Anda di halaman 1dari 16

EDEMA PARU

AKUT

DISUSUN OLEH:
WILDA AL ALUF RIANDINI

J510170041
DEFINISI
edema paru akut
Akumulasi cairan pada jaringan interstisial paru yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara tekanan
hidrostatik dan onkotik di dalam pembuluh darah
kapiler paru dengan jaringan sekitarnya
EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan data Acute Heart Failure Global of
Standard Treatment (ALARM-HF) tahun 2010,
terhadap 4953 pasien yang dirawat dengan gagal
jantung akut, di dapatkan edema paru sebagai kondisi
klinis terbanyak yang dijumpai pada 37% pasien.
Menurut EuroHeart failure survey II 16% pasien
gagal jantung akut mengalami EPA
ETIOLOGI
Edem paru non kardiogenik

1. Peningkatkan permeabilitas kapiler paru (ARDS)


2. Peningkatan tekanan kapiler paru
3. Penurunan tekanan onkotik
ETIOLOGI
Edem paru non kardiogenik
 terjadi karena peningkatan tekanan hidrostatik dalam
kapiler paru yang menyebabkan peningkatan filtrasi
cairan transvaskular, ketika tekanan interstisial paru
lebih besar daripada tekanan pleural maka cairan
bergerak menuju pleura visceral yang menyebabkan
efusi pleura.
 Peningkatan tekanan hidrostatik di kapiler pulmonal
biasanya berhubungan dengan peningkatan tekanan
vena pulmonal akibat peningkatan tekanan akhir
diastolik ventrikel kiri dan tekanan atrium kiri.
I
Secara umum ada empat gaya yang
mempengaruhi perpindahan cairan
menembus dinding kapiler :
• Tek.darah kapiler: mendorong cairan ke interstisium

• Tek.osmotik koloid plasma: mendorong pergerakan cairan ke


dalam kapiler oleh koloid protein plasma
• Tek.hidrostatik cairan interstisium: mendorong cairan ke dalam
kapiler oleh cairan interstisium

• Tek. Osmotik koloid cairan interstisium: dalam keadaan normal


tidak banyak berperan
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS

Gejala Klinis
 Gejala lain :
 Dispnoe dan Takipnoe karena edema interstitial
 Hipoksemia sebagai akibat penumpukan cairan di
alveolus mungkin disertai sianosis.
 Batuk dengan frothy sputum
 Berkeringat dingin
 Biasanya pasien dalam posisi duduk agar dapat
mempergunakan otot – otot bantu pernafasan dengan
baik, atau sedikit membungkuk
PEMERIKSAAN FISIK
 Dispnoe, takipnoe, takikardi
 Akral dingin  rendahnya cardia output serta
perfusi yang kurang
 Hipertensi/hipotensi  hipertensi;akibat
hiperadrenergik, hipotensi;disfungsi ventrikel kiri
yang berat
 Suara jantung: S3 serta peningkatan vena jugularis
 Pasien gagal jantung kanan: hepatomegali, refluks
hepatojugular serta edema perifer
 Perubahan status mental akibat hipoksia atau
hiperkapnia
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

1. EKG
Pasien dengan edema paru kardiogenik non
iskemik menunjukkan gelombang T yang negatif dan
lebar dengan QT yang memanjang yang akan
membaik dalam 24 jam setelah klinis stabil, dan
menghilang dalam 1 minggu.
2. Radiologi a. Foto acute anterior miocardial
infark dan edema paru kardiogenik.
Tampak pembesaran
peribronkovaskuler dan garis septal
yang menonjol. Bagian perifer relatif
tersebar, tanda umum pada edema
kardiogenik.

b. Foto thoraks pada pasien yang


ditemukan Streptococcuc pneumonia
yang menyebabkan pneumonia
dengan komplikasi sepsis syok.
Infiltrat alveolar menyebar dengan
gambaran bronchogram, merupakan
karakteristik untuk non-kardiogenik
edema
3. Pulmonary Artery Catheter
Untuk menjelaskan penyebab edem paru apakah
karena kardiogenik atau lainnya. Dikatakan
meningkat bila nilainya >18 mmHg dan biasanya
bila terjadi peningkatan >25 mmHg akan terjadi
edema paru
ALGORITMA DIAGNOSIS
PEDOMAN
PENATALAKSANAAN
ALHAMDULILLAH

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai