Anda di halaman 1dari 96

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN JIWA DENGAN PERILAKU

KEKERASAN

A. Gambaran Kasus Kelolaan

1. Kasus Tn. J

Tn. J merupakan laki-laki berusia 34 tahun, klien masuk RS Ernaldi Bahar tanggal 21

November 2017, klien memiliki pendidikan terakhir SMA dan tinggal di Palembang.

Klien dirawat di RS. Ernaldi Bahar dengan alasan terlibat pemukulan terhadap

tetangganya. Klien banyak memiliki tekanan seperti tekanan ekonomi dan masalah

pekerjaan. 2 bulan sebelum masuk rumah sakit, klien berlari lari dan mengamuk tanpa

ada sebab, setelah itu klien dipasang dan diikat selama 1 bulan. 2 minggu setelah itu

klien dilepaskan dan kembali mengamuk serta hampir membunuh temannya sendiri

dengan senjata tajam. Klien pun dibawa ke RS. Ernaldi bahar sampai sekarang. Klien

dirawat dan di diagnosa dengan penyakit skizofrenia. Klien sebelumnya tidak ada

riwayat masuk ke RSJ. Klien memiliki riwayat KDRT dengan istrinya dan sudah cerai

dengan istrinya.

2. Kasus Tn. S

Tn. S merupakan laki-laki berusia 32 tahun, klien masuk RS Ernaldi Bahar tanggal 9

Desember 2017, klien memiliki pendidikan terakhir SMA dan tinggal di Palembang.

Klien dirawat di RS. Ernaldi Bahar dengan alasan sering emosional dengan

keluarganya. Klien mengatakan ia sering merusak barang barang rumah dan mencoba

membunuh bapak kandungnya sendiri. Klien sebelumnya pernah dua kali keluar

masuk RSJ dengan alasan yang sama, terakhir 8 bulan yang lalu klien dirawat selama
1 bulan. Klien didiagnosa dengan penyakit skizofrenia. Klien sebelumnya tidak

pernah memiliki riwayat KDRT, pelecehan seksual ataupun tindak kejahatan. klien

memiliki riwayat putus hubungan dengan pacarnya yang menikah dengan orang lain

dan semenjak saat ini perilaku klien berubah

3. Kasus Tn. N

Tn. S merupakan laki-laki berusia 27 tahun, klien masuk RS Ernaldi Bahar tanggal

10 Desember 2017, klien memiliki pendidikan terakhir SMA dan tinggal di

Palembang. Klien dirawat di RS. Ernaldi Bahar dengan alasan sering emosi dengan

keluarganya. Klein suka membantung barang-barang dirumahnya ketika marah. Klien

memiliki riwayat gangguan masa lalu sebanyak dua kali, terkahir 1 tahun yang lalu

dengan alasan masuk yang sama. Klien didiagnosa mengalami gangguan jiwa

skizofrenia. Klien tidak memiliki riwayat KDRT ataupun aniaya fisik dan tindakan

kejahatan seelumnya.

B. Asuhan Keperawatan Tn. J

RUANG RAWAT : Bangau TANGGAL DIRAWAT : 21 November 2017

I. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Tn. J Tanggal Pengkajian : 22 November 2017

Umur : 34 Tahun No. RM : 051xxx

Informan : keluarga dan klien

II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT

Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit dirinya melakukan pemukulan terhadap

orang-orang yang ada di sekitarnya. Klien mengatakan sebelum melakukan pemukulan


dirinya mengalami banyak sekali masalah, mulai dari masalah keluarga hingga masalah

pekerjaan. Selain itu klien juga sering membanting-banting baarang seperti gelas piring

dan lain-lain. Klien mengatakan sekitar 2 bulan yang lalu klien berlari-lari dan

mengamuk serta jika ada orang yang mendekat pasti di pukul. Kemudian klien

diamankan oleh warga dan dipasung serta di ikat tangannya menggunakan borgol.

Sekitar 2 minggu selanjurnya klien mengamuk lagi tanpa alasan yang jelas, memukul

dan hamper membunuh temannya. Kemudian klien langsung dibawa oleh keluarnyanya

ke RS. Ernaldi Bahar Palembang

Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif, Perilaku kekerasan

III.FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? Ya √ Tidak

2. Pengobatan sebelumnya? - Berhasil - Kurang Berhasil - Tidak berhasil

3. Pelaku/usia Korban/Usia Saksi/Usia

Aniaya Fisik

Aniaya Seksual

Penolakan √ 25

KDRT

Tindakan Kriminal

Penjelasan no 1,2,3 :
Klien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan jiwa, pengobatan sebelumnya

tidak pernah, klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik dan aniaya

seksual. Klien mengatakan awal rumah tangganya dengan mantan istrinya tidak

direstui oleh orang tuanya sampai akhirnya dirinya hidup/ tinggal bersama mertuanya

yang selelu mengatur kehidupan klien dengan istinya. Lalu klien di khianati oleh

istrinya yang main dengan laki-laki lain. Klien kemudian bercerai dengan istrinya,

setelah itu klien menjalani hari-harinya sendiri tinggal bersama saudaranya yang

nomor 2, klien tinggal sendiri dibawah rumah saudanya. Klien mengatakan saat

dirinya menjalani kehidupan sendiri, klien merasa hidupnya tidak memiliki tujuan

hidup, klien merasa marah, kesal, kecewa, putus asa, dengan semua cobaan hidup

yang dialaminya. Klien mengatakan tidak pernah mengalami KDRT. Saat masih

bersama istrinya klien mengatakan banyak mengalah dengan istrinya. Klien

mengatakan tidak pernah mengalami tindakan criminal

Masalah Keperawatan : Harga diri Rendah

4. Adakah anggota keluaraga yang mengalami gangguan jiwa ? Ya √ Tidak

Hubungan Keluarga Gejala Riwayat Pengobatan / Perawatan

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :

Klien mengatakan dirinya gagal dalam mempertahankan rumah tangganya, klien

merasa dirampas haknya atass kedua anaknya yang saat ini tinggal bersama mantan
istrinya. Klien merasa kecewa atas keputusan mantan istrinya, klien merasa dirinya

tidak berharga lagi.

Masalah Keperawatan: Koping Individu Tidak Efektif, harga diri rendah

IV. MASALAH FISIK

1. Tanda Vital

TD: 110/80 mmHg

N: 87x/ menit

RR: 20x/ menit

T:27,9 OC

2. Ukur

TB: 164 cm

BB: 70 kg

3. Keluhan fisik Ya Tidak √

Jelaskan :

Klien mengatakan tidak mengalami masalah apapun untuk bentuk badan maupun

fungsinya

Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan


V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram ( 3 Generasi)

Keterangan :

: laki-laki

: perempuan

: laki-laki meninggal

: perempuan meninggal

: klien

: tinggal serumah

Jelaskan : klien merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Kedua

orang tua klien sudah meninggal dunia. Klien telah bercerai

dengan istrinya. Kini klien tinggal bersama dengan kakak

keduanya.

Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

2. Konsep diri
1) Gambaran diri : klien mengatakan anggota tubuhnya semuanya normal, tidak

ada kecacatan dan bisa digunakan sesuai dengan fungsinya.

2) Identitas diri : klien mengatakan anak ketiga dari enam bersaudara. Klien

sudah bercerai dengan istrinya, klien berkerja sebagai PNS di

SMP didaerahnya.

3) Peran : klien mengatakan saat ini dirinya adalah seorang ayah dengan

dua orang anak. Klien juga mengatakan dirinya adalah seorang

duda

4) Ideal diri : klien berharap dapat hidup normal seperti orang lain berharap

dapat memiliki keluarga yang mau menerima dirinya apa

adanya

5) Harga diri : klien mengatakan merasa tidak berhasil dalam hidupnya

Masalah keperawatan harga diri rendah

3. Hubungan sosial

1) Orang yang berarti

Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah kedua anaknya.

Klien mengatakan sangat menyayangi dan mencintai anaknya.

2) Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat

Klien mengatakan kadang mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat. Tetapi klo

klien sibuk kadang klien tidak mengikuti kegiatan tersebut.

3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien mengatakan sering tersinggung dengan ucapan serta pndangan orang-orang

terhadap dirinya. Oleh karena itu terkadang hal-hal sensitive yang di terima oleh

klien dari orang-orang sekitar memicu kemarah klien

Masalah Keperawatan: Risiko perilaku kekerasan


4. Spritual

a. Nilai dan Keyakinan

Klien mengatakan dirinya beragama islam

b. Kegiatan ibadah

Klien mengatakan selalu shalat 5 waktu di rumah. Selama dirawat klien selalu

menjalankan ibadah shalat 5 waktu, klien juga sering menjalankan shalat sunnah

Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

IV. STATUS MENTAL


√ Cara berpakaian
1. Penampilan Tidak rapi Penggunaan pakaian

Tidak sesuai seperti biasanya

Jelaskan : klien mengatakan selalu ganti pakaian setiap habis mandi

pagi. klien berpakaian sesuai dengan hari yang di tentukan

oleh rumah sakit.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

2. Pembicaraan
√ Cepat √ Keras Gagap √ Agitasi

Apatis Lambat Membisu Tidak Mampu memulai

Pembicaraan

Jelaskan : Klien berbicara dengan intonasi yang cepat dan sedikit keras,

pembicaraan terarah dan memiliki tujuan. Klien mengatakan ia

kadang teringat masa lalunya dan ia merasa cemas dengan masa

lalunya itu

Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan dan ansietas


3. Aktifitas motorik

√ Cepat √ Keras Gagap √ Agitasi

Tik Grimsen Tremor Tidak Kompulsif

Jelaskan : Selama dilakukan pengkajian klien berbicara dengan intonasi

yang agak cepat. Pandangan mata cepat dan tidak focus, pasien

terlihat cemas

Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan dan ansietas

4. Alam perasaan

√ Sedih Ketakutan Putus asa √ Khawatir Gembira

Berlebihan

Jelaskan : klien klien sedih karena klien merasa orang-orang saat ini

menjauhinya. Klien merasa cemas karena tidak di jemput pulang

Masalah keperawatan : harga diri rendah dan Ansietas

5. Afek

Datar Tumpul √ Labil Tidak sesuai

Jelaskan : Klien memperlihatkan reaksi verbal dan non verbal ketika

ditanya atau menjawab atau menjelaskan suatu peristiwa yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan seperti mengepal

tangan dan meremas-remas tanagn dengan tatapan mata yang

tajam serta nafas cepat ketika menceritakan pengalaman yang

tidak menyenangkan atau tertunduk lesu dengan tatapan mata

kosongsaat menceritakan kesedihan


Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan

6. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan Tidak Kooperatif Mudah tersinggung


√ Kontak mata kurang Defensif Curiga

Jelaskan : Saat mengobrol klien jarang menatap mata dan lebih suka

mengalihkan pandangannya ke arah lain

Masalah keperawatan : harga diri rendah

7. Persepsi halusinasi

Pendengaran Penglihatan Perabaan Pengecapan Penghidu

Jelaskan : klien mengatakan tidak pernah melihat bayangan maupun

mendengar suara-suara yang tidak nyata

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

8. Proses pikir

√ Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi

Fligt of idea blocking √ Pengulangan pembicaraan/perseverasi

Jelaskan : Klien berbicara berputar -putar

Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan

9. Isi pikir

Obesesi Phobia Hipokondria

Depolarisasi Ide yang terkait Pikiran magis

Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga

Nihilistik sisip pikir Siar pikir kontrol pikir

Jelaskan : Saat ini di pikiran klien hanya ingin pulang klien tidak

memiliki waham

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

10. Tingkat kesadaran

Bingung Sedesai Stupor Disorientasi

Waktu Tempat Orang

Jelaskan : Kesadaran klien baik, klien dapat mengatahui waktu, tempat,

dan orang dengan benar dan jelas

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

11. memori

Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka Pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

Jelaskan : Klien dapat mengingat dalam jangka waktu panjang, klien

dapat mengingat saat dirinya kecil dan kejadian yang tidak

menyenangkan sampai klien dibawa ke RS. Ernaldi Bahar

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

12. tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih tidak mampu berkonsentrasi tidak mampu berhitung


Sederhana

Jelaskan : Klien dapat menghitung dengan baik saat diberi pertanyaan

hitung-hitungan, klien mampu menjawabnya dengan benar,

dan klien dapat memfokuskan konsentrasi dengan baik. Salah

satunya 5+ 4 = 9 dan 2×5= 10.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

13. kemampuan penilaian

Gangguan ringan Gangguan bermakna

Jelaskan : Klien sudah menyadari dan mampu menilai bahwa suatu

masalah yang dilakukan dengan marah-marah itu sangat

merugikan dirinya sendiri dan orang lain

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

14. Daya tilik dari

Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar

Dirinya

Jelaskan : Klien mengatakan menyadari keadaan serta keberadaan

dirinya saat ini

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

VI. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG (dikaji kemampuan pasien selama diRS)

1. Makan dan minum

Bantuan minimal Bantuan Total

Jelaskan : Klien dapat minum dan makan secara mandiri, klien

dapat makan dengan benar dan bersih


Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

2. BAB/BAK

Bantuan minimal Bantuan Total

Jelaskan : Setelah BAB dan BAK klien dapat membersihkan diri

sediri dan merapikan pakaian kembali dengan rapi dan

benar. Klien dapat mengetahui jika ingin BAB dan

BAK serta dapat membedakan rangsangan untuk BAB

dan BAK

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

3. Mandi

Bantuan minimal Bantuan Total

Jelaskan : Klien mangatakan 2x/ hari secara mandiri

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

4. Berpakaian/berhias

Bantuan minimal Bantuan Total

Jelaskan : Klien dapat mengambil dan memilih pakaiain dengan

ketentuan hari secara benar

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lamanya : 1-2 jam

Tidur malam lamanya : 6-7 jam


Kegiatan sebelum tidur : klien mengatakan selalu berdo’a sebelum tidur dan

meminum satu gelas air putih

Kegiatan sesudah tidur : klien merapikan tempat tidur setelah bangun tidur

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

6. Penggunaan obat

Bantuan minimal Bantuan Total

Jelaskan : Klien selalu datang setiap waktunya minum obat

dan berdiri di barisan. Klien mengetahui jumlah obat

yang diminumnya

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

Dikaji kemampuan pasien yang dapat dilakukan dirumah :

7. Pemeliharaan kesehatan Ya Tidak

Perawatan lanjutan

Sistem pendukung

Jelaskan : klien mengatakan dukungan keluarga sangat penting

dalam membantunya menjadi lebih baik lagi.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

8. Kegiatan di dalam rumah Ya Tidak

Mempersiapkan makanan

Menjaga kerapian rumah

Mencuci pakaian

Pengaturan keuangan
Jelaskan : Klien mengatakan dirumah selalu merapikan dan

membereskan rumah

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

9. Kegiatan di luar rumah Ya Tidak

Belanja

Transportasi

Jelaskan : Klien membawa kendaraan bermotor saat bepergian

dari rumah, klien keluar rumah hanya ke rumah teman

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

VII. MEKANISME KOPING

Adaptif √ Maladaptif

√ Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah √ Reaksi lambat/berlebih

√ Teknik Relakasi Bekerja berlebihan

Aktifitas konstruktif Menghindar

√ Olah raga √ Menciderai diri

Lainnya………. Lainnya……….

Jelaskan : Klien mengatakan jika ada masalah klien cenderung marah

dan terkadang emosi berlebihan

Masalah keperawatan : risiko perilaku kekerasan, koping individu inefektif


VIII. Aspek Medik

Diagnosa medik : Skizofrenia

Terapi medis : Risperidon 2x2 mg

Chlorpromazine 1x100g

Trihexyphenidyl 2x2mg

ANALISA DATA

No Data Masalah/ Diagnosa


Keperawatan
1 Subjektif :
- Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit
dirinya melakukan pemukulan terhadap orang- Perilaku kekerasan/
orang yang ada di sekitarnya. Resiko tinggi perilaku
- klien mengatakan sering membanting-banting kekerasan
baarang seperti gelas piring dan lain-lain.
- Klien mengatakan sekitar 2 bulan yang lalu klien
berlari-lari dan mengamuk serta jika ada orang
yang mendekat pasti di pukul.
- Sekitar 2 minggu selanjurnya klien mengatakan
mengamuk lagi tanpa alasan yang jelas, memukul
dan hampir membunuh temannya.
- Klien mengatakan sering tersinggung dengan
ucapan serta pndangan orang-orang terhadap
dirinya. Oleh karena itu terkadang hal-hal sensitive
yang di terima oleh klien dari orang-orang sekitar
memicu kemarah klien
- Klien mengatakan jika ada masalah klien
cenderung marah dan terkadang emosi berlebihan
Objektif :
- jika ada masalah klien cenderung marah dan
terkadang emosi berlebihan.
- Klien berbicara dengan intonasi yang cepat dan
sedikit keras,
- Klien memperlihatkan reaksi verbal dan non verbal
ketika ditanya atau menjawab atau menjelaskan
suatu peristiwa yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan seperti mengepal tangan dan
meremas-remas tangan dengan tatapan mata yang
tajam serta nafas cepat ketika menceritakan
pengalaman yang tidak menyenangkan atau
tertunduk lesu dengan tatapan mata kosongsaat
menceritakan kesedihan
- Klien berbicara berputar –putar

2 Subjektif :
- klien mengatakan jika ada masalah klien lebih suka
memendamnya dan terkadang membanting barang Koping individu
- Klien mengatakan awal rumah tangganya dengan inefektif
mantan istrinya tidak direstui oleh orang tuanya
sampai akhirnya dirinya hidup/ tinggal bersama
mertuanya yang selelu mengatur kehidupan klien
dengan istinya.
- Klien mengatakan dirinya gagal dalam
mempertahankan rumahtangganya, klien merasa
dirampas haknya atass kedua anaknya yang saat ini
tinggal bersama mantan istrinya
- klien tinggal sendiri dibawah rumah saudaranya.
- Klien mengatakan saat dirinya menjalani kehidupan
sendiri, klien merasa hidupnya tidak memiliki
tujuan hidup,
- klien mengatakan merasa marah, kesal, kecewa,
putus asa, dengan semua cobaan hidup yang
dialaminya.

Objektif :
- Klien terlihat mudah marah
- Klien riwayat cerai karena tidak mampu memenuhi
kebutuhan yang diharapkan keluarga.
- Klien tampak gelisa

3 Subjektif : Harga diri rendah


- klien mengatakan imgin dapat hidup normal seperti
orang lain berharap dapat memiliki keluarga yang
mau menerima dirinya apa adanya
- klien mengatakan merasa tidak berhasil dalam
hidupnya
- klien mengatakan sedih karena klien merasa orang-
orang saat ini menjauhinya. Klien merasa cemas
karena tidak di jemput pulang

Objektif :
- Saat mengobrol klien jarang menatap mata dan
lebih suka mengalihkan pandangannya ke arah lain.
- klien diajak bercerita tentang hal yang
menyedihkan, klien terlihat sedih dan menundukan
kepalanya.

4. Subjektif :

- Klien merasa cemas karena tidak di jemput pulang Ansietas


- Klien mengatakan ia kadang teringat masa lalunya
dan ia merasa cemas dengan masa lalunya itu

Objektif :
- Klien tampak agitasi
- Klien tampak cemas
- Pandangan mata cepat dan tidak focus, pasien
terlihat cemas

X. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Perilaku kekerasan/ Risiko perilaku kekerasan
2. Harga diri rendah
3. Koping individu inefektif
4. Ansietas

XI. POHON MASALAH

Resiko menciderai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan



Perilaku kekerasan

Ansietas

Harga diri rendah

Mekanisme koping individu tidak efektif

XII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Risiko perilaku kekerasan
2. Ansietas
3. Harga diri rendah
4. Koping individu inefektif
XII. RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi


Resiko Klien dapat 1. klien mau membalas 1. Beri salam panggil nama
Perilaku melanjutkan salam 2. sebutkan nama perawat
Kekerasan peran sesuai 2. klien mau menjabat sambil jabat tangan
dengan tanggung tangan 3. jelaskan maksud
jawab dan dapat 3. klien mau menyebut hubungan interaksi
membina nama 4. jelaskan kontrak yang
hubungan saling 4. klien mau tersenyum akan dibahas
percaya. 5. klien mau kontak mata 5. beri rasa aman dan simpati
6. klien mau mengetahui 6. lakukan kontak mata
nama perawat singkat tapi sering

Klien dapat 1. klien mengungkapkan 1. beri kesempatan untuk


mengidentifikasi perasaanya mengungkapkan perasaan
kemampuan 2. klien dapat 2. bantu klien untuk
penyebab mengungkapkan mengungkapkan penyebab
kekerasan penyebab perasaan perasaan jengkel/kesal
marah dari lingkungan
atau orang lain

Klien dapat 1. klien mampu 1. Anjurkan klien


mengidentifikasi mengungkapkan mengungkapkan apa yang
tanda-tanda perasaan saat dialami dan dirasakan saat
perilaku marah/jengkel marah
kekerasan 2. klien dapat 2. Observasi tanda-tanda
menyimpulkan tanda- perilaku kekerasan pada
tanda marah yang klien
dialami. 3. Simpulkan bersama klien
tanda dan gejala kesal
yang di alami

Klien dapat 1. Klien dapat 1. Anjurkan klien untuk


mengidentifikasi mengungkapkan mengungkapkan perilaku
perilaku perilaku kekerasan yang kekerasan yang biasa
Klien dapat 1. Klien dapat 1. Menjelaskan prosedur
mendemonstrasik mengikuti setiap yang harus dipatuhi
an terapi sesi terapi EFT selama mengikuti terapi
modalitas EFT yang diberikan. EFT pada pasien
pada pasien 2. Klien dapat 2. Diskusikan manfaat dari
perilaku menurunkan terapi EFT yang diberikan.
kekerasan kecemasan yang 3. Bantu klien untuk
dirasakan dengan memperagakan setiap
terapi EFT tahapan terapi EFT
4. Beri reinforcement positif
atas keberhasilan klien
menstimulasikan cara
tersebut
5. Anjurkan klien untuk
melakukan terapi EFT
hanya pada saat terapi saja
XIV. Implementasi dan Evaluasi

Inisial : Tn. J Tanggal Pengkajian : 22 November 2017

Umur : 34 tahun No. RM : 051xxx

TGL/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


JAM KEPERAWATA
N

24 Resiko Perilaku S:
November Kekerasan - Klien mengatakan namanya
2017. Tn. J biasa dipanggil J

09.00 1. Membina hubungan - Klien mengatakan sebelum


saling percaya masuk rumah sakit dirinya
2. Mengidentifikasi melakukan pemukulan
09.15 penyebab perasaan terhadap orang-orang yang
marah ada di sekitarnya.
3. Mengidentifikasi tanda - klien mengatakan sering
09.30
dan gejala perilaku membanting-banting
kekerasan baarang seperti gelas piring
09.40 4. Mendiskusikan dan lain-lain.
bersama klien jenis - Klien mengatakan sekitar 2
perilaku kekerasan bulan yang lalu klien
yang dilakukan berlari-lari dan mengamuk
09.45
5. Mendiskusikan akibat serta jika ada orang yang
dari perilaku kekerasan mendekat pasti di pukul.
10.00 6. Mendiskusikan - Sekitar 2 minggu
bersama cara selanjurnya klien
mengontrol perilaku mengatakan mengamuk lagi
kekerasan secara fisik tanpa alasan yang jelas,
I: latihan nafas dalam memukul dan hampir
membunuh temannya.
- Klien mengatakan sering
tersinggung dengan ucapan
serta pndangan orang-orang
terhadap dirinya. Oleh
karena itu terkadang hal-hal
sensitive yang di terima
oleh klien dari orang-orang
sekitar memicu kemarah
klien
- Klien mengatakan jika ada
masalah klien cenderung
marah dan terkadang emosi
berlebihan
- Klien mengatakan saat
marah dada berdebar-debar,
mata melotot, dan ingin
melemparkan barang.
- Klien mengatakan akibat
dari perbuatannya orang
lain terluka, barang-barang
berantakan, dan rugi waktu
sehingga saat ini klien ingin
bertemu dan meminta maaf
- Klien mengatakan mau
mempelajari cara
mengontrol marah dengan
baik
- Klien mengatakan masih
mengingat cara latihan fisik
1: tarik nafas dalam
O:
- Klien mampu menjawab
namanya dan berjabat
tangan dengan perawat
- Klien mampu
mempraktekkan latihan
nafas dalam sebanyak 3x
- Klien tampak focus saat
mempraktekkan cara fisik
- Klien tenang, kontak mata
dipertahankan
A:
- Resiko Perilaku Kekerasan,
menciderai diri sendiri,
orang lain dan lingkungan
P:
Perawat:
- Evaluasi cara fisik 1
(latihan nafas dalam)
- Latih cara fisik kedua:
pukul bantal dan Kasur
- Lakukan kontrak waktu
dengan klien untuk
melakukan terapi EFT
dihari selanjutnya
Klien:
- Latihan cara fisik I: nafas
dalam secara teratur
minimal 3-5 kali dalam satu
hari
- Masukkan kegiatan
mengontrol marah dalam
kegiatan harian klien
Tgl/ Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

Keperawatan

25 Resiko Perilaku S:
November Kekerasan - Klien mengatakan masih
2017. mengingat cara latihan

08.45 1. Mengevaluasi cara nafas dalam yang dipelajari


mengontrol marah kemarin
dengan nafas dalam - Klien mengatakan perasaan
09.00 2. Melatih klien cara fisik hari ini tenang dan mau
ke-2: pukul bantal dan melakukan latihan pukul
Kasur bantal dan Kasur
09.15
3. Menyusun jadwal - Klien mengatakan belum
harian cara kedua terlalu rutin melakukan
09.20 4. Melakukan terapi EFT, latihan nafas dalam dan
sebelumnya melakukan pukul bantal kasur karena
penilaian tingkat masih perlu diingatkan
kecemasan perawat
menggunakan kuisioner - Klien mengatakan senang
Zung Self-Rating mengikuti EFT
Anxiety Scale (ZSAS) O:
yang terdiri dari 20 - Klien mampu
item mempraktekkan ulang
09.30
5. Memberikan terapi latihan nafas dalam
EFT pada klien. - Klien tampak mampu

10.00 6. Memberikan melakukan latihan pukul


reinforcement positif bantal dan kasur
pada klien. - Klien tampak tenang
- Klien bisa diajak kerjasama
- Kontak mata dipertahankan
- Skor tingkat kecemasan
sebelum melakukan terapi
EFT: 23 (Cemas Ringan )
- Klien cukup kooperatif
mengikuti sesi terapi EFT
A:
- Resiko Perilaku Kekerasan,
menciderai diri sendiri,
orang lain dan lingkungan
P:
Perawat:
- Evaluasi cara fisik 1
(latihan nafas dalam) dan 2
(latihan pukul bantal dan
Kasur)
- Latih cara ketiga:
mengontrol marah secara
verbal: meminta dengan
baik, menolak dengan baik
dan mengungkapkan
perasaan dengan baik
- Lakukan kontrak waktu
melakukan terapi EFT
dihari selanjutnya
Klien:
- Latihan cara fisik I: nafas
dalam dan cara fisik II:
pukul bantal dan kasur
secara rutin minimal 3-5
kali dalam satu hari
- Masukkan kegiatan
mengontrol marah dalam
kegiatan harian klien
TGL/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM KEPERAWATAN

26 Resiko Perilaku S:
November Kekerasan - Klien mengatakan masih
2017. mengingat cara latihan

09.00 1. Mengevaluasi jadwal nafas dalam dan pukul


harian untuk dua acara bantal Kasur yang dipelajari
fisik: latihan nafas kemarin
dalam dan pukul bantal - Klien mengatakan biasanya
kasur latihan nafas dalam dan
2. Melatih klien cara pukul bantal setelah bangun
09.30
mengungkapkan rasa tidur
marah secara verbal: - Klien mengatakan tahu cara
meminta dengan baik, mengungkapkan rasa marah
menolak dengan baik, secara verbal , Seperti
mengungkapkan meminta dengan
perasaan dengan baik baik :”suster bolehkah saya
09.45
3. Menyusun jadwal duduk diteras ?”, menolak
latihan mengungkapkan dengan baik,”maaf saya
09.50 marah secara verbal tidak mau”,
4. Memberikan terapi mengungkapkan perasaan
EFT pada klien. dengan baik :”tolong jangan
bicara seperti itu karena
saya merasa tersinggung”.
- Klien mengatakan akan
rutin melakukan latihan
mengontrol marah
- Klien mengatakan lebih
bersemangat setelah
mengikuti terapi EFT

O:
- Klien tampak mampu
mempraktekkan ulang
latihan nafas dalam dan
pukul bantal Kasur secara
mandiri
- Klien tampak mampu
mengungkapkan marah
dengan baik: meminta
dengan baik, menolak
dengan baik, dan
mengungkapkan perasaan
dengan baik
- Klien tampak mampu
mengulangi kata-kata yang
diajarkan perawat
- Kontak mata dipertahankan,
- Klien mengikuti sesi terapi
EFT hingga akhir

A:
Resiko Perilaku Kekerasan,
menciderai diri sendiri, orang
lain dan lingkungan
P:
Perawat:
- Diskusikan hasil latihan
mengontrol perilaku
kekerasan cara fisik 1
(latihan nafas dalam), cara
fisik 2 (latihan pukul bantal
dan Kasur) dan secara
verbal
- Latih cara keempat:
beribadah
- Lakukan kontrak waktu
dengan klien untuk
melakukan terapi EFT
dihari selanjutnya

Klien:
- Latihan cara fisik I: nafas
dalam, cara fisik II: pukul
bantal dan kasur, cara
verbal secara rutin sesuai
jadwal kegiatan harian

TGL/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


JAM

KEPERAWATAN

27 Resiko Perilaku S:
November Kekerasan - Klien mengatakan masih
2017. mengingat la tihan nafas

09.00 1. Mengevaluasi latihan dalam dan pukul bantal


mengontrol perilaku kasur
kekerasan secara fisik - Klien mengatakan bisa
dan verbal mengungkapkan rasa marah
09.30 2. Memberikan terapi dengan baik jika ia merasa
EFT pada klien. kesal
3. Melakukan evaluasi - Klien mengatakan selalu
10.00
posttest terapi EFT melakukan sholat 5 waktu
menggunakan lembar - Klien mengatakan lebih
kuesioner tingkat relaks setelah mengikuti
kecemasn ZSAS terapi EFT
4. Memberikan O:
10.10
reinforcement positif - Klien mampu
pada klien. mempraktekkan latihan
11.30 5. Melatih klien nafas dalam, pukul bantal,
mengontrol marah dan meminta dengan baik
dengan cara istighfar, - Klien mampu melakukan
wudhu dan sholat istighfar dan wudhu dengan
11.45 6. Memasukkan cara baik
mengontrol marah - Klien tampak tenang
dengan istighfar, - Kontak mata dipertahankan
wudhu dan sholat ke - Klien terlihat lebih relaks
jadwal klien - Skor tingkat kecemasan
setelah melakukan terapi
EFT : 21 (Cemas Ringan)

A:
- Resiko Perilaku Kekerasan,
menciderai diri sendiri,
orang lain dan lingkungan
P:
Perawat:
- Evaluasi cara fisik 1
(latihan nafas dalam), cara
fisik 2 (pukul bantal kasur),
cara verbal, cara spiritual
- Latih klien minum obat
secara teratur disertai
penjelasan mengenai guna
obat dan akibat jika klien
berhenti meminum obat
Klien:
- Latihan cara fisik I: nafas,
cara II: pukul bantal kasus,
secara verbal dan beribadah
secara teratur sesuai jadwal
TGL/ JAM DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI

KEPERAWATAN

28 Resiko Perilaku S:
November Kekerasan 1. Mengevaluasi jadwal - Klien mengatakan sudah
2017. kegiatan harian klien latihan mengontrol marah

09.00 untuk cara mengontrol sebelumnya yaitu latihan


marah yang sudah nafas dalam, pukul bantal
dilatih kasur, bicara dengan baik,
2. Melatih klien dan ibadah sesuai jadwal
meminum obat secara - Klien mengatakan tidak
teratur disertai hafal dengannama obatnya
penjelasan guna minum tapi ingat dengan warnanya.
obat dan akibat jika - Klien mengatakan akan
09.15 berhenti minum obat mengingat guna obatnya
3. Memasukkan minum - Klien mengatakan tahu jika
obat secara teratur berhenti minum obat maka
kejadwal harian klien akan marah-marah dan
4. Memberikan tidak tenang
reinforcement positif - Klien mengatakan akan
pada klien. minum obat sesuai jadwal
O:
- Klien mampu menyebutkan
09.35
latihan nafas dalam, pukul
bantal, dan meminta dengan
baik, beribadah teratur
- Klien mampu menyebutkan
ulang kegunaan obatnya
dan akibat tidak minum
09.45 obat
- Klien focus dan tenang
- Kontak mata dipertahankan
A:
- Resiko Perilaku Kekerasan,
menciderai diri sendiri,
orang lain dan lingkungan
P:
Perawat:
- Evaluasi jadwal kegiatan
harian tentang cara
mengontrol marah yang
sudah dilatih
- Anjurkan klien berlatih
secara rutin
Klien:
- Latihan cara mengontrol
perilaku kekerasan dengan
lima cara yang sudah
dipelajari secara rutin
C. Asuhan Keperawatan Tn. S

RUANG RAWAT : Bangau TANGGAL DIRAWAT : 05 Desember 2017

I. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Tn. S Tanggal Pengkajian : 09 Desember 2017

Umur : 32 Tahun No. RM : 067xxx

Informan : keluarga dan klien

II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT

Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit dirinya sering emosi dengan

keluarganya. Klien mengatakan sering marah-marah kalau tidak ada orang dirumah.

Selain itu klien mengatakan sering merasa cemas jika di tinggal dirumah. Klien

mengatakn sebelum massuk rumah sakit klien mau membacok dan membunuh

bapaknya. Klien mengatakan sering membatiing dan melempar barang-barang dirumah.

Kemudian klien langsung dibawa oleh keluarnyanya ke RS. Ernaldi Bahar Palembang

Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif, Perilaku kekerasan

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? √ Ya Tidak

2. Pengobatan sebelumnya? Berhasil √ Kurang Berhasil - Tidak berhasil

3. Pelaku/usia Korban/Usia Saksi/Usia

Aniaya Fisik

Aniaya Seksual
Penolakan

KDRT

Tindakan Kriminal

Penjelasan no 1,2,3 :

klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu. Klien pernah dirawat di RSJ.

Ernaldi Bahar kemudian pulih, namun 5 bulan setelah keluar klien menunjukkan

gejala yang sama. Klien pernah memukul tetangganya

Masalah Keperawatan : Perilaku kekerasan

4. Adakah anggota keluaraga yang mengalami gangguan jiwa ? Ya √ Tidak

Hubungan Keluarga Gejala Riwayat Pengobatan / Perawatan

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :

Klien mengatakan pernah ditinggal menikah oleh seorang wanita yang dicintainya

sehingga klien merasa malu dengan keluarga, teman, dan tetangganya . Sejak itu

perilaku klien berubah

Masalah Keperawatan: Koping Individu Tidak Efektif, harga diri rendah

IV. MASALAH FISIK


1. Tanda Vital

TD: 110/90 mmHg

N: 88x/ menit

RR: 18x/ menit

T: 37,0 OC

2. Ukur

TB: 160 cm

BB: 50 kg

3. Keluhan fisik

Jelaskan :

Klien mengatakan tidak mengalami masalah apapun untuk bentuk badan maupun

fungsinya

Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram ( 3 Generasi)

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan
: Klien

------ : serumah

Jelaskan : klien merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Keluarga

klien tidak ada yang memiliki riwayat sakit jiwa. Klien belum

menikah. Klien tinggal serumah bersama ayah ibu dan dua

orang adik laki-lakinya.

Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

2. Konsep diri

a. Gambaran diri : Klien mengatakan sangat bersyukur dengan apa yang diberi

Allah SWT, Klien juga mengatakan menyukai tampilan fisik dirinya klien

mengatakan anggota tubuhnya semuanya normal, tidak ada kecacatan dan bisa

digunakan sesuai dengan fungsinya.

b. Identitas diri : klien mampu menyebutkan nama, alamat, tempat tanggal lahir,

usia. Klien mengatakan anak ketiga dari lima bersaudara.

c. Peran : klien mengatakan sebagai seorang anak dirinya membantu

orang tua nya dan bekerja sebagai petani

d. Ideal diri : Klien mengatakan malu karena di usia nya yang 32 tahun

belum juga menikah

e. Harga diri : klien mengatakan malu karena ditinggal menikah, dan klien

juga malu karena dirawat di RS.Ernaldi Bahar

Masalah Keperawatan : harga diri rendah

3. Hubungan social

a. Orang yang berarti


Klien mengatakan sangat sayang kepada kedua orang tuanya.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat

Klien mengatakan sebelum masuk RS ERBA sangat aktif di masyarakat yaitu

dengan sering mengikuti acara yang diselenggarakan di masyarakat, seperti

gotong royong.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Selama di RS klien sudah mau berinteraksi namun mudah merasa tersinggung

saat di perintah temannya untuk berbaris antri makan maupun TAK

Masalah Keperawatan : resiko perilaku kekerasan

4. Spritual

a. Nilai dan Keyakinan

Klien mengatakan dirinya beragama islam

b. Kegiatan ibadah

Klien mengatakan jarang melakukan shalat 5 waktu di rumah. Tetapi selama

dirawat klien selalu menjalankan ibadah shalat 5 waktu, klien juga sering

menjalankan shalat sunnah

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

V. STATUS MENTAL
√ Cara berpakaian
1. Penampilan Tidak rapi Penggunaan pakaian

Tidak sesuai seperti biasanya

Jelaskan : Klien menggunakan pakaian sesuai dengan hari yang telah

ditentukan. Cara berpakaian cukup rapi dan sesuai dengan cara

berpakaian seperti biasanya

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan


Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

3. Pembicaraan
√ Cepat √ Keras Gagap √ Agitasi

Apatis Lambat Membisu Tidak Mampu memulai

Pembicaraan

Jelaskan : Pada saat berinteraksi, cara klien berbicara cukup baik, namun

terkadang cara bicara klien cepat dengan suara yang keras saat

klien tidak menyukai suatu hal atau ketika klien mulai merasa

bosan

Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan

4. Aktifitas motorik

√ Cepat √ Keras Gagap √ Agitasi

Tik Grimsen Tremor Tidak Kompulsif

Jelaskan : Selama dilakukan pengkajian klien berbicara dengan intonasi

yang agak cepat. Pandangan mata cepat dan tidak focus, pasien

terlihat cemas. Berdasarkan hasil observasi aktivitas klien, klien

terlihat gelisah dengan klien sering mondar-mandir di dalam

ruang perawatan

Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan dan ansietas

5. Alam perasaan

√ Sedih Ketakutan Putus asa √ Khawatir Gembira

Berlebihan
Jelaskan : klien tampak sedih saat menceritakan keluarganya. Klien

merasakan malu dengan tetangga dan kerabatnya. Klien juga

khawatir dengan keluarganya di rumah apakah keluarganya baik-

baik saja atau tidak.

Masalah keperawatan : harga diri rendah dan Ansietas

6. Afek
√ Datar Tumpul √ Labil Tidak sesuai

Jelaskan : saat berinteraksi, afek dan ekspresi klien terlihat tenang,

namun terkadang tidak beberapa lama saat berinteraksi,

ekspresi klien menjadi tegang atau gelisah

Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan

7. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan Tidak Kooperatif Mudah tersinggung


√ Kontak mata kurang Defensif Curiga

Jelaskan : Saat mengobrol klien jarang menatap mata dan lebih suka

mengalihkan pandangannya ke arah lain

Masalah keperawatan : harga diri rendah

8. Persepsi halusinasi

Pendengaran Penglihatan Perabaan Pengecapan Penghidu

Jelaskan : klien mengatakan tidak pernah melihat bayangan maupun

mendengar suara-suara yang tidak nyata

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan


9. Proses pikir

√ Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi

Fligt of idea blocking √ Pengulangan pembicaraan/perseverasi

Jelaskan : pada saat berinteraksi, pernyataan klien terkadang keluar dari

topik yang ditanyakan. Klien berbicara kadang sering

berputar-putar

Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan

10. Isi pikir

Obesesi Phobia Hipokondria

Depolarisasi Ide yang terkait Pikiran magis

Waham

Agama Somatik Kebesaran Curiga

Nihilistik sisip pikir Siar pikir kontrol pikir

Jelaskan : klien tanggap saat berinteraksi. Jawaban yang dinyatakan

klien masuk akal dan sesuai dengan pernyataan klien tidak

memiliki waham

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

11. Tingkat kesadaran

Bingung Sedesai Stupor Disorientasi

Waktu Tempat Orang


Jelaskan : Kesadaran klien baik, klien dapat mengatahui waktu, tempat,

dan orang dengan benar dan jelas

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

12. memori

Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka Pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

Jelaskan : klien tidak mengalami gangguan memori dan masih ingat

dengan kejadian-kejadian yang telah dialaminya. Klien

mampu menceritakan apa yang telah dilakukannya tadi pagi

dimulai dari senam pagi, berjalan santai dan sarapan. Klien

juga mengingat masa lalu saat dirinya pertama kali kenal

dengan mantan pacarnya

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

13. tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih tidak mampu berkonsentrasi tidak mampu berhitung

Sederhana

Jelaskan : konsentrasi klien baik dan mampu berhitung sederhana dengan

perkalian 1-9.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

14. kemampuan penilaian

Gangguan ringan Gangguan bermakna


Jelaskan : klien mampu menilai situasi dengan baik. Klien mampu

mengambil keputusan sendiri. Ketika diberikan pilihan, klien

mampu memberikan alasan yang baik atas pilihannya.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

15. Daya tilik dari

Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar

Dirinya

Jelaskan : Klien menyadari bahwa dirinya sedang sakit. Sakit yang

dirasa adalah sakit jiwa karena klien suka marah-marah dan

memukul tetangganya

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

VI. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG (dikaji kemampuan pasien selama diRS)

1. Makan dan minum

Bantuan minimal Bantuan Total

Jelaskan : Klien dapat minum dan makan secara mandiri, klien

dapat makan dengan benar dan bersih

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

2. BAB/BAK

Bantuan minimal Bantuan Total

Jelaskan : klien bisa BAB & BAK secara mandiri. Klien

memahami jika sehabis BAB atau BAK harus

membersihkannya

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan


3. Mandi

Bantuan minimal Bantuan Total

Jelaskan : Klien mangatakan 2x/ hari secara mandiri

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

4. Berpakaian/berhias

Bantuan minimal Bantuan Total

Jelaskan : Klien dapat mengambil dan memilih pakaiain dengan

ketentuan hari secara benar

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lamanya : 2 jam

Tidur malam lamanya : 6-7 jam

Kegiatan sebelum tidur : klien mengatakan kegiatannya di RS sebelum tidur

biasanya mandi, minum obat

Kegiatan sesudah tidur : klien merapikan tempat tidur setelah bangun tidur

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

6. Penggunaan obat

Bantuan minimal Bantuan Total

Jelaskan : selama di RS klien rutin minum obat 3x sehari yang

selalu diingatkan perawat

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan


Dikaji kemampuan pasien yang dapat dilakukan dirumah :

7. Pemeliharaan kesehatan Ya Tidak

Perawatan lanjutan

Sistem pendukung

Jelaskan : klien mengatakan dukungan keluarga sangat penting

dalam membantunya menjadi lebih baik lagi.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

8. Kegiatan di dalam rumah Ya Tidak

Mempersiapkan makanan

Menjaga kerapian rumah √

Mencuci pakaian

Pengaturan keuangan

Jelaskan : Klien mengatakan dirumah selalu merapikan dan

membereskan rumah

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

9. Kegiatan di luar rumah Ya Tidak

Belanja

Transportasi √

Jelaskan : klien mengatakan biasanya klien mengantar ayuk

iparnya ke pasar. Selain itu kegiatan yang dilakukan

klien juga bertani

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan


VII. MEKANISME KOPING

Adaptif √ Maladaptif

√ Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah √ Reaksi lambat/berlebih

√ Teknik Relakasi Bekerja berlebihan

Aktifitas konstruktif Menghindar

√ Olah raga √ Menciderai diri

Lainnya………. Lainnya……….

Jelaskan : Klien mengatakan jika ada masalah klien cenderung marah

dan terkadang emosi berlebihan. klien mengatakan sering

memendam perasaan dan masalah dan tidak mau bercerita

dengan orang lain baik itu orang tua atau saudaranya

Masalah keperawatan : risiko perilaku kekerasan, koping individu inefektif

IX. Aspek Medik

Diagnosa medik : Skizofrenia

Terapi medis : Risperidon 2x2 mg

Chlozapin 1x100g

Trihexyphenidyl 2x2mg
Analisa Data

NO DATA MASALAH/ DIAGNOSA


KEPERAWATAN
1 Subjektif :.
- Klien mengatakan sebelum masuk rumah
sakit dirinya sering emosi dengan Resiko tinggi perilaku
keluarganya. kekerasan
- Klien mengatakan sering marah-marah
kalau tidak ada orang dirumah.
- klien mengatakan sering merasa cemas jika
di tinggal dirumah.
- Klien mengatakn sebelum masuk rumah
sakit klien mau membacok dan membunuh
bapaknya.
- Klien mengatakan sering membatiing dan
melempar barang-barang dirumah.
- Klein mengatakan sering tersinggung
dengan teman di RS
- Klien mengatakan jika ada masalah klien
cenderung marah dan terkadang emosi
berlebihan.
- klien mengatakan sering memendam
perasaan dan masalah dan tidak mau
bercerita dengan orang lain baik itu orang
tua atau saudaranya

Objektif :
- Wajah tegang, mudah tersinggung saat di
ajak bicara dan tatapan mata tajam.
- saat berinteraksi, afek dan ekspresi klien
terlihat tenang, namun terkadang tidak
beberapa lama saat berinteraksi, ekspresi
klien menjadi tegang atau gelisah
- Klien sering gelisah dengan mondar-
mandiri di dalam ruang perawatan
- Pada saat berinteraksi, cara klien berbicara
cukup baik, namun terkadang cara bicara
klien cepat dengan suara yang keras saat
klien tidak menyukai suatu hal atau ketika
klien mulai merasa bosan

2. Subjektif :
- Klien mengatakan ketika ada masalah dan
marah, dirinya membanting barang Koping individu inefektif
- Klien mengatakan saat mempunyai masalah
dipendam sendiri, tidak mau bercerita.
- Klien mengatakan pernah ditinggal menikah
oleh seorang wanita yang dicintainya
sehingga klien merasa malu dengan
keluarga, teman, dan tetangganya .
Objektif :
- Klien memiliki emosi dan afek yang labil
saat interaksi
- Klien sering gelisah dengan mondar mandir
di ruang perawatan

3. Subjektif : Harga diri rendah


- Klien mengatakan malu karena di usia nya
yang 32 tahun belum juga menikah
- klien mengatakan malu karena ditinggal
menikah
- klien juga malu karena dirawat di
RS.Ernaldi Bahar
- Klien mengatakan merasa mau karena
dirinya gagal menikah.
Objektif :
- Klien sering menundukkan kepala saat
sedang membicarakan kesalahannya
- Klien tampak sedih saat bercerita tentang
keluarganya
- Saat mengobrol klien jarang menatap mata
dan lebih suka mengalihkan pandangannya
ke arah lain
- pada saat berinteraksi, pernyataan klien
terkadang keluar dari topik yang
ditanyakan. Bahasa yang digunakan klien
mudah dipahami
4 Data Subjektif ansietas

- Klien mengatakan khawatir dengan

keluarganya di rumah apakah keluarganya

baik-baik saja atau tidak.

Data Objectif

- klien terlihat gelisah

- klien sering mondar-mandir di dalam ruang

perawatan
X. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Risiko perilaku kekerasan
2. Ansietas
3. Harga diri rendah
4. Koping individu inefektif

XI. POHON MASALAH


Resiko menciderai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan

Perilaku kekerasan

Ansietas

Harga diri rendah

Mekanisme koping individu tidak efektif

XII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Risiko perilaku kekerasan
2. Ansietas
3. Harga diri rendah
4. Koping individu inefektif
XIII. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi
Resiko Perilaku Klien dapat 1. klien 1. Beri salam panggil nama
Kekerasan melanjutkan peran maumembalas 2. sebutkan nama perawat
sesuai dengan salam sambil jabat tangan
tanggung jawab 2. klien mau 3. jelaskan maksud
dan dapat menjabat tangan hubungan interaksi
membina 3. klien mau 4. jelaskan kontrak yang
hubungan saling menyebut nama akan dibahas
percaya. 4. klien mau 5. beri rasa aman dan
tersenyum simpati
5. klien mau kontak 6. lakukan kontak mata
mata singkat tapi sering
6. klien mau
mengetahui nama
perawat

Klien dapat 1. klien 1. beri kesempatan untuk


mengidentifikasi mengungkapkan mengungkapkan perasaan
kemampuan perasaanya 2. bantu klien untuk
penyebab 2. klien dapat mengungkapkan penyebab
kekerasan mengungkapkan perasaan jengkel/kesal
penyebab perasaan
marah dari
lingkungan atau
orang lain

Klien dapat 1. klien mampu 1. Anjurkan klien


mengidentifikasi mengungkapkan mengungkapkan apa yang
tanda-tanda perasaan saat dialami dan dirasakan saat
perilaku kekerasan marah/jengkel marah
2. klien dapat 2. Observasi tanda-tanda
menyimpulkan perilaku kekerasan pada
tanda-tanda marah klien
yang dialami. 3. Simpulkan bersama klien
tanda dan gejala kesal
yang di alami

Klien dapat 1. Klien dapat 1. Anjurkan klien untuk


mengidentifikasi mengungkapkan mengungkapkan perilaku
perilaku kekerasan perilaku kekerasan kekerasan yang biasa
yang biasa yang biasa dilakukan klien .
dilakukan dilakukan 2. Bantu klien bermain peran
2. Klien dapat bermain sesuai dengan perilaku
peran dengan kekerasan yang biasa
perilaku kekerasan dilakukan.
yang biasa
dilakukan 3. Bicarakan dengan klien
3. Klien dapat apakah dengan cara yang
mengetahui cara dilakukan klien
yang biasa masalahnya selesai
dilakukan untuk
menyelesaikan
masalah

Klien dapat 1. Klien dapat 1. bicarakan akibat dan cara


mengidentikasi menjelaskan akibat yang dilakukan klien
akibat perilaku dari cara yang 2. bersama klien
kekerasan digunakan menyimpulkan akibat cara
2. Akibat pada klien yang digunakan oleh klien
sendiri 3. Tanya pada klien apakah
3. Akibat pada orang ia ingin mempelajari cara
lain yang baru dan yang sehat.
4. akibat pada
lingkungan
Klien dapat 1. klien dapat 1. Bantu klien memilih cara
mendemonstrasika menyebutkan contoh yang paling tepat untuk
n cara mengontrol pencegahan perilaku klien
perilaku kekerasan kekerasan secara : 2. Bantu klien
- Fisik: Tarik nafas mengidentifikasi manfaat
dalam, olah raga, cara yang telah dipilih
memukul bantal 3. Bantu klien untuk
- Verbal: Mengatakan menstimulasikan cara
secara langsung tersebut atau dengan role
dengan tidak play
menyakiti. 4. Beri reinforcement positif
2. klien dapat atas keberhasilan klien
mendemonstrasikan menstimulasikan cara
cara fisik (memukul tersebut
bantal) untuk 5. Anjurkan klien untuk
mencegah perilaku menggunakan cara yang
kekerasan. dipelajari saat jengkel atau
marah.

Klien dapat 1. Klien dapat 1.Jelaskan jenis-jenis obat


menggunakan obat menyebut kan obat – yang di minum pada klien
dengan benar obat yang di minum dan keluarga.
(sesuai dengan dan kegunaanya 2.Diskusikan manfaat minum
program) (jenis,waktu,dosis, obat dan kerugian berhenti
dan efek ) minum obat tanpa seijin
2. Klien dapat minum dokter
obat sesuai 3.Jelaskan prinsip benar
program minum obat(baca nama
pengobatan yang tertera pada botol
obat,dosis obat ,waktu dan
cara minum)
4.Anjurkan klien minum obat
tepat waktu
5.Anjurkan klien melaporkan
pada perawat atau dokter
jika merasakan efek yang
tidak menyenangkan
6.Beri pujian jika klien
minum obat dengan benar.

Klien dapat 1. Klien dapat 1. Menjelaskan prosedur


mendemonstrasika mengikuti yang harus dipatuhi
n terapi EFT.` setiap sesi selama mengikuti terapi
terapi EFT EFT pada pasien
yang 2. Diskusikan manfaat dari
diberikan. terapi EFT yang
2. Klien dapat diberikan.
menurunkan 3. Bantu klien untuk
kecemasan memperagakan setiap
yang dirasakan tahapan terapi EFT
dengan terapi 4. Beri reinforcement positif
EFT atas keberhasilan klien
menstimulasikan cara
tersebut
5. Anjurkan klien untuk
melakukan terapi EFT
hanya pada saat terapi
saja.
XIV. CATATAN PERAWATAN

Inisial : Tn. S Tanggal Pengkajian : 9 Desember 2017

Umur : 32 tahun No. RM : 067xxx

TGL/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


JAM KEPERAWATAN

10 Resiko Perilaku S:
Desember Kekerasan - Klien tidak mau menjawab
2017. nama dan asal.

09.00 1. Membina hubungan - Klien mengatakan jika


saling percaya kesal/jengkel, jantungnya
2. Mengidentifikasi berdebar-debar, kepalanya
09.10 penyebab perasaan pusing
marah - Klien mengatakan capek,
3. Mengidentifikasi pusing, malas ngobrol dan
09.20
tanda dan gejala ingin ke kamar
perilaku kekerasan - Klien mengatakan jika marah
09.30 4. Mendiskusikan yang dilakukan teriak-teriak
bersama klien jenis dan membanting barang
perilaku kekerasan - Klien mengatakan marah
yang dilakukan apabila diperintah oleh
09.45
5. Mendiskusikan temannya atau disuruh-suruh
akibat dari perilaku O:
kekerasan - Kontak mata tidak bisa
dipertahankan, Tatapan mata
tajam
- Bicara cepat, dan nada keras.
- Klien meminta perbincangan
di akhiri dan langsung
meninggalkan perawat
- Kontak mata tidak bisa
dipertahankan, Tatapan mata
tajam
- Bicara cepat, bicara sedikit
keras
- Klien tampak gelisah
- Klien tidak mengetahui akibat
dari perilaku kekerasan
-   A:
- Resiko Perilaku Kekerasan,
menciderai diri sendiri, orang
lain dan lingkungan
P:
Perawat:
- Evaluasi BHSP, tanda dan
gejala, marah yang dilakukan,
bantu klien mengenal marah,
dan melatih cara mengontrol
marah.
- Memodifikasi pertanyaan yang
diajukan pada klien.

Klien:
- Latihan cara fisik I: nafas
dalam secara teratur minimal
3-5 kali dalam satu hari
- Masukkan kegiatan
mengontrol marah dalam
kegiatan harian klien
Tgl/ Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

Keperawatan

11 Resiko Perilaku S:
Desember Kekerasan - Klien mengatakan perasaanya
2017. hari ini jengkel. Keinginan

10.05 1. Membina hubungan harus terpenuhi dan tidak bisa


saling percaya ditahan.
10.10
2. Mengident ifikasi - Klien mengatakan nama saya
tanda dan gejala Tn.S dan asal Plaju.
perilaku kekerasan - Klien mengatakan jika
3. Mendiskusikan kesal/jengkel, jantungnya
10.20
bersama klien jenis berdebar-debar, kepalanya
perilaku kekerasan pusing,
yang dilakukan - Klien mengatakan jika marah
10.25 4. Mendiskusikan akibatnya di jauhi orang-orang
akibat dari perilaku dan akhirnya dibawa ke RSJ
kekerasan - Klien mengatakan mau
5. Mendiskusikan mencoba cara mengontrol
10.30 bersama cara marah fisik 1 (nafas dalam)
mengontrol perilaku - Klien mengatakan akan
kekerasan secara memasukan ke jadwal
fisik ke-1: latihan kegiatan harian
nafas dalam dan 2 O:
(latihan pukul bantal - Klien mampu
dan Kasur) mempraktekkan ulang latihan
6. Menyusun jadwal nafas dalam
10.45
harian cara ketiga - Klien mampu
mempraktekkan ulang latihan
pukul bantal dan kasur
- Klien terlihat tenang
- Klien bisa diajak kerjasama
- Kontak mata dipertahankan
A:
- Resiko Perilaku Kekerasan,
menciderai diri sendiri, orang
lain dan lingkungan
P:
Perawat:
- Evaluasi cara fisik 1 (latihan
nafas dalam) dan 2 (latihan
pukul bantal dan Kasur)
- Latih cara ke 3 (verbal)
- Lakukan kontrak waktu
dengan klien untuk melakukan
terapi EFT
Klien:
- Latihan cara fisik I: nafas
dalam dan cara fisik II: pukul
bantal dan kasur secara rutin
minimal 3-5 kali dalam satu
hari
- Masukkan kegiatan
mengontrol marah dalam
kegiatan harian klien
TGL/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM KEPERAWATAN

12 Resiko Perilaku S:
Desember Kekerasan - Klien mengatakan masih
2017. mengingat cara latihan nafas

08.45 1.Mengevaluasi jadwal dalam dan pukul bantal Kasur


harian untuk dua yang dipelajari kemarin
acara fisik: latihan - Klien mengatakan biasanya
nafas dalam dan latihan nafas dalam dan pukul
pukul bantal kasur bantal setelah bangun tidur dan
2.Melatih klien cara saat sendiri
mengungkapkan rasa - Klien mengatakan tahu cara
09.00
marah secara verbal: mengungkapkan marah secara
meminta dengan verbal. Seperti meminta dengan
baik, menolak baik :”suster bolehkah saya
dengan baik, makan sekarang?”, menolak
mengungkapkan dengan baik,”maaf saya tidak
perasaan dengan baik bisa”, mengungkapkan
3.Menyusun jadwal perasaan dengan baik :”tolong
latihan jangan bicara seperti itu karena
mengungkapkan saya merasa tersinggung”.
marah secara verbal - Klien mengatakan akan rutin
09.15
5. Melakukan terapi melakukan latihan mengontrol
EFT, sebelumnya marah
melakukan penilaian - Klien mengatakan senang bisa
tingkat kecemasan ikut latihan terapi EFT
09.20
menggunakan O:
kuisioner Zung Self- - Klien mampu mempraktekkan
Rating Anxiety Scale ulang latihan nafas dalam dan
(ZSAS) yang terdiri pukul bantal Kasur secara
dari 20 item mandiri
6. Memberikan terapi - Klien tampak mampu
09.30 EFT pada klien. mengungkapkan marah dengan
7. Memberikan baik: meminta dengan baik,
reinforcement positif menolak dengan baik, dan
10.00
pada klien. mengungkapkan perasaan
dengan baik
- Klien tampak mampu
mengulangi kata-kata yang
diajarkan perawat
- Kontak mata dipertahankan,
- Skor tingkat kecemasan
sebelum melakukan terapi
EFT: 30 (Cemas Ringan
- Klien tampak antusias
mengikuti terapi EFT
A:
- Resiko Perilaku Kekerasan,
menciderai diri sendiri, orang
lain dan lingkungan
P:
Perawat:
- Diskusikan hasil latihan
mengontrol perilaku kekerasan
cara fisik 1 (latihan nafas
dalam), cara fisik 2 (latihan
pukul bantal dan Kasur) dan
secara verbal
- Latih cara keempat: beribadah
- Lakukan kontrak waktu dengan
klien untuk melakukan terapi
EFT dihari selanjutnya
Klien:
- Latihan cara fisik I: nafas
dalam, cara fisik II: pukul
bantal dan kasur, cara verbal
secara rutin sesuai jadwal
kegiatan harian

TGL/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


JAM KEPERAWATAN

13 Resiko Perilaku S:
Desember Kekerasan - Klien mengatakan masih

2017. mengingat latihan nafas dalam


dan pukul bantal kasur
09.45
1. Mengevaluasi - Klien mengatakan bisa
latihan mengontrol mengungkapkan rasa marah
perilaku kekerasan dengan baik jika ia merasa
secara fisik dan kesal
verbal - Klien mengatakan terkadang
2. Memberikan terapi sholat terkadang tidak
09.50 EFT pada klien. - Klien mengatakan senang
3. Melatih klien setelah mengikuti semua
mengontrol marah tahapan terapi EFT yang
11.30
dengan cara diberikan.
istighfar, wudhu O:
dan sholat - Klien mampu mempraktekkan
11.45 4. Memasukkan cara latihan nafas dalam, pukul
mengontrol marah bantal, dan meminta dengan
dengan istighfar, baik
wudhu dan sholat - Klien mampu melakukan
ke jadwal klien istighfar dan wudhu dengan
baik
- Klien melakukan sholat
berjamaah
- Klien terlihat tenang
- Kontak mata dipertahankan
- Klien mengikuti terapi EFT
dengan antusias
A:
- Resiko Perilaku Kekerasan,
menciderai diri sendiri, orang
lain dan lingkungan
P:
Perawat:
- Evaluasi cara fisik 1 (latihan
nafas dalam), cara fisik 2
(pukul bantal kasur), cara
verbal, cara spiritual.
- Latih klien minum obat secara
teratur disertai penjelasan
mengenai guna obat dan akibat
jika klien berhenti meminum
obat
- Lakukan kontrak waktu
dengan klien untuk melakukan
terapi EFT dihari selanjutnya
Klien:
- Latihan cara fisik I: nafas, cara
II: pukul bantal kasus, secara
verbal dan beribadah secara
teratur sesuai jadwal.

TGL/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


JAM
KEPERAWATAN

14 Resiko Perilaku S:
Desember Kekerasan - Klien mengatakan sudah
2017. melakukan latihan mengontrol

08.30 1. Mengevaluasi ja marah sebelumnya yaitu


dwal kegiatan latihan nafas dalam, pukul
harian klien untuk bantal kasur, bicara dengan
cara mengontrol baik, dan ibadah sesuai jadwal
marah yang sudah - Klien mengatakan sebelumnya
dilatih tidak tahu nama obatnya,
2. Melatih klien hanya tahu warna obat
08.45
meminum obat - Klien mengatakan akan
secara teratur mengingat guna obatnya
disertai penjelasan - Klien mengatakan tahu jika
guna minum obat berhenti minum obat maka
dan akibat jika akan marah-marah dan tidak
berhenti minum tenang
obat - Klien mengatakan akan minum
09.00 3. Memasukkan obat sesuai jadwal
minum obat secara - Klien mengatakan lebih tenang
teratur kejadwal setelah mengikuti terapi EFT
harian klien O:
5. Memberikan - Klien mampu menyebutkan

09.30 terapi EFT pada latihan nafas dalam, pukul


klien. bantal, dan meminta dengan
4. Melakukan baik, beribadah teratur
10.00
evaluasi posttest - Klien mampu menyebutkan
terapi EFT ulang kegunaan obatnya dan
menggunakan akibat tidak minum obat
lembar kuesioner - Klien terlihat focus dan tenang
tingkat kecemasn - Kontak mata dipertahankan
10.15 ZSAS - Klien meminta obatnya pada
5. Memberikan saat jadwal minum obat
reinforcement - Skor tingkat kecemasan
positif pada klien. setelah melakukan terapi EFT :
26 (Cemas Ringan)
A:
Resiko Perilaku Kekerasan,
menciderai diri sendiri, orang lain
dan lingkungan
P:
Perawat:
- Evaluasi jadwal kegiatan harian
tentang cara mengontrol marah
yang sudah dilatih
- Anjurkan klien berlatih secara
rutin
Klien:
- Latihan cara mengontrol
perilaku kekerasan dengan lima
cara yang sudah dipelajari
secara rutin

D. Asuhan Keperawatan Tn. N


RUANG RAWAT : Bangau TANGGAL DIRAWAT : 10 Desember 2017

I. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Tn. N Tanggal Pengkajian : 15 Desember 2017

Umur : 27 Tahun No. RM : 0157xxx

Informan : keluarga dan klien

II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT

Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit dirinya kesal terhadap semua anggota

keluarganya dan orang-orang disekitarnya. Keluarga Klien mengatakan sering uring-

uringan dan marah-marah di rumah. Klien mengatakan sering membantingkan piring dan

gelas saat sedang emosi. Klien mengatakab pernah meninju teman sekamarnya sewaktu

diasoka karena klien merasa kesal terhadap temannya tersebut. Keluaga mengatakan

Klien mengatakan saat di rumah klien pernah berantem dengan tetangganya tanpa sebab

yang jelas.

Masalah Keperawatan : Perilaku kekerasan

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? √ Ya Tidak

2. Pengobatan sebelumnya? Berhasil √ Kurang Berhasil - Tidak berhasil

3. Pelaku/usia Korban/Usia Saksi/Usia

Aniaya Fisik

Aniaya Seksual
Penolakan

KDRT

Tindakan Kriminal √ 27

Penjelasan no 1,2,3 :

keluarga mengatakan klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu. Klien

pernah dirawat di RSJ. Ernaldi Bahar kemudian pulih, namun 1 tahun setelah keluar

klien menunjukkan gejala yang sama. Klien pernah memukul tetangganya

Masalah Keperawatan : Perilaku kekerasan

4. Adakah anggota keluaraga yang mengalami gangguan jiwa ? Ya √ Tidak

Hubungan Keluarga Gejala Riwayat Pengobatan / Perawatan

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :

Klien mengatakan hal yang tidak menyenangkan adalah saat dirinya diberhentikan

dari pekerjaannya karena adanya pengurangan pegawai. Klien merasa kecewa dan

malu sama keluarganya.

Masalah Keperawatan: Koping Individu Tidak Efektif, harga diri rendah

IV. MASALAH FISIK


1. Tanda Vital

TD: 120/90 mmHg

N: 88x/ menit

RR: 20x/ menit

T: 36,4 OC

2. Ukur

TB: 170 cm

BB: 59 kg

3. Keluhan fisik

Jelaskan : Keadaan umum baik, klien tidak mempunyai kelainan fisik .

Klien mengatakan tidak mengalami masalah apapun untuk

bentuk badan maupun fungsinya

Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram ( 3 Generasi)

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Klien
------ : serumah
: meninggal

Jelaskan : klien merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Keluarga

klien tidak ada yang memiliki riwayat sakit jiwa. Klien belum

menikah. Klien tinggal serumah bersama ayah ibu dan kakak

perempuannya.

Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

2. Konsep diri

a. Gambaran diri : Klien mengatakan sangat bersyukur dengan apa yang diberi Allah

SWT, Klien mengatakan menyukai tampilan fisik dirinya dan tidak

ada hal yang tidak disukai dari penampilan fisiknya

b. Identitas diri : klien mampu menyebutkan nama, alamat, tempat tanggal lahir,

usia. Klien mengatakan anak kedua dari dua bersaudara.

c. Peran : klien mengatakan dirinya adalah seorang anak bungsu yang harus

membatu kedua orang tuanya

d. Ideal diri : klien mengatakan ingin menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil,

sehingga memiliki pekerjaan dan gaji yang tetap demi memenuhi

kebutuhan. Klien mengatakan ingin menikah

e. Harga diri : Klien ingin cepat sembuh dan pulang ke rumah, agar bisa

mencari pekerjaan baru. Klien sering melamun dan menundukkan

pandangannya saat sendirian memikirkan nasib pekerjaan,

Masalah Keperawatan : harga diri rendah

3. Hubungan social

a. Orang yang berarti


Klien mengatakan sangat sayang kepada kedua orangtua serta ayuknya

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat

Klien ikut berperan aktif dalam kegiatan kelompok.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien mengatakan memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

karena merasa malu, dan tidak pandai dalam memulai percakapan

Masalah Keperawatan : harga diri rendah

4. Spritual

a. Nilai dan Keyakinan

Klien mengatakan dirinya beragama islam. Nilai dan keyakinan yang dipegang

oleh klien adalah nilai – nilai islam dan klien mengatakan shalat itu wajib

b. Kegiatan ibadah

Klien mengatakan jarang melakukan shalat 5 waktu di rumah. Tetapi selama

dirawat klien selalu menjalankan ibadah shalat 5 waktu, klien juga sering

menjalankan shalat sunnah

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

VI. STATUS MENTAL


√ Cara berpakaian
1. Penampilan Tidak rapi Penggunaan pakaian

Tidak sesuai seperti biasanya

Jelaskan : Penampilan klien cukup rapi, rambut lurus, kemudian

menggunakan baju yang seharusnya, dan mandi 2 kali dalam sehari.

Klien cukup memperhatikan penampilannya

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan


2. Pembicaraan
√ Cepat √ Keras Gagap √ Agitasi

Apatis Lambat Membisu Tidak Mampu memulai

Pembicaraan

Jelaskan : Klien berbicara dengan intonasi keras dan jelas. klien

menjawab semua pertanyaan yang diberikan, klien juga mengerti

isi pembicaraan yang diajukan oleh lawan bicara. klien bicara

apabila ditanya, namun terkadang cara bicara klien cepat dengan

suara yang keras saat klien tidak menyukai suatu hal atau ketika

klien mulai merasa bosan

Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan

3. Aktifitas motorik

√ Cepat √ Keras Gagap √ Agitasi

Tik Grimsen Tremor Tidak Kompulsif

Jelaskan : Klien terlihat tegang dan sesekali mengepalkan tangan saat

sedang marah. Nada bicara klien sedikit keras dan cepat

Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan

4. Alam perasaan

√ Sedih Ketakutan Putus asa √ Khawatir Gembira

Berlebihan

Jelaskan : klien tampak sedih karena tidak lagi bekerja. klien merasa

malu dengan kerabat nya karena tidak bekerja dan bergantung

pada orang tua. Klien merasa cemas bagaimana kehidupannya


kelak jika tidak mendapat pekerjaan lagi. Klien mengatakan

merasa sedih dan malu karena tinggal di Rumah Sakit dan

meninggalkan kedua orangtuanya.

Masalah keperawatan : harga diri rendah dan Ansietas

5. Afek
√ Datar Tumpul √ Labil Tidak sesuai

Jelaskan : Afek adekuat dibuktikan dengan saat diajak bercerita tentang

hal-hal yang menyenangkan klien nampak tersenyum,

sebaliknya jika klien diajak bercerita tentang hal yang

menyedihkan, klien terlihat sedih dan menundukan kepalanya

Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan

6. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan Tidak Kooperatif Mudah tersinggung


√ Kontak mata kurang Defensif Curiga

Jelaskan : Selama beinteraksi kontak mata klien kurang memperhatikan

perawat

Masalah keperawatan : harga diri rendah

7. Persepsi halusinasi

Pendengaran Penglihatan Perabaan Pengecapan Penghidu

Jelaskan : klien mengatakan tidak pernah melihat bayangan maupun

mendengar suara-suara yang tidak nyata

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan


8. Proses pikir

√ Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi

Fligt of idea blocking √ Pengulangan pembicaraan/perseverasi

Jelaskan : pada saat berinteraksi, pernyataan klien terkadang keluar dari

topik yang ditanyakan. Bahasa yang digunakan klien mudah

dipahami

Masalah keperawatan : harga diri rendah

9. Isi pikir

Obesesi Phobia Hipokondria

Depolarisasi Ide yang terkait Pikiran magis

Waham

Agama Somatik Kebesaran Curiga

Nihilistik sisip pikir Siar pikir kontrol pikir

Jelaskan : klien tanggap saat berinteraksi. Jawaban yang dinyatakan

klien masuk akal dan sesuai dengan pernyataan klien tidak

memiliki waham

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

10. Tingkat kesadaran

Bingung Sedesai Stupor Disorientasi

Waktu Tempat Orang


Jelaskan : Kesadaran klien baik, klien dapat mengatahui waktu, tempat,

dan orang dengan benar dan jelas

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

11. memori

Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka Pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

Jelaskan : klien tidak mengalami gangguan memori dan masih ingat

dengan mampu mengingat dengan baik

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

12. tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih tidak mampu berkonsentrasi tidak mampu berhitung

Sederhana

Jelaskan : konsentrasi klien baik dan mampu berhitung sederhana dengan

perkalian pengurangan pertambahan dan pembagian.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

13. kemampuan penilaian

Gangguan ringan Gangguan bermakna

Jelaskan : klien mampu menilai situasi dengan baik. Klien mampu

mengambil keputusan sendiri. Ketika diberikan pilihan, klien

mampu memberikan alasan yang baik atas pilihannya

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan


14. Daya tilik dari

Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar

Dirinya

Jelaskan klien menyadari bahwa dirinya sedang sakit dan diobatin di RS

Ernaldi Bahar

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG (dikaji kemampuan pasien selama diRS)

1. Makan dan minum

Bantuan minimal Bantuan Total

Jelaskan : Klien dapat minum dan makan secara mandiri, klien

dapat makan dengan benar dan bersih

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

2. BAB/BAK

Bantuan minimal Bantuan Total

Jelaskan : klien bisa BAB & BAK secara mandiri. Klien

memahami jika sehabis BAB atau BAK harus

membersihkannya

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

3. Mandi

Bantuan minimal Bantuan Total

Jelaskan : Klien mangatakan 2x/ hari secara mandiri

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan


4. Berpakaian/berhias

Bantuan minimal Bantuan Total

Jelaskan : Klien dapat mengambil dan memilih pakaian dengan

ketentuan hari secara benar

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lamanya : 1-2 jam

Tidur malam lamanya : 8 jam

Kegiatan sebelum tidur : klien mengatakan kegiatannya di RS sebelum tidur

biasanya mandi, minum obat

Kegiatan sesudah tidur : klien merapikan tempat tidur setelah bangun tidur

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

6. Penggunaan obat

Bantuan minimal Bantuan Total

Jelaskan : selama di RS klien rutin minum obat 3x sehari yang

selalu diingatkan perawat

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

Dikaji kemampuan pasien yang dapat dilakukan dirumah :

7. Pemeliharaan kesehatan Ya Tidak

Perawatan lanjutan

Sistem pendukung
Jelaskan : klien mengatakan dukungan keluarga sangat penting

dalam membantunya menjadi lebih baik lagi.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

8. Kegiatan di dalam rumah Ya Tidak

Mempersiapkan makanan

Menjaga kerapian rumah √

Mencuci pakaian

Pengaturan keuangan

Jelaskan : Klien mengatakan dirumah selalu merapikan dan

membereskan rumah

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

15. Kegiatan di luar rumah Ya Tidak

Belanja

Transportasi √

Jelaskan Klien mengatakan dirumah selalu pergi ke pasar

membantu kedua orangtuanya

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

VIII. MEKANISME KOPING

Adaptif √ Maladaptif

√ Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah √ Reaksi lambat/berlebih


√ Teknik Relakasi Bekerja berlebihan

Aktifitas konstruktif Menghindar

√ Olah raga √ Menciderai diri

Lainnya………. Lainnya……….

Jelaskan : Klien mengatakan jika ada masalah kadang klien hanya

diam dan memendam, kadang kalo sudah tidak bias ditahan

klien marah dan membanting barang

Masalah keperawatan : risiko perilaku kekerasan, koping individu inefektif

X. Aspek Medik

Diagnosa medik : Skizofrenia

Terapi medis : Risperidon 2x2 mg

Trihexipenidil 2x1 mg

Haloperidol 2x1,5 mg
Analisa Data

NO DATA MASALAH/ DIAGNOSA


KEPERAWATAN
1 Subjektif :
- Klien mengatakan sebelum masuk rumah
sakit dirinya kesal terhadap semua anggota Resiko tinggi perilaku
keluarganya dan orang-orang disekitarnya. kekerasan
- Keluarga Klien mengatakan sering uring-
uringan dan marah-marah di rumah.
- Klien mengatakan sering membantingkan
piring dan gelas saat sedang emosi.
- Klien mengatakab pernah meninju teman
sekamarnya sewaktu diasoka karena klien
merasa kesal terhadap temannya tersebut.
- Keluaga mengatakan Klien mengatakan
saat di rumah klien pernah berantem
dengan tetangganya tanpa sebab yang
jelas.
- Klien pernah memukul tetangganya
- Klien mengatakan jika ada masalah
kadang klien hanya diam dan memendam,
kadang kalo sudah tidak bias ditahan klien
marah dan membanting barang
-
Objektif :
- Klien berbicara dengan intonasi keras dan
jelas.
- Klien terlihat tegang dan sesekali
mengepalkan tangan saat sedang marah.
Nada bicara klien sedikit keras dan cepat
- Klien kadang terlihat tenang, namun
terkadang tidak beberapa lama saat
berinteraksi, ekspresi klien menjadi tegang
atau gelisah.
-
2 Subjektif :
- Klien mengatakan ketika ada masalah dan
marah, dirinya membanting barang Koping individu inefektif
- Klien mengatakan saat mempunyai
masalah kadang dipendam sendiri, tidak
mau bercerita.
- Klien mengatakan hal yang tidak
menyenangkan adalah saat dirinya
diberhentikan dari pekerjaannya karena
adanya pengurangan pegawai

Objektif :
- Klien memiliki emosi dan afek yang labil
saat interaksi
- Klien sering gelisah dengan mondar
mandir di ruang perawatan

3 Subjektif : Harga diri rendah


- Klien ingin cepat sembuh dan pulang ke
rumah, agar bisa mencari pekerjaan baru.
- Klien mengatakan memiliki hambatan
dalam berhubungan dengan orang lain
karena merasa malu, dan tidak pandai
dalam memulai percakapan
- klien tampak sedih karena tidak lagi
bekerja.
- Klien mengatakan merasa sedih dan malu
karena tinggal di Rumah Sakit dan
meninggalkan keluarganya.

Objektif :
- Klien sering melamun dan menundukkan
pandangannya saat sendirian memikirkan
nasib pekerjaan
- Selama beinteraksi kontak mata klien
kurang memperhatikan perawat

4 Data Subjectif Ansietas


- Klien mengatakan merasa cemas
bagaimana kehidupannya kelak jika tidak
mendapat pekerjaan lagi
Data objectif
- klien terlihat gelisah

- klien sering mondar-mandir di dalam


ruang perawatan
X. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Risiko perilaku kekerasan
2. Ansietas
3. Harga diri rendah
4. Koping individu inefektif

XI. POHON MASALAH


Resiko menciderai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan

Perilaku kekerasan

Ansietas

Harga diri rendah

Mekanisme koping individu tidak efektif

XII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Risiko perilaku kekerasan
2. Ansietas
3. Harga diri rendah
4. Koping individu inefektif
XIII. RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi


Resiko Perilaku Klien dapat 1. klien maumembalas 1. Beri salam panggil nama
Kekerasan melanjutkan peran salam 2. sebutkan nama perawat
sesuai dengan 2. klien mau menjabat sambil jabat tangan
tanggung jawab tangan 3. jelaskan maksud
dan dapat 3. klien mau menyebut hubungan interaksi
membina nama 4. jelaskan kontrak yang
hubungan saling 4. klien mau tersenyum akan dibahas
percaya. 5. klien mau kontak 5. beri rasa aman dan simpati
mata 6. akukan kontak mata
6. klien mau singkat tapi sering
mengetahui nama
perawat

Klien dapat 1. klien 1. beri kesempatan untuk


mengidentifikasi mengungkapkan mengungkapkan perasaan
kemampuan perasaanya 2. bantu klien untuk
penyebab 2. klien dapat mengungkapkan penyebab
kekerasan mengungkapkan perasaan jengkel/kesal
penyebab perasaan
marah dari
lingkungan atau
orang lain

Klien dapat 1. klien mampu 1. Anjurkan klien


mengidentifikasi mengungkapkan mengungkapkan apa yang
tanda-tanda perasaan saat dialami dan dirasakan saat
perilaku kekerasan marah/jengkel marah
2. klien dapat 2. Observasi tanda-tanda
menyimpulkan perilaku kekerasan pada
tanda-tanda marah klien
yang dialami. 3. Simpulkan bersama klien
tanda dan gejala kesal
yang di alami
Klien dapat 1. Klien dapat 1. Anjurkan klien untuk
mengidentifikasi mengungkapkan mengungkapkan perilaku
perilaku kekerasan perilaku kekerasan kekerasan yang biasa
yang biasa yang biasa dilakukan klien .
dilakukan dilakukan 2. Bantu klien bermain peran
2. Klien dapat sesuai dengan perilaku
bermain peran kekerasan yang biasa
dengan perilaku dilakukan.
kekerasan yang
biasa dilakukan 3. Bicarakan dengan klien
3. Klien dapat apakah dengan cara yang
mengetahui cara dilakukan klien
yang biasa masalahnya selesai
dilakukan untuk
4. bicarakan akibat dan cara
menyelesaikan
yang dilakukan klien
masalah

Klien dapat 1. Klien dapat


1. bersama klien
mengidentikasi menjelaskan akibat
menyimpulkan akibat cara
akibat perilaku dari cara yang
yang digunakan oleh klien
kekerasan digunakan
2. Tanya pada klien apakah
2. Akibat pada klien
ia ingin mempelajari cara
sendiri
yang baru dan yang sehat.
3. Akibat pada orang
lain
4. akibat pada
lingkungan

