Anda di halaman 1dari 3

1.

Nama Penyakit/Diagnosis : KETO ASIDOSIS DIABETIKUM

2. Batasan dan Uraian : Kondisi dekompensasi metabolik akibat defisiensi insulin


absolute atau relative dan merupakan komplikasi akut
diabetes mellitus yang serius. Gambaran klinis utama
KAD adalah Hiperglikemia, ketosis dan asidosis
metabolik
Faktor pencetus :
- Infeksi , infark miokard akut, pankreatitis akut
- Penggunaan obat golongan steroid
- Penghentian atau pengurangan dosis insulin

Diagnosis klinis :
- Keluhan poliuri polidipsi
- Riwayat berhenti menyuntik insulin
- Demam / infeksi
- Muntah
- Nyeri perut
- Kesadaran : compos mentis, delirium, koma
- Pernafasan cepat dan dalam (kussmaul)
- Dehidrasi (turgor kulit , lidah dan bibir kering)
Dapat disertai syok hipovolemik

3. Kriteria Diagnosis : Kadar glukosa > 250 mg/dl


PH < 7,35
HCo3 : rendah
Aniton gap : tinggi
Keton serum : (+) dan atau keton urin

4. Diagnosis Deferensial : - Ketosis diabetik


- Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik /hiperglikemik
hiperosmolar state
- Ensefalopati uremikum, asidosis uremikum
- Minum alkohol, ketosis alkoholik
- Ketosis hipoglikemia
- Ketosis starvasi
- Asidosis laktat
- Asidosis hiper kloremik
- Kelebihan salisilat
- Drug induced asidosis
- Encefalopati karena infeksi
- Trauma capitis

5. Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan cito


- Gula darah
- Elektrolit
- Ureum, kreatinin
- Aseton darah
- Urin rutin
- AGD
- EKG

Pemantauan
- Gula darah tiap jam
- Natrium, kalium, clorida tiap 6 jam selama 24 jam
selanjutnya sesuai keadaan
- AGD bila PH < 7 saat masuk diperiksa tiap 6 jam
s/d PH > 7,1 selanjutnya setiap hari sampai stabil.

Pemeriksaan lain :
- Kultur darah
- Kultur urin
- Kultur pus
6. Tata Laksana : Akses IV 2 jalur, salah satunya dicabang 2 way
1.Cairan
- NaCl 0,9 % diberikan + 1-2 liter pada 1 jam pertama
lalu + 1 liter pada jam kedua lalu + 0,5 liter pada jam
ketiga dan keempat dan 0,25 liter pada jam kelima
dan keenam, selanjutnya sesuai kebutuhan.
- Jumlah cairan yang diberikan dalam 15 jam sekitar 5
L , jika Na > 155 mEq/l ganti cairan dengan NaCl
0,45 % , Jika GD < 200 mg/dl ganti cairan dengan
dextrose 5 %

2.Insulin (regular insulin : RI)


- Diberikan setelah 2 jam rehidrasi cairan
- RI bolus 180 mu/kgBB IV dilanjutkan.
- RI drip 90 mg/kgBB/jam dalam NaCl 0,9 %
- Jika GD < 200 mg/dl kecepatan dikurangi RI drip
45 mg/kg/BB/jam dalam NaCl 0,9 %
- Jika GD stabil 200-300 mg/dl selama 12 jam RI
drip 1-2 u/jam IV, disertai sliding scale setiap 6 jam
GD (mg/dl RI (Unit Subkutan)
< 200 0
200-250 5
250-300 10
300-350 15
> 350 20

- Jika kedua GD ada yang < 100 mg/dl drip RI


dihentikan.
- Setelah sliding scale tiap 6 jam, dapat diperhitungkan
kebutuhan insulin sehari, dibagi 3 dosis sehari SC
sebelum makan

3. Kalium
- Kalium ( Kcl) drip dimulai bersamaan dengan drip RI
dengan dosis 50 mg/6 jam syarat tidak ada gagal
ginjal, tidak ditemukan gelombang T yang lancip dan
tinggi pada EKG dan jumlah urine cukup adekuat

- Bila kadar K pada pemeriksaan elektrolit kedua :


< 3,5 drip Kcl 75 meq/6 jam
3,0 - 4,5 drip Kcl 50 meq/6 jam
4,5 - 6,0 drip Kcl 25 meq/6 jam
> 6,0 drip di stop
- Bila sudah sadar diberikan K oral selama seminggu

4. Bicarbonat
Drip 100 meq bila pH < 7,0 disertai Kcl 26 meq drip
80 meq bila pH 7,0 7,1 disertai Kcl 13 meq drip
Juga diberikan pada asidosis laktat dan hiperkalemia
yang mengancam

5. Tata Laksana Umum


O2 bila PO2 < 80 mmHg
Antibiotika adekuat
Heparin bila ada DIC atau hiperosmolar
( > 380 mosm/L)

Tata Laksana disesuaikan dengan pemantauan klinis


- Tekanan darah frekuensi nadi pernafasan temperatur
setiap jam
- Kesadaran setiap jam
- Keadaan hidrasi (turgor lidah) setiap jam
- Produksi urin setiap jam
- Cairan infus yang masuk setiap jam
Dan pemantauan lab (lihat pemeriksaan penunjang)

7. Komplikasi : - Syok hipovolemik


- Edema paru
- Hipertrigliseridemia
- Infark miokard akut
- Hipoglikemia
- Hipokalemia
- Edema otak
- Hipokalsemia

Anda mungkin juga menyukai