Anda di halaman 1dari 13

VARISES

Yulia Fitri Ratna Sari


NIM : 2260163
DEFENISI

D
Varises merupakan vena yang melebar dan
berkelak-kelok yang terjadi ditempat darah
berkumpul, biasanya di tungkai. Karena aliran
darah vena didorong oleh kontraksi otot rangka
disekitarnya yang memeras darah untuk kembali
ke jantung, posisi berdiri yang lama tanpa
kontraksi otot dapat menyebabkan penimbunan
darah di tungkai.

2
 KLASIFIKASI
Varises dibedakan menjadi varises primer, dan sekunder. Penyebab  varises primer tampaknya
adalah kelemahan struktural dari dinding pembuluh darah yang diturunkan. Dilatasi dapat
disertai gangguan katup vena karena daun katup tidak mampu menutup dan menahan aliran
refluks. Varises primer cenderung terjadi pada vena-vena permukaan karena kurangnya
dukungan dari luar atau kurangnya resistensi jaringan subkutan.

Varises sekunder disebabkan oleh gangguan patologi system vena dalam yang timbul congenital

atau didapat, menyebabkan dilatasi vena-vena permukaan penghubung atau kolateral .

3
PATOFISIOLOGI

Varises sekunder disebabkan oleh gangguan patologi sistem vena dalam, yamg timbul
congenital atau didapat sejak lahir. Hal ini menyebabkan dilatasi vena-vena permukaan,
penghubung atau kolateral. Misalnya, kerusakan katup vena pada sistem vena dalam akan
mengganggu aliran darah menuju jantung, resultan statis, dan penimbunan darah
menyebabkan hipertensi vena dalam. Jika katup vena penghubung atau penyambung tidak
berfungsi dengan baik,

4
Laporan kasus Kardiovaskuler
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. G
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Ag a m a : kristen
Pekerjaan : Salon
Alamat :
No. CM :

Keluhan utama
Daerah tungkai mengalami pembengkakan
Tungkai bawah tampak urat kebiru-biruan dan berkelok

6
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien merasakan nyeri pada saat berjalan dan terkadang kram, terlihat adanya
penampakan vena pada tungkai sudah berlangsung sekitar 3 bulan yang lalu. Sekitar 1 bulan
belakangan ini nyeri dan kram yang dirasakan pasien makin meningkat ditambah pekerjaan
pasien seorang salon yang menganjurkan untuk berdiri lama, pasien juga sering menggunakan
high heels saat ibadah dan acara tertentu

PEMERIKSAAN TANDA VITAL (UMUM)


(Tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, temperatur, tinggi
badan, berat badan)
TD: 110/80 mmHg
DN: 74x/menit
P: 20x/menit
TB: 160 cm
BB: 65 kg
7
INSPEKSI/OBSERVASI :

STATIS: - daerah tungkai mengalami pembengkakan Tungkai bawah tampak urat kebiru-biruan dan
berkel

DINAMIS: pasien tampak merasakan sakit pada saat berjalan

PALPASI :Ditemukan kelainan vena superficial (dibetis yang tampak kebiruan dan berkelok)

 
 

 
  8
 JOINT TEST:

Pemeriksaan Gerak Dasar (Gerak aktif / pasif / isometric fisiologis)


- Gerak Aktif: pasien dapat melakukan gerakan pada ekstremitas bawah, tidak full ROM dan nyeri
- Gerak Aktif: dapat dilakukan gerakan pasif full ROM dan adanya nyeri
- Gerak isometric : pasien dapat melawan tahanan minimal
 
Muscle Test dan Antropometri:
Nyeri tekan 6
Nyeri gerak 5
Nyeri diam 4
Trendelenburg test

Kemampuan Fungsional
KFD: Pasien mampu berjalan, duduk, berdiri secara mandiri
KAF: pasien tidak mampu berdiri dari posisi jongkok secara mandiri
Pasien mampu berdiri tetapi disertai rasa nyeri
KLA: lingkungan rumah pasien mendukung dalam proses penyembuhan
9
 
FUNGSIONAL LIMITATION
- IMPAIRTMENT • Pasien kesulitan berdiri lama
- Nyeri pada tungkai dan berjalan jauh
- Adanya rasa kram • Pasien sulit jongkok
- Oedem tungkai bawah • Pasien sulit naik turun tangga
- Spasme otot tungkai

1.Disability / Participation Restriction


• Pasien kesulitan bekerja
sebagai salon

10
- Jangka pendek Jangka panjang
-Mengurangi nyeri • Meningkat
-Mengurangi oedem • kan kemampuan aktivitas
fungsional (ADL)
-Mengurangi kram
-Mengurangi spasme

A.PELAKSANAAN FISIOTERAPI
B.Massage: efflurage
C.Exercise therapy: bertujuan untuk membantu aliran darah atau limfe dan
penguatan otot tungkai bawah
-Stretching pasif
-Pemakaian stocking untuk
-Home Program
Pasien diminta untuk meninggikan kaki pada saat tidur
11
 EVALUASI NYERI DAN TINDAK LANJUT
 
Nyeri T0 T1 T2 T3
Nyeri tekan 6 6 5 4
Nyeri gerak 5 4 3 2
Nyeri diam 4 3 2 1

 HASIL TERAPI TERAKHIR :


Pasien dengan nama Ny. G setelah dilakukan terapi
sebanyak 3x didapatkan hasil adanya penurunan nyeri,
kram

12
“ TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai