KONGENITAL
Pembimbing : dr. Dian Fajarwati, Sp.JP
Sylvia Pica Septiana Putri
201510401011029
PENDAHULUAN
Penyakit jantung kongenital atau
penyakit jantung bawaan (PJB) sering
ditemukan pada bayi &anak
PJB kelainan bawaan yang sering
terjadi (30% dari seluruh kelainan
bawaan)
Dampak PJB terhadap angka
kematian bayi dan anak cukup tinggi
EMBRIOLOGI JANTUNG
Terjadi pada pertengahan minggu ketiga
Pertumbuhan jantung yang besar pada minggu
5-8
Tubulus jantung berkembang dengan bersekatsekat membentuk :
4 kamar (2 atrium dan 2 ventrikel)
pembuluh darah yang keluar dan masuk ke
jantung
JANTUNG
DEFINISI
Kelainan struktur atau fungsi dari
sistem kardiovaskular yang
ditemukan pada saat lahir, walaupun
dapat di temukan dikemudian hari
EPIDEMIOLOGI
Sering ditemukan pada bayi dan
anak
Kelainan PJB ditemukan 8 tiap
1000 kelahiran hidup
Di indonesia , populasi 220 juta
penduduk dan angka kelahiran hidup
2,27% 40.000 PJB baru tiap tahun
ETIOLOGI
Infeksi pada ibu hamil ( Rubella)
Obat-obatan
Genetik
ASD
(Atrial Septal Defect)
Defek pada sekat
yang memisahkan
atrium kiri dan
kanan
3 Tipe Defek Sekat
Atrium:
1. Tipe Primum
2. Tipe Sekundum
3. Tipe Venosus
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pada bayi dan anak asimptomatis
Pemeriksaan fisik
Tubuh relatif kurus
Adanya a widely split and fixed S2 dan
adanya bising sistolik ejeksi grade 2-3/6
karakteristik penderita dengan ASD.
EKG
Deviasi sumbu ke kanan
Hipertrofi ventrikel kanan
Foto Thorax
Kardiomegali ( tanda pembesaran atrium
dan ventrikel kanan)
Arteri pulmonal prominen
Ekokardiografi
Two dimensional ecocardiography
gambaran posisi dan ukuran defek
Doppler color flow mapping flow pattern
dari pirau kiri ke kanan saat diastole
PENATALAKSAAAN
Tidak diperlukan pembatasan
aktivitas
Profilaksis terhadap infeksi
endokarditis tidak diindikasikan
kecuali ada kelainan prolaps katup
mitral
Transchatheter closure
Surgical closure
VSD
(Ventricular Septal Defect)
DIAGNOSIS
Anamnesis
- pada VSD kecil asimptomatis
- Pada VSD sedang dan besar tumbang
terlambat, penurunan toleransi latihan, infeksi
paru berulang, CHF
Pemeriksaan Fisik
- VSD kecil bising sistolik kasar, nada
tinggi, derajat 3-4/6
- VSD sedang - besar P2 mengeras,
bising holosistolik derajat 2-5/6
- VSD besar Apex bergeser kolateral,
hiperaktif, sianosis dan klubing pada
ekstremitas (pirau berbalik dari kanankiri)
Foto Toraks
Kardiomegali
EKG
- Defek sedang Hipertrofi ventrikel
kiri dan abnormalitas atrium kiri
- defek besar Hipertrofi kiri maupun
kanan dengan atau tanpa adanya
abnormalitas atrium kiri
Ekokardiografi
Two dimensional ecocardiography
Doppler color flow mapping
PENATALAKSAAAN
- Pembatasan aktivitas tidak perlu
dilakukan (Jika tidak ada hipertensi
pulmonal serta CHF)
- Pemberian antibiotik profilaksis
diindikasikan pada prosedur yang
beresiko untuk terjadi infeksi
endokarditis
- Transcatheter Closure
- Surgical Closure
PDA
( Patent Ductus Arterious )
DIAGNOSIS
Anamnesis
Duktus kecil asimptomatis
Duktus besar infeksi saluran
pernafasan, atelektasis, CHF
Pemeriksaan Fisik
Takikardi
Systolic thrill
Tekanan sistolik meningkat sedang
tekanan diastolik rendah
P2 akan mengeras (hipertensi pulmonal)
Foto Toraks
Kardiomegali
pembesaran atrium kiri, ventrikel kiri , ventrikel
kanan, aorta asending, peningkatan
vaskularisasi paru berkorelasi dengan besarnya
pirau
EKG
Duktus kecil normal
Duktus sedang LVH, abnormalitas atrium
kiri
Duktus besar LVH, RVH abnormalitas
atrium kiri
Ekokardiografi
PENATALAKSANAAN
- Tanpa hipertensi pulmonal
pembatasan aktivitas tidak
diperlukan
- Pemberian antibiotik profilaksis
diindikasikan pada kondisi dengan
resiko terjadinya endokarditis
bakterial
- PDA kecil ditutup dgn embolisasi
koil
- PDA sedang-besar alat penutup
TOF
(TETRALOGY OF FALLOT)
Sianosis
Gangguan pertumbuhan
Hypoxic (tet) Spells
(paroksismal hipernea,
hipoksia, anoksia, biru
atau serangan sinkop)
DIAGNOSIS
Foto Thorax
Jantung bentuk sepatu bot
EKG
Deviasi aksis ke kanan
RVH
Ekokardiografi
Derajat stenosis pulmonal
PENATALAKSANAAN
Terapi hipoksik : oksigen dan menempatkan
anak pada posisi lutut ke dada (knee-chest)
Relaksasi infundibulum pulmonal : morfin
sulfat
Operasi (saat bayi)
Menutup DSV dan menghilangkan stenosis
pulmonal
Pemasangan patch
Koarktasio Aorta
Merupakan stenosis atau
penyempitan lokal atau segmen
hipoplastik yang panjang
Pada dewasa lokasi pertemuan
arcus aorta dan aorta descenden
setelah muara dari arteria subklavia
kiri
DIAGNOSIS
Gangguan makan, distress pernafasan, syok
usia sebelum 2 minggu
Pulsus femoral lemah dan lambat di banding
radialis kanan
Anak yang lebih besar:
R.rasa tidak nyaman pada tungkai saat olahraga
nadi ekstremitas bawah lebih lemah/ tdk teraba
Hipertensi (ekstremitas atas)
Murmur ( interskapula )
Foto Thorax
Dilatasi aorta ascenden , kinking, double
contour aorta descenden ( gambaran
angka 3 pada aortic knob)
EKG
LVH (akibat hipertensi)
Ekokardiografi
Lokasi, derajat koarktasio, LVH, fungsi
dan morfologi katup aorta
PENATALAKSANAAN
Operasi
Angioplasti balon
Pemasangan stent
DIAGNOSIS
R.sianosis
Takipnea bayi yang relatif tenang
Bunyi jantung II tunggal
Foto Thorax
vaskularisasi paru
Bayangan jantung khas (egg on a string )
EKG
Deviasi aksis ke kanan & RVH
Ekokardiografi
Transposisi arteri besar, lokasi
PENATALAKSANAAN
Prostaglandin E1 ( mempertahankan patensi
duktus)
DAFTAR PUSTAKA
Romdoni, Rochmad, dkk. 2010. Penyakit Jantung Bawaan.
Pedoman Diagnosis dan Terapi Dept/SMF Ilmu Penyakit
Jantung dan Pembuluh.Edisi V. RSUD Dokter Soetomo
Surabaya
M.Djer, Mulyadi., Madiyono Bambang. 2000. Tatalaksana
Penyakit Jantung Bawaan. Petunjuk Praktis. Sari Pediatri, Vol 2
No 3, Desember. Hal: 155-162
Nelson : Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Edisi Keenam. 2011.
Penyakit Jantung Bawaan Asianotik dan Sianotik. Bab 134-135.
Hal: 572-582
Ghanie. Ali. 2010. Penyakit Jantung Kongenital pada Dewasa.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. PAPDI. Hal : 1779-1789
Depkes RI. 2007.Penatalaksanaan Penyakit Jantung Bawaan
Tanpa Bedah. Health Technology Assessment Indonesia
TERIMA KASIH