Klien dapat 1.klien dapat


1. Bantu klien memilih cara
mendemonstrasika menyebutkan
n cara mengontrol contoh pencegahan yang paling tepat untuk
perilaku kekerasan perilaku kekerasan klien
secara : 2. Bantu klien
- Fisik: Tarik nafas mengidentifikasi manfaat
dalam, olah raga, cara yang telah dipilih
memukul bantal 3. Bantu klien untuk
- Verbal: Mengatakan menstimulasikan cara
secara langsung tersebut atau dengan role
dengan tidak play
menyakiti. 4. Beri reinforcement positif
2.klien dapat atas keberhasilan klien
mendemonstrasikan menstimulasikan cara
cara fisik (memukul tersebut
bantal) untuk 5. Anjurkan klien untuk
mencegah perilaku menggunakan cara yang
kekerasan. dipelajari saat jengkel atau
marah.
Klien dapat 1. Klien dapat
menggunakan obat menyebut kan obat 1.Jelaskan jenis-jenis obat
dengan benar – obat yang di yang di minum pada klien
(sesuai dengan minum dan dan keluarga.
program) kegunaanya 2.Diskusikan manfaat minum
(jenis,waktu,dosis, obat dan kerugian berhenti
dan efek ) minum obat tanpa seijin
2. Klien dapat minum dokter
obat sesuai 3.Jelaskan prinsip benar
program minum obat(baca nama
pengobatan yang tertera pada botol
obat,dosis obat ,waktu dan
cara minum)
4.Anjurkan klien minum obat
tepat waktu
5.Anjurkan klien melaporkan
pada perawat atau dokter
jika merasakan efek yang
tidak menyenangkan
6.Beri pujian jika klien
minum obat dengan benar.
Klien dapat 1. Klien dapat 1. Menjelaskan prosedur
mendemonstrasika mengikuti setiap sesi yang harus dipatuhi
n terapi EFT.` terapi EFT yang selama mengikuti terapi
diberikan. EFT pada pasien
2. Klien dapat 2. Diskusikan manfaat dari
menurunkan terapi EFT yang diberikan.
kecemasan yang 3. Bantu klien untuk
dirasakan dengan memperagakan setiap
terapi EFT tahapan terapi EFT
4. Beri reinforcement positif
atas keberhasilan klien
menstimulasikan cara
tersebut
6. Anjurkan klien untuk
melakukan terapi EFT
hanya pada saat terapi
saja.
XIV. CATATAN KEPERAWATAN

Inisial : Tn. N Tanggal Pengkajian : 15 Desember 2017

Umur : 27 tahun No. RM : 0157xx

TGL/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


JAM KEPERAWATAN

16 Resiko Perilaku S:
Desember Kekerasan - Klien mengatakan namanya
2017. dan alamat rumahnya.
- klien mengatakan penyebab
marah saat dirumah karena
08.30
1. Membina hubungan kesal dengan keadaan dirinya
saling percaya yang tidak lagi bisa bekerja
08.45 2. Mengidentifikasi karena pengurangan karyawan.
penyebab perasaan - Klien mengatakan saat marah
marah dada berdebar-debar, mata
09.00
3. Mengidentifikasi melotot, dan ingin
tanda dan gejala melemparkan barang serta
09.15 perilaku kekerasan memukul
4. Mendiskusikan - Klien mengatakan jika marah
bersama klien jenis dia membantingkan barang-
perilaku kekerasan barang
09.25 yang dilakukan - Klien mengatakan mau
5. Mendiskusikan akibat mempelajari cara mengontrol
dari perilaku marah dengan baik
kekerasan - Klien mengatakan masih
09.35
6. Mendiskusikan mengingat cara latihan fisik 1:
bersama cara tarik nafas dalam
mengontrol perilaku O:
kekerasan secara fisik - Klien mampu menjawab
I: latihan nafas dalam namanya dan berjabat tangan
dengan perawat
- Klien mampu mempraktekkan
latihan nafas dalam
- Klien tampak focus saat
mempraktekkan cara fisik I
(nafas dalam)
- Klien tenang, kontak mata
dipertahankan
A:
- Resiko Perilaku Kekerasan,
menciderai diri sendiri, orang
lain dan lingkungan
P:
Perawat:
- Evaluasi cara fisik 1 (latihan
nafas dalam)
- Latih cara fisik kedua: pukul
bantal dan Kasur
- Lakukan kontrak waktu
dengan klien untuk melakukan
terapi EFT dihari selanjutnya

Klien:
- Latihan cara fisik I: nafas
dalam secara teratur minimal
3-5 kali dalam satu hari
- Masukkan kegiatan
mengontrol marah dalam
kegiatan harian klien
Tgl/ Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

Keperawatan

17 Resiko Perilaku S:
Desember Kekerasan - Klien mengatakan sudah
2017. mampu mempraktikan latihan

08.45 1. Mengevaluasi cara nafas dalam secara mandiri.


mengontrol marah - Klien mengatakan suasana
dengan nafas dalam hatinya baik dan mau
09.00 2. Melatih klien cara melakukan latihan pukul
fisik ke-2: pukul bantal dan Kasur
bantal dan Kasur - Klien mengatakan sudah
09.15
3. Menyusun jadwal belum terlalu rutin melakukan
harian cara kedua pukul bantal kasur karena
09.20 4. Melakukan terapi masih perlu diingatkan
EFT, sebelumnya perawat
melakukan penilaian - Klien mengatakan bersedia
tingkat kecemasan mengikuti terapi EFT hingga
menggunakan sei selesai.
kuisioner Zung Self-
Rating Anxiety Scale O:
(ZSAS) yang terdiri - Klien mampu mempraktekkan
dari 20 item ulang latihan nafas dalam
09.30
5. Memberikan terapi - Klien tampak mampu
EFT pada klien. melakukan latihan pukul

10.00 6. Memberikan bantal dan kasur


reinforcement positif - Klien tampak tenang
pada klien. - Klien bisa diajak kerjasama
- Kontak mata dipertahankan
- Klien cukup kooperatif
mengikuti sesi terapi EFT
- Skor sebelum melakukan
terapi EFT: 23 (Cemas
Ringan)
A:
- Resiko Perilaku Kekerasan,
menciderai diri sendiri, orang
lain dan lingkungan
P:
Perawat:
- Evaluasi cara fisik 1 (latihan
nafas dalam) dan 2 (latihan
pukul bantal dan Kasur)
- Latih cara ketiga: mengontrol
marah secara verbal: meminta
dengan baik, menolak dengan
baik dan mengungkapkan
perasaan dengan baik
- Lakukan kontrak waktu
dengan klien untuk melakukan
terapi EFT dihari selanjutnya

Klien:
- Latihan cara fisik I: nafas
dalam dan cara fisik II: pukul
bantal dan kasur secara rutin
minimal 3-5 kali dalam satu
hari
- Masukkan kegiatan
mengontrol marah dalam
kegiatan harian klien
TGL/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM KEPERAWATAN

18 Resiko Perilaku S:
Desember Kekerasan - Klien mengatakan masih
2017. mengingat cara latihan nafas

09.00 1. Mengevaluasi jadwal dalam dan pukul bantal Kasur


harian untuk dua yang dipelajari kemarin
acara fisik: latihan - Klien mengatakan biasanya
nafas dalam dan latihan nafas dalam dan pukul
pukul bantal kasur bantal setelah bangun tidur
2. Melatih klien cara - Klien mengatakan tahu cara
09.30
mengungkapkan rasa mengungkapkan rasa marah
marah secara verbal: secara verbal , Seperti
meminta dengan baik, meminta dengan baik :”suster
menolak dengan baik, bolehkah saya meminta makan
mengungkapkan ?”, menolak dengan
perasaan dengan baik baik,”maaf saya tidak bisa”,
09.45
3. Menyusun jadwal mengungkapkan perasaan
latihan dengan baik :”tolong jangan
mengungkapkan bicara seperti itu karena saya
marah secara verbal merasa tersinggung”.
09.50
4. Memberikan terapi - Klien mengatakan akan rutin
EFT pada klien. melakukan latihan mengontrol
marah
- Klien mengatakan lebih relaks
setelah mengikuti terapi EFT
O:
- Klien tampak mampu
mempraktekkan ulang latihan
nafas dalam dan pukul bantal
Kasur secara mandiri

- Klien tampak mampu


mengungkapkan marah dengan
baik: meminta dengan baik,
menolak dengan baik, dan
mengungkapkan perasaan
dengan baik
- Klien tampak mampu
mengulangi kata-kata yang
diajarkan perawat
- Kontak mata dipertahankan,
- Klien mengikuti sesi terapi
EFT hingga akhir
A:
- Resiko Perilaku Kekerasan,
menciderai diri sendiri, orang
lain dan lingkungan
P:
Perawat:
- Diskusikan hasil latihan
mengontrol perilaku kekerasan
cara fisik 1 (latihan nafas
dalam), cara fisik 2 (latihan
pukul bantal dan Kasur) dan
secara verbal
- Latih cara keempat: beribadah
- Lakukan kontrak waktu
dengan klien untuk melakukan
terapi EFT dihari selanjutnya
Klien:
- Latihan cara fisik I: nafas
dalam, cara fisik II: pukul
bantal dan kasur, cara verbal
secara rutin sesuai jadwal
kegiatan harian
TGL/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM KEPERAWATAN

19 Resiko Perilaku S:
Desember Kekerasan - Klien mengatakan masih
2017. mengingat latihan nafas dalam
dan pukul bantal kasur
1. Mengevaluasi latihan - Klien mengatakan bisa
09.00
mengontrol perilaku mengungkapkan rasa marah
kekerasan secara fisik dengan baik jika ia merasa
dan verbal kesal
2. Memberikan terapi - Klien mengatakan sudah bias
09.30
EFT pada klien. beristighfar ketika marah
3. Melakukan evaluasi - Klien mengatakan lebih tenang
10.00 posttest terapi EFT setelah mengikuti terapi EFT
menggunakan lembar O:
kuesioner ZSAS - Klien mampu mempraktekkan
4. Memberikan latihan nafas dalam, pukul
reinforcement positif bantal, dan meminta dengan
10.10 pada klien. baik
5. Melatih klien - Klien mampu melakukan
mengontrol marah istighfar dan wudhu dengan
11.30
dengan cara istighfar, baik
wudhu dan sholat - Klien tampak tenang
6. Memasukkan cara - Kontak mata dipertahankan
mengontrol marah - Klien terlihat lebih relaks
dengan istighfar, - Skor setelah melakukan EFT:
11.45
wudhu dan sholat ke 21 (Cemas Ringan)
jadwal klien A:
- Resiko Perilaku Kekerasan,
menciderai diri sendiri, orang
lain dan lingkungan
P:
Perawat:
- Evaluasi cara fisik 1 (latihan
nafas dalam), cara fisik 2
(pukul bantal kasur), cara
verbal, cara spiritual
- Latih klien minum obat secara
teratur disertai penjelasan
mengenai guna obat dan akibat
jika klien berhenti meminum
obat
Klien:
- Latihan cara fisik I: nafas, cara
II: pukul bantal kasus, secara
verbal dan beribadah secara
teratur sesuai jadwal
TGL/ DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM KEPERAWATAN

20 Resiko Perilaku S:
Desembe Kekerasan - Klien mengatakan sudah
r 2017 latihan mengontrol
marah sebelumnya yaitu
1. Mengevaluasi jadwal latiha nafas dalam,
09.00
kegiatan harian klien pukul bantal kasur,
untuk cara mengontrol bicara dengan baik, dan
marah yang sudah ibadah sesuai jadwal
dilatih - Klien mengatakan tidak
2. Melatih klien mengetahui nama obat
09.15
meminum obat secara sebleumnya dan hanya
teratur disertai mengingat warnanya saja
penjelasan guna Klien mengatakan tahu
minum obat dan akibat jika berhenti minum obat
jika berhenti minum maka akan marah-marah
obat dan tidak tenang
09.35 3. Memasukkan minum - Klien mengatakan akan
obat secara teratur minum obat sesuai
kejadwal harian klien jadwal
4. Memberikan O:
09.45
reinforcement positif - Klien mampu
pada klien. menyebutkan latihan
nafas dalam, pukul
bantal, dan meminta
dengan baik, beribadah
teratur
- Klien mampu
menyebutkan ulang
kegunaan obatnya dan
akibat tidak minum obat
- Klien focus dan tenang
- Kontak mata
dipertahankan
A:
- Resiko Perilaku
Kekerasan, menciderai
diri sendiri, orang lain
dan lingkungan
P:
Perawat:
- Evaluasi jadwal kegiatan
harian tentang cara
mengontrol marah yang
sudah dilatih
- Anjurkan klien berlatih
secara rutin
Klien:
- Latihan cara mengontrol
perilaku kekerasan
dengan lima cara yang
sudah dipelajari secara
rutin

Anda mungkin juga menyukai