Nama : Tn. S
Umur : 21 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Desa Klampar, Kec. Proppo, Kab. Pamekasan
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Tanggal MRS : 26 September 2019, pukul 21.30 WIB
Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri perut
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Dr. H. Slamet
Martodirdjo pada hari Kamis, September 2019 pukul 21.30 WIB. Pasien baru saja
mengalami kecelakaan tunggal di perbatasan pamekasan dengan sumenep sekitar
pukul 19.30, ban mobil yang ditumpangi pasien tiba-tiba pecah sehingga supir
membanting setir dan menabrak pohon, Pasien terdorong kedepan dan
menghantam dashboard, pasien seketika tidak sadarkan diri.
Di IGD, pasien perlahan mulai sadar dan merasakan sesak napas, nyeri pada
daerah perut di seluruh bagian, serta badan terasa lemas. Mual (-), muntah (-),
pusing (-)
------
Beberapa hari setelah dirawat pasien merasa kan perutnya masih nyeri, agak
membengkak, dan ketika batuk dari dahaknya keluar darah sedikit
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
Alergi makanan dan obat (-)
Darah lengkap
Darah lengkap
Kesimpulan:
Gambaran laserasi lobus kanan hepar dengan cairan bebas di kavum
abdomen Morischon pouch, paracolica, peripelvic
CT scan (30
September 2019)
Clue and cue
- MOI perut terbentur dashboard
- Conjunctiva anemis(+) -USG
- Lemas Gambaran laserasi lobus kanan hepar
- Sesak napas dengan cairan bebas di kavum
- Hipotensi abdomen Morischon pouch,
- takipneu paracolica, peripelvic
- Nyeri perut seluruh bagian
-DL serial : -CT scan
Hb
Kesan Rupture liver segmen V,VI, VII
MCV
dengan cairan bebas di cavum
MCH
abdomen dengan kedalaman 10,4
Eritrosit
cm dari capsul hepar
Leukosit
Assesment
Internal Bleeding
Keadaan darurat medis yang terjadi ketika terdapat kerusakan
pada arteri atau vena yang menyebabkan darah terlepas dari
sistem sirkulasi dan terkumpul didalam tubuh. Hal ini berpotensi
menyebabkan kematian jika penanganan medis yang tepat
tidak diterima dengan cepat (Huizen,2017)
Epidemiologi
Penyebab paling sering dari trauma tajam pada abdomen adalah luka tusuk
(57,4%) .
Anatomi Abdomen
Faktor resiko (Trauma Tumpul)
BLUNT (Tumpul)
PENETRATING (Tajam)
BLAST (Ledakan)
Mechanism of Injury
Trauma tumpul
Pukulan langsung (ex. Bagian bawah kemudi, setir motor) cedera kompresi dan tekanan
abdominopelvic viscera + tulang pelvis ruptur organ perdarahan sekunder + kontaminasi
peritonitis
• Trauma tajam
Luka tusuk/ luka tembak low-enegy laserasi kerusakan jaringan
Luka tembak High-energy >>> energi kinetik >>> kerusakan jaringan
Luka tembak dipengaruhi jenis senjata, tipe amunisi, dan jarak menembak
Trauma ledakan
Ledakan kombinasi trauma tajam dan tumpul trauma tajam = fragmen ledakan, trauma
tumpul = tubuh terlempar akibat energi dari ledakan
Diagnosis
Anamnesis
• Keluhan • Keluhan
• MOI Lokasi dan tingkat nyeri
Kecelakaan lalu lintas • MOI
Kecepatan kendaraan Waktu cedera terjadi
Tipe tabrakan (dari depan, Jenis senjata yang mengenai
samping, belakang, dll) Jarak dari pelaku
Gangguan pada kursi penumpang Jumlah luka
Posisi dari pasien Perdarahan di TKP
Jatuh dari ketinggian
Ketinggian jatuh (penting = potensi
cedera deselerasi)
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
Pemeriksaan Penunjang
DPL FAST
CT
SCAN
CT SCAN
DPL
FAST
Tatalaksana
Primary survey
Airway : melakukan asesmen pada jalan napas pasien.
Pasien dapat berbicara atau bernapas dengan bebas? Adakah
suara tambahan ketika pasien bernapas (mengorok, gurgling,
stridor)?
Obstruksi
1. Chin lift/Jaw Thrust
2. Suction
3. Guedel/ nasopharyngeal airway
4. Intubasi
Leher di immobilisasi pada posisi netral.
Breathing : melakukan asesmen pada
kemampuan ventilasi adekuat pasien
Dada tidak simetris patah tulang rusuk,
pneumothorax, flail chest/.
Suara napas berkurang / absen ada
trauma pada thorax.
peningkatan pada respiratory rate
tanda distres respirasi
Periksa saturasi oksigen low
hipoperfusi/ shock
Jika inadekuat dapat dipertimbangkan :
1. Pemberian Oksigen
2. Dekompresi dan drainase jika terjadi
tension pneumothorax/haemothorax
3. Ventilasi buatan
Circulation : melakukan asesmen pada adekuatnya sirkulasi tubuh
Sirkulasi yang tidak adekuat shock hipotensi, takikardi, hipotensi, takipneu,
hipotermi, akral dingin, memanjangnya CRT, dan penurunan produksi urin
Lakukan
1. Hentikan perdarahan eksternal
2. Resusitasi cairan
Disability : asesmen neurologis secara cepat
Menggunakan AVPU
awake A
verbal response V
painful response P
unresponsive U
Pemasangan Naso Gastric Tube
Laparotomi
Indikasi Laparatomi
Terapi observative
internal bleeding syok hipovolemik karena defisit cairan. 2 liter larutan
kristaloid isotonik yang diinfuskan dengan cepat . Apabila perdarahan yang terjadi
lebih buruk, penggunaan produk darah transfuse lebih dini dari resusitasi kristaloid
menghasilkan hasil yang lebih baik. Transfusi menggunakan plasma darah,
trombosit dan sel darah merah dengan perbandingan 1: 1: 1 atau 1: 1: 2
menghasilkan hemostasis yang lebih baik.(Aghavi, 2019).
PROGNOSA