c. Kriteria Diagnosis
1. Kadar glukosa : > 250 mg/dl
2. PH : < 7.35
3. HCO3 : Rendah
4. Amion Gap : Tinggi
5. Keton Serum : Positif atau Ketonuria
d. Diagnosis Banding
1. Ketosis diabetic
2. Hiperkalemia hiperosmolar non ketoik/hiperglikemia
3. Enselopati uremikum asidosis uremikum
4. Minum alkohol, ketosis alkoholik
5. Ketosis hipoglikemia
6. Ketosis starvasi
7. Asidosis laktat
PROSEDUR
8. Enselopati karena infeksi
9. Trauma kapitis
e. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Cito
Gula darah, elektrolit, ureum, kreatinin, aseton darah,
urine rutin, analisa gas darah
2. Pemantauan
a) Gula darah tiap jam
b) Elektrolit (Na,K,Cl) tiap 6 jam selama 24 jam
selanjutnya sesuai keadaan
c) Analisa gas darah :
Bila PH <7 saat masuk, diperiksa setiap 6 jam
sampai dengan PH 7.1. Selanjutnya setiap hari
sampai stabil
RS SENTOSA PASIEN RISIKO TINGGI
No.Dokumen Revisi ke Halaman
f. Terapi
1. Aksen IV 2 jalur, salah satunya dicabang dengan
threeway
2. Cairan
3. Insulin (Reguler Insulin = RI)
a) Diberikan 2 jam rehidrasi cairan
b) RI bolus 180 mU/KgBB IV, dilanjutkan :
c) RI drip 90 mU/KgBB/jam dalam Nacl 0.9%,
kemudian RI drip 45 mU/KgBB/jam dalam Nacl
0.9%
d) Jika gula darah stabil 200-300 mg/dl selama 12
jam diberikan RI drip 1-2 U/jam IV, disertai
sleeding scale setiap 6 jam :
Gula Darah Reguler Insulin
g. Tatalaksana Umum
1. Oksigen bila PO2 <80 mmHg
2. Antibiotika adekuat
3. Heparin bila ada DIC atau hiperosmolar (>380
mOsm/L)
h. Terapi disesuaikan dengan pemantauan klinis
1. Tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi pernafasan,
temperature setiap jam
2. Kesadaran tiap jam
RS SENTOSA PASIEN RISIKO TINGGI
No.Dokumen Revisi ke Halaman
i. Komplikasi
1. Syok Hipovolemik
2. Edema paru
3. Hipertrigliserida
j. Prognosis
Dubia ad malam : tergantung pada usia, komorbid, infark
miokard akut, sepsis, syok.