A. FORENSIK
1. Visum et repertum
- Definisi
Keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter atas permintaan tertulis penyidik yang
berwenang, mengenai hasil pemeriksaan medis terhadap manusia, baik hidup atau mati
ataupun bagian atau diduga bagian tubuh manusia berdasarkan keilmuannya dan dibawah
sumpah, untuk kepentingan peradilan.
- Landasan hukum
• Staatsblad (Lembaran Negara) No 350 Tahun 1937 pasal 1 dan 2 yang menyatakan
VeR adalah “Suatu Keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter atas sumpah atau janji
tentang apa yang dilihat pada benda yang diperiksanya yang mempunyai daya bukti dalam
perkara pidana”.
• Pasal 133 KUHAP: “Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang
korban baik luka, keracunan, ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan
tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli
kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya”.
2. Tanatologi
- Definisi
Bagian dari Ilmu Kedokteran Forensik yang mempelajari kematian dan perubahan
yang terjadi setelah kematian serta faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut dan
dipergunakan untuk kepentingan medikolegal.
- Tanda kematian
o Kaku jenazah
Kekakuan yang terjadi pada otot yang terjadi setelah periode
pelemasan/relaksasi primer (relaksasi primer berlangsung selama 2-3
jam). Mulai tampak setelah 2 jam, dari luar ke tengah, lengkap setelah
12 jam, dipertahankan 12 jam, kemudian menghilang dalam urutan
yang sama (terjadi relaksasi sekunder)
o Adipocere
Terbentuknya bahan yang berwarna keputihan, lunak atau berminyak
berbau tengik akibat hidrolisis lemak yang terjadi di dalam jaringan
lunak tubuh pasca mati.
Faktor-faktor mempermudah pembentukan: kelembaban tinggi, suhu
hangat, dan lemak tubuh yang cukup.
Faktor-faktor menghambat pembentukan: kelembaban rendah, suhu
dingin, dan adanya air mengalir.
Proses: early stages of formation (pale, greasy, unpleasant smell
hydrolysis progress (more brittle and whiter) fully formed
(grey, waxy compound that maintains the shape of the body.
o Mummifikasi
Proses penguapan cairan atau dehidrasi jaringan yang cukup cepat
sehingga terjadi pengeringan jaringan yang selanjutnya dapat
menghentikan pembusukan.
Jaringan menjadi keras dan kering, berwarna gelap, berkeriput, dan
tidak membusuk.
Terjadi bila suhu hangat, kelembaban rendah, aliran udara baik,
tubuh yang dehidrasi, dan waktu yang lama.
3. Asfiksia
- Definisi
- Jenis asfiksia
o Strangulasi:
PENJERATAN
NO Dilihat dari PENCEKIKAN (Manual GANTUNG (Hanging)
Strangulation) (Strangulation)
1. Definisi Penekanan leher dan Peristiwa dimana seluruh Penekanan leher dengan
jalan napas dengan atau sebagian dari berat menggunakan
menggunakan tangan badan seseorang ditahan pita/tali/bahan sejenis
atau lengan bawah/ alat di bagian lehernya oleh yang dikencangkan secara
(tongkat atau bambu tali sehingga daerah itu paksa dengan kekuatan
pada kasus bansdola). tertekan jerat berasal dari tarikan
pada kedua ujungnya
2. Jenis kasus Hampir selalu kasus Sebagian besar bunuh Sebagian besar
pembunuhan diri pembunuhan
3. Jejas pada Melintang, berupa Oblik, tidak berupa Jejas horizontal di leher,
leher lingkaran utuh yang lingkaran utuh yang mirip dengan jejas akibat
melingkari seluruh bagian melingkari leher, letaknya gantung tetapi pada
leher, letaknya dibawah diatas kartilago tiroid penjeratan letaknya lebih
atau tepat pada kartilago rendah.
tiroid. Kuku-kuku jari yang
digunakan untuk
mencekik leher dapat
meninggalkan luka-luka
lecet berbentuk bulan
sabit kecil.
4. Otot leher Memar lebih banyak Memar lebih sedikit Memar lebih sedikit
5. Jaringan di Lunak dan kemerahan Putih, keras, dan berkilat Putih, keras
bawah jejas
8. Leher Leher tidak berubah Tertarik dan menjadi lebih Tidak berubah
panjang
o Pembekapan (Smothering)
Penutupan lubang hidung dan mulut yang menghambat pemasukan u
dara ke paru-paru
Bunuh diri (suicidal smothering) misal pada penderita penyakit jiwa
menggunakan bantal untuk menutupi hidung dan mulut.
