Anda di halaman 1dari 24

Fakultas Kedokteran Universitas Laporan Kasus

Muhammadiyah Makassar Selasa 13 September 2017


2017

KROMOBLASTOMIKOSIS

Agus Salim Sani


10542 0544 13

Pembimbing : dr. Muji Iswanty.SH.MH.Sp.KK.,M.Kes


PENDAHULUAN
• Kromoblastomikosis atau kromomikosis adalah mikosis subkutan dalam, yang
merupakan spesies jamur hitam berpigmen dimorfik dengan genus
hypomycetous dan family dematiceae.
• Daerah Subtropis dan tropis terutama Amerika Latin (Paling Banyak ditemukan)
• Kromoblastomikosis berasal dari bahasa yunani yaitu Chroma = Warna, atos =
kulit atau warna kulit, Blasto = Kecambah atau tunas + myces= jamur + osis
menunjukkan keadaan dari sesuatu.
• Pertama kali Terra et al di Brazil( 1922 )untuk menentukan lokasi mikosis
subkutan dalam,
• Tahun 1911 oleh Pedreso di Brazile yang pertama kali ekstremitas bawah.
• Pada tahun 1935, Morales menerbitkan kasus kromoblastomikosis pertama di
Guatemala.
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Tn.Jum
• Jenis kelamin : Laki - laki
• Umur : 52 tahun
• Pendidikan :-
• Pekerjaan : Petani Sawah (Padi)
• Alamat : Pacalekkang
• Tanggal pemeriksaan : 23 Agustus 2017
LAPORAN KASUS
• Seorang laki-laki usia 52 tahun datang ke RS dengan keluhan luka kedua tungkai.
Luka tersebut kotor dan basah dan terdapat pus, jaringan paruh, disertai sisik halus
dan berbatas tegas. Luka sudah dialami sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu.
• Awalnya lesi tersebut bentuk makula kemerahan kemudian berbentuk papul
(bintik-bintik) kemerahan pada kaki kanan yang disertai gatal, terasa panas dan
berdenyut seperti tertusuk, nyeri yang disertai, kemudian bintik bintik tersebut
berangsur-angsur menjadi bengkak (pustule, vesikel, bula).
• Setelah kurang lebih 6 bulan yang lalu setelah kejadian luka tersebut menjalar ke
kaki kiri dan lesi kulit terkelupas dan berair (ulkus, ekskoriasi, skuama, erosi,
krusta, pinggir luka yang bersisik dan hiperpigmentasi). Pasien merupakan
seorang petani (Padi) kurang lebih 5 tahun, riwayat alergi ikan dan telur, serta ada
riwayat tertusuk kayu dikampungnya, riwayat kencing manis (-), demam (-) dan
riwayat berobat dipuskesmas ada (+) menggunakan asam Mefenamat, Pemeriksan
Lab GDS : 102 mg/dl meningkat.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Status presen
Kepala
Keadaan Umum
• Sakit : Moderat • Sclera : Ikhterus (-)
• Kesadaran : Composmentis • Konjungtivitis : Anemia (-)
• Gizi : Baik • Bibir : Sianosis (-)
Tanda Vital Jantung : Dalam Batas Normal
• Tensi : Dalam Batas Normal
Abdomen : Dalam Batas Normal
• Nadi : Dalam Batas Normal
Ekstremitas : LUKA
• Pernafasan : Dalam Batas Normal
Genitalia : Dalam Batas Normal
• Suhu : Dalam Batas Normal
2. Status Dermatologi
• Lokasi : Kedua ekstremitas
sinistra dan dextra (fibula dan
tibia) (Anterior)
• Efloresensi:Ulkus sklerotik
dan verukous dan terdapat
pus, sikatriks, krusta yang
warna kuning, skuama halus
dan lesi yang berbatas tegas.
Tepi yang hiperkeratotik, dan
di tengah lesi tampak Kaki Kanan depan (b) Kaki Kiri depan
madidans (basah).
Status Dermatologis (Posterior)

Tambak Ulkus, verukous, yang


terdapat pus, sikatriks,krusta yang
berwarna kuning, skuama kasar dan
difuse pada kedua tungkai.
Hiperkeratotik ditepi lesi. Ditengah
lesi madidans (basah)

( c) Kaki kiri & kanan tampak belakang


DIAGNOSIS PENATALAKSANAAN PADA PASIEN

Kromoblastomikosis
• Penobatan Topikal : Kompres
NaCl 0,9%
DIAGNOSIS BANDING • Pengobatan Sistemik
• Natrium Diklofenat 50 mg 3x1
Mycetoma
• Asam Mefenamat 250 mg 3x1
Sporotrikosis
• Methilprednisolon 4 mg 3x1
PEMBAHASAN
DEFINISI
Kromoblastomikosis adalah dermatomikosis granulomatosa

atau mikosis profunda yang kronis yang menginfeksi kulit dan jaringan

subkutan dan menyerang anggota badan inferior yang terjadi setelah

adanya trauma, dengan pembentukan nodul dan plates warty (lempeng

bersisik) yang dapat menjadi ulserasi.


EPIDEMILOGI
• Prevalensi tertinggi penyakit ini dalam daerah beriklim tropis dan

subtropic.

• Tingkat insiden berkisar dari 1: 6.800 (14 / 100.000) di Madagaskar.

• 1: 8.625.000 (0,012 / 100.000) di Amerika Serikat. Di Brazil tingkat

kejadian perkiraan CBM adalah 3 / 100.000. Sebagian besar kasus


yang dilaporkan terjadi di Amerika Latin, Karibia, Asia, Afrika dan
Australia.
LANJUTAN…….

