Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN


Ketoasidosis Diabetikum
Hipoglikemia

Windy Astuti Cahya Ningrum


Prodi D III Keperawatan (Akreditasi A)
Institute Ilmu Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah Palembang
DIABETIK KETOASIDOSIS
(KAD)
Pengertian

Keadaan kegawatan atau akut dari DM Tipe I yang


disebabkan oleh meningkatnya keasaman tubuh benda
benda keton akibat kekurangan atau defisiensi insulin
dan dikarakteristikan dengan hiperglikemia (Gula > 250
mb/dl), asidosis (pH < 7,3) dan keton (darah dan urine)
akibat kurangnya insulin

Linda, 2008; Stillwell, 1992)


Etiologi
Ada sekitar 20% pasien KAD yang baru diketahui menderita DM untuk pertama kali. Pada pasien
yang sudah diketahui DM sebelumnya, 80% dapat dikenali adanya faktor pencetus. Mengatasi
faktor pencetus ini penting dalam pengobatan dan pencegahan ketoasidosis berulang. Tidak
adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah insulin yang nyata.

Infeksi Pneumonia, ISK, sepsis, Leukosit meningkat Etiologi


Lainnya
Tidak patuh Ketidakpatuhan dalam dosis

Pengobatan Onset baru diabetes atau dosis insulin tidak adekuat

Kardiovaskuler Infark moikardium

Lainnya Hipertiroidisme, pankreatitis, kehamilan, pengobatan kortikosteroid


Manifestasi Klinis
1. Poliuria
2. Polidipsi
3. Penglihatan k
abur
4. Lemah
5. Sakit kepala
6. Hipotensi ort
ostattik
7. Anoreksia, m
ual dan muntah
8. Nyeri abdom
en
9. Hiperventilas
i
10.Perubahan s
tatus mental
11.Kadar glukos
a > 240 mg /dl
12.Terdapat ket
on dalam urine
13.Napas berba atau darah
u aseton
14.Kulit kering
15.Kusmaul
Pemeriksaan Diagnostik
Elektrolit Analisa Darah

Ht dan Hb
n aik
Glukosa u BUN dan EKG: Gel T elevasi
rine kreatinin
naik
Leukosit u Keton Ser
rine um positif
Urinalisa HCO3 MRI atau CT Scan
( < 15 mE
g /L)
Fosfor Kadar Glu
kosa Foto Thoraks
Kalium Na pH (6,8 -7
triu m ,3 )
PCO2 (10-30mm
Hg )
Komplikasi
ARDS (adult respiratory distress syndrome)

DIC (disseminated intravascular coagulation)

Edema otak

Terjadi penurunan kesadaran disertai kejang secara terus menerus

Gagal ginjal akut, ginjal diabetic (nefropati diabetic)

Dehidrasi berat dengan syok

Hipoglikemia dan hiperkalemia

Hipertensi, kebutaan, kelainan jantung


Penatalaksanaan
a. Rehidrasi
1. Berikan cairan isotonik NaCl. 0,9%
Fase I/ Gawat atau RL 2 lt loading dalam 2 jam
pertama, lalu 80 tpm selama 9 jam,
lalu 30-50 tpm selama 18 jam (4-6 b. Insulin
lt/ 25 jam) 1. Bolus insulin kerja cepat (RL) 0,1
2. Atasi syok (cairan iu/KgBB (iv8/im/sc)
20 ml/kgBB/jam) 2. Berikan insulin kerja cepat ' (RL)
3. Bila syok teratasi 0,1 iu/KgBB dalam cairan isotonic
berikan cairan sesuai tingkat 3. Monitor gula darah tiap jam pada 4
dehidrasi jam pertama, selanjutnya tiap 4 jam
4. Rehidrasi dilakukan bertahap untuk sekali
menghindari herniasi 4. Pemberian insulin parenteral diubah
batang otak (24-48 jam) ke SC bila: AGD < 15
5. Bila gula darah < 200 mg/dl, ganti mEq/L3250%, Perbaikan hidrasi,
infus dengan D5% Kadar HCO3
6. Koreksi hipokalemia
(kecepatan max 0,5
mEq/kgBB/jam)
7. Monitor keseimbangan cairan
Penatalaksanaan

Fase II/ Maintenance


1. Cairan maintenance
a. NaCl 0.9% atau D5 atau maltose 10%
bergantian
b. Sebelum maltose, berikan insuline regular
4 iu
2. Kalium
Perenteral bila K+240 mg/dL atau badan terasa
tidak enak
3. Saat sakit, makanlah sesuai pengaturan makan
sebelumnya. Bila tidak nafsu makan, boleh makan
bubur atau minuman berkalori lain
4. Minumlah yang cukup untuk mencegah dehidrasi
Pathway dan Masalah Keperawatan
HIPOGLIKEMIA
DEFINISI

hIpoglikemia atau penurunan kadar gula darah merupakan keadaan dimana


kadar glukosa darah berada di bawah normal, yang dapat terjadi karena
ketidakseimbangan antara makanan yang dimakan, aktivitas fisik dan obat-obatan
yang digunakan. Sindrom hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis antara lain
penderita merasa pusing, lemas, gemetar, pandangan menjadi kabur dan gelap,
berkeringat dingin, detak jantung meningkat dan terkadang sampai hilang kesadaran
(syok hipoglikemia).
(Nabyl, 2009)
KLASIFIKASI

Type Hipoglikemia Tansisi dini neonatus

Hipoglikemia klasik
sementara Berat
Sekunder
Sedang
Berulang

Ringan

Klasifikasi Hipoglikemia
ETIOLOGI

Dosis suntikan insulin terlalu banyak

Penyakit penyeban gangguan penyerapan


Lupa makan atau makan terlalu sedikit
glukosa

Aktivitas terlalu berat Gangguan Hormonal

Minum alkohol tanpa disertai makan Pemakaian aspirin dosis tinggi

Penebalan di lokasi suntikan Riwayat Hipoglikemia sebelumnya

Kesalahan waktu pemberian obat dan Menggunakan tipe insulin yang salah pada
makan malam hari

ETIOLOGI
FAKTOR RESIKO

• Bayi dari ibu dengan DM


• Neonatus yang besar
Neo • Bayi premature atau post matur
• BBLR
• Bayi/ Neo dalam kondisi sakit, piasa, polisitemia, eritroblastosis,
• Pengurangan/keterlambatan makan
• Kesalahan dosis obat
Faktor • Latihan jasmani yang berlebihan
pasien • Penurunan kebutuhan insulin
• Penyembuhan dari penyakit

Faktor • Pengendalian glukosa darah yang ketat


dokter • Pemberian obat-obatan potensi hiperglikemik
MANIFESTASI KLINIS

Fase pertama Gejala timbul akibat aktivasi pusat autonomy di


hipotalamus hingga dilepaskannya hormone epinefrin
• Gejala: palpitasi, keringan berlebih, tremor, ketakutan, lapas
dan mual (glukosa turun 50mg%)

Fase kedua
Gejala terjadi akibat nulai terjadinya gangguan fungsi otak
• Gejala: Pusing, pandangan kabur, ketajaman mental meurun,
keterampilan notorik halus hilang, penurunan keasaran, kejang
dan koma (glukosa darah 20%)
MANIFESTASI KLINIS

Fase pertama Gejala timbul akibat aktivasi pusat autonomy di


hipotalamus hingga dilepaskannya hormone epinefrin
• Gejala: palpitasi, keringan berlebih, tremor, ketakutan, lapas dan mual
(glukosa turun 50mg%)

Fase kedua Gejala terjadi akibat nulai terjadinya gangguan


fungsi otak
• Gejala: Pusing, pandangan kabur, ketajaman mental meurun,
keterampilan notorik halus hilang, penurunan keasaran, kejang dan
koma (glukosa darah 20%)

Gejala Khas
• Perubahan tingkah laku, serangan sinkop mendadak, pusing pagi
hari dan hilang dengan makan pagi, keringan berlebih waktu tidur
malam, bangun malam hari untuk makan, hemiplegia/ afasia,
angina pektoris
PENATALAKSANAAN

Glukosa
intramuskula
r

Glukosa
Glukosa oral
Intravena

Penanganan
Hipoglikemia
PATHWAY DAN MASALAH KEPERAWATAN
CASE

Seoarng laki-laki  berumur 35 tahun  dibawa ke IGD  oleh keluarganya


dengan keluhan diare dan muntah, nyeri abdomen. Pasien terlihat lemas dan
lelah serta pucat dan membran mukosa terlihat kering. Pernapasan terlihat
cepat dan dalam (kusmaul). Pasien juga  terlihat syok. Pasien mengatakan
 sering merasa haus, hasil ukur BB turun secara tiba-tiba. Pasien
nmengatakan poliuri, dan menderita diabetes sejak umur 30 tahun. TD
150/90 mmHg, RR: 28x /menit, kadar gula darah 800 mg/dl

Perintah!!
Buatlah asuhan keperawatan gawat darurat

Anda mungkin juga menyukai