non-hodgkin
kronik
Limfoma maligna
Limfoma Hodgkin ditemukan sel Reed-
Stenberg. Dibagi menjadi 4 golongan:
Tipe lymphocyte predominance
5% dari penyakit Hodgkin
Limfosit kecil dominan
Sedikit sel RS
Bersifat noduler/difus.
Tipe mixed cellularity
30% dari penyakit Hodgkin
Sel RS makin banyak ditemukan
Jumlah sel RS seimbang dengan limfosit
Tipe limfosit depleted
<5% dari penyakit Hodgkin
Paling agresif
Limfosit jarang dijumpai
Tipe noduler sclerosis
40-60% pada penyakin Hodgkin
Ditandai oleh fibrosis dan sclerosis secara luas
Ditemui sel RS dan
Limfoma Non Hodgkin
Berdasarkan derajat rendah dan tinggi
Berdasarkan limfoma dari sel B
Prekursol sel B limfoma
Limfoma berasal dari limfoblast
Dapat terjadi dalam bentuk leukemia/limfoma
LNH yang berasal dari naiive Sel b
Disebut juga Small Lymphocytic Lymphoma (SLL)/Chronic
Lymphocytic Leukemia Lymphoma
LNH yang berasal dari germinal centre dan suatu foliker
limfoid
Follicular lymphoma terdiri dari sel yang mirip dengan sel
germinal
Large cell lymphomasbersifat agresif
2. Epidemiologi
Limfoma hodgkin: lebih sering terjadi pada laki-
laki,umumnya terjadi pada usia 15-34 tahun
dan diatas 55 tahun. Insidennya 2,8 kasus per
100.000 individu. Pada tahun 2011 terdapat
8.830 kasus baru.
Limfoma non-hodgkin: juga lebih sering terjadi
pada laki-laki, umumnya terjadi pada usia 50
tahun. Insidennya 12-15 kasus per 100.000
individu
3. Etiologi dan Faktor risiko
MIAMI
Malignancy
Infection
Autoimun disorder
Miscellaneous & unusual condition
Iatrogenic causes
Penyebab lain yang dapat menyebabkan
limfadenopati
Sarkoidosis
Silikosis
Storage disease
Hipertiroidism 80 % infeksi
Hipertrigliserida berat 20 % malignancy
Hiperplasia angiofolikular
Limfadenopati
angioimunoblastik
Penyakit kawasaki
Limfadenitis kikuci
Penyakit kimura
Sarkoidosis (pertumbuhan sel2 inflamasi dan granuloma
yang berlebihan akibat respon imuun)
Silikosis (penyakit pada saluran pernafasan akibat
menghirup debu silika, yang nantinya akan merangsng
paru untuk membetuk jaringan parut dan lama-
kelamaan akan semaki membesar dan bertumpuk)
Storage disease
Penyakit kawasaki (peradanagn pd dinding PD)
Limfadenitis kikuci (pembesarn KGB di leher dan
tengkuk)
Penyakit kimura (kelainan inflamasi kronis ditandai
dengan limfadenopati/masa jaringan lunak subkutan
tanpa nyeri, sering di daerah kepala dan leher)
4. Patogenesis dan patofisiologi
Limfoma Hodgkin
Pada limfoma Hodgkin banyak ditemukan
sel Reed Sternberg.
Studi tata-ulang gen immunoglobulin
mengisyaratkan bahwa sel RS:
RS adalah turunan limfoid B,
Sering berasal dari sel B yang gen
imunoglobulinnya lumpuh akibat akuisisi
mutasi-mutasi yang menghambat sintesis
immunoglobulin utuh.
Limfoma Non-Hodgkin
Perubahan sel limfosit normal sel
limfoma akibat mutasi gen sel limfosit
tua yang sedang transformasi menjadi
imunoblas.
Sel yang berubah menjadi kanker tetap
mempertahankan sifat dasarnya.
5. Gejala dan tanda
Penilaian Limfadenopati bisa kita lakukan
berdasarkan MIAMI :
Malignancies (Keganasan)
Infections (Infeksi)
Autoimun Disorders (Gangguan Autoimun)
miscellaneous and unusual conditions (Lain
lain dan kondisi tak lazim)
Iatrogenic (Penyebab obat obatan)
a. Malignancies (Keganasan)
Limfoma : Demam, keringat malam,
penurunan berat badan,
asimptomatik
Leukemia : Memar, splenomegali
Neoplasma kulit : Lesi kulit karakteristik
Sarkoma Kaposi : Lesi kulit karakteristik
Metastasis : Bervariasi tergantung
tumor primer
b. Infections (Infeksi)
Bruselosis : Demam, menggigil,
malaise
Cat-scratch disease : Demam, menggigil, atau
asimptomatik
CMV : Hepatitis, pneumonitis,
asimptomatik,
influenza-like illness
HIV, infeksi primer : Nyeri, promiskuitas seksual
Limfogranuloma venereum : Demam, malaise, splenomegali
Mononukleosis : Demam, eksudat
orofaringeal
Faringitis : Ruam karakteristik,
demam
Rubela : Demam, keringat malam,
hemoptisis, riwayat
kontak
Tuberkulosis : Demam, ulkus pada tempat gigitan
Tularemia : Demam, konstipasi, diare, sakit
kepala,nyeri perut, rose spot
Demam tifoid : Ruam, ulkus tanpa nyeri
Sifilis : Demam, mual, muntah, diare,
ikterus
Hepatitis virus : Artritis, nefritis, anemia, ruam,
penurunan berat badan
c. Autoimun Disorders (Gangguan
Autoimun)
Lupus eritematosus sistemik : Artitis simetris,
kaku pada pagi hari,
demam
Artritis reumatoid : Perubahan kulit,
kelemahan otot
proksimal
Dermatomiositis :
Keratokonjungtivitis, gangguan ginjal,
vaskulitis
Sindrom Sjogren : Demam,
konjungtivitis, strawberry
tongue
d. miscellaneous and unusual
conditions (Lain lain kondisi dan
keadaan tak lazim)
Kemoterapi
- ABVD (adriamisin, bleomisin, vinblastin,
dakarbazin)
- Stanford V ( Mekloretamin, adriamisin,vinblastin,
vinkristin, bleomisin, etoposid, prednison, G-CSF)
b. Limfoma Non-Hodgkin
Derajat keganasan rendah : kemoterapi obat
tunggal/ganda (per oral), radioterapi paliatif
Derajat keganasan menengah
Stadium I-II : radioterapi, atau kemoterapi
parenteral kombinasi
Stadium IIB-IV : kemoterapi parenteral kombinasi,
radioterapi berperan untuk tujuan paliatif
Derajat keganasan tinggi : kemoterapi parenteral
kombinasi (lebih agresif), radioterapi hanya
berperan untuk tujuan paliatif.
9. Komplikasi dan Prognosis
a. Limfadenopati Non-Neoplasm
(Lymphadenitis)
Prognosis:
Bagus, tapi jika tidak membaik
Komplikasi :
Abses
Sellulitis
Sepsis
b. Limfadenopati Neoplasm
(Lymphoma)
Prognosis:
Tergantung tipe dan staging Limfoma
-Hodgkin Lymphoma-
1. lymphocyte predominant bagus
2. mixed cellularity sangat buruk
3. lymphocyte depleted buruk
4. nodular sclerosis diantaranya
Komplikasi :
Tekanan(trachea/esophagus/nerves/vena/spl
een),gagal hati, gagal paru, gagal jantung(e.c
antrasiklin), gagal ginjal (e.c sisplatinum),
neuritis (e.c vinkristin), aplasy ss.tlg(e.c
medicine)
10. Kasus-kasus rujukan
Limfoma non-Hodgkins Kompetensi 1
Limfadenopati Kompetensi 3A
Limfadenitis Kompetensi 4A
Thank you