RSUP DR.M.DJAMIL
PADANG
Tanggal terbit/ Revisi Ditetapkan Direktur Utama
PANDUAN PRAKTEK
KLINIK
Direktur Utama
dr. Yusirwan Yusuf, SpB, SpBA (K)
• Kondisi dekompensasi metabolik akibat defisiensi insulin absolut atau
relatif dan merupakan komplikasi akut diabetes melitus yang serius.
Gambaran klinis utama ketoasidosis diabetikum (KAD) adalah
Pengertian hiperglikemia, ketosis dan asidosis metabolik.
• Faktor pencetus : pasien baru terdiagnosis diabetes, infeksi, tidak
minum obat, tidak suntik insulin, sindrom coroner akut, stroke, stress
berat, kondisi volume overload.
• Faktor risiko: diabetes tipe 1 atau tipe 2 yang tidak terkontrol
• Faktor pencetus: pasien baru terdiagnosis diabetes, infeksi, tidak
minum obat, tidak suntik insulin, sindrom coroner akut, stroke, stress
Anamnesis berat, kondisi volume overload.
• Gejala: mual, muntah, lemas, anoreksia, nyeri perut, diare, polyuria,
polydipsia, gangguan kesadaran, penurunan berat badan.
Jika penurunan :
Terapi
• GD 25-50 mg/dl pertahankan dosis sebelumnya
• GD <25 mg/dl naikkan dosis insulin
• GD > 50 mg/dl turunkan dosis insulin
Jika GD 140-180 mg/dl selama 6 kali berturut-turut, switch insulin ke
kebutuhan insulin selama 24 jam Prandial dan Basal
Kebutuhan insulin pasien : 80% x (xx IU) = dibagi 2 untuk 50% Prandial
3x dan 50% 1x Basal
2 Jam sebelum Aff Drip Insulin Bolus Insulin Basal sesuai kebutuhan
III.Kalium
• Cek Kalium per 6 jam, Koreksi KCL dalam 200 cc NaCl 0,9% habis
dalam 4 Jam
• Bila kadar K+ pada pemeriksaan elektrolit:
< 3,5 mmol/L KCI 40 mEq
3,0 – 4,5 KCI 20 mEq
4,5 – 5,5 KCI 10 mEq
> 5,5 Tidak diberikan
IV. Bikarbonat
Jika pH < 7,0 : berikan drip 100 meq natrium bikarbonat
Jika pH 7,0 – 7,1 : berikan drip 50 meq natrium bikarbonat
Jika pH > 7,1 : drip natrium bikarbonat tidak diberikan
Nama Dr.dr.Eva Decroli, dr. Yan Edward, SpTHT, KL dr. Rose Dinda Martini,
SpPD-KEMD SpPD-KGer, FINASIM
Jabatan Ketua Sub Bagian Ketua Komite Medik Direktur Medik dan
Endokrin Metabolik Keperawatan
Diabetes
Tanda Tangan
Bagian /Unit Jumlah Personel Tanda Tangan Tanggal
Seksi SPO, Kebijakan dan
Document Control
CLINICAL PATHWAY
KETOASIDOSIS DIABETIK
JENIS HARI KE I HARI KE 2 -3 HARI KE 4 - 6 HARI KE 7
AKTIFITAS TANGGAL TANGGAL TANGGAL TANGGAL
TINDAKAN
Assessment / Anamnesis Anamnesis Anamnesis Anamnesis
penilaian • Faktor risiko: diabetes • Faktor risiko: diabetes • Faktor risiko: diabetes • Faktor risiko: diabetes
Awal tipe 1 atau tipe 2 yang tipe 1 atau tipe 2 yang tipe 1 atau tipe 2 yang tipe 1 atau tipe 2 yang
tidak terkontrol tidak terkontrol tidak terkontrol tidak terkontrol
• Faktor pencetus: • Faktor pencetus: • Faktor pencetus: • Faktor pencetus:
pasien baru pasien baru pasien baru pasien baru
terdiagnosis diabetes, terdiagnosis diabetes, terdiagnosis diabetes, terdiagnosis diabetes,
infeksi, tidak minum infeksi, tidak minum infeksi, tidak minum infeksi, tidak minum
obat, tidak suntik obat, tidak suntik obat, tidak suntik obat, tidak suntik
insulin, sindrom insulin, sindrom insulin, sindrom insulin, sindrom
coroner akut, stroke, coroner akut, stroke, coroner akut, stroke, coroner akut, stroke,
stress berat, kondisi stress berat, kondisi stress berat, kondisi stress berat, kondisi
volume overload. volume overload. volume overload. volume overload.
• Gejala: mual, muntah, • Gejala: mual, muntah, • Gejala: mual, muntah, • Gejala: mual, muntah,
lemas, anoreksia, lemas, anoreksia, lemas, anoreksia, lemas, anoreksia,
nyeri perut, diare, nyeri perut, diare, nyeri perut, diare, nyeri perut, diare,
polyuria, polydipsia, polyuria, polydipsia, polyuria, polydipsia, polyuria, polydipsia,
gangguan kesadaran, gangguan kesadaran, gangguan kesadaran, gangguan kesadaran,
penurunan berat penurunan berat penurunan berat penurunan berat
badan. badan. badan. badan.