Penyakit ini paling banyak menginfeksi laki-laki rata-rata usia 30-50


tahun ( sekitar 70%) kasus contoh kasus di Madagaskar 87% pasiiedn
laki-laki dengan usia diatas 16 tahun.

Minotto et all di Brazile  laki-laki > perempuan ( 4:1) dan paling


banyak pada petani dengan rata-rata usia 50-60 tahun.

Laki-laki lebih sering terjadi akibat kegiatan pertanian : Trauma


Inokulasi disebabkan bagian sisa tanaman, kayu atau tanah yang
terkontaminasi dengan jamur yang mengandung kromoblastomikosis.
ETIOLOGI
• CBM adla mikosis subkutan dalam, spesies jamur berpigmen dimorfik dengan

genus hypomycetous dan family dematiceae. Daerah tropis dan subtropics

• Sedangkan infeksi jamur jenis Pedrosoi Foncesea adalah agen penyebab yang paling
sering. Jarang C.Carrionii dan Fonceseae compacta (iklim panas)

• Saprofit dalam kayu, sisa2 (debris) tanaman atau tanah.

• Jamur hidup di tanah dan sayuran, di daerah beriklim lembab dan panas dengan
kisaran suhu antara 25 ° C dan 30 ° C

• Petani dan penebang pohon, pekerja produk pertanian

• Mayoritas didaerah pedesaan lesi yang paling banyak di ekstremitas sekitar 95%

Kasus setelah terjadi inokulasi traumatis transkutan setelah bekerja.


Pedrosoi Foncesea
PREDILEKSI
95% Ada inokulasi traumatis terletak di
ektremitas dan ekstremitas bawah sekitar 75%
dimana terjadi kontak dengan benda yang
sudah terinfeksi misalnya tanah,tanamaan atau
kayu yang membususk dengan dominasi yang
jelas di bagian punggung kaki dan tulang
kering . Sisanya muncul dibadan dan jarang di
wajah dan daerah tubuh lain.
GEJALA KLINIS
Lesi awal dapat muncul macula soliter kemudian sebagai papul kemerahan
yang membentang di permukaan kulit dan membentuk pinggir berkutil
eritematosa yang terbatas tegas, asimetris dan umumnya unilateral.
Beberapa Bulan membentuk nodul tertutup dan bersisik beberapa tahun
membentuk plak verukosa dan ditutupi oleh serpihan vegetan (seropurulent
/Hemopurulen) yang mungkin menjadi ulkus serta menebal seperti massa
tumor papilomatous yang mempunyai karakteristik seperi bunga kol dimana
tepi yang aktif serta atrofi di sentral, dengan ukuran yang bervariasi. Kadang-
kadang bentuknya dangkal atau pseudotumoral,

Lesi individu mungkin sangat tebal dan sering mengembangkan infeksi bakteri
sekunder.
BENTUK NYA
PEMERIKSAAN PENUNJANG Sel Fumagoid tersusun Copper Pennies

Pemeriksaan kerokan kulit dengan Potassium


Hydroxide, tampak sel Fumagoid tersusn
Copper Pennies
HISTOPATOLOGI
KULTUR Badan Sklerotik (Sclerotic Body)
Cell fumagoid

Hyperkeratosis,Paraceratosis dan Sel Sel Raksasa (Giant Cell)


Koloni jamur CMB dengan achatosis
warna hitam,hijau gelap
atau beludru.

Kultur jamur tampak koloni jamur a) hiperkeratosis dengan parakeratosis, ditandai acanthosis yang tidak teratur
kadang-kadang membentuk hyperplasia pseudoepitheliomatous.b) Infiltra
warna hitam,belurdu,hijau gelap. Granulomatous menyusup dengan sel-sel raksasa dan adanya Sel-sel Fumagoid.c)
Sclerotic Cell (Medlar Body) di dalam Giant Cell Langhans.
DIAGNOSIS BANDING Mycetoma
Sporotrikosis
PENATALAKSAAN
Medikamentosa Non Medikamentosa
• Itraconazole : (400 mg/hari • Tindakan pencegahan, Selain
selama seminggu) menghindari traumatis
• Terbinafine : 250 mg/hari inokulasi jamur adalah
penggunaan Sepatu tertutup.3
• Posaconazole : Pengobatan yang
efektif lain termasuk
posaconazole, 800 mg per hari
dan kombinasi itraconazole
dengan 5-flucytosine,.
• 5-Fluorocytosine (5-FC) dosis
100-150 mg/kg/hari dibagi
dalam 4 dosis selama 6-12 bulan.
PEMBEDAHAN PROGNOSIS
Cryotherapi Qua ad Vitam :Bonam
Termoterapi Qua ad Sanationam : Malam
Laser Vaporisation Qu ad Functionam : Malam
KESIMPULAN
Pasien datang dengan keluhan luka di kedua tungkai ekstremitas
bilateral kurang lebih 1 tahun yang lalu. Awalnya lesinya berbentuk bintik2
kecil dan kemerahan disertai gatal dan panas. Setelah beberapa
butahunlan dan lesinya tambah besar dan berair lesi tersebut pecah dan
tambah memburuk serta semakin meluas.
Pasien juga seorang petani kurang lebih selama 5 tahun, bertempat tinggal
didesa, ada riwayat trauma dikaki( tertusuk oleh kayu).serta usia 52 tahun.

Berdasarkan anamnesii dan pemeriksan fisik bisa mngarah ke gejala


kromoblastomikosis. Tetapi hal perlu dilakukan pemeriksaan penunjang
seperti yang dijelaskan diatas tadi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai