Osteomielitis berasal dari kata osteon (tulang) dan muelinos (sumsum) yang
ortopedi john).
Epidemiologi
kasus per 1000 populasi sedangkan pada anak-anak yang lebih tua adalah 1 kasus
dari 5000 populasi. Prevalensi osteomyelitis kronik berkisar antara 5-25% dari
Etiologi
endotel secara in vitro dan bertahan di dalam sel tersebut dari sistem imun tubuh
Klasifikasi
menurut durasi dari timbulnya gejala : akut, subakut, dan kronik. Osteomielitis akut
diidentifikasi dengan adanya onset penyakit dalam 7-14 hari. Infeksi akut umumnya
berhubungan dengan proses hematogen pada anak. Namun, pada dewasa juga dapat
sebagainya.
klinisnya terjadi lebih dari 21 hari. Kondisi ini berhubungan dengan adanya
nekrosis tulang pada daerah episentral yang disebut sekuester yang dibungkus
primer menunjukkan sebuah penyakit inflamasi yang jarang dan ditandai adanya
mengandung sel-sel vital di dalamnya. Setelah melewati fase akut, sel-sel ini
sehingga membentuk fistula dapat dapat dimasuki oleh bakteri patogen ataupun
pus. Kejadian ini dapat terjadi berulang dan menyebabkan osteomyelistis kronis.
lokal jaringan lunak yang sudah ada sebelumnya seperti ulkus diabetikum.
Patofisiologi
melalui darah, kontaminasi berdekatan, dan infeksi kontinyu yang disebabkan oleh
(melalui darah) infeksi mengenai metafisis dari pasien dengan tulang yang masih
imatur atau korpus vertebra pada semua usia meskipun kemungkinan infeksi pada
lokasi yang lain dapat terjadi. Pada kontaminasi langsung biasanya penyebaran
berasal dari area yang terkontaminasi dari luar, paling sering terjadi pada
pada osteomyelitis merupakan akibat dari suplai darah yang buruk, luka diabetes,
dan gangguan pertahanan imun yang paling sering mengenai ekstremitas bawah.
cortex tulang. Keempat faktor ini apabila berada dalam keadaan equilibrium
karena minimal 1 faktor, maka infeksi tulang yang dalam dapat terjadi. Keempat
Semakin banyak jumlah bakteri yang sampai ke host, semakin besar pula
kemungkinan untuk lolos dari sistem imun dan menimbukan infeksi pada
tulang.
vascular, stasis vena, thrombosis, dan lokal iskemi. Pus mengalir melalui
cortex tulang. Elevasi ini lebih sering terjadi pada anak karena pelekatan
yang belum begitu kuat. Ketika akumulasi pus terus terjadi, dapat timbul
Diagnosis
adanya riwayat trauma, riwayat luka terbuka sampai tulang, maupun riwayat
infeksi di tempat lain yang tidak spesifik, serta adanya gejala infeksi sistemik
seperti demam dan malaise maupun gejala infeksi lokal seperti bengkak, rasa
sakit pada lokasi infeksi. Pemeriksaan fisik pun meunjukkan hal-hal seperti yang
ada dalam anamnesis yakni berupa tanda-tanda infeksi sistemik dan infeksi
Pemeriksaan radiologi pada daerah yang diduga infeksi pun dapat dilakukan.
Kata akut pada ostemyelitis akut menunjukkan bahwa tanda dan gejala yang
manifestasi sistemik (letargi, malaise, nyeri pada tulang, demam) dan faktor
pasca infeksi karena 50% mineral tulang telah hilang. Sedangkan MRI dapat
mendeteksi osteomyelitis setelah 3-5 hari pasca infeksi dengan sensitivitas dan
sumsum tulang.
MRI femur menunjukkan deformitas dari bagian distal os. Femur dan gambaran
inhomogenisitas tulang.
Terapi
antibiotik disesuaikan dengan hasil kultur, jika tidak ada informasi hasil kultur,
total waktu terapi 4-8 minggu Adapun indikasi dilakukannya terapi pembedahan
terpasang pada tulang dan mengalami infeksi, serta osteomyelitis kronis dengan