Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTEK KLINIS

TATALAKSANA KLINIS
Rs Islam At – Taqwa
Gumawang KETOASIDOSIS DIABETIK (KAD)

No. ICD : E15


1 Kode Penyakit
Kondisi dekompensasi metabolik akibat defisiensi
insulin absolut atau relatif dan merupakan
2 Pengertian / Definisi komplikasi akut diabetes melitus yang serius.
Gambaran klinis utama KAD adalah hiperglikemia,
ketosis dan asidosis metabolik.
Keluhan poliuri, polidipsi, riwayat berhenti
3 Anamnesis menyuntik insulin, demam/infeksi, muntah, nyeri
perut
Penurunan kesadaran, pernafasan cepat dan
4 Pemeriksaan Fisik
dalam (Kussmaul), dehidrasi, syok hipovolemik
a. Pemeriksaan segera
- Darah rutin
- Gula darah
- Elektrolit
- Ureum kreatinin
- Aseton darah
- Keton urine
- Analisa gas darah
- ECG
b. Pemantauan
Pemeriksaan - Gula darah tiap jam
5
Penunjang - Na+, K+, Cl- : tiap 6 jam selama 24
jamselanjutnya sesuai keadaan
- Analisa gasdarah : bila pH < 7 saat masuk 
diperiksa setiap 6 jam s/d pH > 7,1 selanjutnya
setiap jari sampai dengan stabil

c. Pemeriksaan lain sesuai indikasi


- Kultur darah
- Kultur urine
- Kultur pus

Gejala klinis + pemeriksaan laboratorium :


- Kadar glukosa > 250 mg/dl
- pH < 7,35
6 Kriteria Diagnosis - HCO3 : rendah
- Anion gap : tinggi
- Keton serum : positif dan atau ketonuria

7 Diagnosis Kerja Ketoasidosis diabetik


Ketosis diabetik
 Hiperglikemi hiperosmolar non ketotik /
hyperglycemic hyperosmolar state
 Ensefalopati uremikum, asidosis uremikum
 Minum alkohol, ketosis alkoholik
 Ketosis hipoglikemia
 Ketosis starvasi
8 Diangnosis Banding
 Asidosis laktat
 Asidosis hiperkloremik
 Kelebihan salisilat
 Drug-induced acidosis
 Ensefalopati karena infeksi
 Trauma kapitis

Lembar edukasi dan lembar inform consent :


Pengisian Form /
9 ditandatangani oleh pasien atau keluarga, DPJP
Informed Consent
dan saksi
10 Tatalaksana Rawat ICU
- O2 bila PO2 < 80 mmHg
- Antibiotika adekuat
- Heparin : bila ada DIC atau hiperosmolar ( > 380
mOsml)
- Terapi disesuaikan dengan pemantauan klinis
 Tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi
pernapasan temperatur setiap jam,
 Kesadaran setiap jam
 Keadaan hidrasi (turgor, lidah) setiap jam
 Produksi urin setiap jam
 Cairan infus yang masuk setiap jam
 Dan pemantauan laboratorik (lihat pemeriksaan
penunjang)

Akses IV 2 jalur, salah satunya dicabang dengan 3


way
1. Cairan :
 NaCl 0,9% diberikan ± 1-2 L pada 1 jam
pertama, lalu ± 1 L pada jam kedua, lalu ± 0,5 L
pada jam ketiga dan kempat, dan ± 0,25 L pada
jam kelima dan keenam, selanjutnya sesuai
kebutuhan
 Jumlah cairan yang diberikan dalam 15 jam
sekitar 5 liter
 Jika Na+ > 155 mEq/L  ganti cairan dengan
NaCl 0,45%.
 Jika GD < 200 mg/dl  ganti cairan dengan
dekstrosa 5%

2. Kalium
 Kalium (KCl) drip dimulai bersamaan dengan
drip RI dengan dosis 50 mEq/6 jam. Syarat : tidak
ada gagal ginjal, tidak ditemukan gelombang T
yang lancip dan tinggi pada EKG dan jumlah urine
cukup adekuat
 Bila kadar K+ pada pemeriksaan elektrolit kedua
:

< 3,5  drip KCl 75 mEq/6 jam


3,0-4,5  drip KCl 50 mEq/6 jam
4,5-6,0  drip KCl 25 mEq/6 jam
> 6,0  drip stop
 Bila sudah sadar, diberikan K+ oral selama
seminggu

3. Insulin (Regular insulin)  cara pemberian lihat


lampiran
4. Bicarbonat
Drip 100 mEq bila pH < 7,0 disertai KCl 26 mEq
drip
Drip 50 mEq bila pH 7,0-7,1 disertai KCl 13 mEq
drip
juga diberikan pada asidosis laktat dan hiperkalemi
yang mengancam
sesuai status gizi pasien DM
11 Diet
Syok hipovolemik, edema paru,
hipertrigliseridemia, infark miokard akut,
12 Komplikasi
hipoglikemia, hipokalemia, hiperkloremia, edema
otak, hipokalsemia
Penjelasan diagnosis, rencana tindakan, tata cara
Konseling & pelaksanaan, tujuan terapi, resiko terapi,
13
Edukasi komplikasi dan prognosa.

Pasien koma dengan bantuan pernafasan


14 Indikasi Rawat
(intubasi), dehidrasi berat (syok hipovolemik)
15 Lama Perawatan
Ad vitam : dubia ad malam
16 Prognosis Ad sanationam : dubia
Ad fungsionam : dubia ad malam
Tingkat Evidens /
17 I – II A
Kemampuan
a. Inspekulo
b. Laboratorium sederhana untuk pemeriksan tes
kehamilan .
18 Sarana Prasarana c. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan
darah rutin.
d. Alat kontrasepsi
e. USG
19 Kriteria Rujukan / -
Konsultasi
Konsulen /
20 KSM Penyakit Dalam
Penelaah Kritis
 Memastikan bahwa kadar gula darah dalam
rentang normal dengan memeriksanya
beberapa kali per hari
 Jangan pernah melewatkan dosis insulin
 Berbicara dengan dokter tentang
menyesuaikan tingkat dosis insulin Anda
berdasarkan tingkat aktivitas, penyakit, atau
faktor-faktor lain, seperti apa yang Anda
makan
 Buatlah rencana keadaan darurat atau
rencana “hari sakit” sehingga Anda akan tahu
Rencana Tindak
21 apa yang harus dilakukan jika Anda
Lanjut
mengalami gejala ketoasidosis diabetik
 Uji urine Anda untuk melihat tingkat keton
selama periode stres yang tinggi atau saat
Anda sakit. Hal ini dapat membantu Anda
mencegah tingkat keton yang moderat hingga
tinggi mengancam kesehatan Anda.
 Cari perawatan medis jika tingkat gula darah
dan keton Anda lebih tinggi dari normal.
Deteksi  awal merupakan hal yang penting.

Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2011 tentang


22 Kepustakaan Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer.

Anda mungkin juga menyukai