Meningkatkan tekanan intratorak
 Memperbaiki sirkulasi darah ke seluruh organ
vital

Dilakukan bersama VTP

44
Berapa orang u/ kompresi dada?
 Diperlukan 2 orang:
1 orang  kompresi dada,
1 orang lagi  melanjutkan ventilasi
 Pelaksana kompresi  menilai dada &
menempatkan posisi tangan dgn benar
 Pelaksana ventilasi  mengambil posisi
di kepala bayi agar dapat menempatkan
sungkup wajah secara efektif & memantau
gerakan dada
45
46
Bagaimana melakukan kompresi dada?

 Ada 2 teknik: 1) Teknik ibu jari , 2) Teknik dua


jari
 Teknik ibu jari  kedua ibu jari u/ menekan
tulang dada, sementara kedua tangan melingkari
dada & jari-jari tangan menopang bagian
belakang bayi.
 Teknik dua jari  ujung jari tengah & jari
telunjuk atau jari tengah & jari manis dari satu
tangan u/ menekan tulang dada. Tangan yang
lain untuk menopang bagian belakang bayi.
47
Utk ke2 teknik kompresi dada:

 Posisi bayi:
 Topangan yang keras pada bagian
belakang bayi
 Leher sedikit tengadah
 Kompresi:
 Lokasi,kedalaman penekanan &
frekuensi sama
48
49
Lokasi u/ kompresi dada
Cara : Gerakkan jari-jari
sepanjang tepi bawah
iga sampai
mendapatkan sifoid.
Lalu letakkan ibu jari
atau jari-jari pada tulang
dada, tepat di atas
sifoid.

50
Tekanan saat kompresi dada
 Kedalaman + 1/3 diameter antero-posterior
dada
 Lama penekanan << lama pelepasan
 curah jantung maksimal
sepertiga

51
Frekuensi
 90 kompresi + 30 ventilasi dalam 1 menit
 Rasio 3 : 1
 11/2 detik 3 kompresi dada, 1/2 detik 1 ventilasi
 2 detik (1 siklus)

“Satu” “Dua” “Tiga” “Pompa”

52
Kapan kompresi dada dihentikan

Jika FJ > 60 kali/menit

53
 Setelah 30 detik kompresi dada dan ventilasi,
periksa FJ. Jika FJ:
 Lebih dari 60 x/menit, hentikan kompresi
dada dan lanjutkan ventilasi pada 40-60
kali/menit.
 Lebih dari 100 x/menit, hentikan kompresi
dada dan hentikan ventilasi secara bertahap
jika bayi bernapas spontan.
 Kurang dari 60 x/menit, lakukan intubasi,
jika belum dilakukan  cara yang lebih
terpercaya u/ melanjutkan ventilasi dan
memberikan epinefrin.
54
Airway Breathing
 Berikan kehangatan Bila apnu, megap-megap atau FJ <
 Posisikan kepala & bersihkan jalan 100 kali/menit
napas * (bila perlu)
 Keringkan, rangsang posisikan lagi
 Nilai pernapasan, FJ & warna kulit, 
beri O2 (bila perlu)

* Pertimbangkan intubasi VTP dengan oksigen 100 %

Circulation Drugs

Bila FJ < 60 kali per menit Bila FJ < 60 kali setelah VTP dgn oksigen
100 % selama 30 detik & kompresi dada dgn
 VTP
Kompresi dada sambil 
melanjutkan VTP Beri epinefrin sambil melanjutkan ventilasi
dan kompresi dada
55
TERIMA KASIH

56

Anda mungkin juga menyukai