Evaluasi
• Gula darah berkala
• Darah perifer lengkap
• Ureum, kreatinin
serum
• Urinalisis
• Elektrolit tiap 6 jam
selama 24 jam
• AGD bila pH <7 setiap
6 jam sampai pH 7,1
selanjutnya setiap
hari sampai stabil
• HbA1c
• EKG, saturasi O2
Treatment / Penggantian cairan: Penggantian cairan: Penggantian cairan: Penggantian cairan:
Medikasi • Perhitungan • Penggantian cairan • Penggantian cairan • Penggantian cairan
kebutuhan cairan sesuai perhitungan sesuai perhitungan sesuai perhitungan
sebesar 100 ml/ kgBB, kebutuhan cairan. kebutuhan cairan. kebutuhan cairan.
pada jam pertama • Jika kadar glukosa • Jika kadar glukosa • Jika kadar glukosa
diberikan 1- 2 liter, darah mulai turun darah mulai turun darah mulai turun
jam kedua diberikan 1 <200 mg/dl, maka <200 mg/dl, maka <200 mg/dl, maka
liter. pemberian cairan pemberian cairan pemberian cairan
• Jika kadar glukosa diganti dengan D5% diganti dengan D5% diganti dengan D5%
darah mulai turun atau D10%. atau D10%. atau D10%.
<200 mg/dl, maka
pemberian cairan Pemberian insulin: Pemberian insulin: Pemberian insulin:
diganti dengan D5% • Drip insulin sesuai • Drip insulin sesuai • Drip insulin sesuai
atau D10%. kadar gula darah kadar gula darah kadar gula darah
KRISIS TIROID
LAMA PERAWATAN
EDUKASI
TINGKAT EVIDENS I
TINGKAT A
REKOMENDASI
PENELAAH KRITIS SMF Ilmu Penyakit Dalam (Subbagian Endokrin)
INDIKATOR MEDIS
PEMERIKSAAN FISIK Tanda-tanda dehidrasi berat : Turgor yang buruk, mukosa pipi yang
kering, mata cekung, lidah dan bibir kering.
Perabaan ekstrimitas yang dingin
Denyut nadi yang cepat dan lemah
Hipovolemia sampai syok
Penurunan kesadaran mulai dari apatis, delirium, sampai koma)
DIAGNOSIS BANDING
PEMERIKSAAN Glukosa darah puasa (GDP) dan 2 jam post prandial (GD2jpp)
PENUNJANG Osmolaritas
Bikarbonat
Analisis gas darah
Elektrolit (Na, K, Cl, fosfat)
Faal ginjal (ureum, BUN)
Keton serum
A1c
Profil lipid pada keadaan puasa (kolesterol total, HDL, LDL,
trigliserida)
Albuminuria
Keton, sedimen, dan protein dalam urin
Elektrokardiogram
LAMA PERAWATAN
EDUKASI
PROGNOSIS dubia
TINGKAT EVIDENS I
TINGKAT A
REKOMENDASI
PENELAAH KRITIS SMF Ilmu Penyakit Dalam (Subbagian Endokrin)
INDIKATOR MEDIS
HIPOGLIKEMIA
HIPOGLIKEMIA
EDUKASI
PROGNOSIS dubia
TINGKAT EVIDENS I
TINGKAT A
REKOMENDASI
PENELAAH KRITIS SMF Ilmu Penyakit Dalam (Subbagian Endokrin)
INDIKATOR MEDIS
KRITERIA DIAGNOSIS 1. Jika keluhan klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosa plasma
sewaktu >200 mg/dl sudah cukup menegakkan diagnosis DM
2. Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl dengan adanya
keluhan klasik.
DIAGNOSIS KERJA Diabetes melitus tipe 1
PEMERIKSAAN HOMA IR
PENUNJANG C-Peptide
LAMA PERAWATAN
EDUKASI
PROGNOSIS Dubia
TINGKAT EVIDENS I
TINGKAT A
REKOMENDASI
PENELAAH KRITIS SMF Ilmu Penyakit Dalam (Subbagian Endokrin)
INDIKATOR MEDIS
KEPUSTAKAAN 1. PERKENI 2011, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan
Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia.
2. 2. PERKENI 2011, Terapi Insulin pada pasien Diabetes Melitus.
DIABETES MELITUS TIPE 2
KRITERIA DIAGNOSIS 1. Jika keluhan klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosa plasma
sewaktu >200 mg/dl sudah cukup menegakkan diagnosis DM
2. Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl dengan adanya
keluhan klasik.
3. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
4.
DIAGNOSIS KERJA Diabetes melitus tipe 2
PEMERIKSAAN Glukosa darah puasa (GDP) dan 2 jam post prandial (GD2jpp)
PENUNJANG A1c
Profil lipid pada keadaan puasa (kolesterol total, HDL, LDL,
trigliserida)
Kreatinin serum
Albuminuria
Keton, sedimen, dan protein dalam urin
Elektrokardiogram
Rontgen dada
LAMA PERAWATAN
EDUKASI
PROGNOSIS dubia
TINGKAT EVIDENS I
TINGKAT A
REKOMENDASI
PENELAAH KRITIS SMF Ilmu Penyakit Dalam (Subbagian Endokrin)
INDIKATOR MEDIS
KRITERIA DIAGNOSIS 1. Jika keluhan klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosa plasma
sewaktu >200 mg/dl sudah cukup menegakkan diagnosis DM
2. Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl dengan adanya
keluhan klasik.
3. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
EDUKASI
PROGNOSIS dubia
TINGKAT EVIDENS I
TINGKAT A
REKOMENDASI
PENELAAH KRITIS SMF Ilmu Penyakit Dalam (Subbagian Endokrin)
INDIKATOR MEDIS