Pembunuhan (homicidal smothering) misal pada kasus
pembunuhan anak sendiri.
Kecelakaan (accidental smothering) misal pada bayi bulan-bulan
pertama kehidupannya.
Pemeriksaan luar luka lecet tekan atau geser pada hidung, bibir,
dagu, permukaan gusi dan gigi.
o Tenggelam (Drowning)
Dry drowning. Cairan tidak masuk ke dalam saluran pernapasan, akibat spasrne
taring. Paling banyak terjadi pada anak-anak dan dewasa yang berada dibawah
pengaruh obat-obatan (hipnotik sedatif) atau alkohol, dimana mereka tidak
memperlihatkan kepanikan atau usaha penyelamatan diri saat tenggelam. Selain itu
air tidak teraspirasi masuk ke traktus respiratorius bawah atau lambung. Kematian
terjadi secara cepat akibat reflek vagal yang dapat mengakibatkan henti jantung,
dapat juga terjadi karena spasme laring akibat masuknya air secara tiba-tiba ke
dalam hidung dan saluran pernafasan bagian atas. Pada pemeriksaan post mortem
tidak ditemukan air ataupun benda-benda air di dalam paru-paru.
Secondary drowning. Terjadi gejala beberapa hari setelah korban tenggelam (dan
diangkat dari dalam air) dan korban meninggal akibat komplikasi.
Luka lecet serut variasi dari luka lecet gores yang daerah persentuhann
ya dengan permukaan kulit yang lebih lebar.
Luka lecet geser tekanan linier pada kulit disertai gerakan bergeser,
misalnya pada kasus gantung diri.
Bentuk luka tidak beraturan, tepi tidak rata, tampak jembatan jaringan
antara kedua tepi luka, dan bentuk dasar luka tidak beraturan.
- Kekerasan benda tajam
Luka Tusuk (Stab Luka Iris (Vulnus Luka Bacok
Wound) Incisum)
- Luka tembak
o Luka tembak tempel terdapat jejas laras
o Luka tembak sangat dekat (maksimal 15 cm) terbentuk akibat anak
peluru, mesiu, jelaga dan panas/api kelim api.
o Luka tembak dekat terbentuk akibat anak peluru dan mesiu Kelim
jelaga (maksimal 30 cm) dan kelim tato (maksimal 60 cm).
o Luka tembak jauh (>60 cm) terbentuk akibat komponen anak peluru
kelim kesat dan kelim lecet.
o Penjelasan kelim:
Kelim lecet: bagian yang kehilangan kulit ari yang mengelilingi lubang
akibat anak peluru yang menembus kulit.
Kelim kesat: usapan zat yang melekat pada anak peluru (pelumas,
jelaga, dan elemen mesiu) pada tepi lubang.
Kelim tato: butir-butir mesiu yang idak habis terbakar yang tertanam
pada kulit di sekitar kelim lecet.
Kelim jelaga: penampilan jelaga/asap pada permukaan kulit di sekitar
lubang luka masuk.
Kelim api: daerah hiperemi atau jaringan yang terbakar yang terletak
tepat di tepi lubang luka.
- Landasan hukum
o Pasal 341 Ibu dengan sengaja merampas nyawa anaknya karena takut
ketahuan diancam karena pembunuhan anak sendiri dengan pidana penjara
7 tahun.
o Pasal 342 Apabila didahului oleh niat atau rencana membunuh
sebelumnya, diancam karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan
rencana dengan pidana penjara 9 tahun.
- Pemeriksaan
Uji apung paru hasil negatif (tenggelam) Uji apung paru hasil positif (terapung)
B. MEDIKOLEGAL
Inform consent
- Definisi
Bioetik
Rekam medis
- Definisi
o Berkas yang berisikan catatan, dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada
sarana pelayanan kesehatan.
o Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan, tetapi isi rekam medis
merupakan milik pasien.
- Landasan hukum
Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008, termasuk didalamnya meliputi Jenis
dan Isi rekam medis, tata cara penyelenggaraan, penyimpanan, pemusnahan
maupun kerahasiaan, kepemilikan, pemanfaatan dan tanggung jawab,
pengorganisasian serta pembinaan dan pengawasan.
Adverse Event/Hasil Buruk/Kegagalan Medis
- Definisi
Kegagalan medis/hasil buruk yang disebabkan oleh 4 sebab, yaitu:
Hasil dari suatu kelalaian medic (culpa).
Hasil dari suatu kesengajaan (dolus).
Hasil dari suatu perjalanan penyakitnya sendiri, tidak berhubungan
dengan tindakan medis yang dilakukan dokter.
