ALKOHOL
Disusun Oleh: dr. Wilda Al Aluf Riandini
PEMBIMBING:
dr. Hendryk Kwandang, M.Kes
dr. Yudha Perdana
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
BAB II
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Sdr.S
Jenis Kelamin : Laki - laki
Usia : 24 tahun
Agama : Islam
Status : Belum
Menikah
Alamat : Kalipare
Anamnesis
Pemeriksaan Penunjang
LAB DARAH
Hb
15.4
Hematokrit
47.4
Leukosit
18.100
GDS
153
Trombosit
336.000
Eosinofil
2.4
Basofil
1.4
Neutrofil
Usulan pemeriksaan: 44.7
•ureum, kreatinin, Limfosit
•SGOT, SGPT, 47.2
•analisa gas darah Monosit
4.3
Penatalaksanaan
• Penghambat ADH dengan etanol atau fomepizole. Fomepizole lebih baik dari
etanol. Dosis loadingnya 15mg/kg IV diikuti 10mg/kg setiap 12 jam
• Pengobatan co-factor semua pasien keracunan metanol yang mendapat
penghambat ADH sebaiknya mendapat pengobatan co-factor yaitu salah satu
dari asam folinic 50mg IV atau asam folat 50 mg IV setiap 6 jam
• Sodium Bikarbonat untuk mengoreksi asidosis metabolik dan menghambat
penetrasi asam format ke dalam jaringan ikan end-organ seperti retina. Dosis
yang dianjurkan 1-2meq/kg IV bolus setiap pH dibawah.
• metilprednisolon 1000 mg/hr selama 3 hari berturut-turut dan dilanjutkan dengan
prednison 1 mg/kgbb/hari selama 11 hari selanjutnya dosis diturunkan
sesuaikondisi klinis. Pemberian metilprednisolon dan prednison bertujuan untuk
mengurangi edema papil saraf optik yang terjadi pada fase akut sehingga
diharapkan mencegah terjadinya kebutaan.
• Hemodialisa cara yang paling cepat mengeluarkan metabolik asam toksik dan
metanol.
PENATALAKSANAAN SPESIFIK
ETILEN GLIKOL