Diagnosis klinis :
- Keluhan poliuri polidipsi
- Riwayat berhenti menyuntik insulin
- Demam / infeksi
- Muntah
- Nyeri perut
- Kesadaran : compos mentis, delirium, koma
- Pernafasan cepat dan dalam (kussmaul)
- Dehidrasi (turgor kulit , lidah dan bibir kering)
Dapat disertai syok hipovolemik
Pemantauan
- Gula darah tiap jam
- Natrium, kalium, clorida tiap 6 jam selama 24 jam
selanjutnya sesuai keadaan
- AGD bila PH < 7 saat masuk diperiksa tiap 6 jam
s/d PH > 7,1 selanjutnya setiap hari sampai stabil.
Pemeriksaan lain :
- Kultur darah
- Kultur urin
- Kultur pus
6. Tata Laksana : Akses IV 2 jalur, salah satunya dicabang 2 way
1.Cairan
- NaCl 0,9 % diberikan + 1-2 liter pada 1 jam pertama
lalu + 1 liter pada jam kedua lalu + 0,5 liter pada jam
ketiga dan keempat dan 0,25 liter pada jam kelima
dan keenam, selanjutnya sesuai kebutuhan.
- Jumlah cairan yang diberikan dalam 15 jam sekitar 5
L , jika Na > 155 mEq/l ganti cairan dengan NaCl
0,45 % , Jika GD < 200 mg/dl ganti cairan dengan
dextrose 5 %
3. Kalium
- Kalium ( Kcl) drip dimulai bersamaan dengan drip RI
dengan dosis 50 mg/6 jam syarat tidak ada gagal
ginjal, tidak ditemukan gelombang T yang lancip dan
tinggi pada EKG dan jumlah urine cukup adekuat
4. Bicarbonat
Drip 100 meq bila pH < 7,0 disertai Kcl 26 meq drip
80 meq bila pH 7,0 7,1 disertai Kcl 13 meq drip
Juga diberikan pada asidosis laktat dan hiperkalemia
yang mengancam