Hasil dari suatu risiko yang tak dapat dihindari, yaitu:
o Risiko yang tak dapat diketahui sebelumnya (unforeseeable); atau
o Risiko yang meskipun telah diketahui sebelumnya (foreseeable)
tetapi tidak dapat/tidak mungkin dihindari (unavoidable) atau
karena tindakan yang dilakukan adalah satu-satunya cara terapi.
Selayaknya risiko tersebut harus diinformasikan terlebih dahulu.
- Jenis
Medical error
Suatu kekeliruan, peristiwa yang tidak dapat diduga atau tidak dikehendaki
dalam pemberian pelayanan medis yang dapat mengakibatkan kejadian yang
tidak diinginkan (adverse event) atau tidak sampai mengakibatkan luka (near
miss) pada pasien.
o Malfeasance Tindakan yang melanggar hukum atau tidak
tepat/layak (unlawful atau improper), misalnya melakukan tindakan
medis tanda indikasi memadai.
o Misfeasance melakukan tindakan medis yang teoat tetaoi
dilaksanakan dengan tidak tepat (improper), misalnya melakukan
tindakan medis dengan menyalahi standar operasional.
o Nonfeasance tidak melakukan tindakan medis yang merupakan
kewajiban baginya.
Latent Error
Kesalahan terjadi diluar kendali operator garis depan, seperti instalasi tidak
tepat, desain buruk, pemeliharaan kurang baik, kesalahan keputusan
manajemen, struktur organisasi yang buruk.
Active Error
Kesalahan yang terjadi pada tingkat/lingkup operator garis depan.
Malpraktek
- Definisi
o Secara bahasa mal berarti buruk sehingga diartikan praktek yang buruk
(dibawah standar atau melebihi standar).
o Malpractice is professional misconduct on the part of a professional person,
such as a physician, dentist, veterinarian. Malpractice may be the result of
ignorance, neglect, or lack of skill or fidelity in the performance of professional
duties: intentional wrongdoing; or illegal or unethical practice.
Yuridical Malpractice
o Criminal Malpractice (malpraktik Pidana)
Perbuatan seseorang dapat dimasukkan dalam kategori criminal
malpractice manakala perbuatan tersebut memenuhi rumusan delik
pidana yakni:
Perbuatan tersebut (positive act maupun negative act)
merupakan perbuatan tercela.
Dilakukan dengan sikap batin yang salah (mens rea) yang
berupa kesengajaan (intentional), kecerobohan (recklessness)
atau kealpaan (negligence).
Kesengajaan / Intentional/ Dolus:
Abortus Criminalis ( Pasal 338 KUHP, Pasal 344 KUHP, Pasal 346
KUHP, Pasal 347 KUHP, Pasal 348 KUHP , Pasal 349 KUHP).
Euthanasia (Pasal 388 KUHP, Pasal 344 KUHP, Pasal 345
KUHP).
Keterangan Palsu (267-268 KUHP).
Kealpaan/kelalaian/Negligence/culpa:
Kematian (pasal 359 KUHP).
Luka Berat (pasal 360 KUHP, Pasal 90 KUHP).
o Civil Malpractice (malpraktik Perdata)
Seorang tenaga kesehatan akan disebut melakukan civil malpractice
apabila tidak melaksanakan kewajiban atau tidak memberikan
prestasinya sebagaimana yang telah disepakati (ingkar janji).
Tindakan tenaga kesehatan yang dapat dikategorikan civil malpractice
antara lain:
Tidak melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib
dilakukan.
Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan
tetapi terlambat melakukannya.
Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan
tetapi tidak sempurna.
Melakukan apa yang menurut kesepakatannya tidak
seharusnya dilakukan.
Pengaduan perdata dapat diajukan pasien ke pengadilan berdasarkan
kerugian yang dialaminya dengan dasar waniprestasi (Pasal 1239 KUH
Perdata) atau perbuatan melawan hukum (pasal 1365, 1366 dan 1367
KUH Perdata).
o Administrative Malpractice
Dokter dikatakan telah melakukan administrative malpractice
manakala tenaga perawatan tersebut telah melanggar hukum
administrasi. Perlu diketahui bahwa dalam melakukan police power,
pemerintah mempunyai kewenangan menerbitkan berbagai ketentuan
di bidang kesehatan, misalnya tentang persyaratan bagi tenaga
perawatan untuk menjalankan profesinya (Surat Ijin Kerja, Surat Ijin
Praktek), batas kewenangan serta kewajiban tenaga perawatan.
Apabila aturan tersebut dilanggar maka tenaga kesehatan
yang bersangkutan dapat dipersalahkan melanggar hukum
administrasi .